Professional Documents
Culture Documents
UNISSULA - SEMARANG
UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, berbunyi : Sehat adalah : Keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan , serta produktif secara ekonomi dan sosial.
Lingkungan
2. 3. 4.
Sehat
Sembuh dari sakit
Biotik
Non-Biotik FAKTOR ENDOGEN
Anatomis
Genetik
Fisiologis
Disabilitas ringan
Sosial Psikologis
Sakit
meninggal
Merugikan (R)
Host : adalah manusia atau mahluk hidup lainnya , yang menjadi tempat terjadi proses alamiah perkembangan penyakit Faktor host yang berkaitan dg penyakit :
1. Genetik : Sickle cell disease 2. Umur, jenis kelamin, etnik, status perkawinan 3. Status fisiologis : kelemahan, kehamilan, pubertas, stress, status gizi 4. Pengalaman imunologi sebelumnya : hipersensitivity, infeksi terdahulu, imunisasi, antibodi 5. Perilaku : hygiene individu, penjamah makanan, diet, kontak antar personal, pekerjaan, rekreasi, pemanfaatan sumber daya kesehatan
3.
Lingkungan fisik: kondisi udara, kondisi pemukiman, geology, limbah industri, pertumbuhan penduduk yg cepat, peningkatan kendaraan bermotor (polusi air, udara dan suara) Lingkungan biologi: kepadatan penduduk, hewan atau tumbuhan (sebagai agent, reservoir, vektor) Lingkungan sosial ekonomi: terpapar pada agent kimia, kepadatan di daerah urban (urbanisasi), ketegangan dan tekanan, perang, bencana alam, kemiskinan, helmet, seat belt, breast feeding
Untuk membuat diagnosis salah satu hal yang perlu diketahui adalah riwayat alamiah penyakit ( Natural History of Disease ) Riwayat alamiah penyakit adalah perkembangan penyakit itu tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara alamiah.
KONSEP PENCEGAHAN
Leavel and Clark dalam bukunya Preventive Medicine for the Doctor in his Community , menyatakan ada 3 fase dalam proses pencegahan penyakit : Fase sebelum sakit = prae patogenesis phase yaitu : PRIMARY PREVENTION
Fase selama proses sakit patogenesis phase yaitu : SECONDARY PREVENTION dan TERTIARY PREVENTION
Masing-masing tingkat pencegahan dapat dilakukan kegiatan pokok serta kegiatan kegiatanya.
PRAE PATOGENISIS FASE PRIMARY PREVENTION PATHOGENESIS FASE SECONDARY PREVENTION TERTIARY PREVENTION
HEALTH PROMOTION
DISABILITY LIMITATION
REHABILITATION
KONSEP PENCEGAHAN
PRAE PATOGENISIS FASE PRIMARY PREVENTION PATHOGENESIS FASE SECONDARY PREVENTION TERTIARY PREVENTION
HEALTH PROMOTION
DISABILITY LIMITATION
REHABILITATION
PRAE PATOGENESIS PRIMORDIAL PREVENTION UNDERLYING CONDITION PRIMARY PREVENTION HEALTH PROMOTION SPECIFIC PROTECTION
PATOGENESIS SECONDARY PREVENTION EARLY DIAGNOSIS AND PROMPT TREATMENT DISABILITY LIMITATIO N TERTIARY PREVENTION REHABILITATIO N
TINGKAT PENCEGAHAN
Manfaat riwayat alamiah penyakit yaitu dapat dipakai dalam merumuskan dan melakukan upaya pencegahan. Upaya pencegahan dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan patologis penyakit atau dengan kata lain sesuai dengan riwayat alamiah penyakit tersebut. Ada 4 tingkat utama pencegahan : 1. Pencegahan tingkat awal ( Primordial Prevention ) 2. Pencegahan tingkat pertama ( Primary Prevention ) 3. Pencegahan tingkat kedua ( Secondary Prevention ) 4. Pencegahan tingkat ketiga ( Tertiary Prevention ) 1 dan 2 pada fase prepatogenesis, 3 dan 4 pada fase patogenesis
Pencegahan Primer :
Pencegahan Sekunder :
Pencegahan Tersier :
PENCEGAHAN PRIMER
Dilakukan dengan 2 cara : 1. Menjauhkan pejamu dari pajanan/kontak dengan agen 2. Menurunkan kepekaan pejamu ( host susceptibilty ) Intervensi dilakukan sebelum perubahan patologis terjadi ( fase prepatogenesis )
PRIMARY PREVENTION
Penyuluhan kesehatan yang intensif Perbaikan gizi dan penyusunan pola menu yang adekuat. Pembinaan dan pengawasan tumbuh kembang balita, anak-anak dan remaja. Perbaikan perumahan sehat. Pengembangan kesehatan mental maupun sosial. Nasehat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab Pengendalian terhadap faktor lingkungan .
PRIMARY PREVENTION
Memberikan pengebalan pada golongan rentan . Peningkatan higiene perorangan dan perlindungan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan Perlindungan terhadap kemungkinan kecelakaan ( pengembangan aspek security ) Perlindungan kerja ( dalam rangka Occupational Health ) Perlindungan terhadap bahan-bahan karsinogenik, racun maupun allergen Pengendalian sumber-sumber pencemaran
PENCEGAHAN SEKUNDER
Dilakukan dalam fase patogenesis dengan cara mengetahui perubahan klinik atau fisiologis yang terjadi dalam awal penyakit ( early symptom ) atau masih dalam presymptomatic. Tujuannya untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin (melalui screening dan teknologi diagnostik) untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sehingga diharapkan menghambat progresivitas penyakit, mencegah komplikasi dan membatasi kemungkinan kecacatan
SECONDARY PREVENTION
Mencari kasus sedini mungkin ( early case detection / finding ) Melakukan general check up secara rutin ( baik individual maupun mass screening ) Survey selektif seperti : school survey atau contact survey. Meningkatkan keteraturan pengobatan pada penderita ( case holding ) Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus ( adequate treatment )
TERTIARY PREVENTION
Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjutan agar tidak terjadi komplikasi. Pencegahan terhadap komplikasi maupun cacat setelah sembuh. Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk pengobatan dan perawatan yang lebih intensif. Mengusahakan pengurangan beban beban non medis ( sosial ) pada penderita untuk memungkinkan meneruskan pengobatan dan perawatannya.
TERTIARY PREVENTION
Penyuluhan dan usaha usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh. Peningkatan terapi kerja untuk memungkinkan pengrmbangan kehidupan sosial setelah ia sembuh. Mengusahakan suatu perkampungan rehabilitasi sosial. Penyadaran masyarakat untuk menerima mereka dalam fase rehabilitasi. Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi.
2020
Ischaemic heart disease Unipolar major depression Road traffic accidents Cerebrovascular disease Chronic obstructive pulmonary disease Lower respiratory infections Tuberculosis War Diarrhoel diseases HIV
Kegiatan Pokok
1. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko 2. Penemuan dan tatalaksana penderita 3. Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah 4. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit
Berkaitan dengan delivery of prevention technology, upaya-upaya preventif dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Clinical prevention strategies: mencakup vaksinasi dan deteksi awal penyakit melalui teknik diagnosis, screening dan early treatment. 2. Behavioral prevention strategies: lebih menitikberatkan pada sasaran individu seperti misalnya penerapan pola hidup sehat melalui exercise, berhenti merokok dan diet. 3. Environmental prevention strategies: merupakan upaya berskala besar dengan melibatkan populasi yang sangat luas seperti misalnya floridasi air minum, iodinasi garam, penggunaan sabuk pengaman dan penggunaan helm.
Terima Kasih