You are on page 1of 4

SKENARIO A BLOK 15 Seorang anak laki-laki berumur 10 tahun dibawa oleh ibunya ke klinik dengan keluhan mata kanannya

juling ke dalam. Keluhan ini muncul sejak mengalami kecelakaan lalu lintas 6 bulan yang lalu. Pada kecelakaan tersebut kepalanya terbentur dan penderita sempat kehilangan kesadaran selama lebih dari 30 menit. Bersamaan dengan itu penderita mengeluh mata kanan sulit digerakkan ke arah temporal kanan dan pengihatan ganda semakin bertambah bila melihat ke temporal kanan. Pemeriksaan Oftalmoogi : AVOD : 6/6 E AVOS : 6/6 E Hischberg : ET 15 ACT (Alternating Cover Test) : Shifting (+) OS mata dominan Duction & Version :

OD

OS

WFTD (Worth Four Dot Test) : Uncrossed Diplopia semakain bertambah bila melihat ke sisi mata nondominan FDT (Forced Duction Test) : Tidak terdapat tahanan pada gerakan dengan bantuan pinset

I.

Klarifikasi Istilah a. Juling kedalam / Esotropia : Suatu penyimpangan sumbu pengihatan yang nyata dimana saah satu sumbu pengihatan menuju titik fiksasi sedangkan sumbu penglihatan lainnya menimpang pada bidang horizontal kearah medial. b. Penglihatan ganda / Diplopia : Persepsi adanya dua bayangan pada satu objek. c. AVOD / Acies Visus Okulus Dextra : Tajam penglihatan mata kanan ( normal nya 6/6 atau 20/20 atau 1,0 ). d. AVOS / Acies Visus Okulus Sinistra : Tajam pengihatan mata kiri.

e. Hischberg : Pemeriksaan yang dilakukan untuk identifikasi adanya penyimpangan posisi bola mata dengan memperhatikan kedudukan cahaya pada kornea. Pada esotropia refleks cahaya pada kornea terletak pada bagian temporal kornea. f. ACT g. Shifting (+) OS : Adanya penyimpangan di oculus sinistra. h. Duction : Pada oftalmologi, rotasi mata oleh otot ekstraokular ke sekeliling aksis horizontal, vertical, dan anteroposterior nya. i. Version : Perputaran mata pada arah yang sama. j. WFDT : Uji untuk melihat penglihatan binocular, adanya fusi, korespondensi retina abnormal, supresi pada satu malam dan juling. k. Uncrossed Diplopia l. FDT

II.

Identifikasi Masalah 1. Anak laki-laki berumur 10 tahun dibawa oleh ibunya ke klinik dengan keluhan mata kanannya juling ke dalam. Keluhan ini muncul sejak mengalami kecelakaan lalu lintas 6 bulan yang lalu. Pada kecelakaan tersebut kepalanya terbentur dan penderita sempat kehilangan kesadaran selama lebih dari 30 menit. 2. Sejak kecelakaan itu penderita mengeluh mata kanan sulit digerakkan ke arah temporal kanan dan pengihatan ganda semakin bertambah bila melihat ke temporal kanan. 3. Pemeriksaan Oftalmoogi AVOD : 6/6 E AVOS : 6/6 E Hischberg : ET 15 ACT (Alternating Cover Test) : Shifting (+) OS mata dominan Duction & Version :

OD

OS

WFTD (Worth Four Dot Test) : Uncrossed Diplopia semakain bertambah bila melihat ke sisi mata nondominan FDT (Forced Duction Test) : Tidak terdapat tahanan pada gerakan dengan bantuan pinset

III.

Anaisis Masalah 1. a. Bagaimana anatomi pada kasus ini (Mata) ? b. Bagaimana fisiologi Mata ? ( Mekanisme penglihatan dan pergerakan bola mata ) c. Apa etiologi mata juling ? d. Bagaimana etiologi mata juling ? e. Bagaimana hubungan kecelakaan 6 bulan lalu dengan mata kanan yang juling ke dalam ? ( Kepala terbentur dan hilang kesadaran lebih dari 30 menit ) 2. a. Apa etiologi dan patofisiologi mata kanan sulit digerakkan ke temporal kanan ? b. Apa etiologi dan patofisiologi penglihatan ganda ? 3. a. Apa interprestasi dan mekanisme abnormal pemeriksaan oftalmologi ? b. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan oftalmologi pada kasus ? 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Apa DD pada kasus ini ? Bagaimana cara penegakan diagnosis dan WD pada kasus ini ? Apa etiologi dan factor resiko pada kasus ini ? Bagaimana epidemiologi pada kasus ini ? Bagaimana patogenesis pada kasus ini ? Apa manifestasi klinis pada kasus ini ? Bagaimana Tatalaksana pada kasus ini ? Apa Komplikasi pada kasus ini ? Bagaimana prognosis pada kasus ini ? Apa KDU pada kasus ini ?

IV.

Hipotesis Seorang anak laki-laki , 10 tahun, mengalami strabismus esotropia dextra pasca trauma

Learning Issue 1. Anatomi dan fisiologi pergerakan otot ekstra ocular 2. Innervasi otot-otot ekstra ocular dan patofisiologi otot ekstra ocular 3. DD, Penegakan diagnosis, treatment, komplikasi 4. Strabismus ( esotropia )

You might also like