You are on page 1of 4

Fisiologi Hewan 1 Praktikum Darah dan Sistem Transpor

OBSERVASI PEMBULUH KAPILER DARAH

A. Waktu Pelaksanaan Hari dan tempat Waktu pelaksanaan Tempat pelaksanaan : Senin, 09 Oktober 2012 : 09.30 WIB-12.00 WIB : Laboraturium Fisiologi, JICA

B. Tujuan Mempelajari aliran darah pada ikan lesbistes ekor kecebong

C. Dasar Teori Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Kerja pembuluh darah membantu jantung untuk mengedarkan sel darah merah atau eritrosit ke seluruh tubuh.dan mengedarkan sari makanan, oksigen dan membawa keluar karbon dioksida. Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya. Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal. Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-masing pembuluh darah tersebut (Puspaningrum, 2009). Kita dapat melihat bagaimana aliran pembuluh darah kapiler dengan mengobservasi ekor kecebong atau ikan lebistes, sistem peredaran darah kecebong sendiri menggunakan jantung yang memiliki atas tiga ruangan yaitu dua atrium yang berdinding tipis dan satu ventrikel yang berdinding tebal (Rumanta, 2007)
1 Kelompok 4 Kelas A 2010

Fisiologi Hewan 2 Praktikum Darah dan Sistem Transpor


D. Alat dan Bahan Alat : - Kapas - 2 buah gelas objek - Mikroskop Bahan : - 2-5 kecebong yang masih hidup. - 2-5 Lebistes sp. yang masih hidup. - Larutan fisiologis (Ringers atau saline)

E. Cara Kerja
Kecebong / Ikan lebistes diambil menggunakan kapas yang telah dibasahi

2
3 4

Kecebong yang telah diambil diletakkan keatas objek glass

Aliran darah kecebong diamati dengan menggunakan mikroskop

kapiler darah ditemukan dan digambarkan

F. Hasil dan Pembahasan

Kapiler

Skeleton Kapiler Arterip

po
Arteri

po

po o

Gambar F.1. Hasil Pengamatan Pembuluh Darah Kecebong dan Ikan Lebistes [Kanan: Kecebong, Kiri: Ikan Lebistes] (Sumber: Dokumentasi pribadi, 2012)
2 Kelompok 4 Kelas A 2010

Fisiologi Hewan 3 Praktikum Darah dan Sistem Transpor


Pembahasan
Melalui pengamatan tersebut tampak dengan jelas bahwa pembuluh darah terdiri dari dua bagian, yaitu pembuluh darah yang meninggalkan jantung (arteri) serta pembuluh darah yang menuju ke jantung (vena). Pembuluh darah vena letaknya lebih berada di dekat permukaan kulit, sehingga dalam pengamatan, vena lebih jelas terlihat (terlihat lebih dahulu) daripada arteri. Perbedaan lain dari pembuluh vena dan arteri adalah ketebalan dindingnya, pada arteri dindingnya lebih tebal daripada vena. Hal ini terkait dengan fungsinya yaitu meneruskan tekanan dari jantung. Kecepatan aliran darah di kedua pembuluh ini juga berbeda, pada arteri kecepatannya cenderung konstan karena arteri harus meneruskan tekanan dari jantung ke seluruh tubuh (sel) lain. Kecepatan aliran darah ini ditentukan oleh banyak faktor, misalnya adanya tekanan dari jantung, suhu dan kebutuhan oksigen pada sel-sel tubuh. Tekanan dari jantung yang besar dapat menyebabkan kecepatan aliran darah di pembuluh darah semakin cepat, karena pembuluh darah harus meneruskan tekanan dari jantung tersebut. Suhu tubuh juga dapat mempengaruhi kecepatan aliran darah, hal ini memiliki keterkaitan dengan fungsi sistem peredaran darah sebagai pengatur suhu tubuh. Semakin tinggi suhu tubuh, maka semakin cepat alran darahnya karena sistem peredaran darah juga memiliki fungsi sebagai pengatur suhu tubuh. Semakin tinggi suhu, maka aliran darah semakin cepat, keringat sebagai sisa metabolisme semakin banyak dikeluarkan sehingga suhu tubuh dapat diturunkan. Selain itu faktor penyebab perbedaan kecepatan aliran darah tersebut adalah kebutuhan sel akan oksigen. Semakin banyak sel yang membutuhkan oksigen, maka kecepatan aliran darah pada pembuluh darah akan semakin cepat.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Apakah yang menyebabkan terjadinya perbedaan kecepatan aliran darah pada pembuluh darah tersebut? Pada pembuluh darah manakah aliran darah selalu tetap dan pada pembuluh manakah yang berubah-ubah? Jawab: Penyebab terjadinya perbedaan kecepatan aliran darah pada pembuluh-pembuluh darah tersebut adalah adanya tekanan dari jantung, suhu dan kebutuhan oksigen pada sel-sel tubuh. Pembuluh darah yang alirannya selalu tetap adalah pembuluh darah arteri, hal ini dikarenakan pembuluh darah arteri harus mempertahankan tekanan dari jantung agar darah dapat tersalurkan ke seluruh tubuh/sel lain.

Kelompok 4 Kelas A 2010

Fisiologi Hewan 4 Praktikum Darah dan Sistem Transpor


Sedangkan pembuluh darah yang kecepatan alirannya berubah-ubah adalah vena, hal ini dikarenakan pembuluh darah vena selain harus mendifusikan oksigen, juga harus menerima karbon dioksida sisa metabolisme sel, sehingga kerjanya lebih lambat. 2. Adakah pengaruh suhu terhadap kecepatan jalannya aliran darah, kalau ada bagaimana pengaruhnya? Jawab: Suhu dapat memberikan pengaruh terhadap kecepatan jalannya aliran darah. Semakin tinggi suhu tubuh, maka semakin cepat alran darahnya karena sistem peredaran darah juga memiliki fungsi sebagai pengatur suhu tubuh. Semakin tinggi suhu, maka aliran darah semakin cepat, keringat sebagai sisa metabolisme semakin banyak dikeluarkan sehingga suhu tubuh dapat diturunkan.

H. Kesimpulan Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh darah terkecil yang menjadi tempat pertukaran gas CO2 dan H2O. Diameter luas permukaan pembuluh darah kapiler merupakan yang paling luas, namun diameter salurannya paling kecil. Sel darah yang melewati pembuluh kapiler mengalir satu per satu, kecepatannya statis.

I. Daftar Pustaka Isnaeni, Wiwi. (2006). Fisiologi Hewan.Yogyakarta : Kanisius Puspaningrum, Hellen. 2009. Bahan ajar biologi SMA: Sistem Peredaran Darah Manusia. (Online). Rumanta, Maman dan Soesy Asiah .(2007). Fisiologi Hewan.. Jakarta: Universitas Terbuka

Kelompok 4 Kelas A 2010

You might also like