You are on page 1of 57

‫‪PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN‬‬

‫‪PERCERAIAN DAN KONFLIK‬‬


‫‪PERKAWINAN MENGATASINYA‬‬
‫‪DALAM BIMBINGAN AGAMA‬‬
‫‪ISLAM DAN HUKUM POSITIF‬‬
‫‪OLEH : H. MAS’OED ABIDIN‬‬

‫فُره ُ ‪ ،‬وَ‬ ‫س ست َغْ ِ‬ ‫ه وَ ن َ ْ‬ ‫س ست َعِي ْن ُ ُ‬ ‫م سد ُه ُ وَ ن َ ْ‬ ‫ح َ‬ ‫ه‪ ،‬ن َ ْ‬ ‫م سد ُ لل س ِ‬ ‫ح ْ‬ ‫ال َ‬


‫َ‬
‫ت‬ ‫س سي َّئا ِ‬ ‫ن َ‬ ‫مس ْ‬ ‫س سَنا وَ َ‬ ‫ف ِ‬ ‫سُروْرِ أن ْ ُ‬ ‫ن ُ‬ ‫م ْ‬ ‫ى ِ‬ ‫ن َعُوْذ ُ ِباللهِ ت ََعال َ‬
‫َ‬
‫ل‬ ‫ض سل ِ ْ‬ ‫ن يُ ْ‬ ‫مس ْ‬ ‫ه‪ ،‬وَ َ‬ ‫ل ل َس ُ‬ ‫ض ّ‬ ‫م ِ‬ ‫ه فَل َ ُ‬ ‫ن ي َهْد ِهِ الل ُ‬ ‫م ْ‬ ‫مال َِنا‪َ ،‬‬ ‫أع ْ َ‬
‫ه‬ ‫مسا َلس ُ‬ ‫ه ُنسوًْرا فَ َ‬ ‫ه َلس ُ‬ ‫ل الل ُ‬ ‫جعَ ِ‬ ‫م يَ ْ‬ ‫ن لَ ْ‬ ‫م ْ‬ ‫ه‪ ،‬وَ َ‬ ‫هاد ِىَ ل َ ُ‬ ‫فَل َ َ‬
‫َ‬ ‫ن ن ُوٍْر‪ ،‬وَ أ َ ْ‬
‫ك‬ ‫شسسرِي ْ َ‬ ‫حد َه ُ ل َ َ‬ ‫ه وَ ْ‬ ‫ه إ ِل ّ الل ُ‬ ‫ن ل َ إ ِل َ َ‬ ‫شهَد ُ أ ْ‬ ‫م ْ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ه‪ ،‬أّدى‬ ‫سسسسوْل ُ ُ‬ ‫دا ع َب ْسسسد ُه ُ وَ َر ُ‬ ‫مسسس ً‬ ‫ح ّ‬ ‫م َ‬ ‫ن ُ‬ ‫شسسسهَد ُ أ ّ‬ ‫ه‪ ،‬وَ أ ْ‬ ‫ل َسسس ُ‬
‫ة و ن َصس َ ُ‬ ‫َ‬
‫ي‬ ‫هسد َ فس ِ‬ ‫جا َ‬ ‫ة‪ ،‬وَ َ‬ ‫مس ِ‬ ‫ح ل ِل ّ‬ ‫سال َ َ َ َ‬ ‫ة‪ ،‬وَ ب َل ّغَ الّر َ‬ ‫مان َ َ‬ ‫ال َ‬
‫ى‬ ‫عل س َ‬ ‫ك َ‬ ‫م وَ ب َسسارِ ْ‬ ‫س سل ّ ْ‬ ‫ل وَ َ‬ ‫صس ّ‬ ‫م َ‬ ‫ه‪ ،‬الل ّهُ ّ‬ ‫جَهاد ِ ِ‬ ‫حق ّ ِ‬ ‫اللهِ َ‬
‫َ‬
‫ى‬ ‫علس َ‬ ‫م َ‬ ‫حي ِن َسسا الل ّهُس ّ‬ ‫ه‪ .‬وَ أ ْ‬ ‫حب ِ‬ ‫صس ْ‬ ‫ى آلسسه وَ َ‬ ‫علس َ‬ ‫مسسد‪ ،‬وَ َ‬ ‫ح ّ‬ ‫م َ‬ ‫ُ‬
‫َ‬
‫معَ‬ ‫ه‪َ ،‬‬ ‫مَرتـ ِ‬ ‫ي ُز ْ‬ ‫شْرَنا ف ِ‬ ‫ح ُ‬ ‫ه‪ ،‬وَ ا ْ‬ ‫مل ّت ِ ِ‬ ‫مت َْنا ع ََلى ِ‬ ‫ه‪ ،‬وَ أ ِ‬ ‫سن ّت ِ ِ‬ ‫ُ‬
‫َ‬
‫ن َو‬ ‫قي ْ َ‬ ‫ص سد ّي ْ ِ‬ ‫ن وَ ال ّ‬ ‫ن الن ّب ِي ّي ْس َ‬ ‫مس َ‬ ‫م ِ‬ ‫ت ع َل َي ْهِ س ْ‬ ‫م َ‬ ‫ن أنـ سعَ ْ‬ ‫ال ّذ ِي ْ َ‬
‫مسسا‬ ‫َ‬ ‫ن ُأول َئ ِ َ‬ ‫ال ّ‬
‫قسسا‪ .‬أ ّ‬ ‫ك َرفِي ْ ً‬ ‫سس َ‬ ‫ح ُ‬ ‫ن وَ َ‬ ‫حي ْ َ‬ ‫صسسال ِ ِ‬ ‫داِء وَ ال ّ‬ ‫ش سهَ َ‬
‫د‪.‬‬ ‫ب َعْ ُ‬
‫‪Pernikahan Warisan Indah Sunnah‬‬
‫‪Rasulullah SAW‬‬
‫‪Sabda Rasulullah SAW, “an- nikahu‬‬
‫‪sunnati, man raghiba ‘an sunnati falaisa‬‬
‫‪minni”, artinya “nikah itu sunnahku, dan yang‬‬
‫‪1‬‬ ‫‪H. Mas’oed Abidin‬‬
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

tidak mau mengikuti sunnahku, tidaklah


termasuk umatku” (al Hadist). Dengan menikah,
dua orang yang sebelumnya masih asing,
mengikat diri dalam satu aqad atau perjanjuan
nikah dan ijab-kabul dihadapan wali, saksi dan
qadhi (penghulu), untuk saling perhatian, kasih
sayang, kepedulian, simpati, ketulusan, dan
cinta (mahabbah).
1. KRITERIA MEMILIH PASANGAN HIDUP
PEREMPUAN:
a. Beragama Islam dan beramal shaleh
(QS. Al-Nisâ’/4: 34)
Rasul Allâh SAW bersabda, “Perempuan
dinikahi karena empat faktor: Pertama,
karena harta; Kedua, karena
kecantikan; Ketiga, kedudukan; dan
Keempat, karena agamanya. Maka
hendaklah engkau pilih yang taat
beragama, engkau pasti bahagia.” (HR.
Bukhâriy dan Muslim).
b. Berasal dari keturunan yang baik-
baik
Rasul Allâh SAW bersabda, “Jauhilah oleh
kamu sicantik yang beracun!, lalu
sahabat bertanya: “Wahai Rasul Allâh,
siapakah perempuan yang beracun itu?
jawab Rasul Allâh,”Perempuan yang
cantik tapi berada dalam lingkungan
yang jahat.” (HR. Dâr al-Quthniy).
c. Masih perawan
2 H. Mas’oed Abidin
84

PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

Diriwayatkan dari Jabir, Rasul Allâh SAW


bersabda, “Sesungguhnya Rasul Allâh telah
berkata kepadanya, kata Beliau: “Hai
Jabir, apakah engkau kawin dengan
perawan atau dengan janda?” Jawab
Jabir: “Saya kawin dengan janda”. Kata
beliau: “Alangkah baiknya jika engkau
kawin dengan perawan. Engkau dapat
menjadi hiburan baginya dan diapun
menjadi hiburan bagimu.” (HR. Jama’ah).
d. Carilah perempuan yang Sehat atau
tidak Mandul
Rasul Allâh SAW bersabda, “Dari Mu’qil bin
Yasar, katanya telah datang seorang laki-
laki kepada Nabi SAW. Kata laki-laki itu,
“Saya telah mendapat seorang
perempuan yang bangsawan dan cantik
tapi hanya dia tidak beranak (mandul).
Baikkah saya kawin dengan dia ?”.
Jawab Nabi SAW, “Jangan”, kemudian laki-
laki itu datang untuk kedua kalinya dan
Nabi tetap melarangnya. Kemudian pada
kali ketiga laki-laki itu datang lagi. Nabi
bersabda: “Kawinlah dengan yang
dikasihi dan berkembang menghasilkan
keturunan (subur)”. (HR. Abu Dâud dan
Al-Nasâ’i).

e. Beraklak
mulia, sopan
santun,

3 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

bertutur kata
baik.
1. KRITERIA MEMILIH
LAKI-LAKI CALON
SUAMI YANG BAIK
a. Laki-laki yang beragama Islam dan
shaleh (QS. Al-Nûr/24: 3 dan 26).
b. Mempunyai kemampuan untuk
membiayai kehidupan Rumah
Tangga (sesuai dengan hadits
Mutafaqq `alaihi – “yâ ma`syar al-
syabâb”).
c. Cerdas dan Sehat (layak untuk
berumah tangga, baik jasmani dan
rohani). dan
d. Cakap Hukum (Baligh).
e. Berakhlak mulia, sopan santun,
bertutur kata baik dan pandai
bergaul di tengah keluarga.
RESEP KELUARGA SAKINAH SESUDAH
AKAD NIKAH
Setelah akad nikah dilaksanakan, suami
isteri mempunyai hak dan kewajiban, untuk
mencapai tujuan perkawinan, membentuk
keluarga bahagia dan kekal dalam aturan
syari’at Islam, yang disebutkan dengan
“Rumahku adalah syorgaku”.

4 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

Ada berapa resep untuk mewujudkan


keluarga sakinah dan bahagia.1 Di antaranya :
1. Saling Mengerti antara Suami-isteri
Seorang suami atau isteri harus tahu latar
belakang pribadi masing-masing. Karena
pengetahuan terhadap latar belakang pribadi
masing-masing adalah sebagai dasar untuk
menjalin komunikasi masing-masing. Dan dari
sinilah seorang suami atau isteri tidak akan
memaksakan egonya. Banyak keluarga hancur,
disebabkan oleh sifat egoisme. Ini artinya
seorang suami tetap bertahan dengan
keinginannya dan begitu pula isteri. Seorang
suami atau isteri hendaklah mengetahui hal-hal
sebagai berikut :
a) Perjalanan hidup masing-masing,
Adat istiadat daerah masing-masing (jika
suami isteri berbeda suku dan atau
daerah),
Kebiasaan masing-masing,
Selera, kesukaan atau hobi,
Pendidikan,
Karakter/sikap pribadi secara proporsional
(baik dari masing-masing, maupun dari
orang-orang terdekatnya, seperti orang
tua, teman ataupun saudaranya, dan yang
relevan dengan ketentuan yang dibenarkan
syari`at.
2. Saling Menerima
Suami isteri harus saling menerima satu
sama lain. Suami isteri itu ibarat satu tubuh

1
Prof. Dr. Zakiah Darajat dalam bukunya “Ketenangan dan
Kebahagiaan Dalam Keluarga” memberikan 5 (lima) resep
mewujudkan keluarga tenang dan bahagia
5 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

dua nyawa. Tidak salah kiranya suami suka


warna merah, si isteri suka warna putih, tidak
perlu ada penolakan. Dengan keredhaan dan
saling pengertian, jika warna merah dicampur
dengan warna putih, maka akan terlihat
keindahannya.
3. Saling Menghargai
Seorang suami atau isteri hendaklah saling
menghargai:
a. Perkataan dan perasaan masing-
masing
b. Bakat dan keinginan masing-masing
c. Menghargai keluarga masing-
masing. Sikap saling menghargai adalah
sebuah jembatan menuju terkaitnya
perasaan suami-isteri.
4. Saling Memercayai
Jika suami isteri saling mempercayai, maka
kemerdekaan dan kemajuan meningkat,
serta hal ini merupakan amanah Allâh.
5. Saling Mencintai
Suami isteri saling mencintai akan
memunculkan beberapa lemah
hal seperti,
lembut dalam bicara, selalu menunjukkan
perhatian, bijaksana dalam pergaulan, tidak
mudah tersinggung, dan perasaan (batin)
masing-masing akan selalu tenteram
Suami atau isteri harus selalu merawat dan
memupuk lima saling di atas untuk mencapai
6 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

keluarga bahagia dan kekal beradasarkan


Syari’at Islam. Tidak ada kata lebih indah,
tentang hubungan suami-isteri, selengkap
Firman Allah,

 
 

 

 


  
"Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun
adalah pakaian bagi mereka." (QS. Al-Baqarah/2:
187).
Rasa damai dan tenteram hanya dicapai
dengan saling mencintai. Maka rumah tangga
muslim punya ciri khusus, yakni bersih lahir
baathin, tenteram, damai dan penuh hiasan
ibadah.
َ ‫خل َسق ل َك ُسم م س‬ َ
‫م‬ْ ُ ‫س سك‬
ِ ‫ن أن ُْف‬ ْ ِ ْ َ َ ‫ن‬ ْ ‫ن َءاَيات ِهِ أ‬ ْ ‫م‬ ِ َ‫و‬
َ
ً‫م سوَد ّة‬
َ ‫م‬ ْ ‫ل ب َي ْن َك ُس‬
َ ‫جع َ س‬َ َ‫سك ُُنوا إ ِل َي ْهَسسا و‬ْ َ ‫جا ل ِت‬ ً ‫أْزَوا‬
َ ‫ت ل َِقوْم ٍ ي َت ََفك ُّرو‬
‫ن‬ ٍ ‫ك لَيا‬ َ ِ ‫ن ِفي ذ َل‬ ّ ِ‫ة إ‬ ً ‫م‬َ ‫ح‬ ْ ‫وََر‬
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS.ar-Rum :
21).

Ayat ini memakai dua kosa kata secara


berurutan, yakni mawaddah, dan rahmah.

7 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

Kedua-duanya berarti cinta, kasih dan sayang.


Mawaddah artinya cinta dan ghairah ketika
masih usia awal dan saling ketertarikan antara
keduanya. Rahmah adalah cinta, kasih sayang,
kepedulian karena pengalaman dalam
perjalanan waktu dalam wadah ketenteraman
(sakinah).
Cinta kasih yang tulus, dapat wujud jika
memiliki rasa thaat dan kesadaran
mempertanggung jawabkan kepada Allah SWT.
Surat an-Nisa’ ayat 1 sudah cukup sebagai
pegangan.
َ
‫ن‬
ْ ‫م‬ ِ ‫م‬ ْ ُ ‫خل ََقك‬َ ‫ذي‬ ِ ّ ‫م ال‬
ُ ُ ‫س ات ُّقوا َرب ّك‬ ُ ‫َياأي َّها الّنا‬
‫ما‬َ ُ‫من ْه‬ِ ‫ث‬ ّ َ ‫جَها وَب‬ َ ْ‫من َْها َزو‬ ِ َ‫خل َق‬ َ َ‫حد َةٍ و‬ِ ‫س َوا‬ٍ ‫ن َْف‬
‫ذي‬ ِ ‫ه اّلسس‬ َ ‫سسساًء َوات ُّقسسوا الّلسس‬ َ ِ ‫جسساًل ك َِثيسسًرا وَن‬ َ ِ‫ر‬
‫م‬ْ ‫ن عَل َي ْك ُس‬ َ ّ ‫ن الل‬
َ ‫ه ك َسسا‬ ّ ِ‫م إ‬ َ ‫ن ب ِهِ َواْل َْر‬
َ ‫حا‬ َ ‫ساَءُلو‬ َ َ‫ت‬
‫َرِقيًبا‬
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-
mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang
satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya;
dan daripada keduanya Allah memperkembang
biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta
satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu.”

8 H. Mas’oed Abidin
52

PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

DORONGAN SEGERA MELANGSUNGKAN PERNIKAHAN


Menikah itu separoh dari agama,
sebagaimana sabda Rasul Allâh SAW,

ُ ْ ‫ف ْالسد ّي‬
‫ن‬ ُ ‫ص‬ َ ‫م‬
ْ ِ‫ل ن‬ َ ْ‫ج ْالعَب ْد ُ فََقدِْاست َع‬ َ ّ‫ذا ت ََزو‬ َ ِ‫ا‬
.‫قى‬ ِ َ‫ َرَواه ُ الب َي ْه‬. ‫قي‬ ِ ‫ف ال َْبا‬
ِ ‫ص‬ْ ّ ‫ه ِفي ْالن‬ َ ‫ق الل‬ ْ
ِ ّ ‫فَالي َت‬
“Apabila telah nikah seseorang, maka ia benar-
benar telah menyempurnakan seruan agama. Maka
hendaklah ia takut kepada Allâh pada separoh yang
tinggal” (HR. Baihaqiy).
Pernikahan adalah ibadah yang sakral.
Mempunyai risiko hukum. Bimbingan agama
menyebutkan, "Empat hal yang dibolehkan
jika keempat hal itu diucapkan, yaitu :
"Thalaq, Memerdekakan (hamba sahaya),
Nikah dan Nadzar." Maka, "Tidak ada
gurauan dalam keempat hal itu.", demikian
Ali bin Abi Thalib RA dalam riwayat Umar RA.
Hal yang terpenting dalam kehidupan di
dunia ini adalah kebahagiaan, melalui "proses
penyempurnaan" ke arah pencapaiannya. Di
akhirat tidak lagi penyempurnaan, seperti yang
dialami di dunia ini. Maka, "Dunia tempat
beramal, dan akhirat adalah tempat
menerima ganjarannya".
Kehidupan di dunia menjadi indah dan
bahagia karena dihiasi empat hal. sesuai hadits
Rasulullah SAW,
9 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

َ َ
،‫ة‬ُ ‫ح‬ َ ِ ‫صسسال‬ّ ‫مسْرأة ُ ال‬ َ ْ ‫ ا َل‬:‫ة‬ ِ َ ‫سسَعاد‬ ّ ‫ن ال‬ َ ‫مس‬ ِ ٌ‫أْرب َع‬
،‫ح‬ ُ ِ ‫صسسال‬ ّ ْ ‫جسساُر ال‬َ ْ ‫ َوال‬،‫ع‬ ُ ‫سسس‬ ِ ‫وا‬ َ ْ ‫ن ال‬ ُ َ ‫سسسك‬ ْ ‫م‬ َ ْ ‫َوال‬
َ
:‫ش سَقاِء‬ ّ ‫ن ال‬ َ ‫مس‬ ِ ٌ‫وَأْرب َسع‬. ‫يُء‬ ْ ِ ‫حن‬ َ ْ ‫ب ال‬ ُ َ ‫مْرك‬ َ ْ ‫َوال‬
َ ْ ‫ وال‬،‫ال ْجار ال ْسوُء‬
‫ب‬ُ َ ‫مْرك‬ َ ْ ‫ َوال‬،‫سوُْء‬ ّ ‫مْرأة ُ ال‬ َ َ ُ ُ َ
.‫ق‬
ُ ّ ‫ضي‬ ّ ‫ن ال‬ ُ َ ‫سك‬ ْ ‫م‬ َ ْ ‫ َوال‬،‫سوُْء‬ ّ ْ ‫ال‬
.(‫ن‬ َ
ٌ ‫حّبا‬
ِ ‫ن‬
ُ ْ ‫مد ٌ وَ إ ِب‬
َ ‫ح‬
ْ ‫)َرَواهُ أ‬
"Empat hal yang merupakan kebahagiaan, yaitu:
perempuan shalehah, rumah yang luas, tetangga
yang baik, kendaraan yang nyaman. Empat hal yang
merupakan penderitaan, yaitu: tetangga yang jahat,
isteri yang jahat, kendaraan yang buruk dan tempat
tinggal yang sempit." (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).

Hadist ini menjelaskan bahwa perempuan


yang shalehah itu adalah perempuan yang
patuh pada ajaran agama, setia pada
suaminya, pandai menjaga hati suaminya,
pandai menjaga kehormatan dan martabat
serta keluarganya. Kebahagiaan akan sirna
ketika yang menjadi tetangga adalah orang
jahat, dan hidup didampingi isteri yang tidak
setia.
Pernikahan menjamin keseimbangan dalam
kehidupan, dengan adaya pasangan suami-
isteri.
Memilih calon isteri atau suami, tidak mesti
dari keluarga terdekat. Umar bin Khaththab RA.
menganjurkan, "Aghribu wa lâ tadhawwu"
10 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

(carilah yang jauh/asing dan jangan kamu


menjadi lemah).
Pernikahan akan merekat tali persaudaraan
semakin luas. Menunda pernikahan akan
mengundang bahaya, sebagai dipaparkan Rasul
Allâh SAW,
َ
ُ ‫س الّنسساَر ال َْفسس‬
‫م‬ َ ‫ل الّنسسا‬ ُ ‫خ‬ ِ ْ ‫مسسا ُيسسد‬ َ ‫أك َْثسسُر‬
(‫ه‬
ِ ‫ح‬
ِ ْ ‫حي‬
ِ ‫ص‬
َ ‫ن ِفى‬
ٌ ‫حّبا‬
ِ ‫ن‬
ُ ْ ‫ذىوَإ ِب‬
ِ ‫م‬ ُ ‫َوال َْفْر‬
ُ ‫ج )َرَواهُ الت ّْر‬
"Yang paling banyak menjerumuskan manusia
kedalam neraka adalah mulut dan kemaluannya."
(HR. Al-Tirmidziy dan dia berkata hadits ini shahih).
Sabda Rasul Allâh SAW mengingatkan, "Ada
tiga faktor yang membinasakan manusia yaitu
mengikuti hawa nafsu, kikir yang melampaui
batas dan mengagumi diri sendiri (‘ujub)." (HR.
al-Tirmidziy).
Allâh SWT amat meridhai pernikahan, dan
menjanjikan mudah jalan untuk
melaksanakannya,
‫ن‬
ْ ِ ‫ إ‬... :‫ لقسسوله تعسسالى‬,‫تزويسسج العسسسر‬
ْ َ‫ن ف‬
‫ضسل ِهِ واللسسه‬ ْ ‫مس‬
ِ ‫ه‬ ُ ِ‫وا فَُقَراَء ي ُغْن ِه‬
ُ ‫م الل‬ ُ ّ‫ي‬
ْ ُ ‫كون‬
.‫م‬
ٌ ْ ‫سعٌ عَل ِي‬ ِ ‫َوا‬
“Kesulitan dalam pelaksanaan nikah, sebagaimana
firman Allâh: Yakinlah, jika kamu miskin Allâh akan
memampukan kamu dengan karunia (rezki-Nya),
dan Allâh Maha luas (pemberian-Nya).” (HR.
Buchariy).

11 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

Kandungan hadits Bukhâriy, Jilid 3, Juz 7,


halaman 8 ini2 mendorong segera menikah
karena Pernikahan akan memelihara
kehormatan diri.
Nabi Muhammad SAW (570-632 H)3,
mendorong muda-mudi yang telah mampu,
untuk melangsungkan pernikahan.

‫ل‬ َ ‫ َقسسا‬:‫ل‬ َ ‫سسسعُوْدٍ َقسسا‬ ْ ‫م‬ َ ‫ن‬ ِ ‫ن عَْبسسدِ اللسسهِ ْبسس‬ ْ ‫عسس‬ َ
‫ ي َسسا‬:‫م‬ َ ّ ‫س سل‬ َ َ‫ه عَل َي ْسهِ و‬ُ ‫صّلى الل س‬ َ ِ‫ل الله‬ ُ ‫سو‬ ُ ‫ل ََناَر‬
َ َ ‫م ال ْب َسسائ‬
‫ة‬ ُ ‫من ْك ُس‬
ِ َ‫طاع‬ َ َ ‫س ست‬
ْ ‫نا‬ ِ ‫م‬
َ ‫ب‬ ِ ‫شَبا‬ ّ ‫شَر ال‬ َ ْ ‫مع‬ َ
ْ ُ ‫صس‬ َ َ
‫ج‬ ِ ‫ن ل ِلَفسْر‬ َ ‫ح‬ ْ ‫صرِ وَأ‬ َ َ ‫ض ل ِل ْب‬ ّ َ ‫ه أغ‬ ُ ّ ‫ج فَإ ِن‬ْ ّ‫فَل ْي َت ََزو‬
‫ه‬ُ ‫ه ل َس‬ ُ ّ ‫ص سوْم ِ فَ سإ ِن‬ّ ‫س ست َط ِعْ فَعَل َي ْسهِ ِبال‬ ْ َ‫م ي‬ ْ َ‫ن ل‬ ْ ‫م‬ َ َ‫و‬
(‫ه‬ ِ ْ ‫فقّ عَل َي‬ ُ ُ‫ )َرَواه‬.‫ء‬
َ َ ‫مت‬ ٌ ‫جا‬َ ِ‫و‬
4

"Rasul Allâh SAW bersabda : "Wahai para


pemuda, siapa saja di antara kamu sudah mampu
(lahir dan bathin) untuk berkeluarga, maka
kawinlah. Sesungguhnya hal yang demikian lebih
memelihara pandangan mata, memelihara
kehormatan, dan siapa yang belum mampu untuk
berkeluarga, dianjurkan baginya untuk berpuasa,

2
(7:8 ‫جْزٌء‬
ُ ,3 ْ ‫جل ِد‬
ِ -‫ح‬ َ ّ ‫ب الن‬
ِ ‫كا‬ َ ُ ‫( )َرَواه ُ ال ْب‬24:32 /‫ةالن ّوِْر‬
ُ ‫ك َِتا‬-‫خاِرى‬ ُ ‫سوَْر‬
ُ )
3
Muhammad SAW, adalah orang nomor satu dunia dalam
sejarah peradaban manusia, beliau seorang pemimpin yang
tangguh, tulen, dan efektif. Lihat Michail H. Hart, Seratus
Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, (Jakarta : PT.
Dunia Pustaka Jaya, 1988), Cet. Ke-8. judul asli: The 100`s, a
Ranking of The Most Influential Persons in History.
4
Al-Bukhâriy, Shahih al-Bukhâri, (Bairut : Dâr al-Ihyâ' al-Turâts
al-`Arabiy, [tth]), Juz 7, h. 3
12 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

karena hal itu akan menjadi pelindung dari segala


perbuatan memperturutkan syahwat." (HR.
Mutafaqq `alaihi).5

SUAMI ISTERI SEIRAMA MEMBINA RUMAH TANGGA


Suami dalam bahasa Alquran disebut zauj,
berasal dari kata izdiwaj artinya: isytibah wat
tawazun (serupa dan seirama). Suami-isteri
atau zaujan, berarti dua orang yang serupa
dan seirama, tidak bertolak belakang secara
hukum syar'i ataupun secara ukuran manusiawi
biasa. Di dalam tatanan adat Minangkabau
seorang suami adalah “ Nan ka di-bao jadi
kawan sa-iriang, tagak ka di-bao ba-iyo,
duduak ka di-bao ba-rundiang”, ini tugas
sumando di Minangkabau. Tidak dapat serasi,
seirama, cinta sejati dan kasih-sayang, dua
insan yang bertolak belakang perangainya.


 
 
 
 

 

5
Hadits ini tercantum dalam Shahih Bukhari pada kitab al-
Nikah, Jilid tiga, juz tujuh halaman tiga dan Shahih Muslim
pada kitab al-Nikah, Juz 2, halaman 118-119.
13 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

 

 
  
 
 
“ wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki
yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita
yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-
laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari
apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh
itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia
(surga).” (QS.24, an-Nur: 26).
Ayat 26 surat An Nur ini memberi tahu
kepada kita agar menjauhi fitnah. Rumah yang
luas adalah tempat tinggal yang sarat dengan
nilai-nilai religius, saling amanah (mempercayai),
terhindar dari rona keduniaan, yang dapat
melupakan perintah Allâh. 6
Dalam kehidupan ini, perlu ada keyakinan
bahwa hanya Allâh satu-satunya pembimbing
keluarga. Rasa bahagia akan tercipta dengan

6
Ayat ini menunjukkan kesucian 'Aisyah r.a. dan Shafwan dari
segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Rasulullah
adalah orang yang paling baik Maka pastilah wanita yang baik
pula yang menjadi isteri beliau.

14 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

kuatnya rasa saling pengertian antara kedua


keluarga di dalam mencapai tujuan pernikahan.

PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM PANDANGAN


ISLAM
Berdasarkan hukum munakahat yang
diajarkan Islam bahwa perkawinan (pernikahan)
yang dibenarkan oleh Allah SWT adalah suatu
perkawinan yang didasarkan pada satu akidah,
di samping cinta dan ketulusan hati dari
keduanya.
Dengan naungan keterpaduan itu, kehidupan
suami-istri akan tenteram, penuh rasa cinta dan
kasih sayang. Keluarga mereka akan bahagia
dan kelak memperoleh keturunan yang sejahtera
lahir batin.
Berdasarkan ajaran Islam, deskripsi
kehidupan suami-istri akan dapat terwujud bila
suami-istri memiliki keyakinan agama yang
sama, sebab keduanya berpegang teguh untuk
melaksanakan satu ajaran agama, yaitu Islam.
Sebaliknya, jika suami-istri berbeda agama
maka akan timbul berbagai kesulitan di
lingkungan keluarga.
Misalnya dalam hal pelaksanaan ibadah,
pendidikan anak, pengaturan tatakrama makan-
minum, pembinaan tradisi keagamaan, dan lain
15 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

sebagainya. Islam dengan tegas melarang


seorang wanita Islam kawin dengan seorang pria
non-Muslim, baik musyrik maupun Ahlulkitab.
Seorang pria Islam secara pasti dilarang
menikahi seorang wanita musyrik. Kedua bentuk
perkawinan tersebut mutlak diharamkan.
Pernikahan berlanjut kepada lembaga
keluarga menjadi institusi penting dan strategis
memindahkan dan menanam nilai-nilai agama
yang diyakini kebenarannya. Banyak kasus
pemurtadan melalui perkawinan beda
agama.7
Adapun yang menjadi persoalan sejak zaman
sahabat Rasulullah hingga abad modern ini
adalah perkawinan antar pria Islam dengan
wanita Ahlulkitab atau Kitabiyah.

PANDANGAN ULAMA TENTANG PERNIKAHAN BEDA


AGAMA
1. Wanita Islam dengan pria bukan
Islam. Seluruh ulama sejak zaman
sahabat hingga abad modern ini sepakat
bahwa wanita Islam haram hukumnya

7
Berdasar zahir ayat 221 pada Surat Al-Baqarah/2,
menurut pandangan kebanyakan ulama, pernikahan seorang
Muslim dengan Kitabiyah diperbolehkan, tetapi sebagian
ulama mengharamkan atas dasar sikap musyrik
Kitabiyah sebab pada akhirnya kelak fitnah atau mafsadat
dari bentuk perkawinan tersebut akan sangat mudah sekali
muncul.
16 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

kawin dengan pria bukan Islam. Dasar


keharamannya termaktub di dalam
Alquran Surah Al-Baqarah/2:221. "Dan
janganlah kamu menikahkan orang-
orang musyrik (dengan wanita-wanita
mukmin) sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya budak yang mukmin
lebih baik dari orang musyrik
walaupun dia menarik hatimu". Firman
Allah ini menegaskan para wali untuk tidak
menikahkan wanita Islam dengan laki-laki
bukan Islam. Keharamannya bersifat
mutlak. Maka, syarat sah perkawinan
seorang wanita Islam ialah pasangannya
harus laki-laki Islam.
2. Pria Islam dengan wanita bukan Islam.
Dalam kitab Tafsir Ayat Al-Ahkam, Ali Al-
Sayis menjelaskan makna muhshanat
dalam ayat 5 Surat Al-Maidah (5),
 

  

  
 

 
17 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

 




 

 
 
 

  
 

  

 
 
 
  
 
Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-
baik. makanan (sembelihan) orang-orang
yang diberi Al kitab itu halal bagimu, dan
makanan kamu halal (pula) bagi mereka.
(dan dihalalkan mangawini) wanita yang

18 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

menjaga kehormatan8 di antara wanita-


wanita yang beriman dan wanita-wanita
yang menjaga kehormatan di antara orang-
orang yang diberi Al kitab sebelum kamu,
bila kamu telah membayar mas kawin
mereka dengan maksud menikahinya, tidak
dengan maksud berzina dan tidak (pula)
menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa
yang kafir sesudah beriman (tidak
menerima hukum-hukum Islam), maka
hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat
Termasuk orang-orang merugi. (QS.5, Al
Maidah : 5)

Adapun dasar keharamannya mengawini


seorang wanita Kitabiyah karena
kemusyrikan mereka.





 
  

 

8
Artinya perempuan yang merdeka. "Wanita-wanita yang
menjaga kehormatan (al-muhshanat) di antara wanita-wanita
yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan
di antara orang-orang yang diberi Al-Kitab" adalah wanita
yang merdeka (bukan hamba sahaya). Syekh Ali Al-
Shabuni menjelaskan dalam Kitab Tafsir ayat Al-Ahkam-nya
bahwa maksudnya adalah mengawini perempuan-perempuan
merdeka dari perempuan-perempuan mukmin dan perempuan
Ahlulkitab. Sedangkan mufassir lainnya menyatakan bahwa
al-muhshanat adalah perempuan-perempuan yang
memelihara kehormatan dirinya.
19 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

 
 


   
 
   
 
 
“ mereka menjadikan orang-orang alimnya
dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain
Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al
Masih putera Maryam.9 Padahal mereka
hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa,
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan.” (QS.9, at Taubah :
31)
Dengan demikian, seorang wanita musyrik
haram dikawini oleh seorang pria Islam.10

9
Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang
alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun
orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat
maksiat atau mengharamkan yang halal.
10
Yusuf Al-Qardlawi berpendapat bahwa kebolehan nikah
dengan Kitabiyah tidak mutlak, tetapi dengan ikatan-
ikatan (quyud) yang wajib diperhatikan ; (1) Kitabiyah itu
benar-benar berpegang pada ajaran samawi. Tidak ateis,
tidak murtad dan tidak beragama yang bukan agama samawi;
(2) Wanita Kitabiyah yang muhshanah (memelihara
kehormatan diri dari perbuatan zina);
20 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

3. Menurut UU Perkawinan.
a. Sejak diberlakukannya Undang-
Undang Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 1974 mengenai
perkawinan seperti disebut pada Pasal
66 UUP, maka semua ketentuan-

(3) Bukan Kitabiyah yang kaumnya berada pada status


permusuhan atau peperangan dengan kaum Muslimin. Perlu
dibedakan antara kitabiyah dzimmiyah dan harbiyah.
Dzimmiyah boleh, harbiyah dilarang dikawini;
(4) Perkawinan dengan Kitabiyah itu tidak berujung fitnah,
tidak mafsadat atau kemurtadan. Makin besar
kemungkinan terjadinya kemurtadan makin besar tingkat
larangan dan keharamannya. Nabi Muhammad saw. pernah
menyatakan, "La dharara wa la dhirara (tidak bahaya dan
tidak membahayakan”).
Selanjutnya Qardlawi menyatakan beberapa kemurtadan
(keburukan) akan terjadi manakala kawin dengan wanita
non-Muslim:
(1) Akan berpengaruh kepada perimbangan antara wanita Islam
dengan laki-laki Muslim. Akan lebih banyak wanita Islam yang
tidak kawin dengan laki-laki Muslim yang belum kawin.
Sementara itu poligami diperketat dan malah laki-laki yang
kawin dengan wanita Nasrani sesuai dengan ajaran agamanya
serta tidak mungkin menyetujui suaminya berpoligami;
(2) Suami mungkin terpengaruh oleh agama istrinya. Demikian
pula anak-anaknya. Bila hal ini terjadi maka fitnah benar-
benar menjadi kenyataan,
(3) Perkawinan dengan non-Muslimah menimbulkan kesulitan
hubungan suami istri dan kelangsungan pendidikan anak-
anaknya. Lebih-lebih jika laki-laki Muslim dan Kitabiyah
berbeda tanah air, bahasa dan budaya.
Penafsir Departemen Agama Republik Indonesia
menyampaikan suatu pandangan bahwa, "Dihalalkan bagi
laki-laki mukmin mengawini perempuan Ahlulkitab dan
tidak dihalalkan mengawini perempuan kafir lainnya.
21 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

ketentuan perkawinan terdahulu dan


Hukum Perdata Barat (Burgelijk
wetboek) serta peraturan perkawinan
lainnya sepanjang telah diatur dalam
undang-undang tersebut dinyatakan
tidak berlaku lagi.
b. Pasal 2 (1) UUP berbunyi,
"Perkawinan adalah sah, apabila
dilakukan menurut hukum masing-
masing agamanya dan
kepercayaannya itu".11

Dan tidak dihalalkan bagi perempuan-perempuan


mukmin kawin dengan laki-laki Ahlulkitab dan laki-laki
lainnya".
11
Di dalam penjelasan UUP itu dinyatakan bahwa, "Dengan
perumusan Pasal 2 (1) ini, tidak ada perkawinan di luar hukum
masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu sesuai
dengan Undang-undang Dasar 1945".
Prof. Dr. Hazairin, S.H. secara tegas menafsirkan pasal 2 (1),
"Bagi orang Islam tidak ada kemungkinan untuk kawin
dengan melanggar hukum-hukum agamanya sendiri.
Demikian juga bagi orang Kristen dan bagi orang Hindu
atau Hindu-Buddha seperti dijumpai di Indonesia".
Perkawinan campuran karena berbeda agama selalu hangat
dan pelik untuk dibicarakan karena itu berhubungan dengan
akidah dan hukum.
Rusli (1984) menyatakan bahwa "perkawinan antaragama
tersebut merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan
seorang wanita yang berbeda agama, menyebabkan
tersangkutnya dua peraturan yang berlainan mengenai
syarat-syarat dan tata cara pelaksanaan perkawinan sesuai
dengan hukum agamanya masing-masing, dengan tujuan
untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa".
22 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

c. Perkawinan antaragama harus


merujuk kepada Peraturan Perkawinan
Campuran.
d. Pandangan agama-agama di
Indonesia tentang Perkawinan Beda
agama ;
1. Agama Katholik pada
prinsipnya melarang dilakukan
perkawinan antaragama, kecuali
dalam hal Uskup dapat memberi
dispensasi melakukan perkawinan
antar agama.
2. Agama Protestan
membolehkan dilakukan
perkawinan antaragama dengan
syarat bahwa pihak yang bukan
Protestan harus membuat surat
pernyataan tidak berkeberatan
perkawinan dilangsungkan di gereja
Protestan,

Kalangan para ahli dan praktisi hukum berbeda dalam


memandang Undang-undang Perkawinan bila dihubungkan
dengan perkawinan antardua orang yang berbeda agama.
Mazhab pertama mengatakan bahwa perkawinan
antaragama merupakan pelanggaran terhadap undang-
undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 Pasal 2 ayat (1)
dan Pasal 8 huruf (f), di mana pasal tersebut berbunyi,
"Mempunyai hubungan yang oleh agamanya atau
peraturan lain yang berlaku, dilarang kawin". Mazhab
kedua berpendapat bahwa perkawinan antaragama
adalah sah dan dapat dilangsungkan karena telah
tercakup dalam perkawinan campuran.
23 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

3. Agama Hindu / Buddha


melarang dilakukan perkawinan
antaragama.
4. Majelis Ulama Indonesia
(MUI), dalam Musyawarah Nasional
VII MUI, pada 19-22 Jumadil Akhir
1426H. / 26-29 Juli 2005M,
menetapkan ;
1. Perkawinan beda
agama adalah haram dan
tidak sah.
2. Perkawinan laki-laki
muslim dengan wanita Ahlu
Kitab, menurut qaul
mu’tamad, adalah haram
dan tidak sah.

ZINA DAN BEBERAPA ASPEK DAN

BAHAYANYA
Yang dimaksud perempuan zina ialah
perempuan-perempuan nakal yang pekerjaannya
berzina (pelacur). Dan laki-laki pezina adalah
kelompok pelaku dan pendukung zina.
Di akhir zaman, manusia mulai mengaggap
enteng soal zina bahkan cenderung
menghalalkan Zina atau mentolerir
perbuatan zina sebagaimana peringatan Rasul
Allâh SAW,
24 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

ِ ْ ‫ن ال‬ َ ُ
‫حَر‬ َ ْ‫حل ّو‬
ِ َ ‫ست‬
ْ َ‫م ي‬ َ ْ‫مِتى أق‬
ٌ ‫وا‬ ّ ‫ن ِفى أ‬ ّ َ ‫ل َي َك ُوْن‬
‫مَعاِزف‬ َ ْ ‫مَر َوال‬ َ ْ ‫حرِْير َوال‬
ْ ‫خ‬ َ ْ ‫َوال‬
"Pasti akan ada dari umatku suatu kaum yang
(berusaha) menghalalkan zina, sutra, khamar
(segala yang dapat merusak akal), dan alat-alat
musik !" (HR. Al-Bukhâriy).12
Hadist Rasul Allâh SAW ini mengingatkan
umat Islam membatasi diri dengan lain jenis,
agar terjauh dari pornoaksi.
َ ‫ل با‬
ٍ ‫حسسَرم‬
ْ ‫م‬ َ ّ ‫مَرأةٍ إ ِل‬
َ ْ‫معَ ذِي‬ ْ ِ ٌ ‫ج‬ ّ َ‫خل ُو‬
ُ ‫ن َر‬ ْ َ ‫ل َي‬
(‫م‬
ْ ِ ‫سل‬
ْ ‫م‬ َ ُ ‫)َرَواهُ ال ْب‬
ُ َ‫خاِرى و‬
"Janganlah sekali-kali (di antara kalian) berduaan
dengan perempuan, kecuali dengan mahramnya."
(HR. Al-Bukhâriy dan Muslim).

Hadist Nabi SAW ini menjadi panduan agar


tidak terjadi pelanggaran hukum, menjauhi yang
haram, perlindungan hak-hak, menegakkan
sendi kehidupan peribadi muslim, dan
terpelihara hubungan dengan Sang Khaliq
(hablun minallah), serta memberikan batasan
syari`at (ketentuan agama Islam).
Hidup membujang membuka peluang
berbuat serong, menimbulkan fitnah, dan mudah
jatuh kelobang zina. Imam Ahmad mengatakan,
"Aku tidak tahu ada dosa yang lebih besar
setelah membunuh jiwa daripada zina".

َ ْ ‫ح ال‬
12
5466 ِ/‫مع‬
ْ ‫ج‬ ُ ْ ‫حي‬
ِ ‫ص‬
َ
25 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

Dalam riwayat (asbabun Nuzul) diceriterakan


seorang minta izin kepada Nabi untuk kawin
dengan pelacur yang perhubungannya telah
dimulai sejak masa jahiliah, namanya: Anaq.
Nabi tidak menjawabnya sehingga turunlah ayat
yang berbunyi:




 

 
  

 
  
    
 
 
  
  
“ laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan
perempuan yang berzina, atau perempuan yang
musyrik; dan perempuan yang berzina tidak
dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau
laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan
atas oran-orang yang mukmin.“13 (QS. 24, an-Nur:
3)
Rasul SAW membacakan ayat ini dan
berkata: "Jangan kamu kawin dengan dia."
(HR. Abu Daud, Nasa'i dan Tarmizi).
Allah SWT mengizinkan lelaki mukmin kawin
dengan perempuan mu'minah yang
muhshanah atau yang bersih dan

13
Maksud ayat ini Ialah: tidak pantas orang yang beriman kawin
dengan yang berzina, demikian pula sebaliknya.
26 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

terpelihara. Dan perempuan mukminah


dengan lelaki muhshan, terlarang dengan
seorang lelaki pezina.





 

     
 
 
  
    
  
    
  
 
    
   
   
 
   
   
 
 
  
  
  
  
   

“ dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita
yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu

27 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

miliki 14 (Allah telah menetapkan hukum itu)


sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan
dihalalkan bagi kamu selain yang demikian15
(yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu
untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-
isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di
antara mereka, berikanlah kepada mereka
maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu
kewajiban; dan Tiadalah mengapa bagi kamu
terhadap sesuatu yang kamu telah saling
merelakannya, sesudah menentukan mahar itu16.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana.” (QS. 4, an-Nisa' : 24).
Barangsiapa tidak mau menepati ketetapan
Allah SWT berdasarkan wahyu Alquran (QS.24,
An Nur : 3), maka dia musyrik, dan tidak boleh
dikawini kecuali oleh musyrik juga.



 
  
  
 
  

14
Maksudnya: budak-budak yang dimiliki yang suaminya tidak
ikut tertawan bersama-samanya.
15
Ialah: selain dari macam-macam wanita yang tersebut dalam
surat An Nisaa' ayat 23 dan 24.
16
Ialah: menambah, mengurangi atau tidak membayar sama
sekali maskawin yang telah ditetapkan.
28 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

     


  
 
 

 
 
“ perempuan yang berzina dan laki-laki yang
berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas
kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman
kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan orang-orang yang beriman.”. (QS.24,
an-Nur: 2)
Ketetapan Allah ini agar manusia tetap
terjaga kebersihan jiwa dan badannya, supaya
tidak terjatuh ke lembah zina. Pelaku zina
mendapat hukuman fisik, yakni “dera”.
Dera ini adalah hukuman jasmani Larangan
mengawininya adalah hukuman moral. Haram
mengawini pelacur adalah memurnikan
kehormatan dan menjaga sucinya garis turunan,
selaras dengan fitrah manusia dan sesuai
dengan akal yang sehat. Fitrah manusia
menganggap jijik perbuatan pelacuran.

29 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

Keutamaan syariat Islam, mengharamkan


kawin dengan pelacur sampai dia taubat dan
mengosongkan rahimnya, paling sedikit haidh
satu kali. Zina dalam Islam termasuk satu dosa
besar yang harus dijauhi oleh semua individu
yang mengklaim dirinya muslim. Alquran, Surah
Al Isra ayat 32, secara eksplisit menyatakan,

  
   
 
 
  

“ dan janganlah kamu mendekati zina;
Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. dan suatu jalan (menuju banyak)
kejahatan yang buruk lainnya.”

Berapa tafsir Alquran menyebut larangan


keras atas perbuatan zina karena beberapa
faktor.
Pertama, zina tidak hanya perilaku yang
sangat memalukan, tapi ia juga tidak konsisten
dengan self-respect atau respek pada manusia
lain.
Kedua, zina membuka jalan pada banyak
perbuatan jahat yang lain.
Ketiga, zina menghancurkan fondasi dasar
keluarga.

30 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

Keempat, zina dapat menyebabkan


penyakit, pembunuhan, permusuhan dan
hilangnya reputasi dan harta benda pelakunya.17
Kelima, zina secara permanen melepaskan
ikatan hubungan keluarga dan masyarakat.
Keenam, apabila terjadi hamil, maka hal itu
bertentangan dengan maslahat anak yang lahir
atau yang akan lahir dari hubungan zina itu.
Maknanya agama Islam memerintah perlunya
kesucian diri, baik lelaki dan wanita, di segala
waktu – sebelum menikah atau selama berumah
tangga.
Apabila setiap individu muslim bertekad
untuk menjalani setiap larangan besar dalam
Islam, seperti larangan berzina, maka umat Islam
akan menjadi pelopor penanggulangan penyakit
HIV/AIDS di seluruh dunia. Itulah salah satu
makna implisit keagungan Islam sebagai agama
yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh
alam).

17
HIV/AIDS hanyalah salah satu efek buruk perbuatan zina
seperti disinggung dalam Surah Al Isra: 32 di atas. Tidak
menutup kemungkinan efek-efek lain yang jauh lebih
mengerikan dari AIDS akan menyusul apabila zina masih
dianggap sebagai hal biasa tanpa sedikit pun mengindahkan
larangan Sang Pencipta. Tidak ada obat pencegahan AIDS
yang paling mujarab bagi umat Islam kecuali menjauhi zina
dan tidak menikahi mereka yang pernah melakukan zina.

31 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

Perzinaan tidak akan berkembang bila


kesopanan dijaga dengan baik, serta takut
kepada iqab Allah.
Kesopanan lelaki dan perempuan di masa
berinteraksi diperintah mengawal pandangan
dan menjaga faraj mereka. Kaum perempuan
memiliki kemuliaan khas dengan intensif
menjaga auratnya.
  
 


 
   
   
 
 
  
 
 
 
 
 
 

 
 
32 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

 
 
 
  
 
 
 
 
 
  
 
 
  


 
 
 
  
 
 
 
“ Katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
33 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau


ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-
putera mereka, atau putera-putera suami mereka,
atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-
putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai
keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang
belum mengerti tentang aurat wanita. dan
janganlah mereka memukulkan kakinyua agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai
orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung.” (QS.24, an Nur : 31)
Diminta kepada kaum perempuan tidak
menampakkan perhiasan atau aurat mereka
kecuali kepada orang-orang yang rapat atau
muhrim.
Kata perhiasan bermakna barang yang
kemas dan terjaga dengan baik.
Perhiasan perempuan adalah bahagian
anggota tubuh yang amat menarik (seperti
yang ada di dada) supaya ditutup dengan
sempurna.
Maka, pakaian perempuan harus menutup
bahagian dada mereka, atau dada ditutup
sehelai kain lain yang disebut khumur.

34 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

NASEHAT PERNIKAHAN
Mengucapkan Ijab Kabul artinya ikrar
timbang terima tanggung jawab dari ayah
bunda isteri kepada seorang lelaki yang akan
menjadi suami atau yang akan menjadi
menantu-nya.
Dalam istilah di Minangkabau di sebut bahwa
menantu itu “.. nan ka di-bao jadi kawan
sa-iriang, tagak ka di-bao ba-iyo, duduak
ka di-bao ba-rundiang = yang akan di bawa
jadi kawan seiring, tegak di bawa beriya
bertidak, duduk untuk teman berunding.”
Sasaran pernikahan adalah mendapatkan
kedamaian, kenyamanan dan ketenangan.
Ketika manusia dalam keadaan lemah atau
miskin sekalipun tidak terhalang baginya untuk
melangsungkan pernikahan, karena Allâh SWT
telah menjamin rizkinya.
 
   
   
 
  
 
35 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

              
         
           
“ Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian –
yakni, hendaklah laki-laki yang belum kawin atau
perempuan- perempuan yang tidak bersuami,
dibantu agar mereka dapat kawin --, di antara
kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari
hamba-hamba sahayamu yang lelaki, dan hamba-
hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka
miskin Allah akan memampukan mereka dengan
kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya)
lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Nûr/24: 32).
Sabda Nabi Muhammad SAW, menyebutkan,
"Rasa malu dan iman itu sebenarnya berpadu
menjadi satu, bilamana lenyap salah satunya
hilang pulalah yang lain." (Hadits Qudsi).18

Agama Islam sangat mengecam pola


hidup membujang (celibat) atau hidup tanpa
ada ikatan perkawinan yang sah.
Agama Islam melarang celibat tersebut
terjadi dalam kondisi ia mampu untuk nikah,
kecuali ada alasan biologis, seperti impoten19.
18
Menurut bahasa kata Qudsi adalah dinisbatkan pada lafazh
"al-Qudsu" atau "al-Qudusu". Artinya suci dan bersih. Disebut
juga hadits Ilahiy, dinisbatkan pada lafazh "al-Hilâhu". Atau
disebut juga hadits rabbaniy, dinisbatkan pada lafazh "al-
Rabbu". Menurut istilah sesuatu yang didasarkan dan di-
isnadkan oleh Nabi SAW kepada Allâh, tapi bukan al-Qur'ân.
19
Ajaran Kristiani (Katolik) menganggap celibate
mencerminkan kesempurnaan (seperti dialami Yesus hingga
di salib dan Maryam yang tetap perawan), seperti tertera dlm
Injil Matius 19: 12, 27-29; Korintus 7: 32-33 dan Surat Paulus,
36 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

I. PERAN SUAMI ISTERI


Allah SWT perintahkan setiap suami, wa ‘a-
syiruu-hunna bil ma’ruf, artinya pergaulilah
isterimu dengan dengan ma’ruf, lemah
lembut, yang di ikrarkan dalam sighat thalaq
ta’lik. Tanggung-jawab suami menurut Alquran
sangat berat. ‫ساِء‬
َ ‫عَلى الّن‬
َ ‫ن‬ َ ‫ الّر‬Lelaki adalah
َ ‫جاُل َقّواُمو‬
pemimpin bagi kaum perempuan … (QS. an-
Nisa’:34), dan “menggauli isterinya dengan
baik” (QS.an-Nisa’:19).

  


  
  
   
 
 
 
   
  
  
   

Rum 12: 1 yang isinya: “karena itu, saudara-saudara demi


kemurahan Allâh aku menasehati kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan hidup
yang kudus dan berkenan kepada Allâh; itu adalah ibadahmu
yang sejati.” (Jakarta, LAI, 1990, h. 203- PB), Yang menentang
sikap menyendiri adalah Protestan. Ajaran agama islam tidak
mengajarkan pola hidup yang egois ini.
37 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

  


  
   
“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi
kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa, dan
janganlah kamu menyusahkan mereka karena
hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang
telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila
mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata, dan
bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian
bila kamu tidak menyukai mereka, (maka
bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai
sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya
kebaikan yang banyak.” (QS.4, An-Nisa’ : 19).

Hak-hak hidup lelaki dan perempuan tidak ada


berbeda,

  




 


 
dan Para wanita mempunyai hak yang seimbang … “
”.dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf
Lelaki berkewajiban melindungi perempuan. Di sini
tugas dan kehormatan laki-laki yang diberikan Allah
SWT.


 
 

 
Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan
kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS.al-Baqarah:228).

38 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

Betapa bijaksana Allah, memberikan tanggung


jawab kepada lelaki memikul tugas menyeluruh
membina rumah tangga. Ketahuilah bahwa suami
adalah pemimpin di tengah rumah tangganya.
Rumah tangga wajib di bina. Masyarakat keliling
mesti di tenggang. Keduanya wajib di jaga. Mancari
kato mufakaik, ma-nukuak mano nan kurang, Mam-
bilai mano nan senteng, ma-uleh sado nan singkek,
Man-jinaki mano nan lia, ma-rapekkan mano nan
ranggang, Ma-nyalasai mano nan kusuik, Ma-nyisik
mano nan kurang, Ma-lantai mano nan lapuak,
mam-baharui mano nan usang.

Betapa agung Allah, yang mewajibkan suami


musyawarah dengan isteri, serta menggauli isteri
lemah lembut setiap waktu.

َ‫ه وَل َ ن ُسزِع‬


ُ ‫يءٍ إ ِل ّ َزان َس‬ ِ ‫ن الّرفْقُ ف س‬
َ ‫ي‬
ْ ‫شس‬ َ ‫ما‬
َ ‫كا‬ َ
‫سسسس سسسسسس سس سسس‬ ‫ه‬ َ ّ ‫يٍء إ ِل‬
ُ َ ‫شان‬ ْ ‫ش‬ َ ‫ن‬
ْ ‫م‬ِ
Lemah lembut dalam sesuatu (urusan)
menyebabkan indahnya sesuatu dan jika lemah
lembut itu telah dicabut dari sesuatu, niscaya yang
akan tersisa adalah keburukan. (Diriwayatkan oleh
Dhia dari Anas).

Rasulullah SAW bersabda, “sebaik-baik kamu


adalah yang paling baik pada keluarganya.” Nilai

martabat terletak pada akhlak.

39 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

ً ُ ‫خل‬ َ َ
‫رواه‬ َ‫قسسا‬ ُ ‫م‬
ْ ُ‫سسسن ُه‬
َ ‫ح‬
ْ ‫مانسسا أ‬
َ ْ ‫ن إ ِي‬
ِ ْ ‫من ِي‬ ُ ْ ‫ل ال‬
ِ ْ ‫مسسؤ‬ َ ْ ‫أك‬
ُ ‫مسس‬
 ‫الطبراني و أبو نعيم‬
“Sebaik-baik mukmin seseorang adalah yang paling
sempurna akhlaknya”. (HR. Thabarany dan Abu Nu’aim).

Kewajiban suami, menjadi pelindung terhadap


perempuan. Umar bin Khattab RA, menceritakan
tentang bakti isterinya.
“Isteriku, benteng bagiku dari api neraka. Isteriku,
orang yang paling setia mendampingiku di saat
senang dan susah. Isteriku yang membantu,
menjaga, memelihara rumah dan hartaku. Isteriku
adalah ibu dari anak-anakku. Saya tahu betul,
betapa berat tugas ibu, mengandung, melahirkan,
menyusukan, dan menjaga anak-anak. Selain itu,
isteriku tanpa mengenal lelah, setiap hari mencuci
pakaianku, dan memasakkan makanan untukku,
dan anak-anakku. Karena itu, aku selalu
memaafkannya. Mungkin banyak hak-haknya yang
belum sempat aku penuhi.” Kiat Umar ini mesti
ditiru.

Kebahagiaan rumah tangga bisa di perdapat


dengan saling pengertian dan musyawarah. Hindari
sifat menang sendiri dan memaksakan kehendak.
Bina rumah tangga dengan kasih sayang. Hindari
sifat tertutup dan saling curiga. Hadapi masalah
bersama. Anggang jo kekek cari makan, Tabang ka
pantai kaduo nyo, Panjang jo singkek pa uleh kan,
mako sampai nan di cito.
40 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

Kaedah hidup di Ranah Minang mengadatkan,


”Handak kayo badikik-dikik, Handak tuah batabua
urai, Handak mulia tapek-i janji, Handak luruih
rantangkan tali, Handak buliah kuat mancari,
Handak namo tinggakan jaso, Handak pandai rajin
balaja.” Suami dituntut berpendirian teguh, lembut
hati, penyabar, dan melaksanakan suruhan Allah.

‫مسسا‬ ً ‫حْز‬َ َ‫ن و‬ ٍ ‫ي د ِي ْس‬ِ ‫ن قُوّة ً ف س‬ ِ ‫م‬ ِ ْ ‫مؤ‬ُ ‫ق ال‬ ِ َ ‫خل‬ ْ َ‫ن أ‬ ْ ‫م‬ ِ ‫ن‬ ّ ِ‫إ‬
‫عْلسسم ٍ َو‬ ِ ‫ي‬ِ ‫صا فسس‬ ً ‫حْر‬ ِ َ‫ن و‬ ٍ ْ ‫قي‬ِ َ‫ي ي‬ ِ ‫ماًنا ف‬ َ ْ ‫ن وَ إ ِي‬ ٍ ْ ‫ي ل ِي‬ ِ ‫ف‬
‫ي‬ ِ ‫دا فس‬ ْ َ‫عل ْسم ٍ وَ ق‬
ً ‫صس‬ ِ ‫ي‬ ِ ‫ما فس‬ ً ْ ‫حل‬ ِ َ ‫قة ٍ و‬َ ‫م‬ِ ‫ي‬ ِ ‫ةف‬ ً ‫ق‬ َ ‫ف‬َ ‫ش‬َ
‫م سٍع َو‬َ َ‫ن ط‬ ْ ‫جسسا ع َس‬ ً ‫حّر‬َ َ ‫ي َفاقَ سةٍ وَ ت‬ ِ ‫مل ً ف س‬ ّ ‫ج‬َ َ ‫ِغًنى وَ ت‬
ً ‫شسسا‬
‫طا‬ َ َ ‫مة ٍ و َ ن‬ َ ‫قا‬َ ِ ‫سست‬ْ ‫يا‬ ِ ‫ل وَ ب ِسّرا فس‬ٍ َ ‫حل‬ َ ‫ي‬ ْ َ‫ك‬
ِ ‫سًبا فس‬
.‫جهُوِْد‬ ْ ‫م‬ َ ْ ‫ة ل ِل‬ً ‫م‬َ ‫ح‬ َ ‫ن‬
ْ ‫شهْوَةٍ وَ َر‬ ْ َ ‫دى وَ ن َهًْيا ع‬ً ُ‫ي ه‬ِ ‫ف‬
Sesungguhnya, termasuk budi pekerti orang
beriman ialah, kuat memegang agama, tegas
bersikap, ramah lembut, beriman dengan
keyakinan, merebut ilmu pengetahuan, membantu
dengan kasih sayang, ramahtamah dalam berilmu,
sederhana di waktu kaya, mampu bersahaja dikala
miskin, memelihara diri dari tamak, berusaha di
jalan yang halal, selalu berbuat baik, rajin
menjalankan pimpinan yang benar, membatasi diri

41 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

dari keinginan nafsu dan kasih sayang terhadap

orang yang berkekurangan. Inilah profil suami ideal

itu.

Suami yang berakhlak mulia akan mampu


membentuk rumah tangga ideal (baiti jannati)

‫ه‬ ُ َ‫ن ت‬ َ
ُ ‫جُتسس‬َ ْ‫ن َزو‬ َ ْ‫كسسو‬ ْ ‫ أ‬:‫مسسْرِء‬
َ ‫سسسَعاد َةِ ال‬ َ ‫ن‬ ْ ‫مسس‬ِ ٌ‫أَْرَبسسع‬
‫ َو‬،‫ن‬ َ ْ ‫حي‬ َ ُ ‫طساؤ ُه‬
ِ ِ ‫صسال‬ ُ َ‫ و‬،‫ وَ أ َوْل َد ُه ُ أ َب َْراًرا‬،‫ة‬
َ َ ‫خل‬ ً ‫ح‬
َ ِ ‫صال‬
َ
َ
ِ‫ه ِفي ب َل َد ِه‬ َ ْ‫ن ي َك ُو‬
ُ ُ‫ن رِْزق‬ ْ ‫أ‬
Empat kebahagiaan dalam hidup manusia: isterinya
perempuan yang saleh, anak-anaknya orang baik-
baik, teman sepergaulannya orang-orang yang
saleh, dan rezekinya diperoleh di negerinya.
(Diriwayatkan oleh Dailami dari ‘Ali).

II. POSISI ISTERI DAN PERAN KAUM PEREMPUAN


Islam sangat menghormati kedudukan
perempuan, "Sorga ditelapak kaki Ibu",
artinya bahwa "Keridhaan Allâh terletak pada
keridhaan kedua orang tua (ayah dan ibu).
Agama Islam dengan hadist Nabi
Muhammad SAW telah meletakkan
penghormatan kepada posisi kaum
perempuan (ibu) dengan tiga banding satu
dengan kaum lelaki (ayah). Selain itu,
42 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

« perempuan adalah tiang negeri, rusak


perempuan maka rusaklah negeri ».
Perempuan adalah ibu yang mendidik
pertama dari generasi yang dilahirkannya.
Agama Islam telah mengembalikan fitrah
kaum perempuan dari rongrongan kebiasaan
jahiliyah yang telah mengingkari kesucian kaum
perempuan, dan menganggap kedudukan
perempuan sangat rendah. Kaum perempuan
dapat menghidupkan suasana hidup yang indah
dan bahagia, bila dibimbing oleh nilai-nilai ajaran
agama yang luhur (Dinul Islam).
Di era globalisasi ini karena dorongan paham
kebebasan (liberalisme), kebendaan
(materialisme) dan mengutamakan
kepentingan sendiri (individualisme), tanpa
disadari kaum perempuan kembali menjadi
obyek pemuasan nafsu rendah. Kaum
perempuan jadi mangsa porno aksi dan
pornografi. Kaum perempuan dianggap pemuas
nafsu dan kreativitas seni semata. Di samping
kaum perempuan tidak pula menjaga harkatnya
dengan kukuh ketika berhadapan kenikmatan
sensual dan erotik yang amat merusak moral.
Kaum perempuan semestinya tidak berpaling
dari kodrat sebagai perempuan, yang
mempunyai kelebihan dan memiliki

43 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

keterbatasan-keterbatasan, sesuai kehendak


Maha Pencipta. Kaum perempuan wajib
mempersiapkan diri jadi isteri shalehah,
sesuai sabda Rasul Allâh SAW,

ُ ‫ث الط ّّيسس‬
‫ب‬ ْ ُ ‫ن د ُن َْيسساك‬
ٌ َ ‫م ث َل‬ ْ ‫مسس‬
ِ ‫ي‬ّ ‫ب إ َِلسس‬
َ ‫حّبسس‬
ُ
.‫ة‬ ِ َ ‫صل‬
ّ ‫ت قُّرةُ عَي ِْنى ِفي ال‬ َ
ْ ‫جعِل‬
ُ َ‫ساُء و‬َ ّ ‫َوالن‬
“Ada tiga hal yang sangat aku senangi di dunia ini,
yaitu: Wangi-wangian, Isteri shalehah, dan
ketenangan saat shalat.”(Imam Nawawi, 2005, hal.
75).
Kaum perempuan yang menjadi isteri
shalehah dan amanah dalam kekayaannya, pasti
mendapatkan dua pahala, satu pahala ibadah
dan satu pahala sedekah, karena harta isteri
adalah hak isteri.20 Umar bin al-Khatthab RA,
berkata,

‫س‬ِ ‫مس‬ ْ ‫خ‬َ ‫ت عَل َسسى‬ ُ ْ ‫شهِد‬ َ َ‫ب ل‬ ِ ْ ‫عاُء ال ْغَي‬ َ ّ ‫ل َوْل َ ا ْد‬
َ
‫ل‬ ِ ‫ب ْالعَِيا‬ ُ ‫ح‬ ِ ‫صا‬َ ‫جن ّةِ ال َْفِقي ُْر‬َ ْ ‫ل ال‬ ُ ْ‫م ا َه‬ ْ ُ‫ن ََفرٍ أن ّه‬
ُ َ‫ص سد ّق‬
‫ة‬ َ َ ‫مت‬ُ ْ ‫جَهاَوال‬
ُ ْ‫ضسسى عَن َْهاَزو‬ ِ ‫ة الّرا‬ ُ َ ‫م سْرئ‬ َ ْ ‫َوال‬
ُ‫واه‬َ ‫ه ا ََبسس‬
ُ ‫ضسسى عَْنسس‬ ِ ‫جَهسسا َوال ّْرا‬ ِ ْ‫هاعََلىَزو‬ َ ِ‫مهْر‬ َ ِ‫ب‬
.‫ب‬ ِ ْ ‫ن الذ ّن‬ ْ ‫م‬ ِ ‫ب‬ ُ ِ ‫َوال ّْتائ‬
“Sekiranya tidak takut dituduh mengetahui yang
ghaib, tentulah aku mau bersaksi bahwa kelima
golongan manusia ini adalah termasuk ahli surga,
yaitu: a. Orang fakir yang menanggung nafkah

20
Kandungan Hadits Riwayat Bukhâriy dan Muslim, lihat dalam
SAHID, No. 10/Tahun III/Februari 1991, hal. 41.
44 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

keluarganya; b. perempuan yang suaminya ridha


kepadanya; Isteri yang menshadaqahkan
mahar/maskawinnya kepada suaminya; Anak yang
kedua orang tuanya ridha kepada dirinya; dan
Orang yang bertobat dari kesalahannya.”
Agama Islam mengajar umatnya, untuk selalu
bersikap ridha dan syukur atas apa yang telah
ditakdirkan oleh Allâh. Sikap ini dapat merasakan
indahnya kehidupan berkeluarga, dengan
menjadikan “rumahku adalah surgaku”,
dengan saling membutuhkan, saling
memberi kemudahan, saling menjaga
keutuhan rumah tangga, sebagai kekuatan
dalam berbagai persoalan hidup, sesuai
perkembangan zaman.
Wahyu Alquran menempatkan perempuan
dengan hak dan kewajiban seimbang.
Perempuan, sumber sakinah (bahagia) dengan
merajut kasih dan rahmah. Tenteram, dengan
mawaddah kasih sayang. Citra perempuan
Minangkabau sangat sempurna diperankan pada
posisi sentral IBU = Ikutan Bagi Ummat. Ibu
adalah inti keluarga. Perempuan adalah “tiang
negeri” (al Hadist). Kaum perempuan wajib
menjaga marwah (muruah) dengan menjaga
“aurat”, sebagai ujud ciri-ciri feminim.
Sifat feminim yang merupakan sumber
kasih sayang, kelembutan, keindahan, dan
sumber cahaya Ilahi, mempunyai potensi
45 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

untuk menyerap dan mengubah kekuatan


kasar menjadi sensitivitas, mengubah
rasionalitas menjadi intuisi, dan
mendorong seksualitas menjadi
spiritualitas, sehingga memiliki daya tahan
terhadap kesakitan, penderitaan dan
kegagalan”. Hancurnya sebuah rumah tangga
ideal akibat sikap isteri terlalu maskulin.21
III. SEORANG ISTERI MESTI MENJAGA DIRI DAN

MURUAH
1. Pakaiannya menutup aurat. Mempunyai
malu dan sopan.

     


 
    
 
 
  
  
 
  
 

  
    
“ Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang
mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang

21
Hani’ah, HISKI, UNP-1997, dan Armiyn Pane, “Belenggu”
46 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk


dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS.33, al Ahzab : 59).

Jilbab (33:59), adalah penudung atau


khumur yang artinya juga adalah "pakaian
luar; gaun panjang yang menutupi
seluruh badan, atau mantel yang
menutupi leher dan payudara"22.
2. Tidak berkata keras, apalagi bersikap kasar
sombong, di kacak batih bak batih, di kacak
langan bak langan, yang diarahkan kepada
suami junjungan diri.
3. Jangan menolak panggilan suami kepada yang
baik. Jangan berpuasa sunat tanpa seizin suami
(kecuali puasa yang wajib). Jangan meninggalkan
rumah tanpa seizin suami. Jangan berhias
berlebih-lebihan untuk dilihat orang lain. Jangan
lupa berbenah diri ketika suami pulang ke rumah.
Jangan menerima tamu laki-laki yang bukan
muhrim, di saat suami tidak di rumah.

22
[The Holy Qur'an, Abdullah Yusuf Ali (1946), halaman 1126,
nota kaki 3765]. Ia bukan tudung kepala. (Tudung kepada
yang kini dipakai oleh kaum wanita adalah 'mandil' dalam
bahasa Arab. Ia bermaksud kerchief; handkerchief; head
kerchief, dalam bahasa Inggeris. Tetapi ia tidak terdapat di
dalam al-Qur'an.)

47 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

4. Simpan rahasia rumah tangga dengan baik.


Karena, suami isteri adalah ibarat pakaian yang
saling melindungi.

  
 
  

“.. mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun
adalah pakaian bagi mereka...” (QS.2, al-Baqarah :
187).

Pesan Rasulullah SAW, “Seorang isteri yang taat


melakukan shalat 5 waktu, berpuasa di bulan
Ramadhan, menjaga diri (kehormatan faraj-nya),
setia kepada suaminya, -- dia akan di masukkan ke
dalam sorga dari pintu mana saja yang dia ingini”.23

Alangkah mulia dan tingginya penghargaan Allah


SWT bagi seorang isteri. Bila ia mau
mengamalkannya.
Dengan bekal syariat Islam dan adat istiadat
yang baik dapat dibina rumah tangga sakinah,
“Baiti jannati”, yakni Rumah Tangga Sorga.
Seorang ibu di rumah tangganya, sangat dituntut
bersifat kreatif, ulet, tabah, sabar dan mampu
menghidangkan keindahan, dan selalu hati-hati
melangkah.

  


  

23
Hadist dari Anas bin Malik.
48 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

   


  
   
  
 
“ boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
“ (QS.2, Al Baqarah : 216)

Arif bahwa di balik sesuatu tersimpan sesuatu.


Jangan terperdaya kepada yang tampak lahir semata.
Arif melahirkan kewaspadaan dalam bertindak dan
berperangai.

Dalam awa akie mambayang, Dalam baiak


kanalah buruak,

Dalam galak tangih kok tibo, Hati gadang utang


kok tumbuah.

Maknanya, sejak awal, diperhitungkan apa


mudharat dan manfaat dari suatu. Hati-hati dalam
bertindak.

49 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

Jangan perturutkan hati gadang, sehingga lupa


nasehat orang tua-tua.

Di balik gembira, bisa menanti duka membawa


tangis. Sia-sia hutang tumbuh, kurang awas nagari
kalah.

A. TIPE PEREMPUAN, TIDAK BOLEH

DITIRU

1. Perempuan kufur dan khianat kepada


suami, seperti isteri Nuh dan Luth, berakhir
keneraka.


 
 
 

  
  

    
  
 
 
   
 
  

  
   
   
   


“ Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai


perumpamaan, bagi orang-orang kafir. Keduanya,
berada di bawah pengawasan dua orang hamba
yang saleh, di antara hamba-hamba kami. Lalu
kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya
(masing-masing), Maka suaminya itu tiada dapat
50 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah, dan


dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam
Jahannam bersama orang-orang yang masuk ( ke
dalam jahannam itu)". (QS.66,at Tahrim :10), Nabi-
nabi sekalipun, tidak dapat membela isteri-isterinya
atas azab Allah, apabila mereka menentang ajaran
agama.
2. Perempuan yang suka meninggalkan
bengkalai dan merusak rajutan

   


  
 
  

 
 

“ Dan janganlah kamu menjadi seperti seorang
perempuan, yang menguraikan benangnya yang
sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai
kembali. Kamu menjadikan sumpah (perjanjian)-mu
sebagai alat penipu di antaramu…,” (QS.16, an-Nahl
:92).

B. TIPE PEREMPUAN YANG PERLU


DITIRU
1. Selalu menghindar dari kezaliman dan
kemusyrikan. Senantiasa berharap sorga,
seperti Asiyah isteri Fir’aun ;
  
 
 
    
51 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

         
        
    
    
   
     
“ Dan Allah membuat isteri Fir'aun, perumpamaan
bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata:
"Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah
di sisi-Mu, dalam firdaus, dan selamatkanlah aku
dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah
aku dari kaum yang zhalim.” (QS.66 at-Tahrim : 11).
Sekalipun isteri seorang kafir, bila menganut ajaran
Allah dengan taat, akhirnya masuk dalam jannah.
2. Selalu berupaya agar generasi yang
dilahirkannya menjadi zurriyat yang
memegang teguh amanah Allah.
  
     
   
 
   
  
  
 
  
 
  
 
   
52 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

 
 
 
 
 

“ Dan (ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada
Engkau, anak yang dalam kandunganku ini, menjadi
hamba yang saleh, dan berkhidmat (di Baitul
Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari
padaku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Maka, tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya,
diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
melahirkan seorang anak perempuan, dan Allah
lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu, dan
(padahal), anak laki-laki tidaklah seperti anak
perempuan. Sesungguhnya, aku telah menamai dia
Maryam, dan aku mohon perlindungan untuknya,
serta anak-anak keturunannya, dengan
(pemeliharaan) Engkau (ya Allah), daripada syaitan
yang terkutuk." (QS.3, Ali Imran : 35-36),

Doa ibu muda ini makbul.


Maryam, melahirkan anak laki-laki yang sangat
baik, mulia dan bermartabat, menjadi Nabi dan Rasul
Allah untuk Bani Israil, yaitu Isa ibni Maryam.
3. Selalu memelihara faraj, yakni Maryam
itu sendiri.

53 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA


 
 
  
 
 
 
 

 
   
“ Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang
memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke
dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami,
dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-
kitabNya, dan dia adalah termasuk orang-orang
(perempuan) yang taat.” (QS.66, Tahrim : 12).

C. PEREMPUAN DALAM
ADAT MINANGKABAU
”Adapun yang disebut perempuan, memakai tertib
dengan sopan. Mamakai baso jo basi. Tahu ereng
dan gendeng. Memakai rasa dan periksa, malu dan
sopan. Menjauhi sumbang dan salah. Mulut manis,
tutur bahasa disenangi. Kato baik kucindan murah,
pandai bergaul sama besar. Hormat kapada ibu
bapo. Khidmat kepada orang tua, patuh kepada
suami, Takut kepada Allah, mengikut perintah
sunnah Rasulullah. Tahu dengan Korong dan
kampong.
Mengenal tumah tangga. Tahu manyuri
mangulindan. Takut budi akan terjual. Malu di
54 H. Mas’oed Abidin
PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN

paham akan tergadai. Tahu di mungkin dengan


patut. Meletakkan sesuatu pada tempatnya. Tahu
tinggi dan rendah, bayang-bayang sepanjang
badan. Boleh ditiru diteladani. Kan suri teladan
kain, kan cupak teladan betung. Meleleh boleh
dipalit, menetes dapat ditampung.Setitik dapat
dilautkan, sekepal dapat digunungkan, oleh orang
se nagari.” Inilah, harkat perempuan di Ranah
Bundo, mulia dan bermartabat.
Perempuan Minang, padu isi dengan lima sifat
utama; benar, jujur, pandai, fasih terdidik, dan
bersifat malu. Rarak kalikih dek mindalu, tumbuah
sarumpun jo sikasek, Kok hilang raso jo malu, bak
kayu lungga pangabek. Anak urang Koto Hilalang,
Handak lalu ka Pakan Baso, Malu jo sopan kalau lah
hilang, habihlah raso jo pareso. Al hayak nisful iman =
malu adalah paruhan dari Iman.

Dalam siklus ini generasi Minangkabau lahir


bernasab ke ayahnya, bersuku ke ibunya, dan
bersako ke mamak atau memperoleh gelar sako
dan pusako dari mamaknya. Ketek banamo
gadang bagala.

PERLU DI INGAT !
JANGAN CEPAT BERPUTUS ASA.
Riak jo galombang adalah permainan laut.
Bergisir sampan dan pendayung adalah hal
biasa.

55 H. Mas’oed Abidin
MEMBINA RUMAH TANGGA SORGA

Jangan cepat berputus asa, akan binasa


jadinya rumah tangga. Minta selalu pertolongan
dari Allah.

2. INGAT PESAN RASULULLAH SAW, “BILA PERLU


PERLINDUNGAN MINTA PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH. BILA ENGKAU

MEMERLUKAN PERTOLONGAN MINTA PERTOLONGAN DARI ALLAH “.

3. Jangan meminta kepada yang dikeramat-


keramatkan, atau paranormal. Akibatnya bisa
terseret kepada mensyarikatkan Allah, satu dosa
besar, ujungnya doa tidak akan dikabulkan Allah.
4. Shalat yang lima waktu jangan
dilalaikan apalagi di tinggalkan. Doamu
dinilai dari sini !!!.
5. Pesan Rasulullah SAW, “ sinarilah rumah
tangga kalian berdua, dengan shalat dan
bacaan Alquran.”

IV. DOA PENUTUP

56 H. Mas’oed Abidin
‫‪PERCERAIAN DAN KONFLIK PERKAWINAN‬‬

‫ن قُل ُوْب َِنا َو‬ ‫ف ب َي ْ َ‬ ‫ت ب َي ْن َِنا وَ أ َل ّ ْ‬ ‫ذا َ‬ ‫ح َ‬ ‫صل ِ ْ‬ ‫ما ْ‬ ‫الل ّهُ ّ‬
‫ت‬ ‫مسسا َ‬ ‫ن الظ ّل ُ َ‬ ‫مس َ‬ ‫س سل َم ِ وَ ن َ ّ‬
‫جن َسسا ِ‬ ‫ل ال ّ‬ ‫سب ُ َ‬ ‫اهْدَِنا ُ‬
‫مسسا‬ ‫مسسا ظ َهَ سَر وَ َ‬ ‫ش َ‬ ‫ح َ‬ ‫وا ِ‬ ‫جن ّب َْنا ال َْف َ‬ ‫ى الن ّوْرِ وَ َ‬ ‫ِإل َ‬
‫ن‪،‬‬‫ب َط َ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫صسسارَِنا َو‬ ‫عَنا و أب ْ َ‬ ‫ما ِ‬ ‫سس َ‬ ‫يأ ْ‬ ‫ك ل ََنا ف ِ‬ ‫م َبارِ ْ‬ ‫الل ّهُ ّ‬
‫ب عَل َي ْن َسسا إ ِن ّس َ‬ ‫َ‬
‫ك‬ ‫جَنا وَ ذ ُّرَيات َِنا وَ ت ُ ْ‬ ‫قُل ُوْب َِنا وَ أْزَوا ِ‬
‫ن‬ ‫جعَل ْن َسسا َ‬ ‫َ‬
‫شسساك ِرِي ْ َ‬ ‫م‪ ،‬وَ ا ْ‬ ‫حي ْس ُ‬ ‫ب الّر ِ‬ ‫وا ُ‬ ‫ت الت ّس ّ‬ ‫أن ْس َ‬
‫مَها عَل َي َْنا‪.‬‬ ‫َ‬
‫ن ل ََها وَ أت ِ ّ‬ ‫ن بَها َقاب ِل ِي ْ َ‬ ‫مث ْن ِي ْ َ‬ ‫ك ُ‬‫مت ِ َ‬ ‫ل ِن ِعْ َ‬
‫ي دِي ْن َِنا‬ ‫ةف ِ‬ ‫ك ْالعَْفوَ وَ الَعافِي َ َ‬ ‫سأ َل ُ َ‬ ‫م إ ِّنا ن َ ْ‬ ‫الل ّهُ ّ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫وال َِنا‪،‬‬ ‫وَ د ُن َْيانا َ وَ أهْل ِي َْنا وَ أ ْ‬
‫م َ‬
‫سسسب َُقوَْنا‬ ‫ن َ‬ ‫وان َِنسسا اّلسسذِي ْ َ‬ ‫خ َ‬‫َرب َّنسسا اغِْفْرل ََنسسا وَِل ِ ْ‬
‫ي قُل ُوْب ِن َسسا ِغل ّ ل ِل ّسذِي ْ َ‬
‫ن‬ ‫ل فس ِ‬ ‫ن وَل َ ت َ ْ‬
‫جع َ ْ‬ ‫ما ِ‬ ‫ب ِا ْ ِ‬
‫ليـس َ‬
‫م‪.‬‬ ‫حي ْ ٌ‬
‫ف َر ِ‬‫ك َرُءوْ ٌ‬ ‫وا َرب َّنا إ ِن ّ َ‬‫من ُ ْ‬
‫آ َ‬

‫‪Padang, 25 Muharram 1430 H / 22 Januari 2009 M‬‬

‫‪57‬‬ ‫‪H. Mas’oed Abidin‬‬

You might also like