You are on page 1of 9

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Alloh SWT atas berkat dan karuniaNya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Imu Sosial adalah suatu pengetahuan yang sangat penting dalam menunjang pengetahua lain. Misalnya, bidang ekonomi, ilmu budaya, serta ilmu sosial dari dari ilmu pengetahuan alam sendiri. Mahasiswa yang sedang menuntut ilmu pengetahuan di perguruan tinggi khususnya di UNIVERSITAS GUNADARMA harus mempelajari ilmu sosial, karena itu sangat berpengaruh sekali dalam membentuk kepribadian.untuk membantu mempelajarinya, saya berusaha menyusun makalah ini, terutama untuk digunakan dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Penyusun menyadari bahwa baik isi maupun cara penysunan buku ini belum sempurna.Kemungkinan cara cetak juga tak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, segala saran, tegur sapa, dan keritik membangun sangat penyusun

harapkan.emikianlah, mudah-mudahan makalah ini berguna dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Penulis

Bekasi, 23 Oktober 2012

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi

.................................................................................................. 1

............................................................................................................. 2 ................................................................................................. 3 ................................................................................................. 3

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Sasaran

............................................................................................................. 4 ............................................................................................................. 4 ..................................................................................... 5 .................................................................................... 5

Bab 11 PEMBAHASAN 1. Kekuatan (Strength)

2. Kelemahan (Weaknesses) .................................................................................... 5 3. Peluang (Opportunities) ...................................................................................... 6 4. Ancaman (Threats) ...................................................................................... 7 ............................................................. 8

Bab 111 Kesimpulan dan Rekomendasi 3.1 Kesimpulan 3.2 Rekomendasi Referensi

................................................................................................. 8 ................................................................................................ 8

............................................................................................................. 9

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Banyaknyananak jalanan di Indonesia merupakan persoalan sosial yang komplek.Hidup menjadi anak jalanan memang bukan merupakan pilihan yang menyenangkan, karena mereka berada dalam kondisi yang tidak bermasa depan jelas, dan keberadaan mereka tidak jarang menjadi masalah bagi banyak pihak, keluarga, masyarakat dan negara. Namun, perhatian terhadap nasib anak jalanan tampaknya belum begitu besar dan solutif. Padahal mereka adalah saudara kita. Mereka adalah amanah Allah yang harus dilindungi, dijamin hak-haknya, sehingga tumbuhkembang menjadi manusia dewasa yang bermanfaat, beradab dan bermasa depan cerah. Menurut UUD 1945, anak terlantar itu dipelihara oleh negara. Artinya pemerintah mempunyai tanggung jawab terhadap pemeliharaan dan pembinaan anakanak terlantar, termasuk anak jalanan. Hak-hak asasi anak terlantar dan anak jalanan, pada hakekatnya sama dengan hak-hak asasi manusia pada umumnya, seperti halnya tercantum dalam UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan Keputusan Presiden RI No. 36 Tahun 1990 tentang PengesahanConvention on the Right of the Child (Konvensi tentang hak-hak Anak). Mereka perlu mendapatkan hak-haknya secara normal sebagaimana layaknya anak, yaitu hak sipil dan kemerdekaan (civil righ and freedoms), lingkungan keluarga dan pilihan pemeliharaan (family envionment and alternative care), kesehatan dasar dan kesejahteraan (basic health and welfare), pendidikan, rekreasi dan budaya (education, laisure and culture activites), dan perlindungan khusus (special protection).

1.2 Tujuan Tujuan dari pembahasan ini akan dikhususkan mengenai perilaku sosial anak jalanan , sehigga dapat menambah wawasan dan mengerti kehidupan sosial anak jalanan.

1.3 Sasaran Diharapkan kepada pembaca dapat mengerti dan memahami perilaku sosial anak jalanan, sehingga tahu betapa mereka butuh bantuan kita agar mereka memiliki kepribadian yang lebih baik dan kehidupan yang lebih layak.

BAB 11 PEMBAHASAN

Analisis permasalahan perilaku sosial anak jalanan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek : 1. Kekuatan (Strength) a. Memaknai peran diri dalam keluarga dan masyarakat, sebagai inidividu yang mandiri, berusaha melepasakan ketergantungan, dan individu yang berusaha memiliki relasi sosial di jalanan.. b. Kehidupan anak jalanan selalu berada dalam situasi rentan dalam segi perkembangan fisik, mental, sosial bahkan nyawa mereka. melalui stimulasi tindakan kekerasan terus menerus, terbentuk sebuah nilai-nilai baru yang cenderung mengedepankan kekerasan sebagai cara untuk mempertahakan hidup. c. Komunikasi yang berbeda dengan anak yang normal. komunikasi intra budaya anak jalanan dapat menjelaskan tentang proses, pola, perilaku, gaya, dan bahasa yang digunakan mereka. d. Memiliki mobilitas yang tinggi, kreatif, mandiri, berani mennggung resiko, semangat hidup yang kuat.. 2. Kelemahan (Weaknesses) a. Biaya sekolah yang tinggi, perilaku guru yang diskriminatif, dan ketentuan-ketentuan teksis yang birokratis yang mengalahkan kesempatan belajar bagi anak yang kurang mampu.

b. Pandangan masyarakat yang menganggap semua nak jalanan itu bermoral rendah, hal itu juga menyebabkan pemikiran mereka untuk memahami norma rendah. c. Ketidakmampuan orang tua menyediakan kebutuhan dasar, ditolak orang tua, salah perawatan atau kekerasan di rumah, kesulitan berhubungan dengan keluarga/tetangga, terpisah dengan orang tua, sikap-sikap yang salah terhadap anak, keterbatasan merawat anak yang mengakibatkan anak menghadapi masalah fisik dan psikologis. d. Pemerintahan yang memandang anak jalanan antara sebagai kelompok yang memerlukan perawatan (pendekatan kesejahteraan) dan pendekatan yang menganggap anak jalanan sebagai masalah . 3. Peluang (Opportunities) a. Pengadaan lapangan kerja yang sekiranya pas dan mampu dikerjakan oleh anak jalanan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka menjadi lebih baik. Karena dari anak jalanan banyak terdapat bakat terpeendam yang mungkin dapat diasah seperti menyanyi, berdagang, dll. b. Sekolah gratis dan diberikan sarana prasarana yang baik, agar kelak mereka dapat memperoleh kehidupan yang lebih layak. c. Penyuluhan tentang norma-norma yang baik, agak kelak menjadi pribadi yang lebih baik. Mengerti akan pentingnya ilmu pengetahuan sebagai bekal hidup. d. Bantuan tempat tinggal yang lebih layak dan pelayanan kesehatan yang baik agar mereka tumbuh dengan kondisi fisik dan mental sepeti pada anak umumnya.

4. Ancaman (Threats) a. Sulitnya mencari pekerjaan karena keterbatasan kemampuan dari anak jalanan, bekal pendidikan yang seadanya tidak mampu bersaing dengan masyarakat pada umumnya. b. Masyarakat tidak senang dengan anak jalanan karena perubahan sikap, cara komunikasi yang kasar, memaksa, brutal, tata cara bicara yang buruk, gaya bahasa, pakaian yang tidak rapi, rambut yang di warnai. c. Bekal rohani sangat berguna bagi mereka, melihat dari sisi kehidupan mereka yang cenderung dekat dengan kehidupan Amoral & tindak pidana lainnya. Sehingga, pembekalan Agama merupakan banteng awal bagi mereka. d. Semakin tingginya harga kebutuhan pokok membuat para akan jalanan semakin sulit dalam menjalani kehidupan, imbasnya adalah semakin terbelakang dan kehidupan merekapun semakin sulit.

BAB 111 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan a. Meningkatnya jumlah anak jalanan setiap tahunnya. b. Kesulitan dalammencaripekeerjaan membuat anak jalanan menjalankan kriminalitas. c. Semakin tidak diterimanya anak jalanan oleh masyarakat karena citra buruk mereka yang sering meresahkan warga. d. Kurangnya perhatian khusus dari pemerintah maupun masyarakat pada umumnya membuat anak jalanan semakin terbelakang. 3.2 Rekomendasi a. Penanganan yang serius terhadap kehidupan anak jalanan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat disekitarnya. b. Pembekalan ilmu rohani agar mereka dapat berperlilaku lebih baik dan tidak menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. c. Pemberian pendidikan dan sarana prasarana untuk bekal dalam menghadapi kehidupan agak kehidupannya dapat lebih baik. d. Pembinaan dari mulai anak kecil hingga dewasa oleh masyarakat sekitar dan pemerintah .

REFERENSI
http://harjasaputra.wordpress.com/2007/04/09/masalah-anak-jalanan-1/ http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fna me=/jiunkpe/s1/ars4/2009/jiunkpe-ns-s1-2009-22405025-12428-anak_jalananchapter1.pdf http://eprints.undip.ac.id/20622/1/2304-ki-fh-97.pdf

You might also like