You are on page 1of 17

Asuhan Keperawatan Pada Pemberian Obat-Obat Medis Pada Masa Postpartum

DESITA A. SARAGIH HENNY A. ARITONANG ESTER D. NABABAN DESYI P. NAPITUPULU 061101048 061101068 061101079 061101083

postpartum

masa setelah kelahiran sampai uterus dan organ-organ tubuh yang lain kembali ke keadaan seperti sebelum hamil, biasanya berlangsung sekitar 6 minggu atau 40 hari

Periode Immediate Postpartum

Tahapan

Periode Early Postpartum Periode Late Postpartum

Obat-obat Medis Postpartum


Analgesik Indikasi Digunakan sebagai analgesik dalam pengobatan nyeri ringan sampai berat atau dismenore Penatalaksanaan gangguan inflamasi seperti: arthritis rheumatoid, osteoarthritis Menurunkan demam Kerja obat Menghambat sintesis prostaglandin. Efek teurapetik: supresi nyeri, inflamasi dan menurunkan demam

Kontraindikasi dan perhatian Hipersensitivitas Gunakan secara hati-hati pada Penyakit kardiovaskuler, ginjal atau hati yang kronik, riwayat penyakit ulkus, kehamilan, masa laktasi atau anakanak Efek samping SSP: sakit kepala, mengantuk, gangguan psikis, pusing. Mata dan THT: penglihatan kabur, tinitus dan amblipobia. KV: edema, eritema GI: mual, dyspepsia, muntah, konstipasi GU: gagal ginjal, hematuria, sistitis Derm: ruam Darah: diskrasia darah, masa perdarahan memanjang Lain-lain: reaksi alergi, termasuk anafilaksis

Metergin Indikasi Pencegahan dan pengobatan hemoragi pascapartum atau pascaabortus yang disebabkan oleh atonia uterus atau subinvolusi Kerja obat Secara langsung menstimulasi otot polos uterus dan vaskuler. Secara langsung menstimulasi otot polos uterus dan vaskuler. Kontraindikasi dan perhatian Hipersensitivitas terhadap asam tartarat (hanya injeksi) Tidak boleh digunakan untuk induksi persalinan

Gunakan secara hati-hati pada Pasien dengan hipertensi atau eklamsia Penyakit hati atau ginjal yang kronik Sepsis Kala tiga persalinan Efek samping SSP: pusing, sakit kepala Mata dan THT: tinitus Respirasi: dipsnea KV: palpitasi, hipotensi, nyeri dada, hipertensi, aritmia GI: mual, muntah Derm: diaphoresis

Laksatif
Indikasi pencegahan konstipasi digunakan dengan enema untuk melunakkan feses Kerja obat Memperbaiki penyerapan air ke dalam feses, membuat konsistensi feses lunak Meningkatkan sekresi elektrolit dan air ke dalam kolon Efek terapeutik: melunakkan dan melancarkan keluarnya feses

Kontraindikasi dan perhatian Hipersensitivitas Nyeri abdomen, mual atau muntah terutama bila disertai demam atau tanda-tanda lain abdomen akut
Gunakan secara hati-hati pada Penggunaan berlebihan atau jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan. Sering digunakan pada kehamilan dan laktasi Jangan digunakan bila menginginkan hasil yang cepat. Efek samping GI: kram ringan Derm: ruam

Vaksin Rubella 0,5 mL Subkutan Vaksin rubella diberikan pada ibu postpartum yang mempunyai titer rubella kurang dari 1:10 atau tidak memiliki imunitas terhadap rubella atau memiliki imunitas yang tidak dapat dipastikan untuk rubella selama periode antepartum Imunoglobulin Rh (RhoGAM, BayRho-D) Indikasi Diberikan pada pasien Rho (D)-negatif yang telah terpajan darah Rho (D)-positif Setelah tranfusi darah Rho (D)-positif ke pasien Rho (D)-negatif.

Kerja obat Mencegah produksi antibody anti- Rho (D) pada pasien Rho (D)-negatif yang telah terpajan darah Rho (D)-positif. Efek terapeutik Pencegahan respon antibody dan penyakit hemolitik neonates (eritroblastosis fetalis) pada kehamilan mendatang wanita yang pernah mengandung janin Rho (D)-positif. Mencegah sensitisasi Rho (D) setelah tranfusi yang tidak disengaja.

Kontraindikasi dan perhatian: Pasien Rho (D) atau Do positif. Pasien yang sebelumnya pernah disensitisasi terhadap Rho (D)- atau Do Gunakan secara hati-hati pada Pasien yang sebelumnya mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap imunoglobulin Efek samping Lokal: nyeri pada tempat penyuntikan IM Lain-lain: demam

Asuhan Keperawatan
kasus Ny. M adalah seorang ibu yang berusia 24 tahun yang baru pertama kali melahirkan. Ny.M melahirkan pervaginam spontan dan diepisiotomi midline setelah bersalin selama 10 jam. Setelah melahirkan Ny.M mengalami perdarahan, fundusnya saat ini keras dan lokianya adalah rubra moderat. Ny.M juga mengeluhkan nyeri di tempat episiotomi, mengalami kontipasi karena Ny. M menahan keinginan BAB akibat nyeri yang dideritanya. Suhu badan 37,20C, TD 110/70 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 18 x/ menit. Saat ini Ny.M sedang diinfus dengan dekstrosa 5% dan normal salin dicampur pitosin diinfuskan dengan kecepatan 20 tetes/ menit.

Pengkajian Kaji tanda-tanda vital Kaji perdarahan (warna, jumlah) Kaji skala nyeri Kaji frekwensi BAB Diagnosa Keperawatan Risiko tinggi defisit cairan tubuh berhubungan dengan perdarahan. Nyeri perineum berhubungan dengan episiotomi Gangguan eliminasi bowel berhubungan dengan rasa tidak nyaman akibat nyeri

Dx 1 : Risiko tinggi defisit cairan tubuh b/d perdarahan. Hasil yang diharapkan :Perdarahan dapat berhenti. Intervensi Awasi tanda-tanda vital. Rasional Perubahan TD dan nadi dapat digunkan untuk perkiraan kasar kehilangan darah -

Catat respon fisiologis dan psikologis individual pasien terhadap perdarahan Berikan cairan jernih atau lembut Tambahan volume cairan dapat untuk mengganti cairan tubuh mengganti cairan tubuh yang yang hilang hilang Kolaborasi Berikan obat metergin sesuai dengan indikasi. Untuk mengatasi perdarahan .

Dx 2. Nyeri perineum berhubungan dengan episiotomi. Hasil yang diharapkan: nyeri di perineumnya berkurang
Intervensi Rasional jelaskan dan demonstrasikan kompres panas dapat meningkatkan prosedur kompres panas dan dingin sirkulasi. Kompres dingin pada daerah perineum. mengurangi edema. bersihkan perineum: mengusap dapat mencegah kontaminasi dan dengan cara yang benar, mengganti infeksi yang dapat menimbulkan dan meletakkan pembalut dengan nyeri benar. ajarkan teknik duduk dan berbaring miring di salah satu sisi melalui otot gluteus Kolaborasi berikan obat analgesik sesuai indikasi mengurangi tekanan pada daerah tersebut untuk mengatasi nyeri

Dx 3. Gangguan eliminasi bowel berhubungan dengan rasa tidak nyaman akibat nyeri Hasil yang diharapkan : BABlancar dan konsistensinya lunak
Intervensi Catat dan kaji warna, konsistensi, jumlah, waktu BAB. Berikan cairan adekuat. Berikan makanan tinggi serat dan hindari makanan yang banyak mengandung gas. Bantu klien dalam melakukan aktivitas aktif dan pasif Rasional Pengkajian dasar untuk mengetahui adanya masalah bowel. Membantu feses lebih lunakMenurunkan konstipasi. Meningkatkan pergerakan usus.

Menambah pengetahuan dasar tentang konstipasi agar dapat menghindari/mengurangi konstipasi. Untuk melunakkan feses

kolaborasi Konsultasi dengan dokter tentang pemberian laksatif

You might also like