You are on page 1of 133

1

PENGARUH KEPRIBADIAN DAN PROFESIONALITAS GURU EKONOMI-AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMA NEGERI SE KABUPATEN KEBUMEN
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh Febri Nilasari NIM. 7101407031

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari : :

Tanggal

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Drs. Tarsis Tarmudji, M.M NIP. 194911211976031002

Trisni Suryarini, S.E., M.Si. NIP. 197804132001122001

Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Dr. Partono Thomas, M. S NIP. 195212191982031002

ii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada: Hari Tanggal : : Penguji Skripsi

Dra. Margunani, MP NIP. 195703181986012001

Anggota I

Anggota II

Drs. Tarsis Tarmudji, M.M NIP. 194911211976031002

Trisni Suryarini, S.E., M.Si. NIP. 197804132001122001

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. S. Martono, M.Si. NIP. 196603081989011001 Drs. Agus Wahyudin, M.Si iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Juli 2011

Febri Nilasari NIM 7101407031

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto 1. Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Qs. Al-Baqarah: 286) 2. Langkah pertama dan yang paling penting menuju kesuksesan adalah merasakan bahwa kita bisa sukses. (Mario Teguh)

Persembahan 1. Bapak, Ibu yang telah mengorbankan peluhnya untukku 2. Kakak-kakakku (Mas Joko, Mbak Dwi, dan Mbak Tiwi) yang selalu memberikan semangat dan motivasi 3. Seseorang yang sangat berarti dalam hidupku yang selalu mendukung dan memotivasiku Okky Rizkiya Mufti 4. Sahabat dan teman-teman yang telah memoles warna pelangi dalam hidupku 5. Almamaterku, teman-teman Pend. Akuntansi 2007 6. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENGARUH KEPRIBADIAN DAN PROFESIONALITAS GURU EKONOMI-AKUNTANSI TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh kesarjanaan pada program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Sudjiono Sastroatmodjo, M. Si., Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan pada program studi pendidikan Akuntansi di UNNES. 2. Drs. S. Martono, M. Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kemudahan dalam perijinan skripsi ini. 3. Dr. Partono Thomas, M. S, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi ini.

vi

4.

Drs. Tarsis Tarmudji, M.M, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5.

Trisni Suryarini, S.E.,M.Si.Akt, Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

6.

Drs. Aden Andri Susilo, M.Si , sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kabupaten Kebumen yang telah memberikan ijin penelitian di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen.

7.

Kepala Sekolah SMA Negeri se Kabupaten Kebumen yang telah bersedia memberikan ijin dan fasilitas selama penulis melakukan penelitian.

8.

Seluruh Guru ekonomi-akuntansi di SMA Negeri Kabupaten Kebumen yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

9.

Semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan balasan

dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Amien. Semarang, Agustus 2011

Penyusun

vii

SARI Nilasari, Febri. 2011.Pengaruh Kepribadian dan Profesionalitas Guru Ekonomi Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA Negeri se Kabupaten Kebumen. Skirpsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Tarsis Tarmudji, M.M, Pembimbing II Trisni Suryari, S.E., M.Si. Akt. 128 .hal. Kata Kunci: Prestasi Belajar, Kepribadian Guru, Profesionalitas Guru SMA Negeri Kabupaten Kebumen. Prestasi belajar siswa SMA Negeri di Kabupaten Kebumen untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi masih belum optimal. Keberhasilan dalam belajar siswa pada tingkat pendidikan menengah salah satunya sangat dipengaruhi oleh keberadaan guru sebagai tanaga pendidik. Guru memiliki peranan sebagai pemegang tanggungjawab terhadap pencapaian belajar siswa. Guru tidak hanya dituntut untuk pintar dalam hal ilmu, tapi juga dituntut untuk memiliki kepribadian dan profesionalitas yang baik demi tercapainya prestasi belajar yang optimal pada siswa. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah secara simultan dan parsial kepribadian dan profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi-akuntansi siswa SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen? Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi-akuntansi di SMA Negeri se Kabupaten Kebumen sejumlah 30 guru. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan populasi, sehingga sampel penelitian ini adalah populasi itu sendiri. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari kepribadian guru dan profesionalitas guru sebagai variabel bebas dan prestasi belajar siswa sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji hipotesis dengan uji F dan uji t.. Hasil secara parsial menunjukkan bahwa variabel kepribadian guru memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar siswa yaitu sebesar 32,60% dibandingkan variabel profesionalitas guru yaitu sebesar 22,85%. Hasil secara simultan menunjukkan bahwa kepribadian guru dan profesionalitas guru ekonomi-akuntansi secara bersama-sama mempengaruhi prestasi belajar ekonomiakuntansi sebesar 56% dan sisanya 44% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ada pengaruh secara simultan maupun parsial antara kepribadian guru dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar ekonomi-akuntansi. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yaitu : Sekolah hendaknya memotivasi dan mengupayakan guru ikut serta dalam pelatihan dan pendidikan dalam rangka pengembangan dan peningkatan kompetensi. Guru diharapkan dapat berkontribusi dalam hal karya pengembangan profesi dan keikutsertaannya dalam forum ilmiah.

viii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ PERNYATAAN .................................................................................................. MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... KATA PENGANTAR ........................................................................................ SARI .................................................................................................................... DAFTAR ISI ....................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................... DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... BAB I 1.1 1.2 1.3 1.4 BAB II 2.1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah ........................................................................ Perumusan Masalah .............................................................................. Tujuan penelitian ................................................................................... Kegunaan Penelitian .............................................................................. LANDASAN TEORI Prestasi Belajar ..................................................................................... 2.1.1 2.1.2 2.1.3 Prestasi Belajar ......................................................................... Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................. Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi ......................................... 12 12 13 19 1 9 10 10 i ii iii iv v vi viii ix xiii xiv xv

ix

10

2.1.4 2.1.5 2.2

Fungsi Penilaian dalam Proses Belajar Mengajar ...................... Sasaran dan Objek Penilaian ......................................................

20 21 22 22 23 25 26 26 27 30 31 35 39

Kepribadian Guru .................................................................................. 2.2.1 2.2.2 2.2.3 Kepribadian Guru ....................................................................... Pentingnya Kepribadian Guru ................................................... Indikator Kepribadian Guru ......................................................

2.3

Profesionalitas Guru .............................................................................. 2.3.1 2.3.2 2.3.3 2.3.4 Makna Guru .............................................................................. Profesionalitas Guru .................................................................. Pentingnya Guru Profesional ..................................................... Indikator Profesionalitas Guru ..................................................

2.4 2.5

Kerangka Berfikir .................................................................................. Hipotesis Penelitian ...............................................................................

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.2 Populasi penelitian ................................................................................ Variabel Penelitian ................................................................................. 3.2.1 (Y) 3.2.2 3.3 Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi .............................................................................................. Variabel Bebas (X)..................................................................... 41 41 43 43 46 47 40 41

Metode Pengumpulan Data ................................................................... 3.3.1 3.3.2 Metode Angket atau Kuosioner ................................................ Metode Dokumentasi ................................................................

3.4

Metode Analisis Uji Instrumen ............................................................. x

11

3.4.1

Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 3.4.1.1 3.4.1.2 Validitas ...................................................................... Reliabilitas...................................................................

47 47 49 50 50 53 53 53 53 54 54 54 55 55

3.5

Metode Analisis Data ............................................................................. 3.5.1 3.5.2 Statistik Deskriptif Presentase ................................................... Analisis Statistik Inferensial ..................................................... 3.5.2.1 3.5.2.2 Persamaan Garis Regresi Ganda ................................ Uji Asumsi Klasik ...................................................... 3.5.2.2.1 Uji Normalitas ............................................. 3.5.2.2.2 Uji Multikolonieritas ................................... 3.5.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ................................ 3.5.2.3 Uji Hipotesis ................................................................ 3.5.2.3.1 Uji Simultan (Uji F) .................................... 3.5.2.3.2 Uji Parsial (Uji t) .........................................

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENELITIAN ........................................................................... 4.1.1 Deskriptif Variabel Penelitian ................................................... 4.1.1.1 4.1.1.2 4.1.1.3 4.1.2 Variabel Kepribadian ................................................. Variabel Profesionalitas .............................................. Variabel Prestasi Belajar ............................................. 56 56 56 58 60 62 62 64

Metode Analisis Data ................................................................ 4.1.2.1 4.1.2.2 Normalitas Data .......................................................... Uji Asumsi Klasik ....................................................... xi

12

4.1.2.2.1 Uji Autokorelasi ........................................... 4.1.2.2.2 Uji Multikolonieritas .................................... 4.1.2.2.3 Uji Heterokedastisitas .................................. 4.1.2.3 4.1.2.4 Analisis Regresi Berganda .......................................... Pengujian Hipotesis ..................................................... 4.1.2.4.1 Pengujian Hipotesis secara Simultan ........... 4.1.2.4.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial ............... 4.1.2.4.3 Koefisien Determinasi Ganda (R2)............... 4.1.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) ............... 4.2 Pembahasan ............................................................................................ 4.2.1 4.2.2 BAB V 5.1 5.2 Pengaruh Kepribadian Guru terhadap Prestasi Siswa ................ Pengaruh Profesionalitas Guru terhadap Prestasi Siswa ............

64 67 68 69 70 70 71 73 73 74 75 78

PENUTUP Simpulan ............................................................................................... Saran ..................................................................................................... 80 80

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

xii

13

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 1.1 Ketuntasan belajar ...................................................................... 5 Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Guru ..................................... 40 Tabel 3.2 Kategori Prestasi Belajar Siswa ................................................. 41 Tabel 3.3 Penilaian atau Skor Alternatif Pertanyaan ................................. 44 Tabel 3.4 Kriteria Deskriptif Presentase .................................................... 53 Tabel 4.1 Distribusi Variabel Kepribadian................................................. 56 Tabel 4.2 Distribusi Variabel Profesionalitas............................................. 58 Tabel 4.3 Distribusi Variabel Prestasi Belajar ........................................... 60 Tabel 4.4 One Sample Kolmogorov ........................................................... 63 Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 65 Tabel 4.6 Uji Lanjut Run Test .................................................................... 66 Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................... 67 Tabel 4.8 Analisis Regresi.......................................................................... 69 Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi secara Simultan ...................................... 71 Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi secara Parsial ......................................... 72 Tabel 4.11 Hasil Koefisien Determinasi Ganda ........................................... 73 Tabel 4.12 Hasil Koefisien determinasi secara Parsial ................................ 74

xiii

14

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar 2.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Halaman Kerangka Berfikir ........................................................................ 38 Diagram Batang Kepribadian Guru ............................................. 57 Diagram Batang Profesionalitas Guru ......................................... 59 Diagram Batang Prestasi Belajar ................................................. 61 Normal P-Plot .............................................................................. 64 Uji Autokorelasi .......................................................................... 65 Grafik Scatterplot ........................................................................ 68

iv

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

Lampiran 1 Output SPSS .............................................................................. 85 Lampiran 2 Tabulasi Data Penelitian Kepribadian Guru ............................... 93 Lampiran 3 Tabulasi Data Penelitian Profesionalitas Guru ........................... 94 Lampiran 4 Hasil Uji Validitas ...................................................................... 96 Lampiran 5 Tabulasi Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ......................... 97 Lampiran 6 Kisi-kisi Angket Penelitian ......................................................... 101 Lampiran 7 Pengantar Penelitian ................................................................... 102 Lampiran 8 Angket Penelitian ........................................................................ 103 Lampiran 9 Daftar Nama Responden ............................................................. 110 Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ............................................... 111 Lampiran 11 Surat Ijin Penelitian dari Bappeda .............................................. 112 Lampiran 12 Surat Keterangan telah melakukan penelitian ............................ 114

xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi manusia untuk

bisa menjalani kehidupannya. UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan professional. Profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai perkembangan jaman, ilmu pengetahuan, teknologi serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional, maupun internasional. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu rangkaian perbuatan guru dan siswa dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggungjawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa (Slameto, 2003:97).

Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh guru yang mengajar mereka dan mereka (Hamalik, 2003:36). Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga proses belajar para siswa dapat berjalan dengan baik dan lancar. Suatu proses belajar mengajar akan dapat berjalan lancar, efektif, dan efisien apabila ada interaksi positif antara berbagai komponen yang terkandung di dalam sistem pengajaran. Komponen dalam sistem pengajaran antara lain adalah tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik atau siswa, tenaga kependidikan atau guru, kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran dan evaluasi pengajaran (Hamalik, 2003:77). Sistem pendidikan nasional menjelaskan bahwa bahwa tujuan pendidikan akan berhasil apabila setiap komponen yang terdapat di dalam sistem pendidikan seluruhnya berfungsi sesuai fungsinya dan

memperhatikan seluruh komponen yang terkait. Proses pendidikan terjadi jika komponen-komponen yang ada di dalam sistem bergerak dan saling terkait. Bergeraknya masing-masing komponen belumlah dipandang cukup, sebab masih harus ada saling hubungan yang bersifat fungsional dan merupakan satu kesatuan dalam mencapai suatu tujuan. Salah satu komponen saja yang terdapat di elemen tersebut tidak berfungsi atau kurang berfungsi, maka kemungkinan besar sistem tersebut tidak atau kurang berhasil dalam mencapai tujuan. Setiap komponen yang terdapat dalam sistem pendidikan

nasional seluruhnya harus dapat berfungsi sesuai dengan perannya dan memperhatikan seluruh komponen yang terkait. Kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi yaitu proses dan hasil. Dari segi proses, guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam pembelajaran. Selain itu, dapat dilihat dari gairah dan semangat mengajarnya serta percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikannya mampu mengubah perilaku sebagian peserta didik kearah penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik. Pemenuhan tuntutan tersebut memerlukan berbagai kompetensi pembelajaran. Seorang siswa diharapkan untuk selalu belajar dalam rangka

meningkatkan prestasi belajarnya. Prestasi belajar merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai ketika seorang siswa belajar. Prestasi belajar merupakan ukuran tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari sesuatu. Prestasi belajar seseorang dapat dilihat berdasarkan skor yang diperolehnya dalam menyelesaikan soal-soal ujian terkait dengan bahan yang sedang dipelajarinya. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya mengharapkan hasil belajar yang maksimal. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Tiap siswa memiliki potensi untuk berprestasi yang berbeda-beda yang datang dari dalam maupun dari luar dirinya. Ada siswa yang prestasi belajarnya tinggi, dan ada pula siswa yang prestasi belajarnya rendah. Terhambatnya potensi

untuk berprestasi dapat dikarenakan konsentrasi belajarnya terganggu, waktu belajar yang kurang, dan tidak teratur serta kegiatan-kegiatan siswa yang kurang mendukung bagi perkembangan potensi berprestasinya. Ketika berada di rumah, para siswa berada dalam tanggung jawab orang tua, tetapi di sekolah tanggung jawab itu diambil oleh guru. Sementara itu, masyarakat menaruh harapan yang besar agar anak-anak mengalami perubahan-perubahan positif-konstruktif akibat mereka berinteraksi dengan guru. Mata pelajaran ekonomi-akuntansi dalam pendidikan memiliki tujuan khusus yaitu membuat anak didik untuk bisa mendalami serta menguasai tentang ekonomi dan memahamkan tentang kegiatan ekonomi/perekonomian Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran ekonomi-akuntansi juga merupakan salah satu mata pelajaran yang dalam proses belajarnya dituntut kompetensi dasar guru yang memadai. Mata pelajaran ekonomi-akuntansi mempelajari teori beserta praktek akuntansi dimana setiap proses tahap yang satu dengan yang lain saling terkait sehingga membutuhkan penguasaan teori yang matang dan pelaksanaan praktek yang teliti. Nasution dalam Silvana (2009:16) menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berpikir, merasa, dan berbuat. Menurut Tuu (2004:75) presatsi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni : kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa

prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang dipeoroleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai di setiap mata pelajaran setelah mengalami proses belajar mengajar. Observasi awal yang dilakukan pada 3 sekolah yaitu SMA menunjukkan bahwa pencapaian prestasi belajar ekonomi-akuntansi masih ada yang belum optimal. Dari setiap kali diadakan ulangan atau tes masih ada siswa yang belum mencapai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan sebesar 70. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya para guru mengadakan program remedial sampai siswa tersebut dapat mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Berikut data ulangan mata pelajaran ekonomi-akuntansi semester gasal tahun ajaran 2010/2011 pada 3 sekolah SMA di Kabupaten Kebumen. Tabel 1 Ketuntasan Belajar NamaSekolah SMA N 1 Kebumen SMA N 2 Klirong SMA N 1 Pejagoan Kls XI IPS XI IPS XI IPS TT 21 57 38 % 18,1% 51,4% 44,7% 95 54 47 T % 81,9% 48,6% 55,3% Jml 116 111 85

Keterangan : TT= Tidak Tuntas ; T= Tuntas Sumber : Dokumen Guru Siswa dikatakan belum tuntas jika memperoleh nilai kurang dari 70 menurut standar ketuntasan minimal di masing-masing sekolah dalam penguasaan mata pelajaran ekonomi-akuntansi. Siswa dituntut untuk menguasai materi secara tuntas sesuai standar ketuntasan minimal karena mata pelajaran ekonomi-

akuntansi memerlukan penguasaan materi yang menyeluruh dimana setiap tahap suatu proses akuntansi merupakan sistem saling terkait. Berhasil tidaknya para siswa dalam belajar di sekolah, salah satunya tergantung pada guru. Peran guru sebagai tenaga pendidik sangat menentukan terhadap prestasi belajar siswanya. Hal ini menunjukkan bahwa proses belajar mengajar di tingkat menengah atas merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Sudjana dalam Kuntoro (2008:06) guru adalah salah satu faktor dominan yang mempengaruhi kualitas pembelajaran. Guru memiliki peranan sebagai pemegang tanggungjawab terhadap pencapaian belajar siswa. Guru tidak hanya dituntut untuk pintar dalam hal ilmu, tetapi juga dituntut untuk memiliki kompetensi dalam hal kepribadian serta memiliki profesionalitas mengajar yang baik yang mampu memberikan motivasi belajar siswa. Guru yang mempunyai pribadi dan profesionalitas yang baik, diperkirakan akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik pula. Keberadaan guru sebagai soko guru pembangunan bangsa dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkemampuan dan berkualitas tinggi, sangatlah penting. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran tidak dapat dilepaskan dari peranan guru. Guru merupakan tenaga kependidikan yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, melatih, serta mengarahkan peserta didik agar menjadi generasi penerus yang memiliki kemampuan dan kualitas yang tinggi, sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain. Untuk menciptakan pendidikan yang bermutu diperlukan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional.

Profesionalisme menjadi taruhan ketika menghadapi tuntutan-tuntutan pembelajaran demokratis karena tuntutan tersebut merefleksikan suatu kebutuhan yang semakin kompleks yang berasal dari siswa, tidak sekedar kemampuan guru menguasai pelajaran semata tetapi juga kemampuan lainnya yang bersifat psikis, strategis dan produktif. Tuntutan demikian ini hanya bisa dijawab oleh guru yang profesional. Namun, minimnya tenaga pengajar dalam suatu lembaga pendidikan memberikan celah seorang guru untuk mengajar yang tidak sesuai dengan keahliannya. Sehingga hal ini berdampak pada prestasi siswa yang tidak maksimal. Padahal siswa adalah sasaran pendidikan yang dibentuk melalui bimbingan, keteladanan, bantuan, latihan, pengetahuan yang maksimal, kecakapan, keterampilan, nilai, sikap yang baik dari seorang guru. Penelitian tentang profesionalitas guru telah dilakukan oleh Silvana Illy (2009), yang menguji tentang pengaruh kompetensi professional dan produktivitas guru terhadap prestasi belajar siswa program keahlian Akuntansi SMK di Kabupaten Semarang. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa program keahlian Akuntansi SMK di Kabupaten Semarang sebesar 37,45%. Penelitian lain juga dilakukan oleh Kontoro (2008:90) pada guru SMK program keahlian akuntansi di Kabupaten Tegal yang menunjukkan bahwa secara parsial kompetensi profesional guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa di SMK program keahlian akuntansi Kabupaten Tegal dengan ditunjukkan oleh R2 sebesar 40,49%. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Setiyadi

(2008:99) menunjukkan bahwa pengaruh kompetensi pedagogik dan profesional lebih besar pengaruhnya dibanding dengan kompetensi yang lain terhadap prestasi belajar siswa. Selain profesionalitas guru yang baik untuk meraih prestasi belajar siswa yang optimal, kepribadian guru juga merupakan salah satu faktor yang dapat pula turut menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Kepribadian guru akan tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam membina dan membimbing anak didik. Kepribadian guru yang semakin baik akan tampak pada dedikasinya dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai guru, ini berarti tercermin suatu dedikasi yang tinggi dari guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagi pendidik. Hal ini dipertegas oleh Drosat dalam Ondi dan Aris (2010:25) bahwa salah satu dasar pembentukan kepribadian adalah sukses yang merupakan sebuah hasil dari kepribadian, dari citra umum, dari sikap, dari keterampilan karena ini semua melumasi proses interaksi-interaksi manusia. Guru yang memiliki kepribadian yang baik dapat membangkitkan kemauan untuk giat memajukan profesinya dan meningkatkan dedikasi dalam melakukan pekerjaan mendidik sehingga dapat dikatakan guru tersebut memiliki akuntabilitas yang baik dengan kata lain perilaku akuntabilitas meminta agar pekerjaan itu berakhir dengan hasil baik yang dapat memuaskan atasan yang memberi tugas itu dan pihak-pihak lain yang berkepentingan atau segala pekerjaan yang dilaksanakan baik secara kualitatif maupun kuantitatif sesuai standar yang ditetapkan dan tidak asal-asalan. Keoptimalan kinerja guru dengan profesionalitas yang tinggi serta kepribadian yang baik akan membuat prestasi belajar siswa juga meningkat.

Pada penelitian ini menggunakan variabel kepribadian dan profesionalitas guru yang diduga akan lebih meningkatkan prestasi belajar. Dengan profesionalitas yang tinggi diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang optimal untuk siswa dengan didukung kepribadian yang mampu memberikan teladan yang baik bagi para siswa sehingga akan mampu mewujudkan siswa yang unggul dengan pencapaian prestasi belajar yang memuaskan. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai PENGARUH KEPRIBADIAN DAN PROFESIONALITAS GURU EKONOMI-AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN .

1.2

Perumusan Masalah Prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA

Negeri Se-Kabupaten Kebumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah profesionalitas guru. Selain itu, prestasi belajar siswa juga mendapat pengaruh, baik langsung maupun tidak langsung dari kepribadian guru. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah kepribadian dan profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri seKabupaten Kebumen ?

10

2. Apakah kepribadian guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen ? 3. Apakah profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen ?

1.3

Tujuan Penelitian Berdasarkan judul dan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini

bertujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri seKabupaten Kebumen. 2. Mengetahui pengaruh kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen. 3. Mengetahui pengaruh profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen.

1.4

Kegunaan Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah didapat penulis selama kuliah, serta dapat dijadikan sebagai referensi dalam menambah pengetehuan di bdang pendidikan dan memberikan sumbangan bagi penelitian lebih lanjut.

11

2. Manfaat praktis 1) Bagi pembaca Diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama di bangku kuliah. 2) Bagi Guru Dijadikan masukan bagi guru untuk meningkatkan kepribadian dan profesional yang baik sehingga dapat menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan efektif untuk menghasilkan prestasi belajar siswa dengan maksimal. 3) Bagi instansi pendidikan Dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan bagi instansi pendidikan terkait dalam pembuatan kebijakan.

12

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 2.1.1

Prestasi Belajar Prestasi Belajar Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan

pengajaranperlu dilakukan usaha atas tindakan penilaian atau evaluasi. Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Proses belajar dan mengajar adalah proses yang bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Keberhasilan siswa dapat dilihat dari adanya prestasi yang dicapai oleh siswa (Sudjana, 2005:111) Menurut winkel (1984:36), prestasi belajar adalah setiap macam kegiatan belajar yang menghasilkan sesuatu perubahan yang khas. Dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang telah dicapai atau yang telah dikerjakan untuk mendapatkan suatu kecakapan atau kepandaian (Poerwodarminti, 1980:768) Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sidah dicapai oleh anak dalam periode tertentu (Sutratinah, 1984:430). Selain itu menurut Tuu (2004:75) prestasi belajar adalah

12

13

penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar siswa yang dicapai ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan pembelajaran di sekolah. 2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai dari aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa, dan evaluasi 3. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil pengertian bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil pengukuran dan penilaian dari suatu pembelajaran atau pengalaman mencakup perubahan tingkah laku atau kemampuan dalam bidang tertentu dalam mencapai tingkat kedewasaan yang langsung dapat diukur dengan tes. Penilaian ini dapat berupa angka atau huruf. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah nilai yang dicapai siswa dalam menguasai mata pelajaran ekonomiakuntansi yang tercermin dalam nilai murni ulangan akhir semester gasal. 2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, baik yang berasal dari dalam diri maupun yang berasal dari luar. Menurut Chatarina (2006 :

14

14) seperangkat faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi : 1) Inteligensi Banyak pengertian inteligensi yang dikemukakan oleh para ahli. Terman dalam Soeparwoto ( 2006 : 82 ) menyatakan bahwa inteligensi adalah kesanggupan untuk belajar secara abstrak. Terman membedakan antara kemampuan yang berhubungan dengan hal-hal yang konkret dengan kemampuan yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat abstrak. Inteligensi sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak terarah dan bertujuan, berfikir secara rasional, serta dapat menghadapi lingkungannya dengan efektif, ( Wechsler dalam Soeparwoto, 2006:83). Inteligensi adalah kemampuan relatif untuk melakukan berbagai macam fungsi mental, meliputi penalaran, pemahaman, mengingat,

mengaplikasi gambar, ( Fuhrmann dalam Soeparwoto, 2006:83 ) Dalam mengkaji inteligensi, paling tidak ada dua pendekatan yang biasa digunakan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif atau perkembangan. Pendekatan kuantitatif lebih menitikberatkan pembicaraan mengenai inteligensi dari sisi psikometris dan struktur inteligensi. Pendekatan psikometris memandang inteligensi sebagai sesuatu yang statis, yaitu serangkaian kemampuan yang dapat diukur. Sedangkan pendekatan kualitatif atau perkembangan menekankan perbedaan secara kualitatif dalam proses berfikir yang didasarkan pada pengaruh kematangan dan lingkungan.

15

2) Bakat Bakat biasanya diartikan sebgai kemampuan bawaan yang merupakan potensi ( potential ability ) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih, (Semiawan dalam Soeparwoto, 2006:92). Tes bakat adalah tes yang mengukur prestasi atau kapasitas yang dpat dicapai seseorang di masa depan, sedangkan tes prestasi yaitu tes yang mengukur kemampuan untuk berprestasi saat ini, (Chaplin dalam Soeparwoto, 2006:92). Wijaya (1988:66) menyatakan bahwa bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkan dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, ketrampilan khusus, misalnya berupa kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dan lain sebagainya. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilakukan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau ketrampilan yang relatif bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (misalnya bakat akademis khusus yang disebut talent). Perwujudan bakat dan kemampuan adalah prestasi, (Munandar dalam Soeparwoto, 2006:94). Bakat dan kemampuan menentukan prestasi. Orang yang memiliki bakat matematika dapat diharapkan untuk mencapai prestasi yang menonjol dalam bidang matematika, dan prestasi yang menonjol dalam

16

bidang matematika dapat merupakan cerminan bakat yang dimiliki dalam bidang tersebut. Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi sejauh mana bakat itu akan terwujud dan menghasilkan suatu prestasi, masih banyak variabel yang turut menentukan. 3) Motivasi Motivasi berasal dari kata dasar motif yaitu keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak melakukan suatu kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam psikologi, motivasi diartikan sebagi suatu kekuatan yang terdapat dalam diri manusia yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk melakukan kegiatan. Motivasi seseorang ditentukan oleh kuat lemahnya intensitas motif seseorang untuk melakukan kegiatan. Menurut Syamsu Mappa (1994:36) motivasi mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut : b) Memberikan semangat kerja atau belajar untuk meningkatkan kemampuan kerja atau belajar. c) Meningkatkan saling pengertian dan interaksi antara subjek dan objek didik. d) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sementara itu, dilihat dari bentuknya motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu :

17

a) Motivasi internal atau intrinsik, tumbuh dalam diri warga belajar. Seseorang melakukan kegitan belajar karena menyadari bahwa kegiatan tersebut bermanfaat bagi dirinya dalam usahanya mencapai cita-citanya. b) Motivasi eksternal atau ekstrinsik, timbul karena rangsangan dari luar. Misalnya seorang warga belajar, baru mencari buku catatan pelajaran setelah ada pengumuman ulangan atau ujian. Daya tahan dan intensitas motivasi eksternal, agak kurang dibandingkan dengan motivasi internal, namun dalam kenyataannya yang terakhir ini tidak selamanya dimiliki oleh setiap orang. Oleh karena itu, pendidik hendaknya berusaha membantu peserta didik menimbulkan motivasi internal dalam diri peserta didiknya. 4) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dalam suatu kegiatan tertentu. Menurut Winkel (2005:24) minat adalah

kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut. Sementara itu Slameto (2003:57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang bebrapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang. Berdasarkan pendapat diatas, minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan seseorang.

18

Sementara itu, faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain : 1) Keadaan keluarga Keluarga merupakan lingkungan pendidikan terkecil dan yang pertama, karena keluarga merupakan tempat anak-anak dilahirkan dan dibesarkan serta menjadi peletak dasar pendidikan bagi anak. 2) Keadaan sekolah Sekolah merupakan pendidikan formal yang sangat penting dalam menentukan berhasil tidaknya proses belajar mahasiswa. Lingkungan sekolah yang baik akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Hal ini bisa dilihat dari hubungan guru dengan mahasiswa, sistem pembelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran serta kurikulum. 3) Lingkungan masyarakat Lingkungan masyarakat merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan siswa, kerena siswa lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat mereka tinggal. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang bisa berupa kedisiplinan, cara belajar, kondisi fisiologi dan psikologis. Sementara faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar siswa yang meliputi faktor lingkungan dan alat instrumental. Diantara sekian banyak faktor eksternal, terdapat guru yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

19

Sukses tidaknya para siswa dalam belajar di sekolah, salah satunya tergantung pada guru. 2.1.3 Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi Prestasi belajar ekonomi-akuntansi merupakan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar efektif di sekolah. Prestasi belajar ekonomi-akuntansi menunjukkan seberapa besar penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan mata pelajaran ekonomi-akuntansi oleh siswa melalui kegiatan belajar. Penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dimaksud dalam mata pelajaran ekonim-akuntansi adalah penguasaan terhadap standar kompetensi mata pelajaran ekonomi-akuntansi yang telah diterapkan, yaitu: 1. Menganalisis keuangan sebagai sistem informasi 2. Menjelaskan dasar hokum pelaksanaan akuntansi bagi peresahaan di Indonesia 3. Menerapkan struktur dasar akuntansi 4. Menerapkan tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa 5. Menerapkan tahan siklus akuntansi perusahaan dagang 6. Menerapkan tahapan siklus akuntansi koperasi 7. Menganalisis laporan keuangan 8. Menerapkan metode kuantitatif. Prestasi belajar biasanya ditunjukkan dengan angka yang mencerminkan seberapa besar siswa mampu menguasai materi yang telah diajarkan selama kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini, indicator yang digunakan untuk

20

menunjukkan prestasi belajar siwa adalah nilai murni ujian semester rata-rata siswa pada mata pelajaran ekonomi-akuntansi selama satu semester bukan nilai akhir atau nilai raport. Nilai murni ujian semester digunakan sebagai indikator prestasi belajar siswa, karena nilai murnu ujian semester diperoleh dari hasil tes seluruh kompetensi yang diajarkan selama proses belajar mengajar mata pelajaran ekonomi-akuntansi sehingga mencerminkan seberapa besar oenguasaan siswa terdahap standar kompetensi. Sedangkan nilai raport dianggap tidak

mencerminkan prestasi siswa yang sesungguhnya pada mata pelajaran ekonomiakuntansi. 2.1.4 Fungsi Penilaian dalam Proses Belajar Mengajar Menurut Sudjana (2002:111), penilaian yang dilakukan terhadap proses belajar mengajar berfungsi sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini adalah tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapat diketahui tingkat penguasaan bahan pelajaran yang harusnya dikuasai oleh para siswa. 2. Untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang telah dilakukan guru. Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui berhasil tidaknya ia mengajar. Penilaian hasil belajar dapat dilakukan dalam dua tahao, yaitu : 1. Tahap jangka pendek, yaitu penilaian yang dilaksanakan guru pada akhir proses belajar mengajar yang disebut dengan formatif. Penilaian ini lebih ditekankan kepada perbaikan proses belajar mengajar.

21

2. Tahap jangka panjang, yaitu penilaian yang dilaksanakan setelah proses belajar mengajar berlangsung beberapa kali atau setelah menempuh periode tertentu, misalnya penilaian tengah semester atau penilaian pada akhir semester. Penilaian ini disebut penilaian sumatif. (Sudjana,2002:112) Prosedur pengukuran prestasi belajar menurut Direktur jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah pada mata pelajaran ekonomi-akuntansi adalah : Ppk + Sikap Prosedur Pengukuran Prestasi Belajar Penilaian yang dominan pada mata pelajaran ekonomi-akuntansi adalah penilaian pengetahuan dan pemahaman konsep (PPk) dan sikap. Penilaian pengetahuan dan pemahaman konsep (PPk) mencakup : pemahaman konsep, teori, fakta, peristiwa/perilaku akuntansi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian sikap yang terkait : kemampuan memecahkan masalah yang berkaitan dengan ekonomi-akuntansi, menanamkan sikap teliti, jujur, dan memiliki jiwa kewirausahaan. Adapun cara penilaian ujian semester mata pelajaran ekonomi-akuntansi di SMA Negeri se Kabupaten Kebumen adalah menurut jumlah soal yang diberikan guru ekonomi-akuntansi pada saat memberikan ujian akhir semester. 2.1.5 Sasaran dan Objek Penilaian Langkah pertama yang harus ditempuh guru dal;am mengadakan penilaian ialah menetapkan apa yang menjadi sasaran atau objek penelitian. Pada umumnya ada tiga sasaran pokok penilaian, yaitu :

22

1. Segi tingkah laku, artinya segi yang menyangkut sikap, minat, perhatian, ketrampilan siswa dalam proses belajar mengajar. 2. Segi isi pendidikan, artinya penguasaan bahan pelajaran yang diberikan guru dalam proses belajar mengajar. 3. Segi yang menyangkut proses belajar mengajar itu sendiri. Proses belajar mengajar perlu diadakan penilaian objektif dari guru, sebab baik tidaknya proses belajar mengajar akan menentukan baik tidaknya prestasi belajar yang dicapai siswa. Yang menjadi sasaran penilaian dalam penelitian ini adalah dari segi isi pendidikan yaitu penguasaan bahan pelajaran yang diberikan guru kapada siswa selama proses belajar mengajar yang dinyatakan dalam nilai murni ujian akhir semester. 2.2 2.2.1 Kepribadian Guru Kepribadian Guru Secara psikologis, kepribadian pada prinsipnya adalah susunan atau kesatuan antara aspek perilaku mental (pikiran, perasaan, dan sebagainya) dengan aspek perilaku behavioral (perbuatan nyata). Aspek-aspek ini berkaitan secara fungsional dalam diri seorang individu sehingga membuatnya bertingkah laku secara khas dan tetap. Dari perilaku psiko-fisik (rohani-jasmani) yang khas dan menetap tersebut muncul julukan-julukan yang bermaksud menggambarkan kepribadian seseorang. Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri

23

terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan ketrampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya (Depkes, 1992). Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan juga bersifat fisik. Kepribadian guru merupakan karakteristik dari setiap individu seorang pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mampu mengevaluasi kinerjanya sendiri dan mengembangkan diri secara berkelanjutan (Winarno Surakhmad,2006). Setiap guru memiliki pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. 2.2.2 Pentingnya Kepribadian Guru Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya manusia. Kepribadian yang mantap dari seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakat, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang pantas ditaati

24

(nasehat/ucapan/perintahnya) dan dicontoh (sikap dan perilakunya). Kepribadian guru merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan peserta didik. Dalam kaitan ini, Zakiah Drajat dalam Syah (2000:225-226) menegaskan bahwa kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih kecil dan bagi mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa. Kepribadian seorang guru merupakan modal dasar bagi guru dalam menjalankan tugas keguruannya secara professional sebab kegiatan pendidikan pada dasarnya merupakan kekhususan komunikasi personil antara guru dan siswa. Esensi kepribadian guru semuanya bermuara ke dalam intern pribadi guru. Kompetensi pedagogik, profesional, dan sosial yang dimiliki seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran, pada akhirnya akan lebih banyak ditentukan oleh kepribadian yang dimilikinya. Tampilan kepribadian guru akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Pribadi guru yang santun, respek terhadap siswa, jujur, ikhlas, dan dapat diteladani, mempunyai pengaruh yang sifgnifikan terhadap keberhasilan dalam pembelajaran apapun jenis mata pelajarannya. Kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya manusia. Karena guru berperan sebagai pembimbing, pembantu, dan sekaligus panutan.

25

2.2.3

Indikator Kepribadian Guru Dalam undang-undang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi

kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Mengacu pada standar nasional pendidikan, subkompetensi mantap dan stabil memiliki indikator yakni bertindak sesuai dengan hukum, bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga menjadi pendidik dan memiliki konsistensi dalam bertindak dan bertutur kata. Pendidik yang dewasa akan menampilkan kemandirian dalam bekerja dan memiliki etos kerja yang tinggi. Sementara itu, pendidik yang arif akan mampu melihat manfaat pembelajaran bagi peserta didik, sekolah, dan masyarakat, menunjukkan sikap terbuka dalam berfikir dan bertindak. Berwibawa

mengandung makna bahwa pendidik memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani. Yang paling utama dalam kepribadian seorang pendidik adalah berakhlak mulia. Ia dapat menjadi teladan dan bertindak sesuai norma agama (iman, taqwa, jujur, ikhlas dan suka menolong), serta memiliki perilaku yang diteladani peserta didik. Esensi kompetensi seorang pendidik semuanya bermuara ke dalam intern pribadi pendidik. Kompetensi pedagogik, professional, dan sosial yang dimiliki seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran, pada akhirnya akan lebih banyak ditentukan oleh kompetensi kepribadian yang dimilikinya. Tampilan

26

kepribadian pendidik akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pribadi seorang pendidik yang santun, respek terhadap peserta didik, jujur, ikhlas, dan dapat diteladani, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan dalam pembelajaran apapun jenis mata pelajarannya. 2.3 2.3.1 Profesionalitas Guru Makna Guru Secara umum guru tergolong sebagai pendidik. UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 39 (2) mengatakan bahwa Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan yang

mempunyai posisi strategis, maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun mutunya. UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1, menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. . Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk

27

meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. 2.3.2 Profesionalitas Guru Pengembangan profesionalitas guru harus diakui sebagai suatu hal yang sangat fundamental dan penting guna meningkatkan mutu pendidikan.

Perkembangan profesional adalah proses dimana guru dan kepala sekolah belajar, meningkatkan dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai secara tepat. Profesi guru memiliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan. Tuntutan profesi ini memberikan layanan yang optimal dalam bidang pendidikan kepada masyarakat. Secara khusus guru dituntut untuk memberikan layanan profesional kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran tercapai. Seorang guru yang dikatakan profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Menurut Ondi dan Aris (2010:109) profesionalisme merupakan suatu tingkah laku , suatu tujuan atau rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan corak suatu profesi. Profesionalisme juga mengandung pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber kehidupan. Profesi mengharuskan tidak hanya pengetahuan dan keahlian khusus melalui

28

persiapan dan latihan, tetapi dalam arti profession yang mengandung dua unsur. Pertama, unsur keahlian; Kedua, unsur penggilan. Seseorang yang professional harus memadukan dalam diri pribadinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya dan juga kematangan etik. Penguasaan teknik saja tidak membuat seseorang menjadi profesional. Kedua-duanya harus menyatu. Ondi dan Aris (2010:111) mengemukakan beberapa ciri profesionalitas sebagai berikut : 1) Profesionalime menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result) sehingga kita dituntut untuk selalu mencari peningkatan mutu. 2) Profesionalime memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaaan. 3) Profesionalime menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai. 4) Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh keadaan terpaksa atau godaan iman, seperti harta dan kenikmatan hidup. 5) Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan pikiran dan perbuatan sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi. Ciri-ciri di atas menunjukkan bahwa tidak mudah menjadi seseorang pelaksana profesi yang profesional, harus ada kriteria-kriteria tertentu yang mendasarinya. Lebih jelas lagi dikemukakan oleh Tjerk Hooghiemstra dalam Ondi dan Aris (2010:112) bahwa seorang dikatakan profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi-kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya.

29

Lebih lanjut lagi, menurut Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab III Pasal 7 Ayat 1, profesi guru dilaksanakan pada prinsip : 1) Memiliki minat, bakat, panggilan jiwa, dan idealis; 2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan bidang tugas; 3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; 4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas; 5) Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; 6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai prestasi kerja; 7) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; 8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan; dan 9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, profesi adalah suatu jabatan, profesional adalah kemampuan atau keahlian dalam memegang suatu jabatan tertantu, sedangkan profesionalisme adalah jiwa dari suatu profesi dan profesional. Dengan demikian, profesionalisme guru dalam penelitian ini adalah profesionalisme guru mata pelajaran ekonomi-akuntansi, yaitu seorang guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang studi ekonomi-akuntansi serta telah berpengalaman dalam mengajar ekonomi-akuntansi sehingga ia mampu

30

melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru ekonomi-akuntansi dengan kemampuan yang maksimal serta memiliki kompetensi sesuai dengan kriteria guru profesional, dan profesinya itu telah menjadi sumber mata pencaharian. 2.3.3 Pentingnya Guru Profesional Dalam pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing,pelatih, dan pemimpin yang dapat menciptakan iklim belajar yang menarik, memberi rasa aman, nyaman dan kondusif dalam kelas. Keberadaannya di tengah-tengah siswa dapat mencairkan suasana kebekuan, kekakuan, dan kejenuhan belajar yang terasa berat diterima oleh para siswa. Kondisi seperti itu tentunya memerlukan keterampilan dari seorang guru, dan tidak semua mampu melakukannya. Menyadari hal itu, maka penulis menganggap bahwa keberadaan guru profesional sangat diperlukan. Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang bermutu. Untuk dapat menjadi profesional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualkan diri. Pemberian prioritas yang sangat rendah pada pembangunan pendidikan selama beberapa puluh tahun terakhir telah berdampak buruk yang sangat luas bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Menyadari akan peran guru dalam pendidikan, Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru mengemukakan bahwa guru dalam pendidikan modern seperti sekarang bukan hanya sekedar pengajar melainkan harus menjadi direktur belajar. Artinya, setiap guru diharapkan untuk pandaipandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar (kinerja akademik) sebagaimana telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan

31

pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai konsekuensinya tugas dan tanggung jawabnya menjadi lebih kompleks. Perluasan tugas dan tanggung jawab tersebut membawa konsekuensi timbulnya fungsi-fungsi khusus yang menjdi bagian integral dalam kompetensi profesionalisme keguruan yang disandang para guru. Menanggapi kondisi tersebut, Muhibbin Syah mengutip pendapat Gagne bahwa setiap guru berfungsi sebagai: 1. Designer of intruction (perancang pengajaran) 2. Manager of intruction (pengelola pengajaran) 3. Evaluator of student learning (penilai prestasi belajar siswa). Hanya dengan seorang guru professional, prestasi belajar seorang siswa dapat tercapai secara maksimal karena apa yang disampaikan seorang guru akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keterbatasan pengetahuan guru dalam penyampaian materi baik dalam hal metode maupun penunjang pokok pembelajaran lainnya akan berpengaruh terhadap pembelajaran. Dalam

pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pemimpin yang dapat menciptakan suasana belajar yang menarik, member rasa aman, nyaman, dan kondusif dalam kelas. Kondisi seperti ini tentu memerlukan ketrampilan dari seorang guru, dan tidak semua guru mampu melakukannya. 2.3.4 Indikator Profesionalitas Guru Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

32

Indikator profesionalitas guru sesuai buku pedoman penyusunan portofolio sertifikasi guru tahun 2010 meliputi : 1. Kualifikasi akademik Kualifikasi akademik adalah ijazah pendidikan tinggi yang dimiliki oleh guru saat yang bersangkutan mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S1, S2, atau S3) maupun non gelar (D4) baik di dalam maupun di luar negeri. Khusus untuk peserta sertifikasi yang belum memenuhi kualifikasi akademik S1/D4 sesuai Ketentuan Peralihan Pasal 66 PP 74 Tahun 2008, komponen kualifikasi akademik ialah ijazah pendidikan terakhir yang dimiliki oleh guru peserta sertifikasi. Bukti fisik kualifikasi akademik berupa ijazah atau sertifikat diploma. 2. Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi selama melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Workshop atau lokakarya yang sekurang-kurangnya dilaksanakan 8 jam dan menghasilkan karya dapat dikategorikan ke dalam komponen ini. Bukti fisik komponen pendidikan dan pelatihan berupa sertifikat atau piagam yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara. Bukti fisik untuk workshop atau lokakarya berupa sertfikat atau piagam disertai hasil karya. Workshop atau lokakarya tanpa melampirkan hasil karya, meskipun pada sertifikat atau piagam dicantumkan daftar materi dan alokasi waktu, tidak dapat

33

dikategorikan sebagai komponen pendidikan dan pelatihan. Komponen pendidikan dan pelatihan hanya dinilai untuk kategori relevan dan kurang relevan. 3. Pengalaman Mengajar Pengalaman mengajar adalah masa kerja sebagi guru pada jenjang, jenis, dan satuan pendidikan formal tertentu. Bukti fisik dari komponen ini berupa surat keputusan, surat tugas, atau surat keterangan dari lembaga yang berwenang (pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan) Apabila bukti fisik berupa surat keterangan dari satuan pendidikan tempat dahulu bertugas, maka harus dikuatkan dengan bukti pendukung, antara lain : RPP, nilai siswa, SK-SK penugasan (membimbing siswa, membina ekstrakurikuler, dll.) pada saat guru yang bersangkutan bertugas di sekolah tersebut. 4. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran adalah persiapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk satu topic atau kompetensi tertentu. perencanaan pembelajaran sekurang-kurangnya memuat perumusan tujuan atau

kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan sumber atau media pembelajaran, scenario pembelajaran dan penilaian proses dan hasil belajar. Bukti fisik perencanaan pembelajaran adalah berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP/RP/SP) hasil karya guru yang bersangkutan sebanyak lima satuan yang berbeda.

34

Pelaksanaan pembelajaran adalah kinerja guru

dalam melaksanakan

pembelajaran. Kinerja guru tersebut meliputi tahap pra pembelajaran (pengecekan persiapan kelas dan apersepsi), kegiatan inti (penguasaan materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan media atau sumber belajar, evaluasi, penggunaan bahasa), penutup (refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut). 5. Prestasi Akademik Prestasi akademik adalah prestasi yang dicapai guru dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik dan agen pembelajaran yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik komponen ini berupa sertifikat, piagam, dan atau surat keterangan disertai bukti relevan yang dikeluarkan oleh lembaga atau panitia penyelenggara. 6. Karya Pengembangan Profesi Merupakan hasil karya dan atau aktivitas guru yang menunjukkan adanya upaya pengembangan profesi.Komponen ini meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau nasional; b. Artikel yang dimuat dalam media jurnal/makalah yang tidak terakreditasi, terakreditasi, dan internasional. c. Reviewer buku, penyunting buku, penyunting jurnal, penilis soal EBTANAS/UN/UASDA; d. Media atau alat pembelajaran dalam bidangnya; e. Laporan penelitian di bidang pendidikan (individu/kelompok).

35

7. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah Merupakan partisipasi guru dalam forum ilmiah (seminar, semiloka, symposium, diskusi panel, dan jenis forum ilmiah lainnya) pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai nara sumber/ pemakalah maupun sebagai peserta. Komponen dibedakan ke dalam kategori relevan dan tidak relevan. Relevan apabila tema/materi forum ilmiah mendukung kinerja profesionalitas guru. Tidak relevan apabila tema/materi forum ilmiah tidak mendukung kinerja profesionalitas guru. 8. Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan Penghargaan yang diperoleh guru atas dedikasinya dalam pelaksanaan tugas sebagai pendidik dan/atau bertugas di Daerah Khusus dan memenuhi kriteria kuantitatif (lama waktu, hasil, lokasi/geografis), dan kualitatif (komitmen, etos kerja), baik pada tingkat satuan pendidikan, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. (Buku 3 Pedoman Penyusunan Portofolio sertifikasi Guru) 2.4 Kerangka Berfikir Prestasi belajar siswa mencerminkan pemahaman siswa terhadap bidang studi yang dipelajarinya. Semakin dalam pemahaman siswa, maka akan semakin baik pula prestasi yang diperoleh. Prestasi belajar ekonomi-akuntansi

menunjukkan seberapa besar penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan mata pelajaran ekonomi-akuntansi oleh siswa melalui kegiatan belajar. Prestasi belajar ekonomi-akuntansi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

36

adalah guru. Hal ini terkait dalam proses pengajaran yang merupakan proses interaksi guru dan siswa. Salah satu yang mempengaruhi kualitas pengajaran menurut Sudjana (2005:41) adalah guru. Guru mempunyai pengaruh dominan terhadap kualitas pengajaran sebab guru adalah sutradara sekaligus aktor dalam pengajaran. Namun guru akan lebih berpengaruh dominan ketika guru itu memiliki profesionalitas kerja. Guru diharapkan mampu memberikan pengajaran yang baik kepada siswanya. Dalam UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1, dikatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidik yang professional tentu saja akan melaksanakan proses belajar mengajar dengan sebaik-baiknya untuk menghasilkan output yang baik dari para siswa. Soewarso (2004) mengatakan bahwa guru yang profesional mampu mengembangkan pembelajaran yang dapat membentuk peserta didik menjadi lulusan yang berkualitas tinggi. Guru yang bermutu ialah mereka yang memiliki profesionalitas dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik. Dalam panduan penyusunan portofolio sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2010, profesionalitas guru dinilai antara lain melalui kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, prestasi

37

akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah serta pengahargaan yang relevan dalam bidang pendidikan. Profesionalitas guru tidak akan maksimal apabila tidak ditunjang dengan kepribadian yang baik. Pendidik professional juga dituntut memiliki kepribadian yang baik agar senantiasa dapat menjadi teladan bagi siswa. Guru yang memiliki kepribadian yang baik dapat membangkitkan kemauan untuk giat memajukan profesinya dan meningkatkan dedikasi dalam melakukan pekerjaan mendidik sehingga dapat dikatakan guru tersebut memiliki akuntabilitas yang baik dengan demi keberhasilan suatu pengajaran. Dalam keseluruhan proses pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah, guru memegang peranan yang paling utama. Guru sebagai peran kunci dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan yang berada pada titik sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan yang diarahkan pada perubahan-perubahan kualitas. Kepribadian guru merupakan modal dasar bagi gburu dalam menjalankan tugas keguruannya secara professional. Guru merupakan faktor penentu yang perlu digugu, ditiru, dan diikuti oleh anak didiknya. Oleh karena itu kepribadian yang baik menjadi keharusan bagi guru. Seorang guru dikatakan berhasil apabila mampu memahami karakteristik kepribadian dirinya yang diperlukan sebagai panutan para peserta didiknya. Keberhasilan itu juga akan terlihat pada sikap professional guru, yaitu apabila mampu menciptakan proses belajar mengajar yang berkualitas dan mendatangkan prestasi belajar yang baik. Demikian pula dengan siswa, mereka baru dikatakan memiliki prestasi belajar yang maksimal apabila telah menguasai materi pelajaran

38

dengan baik dan mampu mengaktualisasikannya. Prestasi itu akan terlihat berupa pengetahuan, sikap dan perbuatan. Untuk mendapatkan prestasi yang baik, maka seorang guru dituntut untuk berkepribadian yang baik serta mengajar secara professional. Kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Kepribadian Guru (X1) (Standar Nasional Pendidikan) 1. Berkepribadian yang mantap 2. Dewasa 3. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan 4. Arif 5. Berwibawa Prestasi Belajar (Y) Nilai murni ujian semester rata-rata siswa mata pelajaran ekonomi/akuntansi

Profesionalitas Guru (X2) (PedomanSertifikasi Guru Th2010) 1. Kualifikasi akademik 2. Pendidikan dan pelatihan 3. Pengalaman mengajar 4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran 5. Prestasi Akademik 6. Karya pengembangan profesi 7. Keikutsertaan dalam forum ilmiah 8. Penghargaan yang relevan dalam bidang pendidikan

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

39

2.5

Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian

Sugiyono (2009:96). Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris. Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka dapat diambil hipotesis penelitian sebagai berikut : H 1 : Ada pengaruh antara kepribadian dan profesinalitas guru terhadap prestasi belajar siswa. H 2 : Ada pengaruh antara kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa. H 3 : Ada pengaruh antara profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa.

40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1

Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Suharsimi, 2006: 130).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen yang berjumlah 30 guru dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Guru No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Nama sekolah Jumlah guru

SMA Negeri 1 Kebumen 3 SMA Negeri 2 Kebumen 3 SMA Negeri 1 Pejagoan 3 SMA Negeri 1 Karanganyar 2 SMA Negeri 1 Gombong 3 SMA Negeri 1 Klirong 2 SMA Negeri 1 Rowokele 2 SMA Negeri 1 Petanahan 2 SMA Negeri 1 Buluspesantren 2 SMA Negeri 1 Karangsambung 2 SMA Negeri 1 Kutowinangun 3 SMA Negeri 1 Prembun 2 SMA Negeri 1 Mirit 1 Jumlah 30 Sumber : Dokumentasi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen Penelitian tentang pengaruh kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar ekonomi-akuntansi ini merupakan penelitian dengan pendekatan populasi, sehingga sampel penelitian ini adalah populasi itu sendiri.

40

41

3.2

Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Suharsimi, 2006: 118). penelitian ini adalah : 3.2.1

Adapun variabel-variabel dalam

Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi (Y) Variabel ini disebut variabel terikat karena dipengaruhi oleh

professionalitas dan kepribadian guru. Variabel prestasi belajar diukur dengan metode dokumentasi yaitu nilai murni ujian semester rata-rata siswa mata pelajaran ekonomi/akuntansi pada semester genap 2009-2010. Adapun kategori nilainya: Tabel 3.2 Kategori Prestasi Belajar Siswa No 1 2 3 4 Nilai 90,00 sampai dengan 100 80,00 sampai dengan 89,99 70,00 sampai dengan 79,99 <= 69,99 Kategori Sangat Baik Baik Cukup Belum Tuntas

Sumber : Guru Ekonomi/Akuntansi 3.2.2 Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu :

42

1. Kepribadian Guru( X1 ) Menurut Standar Pendidikan Nasional, kompetensi kepribadian mencakup: a) Kemampuan kepribadian yang mantap b) Dewasa c) Berakhlak Mulia dan Menjadi Teladan d) Arif e) Berwibawa 2. Profesionalitas Guru(X2) Indikator profesionalitas guru sesuai buku pedoman penyususnan portofolio sertifikasi guru tahun 2010 meliputi : a) Kualifikasi Akademik b) Pendidikan dan Pelatihan c) Pengalaman Mengajar d) Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran e) Prestasi Akademik f) Karya Pengembangan Profesi g) Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah h) Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan

43

3.3

Metode Pengumpulan Data Penentuan metode pengumpulan data yang tepat dan sesuai dengan

masalah yang diteliti sangat menentukan kebenaran ilmiah suatu penelitian. Selain itu penentuan metode pengumpulan data yang tepat akan membantu memperlancar tujuan penelitian tersebut. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode angket atau kuesioner yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Kuesioner dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang kepribadian dan profesionalitas guru ekonomiakuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen. 3.3.1 Metode Angket atau Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 2006:151). Kuesioner atau angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kepribadian guru, profesionalitas guru, dan prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi-akuntansi. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup, yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan jawaban sehingga responden dalam memberikan jawaban tinggal memilih. Penggunaan angket diharapkan dapat memudahkan bagi responden dalam memberikan jawaban karena alternatif jawaban telah tersedia sehingga untuk menjawabnya hanya memerlukan waktu singkat.

44

Tabel 3.3 Penilaian atau Skor Alternatif Pernyataan 1. Kepribadian Guru (X1), diukur dengan menggunakan lima sub variabel dengan tabel penilaian rujukan sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 Jawaban Kategori Skor A Sangat Baik 5 B Baik 4 C Cukup 3 D Kurang 2 E Sangat Kurang 1 Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur

kepribadian guru dengan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. 2. Profesionalitas guru (X2) diukur dengan delapan sub variabel dengan tabel rujukan sebagai berikut : a. Kualifikasi akademik dengan tabel penilaian rujukan sbb: No 1 Kualifikasi Akademik Kategori Skor 5

S2/S1 kependidikan sesuai bidang studi/s1 Sangat Baik non kependidikan sesuai bidang studi + akta mengajar S1 Kependidikan sesuai rumpun bidang studi S1 non Kependidikan sesuai bidang studi Baik Cukup

2 3 4

4 3 2

S1 kependidikan tidak sesuai rumpun bidang Kurang studi/S1 non kependidikan tidak sesuai dengan rumpun bidang studi +akta mengajar S1 non kependidikan tidak sesuai rumpun Sangat bidang studi kurang

Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur kualifikasi akademik dengan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.

45

b. Pendidikan dan pelatihan dengan tabel penilaian rujukan sbb: No 1 2 3 4 5 Waktu Kategori Skor Lebih dari 28 hari Sangat Baik 5 18 sampai 27 hari Baik 4 10 sampai 17 hari Cukup 3 4 sampai 9 hari Kurang 2 0 sampai 3 hari Sangat kurang 1 Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur

pendidikan dan pelatihan guru dengan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. c. Pengalaman mengajar dengan tabel penilaian rujukan sbb: No 1 2 3 4 5 Waktu Kategori Skor Lebih dari 20 tahun Sangat baik 5 15 s/d 19 tahun Baik 4 10 s/d 14 tahun Cukup 3 5 s/d 9 tahun Kurang 2 0 s/d 4 tahun Sangat kurang 1 Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur

pengalaman mengajar guru dengan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. d. Prestasi akademik dengan tabel penilaian rujukan sbb: No 1 2 3 4 5 Tingkat Perlombaan Kategori Skor Internasional Sangat Baik 5 Nasional Baik 4 Provinsi Cukup 3 Kabupaten/kota Kurang 2 Kecamatan Sangat kurang 1 Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur

prestasi akademik guru dengan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.

46

e. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan tabel penilaian rujukan sbb: No 1 2 3 4 5 Jawaban Kategori Skor A Sangat baik 5 B Baik 4 C Cukup 3 D Kurang 2 E Sangat kurang 1 Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur

pereencanaan dan pembelajaran dengan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. f. Karya pengembangan profesi dengan tabel penilaian rujukan sbb: No 1 2 3 4 5 Jawaban Kategori Skor A Sangat baik 5 B Baik 4 C Cukup 3 D Kurang 2 E Sangat kurang 1 Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur

karya pengembangan profesi guru dengan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. g. Keikutsertaan dalam forum ilmiah dengan tabel penilaian rujukan sbb: No 1 2 3 4 5 Tingkat Forum Kategori Skor Internasional Sangat Baik 5 Nasional Baik 4 Provinsi Cukup 3 Kabupaten/kota Kurang 2 Kecamatan Sangat kurang 1 Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur

keikutsertaan guru dalam forum ilmiah dengan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.

47

h. Pengalaman organisasi di bidang pendidikan dengan tabel penilaian rujukan sbb: No 1 2 3 4 5 Tingkat Organisasi Kategori Skor Internasional Sangat Baik 5 Nasional Baik 4 Provinsi Cukup 3 Kabupaten/kota Kurang 2 Kecamatan Sangat kurang 1 Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur

pengalaman organisasi guru di bidang pendidikan dengan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. 3.3.2 Metode Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis seperti dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2006:158). Metode dekumentasi digunakan peneliti untuk mendapatkan data tentang jumlah SMA Negeri di Kabupaten Kebumen dan jumlah guru untuk mata pelajaran ekonomi/akuntansi di masing-masing sekolah serta nilai murni ujian semester siswa dari 30 guru mata pelajaran ekonomi-akuntansi SMA Negeri se Kabupaten Kebumen. 3.4 Metode Analisis Uji Instrumen Keterandalan suatu instrumen penelitian bergantung pada tingkat validitas dan reliabilitasnya. Untuk keperluan pengujian keandalan suatu instrumen diperlukan pengujian secara langsung di lapangan. 3.4.1 Validitas dan reliabilitas. Validitas dan Reliabilitas sangat menentukan keberhasilannya dalam penelitian. Untuk mendapatkan alat pengumpul data yang baik, maka diperlukan

48

perhitungan validitas dan reliabilitas yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data. 3.4.1.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2006:168). Suatu instrumen dikatakan mampu apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Dalam menguji tingkat validitas suatu instrumen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : analisis faktor dan analisis butir. Dalam penelitian ini menggunakan analisis butir yaitu skor-skor total butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y (Arikunto, 2006: 176). Pengujian validitas menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu: r xy =

N.

XY ( X )( Y2

) ( Y )2

N .( X 2 ) ( X ) 2 N

Keterangan : r xy = Koefisien korelasi antara variable X dan Y N = Jumlah subyek X = Nilai variabel X Y = Nilai variabel Y (Arikunto, 2006: 170)

49

Hasil perhitungan r xy dihitung kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikan 5% jika didapatkan harga r xy > r tabel , maka butir instrument dapat dikatakan valid, akan tetapi jika harga r xy < r tabel , maka dikatakan bahwa instrument tersebut tidak valid. Berikut adalah tabel hasil uji validitas angket: Keterangan Valid Nomor Soal 1,2,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17,18,19,20,21,23,25,27,28,29, 30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,41,43,44,45 Tidak Valid 3, 14, 22, 24, 26, 42

3.4.1.2 Reliabilitas Reabilitas adalah suatu instrumen cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya (Arikunto, 2002: 86). Instrumen yang reliabel yaitu instrumen yang dapat dipercaya kebenarannya ketika digunakan untuk mengambil data maka menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen mengenai pengaruh kepribadian guru dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen menggunakan rumus alpha. Rumus Alpha sebagai berikut :
2 b 2 1

r11

k (k 1)

50

Keterangan: r11= reliabilitas instrumen k= banyaknya butir pertanyaan


2 1
2 1

= jumlah varians butir

= varians total Dalam melakukan uji reliabilitas menggunakan bantuan software program

excel. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki harga r 11 > rtabel pada taraf signifikansi 5%. berdasarkan hasil uji coba, untuk variabel kepribadian diperoleh nilai r11 = 0,837 >0,444 jadi variabel kepribadian reliabel. untuk variable profesionalisme diperoleh nilai r11 = 0,85 > 0,444 jadi variabel profesionalitas reliabel atau dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 3.5 Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode statistik karena proses pengumpulan data, penarikan kesimpulan dan pembuatan keputusan disusun secara sistematis. Sementara itu, fungsi statistik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.5.1 Statistik Deskriptif Presentase Statistik deskriptif yaitu proses pengumpulan dan peringkasan data serta upaya untuk menggambarkan berbagai karakteristik yang penting pada data yang telah terorganisir tersebut. Metode statistik ini digunakan untuk menggambarkan tentang deskripsi responden yang dilihat dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, masa kerja, golongan, status atau jabatan, selain itu juga digunakan deskripsi kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan variabel kepribadian guru,

51

profesionalitas guru, dan prestasi belajar untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen. Untuk menghitung variabel kepribadian guru dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi-akuntansi SMA Negeri seKabupaten Kebumen dengan cara mengisi angket oleh responden dengan ketentuan : 1) Jawaban SB diberi skor 5 2) Jawaban BK diberi skor 4 3) Jawaban CK diberi skor 3 4) Jawaban KR diberi skor 2 5) Jawaban SK diberi skor 1 Penentuan kategori atau jenis deskriptif persentase yang diperoleh oleh masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif persentase kemudian ditafsirkan ke dalam kalimat. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut: 1. Menentukan angka presentase tertinggi
skormaksimal x 100% skormaksimal

5 x 100% 5

= 100% 2. Menentukan angka persentase terendah


skormin imal x 100% skormaksimal

52

1 x 100% 5

= 20% 3. Menghitung rentang persentase 100% - 20% = 80% 4. Menghitung interval kelas presentase
ren tan g banyakkrit eria

80 5

= 16 Setelah perhitungan diperoleh skor kemudian dihitung besarnya persentase yang selanjutnya dicocokkan dengan tabel kriteria, dari perolehan skor masingmasing variabel yang diteliti apakah termasuk dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang ataupun rendah. Tabel 3.4 Kriteria Deskripsi Presentase Interval Persen 84,01% - 100% 68,01% - 84% 52,01% - 68% 36,01% -52 % 36% Sumber : Sugiyono, 2005:29 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik

53

3.5.2

Statistik Inferensial

3.5.2.1 Persamaan Garis Regresi Ganda Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Analisis regresi ganda yang dipergunakan adalah sebagai berikut : Y = bo + b1X1 + b2X2 + e Keterangan: Y = variabel terikat prestasi belajar siswa b1,b2= koefisien implementasi kepribadian dan profesionalitas guru x1,x2= implementasi kepribadian dan profesionalitas guru a0 = konstanta

3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi penelitian memenuhi asumsi klasik atau tidak. 3.5.2.2.1 Uji Normalitas

Untuk mengetahui normalitas suatu data, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

54

3.5.2.2.2

Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent) (Ghozali, 2005: 91). Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel-variabel bebasnya tidak memiliki korelasi yang tinggi atau bebas dari multikolinieritas. Deteksi adanya gejala multikolinieritas dengan menggunakan nilai Variance Inflaction Factor (VIF) dan tolerence melalui SPSS. Model regresi yang bebas multikolinieritas memiliki nilai VIF dibawah 10 dan tolerence di atas 0,1. Deteksi lain dengan melihat korelasi antara variabel bebas, apabila masih di bawah 0,8, maka dapat disimpulkan tidak mengandung multikolinieritas. 3.5.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varian gangguan yang berbeda antar satu observasi ke observasi lain (Ghozali, 2005:105). Untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot melalui SPSS. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatter plot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. 3.5.2.3 Uji Hipotesis Pada penelitian ini untuk melakukan pembuktian hipotesis akan dilakukan dengan:

55

3.5.2.3.1

Uji F

Uji F atau simultan digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis secara simultan atau keseluruhan yaitu untuk mengetahui pengaruh profesionalitas dan kepribadian guru secara bersama-sama atau simultan

terhadap prestasi belajar siswa. Nilai Fhitung dapat dicari dengan menggunakan bantuan program SPSS. 3.5.2.3.2 Uji t

Digunakan untuk menguji apakah variabel bebas mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat, maka digunakan uji t dengan menggunakan bantuan program SPSS untuk mencari nilai thitung.

56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 4.1.1

Hasil Penelitian Deskriptif Variabel Penelitian Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai deskripsi data masing-masing

variabel penelitian dan pengaruh 2 variabel bebas yaitu kepribadian (X1) dan profesionalitas (X2) dengan satu variabel dependen prestasi belajar (Y). 4.1.1.1 Variabel Kepribadian Pada variabel deskriptif kepribadian, penilaian dilakukan dengan 5 indikator, diantaranya adalah berkepribadian yang mantap, dewasa, berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan, memiliki kepribadian yang arif, dan memiliki kepribadian yang berwibawa. Berikut adalah tabel deskriptif kepribadian. Tabel 4.1 Distribusi variabel kepribadian Interval Persen Kriteria Frekuensi
5 15 10 0 0 30

Persentasi
17% 50% 33% 0% 0% 100%

Rata rata klasikal

84,01% - 100% Sangat Baik 68,01% - 84% Baik 52,01% - 68% Cukup 36,01% -52 % Tidak baik 36% Sangat tidak baik Jumlah Sumber : Data Penelitian, Diolah

74%

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang kepribadian sebagai berikut, 5 guru (17%) memiliki tingkat kepribadian dengan kriteria sangat baik. 15 guru (50%) memiliki tingkat kepribadian dengan

56

57

kriteria baik, 10 guru (33%) memiliki tingkat kepribadian dengan kriteria cukup, tidak ada guru yang memiliki tingkat kepribadian dengan kriteria tidak baik dan sangat tidak baik, dapat ditunjukkan secara klasikal dari 74% tingkat kepribadian guru termasuk dalam kriteria baik. Untuk menggambarkan tentang kepribadian guru disajikan secara grafis oleh diagram batang berikut ini.

Gambar 4.1 Diagram Batang Kepribadian Guru Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki kepribadian yang baik yaitu sebesar 50%. Dalam hal ini guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen merasa telah mempunyai kepribadian yang mantap dalam hal mentaati peraturan, mampu menjalin komunikasi yang baik, dan mempunyai konsistensi dalam bertindak sebagai seorang pendidik. Aspek kedewasaanpun dirasa baik dengan adanya etos kerja yang tinggi, konsistensi dalam menjalankan tugas dari kepala sekolah secara mandiri, tuntas, dan bertanggungjawab, mau menerima saran dan kritik serta telah mampu meletakkan masalah sesuai tempatnya. Sebagai seorang pendidik, guru ekonomi-akuntansi

58

SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen juga cukup memiliki akhlak yang mulia dan dapat menjadi teladan bagi anak didiknya, sebagian besar juga memiliki kepribadian yang arif serta mampu menunjukkan kewibawaan yang baik sehingga disegani oleh peserta didiknya.

4.1.1.2 Variabel Profesionalitas Pada variabel deskriptif variable profesionalitas, penilaian dilakukan dengan 8 indikator, diantaranya adalah perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran, karya pengembangan profesi, kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, prestasi akademik, keikutsertaan dalam forum ilmiah, penghargaan yang relevan dalam bidang pendidikan. Berikut adalah tabel deskriptif profesionalitas. Tabel 4.2 Distribusi Variabel Profesionalitas Interval Persen Kriteria Frekuensi
0 24 6 0 0 30

Persentasi
0% 80% 20% 0% 0% 100%

Rata rata klasikal

84,01% - 100% Sangat Baik 68,01% - 84% Baik 52,01% - 68% Cukup 36,01% -52 % Kurang 36% Sangat kurang Jumlah Sumber : Data Penelitian, Diolah

72%

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang profesionalitas sebagai berikut. Tidak ada guru yang memiliki tingkat profesionalitas dengan kriteria sangat baik, 24 guru (80%) memiliki tingkat profesionalitas dengan kriteria baik, 6 guru (20%) memiliki tingkat profesionalitas dengan kriteria cukup, dan tidak ada guru yang memiliki tingkat profesionalitas

59

dengan kriteria tidak baik maupun yang memiliki tingkat profesionalitas dengan kriteria sangat tidak baik. Secara klasikal persentasi tingkat profesionalitas sebesar 72% dan termasuk dalam kriteria baik. Untuk menggambarkan tentang profesionalitas guru disajikan secara grafis oleh diagram batang berikut ini.

Gambar 4.2 Diagram Batang Profesionalitas Guru Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru ekonomiakuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen memiliki profesionalitas dalam kategori baik yaitu sebesar 80%. Dalam hal ini guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen telah mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan baik, sebagian besar telah memiliki kualifikasi akademik yang baik, serta mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang baik terkait mata pelajaran ekonomi-akuntansi maupun bidang pendidikan yang lain. Sebagian besar guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen juga telah memiliki pengalaman mengajar yang sangat baik sehingga mampu membimbing dan mengarahkan anak didiknya dengan baik. Kategori cukup sebesar 20 % dapat

60

dilihat dari prestasi akademik dan keikutsertaan dalam forum ilmiah yang dirasa belum mampu tercapai oleh sebagian besar guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen serta kurangnya penghargaan di bidang pendidikan yang dicapai oleh sebagian besar guru ekonomi-akuntansi di SMA Negeri seKabupaten Kebumen. 4.1.1.3 Variabel Prestasi Belajar Gambaran tentang variabel prestasi belajar berdasarkan hasil observasi sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Variabel Prestasi Belajar
No Kode Res Nilai Max 83 72 71 70 80 71 75 55 81 83 67 78 58 85 84 59 75 74 78 60 80 74 71 Nilai Min 62 60 66 61 68 62 69 50 68 76 62 70 50 74 70 51 56 60 68 50 71 62 50 Nilai rata-rata 70.95 68.00 70.00 67.95 73.95 66.95 72.05 53.05 74.00 78.05 63.95 74.00 56.05 78.05 73.95 55.00 67.95 63.95 70.95 53.05 72.95 65.05 61.00 Kriteria Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Cukup Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Belum tuntas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23

61

79 68 72.00 Cukup 24 R-24 55 55 52.95 Belum tuntas 25 R-25 66 50 58.95 Belum tuntas 26 R-26 68 55 60.00 Belum tuntas 27 R-27 75 68 71.05 Cukup 28 R-28 59 50 55.00 Belum tuntas 29 R-29 62 55 56.95 Belum tuntas 30 R-30 Sumber : Dokumentasi Guru Ekonomi-Akuntansi

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang prestasi belajar sebagai berikut. 13 guru berpendapat bahwa prestasi belajar termasuk ke dalam kriteria cukup. 17 guru berpendapat bahwa prestasi belajar termasuk ke dalam kriteria belum tuntas tuntas. Untuk lebih jelasnya gambaran tentang prestasi belajar siswa disajikan secara grafis oleh diagram batang berikut ini.

Gambar 4.3 Diagram Batang Prestasi Belajar

62

Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal sebesar 7,00. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor ekstern dan intern termasuk guru di dalamnya.

4.1.2

Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas data, uji asumsi klasik dan uji regresi berganda yang terdiri data uji linieritas data (pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan), uji r2 (besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen), uji t (uji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. 4.1.2.1 Normalitas Data Berdasarkan teori statistika model linier hanya residu dari variabel dependent Y yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independen diasumsikan bukan fungsi distribusi. Jadi tidak perlu diuji normalitasnya. Hasil output dari pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut

63

Tabel 4.4 One Sample Kolmogrorov


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
a

30 Mean Std. Deviation .0000000 5.06479070 .186 .186 -.093 1.018 .251

Most Extreme Differences

Absolute Positive Negative

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.

Analisis data hasil Output: a. Uji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut : H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal b. Kriteria penerimaan H0 H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) > 5%. Dari tabel diperoleh nilai sig = 0,251 = 25,1% > 5%, maka H0 diterima. Artinya variabel prestasi belajar berdistribusi normal. Uji normalitas juga dapat dilihat pada grafik Normal P-Plot berikut. sebagai

64

Gambar 4.4 Normal P-Plot Sumber : Data Diolah Pada grafik P-Plot terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka variabel dependen Y memenuhi asumsi normalitas. 4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini meliputi uji autokorelasi, uji multikolonieritas dan uji heterokedastisitas. 4.1.2.2.1 Uji Autokorelasi

Untuk melihat terjadi atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilihat pada tabel Model Summary di bawah ini.

65

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi


Model Summary Adjusted R Model 1 R .769
a b

Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 2.438

R Square .591

Square .560

5.24902

a. Predictors: (Constant), PROFESIONALITAS, KEPRIBADIAN b. Dependent Variable: Y

Hipotesis yang digunakan untuk menganalisis output di atas adalah sebagai berikut: Ho : Ha :
3

= 0, tidak ada korelasi antar variabel independen. 0, ada korelasi antar variabel independen.

Kriteria pengambilan keputusan: Dengan n = 30, k = 2 diperoleh dl = 1,284 dan du = 1,567

Tolak Ho bukti Daerah keraguan autokorelasi positif -raguan Menerima Ho atau Ho* atau kedua - duanya

Daerah keraguan Tolak Ho bukti -raguan autokorelasi negatiff

00 0

dl dl 1,444 1,284

du du Dw 1,567 1,727 1,761

444-du du DW 4-dldl 2,273 2,438 2,872 2,556 2,433

4 4 4

Gambar 4.5 Uji Autokerelasi Sumber : Data Diolah

66

Pada tabel model summary diperoleh nilai DWhitung = 2,438. Karena nilai DWhitung = 2,438 terletak pada daerah keragu-raguan, jadi perlu dilakukan uji lanjut untuk memastikan terjadi atau tidaknya autokorelasi. Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui terjadi atau tidaknya autokorelasi dilakukan uji runs test. Berikut adalah output dari uji lanjut runs test. Tabel 4.6 Uji Lanjut Run Test
Runs Test Unstandardized Residual Test Value
a

-1.16678 15 15 30 18 .557 .577

Cases < Test Value Cases >= Test Value Total Cases Number of Runs Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Median

Analisis data hasil Output : a. Untuk menguji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut: H0 : terjadi autokorelasi dalam model regresi H1 : tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi. b. Kriteria penerimaan H0 H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) 5%. Dari tabel 4.6 diperoleh nilai sig = 0,557 = 55,7% 5%, maka H0 diterima. Artinya variabel tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi.

67

4.1.2.2.2

Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 10% dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS 16: Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) KEPRIBA DIAN PROFESI ONALITA S a. Dependent Variable: Y .594 .210 .393 2.825 .009 .783 1.277 B 4.966 .564 Std. Error 10.402 .156 .502
a

Standardized Coefficients Beta t .477 3.610 Sig. .637 .001

Collinearity Statistics Tolerance VIF

.783

1.277

Dari tabel 4.7 terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.

68

4.1.2.2.3

Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16:

Gambar 4.6 Grafik Scatterplot Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.

69

4.1.2.3 Analisis Regresi Berganda Berdasarkan analisis dengan program SPSS 16 for Windows diperoleh hasil regresi berganda seperti terangkum pada tabel berikut: Tabel 4.8 Analisis Regresi
Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Kepribadian Profesionalitas B 11.050 .376 .396 Std. Error 11.137 .104 .140 .502 .393 Coefficients Beta t .992 3.610 2.825 Sig. .330 .001 .009

a. Dependent Variable: Prestasi_belajar

Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y= 11,05 + 0,376X1 + 0,396X2 + e. Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: 1. Konstanta = 11,05 Jika variabel kepribadian dan profesionalitas dianggap sama dengan nol, maka variabel prestasi belajar sebesar 11,05 2. Koefisien kepribadian = 0,376 Jika variabel kepribadian mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara profesionalitas dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan prestasi belajar sebesar 0,376

70

3.

Koefisien profesionalitas = 0,396 Jika variabel profesionalitas mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara kepribadian dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan prestasi belajar sebesar 0,396.

4.1.2.4 Pengujian Hipotesis 4.1.2.4.1 Pengujian Hipotesis secara Simultan

Uji F dilakukan untuk melihat keberartian pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen atau sering disebut uji kelinieran persamaan regresi. Hipotesis:

H0 :

(Variabel dependen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen)

H1 :

(Variabel dependen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen)

Pengambilan keputusan: Ho diterima jika F hitung < F tabel atau sig > 5%. H1 diterima jika Fhitung > Ftabel dan sig < 5%. Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova dibawah ini.

71

Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi secara Simultan


ANOVA Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 1073.956 743.911 1817.867 Df 2 27 29
b

Mean Square 536.978 27.552

F 19.489

Sig. .000
a

a. Predictors: (Constant), profesionalitas, kepribadian b. Dependent Variable: Y : Prestasi Belajar Siswa

Pada tabel Anova diperoleh nilai F = 19,489 > 4,02 (nilai F tabel F(0,05;1;28) = 4,02) dan sig = 0,000 < 5 % ini berarti variable independen kepribadian dan profesionalitas secara simultan benar-benar berpengaruh signifikan terhadap variable dependen prestasi belajar. Dengan kata lain variabel-variabel independen kepribadian dan profesionalitas mampu menjelaskan besarnya variabel dependen prestasi belajar. 4.1.2.4.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial) variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak. Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut.

72

Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi secara Parsial


Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Kepribadian Profesionalitas B 11.050 .376 .396 Std. Error 11.137 .104 .140 .502 .393 Coefficients Beta t .992 3.610 2.825 Sig. .330 .001 .009

a. Dependent Variable: Prestasi_belajar

Hipotesis : Ho : Ha :
3

= 0, Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 0, Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan : Dengan tingkat kepercayaan = 95% atau ( ) = 0,05. Derajat kebebasan (df) = n-k-1 = 30-2-1 = 27, serta pengujian dua sisi diperoleh dari nilai t 0,05= 2,05. Ho diterima apabila ttabel < thitung < ttabel atau sig 5% Ho ditolak apabila (thitung < ttabel atau thitung > ttabel) dan sig < 5%. Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel kepribadian (kepribadian) diperoleh nilai thitung = 3,610 > 2,05 = ttabel, dan sig = 0,001 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel kepribadian secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar. Pada variabel

profesionalitas (profesionalitas) diperoleh nilai t hitung = 2,825 > 2,05 = ttabel, dan sig = 0,009 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel independen profesionalitas secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar.

73

4.1.2.4.3

Koefisien Determinasi Ganda (R2)

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel model summary berikut ini. Tabel 4.11 Hasil Koefisien Determinasi Ganda
Model Summary Adjusted R Model 1 R .769
a

Std. Error of the Estimate

R Square .591

Square .560

5.24902

a. Predictors: (Constant), PROFESIONALITAS, KEPRIBADIAN

Pada tabel di atas diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,560 = 56% ini berarti variabel bebas kepribadian dan profesionalitas secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen prestasi belajar sebesar 56% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. 4.1.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r 2)

Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat. Secara parsial kontribusi kepribadian dan profesionalitas terhadap prestasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini:

74

Tabel 4.12 Hasil Koefisien Determinasi secara Parsial


Coefficients Standardize Unstandardized Coefficients d Coefficients ZeroModel 1 (Constan t) KEPRIB ADIAN PROFES IONALIT AS a. Dependent Variable: Y .594 .210 .393 2.825 .009 .627 .478 .348 B 4.966 Std. Error 10.402 Beta t .477 Sig. .637 order Partial Part Correlations
a

.564

.156

.502

3.610

.001

.685

.571

.444

Berdasarkan tabel di atas, diketahui besarnya r 2 kepribadian adalah 32,60%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel kepribadian dikuadratkan yaitu (0,571)2. Besarnya pengaruh profesionalitas adalah 22,85%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel profesionalitas dikuadratkan yaitu (0,478)2. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepribadian memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar dibandingkan variabel profesionalitas.

4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis hasil penelitian tentang pengaruh kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa program studi ilmu pengetahuan sosial untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi SMA Negeri seKabupaten Kebumen diperoleh keterangan bahwa secara simultan variabel

75

kepribadian dan profesionalitas berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa program studi ilmu pengetahuan social mata pelajaran ekonomi-akutansi pada SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen besarnya pengaruh kedua variabel independen tersebut terhadap hasil belajar guru adalah 56%, fakta ini mengidentifikasikan bahwa kepribadian guru dan profesionalitas guru memiliki peranan yang dominan pada hasil belajar siswa. Secara parsial pengaruh kepribadian guru dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa program studi ilmu pengetahuan sosial untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen dapat dijelaskan sebagai berikut. 4.2.1 Pengaruh Kepribadian Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepribadian guru secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa adalah 32,6%. Hal ini berarti semakin baik kepribadian guru dapat mengakibatkan semakin tingginya hasil belajar siswa di SMA Negeri se Kabupaten kebumen. Besarnya pengaruh kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan besarnya pengaruh profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa, fakta ini mengidentifikasikan bahwa akhlak guru yang baik, sikap guru yang tidak semena-mena, dan pengertian guru terhadap kondisi siswa jauh lebih penting dibandingkan dengan profesionalitas guru. Guru yang memiliki kepribadian baik cenderung selalu mengutamakan kewajibannya sebagai seorang guru, yaitu mendidik dan mengajar dan setelah itu barulah meminta haknya. Mengajar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

76

pihak sekolah, membuat guru menjadi tenang dan nyaman dalam belajar. Rasanya dijaman yang serba sulit ini terlalu susah untuk dilakukan oleh seorang guru tanpa memiliki kepribadian yang baik. Perkembangan kepribadian bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan ketrampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya ( Depkes, 1992 ). Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentatif tingkat kepribadian guru- guru SMA Negeri se-Kebumen sudah termasuk dalam kategori baik. Fakta ini merupakan modal awal yang bagus dalam upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran akutansi siswa di SMA se Kebumen yang tingkat ketuntasan belajarnya hanya sekitar 40%. Guru yang memiliki kepribadian yang baik biasanya lebih disukai oleh para siswanya, karena biasanya lebih menyenangkan dalam melakukan proses pembelajaran dan lebih menghargai hasil yang diperoleh siswa. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hermawati (2010) tentang kepribadian dosen, dan hasilnya menunjukkan bahwa peran dosen sangat menentukan hasil pembelajaran mahasiswa yang berasal dari dirinya dalam bentuk kepribadian. Hal ini menunjukkan bahwa dosen maupun guru merupakan pendidik yang secara tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar anak didiknya dari segi kepribadian. Pendidik tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu yang akan diajarkan, tetapi juga dituntut menampilkan kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi anak didiknya dan member motivasi belajar anak didik.

77

Kepribadian yang mantap dari seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakat, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang pantas ditaati (nasehat/ucapan/perintahnya) dan dicontoh (sikap dan perilakunya). Zakiah Drajat dalam Syah (2000:225-226) menegaskan bahwa kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih kecil dan bagi mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa. Pada dasarnya siswa SMA yang masih belia ingin dibimbing, diarahkan dan dihargai hasil karyanya, semakin dihargai, para siswa semakin giat dalam belajarnya, semakin giat belajar siswa, tentunya prestasi belajar yang semakin baik tinggal tunggu waktu saja. Rasa gengsi dan hanya merasa dibutuhkan oleh para siswa tanpa merasa membutuhkan siswa biasanya menghalangi seorang guru untuk menghargai hasil belajar siswa. Guru yang memiliki kepribadian yang baik hampir imposible memiliki perasaan demikian, sehingga jika masih ada guru yang tak mau menghargai hasil karya para siswanya sudah sepatutnya kita mempertanyakan kepribadiannya. Kepribadian guru yang baik bisa dilihat dari beberapa aspek, diantaranya berkepribadian yang mantap, dewasa, arif dan bijaksana serta berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan bagi anak didik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Apabila kelima aspek tersebut sudah mampu dicapai dengan baik oleh seorang guru, maka bisa dikatakan bahwa guru tersebut memiliki kepribadian yang baik. Melihat betapa dominannya pengaruh kepribadian guru terhadap

78

prestasi belajar siswa, sudah selayaknya pihak sekolah selalu memberikan rangsangan, penyuluhan dan bimbingan kepada para gurunya untuk selalu menjadi pribadi yang baik, pribadi yang disukai para siswa dan pribadi yang mampu menjadi teladan bagi siswanya baik dari tutur kata maupun tingkah lakunya. 4.2.2 Pengaruh Profesionalitas Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profesionalitas secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh profesionalitas guru terhadap prestasi belajar adalah 22,85%. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat profesionalitas guru dapat mengakibatkan semakin tingginya prestasi belajar siswa di SMA Negeri se Kabupaten Kebumen. Guru yang profesional akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan mampu mengelola kelasnya dengan baik, sehingga proses belajar mengajar berada pada tingkat yang optimal. Menurut Tjerk Hooghiemstra dalam Ondi dan Aris (2010:112) bahwa seseorang dikatakan profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensikompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya. Kompetensi profesional guru sangat mempengaruhi persepsi guru yang akhirnya akan menentukan prestasi belajar siswa. Guru yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi lebih dapat memprioritaskan materi apa yang harus diberikan kepada para siswa, dengan metode dan pembelajaran apa materi tersebut diajarkan dan evaluasi apa yang harus dilakukan terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian terdahulu oleh Silvana

79

(2010) juga menunjukkan bahwa ternyata professional guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini juga dikemukakan oleh Sri Zakiyati (2009) yang menunjukkan bahwa secara parsial profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK di Kabupaten Magelang. Guru yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi lebih menguasai materi dibanding guru yang tidak memiliki profesionalitas, selain itu guru yang memiliki profesionalitas yang tinggi akan lebih mengutamakan keberhasilan dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan keinginan untuk menyampaikan materi yang sebanyak-banyaknya, mereka akan lebih terfokus kepada satu sekolah dan tidak menyabang ke sekolah lain untuk menghindari jadwal pembelajaran yang bertabrakan yang pada akhirnya siswa menjadi terbengkalai menunggu guru yang tak kunjung datang. Dengan fokus mengajar guru pada satu sekolah maka prestasi belajar siswa disekolah tersebut akan lebih baik, hak siswa untuk mendapatkan pendidikan dapat terpenuhi, tunas bangsa yang kaya akan ilmu pengetahuan dapat tumbuh kembali di negara yang kaya raya ini, dan tugas utama guru untuk ikut serta mencerdaskan anak bangsa pun dapat terwujud.

80

BAB V PENUTUP

Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan dan saran sebagai berikut: 5.1 Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil suatu simpulan sebagai berikut : 1. Kepribadian dan profesionalitas guru berpengaruh tehadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen diperoleh sebesar 56% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. . 2. Kepribadian guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen. 3. Profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen. 5.2 Saran. Saran yang dapat diajukan berdasarkan simpulan di atas adalah sebagai berikut : 1. Bagi guru diharapkan dapat berkontribusi dalam hal karya pengembangan profesi dan keikutsertaan dalam forum ilmiah yang relevan untuk mendukung tercapainya profesionalitas yang baik sebagai seorang pendidik . 80

81

2.

Bagi sekolah agar mengupayakan guru untuk ikut serta dalam pelatihan dalam rangka pengembangan dan peningkatan kompetensi selama

melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik serta memberikan penghargaan bagi guru yang memiliki dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. 3. Sekolah dapat mendorong dan memotivasi guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sebagai upaya dalam rangka pengembangan tingkat profesionalitas.

82

DAFTAR PUSTAKA Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES. Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Direktorat Jenderal Pengembangan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan. 2010. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Depkes.1992.Kepribadian.http://www.scribd.com/doc/53163069/1/AKEPRIBADIAN-1-Pengertian-kepribadian (15 Januari 2011) Gagne.1985.Kepribadian. http://rudien87.wordpress.com/2010/03/20/kompetensikepribadian/ (27 Juli 2011) Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP. Hamalik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara Hermawati. 2010. Hubungan Kepribadian dan Kemampuan Dosen dalam Mengajar dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Akademi Kebidanan Kutai Husada Tenggarong. http:/Makalah dan Skripsi blogspot.com

82

83

Kuntoro, Dodi. 2008. Pengaruh Kompetensi Profesional dan Status Guru Terhadap Prestasi Belajar di SMK Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Tegal. Skripsi. Semarang: UNNES. Mappa, Syamsu. 1994. Teori belajar Orang Dewasa. Jakarta: Departemen PdanK Munib, Ahmad. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : UPT MKK UNNES. Nasution, S. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Saondi, Ondi dan Suherman Aris. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung : PT Refika Aditama Setiyadi, Didik. 2008. Pengaruh Persepsi Siswa Pada Komponen-Komponen Kompetensi Guru terhadap Prestasi belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Kudus. Skripsi. Semarang: UNNES Silvana Illy. 2009. Pengaruh Kompetensi Profesional dan Produktivitas Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Keahlian Akuntansi SMK di Kota Semarang. Skripsi. Semarang: UNNES Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rinneka Cipta. Soeparwoto. 2006. Psikologi Perkembangan. Semarang: UPT UNNES Press Soewarso. 2004 Profesionalitas Guru dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Sekolah. Semarang: UPT MKK UNNES Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugandi, Ahmad, dkk. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.

84

Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. ALFABETA. Syah.2000.KompetensiKepribadian.http://rudien87.wordpress.com/2010/03/20/ko mpetensi-kepribadian/(27 Juli 2011) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Surabaya : Kesindo Utama Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Surabaya : Kesindo Utama Wijaya.1988.MinatdanBakat.http://rudien87.wordpress.com/2010/03/20/belajar dan faktor-faktornya/ (3 Januari 2011) Winkel. 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi Zakiyati, Sri. 2009. Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK Kabupaten Magelang. Skripsi. Semarang: UNNES

85

86

Lampiran 1 Output SPSS Uji Asumsi Klasik

Variables Entered/Removed Variables Model 1 Entered Profesionalitas, Kepribadian


a

Variables Removed Method . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Prestasi_belajar

Model Summary Adjusted R Model 1 R .769


a

Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 2.438

R Square .591

Square .560

3.499

a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian b. Dependent Variable: Prestasi_belajar

ANOVA Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 477.314 330.627 807.941 df

Mean Square 2 27 29 238.657 12.245

F 19.489

Sig. .000
a

a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian b. Dependent Variable: Prestasi_belajar

87

Coefficients

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Kepribadian Profesionalitas a. Dependent Variable: Prestasi_belajar B 11.050 .376 .396 Std. Error 11.137 .104 .140 .502 .393 Coefficients Beta t .992 3.610 2.825 Sig. .330 .001 .009 .783 .783 1.277 1.277 Collinearity Statistics Tolerance VIF

Collinearity Diagnostics Dimensi Model 1 on 1 2 3 Eigenvalue 2.988 .010 .002 Condition Index 1.000 17.166 44.565

Variance Proportions (Constant) .00 .08 .92 Kepribadian .00 .90 .10 Profesionalitas .00 .02 .97

a. Dependent Variable: Prestasi_belajar

88

Residuals Statistics Minimum Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value 59.67 -1.549 .679 60.02 -5.505 -1.573 -1.642 -5.998 -1.698 .124 .000 .004 Maximum 73.58 1.880 1.683 74.07 9.372 2.678 2.823 10.414 3.300 5.744 .500 .198

Mean 65.96 .000 1.076 65.93 .000 .000 .003 .026 .031 1.933 .047 .067

Std. Deviation 4.057 1.000 .261 4.102 3.377 .965 1.027 3.835 1.101 1.429 .104 .049

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a. Dependent Variable: Prestasi_belajar

89

90

91

Uji Glejser
Variables Entered/Removed Variables Model 1 Entered Profesionalitas, Kepribadian
a b

Variables Removed Method . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Abs_res

92

Model Summary Adjusted R Model 1 R .254


a

Std. Error of the Estimate 2.29549

R Square .065

Square -.005

a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian

ANOVA Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 9.850 142.270 152.120 df

Mean Square 2 27 29 4.925 5.269

F .935

Sig. .405
a

a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian b. Dependent Variable: Abs_res

Coefficients

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Kepribadian Profesionalitas a. Dependent Variable: Abs_res B 1.638 -.093 .063 Std. Error 7.305 .068 .092 -.287 .144 Coefficients Beta t .224 -1.366 .683 Sig. .824 .183 .500

Analisis Regresi
Variables Entered/Removed Variables Model 1 Entered Profesionalitas, Kepribadian
a b

Variables Removed Method . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Prestasi_belajar

93

Model Summary Adjusted R Model 1 R .769


a

Std. Error of the Estimate

R Square .591

Square .560

3.499

a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian

ANOVA Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 477.314 330.627 807.941 df

Mean Square 2 27 29 238.657 12.245

F 19.489

Sig. .000
a

a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian b. Dependent Variable: Prestasi_belajar

Coefficients

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Kepribadian Profesionalitas B 11.050 .376 .396 Std. Error 11.137 .104 .140 .502 .393 Coefficients Beta t .992 3.610 2.825 Sig. .330 .001 .009

a. Dependent Variable: Prestasi_belajar

94

Lampiran 2 Tabulasi data penelitian Pengaruh Kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa jurusan IPS untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA N se Kabupaten Kebumen KEPRIBADIAN GURU Akhlak Pribadi yang Mulia & Berwibaw No Kode Dewasa Arif % Skor Kriteria Mantap Menjadi a teladan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 SB 1 R-01 5 5 4 5 3 5 3 5 5 4 5 5 3 4 87% B 2 R-03 5 5 4 2 4 3 4 4 5 3 5 3 1 3 73% B 5 R-05 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 2 2 81% SB 6 R-06 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 2 86% B 3 R-02 5 5 5 4 3 2 4 5 3 4 3 5 3 3 77% B 4 R-04 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 5 3 5 2 81% SB 7 R-07 4 5 5 4 5 3 5 3 3 4 4 5 5 5 86% CB 29 R-28 1 4 2 4 3 5 5 2 1 2 2 3 3 5 60% SB 8 R-38 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 87% CB 9 R-08 4 2 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 5 2 66% B 10 R-09 3 4 5 2 4 2 5 4 5 3 4 3 3 5 74% SB 11 R-10 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 4 93% B 12 R-11 2 5 5 5 5 3 4 2 4 3 4 3 2 4 73% B 13 R-25 5 3 5 4 3 6 3 3 6 6 5 3 3 3 83% B 14 R-12 4 4 5 4 5 5 5 2 4 4 4 5 3 4 83%

95

R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-26 R-27 R-29 Jumlah Nilai maksimal Persentase skor Kriteria

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 30

4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 2

2 4 5 5 4 2 5 4 4 4 3 3 5 3 5
356 450 79.1% B

3 5 5 4 3 4 5 3 4 3 3 3 4 3 5

4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3 3 5 4 4

5 5 5 4 4 2 4 5 3 2 3 3 4 5 4

3 1 5 5 4 3 3 2 3 3 3 5 5 2 5

5 5 2 4 5 5 3 4 5 3 4 3 5 3 1

3 4 4 5 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2

2 5 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3
311 450 69.1% B

2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2

3 4 5 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3
219 300

3 3 4 3 3 2 3 3 5 3 3 3 2 3 4

3 5 2 2 1 2 1 2 5 4 3 2 4 3 1
200 300

4 5 3 5 2 3 4 4 4 5 2 4 5 3 2

66% 81% 77% 80% 63% 60% 73% 69% 76% 63% 59% 63% 79% 59% 61%

CB B B B CB CB B B B CB CB CB B CB CB

466 600 77.7% B

73.0% B

66.7% C

73.9%

96

Lampiran 3

Tabulasi data penelitian Pengaruh Kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa program studi IPS untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA N se Kabupaten Kebumen PROFESIONALITAS GURU Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran 15 5 5 5 2 4 5 2 2 5 5 4 5 3 5 5 16 3 2 3 4 2 5 5 4 4 5 2 2 4 5 2 17 3 3 4 3 5 5 4 4 5 5 5 3 2 3 3 18
4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 2

19
4 5 5 5 3 3 2 5 3 2 3 4 2 3 3

20
4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4

21
5 3 4 4 4 3 3 5 4 5 3 3 4 4 3

22
5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 2 2 4

23
4 1 4 4 4 1 3 3 2 2 5 4 2 2 5

24
4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 3 3 2 3

25
5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 2 5 2 5

26
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5

27
3 1 3 5 2 5 5 5 4 2 5 3 5 5 2

28
2 1 2 3 2 3 5 5 3 2 5 5 4 5 4

29
2 2 2 5 2 4 5 5 5 2 5 4 5 3 3

30
3 2 3 5 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 5

31 4 4 5 5 3 5 4 1 5 4 2 4 2 5 5

32 3 5 4 3 5 3 3 3 5 5 1 3 2 5 3

33 4 5 4 2 4 4 5 1 4 5 3 5 2 3 4

34 4 5 3 2 4 3 4 2 3 4 2 3 5 3 5

35 3 3 1 3 2 1 3 1 4 5 3 3 3 3 3

Karya Pengembangan Profesi 36 37 38 39 3 4 3 3 5 5 5 5 5 4 3 2 2 1 2 2 4 4 3 3 3 4 3 5 5 4 4 3 1 1 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 1 3 2 5 2 2 2 4 2 3 2 4 2 4 1 4 5 3 3

97

2 3 5 5 2 4 2 2 2 3 5 5 5 2 2

3 3 4 5 4 5 3 2 3 3 5 2 4 2 3

2 5 5 5 2 3 3 3 2 2 3 4 5 4 2

5 2 5 3 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 2

4 2 5 3 5 4 4 3 5 4 5 5 3 5 5

3 2 5 5 4 4 3 4 4 4 2 4 2 5 5

3 3 4 3 5 4 2 2 4 3 2 5 2 5 2

4 3 5 3 4 2 5 4 4 4 5 5 5 5 5

4 3 4 2 2 2 1 4 4 5 5 3 2 5 5

3 5 4 2 2 3 4 3 2 2 3 5 5 5 5

2 4 5 3 5 5 2 4 3 2 2 4 4 5 5 2,299 3,150 73% B

4 4 3 4 4 2 5 2 2 2 2 5 4 5 5

4 3 1 5 4 4 5 3 2 4 2 5 2 5 2

3 5 1 5 3 4 5 4 4 4 4 5 2 2 5

2 5 2 4 2 2 3 3 3 3 5 3 5 1 2

4 5 1 5 3 3 3 5 4 5

2 2 5 3 4

3 3 1 4 3 4 4 3 5 3 5 2 3 1 3

2 3 3 5 2 4 2 5 3 5 2 2 4 2 4

3 3 4 4 3 4 3 5 4 5 5 3 5 2 5

4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3

3 3 3 1 1 1 2 5 3 2 5 1 5 3 2

4 4 4 4 4 2 4 4 3 5 4 2 3 2 3

3 2 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 5 3 3
387 600

3 4 2 4 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2

3 5 3 4 2 5 5 1 4 5 3 3 4 2 2

64.5% C

98

Tabulasi data penelitian Pengaruh Kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa jurusan IPS untuk mata pelajaran Ekonomi-Akutansi SMA N se Kabupaten Kebumen PROFESIONALITAS GURU
KA 40 PP 41 PM 42 PA 43 KDFI 44 penghargaan 45

% Skor 73% 74% 75% 70% 74% 77% 79% 68% 80% 78% 70% 70% 67% 71% 74% 64% 70% 70%

Kriteria

Nilai Max

Nilai Min

Nilai ujian ratarata


70.95 68.00 70.00 67.95 73.95 66.95 72.05 53.05 74.00 78.05 63.95 74.00 56.05 78.05 73.95 55.00 67.95 63.95

Kriteria

5 5 4 4 5 4
4 5 4 4 3 2 5 5 4 4 3 4

5 5 4 5 5 4
3 4 4 3 3 3 4 3 5 4 2 2

5 4 5 5 5 4
5 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4

3 2 4 4 4 4
4 2 2 5 4 3 4 2 2 2 1 4

3 4 5 4 3 4 4 5 4 5 3 4 5 3 5 3 3 3

2 3 5 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 1 2

3 4 5 4 4 4 2 3 5 3 3 2 2 3 3 3 3 2

5 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 4

B B B B B B B CB B B B B CB B B CB B B

83 72 71 70 80 71 75 55 81 83 67 78 58 85 84 59 75 74

62 60 66 61 68 62 69 50 68 76 62 70 50 74 70 51 56 60

Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Cukup Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas

99

4 4 2 4 2

4 3 2 5 2

4 4 5 5 5

4 3 5 3 2

4 4 4 3 4 2 2
113 150 B

5 3 2 5 2 3 5
109 150 B

4 5 5 4 2 3 5
131 150 SB

4 3 3 3 3 4 4

4 4 2 4 3 3 2 2 3 2 5 4
299 450 66% C

5 4 3 3 2 3 3 3 5 5 2 5

4 3 3 3 2 5 3 4 3 3 3 1
95 150 63% C

5 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2
99 150 66% C

78% 65% 70% 69% 70% 66% 71% 72% 70% 75% 68% 69%

B CB B B B CB B B B B CB B

78 60 80 74 71 79 55 66 68 75 59 62

68 50 71 62 50 68 55 50 55 68 50 55

70.95 53.05 72.95 65.05 61.00 72.00 52.95 58.95 60.00 71.05 55.00 56.95

Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Belum tuntas Cukup Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Cukup Belum tuntas Belum tuntas

75% 73% 87%

72%

85

50

65.93

Belum tuntas

100

Lampiran 4 HASIL UJI VALIDITAS

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

rxy 0.663 0.673 0.298 0.507 0.506 0.583 0.483 0.604 0.772 0.710 0.585 0.562 0.566 0.267 0.528 0.531

rtabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444

Kriteria Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

rxy 0,496 0,646 0,562 0,554 0,451 0,434 0,563 0,439 0,458 0,436 0,576 0,503 0,567 0,506 0,571 0,467 0,616 0,497 0,637 0,553 0,464 0,708 0,595 0,683 0,604 0,381 0,721 0,551 0,450

rtabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444

Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid

101

Lampiran 5 TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Kode Res R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R - 10 R - 11 R - 12 R - 13 R - 14 R - 15 R - 16 R - 17 R - 18 R - 19
1 4 4 5 3 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3 5 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 6 7 KEPRIBADIAN 8 9 3 3 3 3 4 5 2 3 2 5 2 4 5 2 4 4 3 4 4 10 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 11 3 5 2 5 4 5 3 3 2 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 5 3 3 5 13 5 3 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 14 3 4 2 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 15 2 3 5 3 3 5 4 2 3 3 2 3 2 4 5 4 2 4 4 16 2 4 2 2 3 3 3 2 2 5 2 5 2 3 2 5 3 4 3 Y 57 63 54 58 52 65 56 50 47 63 37 63 56 41 65 64 52 61 58 Y2 3249 3969 2916 3364 2704 4225 3136 2500 2209 3969 1369 3969 3136 1681 4225 4096 2704 3721 3364

4 5 5 4 4 4 3 3 4 5 3 4 5 3 5 4 5 4 1

5 5 5 5 5 5 4 3 2 3 3 5 4 2 3 5 5 5 1

4 5 2 4 4 4 4 5 4 3 1 4 3 2 5 4 2 4 5

3 4 5 4 4 4 4 3 5 4 2 4 3 3 5 4 3 3 4

4 3 2 5 3 5 5 4 3 5 1 5 5 2 4 3 3 5 5

5 4 5 3 1 4 3 3 5 3 2 5 4 2 5 5 4 3 4

102

20

R - 20
X X2 XY

2 66 232 3723
0.663

2 67 231 3748
0.673

4
79 331 4391
0.298

2
77 331 4346
0.507

4
73 291 4108
0.506

2
73 281 4097
0.583

5
77 327 4334
0.483

1
71 285 4035
0.604

1 66 242 3773
0.772

2 69 251 3890
0.710

2 63 219 3564
0.585

2 59 187 3320
0.562

2 71 265 3980
0.566

3 65 223 3607
0.267

1 64 230 3619
0.528

2 59 197 3340
0.531

37 1,099
k =

1369 61,875

rxy rtabel Kriteria


2 b

b = t =

0.444 0.444 Valid 0.75 Valid 0.34

0.444 Tidak 1.00

0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 Valid 1.82 Valid 1.29 Valid 0.77 Valid 1.61 Valid 1.73 Valid 1.27 Valid 0.68 Valid 1.08 Valid 0.68 Valid 0.68

0.444 Tidak 0.62

0.444 0.444 Valid 1.33 Valid 1.21

r11 =

16 16.86 78.155 0.837

103

TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS


PROFESIONALITAS 13 14 15 16 17 3 5 4 3 5 4 4 3 5 3 1 5 2 2 2 4 3 2 2 3

1 5 2 1 3

2 3 3 2 3

3 4 5 5 5

4 3 5 5 2

5 4 4 5 4

6 3 4 5 4

7 3 4 5 4

8 3 3 4 4

9 3 3 3 5

10 3 4 2 4

11 4 5 3 3

12 3 3 3 1

18 2 2 2 3

19 5 4 1 1

20 2 2 3 3

21 2 3 2 3

22 2 4 2 3

23 3 2 2 4

24 3 3 2 2

25 2 3 3 4

26 3 3 1 3

27 2 4 2 5

28 3 4 1 3

29 2 3 2 3

Y 90 98 79 97 11 4 95 11 5 89 80 11 2

4 2

5 2

4 4

5 2

4 5

4 3

4 5

4 5

3 4

5 3

4 5

5 3

4 3

4 3

2 3

4 4

5 5

3 1

4 4

3 3

5 2

3 3

4 3

3 3

4 2

3 3

4 5

4 2

4 3

5 2 2

3 3 2

5 3 4

5 3 3

3 3 4

4 4 2

4 5 4

5 2 4

3 3 4

5 2 2

4 5 4

4 2 2

5 3 5

2 3 3

5 3 2

4 2 1

4 4 2

3 3 2

5 4 2

5 3 3

2 2 3

4 3 3

4 3 3

3 3 3

4 3 3

5 3 3

4 5 2

4 2 1

2 3 2

Y2 81 00 96 04 62 41 94 09 12 99 6 90 25 13 22 5 79 21 64 00 12 54 4

104

3 5 5 3 3 3 1 3 2 1

3 3 4 3 3 2 3 3 2 3

4 5 2 3 2 2 2 2 2 1

3 3 2 2 2 2 1 3 1 2

3 1 2 2 2 1 3 2 2 2

3 5 4 3 3 2 3 3 1 4

3 3 4 5 3 2 3 4 2 2

3 3 4 5 1 1 3 2 2 3

5 4 4 3 3 2 3 2 2 2

3 3 2 4 3 2 3 2 3 3

3 2 4 3 3 2 3 4 1 3

5 3 4 4 3 2 4 4 2 4

5 4 4 4 3 1 3 4 1 4

5 3 3 4 2 2 3 3 2 2

4 2 2 3 3 1 3 3 2 2

4 1 5 4 1 2 5 5 3 2

4 5 4 4 4 2 4 4 3 1

3 3 3 3 4 1 3 3 3 1

5 4 4 3 4 2 2 4 3 2

3 2 3 3 3 2 4 3 3 1

4 1 3 1 5 1 2 4 2 3

4 2 3 2 3 2 3 3 2 2

4 3 4 1 5 2 3 5 3 1

4 2 3 2 3 2 3 3 2 2

3 3 3 3 5 2 2 5 2 2

3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

5 5 4 4 5 1 4 4 2 2

4 1 2 1 1 1 1 5 4 2

3 3 3 3 5 2 3 3 2 2

10 8 87 96 88 90 52 83 98 64 64 1, 79 9

11 66 4 75 69 92 16 77 44 81 00 27 04 68 89 96 04 40 96 40 96
167 ,14 7

59 20 9 55 21

59 18 5 54 63

69 27 3 64 49

58 20 0 54 45

61 21 7 56 70

68 25 0 62 54

74 29 4 68 41

64 23 2 59 24

64 22 0 58 87

60 19 8 55 32

69 25 9 63 99

65 23 3 60 18

71 27 7 65 93

65 23 1 60 11

57 18 9 53 42

61 22 3 56 94

69 26 3 64 31

51 14 3 47 18

68 26 4 63 83

58 18 2 53 67

53 16 7 49 42

56 16 6 51 94

63 22 3 58 82

55 15 9 50 86

62 21 0 57 63

60 19 0 54 85

74 30 8 69 64

50 16 2 47 42

56 16 8 51 47

k =

17

105

0.4 96

0.6 46

0.5 62

0.5 54

0.4 51

0.4 34

0.5 63

0.4 39

0.4 58

0.4 36

0.5 76

0.5 03

0.5 67

0.5 06

0.5 71

0.4 67

0.6 16

0.4 97

0.6 37

0.5 53

0.4 64

0.7 08

0.5 95

0.6 83

0.6 04

0.3 81

0.7 21

0.5 51

0.4 50

b = t = r11 =

34. 56 28 0 0. 93

0. 44 4 Va lid 1. 84

0. 44 4 Va lid 0. 58

0. 44 4 Va lid 1. 84

0. 44 4 Va lid 1. 67

0. 44 4 Va lid 1. 63

0. 44 4 Ti da k 0. 99

0. 44 4 Va lid 1. 06

0. 44 4 Ti da k 1. 43

0. 44 4 Va lid 0. 80

0. 44 4 Ti da k 0. 95

0. 44 4 Va lid 1. 10

0. 44 4 Va lid 1. 14

0. 44 4 Va lid 1. 31

0. 44 4 Va lid 1. 04

0. 44 4 Va lid 1. 40

0. 44 4 Va lid 1. 94

0. 44 4 Va lid 1. 31

0. 44 4 Va lid 0. 68

0. 44 4 Va lid 1. 73

0. 44 4 Va lid 0. 73

0. 44 4 Va lid 1. 40

0. 44 4 Va lid 0. 48

0. 44 4 Va lid 1. 29

0. 44 4 Va lid 0. 41

0. 44 4 Va lid 0. 94

0. 44 4 Ti da k 0. 53

0. 44 4 Va lid 1. 80

0. 44 4 Va lid 1. 95

0. 44 4 Va lid 0. 59

106

REKAPITULASI NILAI MURNI RATA-RATA UJIAN SEMESTER SISWA SMS NEGERI SE KABUPATEN KEBUMEN
No 1 2 73 70 68 63 78 70 74 55 79 76 66 77 56 83 81 58 3 62 72 68 64 77 69 74 55 78 76 65 76 56 81 80 58 4 74 71 69 65 76 69 74 55 77 76 64 75 56 80 78 58 5 68 69 71 70 73 66 69 54 75 78 64 73 58 74 72 51 6 73 70 71 70 73 66 70 55 75 78 63 73 57 74 72 52 7 74 70 71 70 73 67 71 55 74 78 63 73 57 75 72 53 8 65 70 71 69 70 65 71 55 74 77 62 73 56 75 72 54 9 70 64 71 69 73 67 72 55 74 81 62 73 56 75 73 55 Siswa 10 72 70 71 69 73 64 72 55 74 77 62 72 56 75 73 55 11 83 68 71 69 68 68 72 53 74 78 62 72 56 75 73 55 12 80 70 71 69 73 67 73 55 74 77 62 72 56 75 73 55 13 69 70 71 69 73 62 73 52 73 77 63 72 56 75 73 56 14 73 60 69 68 75 66 70 50 71 81 67 70 57 83 70 51 15 65 62 69 69 74 67 71 50 68 80 66 77 57 81 73 58 16 68 64 70 69 74 67 71 50 72 79 65 76 54 84 71 53 17 75 66 70 69 74 67 72 50 72 83 67 75 56 79 72 54 18 72 67 70 69 74 67 72 51 72 78 63 75 58 78 72 55 19 73 67 71 69 74 67 72 52 70 78 63 74 50 77 72 55 20 68 68 71 69 74 67 73 50 73 77 63 74 56 77 73 55 83 72 71 70 80 71 75 55 81 83 67 78 58 85 84 59 62 60 66 61 68 62 69 50 68 76 62 70 50 74 70 51 70.95 68.00 70.00 67.95 73.95 66.95 72.05 53.05 74.00 78.05 63.95 74.00 56.05 78.05 73.95 55.00 Nilai Max Nilai Min Nilai rata-rata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

62 72 66 61 80 71 75 54 81 76 67 78 57 85 84 59

107

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

70 66 78 60 80 74 63 69 52 66 68 69 50 55

70 65 76 58 78 71 63 69 52 65 66 70 51 56

70 64 74 57 77 70 63 70 55 64 64 70 52 56

70 63 73 55 75 68 63 70 57 64 63 70 53 57

75 62 70 52 71 66 66 68 51 60 61 72 54 55

74 61 69 52 71 65 50 68 52 60 60 71 55 55

73 61 69 52 71 65 65 69 53 60 60 71 55 56

72 61 69 52 71 64 55 70 53 63 60 68 55 57

72 61 69 52 71 64 64 70 54 58 60 71 55 57

72 61 69 52 71 64 51 70 54 55 60 70 55 57

71 61 69 51 71 64 64 71 54 61 60 71 55 58

60 62 68 50 71 62 50 75 55 56 60 70 55 58

71 60 68 51 72 64 64 71 55 61 59 70 55 58

56 74 73 54 74 62 71 79 53 50 55 75 59 56

59 71 72 50 73 63 65 77 51 52 56 74 58 56

62 68 71 53 73 63 55 76 50 54 57 73 57 57

64 66 70 53 73 63 67 75 51 56 57 72 57 57

65 65 73 53 72 63 66 74 52 57 58 72 57 62

66 64 69 52 72 63 65 73 52 58 58 71 56 58

67 63 70 52 72 63 50 76 53 59 58 71 56 58

75 74 78 60 80 74 71 79 55 66 68 75 59 62

56 60 68 50 71 62 50 68 55 50 55 68 50 55

67.95 63.95 70.95 53.05 72.95 65.05 61.00 72.00 52.95 58.95 60.00 71.05 55.00 56.95

108

KISI-KISI ANGKET PENELITIAN Pengaruh Kepribadian dan Profesionalitas Guru Ekonomi/Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen Variabel KEPRIBADIAN Indikator 1. Berkepribadian yang mantap 2. Dewasa No Soal 1, 2, 3 4, 5, 6, 7 Jml Item 14

3. Berakhlak mulia dan dapat 8, 9, 10, menjadi teladan 4. Memiliki arif 5. Memiliki berwibawa PROFESIONALITAS 1. Kualifikasi Akademik 2. Pendidikan dan pelatihan 3. Pengalaman mengajar Tabel Tabel Tabel 31 kepribadian yang 13, 14 kepribadian yang 11, 12

4. Perencanaan dan pelaksanaan 15, 16, 17, 18, 19, 20, pembelajaran 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33,.34,35 5. Prestasi Akademik 6. Karya pengembangan profesi Tabel 36, 37, 38, 39 7. Keikutsertaan dalam forum ilmiah 8. Penghargaan yang relevan Tabel Tabel

dalam bidang pendidikan

109

ANGKET PENELITIAN

Kepada : Bapak/Ibu Guru Ekonomi-Akuntansi di Tempat

Dengan hormat, Sehubungan akan diadakan penelitian dengan judul Pengaruh

Kepribadian dan Profesionalitas Guru Ekonomi-Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen, maka peneliti bermaksud mengumpulkan data guna menyelesaikan penelitian tersebut. Maka, bersama ini peneliti mohon bantuan Saudara untuk mengisi angket yang terlampir pada halaman berikut dengan sejujur-jujurnya. Pengisian ini tidak akan mempengaruhi keberadaan Bapak/Ibu guru di SMA tersebut.. Demikian permohonan peneliti, atas bantuan dan partisipasi yang Bapak/Ibu berikan saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Febri Nilasari

110

INSTRUMEN PENELITIAN Pengaruh Kepribadian dan Profesionalitas Guru Ekonomi-Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen I. Petunjuk Pengisian 1. 2. 3. 4. Tulis identitas Bapak/Ibu guru pada tenmpat yang disediakan. Bacalah setiap pertanyaan sebelum saudara menjawab. Berilah tanda check list () pada alternatif jawaban. Keterangan kriteria penilaian SB = Sangat Baik BK = Baik CK = Cukup KR = Kurang SK = Sangat Kurang 5. Ingat!!! Jawaban saudara tidak ada yang salah dan tidak ada kaitannya dengan penilaian karier saudara, untuk itu jawablah dengan jujur sesuai dengan kenyataan dan pengalaman yang saudara alami. II. Identitas Responden Nama Asal Sekolah Kelas yang diampu : .. : .. : ..

A. VARIABEL KEPRIBADIAN (X1) No A 1 Pernyataan Berkepribadian yang mantap Bapak/Ibu Guru berusaha mentaati dan melaksanakan kebijakan dari Kepala Sekolah Berusaha menjalin komunikasi dengan guru lain maupun dengan siswa sesuai dengan norma social yang berlaku tanpa memandang status sosialnya Konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma hukum dalam menjalankan tugas sebagai seorang pendidik SB BK CK KR SK

111

No B 4 5 Dewasa

Pernyataan

SB BK CK KR SK

Bapak/Ibu guru memiliki etos kerja yang tinggi dalam memajukan dunia pendidikan Sebagai wujud konsistensi dalam menjalankan tugas dari pimpinan, saya berusaha melaksanakan tugas secara mandiri, tuntas, dan bertanggungjawab Saya akan menerima kritik dan saran dari pimpinan, guru lain, maupun siswa demi kemajuan diri saya Mampu meletakkan setiap masalah sesuai dengan tempatnya baik masalah pribadi maupun masalah bersama Berakhlak Mulia dan Dapat Menjadi Teladan Bapak/Ibu guru berusaha mengembangkan sikap religius yang sesuai dengan norma agama, yaitu iman dan taqwa, jujur, ikhlas, dan suka menolong Bapak/Ibu guru berusaha menunjukkan perilaku yang mampu dijadikan teladan bagi siswa. Saya berusaha hadir tepat waktu dalam setiap kegiatan belajar mengajar Memiliki Kepribadian yang Arif Sebagai wujud dedikasi saya sebagai pendidik saya patut melakukan tindakan yang bermanfaat bagi siswa, sekolah, dan masyarakat Dalam forum diskusi dengan siswa maupun guru lain, saya menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan mengambil keputusan untuk bertindak Memiliki Kepribadian yang Berwibawa

C 8

10 D 11

12

112

13 14

Siswa sangat menghormati saya dalam proses kegiatan belajar mengajar Saya sangat menjaga kewibawaaan karena itu merupakan faktor yang membuat saya disegani oleh siswa

B. VARIABEL PROFESIONALITAS (X2) Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran No A 15 16 17 18 Pernyataan Perencanaan Pembelajaran Dalam persiapan pembelajaran, saya menyusun silabus bersama tim MGMP Saya menyusun RPP setiap kali pertemuan Dalam menyusun RPP, saya menggunakan buku teks pelajaran sebagai acuan Perumusan indikator pembelajaran didasarkan pada tujuan pembelajaran/kompetensi yang akan dicapai, kondisi sekolah, dan karakteristik siswa Media dan metode serta sumber belajar yang dipilih dalam KBM didasarkan pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan sesuai dengan tingkat kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Saya membuat kisi-kisi instrument dalam merencanakan penilaian hasil belajar Pelaksanaan Pembelajaran Saya sangat menguasai dan mudah menyajikan materi pembelajaran Saya membuka pelajaran dengan melakukan apersepsi Untuk mendorong munculnya pembelajaran SB BK CK KR SK

19

20 B 21 22 23

113

yang kondusif, saya memberikan kesempatan peserta didik menyampaikan pertanyaan No 24 Pernyataan Ketika melaksanakan pembelajaran, saya memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan tanggapan Untuk meningkatkan pembelajaran, saya menggunakan variasi pembelajaran dengan metode yang bervariasi Dalam melaksanakan pembelajaran, saya dapat menggunakan media LCD dan komputer dengan baik Saya mengaplikasikan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, kompetensi dasar, dan lingkungan untuk mewujudkan proses belajar yang optimal Dalam melaksanakan pembelajaran, saya berusaha memberi contoh aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dari konsep yang dibahas sesuai dengan tuntutan materi dan kebutuhan peserta didik Saya memberikan tambahan materi berupa perluasan dan pendalaman bagi peserta didik Motivasi belajar saya tumbuhkan kepada semua peserta didik sesuai kondisi masingmasing Saya mengadakan post test untuk mengetahui hasil belajar peserta didik Pernyataan Ketika mengajar, saya memperhatikan masing-masing peserta didik secara individual Berusaha memelihara interaksi antara siswa dan siswa dengan guru agar tercipta SB BK CK KR SK SB BK CK KR SK

25

26

27

28

29

30

31 No 32

33

114

keselarasan dan keharmonisan dalam KBM 34 35 Saya menutup pelajaran dengan meninjau kembali materi yang telah diajarkan Saya mengatur waktu dengan baik sehingga materi pelajaran dapat tersampaikan secara jelas dan tepat waktu dan siswa mampu memahami dengan baik materi pelajaran tersebut

1) Karya Pengembangan profesi No 36 37 Pernyataan Saya berusaha membuat hasil karya dalam rangka upaya pengembangan profesi Ikut berpartisipasi menjadi Reviewer buku, penyunting buku, penyunting jurnal,penulis soal EBTANAS/UN/UASDA Membuat media/alat pembelajaran dalam bidang ekonomi/akuntansi Membuat laporan penalitian di bidang pendidikan (individu/kelompok) SB BK CK KR SK

38 39

40. Kualifikasi Akademik Tuliskan riwayat pendidikan terakhir Bapak?Ibu pada tabel di bawah ini : No 1 Jenjang 2 Perguruan Tinggi 3 Fakultas 4 Jurusan 5 Program Studi S1 Keterangan S2 S3

41. Pendidikan dan Pelatihan Tuliskan pengalaman mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir pada tabel berikut : No 1 Nama/jenis Diklat Tempat Waktu .hari Penyelenggara

115

2 3 4 5 42. Pengalaman Mengajar

.hari .hari .hari .hari

Tuliskan pengalaman mengajar Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir pada tabel berikut : No 1 2 3 4 5 Nama Lembaga Mata Pelajaran Lama Mengajar ...th.bln ...th.bln ...th.bln ...th.bln ...th.bln ...th.bln

Jumlah 43. Prestasi Akademik a. Lomba dan karya akademik

Tuliskan prestasi Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir mengikuti lomba dan karya akademik (jika ada) yang meliputi nama lomba/karya akademik, waktu pelaksaan, tingkat (kecamatan, kabupaten/ kota, provinsi, nasional,

internasional) dan penyelenggara pada tabel berikut: No 1 2 3 4 5 b. Pembimbingan teman sejawat Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir menjadi instruktur/ guru inti/ tutor/ pemandu(jika pernah) pada tabel berikut: No 1 2 3 Mata Pelajaran / Bidang Studi Tingkat Tempat dan waktu Nama lomba/karya Waktu Pelaksanaan Tingkat Penyelenggara

116

4 5 c. Pembimbingan siswa Apabila dalam 3 tahun terakhir Bapak/Ibu pernah menjadi pembimbing siswa baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi maupun nasional dalam kegiatan akademik, isilah tabel berikut : No 1 2 3 4 5 Nama kejuaraan Tingkat Tempat dan waktu

44. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu mengikuti forum ilmiah pada 3 tahun terakhir dalam tabel berikut : No 1 2 3 4 5 Nama Forum Ilmiah Tingkat Tempat dan waktu

45. Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir menjadi pengurus organisasi di bidang pendidikan atau organisasi sosial dalam tabel berikut : No 1 2 3 4 5 Nama Penghargaan Tingkat Bukti Fisik

117

Lampiran 9 DAFTAR RESPONDEN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 NAMA Endang Supriyatin, S.Pd Nany Hendarti, S.Pd Retno Sundari, S.Pd Narila Utami, S.Pd Dra. Kusmiyati Nining Ikawati, S.Pd Waluyo Widodo, S.Pd Sri Nani, S.Pd Puspita R, S.Pd Drs. Karso Wikarso Sri Utami, S.Pd Ratnaningsih, S.Pd Mursinah, S.Pd Hetty Hikmaningsih, S.Pd Siti Fatimah, S.E Tofik H, S.Pd Rustam Pramono, S.Pd Imam Hambarsidi, S.Pd Triani Amrih L, S.Pd Baryatun, S.Pd Dra. Bintari Pancawati Diyan Hidayati, S.Pd Drs Wahyono Slamet Rujito, S.Pd Isman Sawabi, S.Pd Teguh Sutondo, S.Pd Budi Lestari, S.Pd Dwi Jayanti, S.Pd Drs. Sayas Achmad Sumarmo, S.Pd ASAL SEKOLAH SMA Negeri 1 Kebumen SMA Negeri 1 Kebumen SMA Negeri 1 Kebumen SMA Negeri 2 Kebumen SMA Negeri 2 Kebumen SMA Negeri 2 Kebumen SMA Negeri 1 Pejagoan SMA Negeri 1 Pejagoan SMA Negeri 1 Pejagoan SMA Negeri 1 Karanganyar SMA Negeri 1 Karanganyar SMA Negeri 1 Gombong SMA Negeri 1 Gombong SMA Negeri 1 Gombong SMA Negeri 1 Klirong SMA Negeri 1 Klirong SMA Negeri 1 Rowokele SMA Negeri 1 Rowokele SMA Negeri 1 Petanahan SMA Negeri 1 Petanahan SMA Negeri 1 Buluspesantren SMA Negeri 1 Buluspesantren SMA Negeri 1 Karangsambung SMA Negeri 1 Karangsambung SMA Negeri 1 Kutowinangun SMA Negeri 1 Kutowinangun SMA Negeri 1 Kutowinangun SMA Negeri 1 Prembun SMA Negeri 1 Prembun SMA Negeri 1 Mirit

You might also like