You are on page 1of 41

LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PKL

Pembimbing

Tanda Tangan

Tanggal

M. Yasser Arafat, SE, MM NIP. 18710413 200112 1 001

Jakarta, 21 April 2010 Ketua Jurusan Akuntansi, Ketua Program Studi S1 Akuntansi,

M. Yasser Arafat, SE, MM NIP. 18710413 200112 1 001

Dian Citra Aruna, SE, M.Si NIP. 19760908 199903 2 001

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

KETUA JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

M. Yasser Arafat, SE, MM NIP. 18710413 200112 1 001

Nama

Tanda Tangan

Tanggal

Dian Citra Aruna, SE, M.Si NIP. 19760908 199903 2 001

...

..

M. Yasser Arafat, SE, MM NIP. 19760908 199903 2 001

...

...

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain Alhamdulillah, rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas nikmatnya-lah penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan menyusun laporan PKL. Pada laporan PKL ini, penulis menceritakan hal apa saja yang telah penulis lakukan selama pelaksanaan praktek kerja di BDO Tanubrata, Kantor Akuntan Publik (KAP) bersertifikasi. Banyak hal yang penulis dapatkan, baik ilmu, pengalaman, maupun pertemanan, yang tentunya bermanfaat untuk ke depannya, yang secara garis besar tertulis dalam laporan PKL ini. Ucapan terima kasih tak pula penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis sebelum, pada saat, dan sesudah kegiatan PKL ini antara lain, yaitu: 1. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi UNJ, 2. Ketua Jurusan Akuntansi dan Ketua Program Studi S1 Akuntansi, 3. Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas Ekonomi UNJ, 4. Kedua orang tua dan keluarga praktikan,
5. Keluarga besar S1 Akuntansi, 6. Keluarga besar KAP Tanubrata Sutanto & Rekan, terutama

kepada Wawat Sutanto selaku partner, Markus Nehemia dan Dewi Martinisari selaku HRD, FX Purwoto selaku Group

Coordinator, M. Nasafi Manager in Charge, Dessy Mutiara Tambunan selaku Auditor in Charge, Mellyna selaku assistant, atas kesempatan kerja yang diberikan kepada penulis. Banyak hal yang penulis dapatkan selama praktek kerja, dan 7. Pihak lain yang telah memberikan doa, semangat, bantuan, dan lain-lain, yang tak dapat penulis sebutkan secara rinci. Penulis sadar bahwa dalam penulisan laporan PKL ini tak luput dari kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf. Penulis mengharapkan berbagai masukan yang berkaitan dengan isi laporan agar ke depannya penulis dapat berbuat yang lebih baik lagi. Semoga laporan PKL ini memberikan manfaat, tak hanya bagi penulis sebagai pihak yang terjun langsung melakukan praktek kerja, tetapi pihak lain yang membacanya.

Tangerang, April 2010

Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN ........... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN I.I.Latar Belakang PKL 1.2Kondisi Umum Perusahaan... ........ 1.2.1. Deskripsi Perusahaan ... 1.2.2. Sejarah Perusahaan... 1.2.3. Struktur Organisasi... 1.3. Tujuan Praktek Kerja Lapangan... 1.4. Manfaat Praktek Kerja Lapangan.. BAB II SITUADI PERUSAHAAN PADA SAAT INI 2.1. Aspek Pemasaran.. 2.2. Aspek Produksi dan Operasi. 2.3. Aspek MSDM.. 2.4. Aspek Keuangan.. 2.5. Aspek Manajemen BAB III. ANALISIS OBYEK STUDI 3.1. Analisis Studi Lapangan.. 3.2. Analisis SWOT 3.2.1. Kekuatan.. 3.2.2. Kelemahan 3.2.3. Peluang. 3.2.4. Ancaman BAB IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan.. 4.2. Saran. Daftar Pustaka..
A. Kegiatan Umum Perusahaan ...

Halaman i ii iii iv vi vii viii 1 3 3 5 7 8 11 14 15 16 26 29 31 32 33 34

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN A. Bidang Kerja ... B. Pelaksanaan Kerja ... C. Kendala Yang Dihadapi .......... D. Cara Mengatasi Kendala .........

BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan . B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Judul Struktur Kerja KAP Tanubrata Sutanto & Rekan

Halaman 11

DAFTAR LAMPIRAN

No. 1 2 3 4

Judul Logo Perusahaan . Jadwal Kegiatan PKL .. Surat Permohonan Izin PKL dari BAAK Surat Balasan pihak KAP Tanubrata Sutanto & Rekan atas surat permohonan izin PKL yang disampaikan oleh pihak BAAK ..

Halaman 34 35 36

37 38 39 43 44 47 59 61 62 65 66

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Penilaian Praktek Kerja Lapangan Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan ... Surat Keterangan Pengalaman Kerja Resmi ... Log Harian . Laporan Mingguan ... Pekerjaan selama pelaksanaan praktek kerja di BDO Tanubrata .. Struktur Kerja .... Assignment Letter Surat Pengunduran Diri ... Lampiran Pekerjaan .

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL Saat ini, dunia kerja sangat kompetitif. Pasca krisis ekonomi global yang terjadi secara massive memberikan pengaruh besar pada

permintaan tenaga kerja. Untuk tahun 2009 saja, banyaknya tenaga kerja yang dengan terpaksa dirumahkan (PHK), sehingga cukup sulit mencari perkerjaan. Belum lagi banyaknya lulusan dari berbagai universitas, baik dalam maupun luar negeri setiap tahunnya yang membuat dunia kerja semakin sesak dengan persaingan yang semakin ketat. Jika pihak Universitas tidak mampu mencetak sarjana-sarjana yang berkualitas maka sulit untuk para lulusan berkompetisi di dunia kerja. Dalam memasuki dunia kerja, calon-calon lulusan universitas (mahasiswa) tidak hanya dituntut untuk lulus berbekal kecerdasan intelektual namun harus memiliki kemampuan dasar. Seperti kita ketahui selama menempuh pendidikan di Universitas, mahasiswa hanya diberikan bekal ilmu teori. Kemampuan dasar yang dimaksud antara lain pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude). Untuk mendapatkan ketiga hal tersebut, tidak semua dapat diberikan melalui kegiatan perkuliahan formal. Oleh karena itu, mahasiswa perlu melakukan praktek kerja lapangan (PKL).

PKL merupakan salah satu mata kuliah yang ada dalam kurikulum Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta (FE UNJ) yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif kepada mahasiswa secara nyata mengenai dunia kerja sekaligus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang telah mereka dapatkan selama kegiatan perkuliahan. Setiap mahasiswa FE UNJ, khususnya Jurusan Akuntansi, diwajibkan untuk mengikuti program ini, karena PKL merupakan salah satu prasyarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi. Pelaksanaan PKL ini dilakukan minimal dua bulan. Dengan mengikuti program PKL, mahasiswa diharapkan dapat lebih mengenal, mengetahui dan berlatih menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja yang ada sebagai upaya untuk mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja tersebut. Mahasiswa juga dapat mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan di bidang yang mahasiswa pilih. Selain itu, jika mahasiswa tersebut memiliki penilaian kinerja yang baik dari perusahaan/instansi tempat pelaksanaan PKL, maka bukan hal yang mustahil mahasiswa tersebut memiliki kesempatan untuk bergabung dengan perusahaan tempatnya bekerja setelah lulus nantinya. Praktikan melakukan pengajuan permohonan PKL ke berbagai perusahaan. Praktikan diterima untuk melakukan praktek kerja di KAP Tanubrata Sutanto & Rekan. Praktikan ditempatkan sebagai assistant, yang memiliki tanggung jawab melakukan pekerjaan audit secara detail, termasuk penugasan audit ke tempat klien untuk melakukan field work.

B. Maksud dan Tujuan PKL

Maksud PKL: 1. Mempelajari audit secara mendalam dengan melakukan praktek kerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) 2. Melakukan praktek kerja sesuai dengan latar belakang pendidikan yang praktikan, yaitu akuntansi dengan konsentrasi audit. Tujuan PKL: 1. Mendapatkan pengetahuan tentang audit secara langsung. 2. Mendapatkan pengalaman kerja nyata dengan melakukan audit secara langsung sesuai dengan teori yang telah didapatkan selama bangku kuliah dan bimbingan dari pihak Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk sebagai pembimbing.

C. Kegunaan PKL Manfaat yang didapatkan setelah melaksanakan PKL, yaitu: 1. Bagi Mahasiswa a. Melatih kemampuan yang dimiliki yang telah didapatkan selama perkuliahan. b. Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja terutama ketika memposisikan diri sebagai auditor, baik pada unit kerja maupun lingkungan kerja.

c. Mengembangkan ilmu yang telah didapat selama bangku kuliah dan mendapatkan pelajaran-pelajaran baru yang tidak didapatkan selama perkuliahan. 2. Bagi Fakultas Ekonomi Mendapatkan umpan balik dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk kedepannya menyempurnakan kurikulum yang ada sesuai dengan kebutuhan stakeholders dan tuntutan perkembangan IPTEK. 3. Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata Sutanto & Rekan a. Realisasi atas misi dan tanggung jawab sosial perusahaan dengan memberikan kesempatan mahasiswa untuk

melakukan praktek kerja. b. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara pihak Fakultas dengan perusahaan.

D. Tempat PKL Nama : KAP Tanubrata Sutanto & Rekan (Afiliasi BDO International) Alamat : Prudential Tower lantai 17 Jl. Jendral Sudirman Kav. 79 Jakarta 12910 Telepon/ Fax Website : 021-57957300 / 021-57957301 : www.bdotanubrata.co.id

KAP Tanubrata Sutanto & Rekan (afiliasi BDO International) merupakan kantor akuntan publik bersertifikasi. Praktikan mengenal BDO sejak partnernya, Wawat Sutanto, menjadi salah satu pengisi acara yang diselenggarakan oleh HMJ Akuntansi. Suatu ketika, setelah praktikan mengajukan praktek kerja ke berbagai perusahaan, praktikan tertarik untuk juga mengajukan ke BDO. Alasan praktikan memilih BDO sebagai tempat praktek kerja antara lain, yaitu: 1. Afilisasi KAP Internasional KAP Tanubrata Sutanto & Rekan merupakan KAP yang memiliki afiliasi dengan KAP internasional yaitu, BDO International. Sebelum praktikan mengajukan lamaran untuk praktek kerja, praktikan terlebih dahulu mencari tahu tentang profil KAP tersebut. Keyakinan pun muncul setelah melihat profil tersebut. Merupakan suatu kebanggaan bagi praktikan jika dapat bergabung dengan BDO.

2. Minat Memiliki minat dibidang audit membuat praktikan tidak ragu untuk menjajal diri sebagai auditor. Hal ini merupakan tantangan setelah sebelumnya praktikan mengajukan praktek kerja di KAP big four tetapi belum dapat diterima. Meskipun hanya magang, praktikan yakin setelah keluar dari sana, praktikan akan mendapatkan banyak pengalaman kerja yang tentunya akan sangat berguna kelak di kemudian hari. 3. Aplikasi ilmu Dengan melakukan PKL di KAP, praktikan ingin mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama menempuh bangku perkuliahan. Dimana pada semester VII, praktikan memilih audit sebagai konsentrasi perkuliahan. Dengan bekerja disana praktikan dapat mengetahui

bagaimana rasanya menjadi seorang auditor, bagaimana auditor bekerja pada dunia nyata, bukan hanya sekedar teori yang pratikan dapatkan pada saat kuliah. Kelak di kemudian hari setelah praktikan menyelesaikan menempuh bangku perkuliahan, praktikan akan memilih profesi auditor. 4. Kesempatan Pada saat acara R&E Expo (REPO) HMJ Akuntansi, bapak Wawat, selaku salah satu pengisi acara, sempat menawarkan kepada mahasiswa akuntansi UNJ untuk magang di tempatnya bekerja. Kesempatan tersebut tak salah jika dipergunakan, apalagi beliau langsung yang menawarkan.

E. Jadwal Waktu PKL PKL dilakukan sejak tanggal 27 Januari 2010 sampai dengan 12 April 2010 ( 11 minggu). Praktikan bekerja fulltime dari hari Senin sampai Jumat mulai pukul 08.30 17.30 WIB. Jika pekerjaan yang harus diselesaikan banyak, seringkali praktikan harus lembur, baik pada hari kerja maupun hari libur. Dalam penyusunan laporan PKL, praktikan menyicil sejak satu minggu sebelum kegiatan PKL selesai. Pekerjaan yang cukup banyak, membuat praktikan tidak memiliki waktu luang yang cukup banyak untuk menyusun laporan PKL selama praktek kerja.

BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

A. Sejarah Perusahaan BDO adalah organisasi anggota perusahaan yang tersebar di seluruh dunia yang melayani klien lokal dan internasional. BDO berpusat di Brussel, Belgia. BDO selalu fokus pada pelayanan klien melalui lebih dari 670 kantor dan 110 negara di seluruh dunia. BDO memiliki sumber daya yang intelektual hampir 44.000 profesional. Di Indonesia, BDO Tanubrata (Accountants & Advisers) sebagai anggota BDO International memiliki komitmen untuk melayani klien BDO International yang menjalankan bisnis di Indonesia sejak tahun 1992. BDO Tanubrata didirikan oleh Richard B. Tanubrata. Awalnya, perusahaan ini didirikan pada 6 Desember 1979 dengan nama Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. R. B. Tanubrata & Rekan. Sejak akhir Juni 2007, nama dagang dari KAP telah diubah menjadi Tanubrata Sutanto & Rekan (TSR). Dengan menjadi salah satu KAP tertua di Indonesia telah membuat BDO Tanubrata memiliki pemahaman secara mendalam mengenai penyediaan jasa akuntansi dan auditing di Indonesia. Saat ini, BDO Tanubrata memiliki 14 partner dan lebih dari 250 staf memberikan jasanya. Misi BDO Tanubrata yaitu diakui sebagai pemimpin

pada kerjasama dengan klien kami (BDO) dan satu sama lain untuk kesuksesan yang menguntungkan. Fokus BDO adalah tidak hanya meningkatkan jumlah klien dan SDM, tetapi lebih dari sekedar membantu klien secara langsung untuk memperbaiki menjadi lebih baik lagi, dengan dukungan profesional yang BDO miliki. Tujuan BDO adalah jelas, itu mengapa SDM BDO selalu menaruhnya dalam ingatan tentang 3Cs (Community, Communication, and Commitment) yang merupakan simbol kekuatan dan kesatuan BDO. Di BDO Tanubrata, SDM merupakan lebih dari sekedar asset, mereka adalah sumber daya yang berharga. Ini mengapa BDO selalu memperlakukan SDM-nya sebagai bagian keluarga besar meskipun sebagai karyawan. Sistem organisasi yang digunakan di BDO adalah modern-transparan. BDO percaya bahwa untuk menjadi kelompok pemenang, BDO harus selalu bersama, menjadi satu tetapi dalam perilaku yang baik proporsional dan bekerja sebagai satu kelompok. Komitmen BDO untuk melayani klien lebih baik adalah suatu keharusan dan tidak ada ruang pembatas dalam berbagai hal. BDO memahami bahwa untuk mendapatkan komitmen ini dilakukan melalui SDM yang berkualitas. BDO merekrut individu yang memiliki talenta, motivasi, dan disiplin, dengan sikap yang baik dan integritas yang tinggi; mau untuk belajar juga berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Disamping kualifikasi akademik yang relevan dan pengalaman kerja, SDM yang BDO miliki proaktif, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan

memiliki komitmen. BDO berkomitmen untuk menginvestasikan SDM yang BDO miliki dengan membuat berbagai macam program pengembangan untuk mendukung dan memberikan pengetahuan yang berkelanjutan. BDO percaya dengan menambahkan sentuhan secara pribadi dan bukan hanya menjadi penyedia jasa, BDO dapat menjadi mitra yang dapat dipercaya, sementara tetap memelihara independensi dan objektivitas. BDO Tanubrata memberikan jasa dalam bidang audit, akuntansi, pajak, jasa konsultasi dan penasehat. Masing-masing jasa memiliki perusahaan sendiri yang berafiliasi dengan BDO antara lain, yaitu:
a. KAP Tanubrata Sutanto & Rekan

Assurance and Auditing Services (Audit)


b. Business and Tax Advisory

Tax Advisory Services


c. PT. BinaData Optima Tanubrata

Specialist Advisory Services (SAS)


d. Panca Paulus & Rekan

Penilai bisnis
e. PT. Anugrah Rekatama Cipta Solusi

Pengujian, pengendalian risiko, dan pengaman


f. PT. Budi Bayu Sejahtera

Aktuaria

B. Struktur Organisasi Secara struktural, organisasi utama BDO terdiri chairman, managing partner, vice managing partner, partner, sekretariat audit, dan divisi audit (group coordinator, manager in charge, auditor in charge, assistant). Struktur organisasi KAP Tanubrata Sutanto & Rekan dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Struktur Kerja KAP Tanubrata Sutanto & Rekan Chairman Richard B. Tanubrata Managing Partner Wawat Sutanto Vice Managing Partner Fahmi Partner 14 orang Sekretariat Audit Group Coordinator 10 orang Manager in Charge 17 orang Auditor in Charge 38 orang Assistant 60 orang

Masing-masing fungsi tersebut memiliki peran dan tugas, yaitu: 1. Chairman Chairman merupakan jabatan tertinggi dalam KAP Tanubrata Sutanto & Rekan. Chairman merupakan pendiri sekaligus Partner di KAP. Tanggung jawab sehari-hari sama seperti Partner.
2. Managing partner, Vice Managing Partner, Partner

Partner memiliki tanggung jawab:

Me-review semua pekerjaan audit dan terlibat dalam keputusan audit,

Bertanggung jawab memimpin audit.

3. Sekretariat audit Sekretariat audit membantu kelancaran tugas pekerjaan kantor akuntan publik, dalam penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan.
4. Group coordinator (GC)

GC (Manager-Senior Manager) memiliki tanggung jawab:

Melaksanakan tugas mewakili pimpinan atas dasar tugas tertulis dari pimpinan,

Memberi pendapat dan saran-saran mengenai pekerjaan audit, Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan manager in charge (supervisor) dan tim di bidang audit,

Me-review konsep laporan auditor independen dan/atau sejenisnya,

Membahasnya dengan managing partner/partner dan supervisor sebelum konsep laporan tersebut dibahas dengan pihak klien untuk difinalkan,

Membahas laporan auditor independen dengan pihak klien dan kemudian memonitor penyelesaian laporan tersebut sampai dengan laporan ditandatangani managing partner/partner untuk dikirimkan kepada klien.

5. Manager in Charge Manager in Charge (Supervisor-Manager) memiliki tugas:


Mempersiapkan kontrak kerjasama audit, Merencanakan dan menyusun program audit (tugas ini meliputi: menetapkan penugasan auditor dan menyiapkan surat tugas, menyusun rancangan program audit dan mempersiapkan

perlengkapan untuk pelaksanaan pekerjaan),


Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan audit, Membagi tugas pekerjaan harian dan formulir pekerjaan, Mengawasi pelaksanaan tugas oleh para auditor, Me-review pekerjaan Auditor in Charge, Membuat laporan kepada Group Coordinator mengenai hasil pekerjaan audit dan permasalahan yang ditemukan.

6. Auditor in Charge Auditor in Charge (Senior I-Supervisor) memiliki tugas yaitu:

mengkoordinasikan dan bertanggung jawab atas kerja lapangan (field

work) audit, termasuk memberikan supervisi dan me-review pekerjaan assistant. 7. Assistants Assistants (Junior-Senior II) memiliki tanggung jawab: melakukan sebagian besar pekerjaan audit secara detail.

C. Kegiatan Umum Perusahaan KAP Tanubrata Sutanto & Rekan sebagai anggota BDO Tanubrata yang menyediakan jasa pengujian dan auditing. BDO memberikan jasa yang berhubungan dengan pelaporan laporan keuangan dan analisis serta penyajian informasi keuangan klien. Jasa utama BDO antara lain, yaitu: 1. Mengaudit laporan keuangan untuk kepentingan bisnis tertutup, 2. Mengaudit laporan keuangan untuk entitas publik termasuk penawaran perdana saham di bursa efek,
3. Pengujian atestasi, review, dan persetujuan berdasarkan prosedur

antara lain, pengujian prospektus informasi keuangan, laporan keuangan proforma, struktur pengendalian internak pada laporan keuangan, pengujian kepatuhan,
4. Me-review diskusi manajemen dan analisanya, 5. Me-review laporan keuangan,

6. Audit kinerja, 7. Audit manajemen/audit internal, dan 8. Jasa konsultasi.

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. Bidang Kerja Pelaksanaan PKL di KAP Tanubrata Sutanto & Rekan dimulai pada tanggal 27 Januari 2010. Pada saat itu, praktikan ditempatkan di grup dengan Group Coordinator, FX Purwoto. Manajer yang ditujuk sebagai penyelia praktikan, yaitu M. Nasafi. Dalam grup tersebut, praktikan diposisikan sebagai assistant dan memiliki tanggung jawab yang sama. Tanggung jawab tersebut antara lain, yaitu: Mengumpulkan data, Melakukan analisa, Menyiapkan kertas kerja pemeriksaan, dan Berpartisipasi langsung dalam audit lapangan, serta pertemuan dengan klien. Pada saat penugasan, pekerjaan yang praktikan lakukan antara lain, yaitu: Mengumpulkan data, Melakukan audit pada akun-akun, Membuat kertas kerja pemeriksaan, dan memberi indeks dalam kertas kerja pemeriksaan.

B. Pelaksanaan Kerja Pada saat awal pelaksanaan PKL, praktikan mempelajari kertas kerja pemeriksaan sebelum penugasan audit. Tujuannya adalah dengan mempelajari kertas kerja pemeriksaan, setidaknya praktikan akan mampu mengetahui pekerjaan apa saja yang akan dilakukan selama audit dan tindakan apa saja yang akan lakukan ketika praktikan mengaudit suatu akun, dengan harapan praktikan akan lebih mudah ketika diberikan pengarahan dan ditugaskan mengaudit di lapangan. Selama kurang lebih 11 minggu melakukan praktek kerja, praktikan sudah melakukan Kerja lapangan (field work) audit sebanyak 3 kali dengan klien yang berbeda. Kerja lapangan (field work) audit biasanya dilakukan selama 4-10 hari kerja. Tiga klien tersebut adalah: PT. Binajaya Rodakarya (Banjarmasin) Pada penugasan pertama, praktikan melakukan audit klien PT. Binajaya Rodakarya di Banjarmasin. Field work dilakukan selama 4 hari. Praktikan cukup terkesan karena praktikan diberikan penugasan pertama kalinya ke luar kota. Dimana letak perusahaan yang berada di pinggir sungai Barito, sehingga untuk menempuh perjalanan ke sana, praktikan harus menaiki boat. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan. PT. Binajaya Rodakarya merupakan anak perusahaan PT. Barito Pacific, Tbk. Klien tersebut memproduksi lem.

Pada saat audit, pekerjaan yang praktikan lakukan, yaitu:

Melakukan sales verification, Dalam melakukan sales verification, prosedur yang praktikan

lakukan, yaitu:

Verfikasi terhadap bukti penjualan klien yang diambil secara sampling setiap bulan satu invoice lengkap. Verfikasi dilakukan untuk menguji pengendalian internal dan prosedur penjualan berjalan efektif sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Melakukan prosedur audit dalam verifikasi penjualan, yaitu:


o

Periksa invoice apakah telah sesuai dengan yang tercatat di buku besar,

Melihat bahwa dalam invoice tercantum jenis barang, kuantitas, harga, diskon, tanggal yang sesuai, dan faktur pajak terlampir dengan jumlah pengenaan pajak dan perhitungan atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) telah sesuai.

Melakukan prosedur audit test of control, yaitu:


o o

Invoice telah ditandatangani manajer accounting dan Faktur pajak telah ditandatangani oleh bagian pajak (accounting).

Melakukan sales cut off,

Pada sales cut off, dilakukan pisah batas antara invoice terakhir yang terjadi di akhir tahun dan invoice awal di awal tahun, dengan tujuan

untuk memastikan bahwa pencatatan penjualan sesuai dengan dengan invoice.

Melakukan purchase verification,

Pada purchase verification, prosedur yang praktikan lakukan, yaitu: Melakukan verifikasi dengan prosedur audit, yaitu:
o

Memeriksa apakah ada nota pembelian barang yang dibuat oleh bagian produksi, apakah purchase order, delivery note, invoice mencantumkan jenis barang, kuantitas, harga, dan nomor transaksi,

o o

Invoice sesuai dengan purchase order, dan Faktur pajak terlampir, jumlah pengenaan pajak dan perhitungan atas PPN telah sesuai.

Melakukan prosedur audit test of control, yaitu: o Nota pembelian barang telah ditandatangani bagian produksi,
o

Purchase

order

telah

ditandatangani

oleh

bagian

purchasing, dan
o

Delivery note telah ditandatangani oleh bagian pembelian dan logistik.

Melakukan purchase cut off

Pada purchase cut off, dilakukan pisah batas antara transaksi terakhir yang terjadi pada akhir tahun dan transaksi awal yang terjadi di awal tahun secara berurutan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pencatatan penjualan sesuai dengan dengan surat terima barang. Dalam audit pertama ini, praktikan cukup mampu mengerjakan meskipun pada awalnya praktikan agak bingung dengan tujuan

dilakukannya sales dan purchase verification & cut off. Pekerjaan yang dilakukan praktikan sangat sedikit disebabkan oleh klien tersebut telah melakukan audit interim sebelumnya yaitu pada tanggal 30 Juni 2009 dan 30 September 2009, sehingga tidak begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Hal itu pula-lah yang menyebabkan jangka waktu field work yang hanya sebentar. PT. Madusari Nusaperdana (Jababeka-Cikarang) Pada penugasan yang kedua, praktikan melakukan audit di PT. Madusari Nusaperdana. PT. Madusari Nusaperdana berada di Kawasan Industri Jababeka Estate, Cikarang. PT. Madusari Nusapedana

memproduksi makanan, yaitu sosis dan baso, dengan merek dagang Kimbo, Vigo, Fino, yang cukup terkenal di pasaran. Selama 10 hari kerja praktikan melakukan field work. Praktikan ditugaskan bersama Auditor in Charge (AIC), Dessy Mutiara Tambunan. AIC praktikan cukup

memberikan banyak kepercayaan kepada praktikan untuk melakukan pekerjaan.

Pekerjaan yang dilakukan praktikan selama audit di PT. Madusari Nusaperdana lebih banyak jika dibandingkan dengan penugasan

sebelumnya. Prekerjaan yang praktikan lakukan, yaitu: Membuat rekap pajak Pada rekap pajak, praktikan melakukan rekap pajak sesuai dengan bukti setor dan bukti pembayaran pajak (PPH 21, PPH 22, PPH 23, PPH 25, PPH pasal 4 ayat 2, dan PPN). Hasil rekapan ini akan digunakan untuk mengecek apakah angka yang tercatat pada laporan keuangan teah sesuai dengan bukti yang ada. Angka tersebut juga dicek ke buku besar untuk megetahui secara detail. Jika terdapat perbedaan, maka auditor akan mengkroscek ke bagian accounting mengenai perbedaan tersebut. Jika terdapat perbedaan pencatatan maka akan dilakukan adjustment. Membuat surat konfirmasi Pembuatan surat konfirmasi bertujuan untuk memastikan bahwa angka yang tercatat pada laporan keuangan untuk akun-akun yang memiliki kaitan transaksi dengan pihak lain telah sesuai. Akun-akun yang dilakukan konfirmasi, yaitu cash in bank, account receivable, other receivable, account payable, other payable, stockholders equity. Surat konfirmasi tersebut akan dikirimkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam akun tersebut, misalnya account receivable, maka surat konfiramsi akan dikirimkan kepada customer yang memiliki account receivable. Dalam surat tersebut akan dinyatakan jumlah yang tercatat

sesuai dengan pihaknya. Jika menurut pihak tersebut terdapat perbedaan, maka pihak tersebut akan melampirkan bukti sesuai dengan permintaan auditor untuk melampirkan bukti catatan.

Pengiriman surat konfirmasi dilakukan via pos, dan pihak auditor menyertakan amplop balasan.

Melakukan sales dan purchase verification & cut off Vouching biaya Dalam melakukan vouching biaya, praktikan melakukan sampling

biaya mana yang akan dilakukan vouching. Kriterianya adalah jumlah biaya tersebut diatas Rp 1 Milyar, biaya yang mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan biaya yang menyangkut entertainment.

Cek persediaan, fixed assets, account receivable, account payable, loan Pengecekan akun-akun dilakukan dengan cara membandingkan

jumlah yang tercatat pada laporan keuangan unaudited dan jumlah yang tercatat pada buku besar. Jika terdapat perbedaan maka dikroscek terlebih dahulu kepada bagian accounting. Selain dicek ke buku besar, akun-akun yang memiliki dokumen pendukung seperti aging pada account receivable dan account payable, serta mutasi pada persediaan ataupun fixed assets, harus dicek juga ke dokumen tersebut.

Subsequent account receivable, account payable, accrued Untuk subsequent, praktikan membuat catatan account

receivable, account payable, dan accrued yang tercatat pada laporan keuangan 31 Desember 2009 yang telah dibayarkan pada bulan berikutnya di tahun 2010 (harusnya sesuai dengan aging yang telah dibuat oleh klien). Hal ini bertujuan untuk melihat apakah akun-akun tersebut dilunasi atau dibayar sesuai dengan aging yang telah ditentukan sebelumnya.

Analisis insurance, lease, rent Auditor harus meminta perjanjian-perjanjian yang berkaitan

dengan insurance, lease, dan rent. Pada analisis insurance, lease, dan rent, dilakukan perhitungan berdasarkan versi auditor yang nantinya hasil tersebut akan dibandingkan dengan perhitungan klien. Praktikan menginput berdasarkan perjanjian-perjainan tersebut. Dari situlah, praktikan dapat melihat jumlah yang telah dibayarkan dan jumlah yang terutang.

Melakukan cash count Dalam cash count, praktikan menjadi auditor yang melakukan

pemeriksaan terhadap kas yang dimiliki tiap departemen, atau biasa disebut dengan petty cash. Dalam cash count ini, praktikan melakukan perhitungan terhadap petty cash yang dimiliki masing-masing

departemen. Selain itu, praktikan juga mencatat mutasi selama setelah saldo petty cash per tanggal yang ditentukan, biasanya per 31

Desember. Nantinya akan terlihat saldo yang seharusnya ada dengan saldo yang ada di tangan masing-masing pemegang kas. Hasil cash count nantinya akan didokumentasikan dalam berita acara

pemeriksaan kas, yang formatnya telah tersedia. Menyusun kertas kerja pemeriksaan Setelah melakukan field work, praktikan membuat kertas kerja pemeriksaan. Masing-masing akun dibuat schedule, dimana angka yang tertera dalam lead schedule harus disertai/dilampirkan dengan perinciannya, didapatkan. PT. Foodex Inti Ingredients (Jababeka-Cikarang). Klien terakhir dalam penugasan praktikan, yaitu PT. Foodex Inti Ingredients. PT. Foodex Inti Ingredients terletak tidak jauh dari PT. Madusari Nusaperdana. PT. Foodex Inti Ingredients bergerak di bidang makanan, yaitu menghasilkan bumbu masakan. Audit di lapangan dilakukan selama 10 hari kerja. Dalam penugasan ini praktikan merasa audit kali ini lebih menantang, karena praktikan ditinggal sendiri saja di tempat klien (mengaudit sendirian), namun praktikan tetap berhubungan via handphone dengan AIC. Hal ini terjadi dikarenakan jadwal masuk audit di tempat klien terjadi pada waktu yang bersamaan. yang menerangkan dari mana angka tersebut

Pekerjaan yang dilakukan juga semakin banyak. Pekerjaan yang dilakukan, yaitu:

Membuat surat konfirmasi cash in bank, account receivable, other receivable, account payable, other payable, stockholders' equity

Rekap Pajak Melakukan sales verification & cut off Melakukan purchase verification & cut off Cek account receivable, account payable, uang dibayar dimuka, pajak, beban gaji dengan penghasilan pokok kena pajak (PPH 21), fixed asset, beban bunga, persediaan

Vouching biaya Analisis insurance, lease, rent Test account receivable aging Membuat accrued subsequent account receivable, account payable,

Menyusun kertas kerja pemeriksaan Jenis pekerjaan audit dan cara pengerjaannya kurang lebih sama

dengan yang dilakukan di PT. Madusari Nusaperdana. Selain itu, kedua perusahaan merupakan anak perusahaan dari PT. Mitindo Usahasejati, sehingga kurang lebih dalam hal pencatatan sama. Mereka menggunakan software akuntansi yang sama, yaitu Erasoft.

Selama melakukan audit, praktikan cukup cepat memahami hal-hal yang diarahkan AIC. Hal itu terjadi karena sebelumnya praktikan telah mempelajari kertas kerja pemeriksaan dan membaca buku praktikum audit disarankan oleh beberapa dosen, karena isinya sangat berguna, yaitu mengenai praktek audit di KAP Indonesia. Selama perkuliahan audit, praktikan hanya mempelajari audit dengan buku panduan berbahasa inggris dan tidak membahas praktek audit yang terjadi di Indonesia. Selama praktek kerja, praktikan berusaha menjadi pribadi yang terbuka akan segala pengetahuan baru yang belum praktikan dapatkan di bangku perkuliahan. Praktikan belajar dengan cara learning by doing, karena ternyata banyak hal yang tidak pernah diajarkan sebelumnya (di kampus). Hal tersebut didukung dengan pihak-pihak yang ada disekitar praktikan terutama AIC praktikan yang memberikan kepercayaan dan dukungan penuh kepada praktikan, sehingga praktikan sangat

bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan. Banyak hal baru dibagikan kepada praktikan mengenai pekerjaan. Praktikan berusaha memberikan yang terbaik karena dalam dua penugasan terakhir, praktikan hanya seorang diri menjadi assistant, dan beberapa kali praktikan hanya sendiri mengaudit di tempat klien, tetapi tetap dibawah kendali AIC praktikan. Rasa jenuh terkadang muncul ketika banyaknya pekerjaan yang harus praktikan selesaikan dan itu-itu saja. Namun, hal tersebut tidak terlalu mengganggu kinerja praktikan.

Dalam realitanya, menurut praktikan, audit tidak serumit yang dibayangkan. Yang dibutuhkan untuk menjadi bisa hanya dengan jam terbang yang tinggi. Semakin sering auditor mengaudit di klien, maka akan auditor akan memiliki kemampuan mengaudit. Selain itu, setelah melihat secara langsung, keahlian yang perlu dimiliki untuk menjadi seorang auditor, menurut praktikan, yaitu: memiliki pengetahuan dibidang akuntansi dan perpajakan, komputer, dan pandai berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, untuk menjadi seorang auditor diperlukan disiplin yang tinggi, dimana pada masa-masa audit pekerjaan menumpuk, auditor dituntut harus menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, diluar halangan dari eksternal.

C. Kendala Yang Dihadapi Selama menjalani PKL, banyak hal yang praktikan dapatkan, termasuk kendala yang praktikan temui di tempat praktek kerja. Kendala tersebut terjadi karena ketidaksiapan praktikan dalam menghadapi masalah, sehingga dibutuhkan waktu ekstra dalam menyelesaikan pekerjaan. Kendala tersebut antara lain: 1. Kendala dari dalam diri sendiri a. Kurangnya pengetahuan akuntansi secara mendalam Hal ini praktikan rasakan ketika mengaudit dua klien terakhir, yaitu PT. Madusari Nusaperdana dan PT. Foodex Inti Ingredients. Kendala itu muncul ketika praktikan dituntut untuk selalu

berkomunikasi dengan klien (bagian accounting). Rasa kurang percaya diri sedikit muncul tatkala ketika praktikan harus selalu berhadapan dengan bagian accounting, baik dalam permintaan data maupun ketika menemukan perbedaan dalam audit.

Terutama pada saat awal audit, bagian accounting menge-test kemampuan akuntansi praktikan, mungkin mereka curiga melihat penampilan praktikan yang masih terlihat muda. Mereka bertanya banyak hal, teruatam mengenai penugasan audit. Hal seperti itu juga terjadi di PT. Foodex Inti Ingredients. Cerita lain yang terjadi ketika praktikan diminta untuk memberikan progress report secara langsung kepada manajer accounting. Kebetulan saat itu AIC praktikan sedang tidak berada di sana. Rasa deg-deg-an dan kurang percaya diri sempat hinggap sebentar. Namun, setelah pratikan ceritakan temuan apa saja selama audit, praktikan mulai percaya diri karena seorang manajer accounting mau mendengarkan dan berbagi cerita dengan seorang praktikan (meskipun selama ini klien tidak mengetahui bahwa praktikan ini hanya seorang anak magang). Hal lain yang membuat praktikan sadar akan kekurangan yang menjadikan kendala dalam pekerjaan, yaitu kurangnya pemahaman praktikan dalam hal perpajakan.

b. Rasa jenuh ketika menghadapi pekerjaan Jenuh terhadap pekerjaan memang hal yang biasa.

Kejenuhan muncul ketika praktikan dituntut untuk mengerjakan hal yang kurang menantang tetapi membutuhkan waktu yang lama, seperti vouching dan juga mengerjakan pekerjaan secara berulang. Selain itu, pekerjaan yang menumpuk pada saat sebelum praktikan menyelesaikan PKL, membuat praktikan ingin cepat-cepat

menyelesaikannya. 2. Kendala dari luar a. Lingkungan kerja yang kurang nyaman Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penentu kepuasan kerja adalah faktor lingkungan. Lingkungan yang nyaman akan membuat karyawan senang dalam menyelesaikan

pekerjaannya. Namun, hal ini yang praktikan kurang dapatkan selama bekerja. Praktikan merasakan lingkungan ditempat

praktikan bekerja cukup individualis. Mungkin karena faktor pekerjaan yang masing-masing karyawan ditempatkan per grup dan faktor pekerjaan yang menyita waktu, sehingga masing-masing sibuk memikirkan diri sendiri.

D. Cara Mengatasi Kendala Hambatan yang praktikan hadapi tidak membuat praktikan menjadi kurang baik dalam bekerja. Justru hal ini menjadi cambukan bagi diri praktikan untuk mengahadapi kendala-kendala tersebut. Bagaimanapun diperlukan usaha untuk mencapai tujuan yang ingin kita capai. Berikut adalah cara yang praktikan lakukan dalam menghadapi kendala yang praktikan temui di lapangan. 1. Kendala dari dalam sendiri a. Kurangnya pengetahuan akuntansi secara mendalam Praktikan sempat bercerita kepada AIC praktikan mengenai kendala yang satu ini. Beliau memberikan masukan dan motivasi agar praktikan tetap semangat dalam menghadapi kendala ini. Beliau pun wajar mengenai kekurangan praktikan ini karena praktikan baru merasakan menjadi auditor dan memang butuh waktu agar praktikan dapat terbiasa. Untuk masalah pajak, beliau pun menyarankan agar praktikan mengikuti brevet pajak nantinya ketika praktikan lulus atau ketika bekerja nantinya, dan pratikan juga setuju mengenai saran tersebut. b. Rasa jenuh ketika menghadapi pekerjaan Untuk menghilangkan rasa jenuh, praktikan memilih untuk istirahat sejenak untuk me-refresh otak. Banyak hal yang dapat praktikan lakukan untuk mengembalikan semangat bekerja. Setelah melakukan kegiatan yang menyenangkan, biasanya semangat

untuk bangkit menyelesaikan pekerjaan pun muncul. Dalam kendala ini praktikan sadar hanya diri sendiri-lah yang mampu membuat diri ini keluar dari rasa jenuh dan bosan. Berpikir positif adalah cara lain untuk membuang segala kejenuhan. 2. Kendala dari luar a. Lingkungan kerja yang kurang nyaman Cara praktikan untuk mengatasi kendala lingkungan kerja yang kurang nyaman, yaitu sebisa mungkin praktikan membuat nyaman diri sendiri terlebih dahulu. Karena sebenarnya praktikanlah yang kurang nyaman dengan lingkungan yang baru. Praktikan harus memahami bahwa lingkungan di tempat praktikan bekerja memang seperti ini.

BAB IV KESIMPULAN

A. Kesimpulan Selama kurang lebih 11 minggu praktikan melakukan PKL di KAP Tanubrata Sutanto & Rekan, praktikan dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan PKL sangat berguna, dimana: Praktikan dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliki karena sesuai antara kemampuan yang praktikan miliki dibidang akuntansi, yang didapat selama kegiatan perkuliahan, dengan bidang kerja tempat pratikan diposisikan, yaitu audit.

Praktikan dapat mengetahui secara langsung mengenai apa saja yang harus dilakukan ketika akan mengaudit laporan keuangan, tujuan dilakukannya, dan prosedur auditnya seperti apa.

Praktikan juga mengetahui bagaimana kondisi lingkungan kerja di KAP. Jarang berada di kantor sendiri karena harus mengaudit ditempat klien, bertemu dengan klien yang bermacam-macam tipe, bekerja dibawah tekanan, merupakan sebagian kondisi yang terjadi di lapangan.

Praktikan menyadari kekurangan yang dimiliki selama pelaksanaan PKL. Praktikan dapat mengetahui hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan ketika kelak praktikan memilih pekerjaan sebagai auditor.

B. Saran 1. Praktikan lain Harus mencoba memilih tempat praktek kerja yang baru, yang sebelumnya belum pernah ada mahasiswa UNJ yang melakukan praktek kerja disana, terutama perusahaan-perusahaan besar. Selain merupakan suatu tantangan tersendiri bagi praktikan, dengan masuknya praktikan ke perusahaan tersebut, maka nama FE UNJ akan semakin dikenal oleh publik.

2. Fakultas Ekonomi UNJ Sebaiknya masing-masing jurusan tetap membina hubungan kerjasama yang baik setelah praktek kerja selesai, sehingga dalam kesempatan lain perusahaan/instansi tersebut mau bekerjasama kembali dengan FE UNJ, terutama dalam kegiatan mahasiswa.

3. Perusahaan (KAP Tanubrata Sutanto & Rekan) Kesempatan yang diberikan KAP Tanubrata Sutanto & Rekan, berupa kesempatan untuk praktek kerja, merupakan hal yang berguna untuk pengembangan kompetensi mahasiswa. Semoga dengan

terjalinnya hubungan kerjasama ini antara pihak FE UNJ dengan KAP Tanubrata Sutanto & Rekan dapat memberikan peluang dikemudian hari bagi praktikan ataupun mahasiswa lainnya untuk magang, bekerja, atau bentuk kerjasama lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

FE UNJ. 2006. Pedoman Praktek Kerja Lapangan. BDO Tanubrata. Company Profile BDO Tanubrata.

You might also like