You are on page 1of 5

TEORI KOMUNIKASI DI RANAH OBJEKTIF 1.

Lasswells Model (Model Lasswell) Teori Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Who says in which channel to whom with what effect (Siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa). Dari pertanyaan itu akan muncul unsur-unsur proses komunikasi yaitu Komunikator, message, media, receiver, dan efek. Teori komunikasi yang dianggap paling awal yakni pada tahun 1948. 2. Teori The Spiral of Silence
`Teori the spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh Elizabeth Noelle-Neuman (1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimana terbentuknya pendapat umum. Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi individu tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalam masyarakat.

3. S-O-R Theory (Teori S-O-R) Teori S-O-R (Stimulus Organism Response) berasal dari psikologi. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah Pesan (stimulus, S) Komunikan (organism, O) Efek (Response, R). 4. Teori Matematika Komunikasi Teori komunikasi ini merupakan perpaduan dari gagasan Claude E.Shannon dan Warren Weaver. Shannon pada tahun 1948 mengetengahkan teori matematik dalam komunikasi permesinan (engineering communication), yang kemudian bersama Warren pada tahun 1949 diterapkan pada proses komunikasi manusia (human communication). Sumber informasi (information source) memproduksi sebuah (message) untuk dikomunikasikan. Pesan tersebut dapat terdiri dari kata-kata lisan atau tulisan, musik, gambar, dan lain-lain. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi isyarat (signal) yang sesuai bagi saluran yang akan dipergunakan. Saluran (channel) adalah media yang menyalurkan isyarat dari pemancara kepada penerima (receiver). Dalam percakapan sumber informasi adalah benak (brain) pemancar adalah mekanisme suara yang menghasilkan isyarat, saluran (channel) adalah udara.

5. Teori Komunikasi Dua Tahap dan Pengaruh Antarpribadi Teori ini berawal dari hasil penelitian Paul Lazarsfeld mengenai efek media massa dalam kampanye pemilihan umum tahun 1940. Studi ini dilakukan dengan asumsi bahwa prosesstimulus bekerja dalam menghasilkan efek media massa. Namun hasil penelitian menunjukan sebaliknya. Efek media massa ternyata rendah dan asumsi stimulus respon tidak cukup menggambarkan realitas audiens media massa dalam penyebaran arus informasi dan menentukan pendapat umum.

TEORI KOMUNIKASI DI RANAH SUBJEKTIF 1. Teori Struktur Kumulatif Dalam teorinya ini, Ekman dan Friesen memfokuskan analisisnya pada makna yang diasosiasikan dengan kinesic, teori mereka disebut cumulative structure atau meaning centered karena lebih banyak membahas mengenai makna yang berkaitan dengan gerak tubuh dan ekspresi wajah ketimbang struktur prilaku, Mereka beranggapan bahwa seluruh komunikasi nonverbal merefleksikan dua hal : apakah suatu tindakan yang disengaja dan apakah tindakan harus menyertai pesan verbal. Hal ini dapat dicontohkan pada kasus ketika seseorang yang sedang menceritakan sesuatu dan gerak tangannya yang menunjukkan tinggi serta ekspresi wajah yang gembira. Gerak tangan yang menunjukkan tinggi ini tidak akan memiliki arti tanpa disertai ungkapan verbal, jadi tindakan ini disengaja dan memiliki makna tertentu. Lain halnya dengan ekspresi wajah yang gembira, yang dapat berdiri sendiri dan dapat diartikan tanpa bantuan pesan verbal. Meskipun demikian, kedua tindakan tersebut telah menambahkan kepada makna yang berkaitan dengan interaksi antara kedua orang tersebut, dan ini oleh Ekman dan Friesen disebut sebagai expressive behaviour. 2. Teori Ketergantungan (Dependency Theory) Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur. Teori ini menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model itu mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar media dan sistem sosial yang lebih besar. Teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa.

3. Teori Fungsional Teori ini merupakan bentuk teori komunikasi nonverbal dari Patterson yang mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal memilik lima fungsi yaitu: memberikan informasi, mengekspresikan keintiman, mengatur interaksi, melaksanakan kontrol sosial, dan membantu pencapaian tujuan. Memberikan informasi antara lain membiarkan seseorang mengerti tentang perasaan kita. Mengekspresikan keintiman dapat dilakukan melalui sentuhan. Pengaturan interaksi antara lain mengatur giliran berbicara dalam percakapan. Melaksanakan kontrol sosial digunakan ketika kita mengekspresikan pandangan. Membantu pencapaian tujuan biasanya bersifat impersonal, misalnya sentuhan yang terjadi ketika seorang penata rambut sedang menata rambut kita. 4. Teori Fungsional Komunikatif Teori yang dikemukakan oleh Burgoon ini memfokuskan kepada kegunaan, motif, atau hasil dari komunikasi. Teori ini menjelaskan peran yang dimiliki komunikasi nonverbal terhadap hasil komunikasi seperti persuasi dan desepsi (pengelabuan). Dengan demikian teori ini telah mengalihkan perhatian dari suatu pemahaman mengenai bagaimana cara kerja komunikasi nonverbal, kepada apa yang dilakukan komunikasi nonverbal. 5. Teori Tindakan (Action Theory) dari Morris Perilaku tidak terbentuk dengan sendirinya, melainkan terbagi kedalam suatu rangkaian panjang peristiwa yang terpisah-pisah. Hal ini merupakan asumsi dari Morris yang mengemukakan suatu pandangan mengenai kinesic yang lebih didasarkan pada tindakan. Menurutnya terdapat lima kategori yang berbeda dalam tindakannya itu: Pembawaan (inborn), ditemukan (discovered), diserap (absorbed), dilatih (trained), dan campuran (mixed). Inborn merupakan insting yang dimiliki sejak lahir. Discovered diperoleh secara sadar dan terbatas pada struktur genetik tubuh, seperti menyilangkan kaki. Absorbed diperoleh secara tidak sadar melalui interaksi dengan orang lain (biasanya teman), seperti meniru ekspresi atau gerakan seseorang. Trained diperoleh dengan belajar, seperti berjalan, mengetik dan sebagainya. Sedangkan mixed actions diperoleh melalui berbagai macam cara yang mencakup keempat hal diatas.

REFERENSI

Mulyana, Dedy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya). Bandung: Remaja Rosdakarya. Ruslan, Rosady. 2001. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Widjaja , A.W. 1986. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bina Insani Press.

TUGAS
Teori-Teori Komunikasi Menurut Ranah Objektif dan Ranah Subjektif
Diajukan sebagai tugas mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif
Dosen : Prima Mulyasari Agustini, S.Sos., M.Si.

Disusun Oleh: Roni Ramdani (NPM 10080010155)

Fakultas Ilmu Komunikasi UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

You might also like