You are on page 1of 16

MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila Dosen : Dr. SUWARTO WA, M.Pd.

Oleh : Kelompok 3 1. Ambar Febriyanti 2. Arista Mariana Dewi 3. Azalia Rachmahani 4. Baeti Novita Sari 5. Dhyah Ayu W 6. Dyah Nursanti A (K7112012) (K7112033) (K7112042) (K7112043) (K7112057) (K7112072)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmad dan hidayahnya kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah dengan judul Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi Nasional disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan serta memberikan pengetahuan baru bagi penulis dan pembaca mengenai pancasila sebagaidasar negara dan ideologi nasional. Melalui kesempatan yang sangat berharga ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini, terutama kepada yang terhormat : 1. Bapak Suwarto WA, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Umum 2. Orang tua kami yang selalu memberikan dukungan yang berupa materiil maupun spiritual. 3. Teman-teman kelas 1A prodi PGSD Universitas Sebelas Maret dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini kami susun masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dengan tujuan agar makalah ini selanjutnya akan lebih baik. Semoga bermanfaat.

Surakarta, 18 September 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. Kata Pengantar ................................................................................................. Daftar Isi........................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................... B. Rumusan Masalah .......................................................................... C. Tujuan Makalah ............................................................................. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ideologi ........................................................................ B. Karakteristik Ideologi..................................................................... C. Fungsi Ideologi sebagai suatu Negara............................................ D. Sejarah terbentuknya pancasila ...................................................... E. Pancasila sebagai ideologi bangsa ................................................. F. Landasan dan makna pancasila sebagai ideologi bangsa ............... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... B. Saran ............................................................................................... Daftar Pustaka ..................................................................................................

i ii iii

1 2 2

3 5 6 7 9 11

12 12 13

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pancasila sebagai dasar negara berkembang melalui suatu proses yang cukup panjang. Pada awalnya bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yaitu dalam adat-istiadat, serta dalam agama-agama sebagai pandangan hidup bangsa. Fundamental untuk menjadi warga negara yang baik itu adalah sikap moral yang didasarkan atas landasan falsafah negara pancasila dan UndangUndang Dasar 1945. Untuk menjadi warga negara yang baik kita dituntut untuk mengerti dan memahami tentang isi dan makna yang terkandung dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, atau dengan kata lain untuk menjadi warga negara yang baik dengan sikap moral dan perilaku berdasarkan falsafah negara dan undang-undang dasar kita. Secara umum, mengajarkan atau memberikan pedoman tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik, misalnya dengan pergaulan masyarakat dan dalam hubungan warga negara dengan negaranya, yaitu dengan mengajarkan bagaimana cara bertingkah laku sesuai dengan dasar falsafah Pancasila dan dengan mematuhi peraturan yang ada dengan rasa kesadaran yang tinggi sebagai warga negara yang baik. Bagitu pun untuk menjadi warga negara yang baik yaitu diwujudkan dengan sikap moral yang terpuji dan mematuhi semua peraturan negara yang berlaku dalam masyarakat. Seluruh bangsa Indonesia haruslah mempunyai perilaku politik dan sikap moral yang sama dengan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Mungkin hal tersebut disebabkan karena kurang mengerti dan pahamnya tentang Pancasila, belum merata nya orang yang memahami tentang Pancasila serta dugaan bahwa belum sempurna nya pelaksanaan Pancasila menurut hakikatnya.

Demi untuk tegaknya Pancasila, maka seharusnya semua warga negara Indonesia bersikap moral dan berperilaku politik sesuai yang digariskan dalam Pancasila. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana makna pancasila sebagai ideologi nasional ? 1.3 Tujuan 1. 2. Mengetahui tentang pancasila dalam pendekatan filsafat. Mengerti makna pancasila sebagai dasar negara serta sebagai ideology nasional. 3. Mengerti tentang implementasi pancasila sebagai dasar negara dan sebagai ideologi nasional. 4. Mampu menerapkan pancasila atau mampu mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II PEMBAHASAN
MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL A. Pengertian Ideologi Ideology berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nilai dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi. Ideologi berisi seperangkat nilai, dimana nilai-nilai itu menjadi citacitanya atau manusia bekerja dan bertindak untuk mencapai nilai-nilai tersebut. Ideologi yang pada mulanya berisi seperangkat gagasan, dan citacita berkembang secara luas menjadi suatu paham mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang dipegang oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menjadi pegangan hidup. Adapun ideologi negara itu termasuk dalam golongan pengetahuan sosial, dan tepatnya dapat digolongkan kedalam ilmu politik atau political sciences sebagai anak cabangnya. Berikut beberapa pengertian ideology menurut para ahli: a. Destut De Traacy : istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis. b. Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni : 1. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.

2. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa c. Patrick Corbett menyatakan ideology sebagai setiap struktur kejiwaan yang tersusun oelh seperangkat keyakinan mengenai penyelenggaraan hidup bermasyarakat beserta pengorganisasiannya, seperangkat

keyakinan mengenai sifat hakikat manusia dan alam semesta yang ia hidup didalamnya, suatu pernyataan pendirian bahwa kedua perangkat keyakinan tersebut dihayati dan pernyataan pendirian itu diakui sebagai kebenaran oleh segenap orang yang menjadi anggota penuh dari kelompok sosial yang bersangkutan. d. A.S Hornby menyatakan bahwa ideology adalah seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi oleh seseorang atau kelompok orang. e. Soejono Soemargono menyatakan secara umum ideology sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan, yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut bidang politik, social, kebudayaan, dan agama. f. Gunawan Setiardja merumuskan ideology sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan citacita hidup. g. Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa iedologi sebagai suatu system pemikiran yang dibedakan menjadi ideology tertutup dan terbuka. h. Descartes: Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia i. Machiavelli: Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. j. Thomas H: Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.

k. Francis Bacon: Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup. l. Karl Marx: Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. m. Napoleon: Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rivalrivalnya.

B. Karakteristik ideologi a. Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam situasi kritis Situasi kritis, dimana cara pandang, cara berpikir dan cara bertindak yang sebelumnya dianggap umum dan wajar dalam suatu masyarakat telah dianggap sebagai suatu yang sudah tidak dapat diterima lagi. Keadaan semacam ini biasanya akan mendorong munculnya suatu ideologi. b. Ideologi merupakan pola pemikiran yang sistematis Ideologi pada dasarnya merupakan suatu ide atau gagasan yang ditawarkan ke tengah-tengah arena perpolitikan, oleh karena itu harus disusun sistematis agar dapat diterima masyarakat secara rasional. Sebagai ide untuk mengatur tertib hubungan masyarakat maka biasanya menyajikan penjelasan dan visi mengenai kehidupan yang hendak diwujudkan. c. Ideologi mempunyai ruang lingkup jangkauan yang luas, namun beragam Dilihat dari dimensi horizontal, ideologi mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, mulai dari penjelasan-penjelasn yang parsial sifatnya sampai kepada gagasan-gagasan atau pandangan-pandangan yang komprehensif. d. Ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan Dilihat dari dimensi vertical, ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan, mulai dari konsep yang kompleks

dan sophisticated sampai dengan slogan-slogan atau symbol-simbol sederhana yang mengekspresikan gagasan-gagasan tertentu sesuai dengan tingkat pemahaman dan perkembangan masyarakatnya.

Terdapat empat tipe ideologi (BP-7 Pusat, 1991:384), yaitu sebagai berikut: 1. Ideologi konservatif, yaitu ideologi yang memelihara keadaan yang ada (status quo), setidak-tidaknya secara umum, walaupun membuka kemungkinan perbaikan dalam hal-hal teknis 2. Kontra ideologi, yaitu melegitimasikan penyimpangan yang ada dalam masyarakat sebagai yang sesuai dan malah dianggap baik 3. Ideologi reformisI, yaitu berkehendak untuk mengubah keadaan 4. Ideologi revolusioner, yaitu ideologi yang bertujuan mengubah seluruh system nilai masyarakat.

C. Fungsi Ideologi Dalam Suatu Negara 1. Struktur Kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian di alam sekitar. 2. Orientasi Dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia. 3. Norma-norma yang menjadi pedoman pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak. 4. Bekal dan Jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya, kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk

menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan. 5. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,

menghayati serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.

Ada 2 fungsi ideologi dalam masyarakat ( Ramlan Surbakti, 1999), pertama sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat. Kedua, sebagai pemersatu masyarakat dan karenaya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di masyarakat.

D. Sejarah Terbentuknya Pancasila Proses terjadinya pancasila dapat di badakan menjadi dua yaitu: asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung. Adapun pengertian asal mula tersebut adalah sebagai berikut : 1. Asal Mula Langsung Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati di bedakan menjadi empat yaitu: causa materialis, causa formalis, causa efficient. Adapun rincian asal mual langsung Pancasila menurut Notonegora adalah sebagai berikut : a. Asal mula bahan (causa materialis) Asal bahan Pancasila adalah bangsa Indonesia itu sendiri karena Pancasila di gali dari nilai-nilai, adapt-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari hari bangsa Indonesia. b. Asal mula bentuk (causa formalis) Hal ini di maksudkan bagaimana asal mula bentu atau bagaimana bentuk Pancasila itu di rumuskan sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945. maka asal mula bentuk Pancasila adalah ; Soekarno bersama-sam denagn Drs. Moh Hatta serta anggota BPUPKI lainya merumuskan dan membahas pancasila terutama hubungan bentuk,rumusan dan nama Pancasila. c. Asal mula karya (causa efficient) Asal mula karya yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar Negara menjadi dasar negarayang satu. Adapun asal mula krya adalah PPKI sebagai pembentuk Negara dan atas dasar pembentuk Negara tang mengesahkan Pncasila menjadi dasar Negara yang sah, setelah melakukan pembahasan baik yang di lakuakan oleh BPUPKI , Panitia Sembilan.

2. Asal mula tidak langsung Asal mula tidak langsung pancasila bila dirinci adalah sebagai berikut: a. Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung

dirumuskan menjadi dasar filsafat Negara. Nilai-nilainya yaitu nilai keuhanan, niali kemanusiaan, nilai persatuan, niali kerakyatan, niali keadilan telah ada dan tercermin dalam kehidupan Negara. b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup sehari-hari bangsaIndonesia sebelum membentuk

masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara, yang berupa nilai-nilai adapt istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religius. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam memecahkan problema kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. c. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa asal mula tidak langsung Pancasila pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri, atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai Kausa materialis atau sebagai asal mula tidak langsung nilai-nilai Pancasila.

Berdasarkan uraian di atas dapat memberikan gambaran pada kita bahwa pancasila itu pada hakikatnya adalah sebagai pandangan hidup

bangsa Indonesia yang jauh sebelum bangsa Indonesia membentuk Negara. Adapun beberapa pengertian Pancasila yaitu: a. Muhammad Yamin Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima

dan sila yang berarti sendi, asas dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.

b. Ir. Soekarno Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia. c. Notonegoro Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan bahwa Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia. d. Berdasarkan Terminologi Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), Pancasila yang memiliki arti lima asas dasar digunakan oleh Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikan oleh temannya, seorang ahli bahasa yang duduk di samping Ir. Soekarno yaitu Muhammad Yamin. Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia

memproklamasikan kemerdekaannya dan keesokan harinya (18 Agustus 1945) mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang di dalamnya memuat isi rumusan lima prinsip dasar negara yang diberi nama Pancasila.

E. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Dalam perjalanan sejarah Pancasila sebagai ideologi mengandung sifat reformis dan revolusioner. Kita mengetahui berbagai istilah ideologi, seperti ideologi Negara, ideologi bangsa, dan ideologi nasional. Ideologi Negara khusus dikaitkan dengan pengaturan penyelenggaraan pemerintahan Negara.

Sedangkan ideologi nasional mencakup ideologi Negara dan ideologi yang berhubungan dengan pandangan hidup bangsa. Bagi bangsa Indonesia, ideologi nasionalnya tercermin dan terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. Ideologi nasional bangsa Indonesia yang tercermin dan terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 adalah ideologi perjuangan, yaitu yang sarat dengan jiwa semangat perjuangan bangsa untuk mewujudkan Negara merdeka, berdaulat, adil, dan makmur (Bahan Penataran. BP-7 Pusat, 1993). Dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945 terkandung motivasi, dasar dan pembenaran perjuangan (kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan). Alinea kedua mengandung cita-cita bangsa Indonesia (Negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur). Alinea ketiga memuat petunjuk atau tekad pelaksanaannya (menyatakan kemerdekaan atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa). Alinea keempat memuat tugas Negara/tujuan nasional, penyusunan undang-undang dasar, bentuk susunan Negara yang

berkedaulatan rakyat dan dasar Negara Pancasila. Pembukaan UUD 1945 yang mengandung pokok-pokok pikiran yang dijiwai Pancasila, dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal Batang Tubuh UUD 1945. Dengan kata lain, pokok-pokok pikiran yang terkandung dalamm Pembukaan UUD 1945 itu tidak lain adalah Pancasila, yang kemudian dijabarkan dalam pasal-pasal dari Batang Tubuh UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 memenuhi persyaratan sebagai ideologi yang memuat ajaran, doktrin, teori dan atau ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya dan disusun secara sistematis serta diberi petunjuk pelaksanaannya (BP-7 Pusat, 1993). Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum dan Negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia.

F. Landasan dan Makna Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Berdasarkan Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan Ketetapan MPR RI No II/MPR/1978 tentang P4 ( Eka Prasetya Paca Karsa ), menyebutkan bahwa Pancasila selain berkedudukan sebagai dasar negara, juga berkedudukan sebagai Ideologi Nasional bangsa Indonesia. Adapun makna pancasila dari Ketetapan tersebut adalah adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila menjadi cita-cita normative bagi penyelenggaraan bernegara. Visi atau arah dari

penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang berke-Tuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan dan yang ber-Keadilan. Pancasila sebagai ideology nasional berfungsi sebagai cita-cita adalah sejalan dengan dengan fungsi utama dari sebuah ideologi serta sebagai sarana pemersatu masyarakat sehingga dapat dijadikan sebagai prosedur penyelesaian konflik.

Dari sudut politik, Pancasila adalah sebuah konsensus politik, suatu persetujuan politik bersama antargolongan di Indonesia. Pancasila sebagai ideologi mempunyai makna sebagai berikut: 1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif penyelenggaraan bernegara. 2. Nilai-nilai yang tekandung dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama dan oleh karena itu menjadi salah satu sarana pemersatu (integrasi) masyarakat Indonesia.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara RI. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan warga masyarakat dan negara. Pancasila sebagai suatu ideologi harus bisa bersifat universal dan tetap, yang penjabaran realisasinya senantiasa dieksplisitkan secara dinamis reformatif yang senantiasa mampu melakukan perubahan sesuai dengan dinamika aspirasi masyarakat. Pancasila sebagai Ideologi Nasional adalah suatu hal yang mutlak dan harus dijalani dengan konsekuen. Pancasila sebagai ideologi nasional dipahami dalam perspektif kebudayaan bangsa dan bukan dalam perspektif kekuasaan, sehingga bukan sebagai alat kekuasaan. Pancasila sebagai ideology nasional berfungsi sebagai cita-cita adalah sejalan dengan dengan fungsi utama dari sebuah ideologi serta sebagai sarana pemersatu masyarakat sehingga dapat dijadikan sebagai prosedur penyelesaian konflik.

B. Saran 1. Kita sebagai generasi penerus bangsa senantiasa menjunjung tinggi pancasila sebagai dasar untuk membangun bangsa. 2. Ideologi nasional (Pancasila) harus ditanamkan dalam diri masyarakat Indonesia karena mengandung nilai-nilai yang perlu dikembagakan dalam masyarakat. 3. Ideologi nasional harus dijaga dengan baik karena sudah sesuai dengan kepribadian Bngsa Indonesia agar tidak terpengaruh oleh ideologi-ideologi lain yang kurang sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Saryono, hassan . 2005 . Pancasila Progrsif . Surakarta : Pustaka Cakra

Haryati, Sri . 2005 . Pendidikan Pancasila . Surakarta : Pustaka Cakra

Winarno . Pendidikan Pancasila . 2012 . Surakarta : Yuma Pressindo

http://wulanradityaputri.blogspot.com/2012/06/pengertian-pancasila-sebagaiideologi.html diakses pada tanggal 15 September 2012

http://azizullah82.blogspot.com/2009/10/makna-pancasila-sebagai-ideologi.html diakses pada tanggal 15 September 2012

http://ozzhymou.blogspot.com/2012/03/makalah-pkn-pancasila-sebagaiideologi.html diakses pada tanggal 15 September 2012

You might also like