Professional Documents
Culture Documents
org
PMB FIK. Prosesi Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNM, Kamis (6/9).
Kegiatan PMB yang bertempat di Gelanggang Olahraga (GOR) Bulutangkis FIK (6/9), ternyata menghadirkan politisi yang notabenenya calon wakil Gubernur Sulawesi-Selatan (Sulsel), Aziz Qahar Muzakkar. Pasangan Ilham Arif Sirajuddin pada Pemilihan Gubernur (Pilgup) mendatang itu, didaulat untuk memberikan kuliah umum bagi maba FIK. Kuliah umum yang dilaksanakan di hari kedua pelaksanaan PMB tersebut, sontak membuat sejumlah sivitas akademika kaget. Pasalnya, meski kedatanganya bukan berkampanye, namun ini mengindikasikan kampus sudah terkontaminasi dengan politik praktis. Hal ini diungkapkan, Irwan (Samaran) salah satu dosen FIK. Menanggapi hal itu, Pembantu Dekan III, Rum Birmar, mengaku tak tahu menahu perihal kedatangan Aziz. Menurutnya, hal itu sudah menjadi kebijakan dari dekan. Saya juga tidak tahu, coba tanya dekan. Karena kebijakannya itu, dari dekan, ucapnya saat perayaan Minggu
Gembira, Dies Natalis UNM (2/9). Sementara Dekan FIK, Arifuddin, mengatakan kehadiran Aziz Qahar, hanya dijadikan sebagai pemateri yang memiliki kapasitas yang tajam dan cocok untuk para mahasiswanya. wajar-wajar saja orang berpendapat seperti itu (politikus masuk kampus, red), tapi kan pak Aziz hadir sebagai mubaligh yang cocok sebagai pemateri bagi mahasiswa saya, ungkapnya. Langgar Kesepakatan Karena Aziz Berbeda dengan fakultas lainnya, PMB yang dilaksanakan FIK ternyata melenceng dari jadwal yang disepakati. Semula, dijadwalkan semua fakultas melakukan PMB tanggal 3 September. Namun, FIK malah melaksanakannya pada tanggal 5 dan 6 September. Sehari untuk LK dan sehari untuk birokrasi. Alhasil, sejumlah mahasiswa baru (maba) kelimpungan. Mereka ternyata datang pada waktu yang telah disepakati universitas. Sehingga, mereka harus pu-
lang tanpa berbuat apa-apa. Sebut Saja Amir, mahasiswa baru ini mengaku disuruh pulang kala ia datang hari senin (3/9). Iya, saya langsung pulang saja waktu itu, karena ternyata tidak ada PMB di FIK saat itu. Dan gara-gara itu juga saya tidak datang ke PMB yang hari rabu dan kamis dilaksanakan, karena saya tidak tahu informasinya, bebernya. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) bersama LK FIK,mengambil alih kegiatan PMB pada hari pertama. Menurut Presiden BEM FIK, Baso Irfan, mengatakan keberanian untuk melakukan PMB, dikarenakan restu birokrasinya. Hanya dengan bermodalkan surat pernyataan yang disodorkan ke birokrasi FIK, LK FIK akhirnya mendapat izin untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. Ia beserta LK lainnya, berjanji siap diberi sanksi, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami sendiri siap diskorsing selama dua semester apabila ada gerakan tambahan, tegasnya.
Bersambung ke halaman 3...
www.profesi-unm.org
Kampusiana
Nurdin, Nelayan Beruntung
NASIB mujur menimpa Nurdin (30), pria yang berprofesi sebagai nelayan dari Barombong, Kabupaten Gowa ini. Pasalnya, ia menjadi salah satu penerima doorprize dari rangkaian Dies Natalis ke-51 UNM. Ia yang datang sendirian ke kampus UNM, Rabu (5/9), langsung menerima hadiah satu unit televisi, kompor gas, dan sepeda dari pihak penyelenggara Dies Natalis, sesuai dengan tulisan yang disebutkan dalam balon hadiah yang ia temukan. Nurdin menceritakan, ketika sedang melakukan rutinitasnya sebagai nelayan memancing ikan di laut dekat Pulau Kodingareng. Tanpa diduga-duga olehnya, ia mendapati beberapa balon gas berisi kertas yang tengah mengapung-apung di laut. Ia pun langsung memungutnya. Karena dirinya kurang tahu membaca, maka ia menyerahkan lembaran kertas di dalam balon tersebut pada orang tuanya untuk dibacakan. Nurdin pun tak menyangka jika lembaran kertas tersebut merupakan hadiah doorprize yang diterbangkan UNM untuk memeriahkan hari jadinya yang ke 51, Minggu (2/9). Saya senang sekali mendapatkan hadiah ini. Sudah menjadi rezeki dari Yang Kuasa, tuturnya dalam dialek daerah Makassar. Hadiah yang diperoleh Nurdin di Fakultas Ekonomi tersebut alhasil resmi menjadi miliknya usai diserahkan langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi (FE), Andi Munarfa sebagai pihak panitia pelaksana acara Dies Natalis ke-51 UNM. (Rap)
FT Pisah Ranjang
ulang tahun UNM, kurang mampu menghadirkan massa yang banyak. Kami melihat di setiap tahunnya UNM tidak mampu menghadirkan banyak massa, sehingga kami melakukan seperti ini dengan tujuan meramaikan UNM melalui Fakultas Teknik, namun kami tetap menyediakan hadiah untuk universitas. Kami berharap ke depan fakultas lain juga seperti itu, ujarnya. Ia berharap, kedepan pelaksanaan Minggu Gembira ini tidak hanya dinikmati dosen dan pegawai, namun juga bisa dilibatkan semua lembaga kemahasiswaan (LK) yang ada. Menanggapi hal itu, Ketua Panitia, Munarfah menuturkan bahwa panitia sudah merapatkan hal tersebut. Hanya saja, melihat jadwal acara FT yang terbilang padat sehingga mereka diberikan izin untuk membuat acara sendiri. Banyak yang mengatakan bahwa mereka tidak bersatu. Tetapi, saya membenarkan juga kerena banyak acara. Jadi, salah satu antisipasi saya memberikan mereka tempat mereka di ujung, terang Dekan Fakultas Ekonomi (FE) ini. Namun, ia mengaku kecewa lantaran FT lebih dahulu memulai acara tanpa menunggu aba-aba dari panggung utama yang di buka langsung Rekror UNM, Arismunandar. (Tar)
Ada pemandangan berbeda yang tampak saat pelaksanaan Minggu Gembira yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis UNM yang ke-51 ini (2/9). Bagaimana tidak, kegiatan yang diselenggarakan di Kampus UNM Gunung Sari tersebut, terlihat dua kubu yang bersebrangan membagikan doorprize untuk sivitas akademika. Selain panitia Dies Natalis yang membagi-bagikan hadiah bagi mereka yang kuponnya muncul setelah diacak. Ternyata diantara sembilan stand fakultas yang ada, hanya Fakultas Teknik (FT) yang juga melakukan hal yang sama. FT berani memisahkan panggung dengan tempat yang telah disediakan panitia. Hadiah yang disediakan pun terbilang fantastik, tak jauh beda dengan hadiah yang disiapkan panitia Dies Natalis. Ketua Jurusan Teknik Elektro, Alimuddin yang kala itu menjadi Master of Ceremoni (MC) di panggung Fakultas Rajawali itu, mengatakan konsep kegiatan ini terlaksana agar sivitas akademika FT tertarik untuk ikut berpartisifasi, tidak hanya mengandalkan kado yang disiapkan universitas. Sehingga, FT berinisiatif menyiapkan hadiah tersendiri untuk para dosen dan mahasiswanya. Lebih jauh, Alimuddin mengungkapkan selama ini dalam perayaan
Kilas LK
www.profesi-unm.org
PETISI. Presiden BEM UNM, Ahmad Jamir, membacakan petisi tuntutan terkait transparansi dana PMB.
FOTO: RIZKI-PROFESI
PASCA pelaksanaan Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Rektorat UNM. Dalam aksinya, BEM bersama dengan beberapa mahasiswa perwakilan LK Fakultas me-
nutut akan adanya transparansi dana PMB tersebut. Presiden BEM, Ahmad Jamir, yang memimpin aksi tersebut. Menilai, universitas tidak secara terang-terangan mentransparansikan penggunaan anggaran dana PMB. Tidak mungkin habis itu dana.
minta Pembatu Rektor III dan Pembantu Dekan III UNM ditiadakan. Kalau birokrasi sudah tidak mau mendengarkan kita, bubarkan saja semua LK, kalau LK sudah bubar, tidak usah ada PR III dan PD III, ancam mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) ini. Menanggapi hal itu, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Heri Tahir membantah jika dana tersebut digunakan untuk hal-hal di luar PMB. Ia menjelaskan, anggaran digunakan untuk membayar sewa gedung, konsumsi dan gaji pegawai. Gedung itu Rp 50juta sewanya, komsumsi kira-kira Rp 200juta, sisanya itu dipakai untuk pembinaan mahasiswa dan hal itu sudah dibagikan kepada semua masing-masing fakultas untuk diberikan ke LK, terangnya. (Yas)
www.profesi-unm.org
editorial
Lintas UNM
adirnya Aziz Qahar, dalam Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) memunculkan beragam spekulasi. Hal ini bukan tanpa alasan, Sosok Aziz yang saat ini genjar membangun dukungan politik untuk maju sebagai wakil gubernur Sulsel tahun depan menjadi bukti kuat kecurigaan akan adanya permainan mata dengan pihak yang bersangkutan. Meski, kedatangannya hanyalah berdalih memberi kuliah umum di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Ironi, kampus yang semestinya steril dengan aroma-aroma politik praktis. Malah ternodai dengan hal seperti itu. Bahkan, mereka seakan-akan larut dalam hegemoni yang ditancapkan Aziz Qahar saat memberi kuliah. Apapun alasannya, para aktor politik itu tidaklah pantas masuk dalam kampus. Sebab, jika mahasiswa sudah terkontaminasi dengan bau politik, ini akan berefek negatif terhadap masa depan universitas. Bukankah, kampuslah tempat dimana kaum intelektul diasah, yang bakal melahirkan kaum kritikus, ilmuwan, dan bersih dari segala intimidasi apapun. Semoga saja, wibawa kampus tidak digerogoti dengan sistem semacam itu. Harapan terbesarnya, independensi kampus masih tetap terjaga. Satu hal yang pasti, dunia politik tidak boleh dicampur adukkan dengan syahwat politik. Terlebih terhadap para pimpinan kampus, karena kampus butuh pemimpin bukan penguasa atau politikus. (*)
sukses tersebut akan menceritakan sejarah masing-masing, mulai dari kecil hingga dirinya bisa sukses sampai sekarang ini. Kita juga akan tampilkan foto-foto masa kecil mereka, ungkap dosen Fakultas Ilmu Pendidikan tersebut. Faridah menambahkan, acara ini dibuka gratis untuk umum dan pesertanya terbatas, jadi bagi mahasiswa ataupun dosen yang ingin mengikuti acara ini cukup menghubungi panitia, atau langsung datang di UPT LKPM untuk mendaftar atau langsung registrasi di tempat kegiatan. Berkenaan dengan hal tersebut, UPT LKPM juga membuka layanan bagi mahasiswa yang memilki kendala dalam hal pengembangan diri. Ia melanjutkan, pihaknya bersedia untuk dijadikan tempat untuk curhat. Siapa tahu ada temanmu yang galau atau mau konsultasi tentang cinta, suruh saja kesini, ungkapnya sambil tersenyum. (Tri)
Sudut
+ PMB FIK Hadirkan Politisi - Awas kampanye terselubung + FT Pisah Ranjang - Pengen cerai ya...? + BEM UNM Minta Kejelasan Dana PMB - Masa dananya sudah habis...?
Dg. Lu
Pelindung: Arismunandar Penasehat: Sofyan Salam, Nurdin Noni, Heri Tahir, Eko Hadi Sujiono, Kamaruddin, Baliana Dewan Pembina: Abdullah Dolla, Asia Ramli Prapanca, Hazairin Sitepu, Anshari, Akbar Faisal, Mukramal Azis, Uslimin, Ammas D R, Fachrudiin Palapa, Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, Syamsuddin Yoko, Rusli Siri, Makmur Abdullah, Fitriani Rachman. Pemimpin Umum: Sahrul Alim, Pemimpin Redaksi: Asri Ismail, Sekretaris: Fajrianto Jalil, Bendahara: Nurjanna Jamaluddin, Redaktur : Sutrisno Zulkifli, Rukmana Mansyur, Muhammad Ilham, Sudarmi, Kepala Online: Imam Rahmanto, Kepala Penyiaran: Andini Ristiyaningrum, Kepala Litbang: Fahrizal Syam, Layouter dan Desainer Grafis: Khaerul Mustaan, Fotografer: Rizki Army Pratama, Reporter: Yeni Febrianti, Syamsul Alam, Azhar Fadhil, Muhammad Yasir, Muhammad Ilham Nur, Fatma Husni, Nur Lela, Sugianto, Hesikumalasari, Susi Amriani, Ary Utary Nur, Fadilah Dwi Octaviani. Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.org.
Weekly News