You are on page 1of 14

PENGKAJIAN INTRANATAL Nama mahasiswa Tanggal pengkajian NPM Rs/Ruangan I. Data Umum : Ny.

Ss (24 thn) Nama Suami : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Tidak sekolah Pendidikan terakhir : Kristen Agama : Sunda : Sudah menikah (pernikahan pertama) : Kp. Tegal RT 001/RW 010, Banten : Tn. Ld (25 thn) : Supir Angkot : Tamat SD : Kristen : Friskilla Elvita Handayani : 11 Oktober 2012 : 20085010016 : Melati RSK Sitanala

Inisial klien Pekerjaan Pendidikan terakhir Agama Suku bangsa Status perkawinan Alamat II. a. b. c. d. e. f. g.

Data Umum Kesehatan TB/BB BB sebelum hamil Obat-obatan Alergi Diet khusus Alat Bantu yang digunakan Frekuensi BAK, masalah

h. Frekuensi BAB, masalah i. Kebiasaan waktu tidur

: 160cm / 70 kg : 61 kg : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Normal, berwarna kuning, tidak ada pendarahan, bau khas, frekuensi 6-7x/hari : Normal, warna kuning kecoklatan, tidak ada pendarahan, konsistensi lemberk, frekuensi 1x/hari : Pasien tidak mengalami gangguan tidur selama hamil hanya merasa kurang nyaman pada area perut sehingga kurang nyaman ketika berpindah posisi saat tidur

III. Data Umum Kebidanan a. b. c. d. Kehamilan sekarang direncanakan Status obstetric HPHT Taksiran partus : Tidak : G1P2A0 H40 minggu : Pasien mengatakan lupa tanggal menstruasi terakhir : Pasien tidak pernah periksa kehamilan sebelumnya sehingga tidak mengetahui tanggal taksiran partus : 2 orang BB lahir 3200 g 3400 g Keadaan Sehat Sehat Umur 6 tahun 4 tahun

e. Jumlah anak dirumah No 1 2 f. g. h. i. Jenis kelamin Laki - laki Perempuan

Cara lahir Normal Normal

Mengikuti tes prenatal Kunjungan ANC kehamilan ini Masalah kehamilan yang lalu Masalah kehamilan yang sekarang

: Tidak : Tidak pernah melakukan kunjungan ANC : Pasien mengatakan lupa dan tidak tahu : Intra Uterine Fetal Death

j. Rencana KB : Pasien mengatakan tidak ingin KB untuk saat ini k. Makanan bayi sebelumnya : ASI l. Pelajaran yang diinginkan saat ini : Relaksasi/pernafasan/manfaat ASI/cara memberi minum botol/senam nifas/metoda KB/perawatan perineum/perawatan payudara m. Setelah bayi lahir, siapa yang diharapkan membantu : Suami dan orangtua n. Masalah dalam persalinan yang lalu : Pasien mengatakan lupa dan tidak tahu IV. Riwayat persalinan sekarang a. Mulai persalinan (kontraksi / pengeluaran pervaginam) : 11 Oktober 2012, 08.15 b. Keadaan kontraksi (frekuensi dalam 10 menit, lamanya, kekuatan) Tidak ada kontraksi c. Frekuensi, kualitas, dan keteraturan denyut jantung janin : DJJ tidak terdengar d. Pemeriksaan fisik : - Kenaikan BB selama kehamilan 9 kg Tanda vital : TD 120/70 mmHg, Nadi 112x/menit, Suhu 36.4 C, P 24x/menit Kepala dan leher Bentuk simetris, rambut hitam dan penyebaran merata, tidak ada pendarahan maupun nyeri kepala, mimik wajah pasien tampak menahan nyeri Jantung I : Tidak ada clubbing finger, tidak ada sianosis P: Ictus cordis teraba, tidak ada distensi vena jugular, CRT < 3 detik (normal), P: Bunyi perkusi jantung terdengar redup A: Suara S1 dan S2 normal, tidak ada aritmia, tidak ada murmur, tidak ada gallop. Paru-paru I : Bentuk hidung simetris, bentuk dada simetris, tidak tampak adanya luka trauma, tampak adanya striae pada abdomen bawah dan kedua paha atas klien, frekuensi napas (24x/menit), ritme napas eupnea, cuping hidung dan otot bantu pernapasan dalam batas normal, tidak tampak deviasi trakea, pengembangan paru normal P: Tidak teraba adanya massa atau benjolan, tidak ada nyeri tekan pada sinus maksilaris, frontalis, ethmoid, maksilaris, tidak ada krepitasi, taktil fremitus teraba normal P: Bunyi perkusi terdengar resonan (normal) A:Suara napas vesikuler, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, tidak ada rales Payudara I: Bentuk payudara simetris, tampak adanya striae berwarna putih di payudara kanan dan kiri, tidak ada lecet, luka atau pendarahan P: Tidak teraba adanya massa atau benjolan, tidak ada nyeri tekan pada payudara Pengeluaran ASI : Tidak ada pengeluaran ASI Putting susu : Berwarna hitam, puting menonjol keluar Masalah khusus : Tidak ada pengeluaran ASI

Abdomen (secara umum dan pemeriksaan obsertetrik) Leopold I : Teraba bokong janin Leopold II : Teraba ekstremitas bagian kanan dan punggung janin bagian Kiri Leopold III : Presentasi kepala pada PAP Leopold IV : Kepala janin sudah memasuki PAP Kontraksi : Kontraksi janin sudah tidak ada dan DJJ janin tidak terdengar Ekstremitas : Tidak ada edema pada ekstremitas atas dan bawah Refleks : (+/+) Pemeriksaan dalam pertama : Jam : 08.20 oleh bidan Hasil : pembukaan 3 4, presentasi kepala ketuban utuh (pecah pukul 10.10, warna kehijauan bercampur mekonium) Laboratorium : Tidak ada Data Psikososial a. Penghasilan keluarga setiap bulan : Tidak terkaji b. Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang Klien mengatakan tidak tahu dengan kehamilannya saat ini dan memang tidak direncanakan, klien juga tidak pernah memeriksakan kehamilannya c. Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang Perasaaan suami hampir sama dengan klien yang tidak pernah merencanakan kehamilan istrinya saat ini sehingga kurang perhatian dengan janin yang dikandung oleh istrinya d. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang Ibu klien mengaku terkejut kalau selama ini klien tidak pernah memperhatikan pertumbuhan janinnya selama masa kehamilan, sehingga Ibu klien merasa sedikit menyesal

V.

LAPORAN PERSALINAN I. Pengkajian Awal a. Tanggal b. Tanda-tanda vital c. Pemeriksaan palpasi Abdomen Leopold I Leopold II : 11 Oktober 2012, jam 8.10 11.50 : TD 120/80 mmHg, N: 112x/menit, S: 36.4 C, P: 24x/menit

d. e. f. g. h. i.

j.

: Teraba bokong janin : Teraba ekstremitas bagian kanan dan punggung janin bagian Kiri Leopold III : Presentasi kepala pada PAP Leopold IV : Kepala janin sudah memasuki PAP Hasil periksa dalam : Presentasi kepala dan ketuban utuh Persiapan perineum : Tidak ada Dilakukan klisma : Tidak, karena keterbatasan alat alat dirumah sakit Pengeluaran pervaginam : Lendir bercampur darah Pendarahan pervaginam : Ya, seiring dengan berjalannya bukaan jalan lahir Kontraksi uterus (frekuensi, lamanya, kekuatan) Pasien dilakukan induksi karena bayi telah meninggal didalam rahim ibu dan DJJ sudah tidak terdengar Denyut jantung janin (hidup/tidak, jumlah, presentasi) DJJ sudah tidak terdengar

II. Kala Persalinan Kala I Mulai persalinan : 11 Oktober 2012, pukul 8.10 10.15 Tanda dan gejala : Adanya lendir dan bercak darah yang keluar dari vagina ibu Tanda-tanda vital :TD 120/70 mmHg, N: 112x/menit, S: 36.4C, P: 24x/menit. Lama kala I : 4 jam 20 menit 30detik Keadaan psikososial: Klien mengatakan tidak siap dengan kehamilan dan persalinannya kali ini Kebutuhan khusus klien : Klien membutuhkan informasi mengenai kehamilan dan pentingnya pemeriksaan ANC selama masa kehamilan Tindakan : Penyuluhan mengenai kehamilan dan pentingnya pemeriksaan ANC Pengobatan : Tidak ada Observasi kemajuan persalinan Tanggal/jam 09.10 Kontraksi Uterus DJJ 2x/5 menit, kontraksi lemah, lama kontraksi 15 30 detik (dilakukan induksi dengan syntocinon 10 iu) 5-6x/10 menit, kontraksi kuat, lama kontraksi 15 30 Ket. IUFD

09.30

10.10

detik 2x/1 menit, kontraksi kuat, lama kontraksi 15 30 detik

Ketuban dipecahkan, berwarna kehijauan bercampur mekonium

Kala II 1. Kala II dimulai : 11 Oktober 2012, pukul 10.20 11.05 2. Tanda - tanda vital : TD 120/70 mmHg, N: 112x/menit, Suhu 36.4 C, P 24x/menit 3. Lama kala II : 0 jam 45 menit 40detik 4. Tanda dan gejala : Kepala sudah tampak pada mulut vagina, kontraksi uterus semakin kuat dan sering 5. Jelaskan upaya meneran : klien mengalami kesulitan untuk meneran karena kondisi janin sudah meninggal didalam uterus 6. Keadaan psikososial : Klien tampak cemas dan stress ketika janin tidak kunjung lahir dan meminta ibunya untuk selalu menemani klien pada saat proses persalinan 7. Kebutuhan khusus : Teknik distraksi dan movivasi 8. Tindakan : Mengajarkan teknik distraksi dan memotivasi klien sesuai dengan asuhan keperawatan

Catatan Kelahiran 1. Bayi lahir jam : 11.10 2. Nilai APGAR menit 1&5 : 0 (bayi meninggal didalam rahim ibu) 3. Perineum : utuh dan mengalami sedikit lecet, terdapat 5 jahitan, Klien mengeluh nyeri skala 7 dari 10 pada saat beristirahat dan 9 pada saat beraktivitas 4. Bonding ibu dan bayi : Tidak ada (bayi langsung dibungkus dengan kain) 5. Tanda-tanda vital : TD: 120/70 mmHg, N: 112x/menit, Suhu 36.4C, P: 24x/menit 6. Pengobatan : Antibiotik Cefriaxon 1 g

Kala III 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tanda dan gejala Plasenta lahir jam Cara lahir plasenta Karakteristik plasenta Panjang tali pusat Jumlah pembuluh darah Pendarahan Keadaaan psikososial : Darah semakin banyak keluar dari vagina : 11.20 : Normal : Ukuran 2.5 cm x 10 cm x 20 cm : 50 cm : 1arteri dan 1vena, tidak ada kelainan : 500 ml, karakteristik berwarna merah pekat : Klien mengatakan lebih tenang setelah bayi dilahirkan walaupun sedih karena bayi tidak dalam keadaan hidup : Motivasi dan penghiburan dan kerabat dan suami : Memotivasi klien dan membiarkan kerabat serta suami Klien memberikan penghiburan pada klien

9. Kebutuhan khusus 10. Tindakan

11. Pengobatan Kala IV 1. 2. 3. 4. 5. -

: Tidak ada

Mulai jam 11.20 Tanda-tanda vital: TD 110/60 mmHg, N: 70 x/menit, Suhu 36.2 C, P 22x/menit Kontraksi uterus : Uterus 2 jari dibawah pusat Pendarahan : 100 ml, karakteristik berwarna merah pekat Bonding ibu dan bayi : Tidak ada, bayi langsung dibungkus dengan kain

Bayi 1. Bayi lahir tanggal / jam 2. Jenis kelamin 3. Nilai APGAR 4. BB/PB/Lingkar kepala bayi 5. Karakteristik khusus bayi 6. Kaput 7. Suhu 8. Anus 9. Perawatan tali pusat 10. Perawatan mata : 11 Oktober 2012, pukul 11.05 : Laki laki : 0 (bayi meninggal didalam rahim ibu) : 4100 gram 50 cm 34cm : Kulit bayi berwarna biru : Suksedaneum : Tidak terkaji : Berlubang : Tidak ada : Tidak ada

Analisa Data Nama Klien/Umur : Nn. Ss (24 tahun)

Ruang/No. Kamar/Bed : RSK Sitanala Kebidanan Ruang Melati Data Subjektif (DS) Tgl (Keluhan Klien + Laporan Keluarga) Data Objektif (DO) (Hasil observasi, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnostik) Masalah Keperawatan (Kesimpulan DS dan DO)

11/10/12 Klien mengeluh nyeri pada luka jahitan divagina skala 7 dari 10 pada saat beristirahat dan 9 pada saat beraktivitas

TTV: TD: 110/60 mmHg, Nyeri N: 70x/menit, RR: 22x/menit, S: 36.3 C, mimik wajah pasien tampak luka operas meringgis menahan nyeri Terdapat perdarahan, Resiko infeksi 11/10/12 robekan, dan bekas luka jahitan pada vagina klien 11/10/12 Klien meminta ibunya untuk Klien tampak cemas dan Cemas selalu menemani pada saat stress ketika janin tidak proses persalinan kunjung lahir

Diagnosa Keperawatan/ DK (Sesuai prioritas dan kondisi klien ): minimal 3 1. Nyeri berhubungan dengan trauma mekanis ditandai dengan DS: Klien mengeluh nyeri pada luka jahitan divagina skala 7 dari 10 pada saat beristirahat dan 9 pada saat beraktivitas DO: TTV: TD: 110/60 mmHg, N: 70x/menit, RR: 22x/menit, S: 36.3 C, mimik wajah pasien tampak meringgis menahan nyeri 2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan dan kerusakan kulit DS: DO: Terdapat perdarahan, robekan, dan bekas luka jahitan pada vagina klien 3. Cemas berhubungan dengan proses persalinan pervagina ditandai dengan: DS: Klien meminta ibunya untuk selalu menemani pada saat proses persalinan DO: Klien tampak cemas dan stress ketika janin tidak kunjung lahir

No DK Tujuan Kriteria Hasil - Pasien mampu mengatasi dan mengontrol nyeri - Mimik wajah pasien tampak rileks - Pasien mengataka n nyeri berkurang setelah dilakukan teknik distraksi Intervensi 1 Setelah dilakuka n asuhan keperaw atan selama 2x24 jam diharapk an nyeri terkontr ol atau berkuran g dari skala 7 saat istirahat menjadi 4 dan dari skala 9 pada saat bergerak menjadi 6 (pada skala nyeri 10) 2 Tidak

Rencana Asuhan Keperawatan Rasional 1. Untuk mengidentifikasi masalah 2. Untuk mengidentifikasi masalah dan memonitor masalah 3. Implementasi Evaluasi Nama & TTD 1. Kaji keluhan nyeri dan intensitas nyeri 2. Observasi tanda tanda vital, luka operasi dan kontraksi 3. Ajarkan ibu teknik relaksasi seperti tarik napas dalam 4. Bantu dan anjurkan ibu untuk mobilisasi dini dan bertahap 5. Anjurkan ibu untuk mempertahankan agar kandung kemih tetap kosong 6. Ajak keluarga untuk memotivasi ibu untuk mobilisasi 7. Evaluasi efektivitas kontrol nyeri yang dilakukan ibu 8. Kolaborasi pemberian analgetik 11.30: Mengobservasi tanda tanda vital: TD: 110/60 mmHg, RR: 22x/menit, N: 70x/menit, S: 36.3 C 11.50: Mengurangi rasa nyeri Melakukan pengkajian yang dirasakan pasien nyeri skala 7 saat Mengurangi rasa nyeri istirahat, skala 9 pada saat bergerak atau yang dirasakan pasien beraktivitas 11.55: Mengajarkan teknik Mengurangi rasa nyeri distraksi seperti tarik napas dalam saat nyeri dirasakan Keluarga memiliki peranan yang cukup besar untuk memotivasi ibu Memonitor efektivitas intervensi yang telah dilakukan ibu Mengurangi nyeri S: 12.00: Pasien mengatakan skala nyeri masih Friskilla pada skala 7 pada saat beristirahat, skala 9 pada saat bergerak atau beraktivitas O: 11.35: TTV stabil: TD: 100/70 mmHg, N: 80x/menit, RR: 20x/menit, S: 36.5 C A: Masalah: Nyeri ditemukan P: Lanjutkan intervensi 1-8

4.

5.

6.

7.

8.

Luka sembuh 1. Pantau

luka

dari 1. untuk mengidentifikasi 11.30:

S: -

terjadi infeksi

tanpa ada tanda-tanda tanda infeksi peradangan : 2. Kaji latar belakang pendidikan pasien - kemerahan - berdarah - bengkak - warna luka - ada cairan yang keluar 3. Kaji tingkat - demam pengetahuan pasien atau keluarga tentang penyakit dan perawatan luka 4. Jelaskan tentang proses perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan katakata yang mudah dimengerti 5. Rawat luka dengan teknik aseptik 6. Anjurkan mengkonsumsi makanan bergizi 7. Beri sesuai medik 1. Kaji

masalah

2. Agar perawat dapat memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien sesuai tingkat pendidikan pasien 3. Untuk mengetahui sejauh mana informasi yang diketahui pasien/keluarga 4. Agar pasien dapat memahami apa yang dijelaskan

5. Untuk mencegah terjadinya infeksi 6. Makanan dgn gizi yang mencukupi dapat mempercepat proses penyembuhan antibiotik 7. untuk mencegah program terjadinya infeksi tingkat 1. Untuk

Mengobservasi tanda tanda vital: TD: 110/60 mmHg, RR: 22x/menit, N: 70x/menit, S: 36.3 C 12.00: Mengobservasi luka jahitan divagina, tampak adanya pembengkakan dan perdarahan pada vagina 12.05: Menjelaskan kepada pasien untuk tetap menjaga kebersihan diri terutama area luka untuk mencegah infeksi 12.10: Menganjurkan pasien mengkonsumsi makanan bergizi terutama tinggi protein untuk mempercepat proses penyembuhan luka

O: 12.15: Friskilla Masih terdapat perdarahan, robekan, dan bekas luka jahitan pada vagina klien serta pembengkakan pada labia minora A: Masalah: Resiko tinggi infeksi ditemukan P: Lanjutkan intervensi 1-7

3 Setelah

- Pasien

menentukan 10.25:

S:

dilakuka dapat kecemasan yang n asuhan mengident dialami oleh pasien keperaw ifikasi atan sebab selama kecemasan 2x24 - Emosi 2. Beri kesempatan jam rasa stabil dan pada pasien untuk cemas pasien mengungkapkan berkuran tenang rasa cemasnya. g atau 3. Gunakan hilang komunikasi terapeutik 4. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan informasi yang akurat tentang proses penyakit dan prosedur operasi 5. Berikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, dokter, dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin 6. Berikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien secara

tingkat kecemasan yang dialami pasien sehingga perawat bisa memberikan intervensi yang cepat dan tepat. 2. Dapat meringankan beban pikiran pasien

3. Agar terbina rasa saling percaya antar perawatpasien 4. Informasi yang akurat dapat mengurangi beban pikiran pasien

5. Sikap positif dari tim kesehatan akan membantu menurunkan kecemasan yang dirasakan pasien

Menanyakan kepada pasien apakah pasien merasa takut dan cemas dengan proses persalinan dan pasien mengatakan cemas dan takut 10.30: Meminta Ibu klien untuk menemani klien selama proses persalinan 10.35: Memberikan motivasi dan keyakinan kepada klien untuk percaya bahwa klien sanggup menjalani proses persalinan 12.15: Memberikan motivasi dan pujian bahwa pasien dapat melewati proses persalinan dengan baik

6. Berikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien secara bergantian

11.10: Klien mengatakan cemas berkurang setelah bayi dilahirkan 12.20: Klien mengatakan merasa lebih tenang setelah proses persalinan O: 11.10: Mimik wajah klien tampak lebih relaks, dan klien tersenyum 12.20: Mimik wajah klien tampak lebih relaks, dan klien tersenyum A: Masalah: cemas teratasi P: Lanjutkan intervensi 1 - 7

Friskilla

bergantian 7. Ciptakan 7. membantu mengurangi lingkungan yang rasa cemas pasien tenang dan nyaman

Tanggal 12/10/12

No DK 1

Catatan Perkembangan S: - Pasien mengatakan skala nyeri 7 pada saat beristirahat, skala 9 pada saat bergerak atau beraktivitas (dari skala 10) O: - TTV: TD: 120/70 mmHg, N: 72x/menit, RR: 18x/menit S: 36.4 C - Mimik wajah tampak lebih relaks A: Masalah: Nyeri teratasi sebagian P:

Nama dan tanda tangan

1. Kaji keluhan nyeri dan intensitas nyeri 2. Observasi tanda tanda vital, luka operasi dan kontraksi 3. Ajarkan ibu teknik relaksasi seperti tarik napas dalam 4. Bantu dan anjurkan ibu untuk mobilisasi dini dan bertahap 5. Anjurkan ibu untuk mempertahankan agar kandung kemih tetap kosong 6. Ajak keluarga untuk memotivasi ibu untuk mobilisasi 7. Evaluasi efektivitas kontrol nyeri yang dilakukan ibu 8. Kolaborasi pemberian analgetik
I:

Friskilla

08.40:Melakukan pengkajian nyeri skala 6 saat istirahat, skala 8 pada luka tekan sekitar area pada saat bergerak atau beraktivitas (dari skala 10) 08.45: Menganjurkan ibu untuk tetap mempertahankan mobilisasi bertahap, dari duduk, berdiri, hingga berjalan 08.50:Mengobservasi tanda tanda vital: TD: 120/70 mmHg, RR: 18x/menit, N: 72x/menit, S: 36.4 C 09.00: Menganjurkan keluarga untuk terus memotivasi pasien untuk mengalihkan rasa nyerinya Dengan mengobrol dengan keluarganya
E: S: 09.00: - Pasien mengatakan skala nyeri berkurang menjadi skala 6 pada saat beristirahat, skala 8 pada saat bergerak atau beraktivitas O:

09.00: - Pasien tampak relaks - TTV stabil: TD: 120/70 mmHg, RR: 18x/menit, N: 72x/menit, S: 36.4 C 14.30: - Pasien pulang A: Masalah: Nyeri teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi 1 8 12/10/12 2

S: O: - Masih terdapat perdarahan, robekan, dan bekas luka jahitan pada vagina klien serta pembengkakan pada labia minora A: Masalah: Resiko tinggi infeksi teratasi sebagian P: 1. Pantau luka dari tanda-tanda peradangan 2. Kaji latar belakang pendidikan pasien 3. Kaji tingkat pengetahuan pasien atau keluarga tentang penyakit dan perawatan luka 4. Jelaskan tentang proses perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti 5. Rawat luka dengan teknik aseptik 6. Anjurkan mengkonsumsi makanan bergizi 7. Beri antibiotik sesuai program medik I: 08.50 : Mengobservasi tanda tanda vital: TD: 120/70 mmHg, RR: 18x/menit, N: 72x/menit, S: 36.4 C 10.35: Menjelaskan kepada pasien untuk tetap menjaga kebersihan area luka untuk mencegah infeksi 10.40: Menganjurkan pasien mengkonsumsi makanan bergizi terutama tinggi protein untuk mempercepat proses penyembuhan luka 10.45: Mengobservasi luka jahitan divagina dan masih tampak adanya pembengkakan, tidak ada tanda tanda infeksi, perdarahan sudah tidak ada 10.40: Melakukan vulva hygiene E:

S: O: 08.50:
- TTV stabil: TD: 120/70 mmHg, RR: 18x/menit, N: 72x/menit, S: 36.4 C 10.40: - Masih ada pembengkakan divagina, tidak ada tanda tanda infeksi, pendarahan sudah tidak ada 14.30: - Pasien pulang A: Masalah: Resiko tinggi infeksi teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi 1 - 7

You might also like