You are on page 1of 17

BAB I Pendahuluan

Islam adalah satu sistem yang menyeluruh serta merangkumi semua aspek kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air ataupun pemerintahan dan rakyat. Ia adalah akhlak dan kekuatan ataupun rahmat dan keadilan. Ia adalah kebudayaan dan undang-undang ataupun keilmuan dan kehakiman. Ia juga adalah materi dan harta benda ataupun kerja dan kekayaan. Ia adalah jihad dan dakwah ataupun ketenteraan dan fikrah. Sebagaimana juga ia adalah akidah yang lurus dan Ibadah yang benar, semuanya sama. Itu adalah sekelumit pemahaman dan pemikiran Hasan Al Banna dalam mendefinisikan Islam, ini merupakan hal yang baru dalam dunia Islam yang dilakukan Hasan Al Banna dalam menterjemahkan Islam dalam kehidupan. Pemikiran beliau sangat jauh berbeda dengan cara berfikir penguasa dunia Islam saat itu, dimana seruan agar mencontohi cara barat oleh Kamal Attaturk bertiup kencang dan tidak ada henti. bukan hanya itu, bahkan majalah-majalah dan surat khabar yang membuat propaganda dengan slogan 'Mesir adalah sebahagian dari Eropa' telah membanjiri pasaran. Para nasionalis mendesak pemerintahan Mesir agar kembali ke puncak kejayaan Firaun dan mencungkil adat-adat bangsa Mesir purba. Melihat fenomena ini membuat Hassan al Banna merasa sedih, sebab sebahagian besar orang terhormat dan berpengaruh menyertai barisan modernis yang menyesatkan umat Islam. Dalam keadaan sedih dan pilu ini, beliau berusaha merapatkan diri dengan Sayyid Rashid Rida' serta murid-muridnya. Di sinilah titik permulaan berdirinya satu harakah Islam yang besar dan tersusun untuk menghancurkan Jahilliah Modern dengan segala pemikirannya. Beliau mulai mendidik orang-orang dengan penuh sabar tentang pentingnya Islam dalam kehidupan individual dan masyarakat.

Penulis

BAB II Pembahasan
A. Sejarah Singkat Hasan Al Banna (1906 M - 1949 M)
Hassan al-Banna dilahirkan pada tanggal 14 Oktober 1906 di desa Mahmudiyah kawasan Buhairah, Mesir. Pada usia 12 tahun, Hasan alBanna telah menghafal al-Qur'an. Ia adalah seorang mujahid dakwah, peletak dasar-dasar gerakan Islam sekaligus sebagai pendiri dan pimpinan Ikhwanul Muslimin(Persaudaraan Muslimin). Ia memperjuangkan Islam menurut Al-Quran dan Sunnah hingga dibunuh oleh penembak misterius yang oleh banyak kalangan diyakini sebagai penembak 'titipan' pemerintah pada 12 Februari 1949 di Kairo. Kepergian Hassan al-Banna pun menjadi duka berkepanjangan bagi umat Islam. Ia mewariskan 2 karya monumentalnya, yaitu Catatan Harian Dakwah dan Da'i serta Kumpulan Suratsurat. Selain itu Hasan al-Banna mewariskan semangat dan teladan dakwah bagi seluruh aktivis dakwah saat ini. Selain itu ia juga dikenal akan cara berdakwahnya yang sangat tidak biasa. Ia terkenal sangat tawadlu dikarenakan ia sering berdakwah di warung-warung kopi tempat oarang-orang yang berpengetahuan rendah berkumpul untuk minum-minum kopi sehabis lelah bekerja seharian. Dan ternyata cara tersebut memang lebih efektif dilakukan dalam berdakwah.[rujukan?] Hassan al-Banna yang lahir pada 14 Oktober 1906 di Mahmudiyya, Mesir (utara-barat dari Kairo). adalah seorang guru dan seorang reformis Mesir sosial dan politik Islam, yang terkenal karena mendirikan Ikhwanul Muslimin, salah satu dari abad ke-20 terbesar dan paling berpengaruh organisasi Islam revivalis. Kepemimpinan Al-Banna adalah penting bagi pertumbuhan persaudaraan selama tahun 1930-an dan 1940-an. Ketika Hassan al-Banna berusia dua belas tahun, ia mulai terbiasa mendislipinkan kegiatannya menjadi empat.siang hari di pergunakanya untuk menuntut ilmu di sekolah.kemudian belajar membuat dan membetulkan jam dengan orang tua nya hingga sore.waktu sore hingga menjelang tidur ia gunakan untu mengulang kembali pelajaran sekolah.sementara membaca dan mengulangulang hafalan al-qur'anialakukan seusai shalat subuh.jadi tidak mengherankan bila hassan albanna mencetak prestasi-prestasi gemilang di kemudian hari.pada usia 14 hassan al-banna telah menghafal seluruh al-qur'an.hassan al-banna lulus dari sekolah nya dengan predikat terbaik dan nomor lima terbaik di seluruh mesir.pada usia 16 tahun,ia telah menjadi mahasiswa di perguruan tinggi darul ulum.demikianlah sederet prestasi hassan kecil.

Ayahnya, Syaikh Ahmad al-Banna, adalah seorang imam lokal dihormati (pemimpin doa) dan guru masjid dari ritus Hanbali. Ia belajar di Al-Azhar University (Lia 24, 1998). Dia menulis dan berkolaborasi pada buku-buku tentang tradisi Islam, dan juga memiliki toko di mana ia memperbaiki jam tangan dan dijual gramophones. Meskipun Syaikh Ahmad al Banna dan istrinya beberapa properti yang dimiliki, mereka tidak kaya dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan, khususnya setelah mereka pindah ke Kairo pada tahun 1924. Seperti banyak orang lain, mereka menemukan bahwa belajar Islam dan kesalehan tidak lagi sebagai sangat dihargai di ibukota(akibat paham sekular yang begitu kuat saat itu,paham itu dibawa oleh kolonial inggris untuk merobohkan semangat kaum muslimin), dan bahwa keahlian tidak bisa bersaing dengan industri berskala besar. berdirinya organisasi ikhwaul muslimin bertepatan dengan tanggal 20/maret/1928.bersama keenam temannya,hassan al-banna mendirikan organisasi ini(ikhwanul muslimin) di kota ismailiyah. Pertumbuhan masyarakat terutama diucapkan setelah Al-Banna dipindahkan kantor pusatnya ke Kairo pada tahun 1932. Faktor paling penting yang membuat ekspansi ini dramatis mungkin adalah kepemimpinan organisasi dan ideologis yang disediakan oleh AlBanna. Dalam Ismailia, di samping kelas hari, dia melakukan niatnya memberi kuliah malam kepada orangtua muridnya. Dia juga berkhotbah di masjid, dan bahkan di warung kopi. Pada awalnya, beberapa pandangannya tentang poin yang relatif kecil dari praktik Islam menyebabkan perbedaan pendapat yang kuat dengan elit agama setempat, dan ia mengadopsi kebijakan menghindari kontroversi agama. Dia terkejut oleh banyak tanda-tanda mencolok dominasi militer dan ekonomi asing di Isma'iliyya: kamp-kamp militer Inggris, bidang pelayanan umum yang dimiliki oleh kepentingan asing, dan tempat tinggal mewah dari karyawan asing dari Terusan Suez Perusahaan, sebelah jorok tempat tinggal dari pekerja Mesir. Dia berusaha untuk membawa perubahan, dia berharap untuk melalui lembaga-gedung, aktivisme tanpa henti di tingkat akar rumput, dan bergantung pada komunikasi massa.Dia melanjutkan untuk membangun sebuah gerakan massa yang kompleks yang menampilkan struktur pemerintahan canggih; bagian yang bertanggung jawab untuk melanjutkan nilai-nilai masyarakat di kalangan petani, buruh, dan profesional; unit dipercayakan dengan fungsifungsi kunci, termasuk propagasi pesan, penghubung dengan dunia Islam, dan tekan dan terjemahan, dan komite khusus untuk urusan keuangan dan hukum. Dalam penahan ini organisasi ke dalam masyarakat Mesir, Al-Banna mengandalkan jaringan sosial yang sudah ada (ikhanul muslimin), khususnya yang dibangun di sekitar masjid, asosiasi kesejahteraan Islam, dan kelompok-kelompok lingkungan. Tenun ini ikatan tradisional menjadi struktur khas modern pada akar kesuksesannya. Langsung terpasang bagi persaudaraan, dan makan ekspansi, dilakukan berbagai usaha, klinik, dan sekolah. Selain itu, anggota yang berafiliasi dengan gerakan melalui serangkaian sel, usar revealingly disebut families tunggal: usrah. Materi, dukungan sosial dan psikologis yang diberikan instrumental sehingga kemampuan gerakan untuk menghasilkan loyalitas yang sangat besar di antara para anggotanya dan untuk menarik anggota baru. Layanan dan struktur organisasi masyarakat sekitar yang dibangun tersebut dimaksudkan untuk memungkinkan individu untuk

berintegrasi ke dalam pengaturan jelas Islam, prinsip-prinsip sendiri dibentuk oleh masyarakat. Berakar dalam Islam, pesan Al-Banna ditangani masalah termasuk kolonialisme, kesehatan masyarakat, kebijakan pendidikan, manajemen sumber daya alam, Marxisme, kesenjangan sosial, nasionalisme Arab, kelemahan dunia Islam di kancah internasional, dan konflik yang berkembang di Palestina. Dengan menekankan keprihatinan yang menarik berbagai konstituen, Al-Banna mampu merekrut dari antara bagian-lintas masyarakat Mesir meskipun pegawai negeri modern-berpendidikan, karyawan kantor, dan profesional tetap dominan di kalangan aktivis organisasi dan pengambil keputusan. Al-Banna juga aktif dalam menentang imperialisme Inggris di Mesir. Selama Perang Dunia II, ia sempat ditangkap oleh pemerintah pro-Inggris, yang melihatnya sebagai subversif. Antara 1948 dan 1949, tidak lama setelah masyarakat mengirim relawan untuk bertempur dalam perang di Palestina, konflik antara monarki dan masyarakat mencapai puncaknya. Prihatin dengan meningkatnya ketegasan dan popularitas persaudaraan, serta dengan desas-desus bahwa itu merencanakan kudeta, Perdana Menteri Mahmoud sebuahNukrashi Pasha bubar itu pada bulan Desember 1948. Aktifis organisasi yang ditangkap dan puluhan anggotanya yang dikirim ke penjara. Kurang dari tiga minggu kemudian, perdana menteri dibunuh oleh seorang anggota persaudaraan, Abdul Majid Hasan Ahmad. Setelah pembunuhan itu, Al-Banna segera mengeluarkan pernyataan mengutuk pembunuhan itu, yang menyatakan teror yang bukan cara yang bisa diterima dalam Islam. Hal ini pada gilirannya mendorong pembunuhan Al-Banna. Pada tanggal 12 Februari 1949 di Kairo, Al-Banna di kantor pusat Jamiyyah al-Shubban al-Muslimin dengan saudaranya iparnya Abdul Karim Mansur untuk bernegosiasi dengan Menteri Zaki Ali Basha yang mewakili pihak pemerintah. Menteri Zaki Ali Basha tidak pernah tiba. 5 jam malam AlBanna dan saudaranya iparnya memutuskan untuk pergi. pembunuhan itu terjadi ketika AlBanna dan saudaranya sedang menunggu taksi. Saat mereka berdiri menunggu taksi, mereka ditembak oleh dua orang. Al-Banna terkena tujuh tembakan. Laterwards, dia dibawa ke rumah sakit dan mereka telah menerima perintah dari monarki untuk tidak memberinya perawatan di mana ia meninggal kematian lambat dari luka-luka, Hassan Al-Banna menyadari bahwa mereka telah diperintahkan untuk tidak memperlakukan dia dan dia membuat 3 doa terhadap Monarki. Hassan Al-Banna wafat pada tanggal 12 Februari 1949. Hassan al-Banna dikenal memiliki dampak yang besar dalam pemikiran Islam modern. Dia adalah kakek dari Tariq Ramadan dan kakak Gamal al-Banna. Untuk membantu menguduskan tatanan Islam, al-Banna menyerukan melarang semua pengaruh Barat dari pendidikan dan memerintahkan semua sekolah dasar harus menjadi bagian dari mesjid. Dia juga menginginkan larangan partai politik dan lembaga demokrasi lainnya dari Syura (Islamdewan) dan ingin semua pejabat pemerintah untuk memiliki belajar agama sebagai pendidikan utama. Hassan al-Banna melihat Jihad sebagai strategi defensif-Allah ditahbiskan, yang menyatakan bahwa kebanyakan ahli Islam: "Setuju bulat bahwa jihad adalah kewajiban

komunal defensif dikenakan pada umat Islam dalam rangka untuk menyiarkan panggilan (untuk memeluk Islam), dan bahwa adalah sebuah kewajiban individu untuk menolak serangan orang-orang kafir atasnya. " Namun, sebagai akibat dari orang-orang kafir memerintah negeri-negeri Muslim dan merendahkan kehormatan Muslim: "Hal ini telah menjadi kewajiban individual, yang ada adalah tidak menghindari, pada setiap Muslim untuk mempersiapkan peralatan, untuk mengambil keputusan untuk terlibat dalam jihad, dan untuk mendapatkan siap sampai kesempatan sudah masak dan Allah keputusan suatu hal yang pasti akan dicapai" Al-Banna tidak menerima klaim sebagai suara Hadis bahwa semangat jihad adalah jihad yang lebih besar dan jihad pedang jihad kecil dan ia memuliakan aktif jihad defensif: "kematian tertinggi hanya diberikan kepada mereka yang membunuh atau yang gugur di jalan Allah Seperti kematian tidak dapat dihindarkan dan bisa terjadi hanya sekali. mengambil bagian dalam jihad adalah menguntungkan di dunia ini dan berikutnya." Visi al-Banna pada aturan Jihad untuk umat dalam kutipan dari Lima Tracts Hasan al-Banna di mana ia akan kembali ke aturan-Hanafi: "Jihad dalam arti harfiah berarti untuk menempatkan sebagainya upaya maksimal seseorang dalam kata dan perbuatan, dalam UU Suci itu adalah membunuh orang-orang kafir dan konotasi terkait seperti memukul mereka, menjarah kekayaan mereka, menghancurkan tempat suci mereka dan menghancurkan berhala mereka." dan "itu merupakan kewajiban bagi kita untuk mulai bertengkar dengan mereka setelah transmisi [undangan untuk memeluk Islam], bahkan jika mereka tidak memerangi kita."

B. Sejarah Berdiri Ikhwanul Muslimin


Setelah runtuhnya khilafah Islamiyah di Turki yang di bubarkan oleh bapak sekuler Kamal Atarturk pada tahun 1924 M. dunia Islam hidup dalam kegelapan bagaikan anak ayam kehilangan induknya, maka bermunculan gerakan sekulerisme di setiap Negara Islam bagaikan jamur di musim hujan, tiada yang dapat menghentikannya, maka tampilah tokohtokoh masyarakat yang berkiblat ke barat. Selepas Perang Dunia Pertama, golongan yang berkiblat ke barat bergerak sangat aktif mempromoikan pemahaman mereka di Mesir. Seiring dengan itu fahaman nasionalisme di dunia Islam mencapai puncaknya. Sementara Pergerakan Emanspasi Wanita semakin bertambah kuat, para wanita kelas atas Mesir memberontak; enggan memakai purdah. Mereka justru memakai fesyen ala Eropa, menghadiri temasya sosial yang bercampur bebas antara lelaki dan perempuan, baik secara tertutup ataupun terbuka. Mereka juga mendesak supaya wanita diberi hak yang setaraf dengan lelaki. Para ulama tidak berdaya menahan serangan dari puak Modernis kecuali hanya sekedar melabelkan murtad pada mereka. Keadaan ditambah parah dengan para ulama jahat yang begitu mudah dipermainkan oleh pemerintah taghut. Kondisi seperti ini telah mengenapkan kecelaruan sebahagian umat Islam dalam kejahiliahan. Ulama Kairo saat itu jatuh ke lembah yang paling hina, kerena mereka menyetujui fatwa yang diberi oleh Rektor Universiti al

Azhar bahwa Presiden Faruk layak untuk memerintah dan digelar Khalifatul Mu'min dengan alasan "Faruk merupakan seorang Islam yang datang dari keturunan Rasulullah Saw." Hassan Al Banna dan para sahabatnya merasa gelisah mengenai situasi kritis ini, di dalam buku hariannya beliau mencatat: "Hanya Allah yang mengetahui berapa malam kita akan berbincang tentang kondisi negara dan hubungannya dengan kehidupan rakyat. dan pengaruhnya terhadap masyarakat kelas bawah serta cara penyelesaiannya? Kami diskusi hal tersebut dengan penuh perhatian sehingga meneteskan airmata". Dalam buku tersebut, Hassan Al Banna mengakui bahwa keputusannya mendirikan Jamaah Ikhwanul Muslimin merupakan manifestasi dari sikap beliau dan sahabat yang anti terhadap kejahilan Ummat Islam. Beliau menganggap bahwa masjid dan khutbah saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah penyakit umat ini. Pada tahun 1928 Ikhwanul Muslimin resmi didirikan dengan tujuan untuk menyelesaikan nasib malang yang menimpa umat Islam saat itu. Hasan Al Banna jauh berbeda dengan tokoh Islam lainnya seperti Jamaluddin Al-Afghani, Sheikh Muhammad Abduh dan Sayyid Rashid Ridha', mereka lebih mengutamakan penulisan dan dakwah billisan dalam kiprahnya. Ini disebabkan Harakah Islam yang dipimpin Hasan Al Banna sangat syumul dan komplit sehingga menyentuh berbagai aspek kehidupan seperti ibadah, akidah, mu'amalah, akhlah, politik, kebudayaan, ekonomi, social, olah raga dan sebagainya. Hassan Al Banna mulai mengunjungi kedai kopi untuk melakukan dakwah secara halus, tausiah beliau ini mulai menusuk hati para pendengar dan cukup untuk menyadarkan orang yang khilaf. Beginilah cara beliau berdakwah dan mentarbiyah masyarakat hingga larut malam. Pada musim liburan di musim panas, beliau menjelajah seluruh Mesir dengan jalan kaki atau naik kereta api buruk kelas tiga yang penuh sesak. Beliau tidak melalui sebuah kampung dan kota melainkan berhenti dan bermalam di situ, guna menyampaikan dakwah Islam kepada orang kampung di masjid-masjid dan di rumah-rumah. Beliau sangat bersemangat dalam menyampaikan dakwah sehingga menyentuh hati mereka yang mendengarkannya, mulai dari buruh rendah dan kasar hingga para ulama yang mulia mengelilinginya untuk mendengar dakwahnya yang berapi-api. Pada tahun 1933, kantor Ikhwanul Muslimin dipindahkan dari Ismailiah ke Kairo. Dalam masa tiga tahun di sana, Harakah Ikhwanul Muslimin membuat penekanan yang berat dalam

mendidik umat islam supaya menghayati islam, yaitu melalui cara menggerakkan masjidmasjid, mendirikan sekolah-sekolah dan pusat-pusat kebajikan di seluruh Mesir. Begitulah Hasan Al Banna membuat gebrakan baru yang belum di buat oleh para ulama besar di Al Azhar saat itu. Kota Kairo saat itu berkiblat ke Eropa. Umat Islam malu untuk sembahyang tempat umum. Murid-murid di sekolah belajar membenci apa saja perkara yang berkaitan dengan Islam. Di kota besar inilah Hassan Al Banna berhasil mengajak ratusan pelajar didikan Barat kembali mencintai Islam dan menjadi muridnya yang gigih berjuang. Jama'ah Ikhwanul Muslimun bercita-cita untuk menjalankan tanggung jawabnya ke seluruh Mesir. tujuananya ialah menggantikan masyarakat Mesir secara menyeluruh kepada masyarakat yang berlandaskan Syariah Islam.

C. Ikhwanul Muslimin Menasehati Pemerintah


Pada tahun 1936, kegiatan Ikhwanul Muslimin mulai diperhatikan oleh pemerintah. Hassan Al Banna telah mengutus sepucuk surat kepada raja Faruk dan menteri-menterinya, menyeru mereka untuk menggantikan undang-undang Barat dan menjalankan undang-undang Islam. Beliau juga meminta pemimpin pemerintah menunjukkan contoh yang baik kepada Umat Islam di Mesir dengan cara: 1) 2) 3) 4) 5) Mengharamkan pergaulan bebas antara perempuan dan lelaki, Mengharamkan meminum arak di upacara-upacara rasmi, Janganlah mereka berjudi khususnya di tempat-tempat judi, Mereka hendaklah berhenti dari berjudi lumba kuda, Mereka hendaklah berhenti dari bersuka-suka di kelab-kelab malam dan panggung hiburan, 6) Mereka hendaklah berhenti dari memperlihatkan tubuh anak-anak dan isteri-isteri mereka dalam surat khabar, 7) Mereka hendaklah mendirikan shalat, 8) Mereka hendaklah berbicara Bahasa Arab, menggantikan percakapan Inggeris dan Perancis, 9) 9)Mereka hendaklah berhenti dari menggunakan pengasuh Inggeris untuk menjaga anak-anak mereka dan 10) Mereka hendaklah berhenti dari menghantar anak mereka ke sekolah asing yang membahayakan akidah. Dari semua aspek kegiatan, Hassan Al Banna cukup menekankan masalah mendidik generasi muda di Mesir. Berulang kali Hassan Al Banna mendesak kerajaan untuk menyusun kembali kurikulum sekolah-sekolah yang ada berdasarkan Islam. Mengharamkan sistem pendidikan campuran antara lelaki dan perempuan, Pelajaran sains juga mestilah dibersihkan dari paham materialistik.

D. Penangkapan Ikhwanul Muslimin


Pada Desember 1954 Presiden Gamal Abdul Nasser menjadi sasaran pembunuhan tapi gagal, ini menjadi alasan yang ditunggu-tunggu oleh pemerintah Mesir untuk menghancurkan Ikhwan Muslimin. Maka Ikhwan dituduh melakukan penembakan tersebut walaupun Ikhwan berkali-kali menafikannya. Ribuan anggota Ikhwan telah ditangkap, dipenjara dan 6 orang telah digantung hingga mati. Sementara protes dari dunia Islam pada peristiwa ini tidak dilayaninya sama sekali. Pada tahun 1961, Ikhwanul Muslimin difitnah sekali lagi sebagai penyebab kegagalan dan kemunduran negara. Akhirnya Presiden Nassir telah membuat satu komite Khusus untuk menghapus pengaruh gerakan Ikhwanul Muslimin' dari Mesir. Beliau mengusulkan supaya digunakan kekuatan undang-undang dan militer untuk menghancurkan Harakah Islam ini. Sebahagian usulan yang dibentangkan oleh komite Khusus itu disiarkan dalam An-Nadwa Akibat dari polis ini, ribuan Ikhwan termasuk Muslimat ditangkap dengan tidak diberi kesempatan membela diri di mahkamah. Hassan Ismail Hudaybi, seorang hakim dan ulama terkenal yang menggantikan Hassan Al Banna sebagai Ketua Ikhwan juga disiksa walaupun umurnya sudah tua dan uzur. Pada 29. Ogos, 1966 tiga orang pemimpin Ikhwan telah dihukum mati. Yang paling terkenal di antara tiga itu ialah Ash-Syaheed Sayyid Qutb yang juga seorang ulama dan penulis terkenal di dunia Arab. Adiknya Muhammad Qutb yang juga seorang penulis yang terkenal, dua orang adik perempuannya, Aminah dan Hamidah Qutb pun turut dikurung dalam penjara bertahun-tahun lamanya.

E. Karakter Ikhwanul Muslimin


Ada beberapa karakter mengenai jamaah Ikhwanul Muslim, yang di bagi dalam beberapa hal sebagai berikut : Organisasi dan Tarbiyah Ikhwanul Muslimin Ikhwanul Muslimin merupakan satu-satunya harakah Islamiyah yang terorganisir dengan rapi, dimana para pengikutnya dikelompokkan dalam tingkatan dan tahapan tertentu dengan spealisasi masing-masing, maka terdapat anggota tingkat pertama, kedua dan seterusnya. Seseorang tidak dinaikkan tingkat sebelum dinilai layak atau tidak layak. Setiap anggota membuat bai'ah atau sumpah setia. Para anggota di beri tarbiyah agar menghafal Qur'an, setia pada shalat berjama'ah, mempelajari Al Qur'an, Hadith serta ilmu syariah lainya. Mereka diajar menggunakan bermacam-macam senjata dan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pada akhir tarbiyah mereka akan di saring untuk melayakkan mereka ketahap selanjutnya, hal ini berjalan secara alami tanpa ada hal-hal yang memberatkan anggotanya. Dinatara hal yang sering dilakukan adalah tarbiyah mingguan, bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan dan tahunan. Dalam tarbiyah mingguan disebut jilsah, bulanan disebut katibah, 3 bulanan

disebut mukhaiyam, 6 bulanan disebut muaskar dan tahunan disebut mukatamaratdan musabaqat. Hassan Al Banna berpendapat bahwa tarbiyah sesebuah harakah itu mestilah mendapat dukungan masyarakat yang kuat sebelum dapat menggantikan pemerintahan yang zalim yang masih ada. Al Ikhwan berpendapat bahwa kekuatan bersenjata hanya perlu digunakan apabila semua cara yang lain gagal. Beliau juga menafikan bahawa Ikhwan mau melakukan Revolusi bunuh diri. Bahkan mengatakan langkah tersebut tidak memberi penguruh yang positif. Konsep Pembentukan Jama'ah Ikhwanul Muslimin a. Pembentukan pribadi muslim b. Pembentukan Keluarga Muslim c. Pembentukan Masyarakat Muslim d. Pembentukan Negara Muslim serta penyatuan Muslim Dunia Manhaj Dakwah Ikhwanul Muslimin Konsep dakwah Ikhwanul Muslimin adalah persaudaran dibawah sistem tanzim, saling melengkapi, jauh dari perselisihan fiqh, jauh dari intervensi penguasa, bertahap dalam melangkah, dakwah rabbaniyah, dakwah secara global dan sebagainya. Manhaj Ikhwanul Muslimin banyak mengadopsi semua nilai positif dari manhaj dakwah salafiah, tariqat sunniah, hakikat sufiah, siasah syar'iah, nadi riadhah, al buhus ilmiah, syikah iqtisadiah, fikrah ijtimaiah. Sepuluh Unsur Tetap Dakwah a) Nama jamaah sebagai fikrah, sejarah dan lambang kesetiaan. b) Amal jamaie ialah wasilah kita. c) Tarbiyah dan menjauhi kekerasan adalah jalan kita. d) Usrah adalah pilar tarbiyah kita e) Risalah Taalim, Sepuluh Rukun khususnya Usul 20 dan Risalah Aqaid merupakan asas dan sumber pelajaran kita. f) Syumul dan umum ialah asas pandangan dan fahaman kita yang menyeluruh. g) Syura yang mulzim pemutus perselisihan antara kita. h) Menghormati sistem dan peraturan ialah akhlak baiah kita. i) Pilihan fiqhiah ialah huk jamaah menentukannya j) Allah ialah matlamat dalam semua unsur tetap dan berubah, dalam setiap perkataan dan perbuatan kita. Jihad Ikhwanul Muslimin Di antara ciri yang menonjol dalam Harakah Ikhwanul Muslimin adalah penekanannya yang terus-menerus terhadap Jihad. Namun Jihad yang diajar oleh Ikhwan ialah Jihad yang dipahami oleh semua orang Islam iaitu Jihad yang sesungguhnya, bukannya konsep Jihad yang direka oleh Puak Modernis. Ikhwan menganggap bahwa ibadah dan amal shaleh orang

Islam sia-sia jika ia tidak bersedia untuk mengorbankan nyawanya demi untuk mempertahankan Agama Islamnya. Harakah Ikhwanul Muslimin berkali-kali mengajak masyarakat supaya berjihad menumpas penjajahan British dan mengusir mereka dari Mesir untuk selama-lamanya. Hassan Al Banna sangat tegas dalam hal ini, beliau tidak mempercayai sedikitpun pendapat yang mengatakan bahwa masalah penjajahan ini dapat diselesaikan melalui dialog dan mesyawarah. Banyak pasukan relawan Ikhwan Muslimin ketika peperangan melawan Yahudi di Palestina pada tahun 1948. Hassan Al Banna menyeru semua negara Islam meninggalkan PBB dan berjihad melawan Yahudi. Hasan Al Banna berkata: "Kami mengajak kalian pada Islam, ajaran Islam, undang-undang Islam dan petunjuk Islam. Kalau ini kalian anggap politik maka inilah politik yang kami perjuangkan". Beliau dan pengikutnya berkeyakinan bahwa tiada satu pun partai politik Mesir yang wujud di zaman Raja Faruk benar-benar ingin melaksanakan undang-undang Islam atau cinta pada Islam. Oleh karena itu beliau mendesak pemerintah supaya membubarkan semua partai politik, Sistem Parlimen karena ini semua tidak menghasilkan apapun untuk Islam melainkan keruntuhan moral dan perebutan kekuasaan.

F. Media Massa Ikhwanul Muslimin


Selain itu Ikhwan juga sangat aktif dalam bidang penerbitan surat kabar, majalah, tabloid baik bulanan atau mingguan dan sebagainya. Hampir semua terbitan Ikhwan laris di pasaran, mungkin hal ini disebabkan oleh beberapa faktor: Menerangkan Islam sebagai cara hidup yang paling mulia yang disampaikan dengan cara yang paling sesuai untuk zaman moden. Mematahkan serangan-serangan pemikiran yang ditujukan pada Agama Islam. Mendamaikan perselisihan pendapat diantara Mazhab-mazhab Islam demi untuk persatuan Umat Islam. Tulisan Hassan Al Banna dikeluarkan tiap-tiap hari dalam koran Ikhwan. Tulisannya dengan ayat-ayat Qur'an, Hadith dan syair-syair Arab Klasik amat memikat hati para pembaca. Melalui risalah-risalah dan riwayat hidup Hassan al Banna.

G. Kritikan Terhadap Pemikiran Hasan Al Banna


Berbagai macam kritikan yang sempat menghiasi perjalanan ikhwanul muslimin a. Ikhwanul Muslimin membuat Bi'ah Besar Golongan yang paling gencar mengkritik Hasan Al Banna dan Ikhwanul Muslimin adalah golongan salafi, kerena menurut mereka Hasan Al Banna telah membuat bid'ah besar dalam

agama Islam. Golongan ini mengkritik dalam semua lini pergerakan Hasan Al Banna termasuk Kritikan mengenai maksurat: Kritikan bagi Hasan Al Banna mestilah disikapi dengan bijak sebelum dijawab dengan baik sebab sebagian kritikan itu tidak perlu dijawab, hal ini terungkap melalui kata-katanya: "akhi, berbantahan merupakan satu bentuk tantangan yang akan memancing sikap lebih keras dari yang dibantah. walaupun ia menyadari bahwa ia salah, tapi bantahan tersebut akan membuatnya bersikukuh pada kesalahannya. ketahuilah, akhi, si fulan itu telah terpengaruh oleh sebuah kondisi yang memaksanya berpikir seperti itu. dan aku melihat, tujuannya menulis artikel itu bukanlah untuk mengungkapkan apa yang menjadi keyakinannya. melainkan sekedar mencari perhatian dengan cara menghalalkan segala cara". b. Ikhwanul Muslimin Merupakan Jama'ah Sesat Ikhwanul Muslimin yang didirikan di Mesir oleh Hasan Al Banna dituduh sesat termasuk tokoh tokohnya seperti Said Hawwa, Sayyid Quthub, Muhammad Al Ghazali, Umar Tilimsani, Musthafa As Siba'i, dan sebagainya. Harakah ini kononnya juga banyak dipengaruhi oleh pemikiran Jamaludin Al Afghani, seorang penganut Syi'ah,. Beliau kerap mengajak kpada pendekatan Sunni-Syiah, bahkan juga mengajak kepada persatuan antar agama, Lihat Dakwah Ikhwanul Muslimin fi Mizanil Islam Oleh Farid bin Ahmad bin Manshur halaman 36. Diantara tulisan dalam buku tersebut adalah menuduh Ikhwanul Muslimin melakukan hal-hal seperti berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Tidak Memperhatikan Masalah Aqidah Dengan Benar Menghidupkan Bid'ah Ta'ashshub Terhadap Pendapat Ulamanya sahaja Menggunakan Manhaj Dakwah sufiah Yang Melenceng Dari Syari'ah Mendahulukan Urusan Politik Daripada Syari'at

H. Mursyid Am Ikhwanul Muslimin Yang Baru Ikhwanul Muslimin merupakan pergerakan Islam (Harakah Islamiyah) yang didirikan oleh Hasan Al-Banna pada bulan Maret 1928 di Ismailiyah, Kairo, Mesir. Ikhwanul Muslimin kemudian menjadi fenomenal. Dalam waktu singkat, dakwahnya berkembang pesat. Perluasan dakwah Ikhwan tampaknya terus terjadi sampai dengan hari ini. Pada tahun 2000 saja, Dr. Yusuf Qardhawi mengemukakan bahwa dakwah Ikhwan telah berdiri di lebih dari 70 negara. Sampai saat ini, Ikhwan telah dipimpin oleh 8 orang Mursyid Am sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Hasan Al-Banna (1928 1949) Hasan Al-Hudaibi (1949 1972) Umar Tilmisani (1972 1986) Muhammad Hamid Abu An-Nasr (1986 1996) Mustafa Masyhur (1996 2002) Ma'mun Al-Hudaibi (2002 2004) Mahdi Akif (2004 2010) Muhammad Badi Al-Majid Sami (2010 - sekarang)

Pada tanggal 16 Januari 2010 lalu, Ikhwanul Muslimin mendeklarasikan Mursyid Am yang baru, DR. Muhammad Badi Al-Majid Sami. Muhammad Badi' terpilih sebagai Mursyid Am ke-8 Ikhwanul Muslimin menggantikan Syaikh Mahdi Akif. Deklarasi yang juga merupakan konferensi pers itu dipimpin langsung oleh Syaikh Mahdi Akif yang mengumumkan Mursyid Am terpilih sekaligus memberikan sambutannya yang kemudian dilanjutkan sambutan Mursyid Am yang baru. Berikut ini adalah profil Mursyid Am Ikhwanul Muslimin ke-8 yang diambil dari AlIkhwan.net: Nama : MUHAMMAD BADI' AL-MAJID SAMI Tanggal dan tempat lahir : 7 Agustus 1943 Mahallah Kubra. Status Perkawinan: Beliau adalah suami dari Sayyidah Samiyah Shinawi mantan Direktur Sekolah dakwah Islam di Beni Suef, putri dari Haji Mohammad Ali Shinawi seorang officer (pilot) dari generasi pertama jamaah Ikhwanul Muslimin yang dijatuhi hukuman mati pada tahun 1954 namun dianulir menjadi hukuman seumur hidup.

Jumlah Anak dan cucu : Beliau memiliki 3 anak laki dan wanita: 1. Ammar (Insinyur komputer), 2. Bilal (radiolog), 3. Doha (farmasi), 4. Beliau juga mempunyai 4 orang cucu yaitu: Rua, Habib, Iyad dan Tamim.

Pendidikan dan Prestasi: o Bachelor of Veterinary Medicine Kairo pada tahun 1965. o Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Assiut pada tahun 1965. o Master of Veterinary Medicine dan seorang asisten guru pada tahun 1977 di Universitas Zagazig. o Doctor of Veterinary Medicine dan guru dari tahun 1979 di Universitas Zagazig. o Asisten Profesor fakultas Kedokteran Hewan pada tahun 1983 Zagazig University. o Ahli Kedokteran Hewan pada Institut hewan di Sanaa 1982-1986. o Dosen Kedokteran Hewan di Universitas Kairo pada tahun 1987 cabang Beni Suef. o Ketua Departemen Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan di Beni Suef pada tahun 1990 selama dua periode. o Wakil dekan program Pascasarjana Universitas Beni Suef fakultas Kedokteran Hewan , pada tahun 1993 untuk satu periode. o Menjadi pembimbing 15 thesis Master dan 12 disertasi doctoral (PhD), dan puluhan penelitian ilmiah di bidang dan spesialisasinya.

Pekerjaan saat ini:

Dosen tetap bidang Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Beni Suef. Aktivitas serikat buruh: o Sekretaris Jenderal Jenderal Persatuan Dokter Hewan untuk dua periode. o Bendahara persatuan profesi medis untuk satu periode. Kegiatan sosial dan ilmiah: 1) Anggota Asosiasi Dewan Kesejahteraan Islam di Mahalla al-Kubra. 2) Anggota dewan club staf lembaga pendidikan Universitas Kairo selama 10 tahun, dan pengawas klub cabang di Beni Suef. 3) Wakil Ketua Dewan lembaga dakwah Islam di Beni Suef pada tahun 1996. 4) Ketua Asosiasi Perumahan anggota staf dan asisten Universitas Beni Suef. 5) Ketua Dewan Direksi patologi dan patologi klinis setingkat negara. 6) Ketua lembaga Journal of Veterinary Medical Research dari Fakultas Kedokteran Hewan Beni Suef selama 9 tahun. 7) Ketua Service Center, Fakultas Kedokteran Hewan lingkungan Beni Suef.

8) Pendiri Institut Kedokteran Hewan di Republik Arab Yaman, Sanaa, selama 4 tahun dari 1982-1986, serta mendirikan peternakan unggas dan hewan pribadi, dan penerjemahan kurikulum studi untuk bahasa Arab, dan mendirikan sebuah museum ilmiah dan bidang-bidang ilmiah lainnya pada institut kedokteran hewan.

Amanah dakwah: 1) Anggota kantor administrasi di Mahala al-kubra tahun 1975 . 2) Ketua kantor administrasi Mahala tahun 1977. 3) Ketua Asosiasi Pendidikan negeri di Yaman 1982-1986 4) Anggota Kantor Administrasi Beni Suef 1986. 5) Ketua kantor administrasi Beni Suef pada tahun 1990. 6) Ketua Departemen Pendidikan 1994 7) Anggota Maktab Irsyad Alami (internasional) sejak tahun 1996 (Utara dan Selatan dan Utara kemudian hulu Mesir sebagai pengawas Pendidikan dan generasi muda). 8) Anggota dari Kantor maktab Irsyad alami dan penilik sistem pendidikan pada tahun 2007.

Posisi dalam jamaah: o Anggota maktab Irsyad sejak tahun 1996. o Anggota maktab Irsyad sejak tahun 2007.

Pengalaman bersama jamaah: Pengalaman pertama; kasus (militer): dipenjara pada tahun 1965 bersama ustadz Sayyid Quthb dan Ikhwanul Muslimin lainnya, dan dihukum 15 tahun, di mana dia menghabiskan waktu di penjara selama 9 tahun, dan meninggalkannya pada tahnggal 4/4/1974, dan kembali bekerja di Universitas Assiut, dan kemudian dipindahkan ke Universitas Zagazig, dan kemudian ia terbang ke Yaman, lalu kembali dari sana dan mengajar di Universitas Beni Suef. Pengalaman kedua: Dipenjara selama 75 hari dalam kasus lembaga dakwah Islam di Beni Suef pada tahun 1998, di mana ia menjadi ketua advokasi Beni Suef setelah penangkapan Haji Hasan Jaudah rahimahullah. Pengalaman ketiga; kasus (militer): Masalah anggota serikat buruh pada tahun 1999; di mana pengadilan militer memvonisnya lima tahun penjara, beliau menghabiskan waktu 3 tahun dan tiga perempat tahun, lalu keluar pada putaran pertama pada tiga perempat tahun pada tahun 2003.

Pengalaman keempat: pada saat diadakan pemilu lokal pada bulan April 2008 beliau dipenjara selama satu bulan. Tulisan dan Buah Karya pada bidang Dakwah: o Artikel dan Hadits pada situs (ikhwanonline.com) dan lain-lain. o Tulisan dan khawatir Al-Quran (tadabbur) yang diterbitkan dalam Jurnal pada majalah (mujtama). o Murajaah dan penyajian konsep dakwah.

Nama Dr Mohammad Badi termasuk salah satu 100 tokoh terbesar di dunia Arab dalam enslikopedi ilmiah Arab yang diterbitkan oleh lembaga Informasi Ilmiah Mesir pada tahun 1999.

BAB III Penutup


Pada akhir Perang Dunia Pertama, pengaruh Ikhwan sangat besar di seluruh Mesir sehingga harakah itu bisa disebut sebagai pemerintahan dalam pemerintahan. Hampir tidak dijumpai kampung atau kota yang ada di Mesir melainkan terdapat cabang Ikhwanul Muslimin. Fikrah harakah ini telah tersebar ke sekolah-sekolah, masjid-masjid dan pusat-pusat kebajikan seluruh Mesir. Majalah, risalah, surat khabar dan buku-buku mereka tersebar luas. Bukan hanya itu pengaruh Ikhwanul Muslimin tersebar luas hingga di luar negara Mesir. Maka pemuda-pemuda di negara-negara Islam mulai membuka Cabang Ikhwanul Muslimin di Syria, Lubanon, Yordania, Palestina, Maroko, Iraq dan Sudan. Bahkan kini Ikhwanul Muslimin telah tumbuh dengan suburnya di Indonesia, Malaysia dan di seluruh dunia. Pengaruh Ikhwanul Muslimin di seluruh dunia kini mulai dirasakan getarannya, kini para aktivisnya ingin mewujudkan secara nyata konsep dasar Ikhwanul Muslimin didirikan. tujuan didirikan Ikhwanul Muslimin adalah untuk membangun masyarakat dan negara Islam yang menjalankan undang-undang Islam. Hassan Al Banna berkata: "Kita tidak akan berdiam diri dan merasa senang atau berhenti selagi Qur'an belum benar-benar menjadi perlembagaan negara. Kita akan hidup untuk mencapai tujuan ini atau mati karenanya". Demikianlah sekelumit pemikiran Hasan Al Banna beserta kiprahnya dalam dunia Islam Moderen, pemikirannya telah menjalar kemana-mana sehingga sangat ditakuti oleh musuh Islam. Hasan Al Banna telah melahir banyak ulama dan pemikir seperti Dr Yusuf Qaradhawi, Sayid Sabiq dan banyak lagi, kini Ikhwan hadir dalam satu khazanah baru pergerakan dan keilmuan yang membawa arus modernisasi keislaman.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Al Aqil, Min aklamil Harakah wa Dakah, cetakan maktabah Al Manar Mesir 2001 Amin Abdul Aziz, Fahmul Islam fi Zhilalil Usul Isyrin, cetakan Darud Dakwah Mesir 1999, Awang, Pustaka Aman Press Sdn. Bhd. Malaysia Fathi Yakan, Suka Duka Gerakan Islam Dunia Arab, Konsis Media Malaysia Hasan Al Banna, 20 dasar Dasar Pegangan Seorang Muslim, Konsis Media, Malaysia Hasan Al Banna, Allah fil Aqidah Islamiyah, Alihbahasa Oleh: Al-Ustaz Haji Fauzi Haji Hasan Al Banna, Majmua'ah rasail, cetakan Darut tauzik Mesir 1992 Husen bin Muhsin, Ath Thariqu Ila Jama'atil Muslimin, Cetakan darul Wafak Mesir 2002 Hafizrahman, Zainab Al Ghazali, Rakan Masjid UTP Malaysia, 2007 Ikhwanul Muslimin, Syeikh Jasim Muhalhil Jamal Al Banna, Din wa Ummah wa laisa Din wa Daulah, cetakan Darul Fikril Islami Mesir. Jumaah Amin, Dr, Method Pemikiran Hassan Al-Banna, Konsis Media, Malaysia Majalah Al Furqon / Tahun VI Edisi 6 / Muharrom 1428H Muhammad Makmun Hudhaibi, Al Ikhwanul Muslimun 60 qadhiah sakhinah, cetakan darut Tauzik 1999 Muhammad Abdul Halim Hamid, Miah Mawaqif min hayatil Mursyidin li Jama'atil Ikhwanil Muslimin, Cetakan Darut Tauzik 2002 Rauf Syilba, Dr, Syaeikh Hasan Al Banna wa Madrasatul Ikhwanul Muslimun, cetakan Darul Yusuf Qaradawi, Dr, 70 tahun Ikhwanul Muslimin, cetakan maktabah Wahbah 1999 Taufiq Al wa'I, Dr, Ikhwanul Muslimin kubra Harakatil Islamiah, cetakan maktabah Al Manar Mesir 2001 sepenggal kenangan bersama ustadz. Hasan Al Banna http://perisaidakwah.com, sunday, 12 agusut 2007 http://assunnah.cjb.net, Tgl 24 Desember 2007. http://www.bersamadakwah.com/2010/01/dr-muhammad-badi-al-majid-sami-mursyid.html

You might also like