Professional Documents
Culture Documents
Status perkawinan : Nikah Agama Suku bangsa Pendidikan Pekerjaan Alamat lengkap : Islam : Jawa : SD (sekolah dasar) : Ibu rumah tangga : Sidoarjo taman agung muntilan
Profil Keluarga No Nama Umur Pekerjaan Hub. keluarga 1 2 Haryono Sutryah 50 40 Pemahat Patung Ibu rumah tangga Suami Istri Status perkawinan Nikah Nikah Ket. kesehatan Baik Pusing dan Perut
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 1
sembah 3 4 Mulyadi Eky 25 16 Costumer service Pelajar Anak Anak Nikah Belum Nikah Baik Baik
2. Denah Rumah
Jl. Pemuda
TV dan setrika
3 4
Cukup memadai
Rp 500.000,Rp 800.000,-
4. Perilaku Kesehatan Keluarga 1 Pelayanan promotif dan preventif bayi dan Tidak ada. balita 2 Pembinaan lainnya 3 4 Pelayanan pengobatan Jaminan kesehatan Puskesmas Askes kesehatan anggota keluarga Budayakan hidup sehat.
5. Pola Makan Keluarga Bayi Balita Anak Tidak ada. Tidak ada. Teratur dan seadanya.
Page 3
6. Aktivitas Keluarga / Pengisian Waktu Luang 1 Aktivitas fisik Suami seorang pemahat patung. Istri (pasien) seorang ibu rumah tangga.
Anak pertama seorang costumer service.
Anak terakhir masih sekolah. 2 Aktifitas mental Pasien sering marah-marah sama suami kalau pulang tidak bawa uang.
Selain itu pasien juga terlihat agak pemalu
7. Lingkungan 1 2 3 Social rumah asal Social tempat kerja Fisik rumah asal Luas bangunan Ventilasi dan cahaya Limbah dan jamban Layak dihuni. Cukup. Cukup strategis. Baik-baik saja. Pasien tidak bekerja.
Page 4
8. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini. Riwayat tekanan darah rendah atau diabetes tidak ada. 9. Daftar Permasalahan Dalam Keluarga No Jenis permasalahan 1 Pusing Istri dan Pusing kalau makan 2 Masuk (suami) angin Kalau capek. terlalu terjadinya terlambat PCT Antasida Vitamin Suami Waktu terjadinya Rencana penatalaksanaan sasaran
maag (pasien)
10. Diagnosis Keluarga Dari keluarga majemuk ibu ini (sebelum nikah), ia tidak mengetahui ada yang menderita sakit seperti ia atau tidak. Sehingga untuk menentukan diagnosis keluarga majemuk tidak bisa ditentukan. Tetapi kalau dari keluarga setalah nikah,
Page 5
pasien mengatakan suaminya menderita darah tinggi serta anak-anaknya kadang menderita sakit kepala karena masuk angin. 11. Penatalaksanaan Keluarga Untuk penatalaksanaan pada keluarga majemuk (sebelum nikah) tidak dapat ditentukan karena pasien sendiri tidak mengetahui masalah atau sakit yang dialami keluarga majemuk sebelum dia menikah. Sedangkan untuk keluarga sesudah ia menikah untuk anak yang kadang sakit kepala bisa di kasih parasetamol dan untuk suami bisa diberi captopril. 12. Prognosis Baik, bila ditangani segera dan pasien mampu menghindari / mengurangi faktor pencetusnya. 13. Medikamentosa dan / atau Tindakan No Permasalahan keluarga 1 Pusing dan Tidak ada PCT Anta Istri perubahan yang dialami. Tindakan penyelesaian PCT bila Sasaran Hasil Keterangan
maag (pasien)
diminum
sida
tidak utama masalah harus dicari. 2 Kecapaian dan vitamin masuk angin Suami Sembuh Jangan kecapaian
maka penyebab
terlalu dan
Berkas Kesehatan Pasien Identitas Nama Umur Jenis Kelamin Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan Status Perkawinan Sutriyah 40 tahun Perempuan Islam Jawa SD (Sekolah Dasar) Ibu rumah tangga Nikah
Pasien datang sendiri / Datang sendiri ke puskesmas rujukan Waktu kunjungan awal 2008
Page 7
Pusing, nyeri ulu hati dan susah tidur. penyakit Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan pusing dan sulit tidur saat terbangun pada malam hari sehingga tidur tidak nyenyak dan bangun badan terasa lemas serta malas beraktivitas sejak satu tahun terakhir. Pasien biasa tidur pada jam 22.00 WIB dan bangun pada jam 03.00 WIB. Pusing sering dirasakan berputar-putar selama 3 hari sehingga pasien merasa dunia seolah-olah berputar dan dalam pemikirannya ia merasa kalau Al-Quran seolah terbuka dengan cepat tiap lembarnya. Saat pusing badan menjadi lemas dan kalau mau jalan terasa seperti mau jatuh. Pasien juga mengeluh nyeri pada ulu hati. Saat dada terasa sakit badan ikut gemetar, kepala pusing, dan anggota gerak sebelah kiri kesemutan sehingga pasien takut jika lumpuh. Selain itu pasien juga merasa tidak nafsu makan sehingga dalam satu tahun terakhir berat badannya turun. Pasien juga mengatakan terlalu banyak yang ia pikiran sehingga kadang membuat badannya terasa lemas dan ia tampak murung dan merenung. Pasien terlihat murung karena ia kehilangan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di tetangganya karena keteledorannya dalam menyuci baju majikannya. Padahal pasien membutuhkan banyak biaya untuk mengganti hutang kepada salah satu pemilik toko disekitar lingkungan
Page 8
rumahnya, membiayai sekolah anak terakhirnya yang masih SMA serta untuk memenuhi kubutuhan pangan keluarga mengingat anak pertama yang sudah menikah masih tinggal bersamanya, padahal penghasilan suaminya hanya sekitar Rp 15.000,00 sehari yang sering membuat ia marah-marah sama suaminya karena uang yang dibawa suaminya sangat kurang atau bahkan tidak membawa uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Karena semua hal itu pasien merasa sedih, malu, dan merasa bersalah sehingga jarang untuk keluar rumah. Tidak ada bayangan ataupun suara yang mengganggu pasien. Pasien malu karena merasa kondisinya tidak seberuntung tetanggatetangganya. Hal yang bisa dilakukan menurut pasien hanya meratap pada Allah dan meminta agar mendapat rejeki dari Allah, masalah segera selesai, dan memohon maaf pada Allah. Pasien rajin berdoa namun keadaan tidak kunjung membaik. Pasien ingin sekali sembuh dari sakitnya dan bekerja lagi. Untuk mengurangi keluhan, pasien biasa mengaji, mengalihkan tidur di siang hari. Jika tak bisa tidur pasien biasa minum air putih dan mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Kalau merasa pusing pasien hanya baring-baring. Riwayat dahulu penyakit Dahulu pasien juga pernah sakit seperti ini. Pasien juga mempunyai riwayat tekanan darah rendah (lupa hasilnya berapa).
Page 9
Riwayat keluarga
penyakit Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini. Riwayat tekanan darah rendah atau diabetes tidak ada.
Pemeriksaan fisik Tinggi badan Berat badan Nadi Respirasi Suhu Tekanan darah Keadaan umum Status gizi Mata Leher Jantung Paru Abdomen Ekstremitas 150 Cm 45 Kg 80x/menit 20x/menit 37 C 110/90 mmHg Baik, compos mentis. Kurang. Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis. Limfonodi tidak teraba. Suara jantung regular, tidak terdapat bising jantung. Suara paru vesikuler. Abdomen cembung, peristaltic normal, turgor kulit normal. Ekstremitas tonus dan pergerakan normal, tidak edema. Pemeriksaan nervi cranialis dalam batas normal. Palpitasi arteri radialis Pola makan dan minum Teraba. Teratur.
Aktivitas mental dan Sering marah-marah kalau suami pulang tidak membawa fisik Lingkungan sosial uang. Baik.
Page 10
Ciri
kepribadian
klasifikasi psikiatri Status Psikiatri penampilan tampak wanita lebih tua dari usia, penampilan cukup, perawatan diri cukup, kesan gizi kurang, tampak
murung dan malu. Kesadaran Compos mentis, Perilaku
dan aktivitas psikomotor selama wawancara dengan pasien tidak menghindari tatapan. Pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan baik, pembicaraan baik, menjawab spontan dengan volume suara yang cukup, Sikap terhadap pemeriksa kooperatif. Hasil pemeriksaan penunjang Tidak dilakukan oleh puskesmas.
Daftar masalah pasien Masalah Saat timbul Rencana tindakan dari puskesmas
Ket.
Sulit
Saat terbangung tengah malam dan susah tuk tidur lagi. Untuk pusing maag timbulnya tiba-tiba. dan PCT Antasida Vit kompleks B
pasien
terlalu
sehingga sulit tidur. Untuk itu obat yang mungkin harus dan diberikan obat pada pasien adalah anti-anxietas antidepresan
Page 11
Diagnosis Multiaksial
: Gangguan depresi ringan tanpa gejala psikotik. : Ciri kepribadian cemas menghindar. : Tidak ada diagnosis. : Kehilangan pekerjaan, penghasilan suami kurang dan hutang belum terbayar.
Aksis V
: 70 61 yaitu beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
Prognosis
: Baik, bila ditangani segera dan pasien mampu menghindari / mengurangi faktor pencetusnya.
Catatan tindakan / pengobatan / konseling Masalah Sulit tidur Pusing nyeri ulu Tindakan PCT Antasida Vit kompleks Hasil Demam berhasil diturunkan, tetapi pusing dan B maagnya masih sering dirasakan. Ket. Pusing dan maagnya bisa dikarenakan pasien tidak menghindari faktor pencetusnya.
hati (maag)
Page 12
BAB II PEMBAHASAN 1. Diagnosis Banding Beberapa area otak terlibat dalam fungsi mood. Tidur, nafsu makan, dan memori biasanya terganggu pada orang yang mengalami depresi. Kecuali untuk pituari, semua komponen otak bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi ini secara luas dan dianggap sebagai bagian dari system limbik. Semua komponen biasanya menerima sinyal dari neuron yang mengeluarkan serotonin atau norepinefrin.. Penurunan aktivitas sirkuit yang menggunakan serotonin dan norepinefrin diperkirakan berkontribusi terhadap terjadinya depresi. Pada anamnesis di atas, sindrom klinik yang didapat yaitu sindrom anxietas (rasa gemetar, jantung berdebar-debar), Sindrom Obsesif berupa gagasan pikiran yang berulang yang menyebabkan gangguan, Sindrom Disfungsi Otonomik Somatoform (nyeri ulu hati, gemetaran, pusing), Sindrom insomnia (kesulitan untuk tidur lagi, sering terbangun di malam hari dan khawatir tidak bisa tidur), sindrom depresif (wajah tampak murung, bingung, gangguan tidur, nafsu makan menurun). Berdasarkan sindrom-sindrom di atas, maka untuk menentukan diagnosis pasien dengan gangguan depresi ringan, maka digunakan PPDGJ - III. Berdasarkan gejala yang didapat maka dapat dibuat suatu diagnosis banding, diantaranya : Episode Depresif Ringan tanpa Gejala Psikotik (F32.0) No 1 Kriteria Diagnosis Sekurangnya ada dua dari: Terpenuhi Mood yang depresi Pada Pasien
Page 13
2 3
Ditambah sekurangnya dua gejala dari F32. Tidak boleh adanya gejala yang berat (agitasi atau retradasi yang mencolok).
4 5
Berlangsung sekurangnya dua minggu. Resah tentang gejalanya, namun tidak berhenti fungsi sama sekali.
Terpenuhi Terpenuhi
Keluhan tersebut sangat menonjol sehingga mengganggu fungsi peran dan kualitas hidupnya. Gejala primer berupa depresi berlangsung terus-menerus selama satu tahun terakhir. Sehingga diagnosis axis I menjadi episode depresi ringan tanpa gejala psikotik (F 32.0). Sebagai diagnosis banding adalah gangguan depresi berulang episode kini ringan tanpa ciri psikotik (F 33.0). Depresi berulang episode kini ringan tanpa ciri psikotik (F 33.0) No 1 Kriteria Diagnosis Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus terpenuhi dan episode sekarang harus Tidak Terpenuhi memenuhi kriteria depresif berat tanpa gejala psikotik. 2 Sekurang-kurangnya dua episode telah Pada Pasien
berlangsung masing-masing selama minimal 2 Terpenuhi minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.
Page 14
Diagnosis banding selanjutnya adalah gangguan campuran anxietas dan depersif karena terdapat pula gejala kecemasan yang cukup terlihat seperti terlihat pada tabel, namun gejala depresif lebih dominan. Gangguan campuran anxietas dan depresif (F.41.2) No 1 Kriteria Diagnosis Terdapat gejala gejala anxietas maupun depresi, dimana masing masing tidak menunjukkan Terpenuhi rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosa tersendiri. 2 Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan berlebihan. 3 Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan Tidak Terpenuhi kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik. 4 Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan masing masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut Terpenuhi harus dikemukakan, dan diagnosis ganggguan campuran tidak dapat digunakan, namun satu diagnosis yang harus diutamakan adalah gangguan depresif. walaupun tidak terus menerus, Tidak Terpenuhi disamping rasa cemas atau kekhawatiran Pada Pasien
Page 15
Dari ketiga diagnosis banding, maka kriteria yang semua terpenuhi adalah Episode depresi ringan tanpa gejala psikotik (F 32.0). Dimana pasien lebih menonjol kepada gangguan episode depresinya.
2. Penatalaksanaan
Perawatan di rumah sakit diindikasikan jika keadaan penderita Terapi somatik: antidepresan dengan urutan pemilihan (step care)
membahayakan diri sendiri atau orang lain. sebagai berikut, a. Step 1: golongan SSRI (Fluoxetine, sertraline, dll) b. Step 2: golongan trisiklik (amytriptiline, dll) c. Step 3: golongan tetrasiklik (maprolitine, dll). Golongan atipikal (trazodone, dll). Golongan MAOI reversible (maclobemide) Pertama-tama, menggunakan golongan SSRI yang efek sampingnya sangat minimal (meningkatkan kepatuhan minum obat, bisa digunakan pada berbagai kondisi medik), spektrum antidepresi luas, dan gejala putus obat sangat minimal, serta lethal-dose yang tinggi (>6000 mg) sehingga relatif aman. Bila telah diberikan dengan dosis yang adekuat dalam jangka waktu yang cukup (sekitar 3 bulan) tidak efektif, dapat beralih ke pilihan kedua yang spektrum antidepresinya juga luas tetapi efek sampingnya lebih berat. Bila pilihan kedua belum berhasil, dapat beralih ketiga dengan spektrum antidepresi yang lebih sempit, dan juga efek samping lebih ringan dibandingkan trisiklik. Yang teringan adalah golongan MAOI reversible. Di samping itu dipertimbangkan bahwa pergantian SSRI ke MAOI atau sebaliknya membutuhkan waktu 2-4 minggu istirahat untuk washout period guna mencegah timbulnya serotonin malignant syndrome.
Page 16
Pada pasien ini diberikan antidepresan : Fluoxetine 1x 20 mg dan anti-anxietas: Alprazolam 2x 0,5 mg. Terapi tambahan untuk gejala kecemasan dan insomnia yang dialami adalah dengan menggunakan anti-anxietas, Golongan benzodiazepin (Diazeapam, chlordiazepoxide, lorazepam, clobanazam, bromazepam, alprazolam) sebagai obat anti-anxietas mempunyai resiko terapetik lebih tinggi dan lebih kurang menimbulkan adiksi dengan toksisitas yang rendah, dibandingkan dengan mepobramate atau Phenobarbital, disamping itu phenobarbital menginduksi enzim mikrosomal di hepar, sedangkan golongan benzodiazepine tidak. Golongan benzodiazepine merupakan drug of choice dari semua obat yang memiliki efek antianxietas, disebabkan spesifisitas, potensi dan keamanannya.
Page 17
Kesimpulan Gangguan depresi merupakan salah satu bentuk gangguan mood. Gangguan mood adalah suatu kelompok klinis yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subyektif adanya penderitaan berat. Pada pasien didapatkan sindrom depresi yang menonjol sehingga mengganggu fungsi peran dan kualitas hidupnya. Gejala primer berupa depresi berlangsung terus-menerus selama satu tahun terakhir, namun tidak disertai dengan adanya gejala psikotik sehingga diagnosis episode depresi ringan tanpa gejala psikotik ( F 32.0) dapat terpenuhi. Hal ini mengakibatkan pasien seharusnya mendapatkan terapi antidepresan dan anti-anxietas.
Page 18
Daftar Pustaka
Benton., T., D., 2010. Depression. Emedicine. http://emedicine.medscape.com/article/914192-overview Elvira., S., D., dan Hadisukanto., G., 2010. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta, Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kaplan dan Sadock., 2007. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Psikiatri Klinis Edisi VII Jilid 2. Jakarta, Binarupa Aksara. Maslim., R., 2003. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III. Jakarta, PT Nuh Jaya.
Page 19
LAMPIRAN
Page 20