You are on page 1of 3

SOICHIRO HONDA

Nama Mahasiswa : Rio Darputra No Mahasiswa : 0906632682 Jurusan : Teknik Elektro

Nama Wirausahawan : Soichiro Honda Biografi Singkat : Soichiro Honda dilahirkan di Hamamatsu, Shizuoka, Jepang pada 17 November 1906 dan meninggal pada 5 Agustus 1991 pada usia 84 tahun. Ayahnya, Gihei Honda, adalah pandai besi lokal yang beralih menjadi pengusaha bengkel sepeda dan ibunya, Mika, adalah seorang penenun. Saat kecil, Honda membantu ayahnya dalam bisnis reparasi sepeda. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang. Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Honda pindah ke Tokyo untuk mencari kerja saat usia 15 tahun, tanpa pendidikan formal. Honda bekerja magang di bengkel Art Shokai pada 1922 hingga tahun 1928. Saat usia 22 tahun Honda kembali ke kampung halamannya untuk memulai usaha reparasi mobil. Honda hobi balapan otomotif dan tahun 1936 menciptakan rekor kecepatan. Kemudian Honda mengalami cedera (patah tulang termasuk di pergelangan tangannya) akibat kecelakaan yang parah dan memulai untuk berhenti membalap. Honda lalu berkonsentrasi pada usahanya. Kemudian dia pindah ke pembuatan cincin-piston dengan mendirikan Industri Berat Tokai Seiki (IBTS,Tokai Seiki Heavy Industry) pada tahun 1937. Pada tahun 1948 dia menjual IBTS kepada Toyota dengan harga 450.000 yen (kira-kira 1 juta dolar AS jika diukur pada tahun 2003). Pada 24 September 1948 Honda mendirikan Honda Corporation sekaligus menjabat sebagai presiden dan memulai produksi sepeda motor. Honda mengubah perusahaan tersebut menjadi sebuah perusahaan multinasional berharga milyaran yang memproduksi sepeda motor terlaris di dunia. Honda tetap menjabat presiden perusahaan hingga dia pensiun pada 1973, kemudian tinggal sebagai direktur. Tahun 1983 dia diangkat sebagai "penasehat tertinggi". Setelah pensiun Honda menyibukkan dirinya dengan pekerjaan yang berhubungan dengan Yayasan Honda. Pada 1991 Honda meninggal karena gagal liver.

Bidang Wirausaha : Otomotif dan Aeronautika (Honda Motor Company, Ltd.) Produk : Mobil, Truk, Sepeda Motor, Skuter, Kendaraan Segala Medan (ATV), Generator Listrik, Motor Diesel, Mesin Kelautan, mesin Jet, dan Peralatan Taman.

Pelajaran Etos Kerja :

Senangi pekerjaan dan gunakan pengetahuan dan ketrampilan yang ada: Honda memanfaatkan pengetahuan teknologi permesinan yang telah ia tekuni sejak kecil demi membuat sepeda motor yang hemat bahan bakar dan penggunaannya tahan lama. Keyakinan bahwa kegagalan akhirnya membawa seseorang menuju keberhasilan: Meskipun sebagian besar usaha kita gagal, keyakinan untuk mencapai kesuksesan tidak boleh luntur. Memiliki passion yang kuat (dalam kasus Honda ialah minatnya yang besar terhadap mesin) akan sangat membantu. Kejeniusan, Kreatifitas, dan Inovatif membuahkan fenomena. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik untuk kepentingan meredam goncangan. Menyadari ini, Soichiro punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Itulah hasil yang diperoleh bila kita menerapkan hal tersebut dalam bekerja. Bekerja sama dan membangun jaringan mitra: Pengetahuan teknis saja belum cukup. Honda berpikir bahwa ia masih membutuhkan mitra kerja yang lebih berpengalaman dan lebih ahli dalam dunia bisnis dan marketing yang bisa ia ajak dalam usaha menjual produknya. Teliti dan cekatan Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Ia teliti dan cekatan soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Selalu berambisi dan berjiwa muda. Terus berusaha mengejar impian yang dibangun saat kecil tanpa memperhatikan keterbatasan yang dimiliki, sebab mimpi tak mengenal batas. Keterbatasan modal jangan dijadikan alasan untuk berdiam diri: Meski modal seadanya, Honda tidak putus asa. Ia gunakan gajinya untuk melakukan penelitian kecil-kecilan mengenai roda dan mesin sepeda motor.

SOICHIRO HONDA
Kesan Penutup : Honda banyak memberikan inspirasi dalam menjalani kehidupan terutama dalam meraih kesuksesan. Jangan dulu melihat keberhasilanya dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. ''ORANG MELIHAT KESUKSESAN SAYA HANYA 1% . TAPI, MEREKA TIDAK MELIHAT 99% KEGAGALAN SAYA,'' ''KETIKA ANDA MENGALAMI KEGAGALAN, MAKA SEGERALAH MULAI KEMBALI BERMIMPI. DAN MIMPIKANLAH MIMPI BARU.'' Jelas kisah Honda ini merupakan contoh, bahwa sukses itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, dan hanya berasal dari keluarga miskin. Jangan pernah menyerah terhadap kegagalan sebab saat kita mulai berhenti berusaha maka saat itulah kesuksesan kita berhenti. Honda dalam manajemennya mempunyai slogan yang menginspirasi, yaitu : Action without training is a lethal weapon; and training without action is worthless.

You might also like