Professional Documents
Culture Documents
harus menyeimbangkan antara : Kebutuhan Preferensi / Keinginan Ketersediaan Sumber daya Keputusan seseorang untuk memilih sumber daya inilah yang melahirkan fungsi permintaan. Dalam ekonomi konvensional konsumen diasumsikan selalu bertujuan untuk memperoleh kepuasan (utility) dalam kegiatan konsumsinya.
1 Utility secara bahasa berarti : berguna,
Jika menggunakan teori konvensional, konsumen diasumsikan selalu menginginkan tingkat kepuasan yang tertinggi. Konsumen akan memilih mengonsumsi barang A atau B tergantung pada tingkat kepuasan antara kedua barang tersebut, tapi juga tergantung dana atau anggaran yang dimiliki. penting Dari hal diatas terdapat 2 hal yang untuk kita kritisi : 1. Tujuan Konsumen adalah mencari kepuasan tertinggi, penentuan barang atau jasa untuk dikonsumsi didasarkan pada kriteria kepuasan. 2. Batasan Konsumsi hanyalah kemampuan anggaran. Sepanjang terdapat anggaran2
PENENTUAN MASHLAHAH BAGI KONSUMEN Besarnya berkah yang diperoleh berkaitan langsung dengan frekuensi kegiatan konsumsi yang dilakukan. Semakin tinggi frekuensi kegiatan yang bermashlahah, maka semakin besar pula berkah yang akan diterima oleh pelaku konsumsi. Dalam Al Quran
7
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya (Ayat 7). Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula (Ayat 8).
8
Manfaat Material Manfaat fisik dan psikis Manfaat intelektual Manfaat terhadap lingkungan Manfaat Jangka Panjang
10
Kegiatan konsumsi terhadap barang / jasa yang halal dan bermanfaat (thoyyib) Akan Memberikan berkah bagi konsumen. Berkah ini akan hadir jika seluruh hal berikut ini dilakukan dalam konsumsi : Barang / Jasa yang dikonsumsi bukan merupakan barang Haram. Tidak berlebih-lebihan dalam jumlah konsumsi. Diniatkan untuk mendapatkan ridho Allah.
11
Niat ibadah/kebaikan
Pemenuhan Kebutuhan Manfaat (duniawi) Maslahah Madharat Hal yang sia-sia Hal yang merugikan Pemenuhan keinginan Berkah
FORMULASI MASLAHAH
M=F+B M = Maslahah F = Manfaat B = Berkah B = (F) (P), P = p B = Fip M = F + F ip sehingga M = F(1+ ip)
2 3 4 5 6 7 8
10 18 24 28 30 32 32 30
27 27 27 27 27 27 27 27
2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 1 1
2 3 4 5 6 7 8
2 3 4 5 6 7 8
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
2 3 4 5 6 7 8
14 26 36 44 48 50 50 47
-1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
HUKUM PENURUNAN UTILITAS MARGINAL Frekuensi Konsumsi(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 Total Kepuasan Total utility(2) 10 18 24 28 30 32 32 30 Utilitas Marginal (MU) (3) 8 6 4 2 2 0 -2
2 3 4 5 6 7 8
2 3 4 5 6 7 8
10 18 24 28 30 32 32 30
27 27 27 27 27 27 27 27
Perbandingan Mashlahah Marginal antara Kondisi yang Peduli dan Tidak Peduli Mashlahah
Frek Kegiatan 1 Manfaat Fisik/psikis Marginal Maslahah Tak Peduli Maslahah Marginal Peduli
2 3 4 5 6 7 8
10 18 24 28 30 32 32 30
8 6 4 2 2 0 -2
Mashlahah Konsumsi Halal dari Konsumen yang Kurang Menyukai Maslahah ( = 1, = 0,5) Frek Manfaat Kegiatan Fisik Pahala Per unit Total Pahala (ip) (1+ip) Maslahah F=(1+ip) Maslahah Marginal (MM)
10 18 24 28 30 32 32 30
27 27 27 27 27 27 27 27
27
5 7 9 10 12 13 14 15
81 84 75 58 59 33 1
2 3 4 5 6 7 8
Mashlahah Konsumsi Halal dari Konsumen yang Kurang Menyukai Maslahah ( = 1, = 1,5) Frek Manfaat Kegiatan Fisik Pahala Per unit Total Pahala (ip) (1+ip) Maslahah F=(1+ip) Maslahah Marginal (MM)
2 3 4 5 6 7 8
10 18 24 28 30 32 32 30
27 27 27 27 27 27 27 27
27
2 3 4 5 6 7 8
8 6 4 2 2 0 -2
81 84 75 58 59 33 1
Membagi penerimaan negara : Ghanimah, adaqah , harta fay (jizyah, usyur dan kharaj) Ghanimah: segala sesuatu yang dikuasai oleh kaum muslim dari harta orang kafir melalui peperangan (pemasukan negara), bila pertempuran melawan musuh maka dibagikan sesuai QS: al-anal ayat 41. (20% Allah dan Rasul-Nya, orang miskin, sisanya saham bagi mereka yang ikut peperangan Zakat: zakat pertanian sebesar usyr 10%/ 5% (tergantung tanah dan irigasi), hasil produksi agrikultur akan dikenakan zakat bila telah mencapai nishab 623 kg. Zakat hasil mineral dan barang tambang seperti ghanimah : 20% dari total produksi
Harta Fay : segala sesuatu yang dikuasai kaum muslim dari harta orang kafir tanpa peperangan, termasuk kharaj tanah tsb, jizyah perorangan dan usyr dari perdagangan. Jizyah: pajak yang ditarik dari penduduk non muslim di negara muslim sebagai biaya perlindungan mereka Usyr (bea cukai): hak kaum muslimin yang diambil dari harta perdagangan ahl jimmah dan penduduk darul harbi yang melewati perbatasan negara Islam (dibayar uang cash atau barang). Muslim: zakat perdagangan 2,5% dari total barang, ahl jimmah 5%, kafir Harbi 10%. Syarat : barang yang dibawa memang diperdagangkan, nilai barang yang dibawa tidak kurang dari 200 dirham
Kharaj : pajak tanah yang dipungut dari non muslim. Ada 2 metode penarikan: 1. Misahah: metode perhitungan kharaj yang didasarkan pada pengukuran tanah tanpa memperhitungkan tingkat kesuburan tanah, sistem irigasi dan jenis tanaman 2. Muqasamah : para petani dikenakan pajak dengan menggunakan rasio tertentu dari total produksi dari mereka hasilkan (sesuai jenis tanaman, sistem irigasi dan jenis tanah pertanian). 1) 40% dari produksi yang diirigasi oleh hujan alami 2) 30% dari produksi yang diirigasi oleh hujan buatan 3) dari produksi panen musim panas Keuntungan Muqasamah : 1. Peningkatan pendapatan bait al-mal
D = Q = f (P)
P1 P2
Q1
Q2
Jumlah
P3 P4
Q4
Q3
Jumlah
Hukum permintaan: Bila harga naik jumlah permintaan turun / sebaliknya Abu Yusuf : Kadang-kadang makanan berlimpah tetapi tetap mahal dan kadang2 makanan sangat sedikit tetapi murah. Menyangkal hubungan terbalik antara supply dan harga, harga tidak tergantung permintaan saja, tetapi juga bergantung pada penawaran, sehingga peningkatan/penurunan harga tidak selalu berhubungan dengan peningkatan/penurunan permintaan & oenawaran Hukum Penawaran: Bila P naik, maka jumlah yang ditawarkan naik Abu Yusuf : Ada beberapa variabel lain yang mempengaruhi (jumlah uang yang beredar, penimbunan barang, pergeseran permintaan
Mengklasifikasi pendapatan negara menjadi empat bagian: pendapatan zakat dan ushr (pajak tanah), pendapatan khums dan sedekah untuk fakir miskin, pendapatan kharaj, fai, jizyah, ushr (pajak perdagangan) dan sewa tanah untuk membayar dana pensiun, biaya opresional dan kebutuhan militer, pendapatan lain-lain untuk membayar pekerja, anak2 terlantar dan dana sosial lainnya. Kebijakan ekonomi lainnya: 1. Kepemilikan tanah (tanah tetap pada pemilik dengan syarat membayar kharaj dan jizyah) 2. Zakat, Menetapkan kuda, karet dan madu sebagai obyek zakat karena pada masanya lazim diperdagangkan 3. Ushr : pajak pada pedagang yang memasuki wilayah Islam (2,5% muslim, 5% kafir dzimmi, 10% kafir harbi) 4. Mata uang: awal, satu mitsqal / 20 qirat/ 100 grain barley diubah menjadi dirham perak seberat 14 qirat atau 70 grain barley rasio satu dirham dengan satu mitsqal adalah tujuh per sepuluh
Aturan keseluruhan yang menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi bagi semua unit ekonomi yang ada dalam suatu masyarakat atas dasar prinsip-prinsip tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu. Ilmu ekonomi: ilmu yang berhubungan dengan penjelasan terperinci perihal kehidupan ekonomi, peristiwa2nya, fenomena2 lahiriahnya, serta hubungan antara peristiwa2 dan fenomena2 tsb dengan sebab2 dan faktor2 umum yang mempengaruhinya Ilmu ekonomi Islam: suatu kajian yang senantiasa memperhatikan rambu-rambu metodologi ilmiah, sehingga dalam proses perkembangannya senantiasa mengakomodasikan berbagai aspek dan variabel dalam analisis ekonomi. Sistem ekonomi Islam: suatu keharusan dalam kehidupan seorang muslim dalam upaya untuk mengimplementasikan ajaran islam dalam aktivitas ekonomi
1.Sistem nilai yang melandasi segala kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh setia unit ekonomi. 2.Adanya tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai. 3.Adanya patokan yang menyeluruh yang mengatur operasi unit-unit yang ada.
SISTEM EKONOMI
Lanjutan..
5.Komunis (Revolusi Rusia tahun 1917), menjadi sosialis demokrat (alexander kerensky), ganti sosialis diktator oleh Lenin, Step backward in order to take two steps a head: memperluas lembaga perbankan, moadal asing dapat masuk, tenaga ahli teknologi luar diminta menangani industri berat, sektor pertanian diusahakan swasta. Komunis Cina (bertahan 1958), pemberian otonomi industri lokal & kolektifisme pertanian di daerah, sehingga menjadi ekonomi terbuka yang kapitalis Komunis Yugoslavia (campuran sosialis demokrat dan komunis soviet) desentralisasi & otonomi luas, namun pecah menjadi Bosnia & Serbia
Lanjutan
6.Sistem Ekonomi Berencana di Dunia Ketiga. Dipakai negara2 berkembang: India, Pakistan, Mesir, Mexico dan Indonesia (1960-1966), melalui pengembangan industri berat, banyak proyek macet kurangnya dana domestik, inflasi kronis, banyak pengangguran 7.Monetary Orde (permasalahan ekonomi dapat diselesaikan lewat kebijakan moneter): penyimpangan fungsi lembaga perbankan dan keuangan, tidak berfungsinya uang sebagai alat tukar (mata dagangan), Kebijakan anggaran negara devisit tidak dapat memperbesar kesempatan kerja/menekan pengangguran 8.Orde strukturalis: pembangunan ekonomi dengan perubahan kegiatan struktur sektoral, hasil akhir: makin meluasnya sektor informal yang tidak sehat & pengangguran secara struktural
Lanjutan..
9.Sistem Ekonomi Campuran (sub sistem kapitalis, sub sistem sosialis, sub sistem negara setempat). Dampak: muncul kelompok kapitalis birokrat/sosialis birokrat, inefisiensi/high cost economy dan semakin merosotnya kesejahteraan masyarakat gol. Menengah kebawah. 10.Post Industrial State Economy (setelah revolusi industri: kemajuan bidang teknologi dibayar dengan kerusakan sumber daya alam, manusia dan lingkungan hidup
EKONOMI ISLAM
Ilmu dan aplikasi petunjuk & aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh dan menggunakan sumberdaya material agar memenuhi kebutuhan manusia dan agar dapat menjalankan kewajibannya kepada Allah dan Masyarakat (Hasanuzzaman,1984). Ilmu sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat dalam perspektif nilai-nilai Islam (Mannan, 1986). Suatu upaya sistematik untuk memahami masalah ekonomi dan perilaku manusia yang berkaitan dengan masalah itu dari perspektif Islam (Ahmad, 1992). Tanggapan pemikiran muslim terhadap tantangan ekonomi pada jamannya, yang dibantu oleh Al-Quran dan Sunnah disertai dengan argumentasi dan pengalaman empirik (Siddiqie, 1992). Suatu upaya memusatkann perhatian pada studi tentang kesejahteraan manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan sumberdaya di bumi atas dasar kerjasama dan partisipasi (Khan, 1994)
Lanjutan
Ekonomi islam: Cabang ilmu yang membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang langka yang sejalan dengan syariah Islam tanpa membatasi kreativitas individu ataupun menciptakan suatu ketidakseimbangan ekonomi makro atau ekologis (Chapra, 1996) Ekonomi Islam: sebuah doktrin (bukan ilmu pengetahuan), cara yang direkomendasikan Islam dalam mengejar kehidupan ekonomi, bukan merupakan suatu penafsiran yang dengannya Islam menjelaskan peristiwa2 yang terjadi dalam kehidupan ekonomi dan hukum2 yang berlaku didalamnya. Ekonomi Islam: Ilmu ekonomi yang diturunkan dari ajaran Al Quran dan Sunnah (Metwally,1995) Ekonomi Islam: implementasi sistem etika Islam dalam kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk pengembangan moral masyarakat.
Lanjutan.
Ekonomi Islam: representasi perilaku ekonomi umat muslim untuk melaksanakan ajaran Islam secara menyeluruh (analisis ekonomi 3 aspek: norma & nilai2 dasar Islam, batasan ekonomi & status hukum, aplikasi & analisis sejarah (Naqvi, 1994). Ekonomi Islam: pendekatan historis, empiris / teoritis untuk mewujudkan kesejahteraan manusia, yaitu falah, yang bermaknakan kelangsungan hidup, kemandirian, dan kekuatan untuk hidup. Ilmu ekonomi Islam: suatu kajian yang senantiasa memperhatikan rambu-rambu metodologi ilmiah, sehingga dalam proses perkembangannya senantiasa mengakomodasikan berbagai aspek dan variabel dalam analisis ekonomi. Sistem ekonomi Islam: suatu keharusan dalam kehidupan seorang muslim dalam upaya untuk mengimplementasikan ajaran islam dalam aktivitas ekonomi
KESIMPULAN
Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk mengalokasikan sumberdaya untuk mencapai falah berdasarkan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai Al Quran dan Sunnah
Sistem Ribawi
Seseorang menjual sesuatu kepada orang lain,pembayarannya akan dilakukan pada suatu tanggal yang disepakati bersama, bila pembeli tidak membayar tepat waktu, tenggang waktu diberikan dengan syarat membayar dengan jumlah yang lebih besar daripada harga awal Seseorang meminjamkan sejumlah uang selama jangka waktu tertentu dengan syarat pada saat jatuh tempo, peminjam membayar pokok modal bersama dengan suatu jumlah tetap riba/tambahan Antara peminjam dengan pemberi pinjaman melakukan kesepakatan terhadap suatu tingkat riba selama jangka waktu tertentu, apabila jatuh tempo dan belum bisa membayar, peminjam diharuskan membayar suatu tingkat kenaikan riba tertentu sebagai kompensasi tambahan tenggang waktu pembayaran.
QS. Ar Ruum: 39
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). QS. An-Nisaa: 160-161 160. Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan Karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, 161. Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal Sesungguhnya mereka Telah dilarang daripadanya, dan Karena mereka memakan harta
QS. Ali Imran :130 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda[228]] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. [228] yang dimaksud riba di sini ialah riba nasi'ah. menurut sebagian besar ulama bahwa riba nasi'ah itu selamanya Haram, walaupun tidak berlipat ganda. Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya Karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. riba yang dimaksud dalam ayat Ini riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman Jahiliyah.
QS. Al-Baqarah: 278-279 278. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. 279. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka Ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)
Muhammad Sebagai Pedagang dan pribadi Mulai berdagang pada taraf kecil
kota Mekah Menggunakan modal orang lain yang berasal dari para janda kaya dan anak yatim yang tidak mampu menjalankan modalnya sendiri (upah/bagi hasil) Menikah dengan khadijah binti Khuwailid, menjadi manajer dan mitra bagi isterinya. Perdagangan mencakup: Yaman, Bahrain, Irak dan Syiria Urusan dagang melalui agen-agennya Kadang2 mengambil pinjaman berdasar gadai, membeli barang tunai, dan dengan pinjaman
di
1. Membangun Masjid sebagai Islamic Centre 2. Menjalin ukhuwah islamiyah antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar 3. Menjalin kedamaian dalam negara 4. Mengeluarkan hak dan kewajiban bagi warga negaranya 5. Membuat konstitusi negara 6. Menyusun sistem pertahanan negara 7. Meletakkan dasar-dasar keuangan negara
1. Penyebaran Islam (berdampak pada kenaikan aggregate demand dan aggregate supply karena penggunaan sumber daya alam akan semakin maksimal) 2. Meningkatnya pendapatan masyarakat, MPC tetap, namun MPS meninghkat karena Rasulullah mendorong umatnya untuk investasi, dalam jangka panjang meningkatkan pendapatan nasional secara keseluruhan 3. Pendidikan dan kebudayaan 4. Pengembangan ilmu pengetahuan 5. Pembangunan infrastruktur 6. Pembangunan armada perang dan keamanan 7. Penyediaan layanan kesejahteraan sosial
KEBIJAKAN FISKAL
1. Peningkatan pendapatan nasional dan tingkat partisipasi kerja (akad muzaraah, musaqat dan mudharabah) 2. Kebijakan pajak (kharaj, khums, zakat) menyebabkan kestabilan harga dan mengurangi tingkat inflasi 3. Anggaran, APBN dilakukan secara cermat, efektif dan efisien, sehingga jarang terjadi defisit anggaran 4. Kebijakan fiskal khusus untuk pengeluaran negara ( meminta bantuan kaum muslimin untuk memenuhi kebutuhan pasukan muslim, meminjam peralatan kaum non muslim secara cuma2 kalau rusak diganti, meminjam uang dari orang2 tertentu diberikan kepada muallaf serta menerapkan kebijakan insentif untuk menjaga pengeluaran dan meningkatkan partisipasi kerja dan produksi kaum muslimin.
KEBIJAKAN MONETER
1. Mata uang yang digunakan Dinar dan dirham (dinar: 10x dirham) 2. Besarnya volume impor dinar dan dirham, serta barang 2 komoditas bergantung volume komoditas yang diekspor ke dua negara tersebut dan wilayah2 lain. Uang akan diimpor bila permintaan uang mengalami penurunan. Uang tidak dipenuhi dari keuangan negara, tetapi juga hasil perdagangan luar negeri 3. Tidak ada tarif dan bea masuk pada barang impor, uang dimpor dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan internal 4. Nilai emas dan perak pada kepingan dinar dan dirham sama dengan nilai nominal (face value) uangnya, sehingga keduanya dapat dibuat perhiasan / ornamen. Periode awal Islam: money supply terhadap pendapatan sangat elastis. 5. Motif permintaan uang: permintaan transaksi (transaction demand) dan permintaan uang untuk berjaga-jaga (precautionary demand)
Stabilitas nilai uang: percepatan peredaran uang Larangan terhadap kanz cenderung mencegah dinar dan dirham keluar dari perputaran 2. Larangan praktek bunga uang mencegah tertahannya uang di tangan pemilik modal 3. Mendorong masyarakat untuk mengadakan akad kerjasama dan mendesak mereka untuk memberikan qard al-hasan 4. Penghapusan struktur pasar monopoli dari kaum Quraisy meningkatkan efisiensi pertukaran dan membawa perekonomian kepada distribusi pendapatan yang lebih baik
32. Allah-lah yang Telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, Kemudian dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan dia Telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan dia Telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. 33. Dan dia Telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan Telah menundukkan bagimu malam dan siang. 34. Dan dia Telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
38. Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orangorang yang dalam perjalanan[1171]. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka Itulah orang-orang beruntung. [1171] yang berhak menerima zakat ialah: 1. orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang Karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang
Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacammacam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-
26. Dan berikanlah kepada keluargakeluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. 27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. QS. Al Israa
A. Mekanisme Pasar
Pasar dalam pengertian ilmu ekonomi adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran. Mekanisme pasar adl proses penentuan harga berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran. Ibnu Taimiyah juga memiliki pandangan pasar bebas yaitu Naik turunya harga tak selalu berkaitan dgn penguasaan (Zulm) yang dilakukan seseorang. Jika kebutuhan barang meningkat barang sedikit tentunya harga akan naik,begitu juga bila barang melimpah tapi permintaan menurun harga juga akan turun.
Lanjutan..
5.Harga juga dipengaruhi oleh alat pembayaran yaitu jika mengunakan yg umum dipakai maka harga akan rendak ketimbang yg jarang dipakai. 6.Kontrak maksudnya adalah adanya timbal balik kepemilikan oleh kedua belah pihak yg melakukan transaksi. 7.Ini juga berlaku bagi yg injam atau menyewanya.
B. Mekanisme Harga
Mekanisme harga adl proses atas dasar gaya tarik manarik antara konsumen dan produsen baik dari pasar barang ataupun dari faktor faktor produksi. * Menurut Ibnu taimiyah harga harus adil maksudnya: Nilai harga dimana orang-orang menjual barangnya yang diterima secara umum sebagai hal yang sepadan dengan barang yang dijual ataupun barang-barang yang sejenis lainnya ditempat dan waktu tertentu. Harga dibedakan menjadi 2 : - Kompensasi adil ( iwad al-mitsl) ;nilai harga yang setara dari sebuah benda menurut adat kebiasaan,tiada tambahan atau pengurangan
- Harga yang setara/adil ( Tsaman al-mitsl) : Nilai harga dimana orang menjual barangnya dapat diterima secara umum sbg hal yg sepadan dgn barang yang dijual itu ataupun barang-barang yg sejenis ditempat dan waktu tertentu. Konsep keadilan menurut Ibnu Taimiyah adl sama dengan la dhahar yakni tidak melukai dan merugikan orang lain. Konsep ini muncul ketika ada masalah moral dan kewajiban hukum contoh kasus :
Ketika seseorang bertanggungjawab menyebabkan terluka atau rusaknya orang lain ,hak milik,keperawanan dan keuntungan. Aketika seseorang mempunyai kewajiban membayar kembali atau profit yg setara atau ganti rugi atas terlukanya sebagian tubuh. Ketika seseorang telah dipertanyakan telah membuat kontrak tidak sah atau kontrak sah pada peristiwa yang menyimpang dalam kehidupan atau hak milik
C. REGULASI HARGA
Regulasi harga adalah pengaturan terhadap harga barang yang dilakukan pemerintah. Regulasi ini bertujuan untuk memelihara kejujuran dan kemengkinan penduduk bisa memenuhi kebutuhan pokoknya. Regulasi harga sangat mempermudah usaha mikro dalam menghadapi manipulasi pasar yang umumnya dilakukan
Dari Anas bin malik ra beliau berkata : Harga barang-barang pernah mahal pada masa Rasulallah Saw. Lalu orang orang berkata : Ya Rasulallah, harga-harga menjadi mahal ,tetapkanlah standar harga untuk kami,lalu Rasulallah bersabda : sesungguhnya Allahlah yang menetapkan harga ,yang menahan dan membagikan rizqi,dan sesungguhnya saya mengharapkan agar saya dapat berjumpa dengan Allah SWT dalam keadaan tidak seorangpun diantara kamu sekalian yang menuntut saya karana kezaliman dalam pertumpahan darah dan harta (diriwayatkan oleh perawi yang lima kecuali an-nasai (ahmad,abu daud,tirmidzi,dan ibnu majah).
Menurut Ibnu Taimiyah, hadits tersebut mengungkapkan bahwa Rasulallah Saw tidak mau ikut campur dalam masalah regulasi harga. Kenaikan harga dipicu kondisi objektif pasar Madinah bukan karena kecurangan yang dilakukan seseorang untuk meraih keuntungan belaka melainkan pada waktu itu pasar Madinah kekurangan suplay impor karena menurunnya produksi.
D. HAK MILIK
Dalam Islam : Allah SWT adalah pemilik yang sesungguhnya dan mutlak atas alam semesta. Menurut Ibnu Taimiyah : Hak milik adl sebuah kekuatan yg didasari atas syariah untuk mengunakan sebuah obyek,tetapi kekuatan itu bervariasi dalam bentuk dan jenisnya.
1. Hak milik Individu Setiap individu memiliki hak yang untuk menikmati hak miliknya,menggunakannya secara produktif,memindahkannya dan melindunginya dari kemubaziran. 2. Hak Milik Sosial atau Kolektif Hak milik sosial berbentuk macam-macam. Misalnya ; alam semesta, air, rumput ,api, angin. 3. Hak Milik Negara Negara membutuhkan hak milik untuk memperoleh pendapatan,sumber pengahasilan dan kekuasaan untuk melaksanakan kewajibannya,seperti untuk menyelenggarakan pendidikan,regenerasi moral,memelihara keadilan,hukum dan secara umum melindungi seleruh kepentingan penduduk.
Harga MQ Cola/Botol
Santri I Q1 4 3 2 1 0
Santri 2 Santri 3 Q2 4 3 2 2 2 Q3 12 10 8 5 3
Jumlah Qm 20 16 12 8 5
Permintaan
25
D = Q = f (P)
20 15 10
500
750
1000
1250
Harga
Permintaan A A 20 15 10
25
D = Q = f (P)
500
750
1000
1250
Harga
Konsumsi tidak boleh berlebihlebihan (QS. Al-Anaam:141) Mengkonsumsi yang halal dan Thayyib (QS. Al Baqarah:75)
HUKUM PENAWARAN
Kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia untuk menjualnya pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode waktu tertentu. Semakin tinggi harga suatu barang, semakin besar jumlah penawaran barang tsb, Semakin rendah harga suatu barang, semakin rendahjumlah penawaran barang tsb.
Harga
P3 P4
Q4
Q3
Jumlah Penawaran
Harga
P3 P4
Q4
Q3
Jumlah Penawaran
Kuantitas
MERKANTILIS
Merkantilis : menghasilkan ekonomi kolonialisme (IMF/World Bank / GATT / NAFTA / WTO / Militari Collosus), Pengkritik: J.W Smith (Economic Democracy), Susan George ( A Fate Worse Than Debt & Republik Pasar bebas), John Perkins (Economic hitman)
Heru Sulistyo,SE,MSi
Lanjutan: Ciri 2
Kebutuhan manusia tidak terbatas Sumber2 ekonomi relatif terbatas Pemenuhan maksimal kebutuhan individual yang relatif tidak terbatas Memunculkan homo economicus (p 4) Division of labour Self interested behaviour dalam pasar selft regulating / correcting, natural liberty, adanya an invisible hand dan menentang interventionism Melahirkan paham fundamentalisme pasar (market fundamentalism), free perfect competition, free perfect market)
Heru Sulistyo,SE,MSi
Lanjutan: Pengkritik
Pengkritik aliran klasik dan neoklasik (aliran moral ekonomi): Joan Robinson (Economic Philosophy), Gunnar Myrdal, Kaldor, Dudley Seers, Amartya Sen (On ethics Economic), Leah Greenfeld, Umer Chapra (The future of economics), Thurow & Heilbroner (Economics Explained), Galbraith (the culture of contentment), Hans singer, Paul baran, Jan Tinbergen, Irma adelman, Stiglitz, Kaushik Basu, Konsep Moral Ekonomi: Keadilan (justice), peduli persamaan, dan pemerataan (equality & equity), kemanusiaan (humanity), menghormati nilai2 agama (religious value), kepentingan bersama (social welfare) dan kepentingan individu (the pursuit of happiness, compassion)
Heru Sulistyo,SE,MSi
KAPITALIS
Mengandalkan investasi & pemilikan faktor produksi, distribusi, perkembangan tingkat kemakmuran diserahkan oleh swasta (Amerika: 200.420 unit perush di dikuasai perush raksasa (102 unit)
Heru Sulistyo,SE,MSi
Komunis
Revolusi Rusia 1917, diganti Sosialis demokrat (Alexander Kerensky), diganti lagi sistem sosialis diktator (Lenin), beralih ke kapitalis: Step backward in order to take two staps ahead Komunis Cina terpusat hingga 1958 (Great Leap Forward diperkenalkan), beralih ke sistem desentralisasi & pemberian otonomi terhadap industri lokal & pertanian Komunis di Yugoslavia (campuran sosialis demokrat & komunis soviet & mempertahankan hub bebas dengan Ameika Dan Eropa)
Heru Sulistyo,SE,MSi
Monetary Orde
Permasalahan ekonomi dipecahkan melalui kebijaksanaan moneter, namun sistem ini gagal karena terjadi penyimpangan fungsi lembaga perbankan dan keuangan serta uang sebagai alat tukar tidak dapat berfungsi penuh Bank pencipta kredit, keuntungannya banyak diperoleh dari perdagangan mata uang dan kertas berharga lainnya. Uang sebagai alat tukar telah menjadi mata dagangan Akibatnya terjadi kekacauan sistem moneter : peredaran jumlah uang di masyarakat & munculnya spekulasi di lembaga perbankan
Heru Sulistyo,SE,MSi
Orde Strukturalis
20. Tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah Telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. 13. Dan dia Telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripadaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. QS. Lukman dan jatsiyah
Ekonomi Islam
Ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk mengalokasikan dan mengelola sumber daya untuk mencapai falah berdasarkan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai Alquran dan Sunnah
KELANGSUNGAN HIDUP
KEBEBASAN BERKEINGINAN
FALAH
TUJUAN HIDUP
MASHLAHAH
ASPEK MIKRO
Kelangsungan hidup Ekonomi: kepemilikan Faktor produksi Kelangsungan hidup Biologis, kesehatan , Keturunan dsb Kelangsungan hidup sosial: persaudaraan & Hubungan sosial
Pengelolaan sumber daya Alam & kesempatan berusaha Keseimbangan ekologi dan lingkungan
ASPEK MAKRO
ASPEK MIKRO
Terbebas kemsikinan
Kemandirian hidup
ASPEK MAKRO
ASPEK MIKRO
Kemerdekaan, perlindungan Terhadap hidup dan kemorhatan
Harga Diri
Kekuatan militer
ASPEK MAKRO
KESEJAHTERAAN HOLISTIK
Keterbatasan Manusia
Cakupan Ekonomi Islam: 1. KOnsumsi: komoditas apa yang diperlukan untuk mewujudkan maslahah 2. Produksi: Bagaimana komoditas dihasilkan agar maslahah dapat terwujud 3. Distribusi: bagaimana sumber daya dan komoditas didistribusikan sehingga Mencapai maslahah
Akar Masalah: 1. Distribusi sumber daya tidak merata 2. Keterbatasan manusia 3. Konflik antar tujuan hidup
Perekonomian Islam
Perekonomian Konvensional
Akidah
Syariah
Sejarah Islam
-Nilai Ekonomi Islam -Prinsip Ekonomi Islam KOnsumsi Metode Deduksi Produksi Distribusi
Syariah
Syariah
Syariah
Makro Ekonomi