You are on page 1of 13

KEARIFAN LOKAL BIDANG KEDOKTERAN

Masna Hasbi, dkk

MENUJU MASYARAKAT GINJAL SEHAT-HATI KUAT MELALUI KEARIFAN LOKAL

NOW,,,,
Zaman sekarang penyakit berkembang sangat pesat, masyarakat rentang sekali terserang panas ataupun sakit perut. Dari angka kunjungan ke puskesmas dan balaibalai pengobatan, keluhan panas dan sakit perut masih menjadi idola.

WHY???
Hal ini tidak terlepas dari faktor internal dan external Internal: life style yang tidak sehat (serba fast food, kurang olahraga, manajemen stres yang kurang) External: kondisi lingkungan dan cuaca yang tidak menentu (membuat berbagai mikroba mengalami perubahan dan menjadi resisten), hampir semua bahan makanan di dominasi bahan pengawet.

SOLUSI SEKARANG,,,
Masyarakat langsung membeli obat-obat penurun panas dan antibiotik yang sangat mudah ditemui dan di dapatkan di apotik bahkan di warung-warung.

Keadaan semacam ini membuat geliat di kalangan produsen obat memacu diri menghasilkan lebih banyak anti panas (antipiretik) dan anti mikroba dengan berbagai inovasi.

ANCAMAN BARU,,,,
Kebiasaan masyarakat yang serba instan mendapatkan obat-obatan dan tersedianya obat sintetik dalam jumlah besar, dalam jangka lama jutru menimbulkan masalah baru, yakni maraknya penyakit hati dan ginjal.

Karena sebagian besar obat-obat penurun panas dan antibiotik akan di metabolisme di hati dan di eliminasi di ginjal. Keadaan ini yang dipertahankan terus menerus akan memperburuk kerja hati dan ginjal.

PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL


Kearifan lokal merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup di dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus menerus dalam kesadaran masyarakat dari yang sifatnya berkaitan dengan kehidupan sakral maupun profan. Kearifan lokal telah menjadi tradidi-fisik-budaya, dan secara turun temurun menjadi dasar dalam membentuk bangunan dan lingkungannya (Antariksa:2009)

Setiap kota atau daerah di Indonesia memiliki banyak konsep kearifan lokal yang sebenarnya masih relevan untuk di adopsi dalam kontek ke kinian. Seperti pada kabupaten Kuansing dan Kampar di Provinsi Riau. Dimana sejak dahulu tiap rumah pasti memiliki sejengkal tanah untuk menanam bawang putih, daun salam, daun meniran, daun sirih, dll.

Keadaan seperti ini terus dipertahankan bahkan tengah dikembangkan pada semua kabupaten dengan bebagai istilah seperti TAMARA atau Tanaman Keluarga ataupun TOGA Tanaman Obat Keluarga

TAMARA ataupun TOBA,,,


Berada dalam asuhan Puskesmas, yang notabene dikepalai oleh seorang dokter umum.
Ya,,,,,,kita-kita inilah insyAllah sekitar 2 th lagi ^_^ amiinnnnnnnnnnn

Daun Meniran misalnya, efek penurun panasnya jauh lebih cepat dan lebih aman serta mudah didapatkan. Cukup di remas dalam air, dan di usap ke seluruh tubuh penderita panas. Bawang putih juga efek antibiotiknya jauh lebih dahsyat dibanding amoxicilin. Cukup memakan bawang putih segar saja. Dan lain-lain

Kedua bahan ini sangat mudah ditanam dan bia langsug digunakan tanpa pengolahan. Sangat bebeda halnya dengan obat semisintetik yang tidak bisa tebebas dari yang namannya ZAT PEMBAWA Zat Pembawa inilah yang akan memperberat kerja hati dan ginjal.

You might also like