You are on page 1of 2

Mirza Ferdyan Rezki 105020207111039 Ujian Tengah Semester Organization Development

PERUBAHAN GAYA HIDUP DI KOTA BESAR

PEMBAHASAN
Perubahan gaya hidup masyarakat, khususnya di kota-kota besar harusnya menjadikan toko tradisional merubah pola bisnisnya secara cerdas. Perkembangan convenience store dan apalagi minimarket bukan hanya mengharuskan penyesuaian jam operasional namun juga penyesuaian cara mendapatkan dan pembayaran barang dagangan. Penerapan supply chain sebagai alternatifnya. Untuk menerapkannya tentulah dibutuhkan kesungguhan untuk gotong royong. Hanya dengan berbentuk komunitas atau kelompok, misal koperasi, maka skala bisnis untuk menerapkannya menjadi masuk akal. Keterlibatan multistakeholder menjadi alternatif untuk menggerakkan usaha rakyat yang mampu bersaing sebagai Tuan dan Nyonya di negeri sendiri. Didalam perubahan kehidupan di kota-kota besar memang tidak bisa dirasakan secara normal tetapi perlahan-lahan suatu kota tersebut akan mulai berkembang dengan sendirinya, tanpa kasat mata juga perubahan memiliki segi yang berbeda dalam sektor-sektor yang berkembang di setiap daerah atau kota. Untuk mengatasi hal seperti ini ada solusi yang bisa di terapkan yaitu: 1.Mengurangi pembelian sekunder 2.Memilih membeli ke tempat yang strategis 3.Mendahulukan produk lokal Dengan menerapkan solusi di atas mungkin dengan adanya perubahan gaya hidup seseorang bisa mengendalikan keinginanya sehingga suatu daerah bisa berkembang secara teratu dan tidak menambah masalah akibat perkembangan yang terjadi. Untuk masalah yang sering di hadapi sendiri di kota-kota besar yaitu kemacetan yang melanda suatu kota yang berkembang contohnya seperti di daerah ibukota jakarta, yang semakin banyak penduduk yang berdatangan kesana untuk mencari nafkah.

Berikut masalah yang sering di hadapi di kota-kota besar: Persoalan kemacetan lalu lintas merupakan persoalan yang berlarut-larut. Hingga hari ini belum bisa diatasi secara bijak. Justru kemacetan semakin parah dari waktu ke waktu. Lihatlah Jakarta, tingkat kemacetannya sudah sangat parah. Bahkan banyak pengamat memprediksi dalam beberapa tahun ke depan, kota terbesar di negeri ini akan macet total. Tanpa ada keseriusan mengatasi kemacetan ini, bisa dipastikan kota-kota besar di Tanah Air akan menjadi "neraka". Hampir semua pihak termasuk pemerintah sudah mengetahui bahwa penyebab utama kemacetan lalu lintas adalah peningkatan jumlah kendaraan pribadi secara besar-besaran. Sementara penyebab tambahan adalah lemahnya kesadaran berlalu-lintas, kondisi jalan yang rusak, dan lampu merah (traffic light) yang sering mati. Namun mengapa kemacetan tetap menjadi persoalan besar di negeri ini? Ternyata pengetahuan yang tidak berkesadaran hanya menghasilkan kecacatan. Seorang pejabat bisa saja berkomentar tentang solusi mengatasi kemacetan lalu lintas. Tapi ketika seorang pejabat itu memiliki kendaraan pribadi sebanyak tiga atau lebih, komentarnya itu tidak bisa hidup. Komentarnya itu hanyalah pengetahuan bukan kesadaran. Sangat disayangkan ketika sebuah keluarga memiliki kendaraan pribadi melebihi anggota keluarganya. Faktanya, demikianlah yang banyak kita saksikan di kota-kota besar. Kondisi ini diperparah lagi dengan gaya hidup gonta-ganti kendaraan pribadi. Seolah-olah tingkat kesuksesan seseorang dilihat dari jenis dan model kendaraan yang dimilikinya. Ketika kendaraan pribadi khususnya mobil semakin menjamur, maka kemacetan lalu lintas tak dapat dielakkan lagi Banyak para pendatang yangdatang ke kota tanpa berbekal kemampuan atau skill yang memadaiuntuk dibutuhkan di kota, khususnyadi sektor formal. Kebanyakan darimereka datang ke kota hanya untuk mengadu nasib, mereka mengadukeberuntungan untuk mendapatkan pekerjaan. Tentu hal ini akan dapatmenimbulkan dampak negatif, sepertisemakin bertambahnya tingkat pengangguran, bertambahnya angka kemiskinan di kota, sehiggadapat memicu meningkatnya angka kriminalitas pula.Mereka yang tidak mempunyai pengahasilan yang cukup, atau yang tetap bertahan di kotadengan keadaan hidup di bawah garis kemiskinan tentunya juga akan menimbulkan masalah-masalah sosial seperti banyaknya pengemis jalanan, gelandangan, pemukiman yang kumuh didaerah pinggiran, dan lain sebagainya Dengan demikian permasalahan tentang perubahan di kota-kota besar dapat di atasi dengan kesadaran masayarakat tentang tindakanya di sekitarnya. Oleh karena itu dibutuhkan juga pempin yang bisa mengendalikan suatu pertumbuhan di suatu daerah agar perekonomian suatu daerah itu bisa di minimalisir dengan adanyanya campur tangan masyarakat sekitar juga kesadaran akan masyarakat akan kemampuan yang di miliki sehingga tidak memaksakan datang ke kotayan lebih berkembang,hal tersebut mempengaruhi gaya hidup seseorang apabila berada di kota yang lebih maju.

You might also like