You are on page 1of 16

AMERICAS GREAT DEPRESSION I.

SEJARAH DAN PENYEBAB KRISIS Peristiwa-peristiwa spektakuler yang terjadi menjadi petikan ilmu yang berharga khususnya bagi perkembangan teori makroekonomi. Sebuah depresi diseluruh dunia melanda negara-negara dengan ekonomi pasar pada akhir 1920-an. Karena krisis berlangsung dalam waktu yang cukup lama selama satu dekade dan pemulihannya berjalan lambat, seluruh tahun 1930an di Amerika Serikat sering disebut Great Depression. Awal dari great deppresion berawal dari Perang Dunia I tahun 1914-1918, dimana negara-negara yang terlibat Perang Dunia I memerlukan dana yang besar untuk kebutuhan negaranya termasuk biaya perang. Pada saat itu negara maju menawarkan pinjaman dana dengan standar emas untuk nilai tukar. Amerika sebagai negara penganut standar emas bersedia memberikan pinjaman kepada negara-negara yang terlibat Perang Dunia I dengan standar emas, contohnya negara Jerman dan Perancis. Namun akibat dari Perang Dunia I negaranegara peminjam tidak sanggup untuk mengembalikan hutang dalam bentuk standar emas sehingga negara Amerika sebagai negara donatur pinjaman menjadi kekurangan stok emasnya. Tahun 1927 The Federal Reserve menurunkan suku bunga untuk mendukung Bank Inggris menerapkan standard emas1. Akibat turunnya suku bunga banyak warga yang meminjam uang ke bank untuk diinvestasikan ke bursa saham. Akibatnya terjadi ledakan spekulatif yang menggiring terjadinya gelembung ekonomi (economic bubble). Karena besarnya investor yang meminjam uang di bank dan diinvestasikan di pasar saham sehingga total pinjaman lebih besar dari uang yang beredar. Ketika tahun 1929 pasar saham jatuh akibat uang beredar sedikit karena banyak uang yang disimpan di pasar saham turun. sehingga konsumsi

Standar emas atau gold standar adalah suatu sistem moneter yang menggunakan

emas sebagai alat bayar yang sah, satuan dasar nilai uang, dan dasar perbandingan nilai berbagai mata uang. Sistem ini diperkaenalkan di Inggris pada tahun 1921 dan dpakai di Amerika pada tahun 1870-1971. Great Depression disebabkan karena lima faktor utama meliputi : 1. Jatuhnya bursa saham (Stock Market Crash)

Americas Great Depression

Jatuhnya bursa saham pada bulan Oktober 1929 di Amerika atau yang lebih sering utama disebut Black dari G r e at Tuesday disinyalir sebagai ini penyebab Depression. Peristiwa

menyebabkan hampir seluruh pemegang saham mengalami kerugian. Pemerintah Amerika berusaha mengatasi dampak dari jatuhnya bursa saham dengan memaksa sebagian besar bank untuk tutup, akibatnya terjadi kepanikan yang dampaknya tidak hanya dialami oleh penduduk Amerika melainkan sudah lintas negara. Kepanikan ini membuat masyarakat yang khawatir simpanan mereka di bank hilang berbondong-bondong mendatangi bank yang masih buka untuk dapat menarik uang simpanan mereka. Hal ini secara cepat berimbas pada terjadinya kebankrutan di sejumlah bank, dan terjadinya Great Depression diakhir 1930 tidak dapat terelakkan lagi. Harga saham jatuh menyebabkan jatuhnya kepercayaan dan kekayaan konsumen. Pengeluaran jatuh dan penurunan kepercayaan 1995). 2. Kegagalan bank (Bank Failures) Sepanjang tahun 1930 setelah terjadinya stock market crash jumlah bank di Amerika dan Eropa yang lumpuh dan mengalami kebangkrutan semakin bertambah hingga mencapai 9.000 b a n k . P e m e r i n t a h t i d a k lagi mampu memberikan jaminan terhadap simpanan yang t e r s i s a , a k i b a t n y a b a n k d a l a m k e a d a a n uninsured d a n t i d a k l a g i d a p a t m e m b e r i k a n p i n j a m a n b a g i nasabah. Keadaan ini semakin memperburuk uangnya, situasi karena mayoritas ekonomi tidak masyarakat hanya kehilangan oleh dan sehingga tampak kesulitan tidak dirasakan bank menyebabkan penabung berkeinginan untuk menarik uang dari bank mereka (Bernanke BS,

negara melainkan sudah berdampak pada masyarakat luas. Pemerintah mampu menghentikan anjloknya keruntuhan dalam kepercayaan terhadap sistem perbankan. Karena krisis

perbankan, Bank mengurangi pinjaman, ada penurunan dalam investasi. Orang kehilangan tabungan sehingga belanja konsumen berkurang (Bernanke BS, 1995).

Americas Great Depression

3. Menurunnya daya beli masyarakat (Reduction in Purchasing) Adanya stock market crash dan hilangnya simpanan masyarakat di bank menyebabkan daya beli masyarakat menurun sehingga tidak mampu membeli barang (konsumsi menurun). Ini menyebabkan perusahaan harus berhenti melakukan produksi, dan akibatnya para pekerja diberhentikan sehingga angka pengangguran meningkat tidak hingga dapat 25%. berfungsi Kondisi ini menyebabkan perekonomian sebagaimana

mestinya, dan keadaan depresi ekonomi pun semakin parah. 4. Kebijakan tax tarif yang diterapkan pemerintah Amerika terhadap negaranegara Eropa Banyaknya bisnis di Amerika yang lumpuh akibat turunnya daya beli masyarakat. Hal ini membuat pemerintah Amerika Serikat memberlakukan Amerika yang masih dapat kebijakan Smoot-Hawley Tariff yang diprakarsai oleh Presiden Hoover tahun 1929 untuk melindungi sejumlah p e r u s a h a a n b e r o p e r a s i . Smoot-Hawley Tariff i n t i n y a a d a l a h memberlakukan Tarif Bea Masuk (TBM) yang tinggi untuk produk impor seperti TBM gandum dinaikan 40%, TBM kaca naik dari 65% menjadi 85%, rata-rata kenaikan TBM untuk produk impor naik dari 40,1% menjadi 53,21%. meningkatkan pendapatan pemerintah. Kebijakan ini dimaksudkan untuk Namun disisi lain kebijakan ini menolak barang luar negeri agar dapat melindungi produsen domestik dan berdampak pada melemahnya hubungan ekonomi antara Amerika dengan negara-negara Eropa yang merupakan mitra dagang utama Amerika saat itu. Kondisi tersebut juga mengakibatkan penurunan penjualan produk impor negara mitra dagang yang pada akhirnya meningkatkan tingkat pengangguran di negara-negara importir atau yang dikenal dengan strategi neighbor karena mereka berusaha mengekspor beggar thy dengan pengangguran

meningkatkan posisi dagang satu negara sehingga permintaan atas barang-

Americas Great Depression

barangnya menjadi beban mitra dagangnya. memicu tindakan balasan yang serupa dari

Selain itu kebijakan ini juga negara-negara Eropa yang

merupakan negara tujuan ekspor Amerika berupa menaikkan TBM produk impor guna memproteksi perdagangan domestik negaranya. penurunan produk ekspor asal Amerika. 5. Kondisi kemarau berkepanjangan (Drought Condition) dan The Bowl Dust Kondisi ini sebenarnya tidak memberikan efek langsung terhadap terjadinya Great Depression, namun secara tidak langsung kondisi ini menurut John Steinbeck dalam The Grapes of Wrath cukup berpengaruh karena kondisi kekeringan menyebabkan sektor pertanian yang diharapkan dapat menopang kondisi perekonomian ketika mayoritas industri besar lumpuh ternyata juga tidak dapat berproduksi karena kekeringan menyebabkan daerah lembah di sekitar sungai Mississippi tandus dan tidak bisa ditanami. Great depression US 1930-an juga disebabkan oleh badai debu (Bowl Dust) yang menyebabkan kekeringan sehingga gagal panen. Akibatnya para petani yang meminjam uang tidak dapat membayar utang ke bank, lalu jaminan tanah mereka diambil oleh bank. Sehingga mereka menjadi pengangguran dan gelandangan (McNeese T, 2010). Beberapa pandangan tentang great depression 1930 : 1. Keynes: Great depression terjadi karena jumlah investasi di pasar saham besar sehingga konsumsi rendah dan menyebabkan over investment dan menyebabkan bubble economic. Bahwa kebijakan fiscal lebih efektif daripada kebijakan moneter. Lihat catatan macro 1 grafik dan penjelasan. Keynes cenderung menekankan kebijakan fiscal daripada kebijakan moneter. Permintaan investasi diperkiraan amat tidak responsive terhadap suku bunga. Ini berimplikasi pd kurva IS yg amat curam. Pada saat yg sama kurva LM datar. Meskipun tdk mncapai likuiditi trap yang ekstrim. Dgn situasi demikian ekspandi moneter tdk efektif dlm menstimulasi permintaan dan output. Keynes mengatakan masalahnya adalah kurangnya permintaan agregat. Keynes berpendapat penuh semangat bahwa pemerintah harus campur tangan dalam ekonomi untuk merangsang permintaan melalui skema kerja publik pengeluaran yang lebih tinggi dan pinjaman (Bernanke BS, 1995). Hal ini menyebabkan

2. Friedman (kaum monetaris)


Kaum monetaris menolak pandangan Keynesian pada kebijakan fiskal dan menurunkan peran uang. Kaum monetaris menekankan kebijakan moneter dalam menentukan perilaku output dan harga.

Americas Great Depression

Monetaris menekankan pentingnya penurunan jumlah uang beredar. Mereka menunjukkan bahwa antara 1929 dan 1932, cadangan federal mengizinkan jumlah uang beredar turun sebesar sepertiga. Secara khusus, monetaris seperti Friedman mengkritik keputusan The Fed untuk tidak menyelamatkan bank-bank akan bangkrut. Mereka mengatakan bahwa karena jumlah uang beredar turun begitu banyak resesi biasa berubah menjadi depresi deflasi besar. Hasilnya adalah apa yang Friedman sebut dengan "Kontraksi Besar" - masa jatuh pendapatan, harga, dan pekerjaan disebabkan oleh efek tersedak dari jumlah uang beredar yang terbatas (Bernanke BS, 1995). 3. Marxis Pandangan Marxis melihat Depresi Besar sebagai kolapsnya kapitalisme global. Dengan pengangguran lebih dari 25%, Marxis berpendapat bahwa ini menunjukkan ketidakstabilan yang melekat dan kegagalan dari model kapitalis (Bernanke BS, 1995). 4. Romer (2003) Berpendapat bahwa penyebab utama terjadinya great depression di Amerika adalah penurunan dalam pengeluaran atau aggregate demand yang memicu penurunan produksi di bidang manufaktur dan hasil kerajinan. II. INDIKATOR EKONOMI PADA SAAT KRISIS Menurut Romer C (2003) beberapa indikator ekonomi yang terjadi pada saat krisis di akhir tahun 1929 hingga awal tahun 1933 adalah adanya penurunan output yakni produksi industri menurun 47% sedangkan GDP turun 30%, Indeks Harga Konsumen turun 33% sementara tingkat pengangguran bertambah 20%.

Sumber : Mankiw, 2003

Americas Great Depression

Sumber : Mankiw, 2003 Grafik. Tingkat pengangguran pada saat great depression

Grafik. Tingkat GDP dan GNP pada saat great depression

Grafik. Tingkat GDP produksi industri pada saat great depression

Americas Great Depression

Tambahin tabel 19.1 hal 460 dorn bush III. ANALISIS TEORI

a.

IS LM (Mankiw, 2006 page 311-313) Hipotesis pengeluaran (Spending Hyphothesis) : Guncangan pada

Kurva IS Turunnya pendapatan masyarakat, jatuhnya pasar saham mengurangi kepercayaan dan ketidakpastiaan, menyebabkan konsumsi masyarakat pun menurun karena mereka lebih suka menyimpan pajak dan daripada membelanjakannya. Selain itu kegagalan bank pun memicu penurunan investasi. Adanya kebijakan meningkatkan mengurangi pengeluaran pemerintah menekan konsumsi masyarakat. Menurunnya konsumsi/ pengeluaran menyebabkan kurva IS bergeser ke kiri.

Hipotesis uang (Money Hyphoyhesis) : : Guncangan pada Kurva LM oleh

Friedman and Schwartz Tingkat pendapatan yang turun, pengangguran yang meningkat dan konsumsi menurun menyebabkan jumlah uang yang beredar turun. Hal ini menyebabkan pergeseran kontraktif kurva LM ke kiri.

b.

Tingkat suku bunga, Investasi dan Kurva IS (Mankiw, 2006)

Penurunan tingkat suku bunga menyebabkan kenaikan investasi sehingga kurva IS akan bergeser ke kanan. Semakin rendah tingkat bunga maka pendapatan semakin tinggi. Akan tetapi investasi yang dilakukan bersifat temporer yaitu investasi dalam pasar saham.

Americas Great Depression

Sumber : Mankiw, 2003 (Pada Mankiw, 2003 kasusnya tingkat suku bunga naik dan investasi menurun, pada great depression 1930 tingkat suku bunga turun sehingga investasi di dalam pasar saham meningkat). c. Teori Keynes sebagaian besar oleh keinginan belanja rumah tangga, Keynes menyatakan pendapatan total perekonomian, dalam jangka pendek, ditentukan perusahaan, dan pemerintah. Semakin orang ingin belanja, semakin banyak barang dan jasa yang perusahaan dapat jual. Semakin banyak yang perusahaan jual, semakin banyak output yang mereka akan pilih untuk diproduksi dan semakin banyak yang mereka akan pilih untuk dipekerjakan. Jadi, masalah selama resesi dan depresi, menurut Keynes, adalah belanja yang tidak cukup. Keynes menyatakan bahwa trend ekonomi makro pada akhirnya dapat memberikan pengaruh pada perilaku individu di sektor ekonomi mikro. Oleh karena itu menurut keynes untuk keluar dari Great Depression dengan melakukan kebijakan fiskal yaitu dengan cara pemerintah meningkatkan pengeluarannya sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah dan demand masyarakat terhadap barang produksi akan bertambah pula. Jika permintaan agregat masyarakat bertambah maka peluang investasi dan tabungan di bank diharapkan akan berangsur membaik sehingga pada akhirnya kondisi perekonomian dapat kembali normal.

Americas Great Depression

Selain itu, Keynes juga menyatakan pentingnya pemerintah untuk berinvestasi dalam hal pendidikan, rumah sakit, dsb. Hal ini dikarenakan investasi dalam hal tersebut tidak akan bersaing dengan barang-barang manufaktur. Selain itu jika terjadi suatu kemerosotan perekonomian, industri barang-barang non-kapital akan cenderung lebih stabil dalam hal dampaknya terhadap employment . S e d a n g k a n , d a l a m m o d e l p a s a r , Keynes menekankankan kebijakan pentingya untuk mengelola peran arus pemerintah permintaan dan s e b a g a i pembuat

penawaran yang terjadi dalam mekanisme pasar. juga membandingkan purchasing power dengan

Keynes juga lebih dan dengan

memilih untuk membedakan arus konsumsi dan arus investasi, dan konsumsi menabung, sehingga jika terjadi suatu ledakan ekonomi maka proporsi pendapatan yang ditabung akan bertambah sehingga akan ada cukup banyak dana yang tersedia untuk investasi

d.

Real Business Cycle Theory (Romer D, 2006) fluktuasi perekonomian adalah variabel-variabel yang

Penyebab

bersifat riil seperti: Dengan teknologi akan memperbesar output. Sebelum terjadinya great depression, di US setelah perang dunia I sekitar awal tahun 1916 mengalami pertumbuhan ekonomi yang bagus karena adanya penemuan teknologi seperti radio, mobil, mesin cuci sehingga pada saat itu investasi negara US meningkat. Bencana alam mempengaruhi produktivitas. Great depression US 1930-an juga disebabkan oleh badai debu (Bowl Dust) yang menyebabkan kekeringan sehingga gagal panen. e. Theory of Consumption Uncertainty The RandomWalk Hyphothesis (Romer D, 2006) Jatuhnya bursa saham meningkatkan ketidakpastian di masa yang akan datang. Sehingga masyrakat akan menurunkan konsumsinya. Perubahan konsumsi mengikuti fungsi random-walk. Hal ini berdampak pada menurunnya daya beli secara perekonomian global. IV. KEBIJAKAN UNTUK MENGATASI KRISIS Kebijakan oleh Hover : 1. Kebijakan Tarif Smoot Hawley Menikkan tarif pajak import sebesar 70% yang awalnya sebesar 40%.

Americas Great Depression

2. Kebijakan upah tinggi/ kaku untuk pekerja Pada saat krisis, perusahaan tidak diperbolehkan menurunkan tingkat upah pekerja. Hal ini malah menyebabkan tidak perusahaan memilih upah memecat seluruh pekerjanya pekerjanya. sebagian karena sanggup membayar

3. Reconstruction Finance Corporation (RFC)


Memberikan pinjaman kepada sektor swasta seperti perbankan, perusahaan asuransi, pertanian. Kebijakan oleh Roosevelt : 1. New Deal Pertama (1933 1934) perusahaan kereta api dan perusahaan pemberi pinjaman

a. The Fed direorganisasi dan Federal Deposit Insurance Corporation


(FDIC) dibentuk untuk menjamin deposito dan sebagai pengawas bank. Sejumlah badan pengawas lainnya juga dibentuk, yang dikenal sebagai Securities and Exchange Commission, yang mengatur industri sekuritas. Semua kebijakan ini bertujuan untuk mencegah ekses spekulatif yang dituding sebagai sumber masalah jatuhnya pasar saham (Dornbusch, 2008).

b. Roosevelt menghentikan arus keluar emas dengan melarang ekspor


emas kecuali di bawah lisensi dari kas negara. Siapapun yang memegang sejumlah besar koin emas diberi mandat untuk menukarnya dengan harga tetap yang ada dolar AS, setelah AS akan tidak lagi membayar emas pada permintaan untuk dolar, dan emas tidak lagi dianggap sah sah untuk utang secara pribadi dan kontrak publik. Dolar dibiarkan mengambang bebas di pasar valuta asing tanpa harga dijamin emas. Langkah ini memungkinkan FED untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar ke tingkat ekonomi yang dibutuhkan. Pasar langsung merespon dengan baik untuk suspensi, dengan harapan bahwa penurunan harga akhirnya akan berakhir (McNeese Tim, 2010). Akibat melepaskan standard emas, nilai dollar terdepresiasi sehingga terjadi deflasi (penurunan harga). Hal ini menguntungkan pihak perusahaan. Pada tahun 1933 penjual mobil melonjak dan belanja konsumen terhadap barang-barang meningkat (Romer C, 2009).

c. Civilian Conservation Corps (CCC)

Americas Great Depression

10

Merupakan program untuk pekerja. Dimana memberi pekerjaan pada pemuda berupa konservasi alam di daerah pedalaman Amerika agar mereka terhindar dari kriminalitas. Program ini juga bertujuan membantu perekonomian keluarga yang menjadi tanggungan dari pemuda-pemuda tersebut (McNeese Tim, 2010) .

d. Agricultural Adjustment Administration (AAA)


Merupakan program untuk mengurangi produksi pertanian untuk menaikkan upah dan harga (McNeese Tim, 2010).

e. National Recorvery Administration (NRA)


Pemulihan perekonomian melalui peningkatan upah dan harga, pemerintah mendorong penyatuan perdagangan, skema kenaikan harga (price-raising) dan penetapan harga (price-fixing) oleh bisnis (McNeese Tim, 2010). f. Public Works Administration Memberi lapangan pekerjaan untuk bekerja di sektor publik seperti pembangunan fasilitas transportasi, fasulitas kesehetan guna memperbaiki perekonomian (McNeese Tim, 2010).

g. Home Owners Loan Coorporation (HOLC) dan Federal Housing


Administration (FHA) HOLC : kebijakan memberikan depresi ekonomi. FHA : menjamin masyarakat untuk membayar kredit rumah sesuai kemampuannya masing-masing dengan memberikan kredit jangka panjang (McNeese Tim, 2010). bantuan kepada masyarakat untuk mendapatkan rumahnya kembali yang telah digadai akibat hutang saat

2. New Deal Kedua (1935 -1938) menurut McNeese ,Tim (2010) a. Works Progress Administration (WPA)
Mempekerjakan pengangguran di proyek-proyek pembangunan milik pemerintah, seperti pembuatan jalan dan irigasi.

b. Rural Electrification Administration (REA)


Menyediakan listrik ke wilayah-wilayah pertanian di pedalaman. c. Wagner Act UU ini untuk melindungi hak pekerja dalam membentuk serikat pekerja. Selain itu juga membentuk National Labor Relations Board (NLRB) untuk memfasilitasi kesepakatan upah.

Americas Great Depression

11

d. Social Security Act Program yang paling penting dari tahun 1935, dan mungkin untuk New Deal secara keseluruhan, adalah Undang-Undang Jaminan Sosial yang menetapkan sistem pensiun universal, asuransi pengangguran, dan kesejahteraan bagi keluarga miskin dan orang cacat. Pemulihan Pandangan umum di kalangan sejarawan ekonomi adalah bahwa Great Depression berakhir dengan munculnya Perang Dunia II. Banyak ekonom percaya bahwa pengeluaran pemerintah pada perang menyebabkan pemulihan Depresi Besar lebih cepat, meskipun beberapa menganggap bahwa itu tidak memainkan peran yang sangat besar dalam pemulihan. Hal itu membantu dalam mengurangi pengangguran. Masuknya Amerika ke dalam perang tahun 1941 akhirnya menghilangkan efek terakhir dari Depresi Besar dan membawa tingkat pengangguran AS turun di bawah 10%. V. PEMBELAJARAN (LESSON LEARNT) Kebijakan fiskal maupun moneter yang tidak tepat, membuat great depression semakin berat. Jika terdapat kebijakan fiskal, moneter yang cepat, tepat, kuat, ekspansif, maka ekonomi memang tetap menderita namun tidak mengalami trauma. (Sumber : don Bush page 466) Pemerintah perlu mengontrol jumlah uang yang beredar agar pendapatan dan konsumsi masyarakat tidak menurun (Friedman). Di saat depresi, pajak jangan dinaikkan ataupun mencoba untuk anggaran. Bank sentral hendaknya lebih aktif menyeimbangkan

mencegah agar jumlah uang beredar tidak jatuh dan tidak me mbiarkan bank mengalami kegagalan sehingga mengurangi stok uang. (Sumber : don Bush page 467) Pada saat perekonomian jika terjadi membaik, pemerintah sehingga harus negara dapat untuk tidak menyimpan sebagian kekayaannya resesi (membuat cadangan)

mengantisipasi

ekonomi

mengalami depresi. Mebuat kebijakan subsidi yang tepat sasaran disektor yang labor intensif sehingga pada saat resesi tidak terjadi peningkatan tingkat pengangguran yang tajam.

Americas Great Depression

12

Menciptakan kondisi

investasi

permanen

yang

kondusif, dengan

membuat kebijakan berupa insentif (pembuatan izin usaha yang cepat, menghilangkan pungutan/iuran ilegal, suku bunga kredit usaha yang kompetitif, Tidak infrastruktur yang baik) sehingga yang dapat terlalu di mendorong ketat ketika pertumbuhan perekonomian yang lebih kuat. . menerapkan karena dapat kebijakan proteksi resesi, menimbulkan instabilitas pasar domestik

maupun internasional.

Penerapan kebijakan fiskal yang kecil hanya berefek kecil pula. Ketika Hoover

mengambil kebijakan menyeimbangkan anggaran dengan cara menurunkan pengeluaran pemerintah dan menaikkan pajak baik itu pajak penghasilan ataupun tarif pajak impor pada saat resesi menyebabkan pendapatan bukan pajak menurun dan konsumsi masyarakat menurun. Tetapi ketika FD Roosevelt menerapkan ekspansi fiskal yang lebih besar dengan menaikkan pengeluaran pemerintah seperti kebijakan CCC, WPA dan Social Security Act, hal itu berkontribusi dalam mengurangi tingkat pengangguran (Romer C, 2009).

Penerapan kebijakan moneter dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi

perekonomian saat krisis bahkan pada saat tingkat bunga sama dengan nol. Dengan membiarkan dollar mengambang, maka jumlah uang beredar akan bertambah (Romer C, 2009) VI. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DENGAN KRISIS ASIA TAHUN Persamaaan dg Krisis tahun 1929:

2007 Adanya over investment. Pada great depression 1930 over investment pada pasar saham, sedangkan pada krisis subprime mortgage pada perumahan (Christl M, 2009). Dari sisi dampak dari krisis :

Banyak bank yang bangkrut. pada 15 September 2008 Lehman

Brothers dinyatakan bangkrut, menjadikannya sebagai bank investasi besar pertama yang benar-benar mengalami kolaps sejak terjadinya krisis. dampak krisis keuangan semakin berimbas ke sektor riil, angka penjualan eceran di AS dan berbagai negara Eropa tercatat terus menurun, sementara angka pengangguran mulai bergerak naik. Sejalan

Americas Great Depression

13

dengan kelesuan di sektor riil, perkembangan harga komoditas dunia juga mengalami penurunan secara signifikan Kebangkrutan Lehman Brothers ini segera meningkatkan intensitas kreditur pada kemampuan pelaku bisnis untuk memenuhi dampak krisis ke seluruh dunia. Hilangnya kepercayaan terhadap investor dan kewajibannya, menyebabkan akses pelaku bisnis ke pasar modal dan pasar pembiayaan jangka pendek menjadi terhambat. Di tengah kejatuhan harga berbagai komoditas dunia, terbatasnya akses pembiayaan pelaku bisnis semakin meningkatkan ketidakpastian prospek sektor keuangan dan ekonomi secara keseluruhan. Kondisi ini memicu kejatuhan harga saham yang lebih dalam di bursa saham seluruh dunia. Selain itu, ketatnya likuiditas dan perilaku risk aversion mendorong terjadinya realokasi dan rekomposisi struktur aset parapemodal, dari aset yang dipandang berisiko ke aset yang dianggap lebih aman (flight to quality), yang segera memicu outflows dari negaranegara emerging markets. Sebagai akibatnya, yield bond negara-negara berkembang terus meningkat bersamaan dengan melemahnya nilai tukar di negara-negara tersebut . Sebagai upaya untuk menahan kemerosotan nilai tukar lebih jauh, sejumlah negara terpaksa menggunakan cadangan devisanya.

Perbedaan dg Krisis tahun 1929: Krisis 1929 Tahun 1927 bunga Bank untuk Inggris The Krisis 2007/2008 Federal BNP Paribas, Perancis, pada Agustus yang menyatakan untuk yang besar terkait yang tidak dengan terjadi mortgage kemudian mencairkan

Penyebab

Reserve menurunkan suku 2007

mendukung sanggup menerapkan sekuritas bunga Kerugian

standard turunnya banyak untuk bursa terjadi

emas. suku warga

Akibat subprime mortgage dari AS yang sebenarnya bersumber dari praktik subprime yang ke tersebut ke dalam berbagai bentuk lain,

meminjam uang ke bank pengemasan diinvestasikan saham. ledakan Akibatnya sekuritas

spekulatif diperdagangkan di pasar finansial ekonomi Dipicu oleh perubahan arah

yang menggiring terjadinya global. gelembung (economic bubble). Karena kebijakan moneter AS yang mulai

Americas Great Depression

14

besarnya meminjam saham

investor uang di

yang berubah menjadi ketat memasuki bank pertengahan suku terus total terjadi dan 2004, bunga tren mulai

dan diinvestasikan di pasar peningkatan sehingga

berlangsung

pinjaman lebih besar dari sampai dengan 2006. uang yang beredar. Ketika banyaknya debitur yang mengalami tahun 1929 pasar saham gagal jatuh akibat uang beredar bayar yang saham turun. disimpan di pasar AS, bayar. yang akhirnya Gelombang terjadi gagal bersamaan semua yang sangat langkah dan

sedikit karena banyak uang dengan jatuhnya harga rumah di menyeret lembaga yang sehingga konsumsi investor persoalan Terkait dengan bunga Turunnya krisis suku besar. bunga The Fed maupun

terlibat dalam penjaminan ke dalam likuiditas

mengambil suku

suku menjadi pemicu terjadinya menurunkan

bunga

melakukan suntikan likuiditas untuk meredam gejolak pasar keuangan (tindakan ini sesaat menenangkan pasar). Manajemen risiko yang baik dan perilaku (prudential selalu oleh lembaga yang behaviour) oleh keuangan, diperlukan lembaga hati-hati tetap setiap yang

Lesson learn

Ntar copas dr atas

termasuk

keuangan

besar dan kuat seperti Lehman Brothers yang pernah menjadi konsultan ekonomi Indonesia. Di berbagai belahan dunia biasanya (highly yang sektor regulated harus keuangan industry) Walau untuk

sangat diawasi oleh pemerintah karena ada kepentingan umum dilindungi. ternyata demikian,

masalah kucuran kredit untuk

Americas Great Depression

15

sektor berkualitas (subprime berisiko

perumahan kurang mortgage)

yang prima yang

tinggi,

pengaturannya

kurang ketat. Kondisi perekonomia n saat krisis Perekonomian khususnya AS dunia Perekonomian dunia mengalami

mengalami inflasi sekitar 2-4% dimana diluar target yang diharapkan (Christl M, 2009).

deflasi (Christl M, 2009).

Americas Great Depression

16

You might also like