You are on page 1of 37

dr. Ken Wirastuti, M.Kes, Sp.S. FK.

UNISSULA - SEMARANG

KONSEP SEHAT DAN SAKIT


Definisi SEHAT: Konstitusi WHO ( 1948 ) berbunyi : Health is stage of complete physical, mental and social wellbeing and not merely the absence of disease or infirmity
Sehat adalah kondisi fisik, mental dan sosial yang sempurna dan bukan sekedar tidak sakit atau tidak cacat.

UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, berbunyi : Sehat adalah : Keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan , serta produktif secara ekonomi dan sosial.

Penyakit sebagai salah satu masalah kesehatan


Penyakit = kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme utk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan/tekanan sehingga timbul gangguan pd fungsi/struktur dari bagian, organ atau dari tubuh (Gold Medical Dictionary) Penyakit adalah proses yang dinamis Segi Ekologi dan Epidemiologi Faktor yg mempengaruhi : host, agent & environment Agen Interaksi antara pejamu (host), penyebab penyakit (agent), dan lingkungan (environment) harus seimbang, bila terjadi gangguan keseimbangan maka timbul penyakit
Pejamu

Lingkungan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan (Dunn, 1976)


1. Eksogen: sumber-sumber penyakit diluar individu manusia mencakup agen-agen penyakit baik biotik maupun nonbiotik, bentuk-bentuk transmisi (udara, kontak, vektor, injeksi), reservoir penyakit (manusia, burung, mamalia, tanah, air). Endogen: penyakit-penyakit yang diturunkan secara genetik, resistensi host (imunitas), nutrisi, penyakit-penyakit degeneratif akibat usia Perilaku manusia. Kepadatan penduduk dan struktur penduduk: terutama penyakit-penyakit yang ditransmisikan oleh vektor dengan reservoirnya adalah manusia, serta dapat diperberat dengan masalah-masalah kesehatan yang parah (sanitasi lingkungan yang buruk, perumahan yang tidak layak, kekurangan makanan).

2. 3. 4.

Jaringan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan


FAKTOR EKSOGEN

Sehat
Sembuh dari sakit

Biotik
Non-Biotik FAKTOR ENDOGEN
Anatomis

Genetik
Fisiologis

Penyakit atau Gangguan (insult)

Disabilitas ringan

FAKTOR PERILAKU Budaya Sengaja

Sosial Psikologis

Perilaku Tak sengaja


Disabilitas berat

FAKTOR KEPADATAN PENDUDUK

Sakit
meninggal

Sumber: Dunn, 1976

Faktor-faktor perilaku manusia yang mempengaruhi kesehatan


Perilaku adalah tindakan atau kegiatan yg dilakukan seseorang dan sekelompok orang untuk kepentingan atau pemenuhan kebutuhan tertentu berdasarkan pengetahuan, kepercayaan, nilai dan norma kelompok ybs.
Sadar/tau (S) Menguntungkan (U) Tidak sadar/Tidak tau (TS)

Merugikan (R)

Perilaku Sadar yang Menguntungkan Kesehatan (Kotak 1)


Perilaku-perilaku yang secara sadar dilakukan seseorang yang berdampak menguntungkan kesehatan. Golongan perilaku ini langsung berhubungan dengan kegiatan-kegiatan ang bertujuan untuk menjaga, meningkatkan kesehatan, dan menyembuhkan diri dari penyakit atau gangguan kesehatan yang dijalankan dengan sengaja atas dasar pengetahuan dan kepercayaan bagi diri yang bersangkutan, atau orang-orang lain, atau suatu kelompok sosial. Contoh kotak 1: usaha-usaha preventif, promotif dan kuratif. Segi-segi ini mencakup baik tradisional maupun moderen atau formal, atau biomedis.

Perilaku Sadar yang Merugikan Kesehatan (Kotak 2)


Kenyataan umum menunjukkan bahwa perilaku yang dijalankan secara sadar atau diketahui tetapi tidak menguntungkan kesehatan terdapat pula di kalangan orang berpendidikan atau profesional, atau secara umum pada masyarakat-masyarakat yang sudah maju. Termasuk dalam golongan ini adalah perilaku pemberi pelayanan dan perawatan yang merugikan resipien atau pasien. Penanggulangannya sangat rumit serta kadang memerlukan penyelesaian dari segi hukum. Contoh kotak 2: alkoholisme, merokok, workaholic, drug abuse, free sex, pengguguran kandungan, pencemaran lingkungan.

Perilaku Tidak Sadar yang Merugikan Kesehatan (Kotak 3)


Makin kurang pengetahuan kesehatan umum, makin besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan yang tergolong merugikan kesehatan. Gejala ini tentu tidak tergolong kurang di kalangan anggota masyarakat yang berpendidikan kurang atau yang terisolasi dari arus-arus informasi. Golongan masalah ini paling banyak dipelajari, terutama karena penanggulangannya merupakan salah satu tujuan utama berbagai program pembangunan kesehatan masyarakat, seperti upaya pencegahan penyakit dan promosi kesehatan kalangan pasangan usia subur, para ibu hamil dan anak-anak Balita pada berbagai masyarakat pedesaan dan lapisan sosial bawah di kota-kota. Contoh kotak 3: memakan mentah siput, minum air yang tidak dimasak, penyakit kuru, dll.

Perilaku Tidak Sadar yang Menguntungkan Kesehatan (Kotak 4)


Tanpa dasar pengetahuan manfaat biomedis umum yang terkait, seseorang atau sekelompok orang dapat menjalankan kegiatan-kegiatan tertentu yang secara langsung atau tidak langsung memberi dampak positif terhadap derajat kesehatan mereka. Contoh kotak 4: pola makan tradisional, kebiasaan mencat tubuh yang secara tidak sengaja berfungsi sebagai penolak vektor, kebiasaan makan ikan laut yang berakibat mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner, detoksifikasi singkong dengan teknik tradisional tertentu, larangan keagamaan terhadap anjing.

PROSES TERJADINYA PENYAKIT DAN RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

1. FAKTOR PEJAMU = HOST

Host : adalah manusia atau mahluk hidup lainnya , yang menjadi tempat terjadi proses alamiah perkembangan penyakit Faktor host yang berkaitan dg penyakit :
1. Genetik : Sickle cell disease 2. Umur, jenis kelamin, etnik, status perkawinan 3. Status fisiologis : kelemahan, kehamilan, pubertas, stress, status gizi 4. Pengalaman imunologi sebelumnya : hipersensitivity, infeksi terdahulu, imunisasi, antibodi 5. Perilaku : hygiene individu, penjamah makanan, diet, kontak antar personal, pekerjaan, rekreasi, pemanfaatan sumber daya kesehatan

2. FAKTOR PENYEBAB = AGENT


Agen adalah unsur , organisme hidup atau kuman infektif yang dapat menyebabkan tejadinya suatu penyakit. Faktor agen yang berkaitan dg penyakit :
1. Biologis : bakteri, virus, parasit, jamur, ricketsia 2. Kimia : makanan tercemar pestisida, food additive, obatobatan, limbah industri 3. Nutrisi : kolesterol berlebihan, defisiensi vitamin, protein 4. Fisik : panas, sinar, radiasi, suara, getaran obyek yg bergerak, mekanik (patah tulang)

3. FAKTOR LINGKUNGAN = ENVIRONMENT


Lingkungan adalah semua faktor luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologik dan sosial. Faktor Lingkungan yg berkaitan dg penyakit :
1.
2.

3.

Lingkungan fisik: kondisi udara, kondisi pemukiman, geology, limbah industri, pertumbuhan penduduk yg cepat, peningkatan kendaraan bermotor (polusi air, udara dan suara) Lingkungan biologi: kepadatan penduduk, hewan atau tumbuhan (sebagai agent, reservoir, vektor) Lingkungan sosial ekonomi: terpapar pada agent kimia, kepadatan di daerah urban (urbanisasi), ketegangan dan tekanan, perang, bencana alam, kemiskinan, helmet, seat belt, breast feeding

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

Untuk membuat diagnosis salah satu hal yang perlu diketahui adalah riwayat alamiah penyakit ( Natural History of Disease ) Riwayat alamiah penyakit adalah perkembangan penyakit itu tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara alamiah.

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT


Melalui tahap tahap sebagai berikut : 1. Tahap prepatogenesis. 2. Tahap patogenesis, yang terdiri dari : tahap inkubasi, tahap dini, tahap lanjut dan tahap akhir. 3. Tahap pasca patogenesis , yang dapat menjadi beberapa kemungkinan : Sembuh sempurna Sembuh dengan cacat Karier Kronik ( Menahun ) Mati

TINGKATAN DAN BENTUK UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT

KONSEP PENCEGAHAN

Leavel and Clark dalam bukunya Preventive Medicine for the Doctor in his Community , menyatakan ada 3 fase dalam proses pencegahan penyakit : Fase sebelum sakit = prae patogenesis phase yaitu : PRIMARY PREVENTION

Fase selama proses sakit patogenesis phase yaitu : SECONDARY PREVENTION dan TERTIARY PREVENTION
Masing-masing tingkat pencegahan dapat dilakukan kegiatan pokok serta kegiatan kegiatanya.
PRAE PATOGENISIS FASE PRIMARY PREVENTION PATHOGENESIS FASE SECONDARY PREVENTION TERTIARY PREVENTION

HEALTH PROMOTION

GENERAL AND SPECIFIC PROTECTION

EARLY DIAGNOSIS PROMPT TREATMENT

DISABILITY LIMITATION

REHABILITATION

KONSEP PENCEGAHAN
PRAE PATOGENISIS FASE PRIMARY PREVENTION PATHOGENESIS FASE SECONDARY PREVENTION TERTIARY PREVENTION

HEALTH PROMOTION

GENERAL AND SPECIFIC PROTECTION

EARLY DIAGNOSIS PROMPT TREATMENT

DISABILITY LIMITATION

REHABILITATION

PRAE PATOGENESIS PRIMORDIAL PREVENTION UNDERLYING CONDITION PRIMARY PREVENTION HEALTH PROMOTION SPECIFIC PROTECTION

PATOGENESIS SECONDARY PREVENTION EARLY DIAGNOSIS AND PROMPT TREATMENT DISABILITY LIMITATIO N TERTIARY PREVENTION REHABILITATIO N

Sumber : Beoglehole , WHO 1993

TINGKAT PENCEGAHAN
Manfaat riwayat alamiah penyakit yaitu dapat dipakai dalam merumuskan dan melakukan upaya pencegahan. Upaya pencegahan dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan patologis penyakit atau dengan kata lain sesuai dengan riwayat alamiah penyakit tersebut. Ada 4 tingkat utama pencegahan : 1. Pencegahan tingkat awal ( Primordial Prevention ) 2. Pencegahan tingkat pertama ( Primary Prevention ) 3. Pencegahan tingkat kedua ( Secondary Prevention ) 4. Pencegahan tingkat ketiga ( Tertiary Prevention ) 1 dan 2 pada fase prepatogenesis, 3 dan 4 pada fase patogenesis

BENTUK BENTUK UPAYA PENCEGAHAN


Pencegahan tingkat Awal :
i. ii. iii. iv. v. vi. Pemantapan status kesehatan ( Underlying Condition ) Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) Pencegahan khusus ( Spesific Protection ) Diagnosis Awal dan Pengobatan tepat ( Early Diagnosis and Prompt Treatment ) Pembatasan Kecacatan ( Disability Limitation ) Rehabilitasi ( Rehabilitation )

Pencegahan Primer :

Pencegahan Sekunder :

Pencegahan Tersier :

PENCEGAHAN TINGKAT AWAL


Tujuannya adalah untuk menghindari terbentuknya pola hidup sosial ekonomi dan kultural yang mendorong peningkatan resiko penyakit. Diarahkan untuk mempertahankan kondisi dasar atau status kesehatan masyarakat yang bersifat positif yang dapat mengurangi kemungkinan suatu penyakit atau faktor resiko gaya hidup Merupakan upaya mempertahankan kondisi yang positif yang dapat melindungi masyarakat dari gangguan kondisi kesehatannya yang sudah baik.

PENCEGAHAN PRIMER
Dilakukan dengan 2 cara : 1. Menjauhkan pejamu dari pajanan/kontak dengan agen 2. Menurunkan kepekaan pejamu ( host susceptibilty ) Intervensi dilakukan sebelum perubahan patologis terjadi ( fase prepatogenesis )

PRIMARY PREVENTION


Penyuluhan kesehatan yang intensif Perbaikan gizi dan penyusunan pola menu yang adekuat. Pembinaan dan pengawasan tumbuh kembang balita, anak-anak dan remaja. Perbaikan perumahan sehat. Pengembangan kesehatan mental maupun sosial. Nasehat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab Pengendalian terhadap faktor lingkungan .

PRIMARY PREVENTION

Memberikan pengebalan pada golongan rentan . Peningkatan higiene perorangan dan perlindungan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan Perlindungan terhadap kemungkinan kecelakaan ( pengembangan aspek security ) Perlindungan kerja ( dalam rangka Occupational Health ) Perlindungan terhadap bahan-bahan karsinogenik, racun maupun allergen Pengendalian sumber-sumber pencemaran

PENCEGAHAN SEKUNDER
Dilakukan dalam fase patogenesis dengan cara mengetahui perubahan klinik atau fisiologis yang terjadi dalam awal penyakit ( early symptom ) atau masih dalam presymptomatic. Tujuannya untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin (melalui screening dan teknologi diagnostik) untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sehingga diharapkan menghambat progresivitas penyakit, mencegah komplikasi dan membatasi kemungkinan kecacatan

SECONDARY PREVENTION

Mencari kasus sedini mungkin ( early case detection / finding ) Melakukan general check up secara rutin ( baik individual maupun mass screening ) Survey selektif seperti : school survey atau contact survey. Meningkatkan keteraturan pengobatan pada penderita ( case holding ) Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus ( adequate treatment )

TERTIARY PREVENTION

Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjutan agar tidak terjadi komplikasi. Pencegahan terhadap komplikasi maupun cacat setelah sembuh. Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk pengobatan dan perawatan yang lebih intensif. Mengusahakan pengurangan beban beban non medis ( sosial ) pada penderita untuk memungkinkan meneruskan pengobatan dan perawatannya.

TERTIARY PREVENTION
Penyuluhan dan usaha usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh. Peningkatan terapi kerja untuk memungkinkan pengrmbangan kehidupan sosial setelah ia sembuh. Mengusahakan suatu perkampungan rehabilitasi sosial. Penyadaran masyarakat untuk menerima mereka dalam fase rehabilitasi. Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi.

Konsep Pencegahan Penyakit Menular


Imunisasi Higiene perorangan: mencuci tangan sebelum makan, olah raga teratur Higiene lingkungan: gerakan 3 M, membuang sampah pada tempatnya, rumah sehatsirkulasi dan ventilasi yang cukup, tidak BAB sembarangan, pembinaan di tempat-tempat Umum, Lingkungan Pemukiman, Lingkungan Kerja perusahaan, pengendalian vektor penyakit, pengawasan kualitas air bersih dan air minum;

Penyakit Tidak Menular (PTM)


Permasalahan utama saat ini bukan hanya penyakit menular tapi juga Penyakit Tidak Menular tertentu: Penyakit jantung dan pembuluh darah Penyakit kanker Diabetes melitus dan penyakit metabolisme lainnya Penyakit kronis dan degeneratif lainnya Gangguan akibat kecelakaan dan cidera (violence, injury, and disability) PTM merupakan penyakit yang bersifat kronis perawatan dan pengobatan yang lama dan mahal beban pemerintah dan masyarakat Dibutuhkan pencegahan secara komprehensif bersama masyarakat.

Global Burden of Disease


1990
Lower respiratory infections 1 Diarrhoel diseases 2 Conditions arising during the 3 perinatal period Unipolar major depression 4 Ischaemic heart disease 5 Cerebrovascular disease 6 Tuberculosis 7 Measles 8 Road traffic accidents 9 Congenital anomalies 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2020
Ischaemic heart disease Unipolar major depression Road traffic accidents Cerebrovascular disease Chronic obstructive pulmonary disease Lower respiratory infections Tuberculosis War Diarrhoel diseases HIV

Konsep Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)


Strategi promosi dan pencegahan PTM: Menghilangkan atau mengurangi faktor resiko PTM: Melakukan intervensi secara terpadu pada 3 faktor risiko yang utama yaitu : rokok, aktifitas fisik dan diet seimbang. Mengembangkan strategi System Surveilans Perilaku Beresiko Terpadu (SSPBT) PTM. Strategi Manajemen Pelayanan Kesehatan

Kegiatan Pokok
1. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko 2. Penemuan dan tatalaksana penderita 3. Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah 4. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit

Indikator keberhasilan strategi promosi dan pencegahan PTM yaitu :


Indikator Umum Menurunnya angka kematian (mortalitas) penderita PTM utama. Menurunnya angka kesakitan (morbiditas) penderita PTM utama. Menurunnya angka kecacatan (disabilitas) penderita PTM utama. Menurunnya angka faktor risiko bersama PTM utama.

Berkaitan dengan delivery of prevention technology, upaya-upaya preventif dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Clinical prevention strategies: mencakup vaksinasi dan deteksi awal penyakit melalui teknik diagnosis, screening dan early treatment. 2. Behavioral prevention strategies: lebih menitikberatkan pada sasaran individu seperti misalnya penerapan pola hidup sehat melalui exercise, berhenti merokok dan diet. 3. Environmental prevention strategies: merupakan upaya berskala besar dengan melibatkan populasi yang sangat luas seperti misalnya floridasi air minum, iodinasi garam, penggunaan sabuk pengaman dan penggunaan helm.

Terima Kasih

You might also like