You are on page 1of 11

NAMA : YUDI FARIZAN RAHMAN NPM : 17112906 KELAS : 1KA39

R. Linton : Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. M. J. Herkovits : Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.

MASYARAKAT PERKOTAAN, ASPEK-ASPEK POSITIF DAN NEGATIF

PENGERTIAN MASYARAKAT

J. L. Gillin dan J. P. Gillin : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. S. R. Steinmetz : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil, yang mempunyai hubungan yang erat ada teratur. Hasan Shadily : Masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan pengaruh bertalian secara bergolongan.

MASYARAKAT PERDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN

Kelompok manusia yang belum terorganisasikan mengalami proses yang fundamental, yaitu :

Adaptasi dan organisasi dari tingkah para anggota. Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau L Esprit De Cerpa. Harus ada kumpulan manusia, dan harus banyak, bukan kumpulan binatang.

Z 1 Syarat yang harus dimiliki oleh masyarakat :

Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama. Masyarakat paksaan, misalnya : Negara, masyarakat tawanan dan lain-lain. Masyarakat merdeka Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniawian, atau kepercayaan, misalnya : koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sebagainya.

Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :

Masyarakat natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku dan keturunan.

Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya. 2 Tipe Manusia Masyarakat yang sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam bidang, karena ilmu pengetahuan modern sudah maju.

Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain, keluarganya sukar untuk disatukan, sebab perbedaan perbandingan kepentingan, paham politik, agama. Masyarakat Perkotaan Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan dari faktor pribadi. Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota.

Perbedaan Desa Dan Kota

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Jumlah dan kepadatan penduduk. Lingkungan hidup. Mata pencaharian. Corak kehidupan sosial. Stratifikasi sosial. Mobilitas sosial. Pola interaksi sosial. Solidaritas sosial. Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.

C Kegiatan penduduk desa berada di sektor ekonomi primer yaitu bidang agraris. Perbedaan Pada Mata Pencaharian Kota merupakan pusat kegiatan sektor ekonomi sekunder yng meliputi bidang industri, disamping sektor ekonomi tertier yaitu bidang pelayanan jasa. Jadi kegiatan di desa adalah mengolah bahan-bahan mentah, baik bahan-bahan kebutuhan pangan, sandang maupun lain-lain bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Sedangkan kota mengolah bahan-bahan yang berasal dari desa menjadi bahan-bahan setengah jadi atau mengolahnya sehingga berwujud bahan jadi yang dapat segera di konsumsi. Di desa jumlah ataupun jenis barang yang tersedia di pasaran sangat terbatas. Di kota tersedia berbagai macam barang yang jumlahnya pun melimpah. Z Bidang produksi dan jalur distribusi di perkotaan lebih kompleks bila dibandingkan dengan yang terdapat di perdesaan. Dan corak kehidupan di desa dapat dikatakan masih homogen.

HUBUNGAN DESA DENGAN KOTA

a. Masyarakat perdesaan bukanlah dua komunitas yang terpisah. b. Terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan. c. Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan. d. Desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya : buruh bangunan atau perbaikan jalan raya / jembatan dan tukang becak. e. Para pekerja dari pedesaan adalah pekerja-pekerja musiman. f. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang juga diperlukan oleh orang desa. g. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa. h. Peningkatan hasil pertanian hanya dapat diusahakan melalui intensifikasi budi-daya bidang ini. i. Dalam keadaan semacam ini, kota terpaksa memenuhi kebutuhan pangannya dari luar negeri. j. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja, akan berakibat kepadatan. k. Mereka kelompok para penganggur di desa.

Wisma Karya 5 Unsur Perkotaan Marga Suka Penyempurnaan

Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota. Untuk itu, maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya. Fungsi tugas aparatur pemerintah yang harus ditingkatkan Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus di kerjakan dengan cepat dan tepat, agar tidak disusul dengan masalah yang lainnya. Masalah keamanan kota harus dapat di tangani dengan baik sebab kalau tidak, maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru. Dalam rangka pemekaran kota, harus di tingkatkan kerja sama yang baik antara pemimpin kota dengan para pemimipin di daerah.

ASPEK POSITIF DAN NEGATIF

Menekan angka kelahiran X Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota Membendung urbanisasi Rumusan Pengembangan Kota Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah Meningkatkan fungsi dan peranan kota-kota kecil atau desa-desa yang telah ada di sekitar kota besar. Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.

MASYARAKAT PERDESAAN

Menurut Sutardjo Kartohadikusuma, desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Pengertian Desa/Perdesaan Menurut Bintarto desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat suatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain. Menurut Paul H. Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.

2
M Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa. Ciri-ciri Desa Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kekuasaan. Cara berusaha adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam, seperti : iklim, keadaan alam, dan lain-lain. W Didalam masyarakat perdesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat perdesaan lainnya. diluar batas-batas wilayahnya.

Ciri-ciri Perdesaan

Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan Sebagian besar warga masyarakat perdesaan hidup dari pertanian. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat.

2 Macam Pekerjaan Gotong Royong

Kerja bersama untuk pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga masyarakat itu sendiri. Kerjasama untuk pekerjaan yang inisiatifnya tidak timbul dari masyarakat itu sendiri berasal dari luar.

Hakikat Dan Sifat Masyarakat Perdesaan

Gejala-gejala Sosial

Konflik/Pertengkaran Kontraversi/Pertentangan Kompetisi/Persaingan Kegiatan pada masyarakat perdesaan.

Sifat Petani Indonesia Menurut Mubiyanto M

Petani itu tidak kolot, tidak bodoh atau tidak malas. Mereka sudah bekerja keras sebisanya agar tidak mati kelaparan. Sifat hidup penduduk desa atau para petani kecil dengan rata-rata luas sawah kurang lebih 0,5 ha yang serba kekurangan adalah nrimo (menyerah pada takdir) karena merasa tidak berdaya.

Para petani di Indonesia terutama di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Sistem Nilai Budaya Petani Di Indonesia Sistem nilai budaya petani Indonesia Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya. Mereka berorientasi pada masa kini, kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau, mengenang kekayaan masa lampau. N Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima, kurang adanya agar peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali. Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu pada hakikatnya tergantung pada sesama.

N Daerah dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak beserta penggunaanya, termasuk juga unsur lokasi, luas atau batas yang merupakan lingkungan geografis setempat. Unsur-unsur Desa Penduduk adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat. Corak kehidupan di desa didasarkan pada ikatan kekeluargaan yang erat. Masyaakat merupakan sesuatu gemeinschaft yang memiliki unsur gotong royong yang kuat.

Faktor lingkungan geografis yang memberikan pengaruh terhadap kegotong royongan

Faktor Topografi Faktor Iklim Faktor Bencana

Fungsi desa dalam hubungannya dengan kota. Fungsi Desa Sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja yang tidak kecil artinya. Dan segi kegiatan, kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan.

Ciri-ciri masyarakat perdesaan di Indonesia pada umumnya

(1) Homogenitas Sosial. (2) Hubungan Primer. (3) Kontrol Sosial Yang Ketat. (4) Gotong-royong. (5) Ikatan Sosial. (6) Magenis Religius. (7) Pola Kehidupan.

URBANISASI

Aspek yang menyangkut pada terjadinya proses urbanisasi

Perubahannya masyarakat desa menjadi masyarakat kota. Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari desa-desa.

Daerah yang termasuk menjadi pusat pemerintahan atau menjadiIbukota. Tempat tersebut letaknya sangat strategis sekali untuk usaha-usaha perdagangan / perniagaan, seperti sebuah kota pelabuhan atau sebuah kota yang letaknya dekat pada sumber-sumber bahan mentah. Timbulnya industri di daerah itu, yang memproduksikan barang-barang maupun jasa-jasa.

Sebab-sebabnya terjadi proses urbanisasi

Menurut Koentjaraningrat, suatu masyarakat desa menjadi suatu persekutuan hidup dan kesatuan sosial didasarkan atas dua macam prinsip.

Prinsip hubungan kekerabatan (geneologis). Prinsip hubungan tinggal dekat / teritorial.

Prinsip ini tidak lengkap apabila yang mengikat adanya aktivitas tidak diikut sertakan

Tujuan khusus yang ditentukan oleh faktor ekologis. Prinsip yang datang dari atas oleh aturan dan undang-undang.

V LINGKUNGAN UMUM DAN ORIENTASI TERHADAP ALAM Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnya di daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya bebas dari realitas alam.

PEKERJAAN ATAU MATA PENCAHARIAN Pada umumnya mata pencaharian di daerah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yang bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.

UKURAN KOMUNITAS Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan. Dalam mata pencaharian di bidang pertanian, perimbangan tanah dengan manusia cukup tinggi bila dibandingkan dengan industri dan akibatnya daerah perdesaan mempunyai penduduk yang rendah. PERBEDAAN MASYARAKAT PERDESAAN DENGAN MASYARAKAT PERKOTAAN KEPADATAN PENDUDUK Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu sendiri. HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dengan macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen. 3 HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dengan macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen. PELAPISAN SOSIAL Kelas sosial didalam masyarakat sering nampak dalam bentuk piramida terbalik yaitu kelas-kelas yang tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada di antara ke dua tingkat kelas eksterm dari masyarakat.

Pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak sistem pelapisannya dibandingkan dengan di desa Perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi ini antara masyarakat desa dan masyarakat kota

Pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eskterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya

Masyarakat perdesaan cenderung pada kelas menengah

Ketentuan kasta dan contoh perilaku

Ter Haar
Beberapa contoh di masyarakat pelapisan sosial banyak ditentukan atas dasar pemilikan tanah

M. Jaspan Koentjaraningrat J.M. Van der Kroef dan C.B. Tripathi

Banyak penduduk yang pindah kamar atau rumah Waktu yang tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per satuan U MOBILITAS SOSIAL Segi-segi penting dari mobilitas Bepergian setiap hari di dalam atau di luar Waktu luang di kota lebih sedikit dibandingkan di daerah perdesaan

T Masyarakat perdesaan lebih sedikit jumlahnya INTERAKSI SOSIAL Perbedaan interaksi sosial di daerah perdesaan dan perkotaan Dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif

PENGAWASAN SOSIAL

Di kota pengawasan sosial lebih bersifat formal, pribadi dan peraturan lebih menyangkut masalah pelanggaran.

POLA KEPEMIMPINAN

Menentukan kepemimpinan di daerah perdesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi dari individu dibandingkan dengan kota.

STANDAR KEHIDUPAN

Di kota dengan konsentrasi dan jumlah penduduk yang padat, tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan tersebut, sedang di desa terkadang tidak demikian.

KESETIAKAWANAN SOSIAL

Kesetiakawanan sosial atau keterpaduan dan kesatuan pada masyarakat perdesaan dan masyarakat perkotaan banyak ditentukan oleh masing-masing faktor yang berbeda.

NILAI DAN SISTEM NILAI

Nilai dan sistem nilai di desa dengan di kota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara dan norma yang berlaku.

You might also like