You are on page 1of 1

Konservasi Tanah dan Air Apa yang dimaksud dengan Konservasi Tanah dan Air?

Konservasi Tanah dan Air adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi maupun biologi akibat penggunaan yang berlebihan, salinasi, pengasaman atau akibat terjadinya kontaminasi secara berlebihan. Berita terkini yang berkaitan dengan banjir lahar dingin di sekitar Gunung Merapi, hal ini mengakibatkan air yang mengalir di beberapa sungai di merapi membawa pasir ke huluh sungai. Belakangan masyarakat, aktivis lingkungan dan pemuda telah melakukan gerakan untuk mengatasi masalah alam ini. Usaha yang telah dilakukan ada tiga cara melalui metode vegetatif (penanaman pohon), metode mekanik (sarana fisik) dan metode kimia (menggunakan soil conditioner). Metode vegetatif menerangkan bahwa sarana yang digunakan adalah dengan menggunakan tanaman sebagai upaya konservasi. Metode ini meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi pengikisan tanah, air hujan tidak langsung masuk ke tanah sehingga kemungkinan terjadinya longsor berkurang. Upaya konservasi menggunakan metode vegetatif ini sering digunakan dimasyarakat. Karena dapat melibatkan orang banyak, selain itu juga mengurangi terjadinya global warming yang sering terjadi dibumi. Penggunaan metode mekanik diterangkan bahwa upaya konservasi menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu untuk memperlambat air untuk mencapai tanah. Metode kimia adalah upaya konservasi tanah memanfaatkan soil conditioner atau bahan pemantapan tanah. Sehingga tanah resisten terhadap air. Upaya diatas digalakkan pada pasca erupsi merapi yang terjadi di Kabupaten Sleman. Erupsi yang terjadi pada tahun 2010 itu, menggerakkan seluruh lapisan masyarakat untuk ikut turut serta dalam upaya konservasi tanah dan air yang sudah mulai dirasakan keberadaannya oleh masyarakat sekitar. Metode vegetatif dengan memanfaatkan tanaman sebagai upaya untuk mengkonservasi tanah dan air adalah yang digunakan dalam kegiatan penghijauan dikawasan merapi. Hal ini dilakukan secara sadar dan terintegrasi dengan tatanan hidup masyarakat merapi. Disana masyarakat membutuhkan air sebagai sumber hidup yang berasal dari lereng gungung merapi. Seiring pasca erupsi merapi, air dirasakan kurang keberadaannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: tertutupnya saluran air oleh pasir dan berkurangnya produktifitas air merapi. Semoga hal ini menjadi perhatian kita semua untuk bersatu dalam upaya konservasi dikawasan merapi.

You might also like