Professional Documents
Culture Documents
A. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan pencerahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai paradigma baru menyangkut guru, proses pembelajaran dan elemen-elemen penting dalam pendidikan dimuat dalam undang-undang tersebut. Dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 itu dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan yang kompleks tersebut, Pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam peraturan pemerintah ini dijelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1) standar isi, 2) standar kompetensi lulusan, 3) standar proses 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8) standar penilaian pendidikan. Melalui Standar Nasinal Pendidikan, sekolah dapat berkaca diri sejauh mana setiap standar pendidikan dicapainya. SMK Negeri 1 Kota Besi, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur. Lokasi SMK Negeri 1 Kota Besi terletak pada lintasan Jalan Trans Kalimantan berjarak 15 km dari kota Sampit. Kondisi geografis yang demikian merupakan tantangan bagi warga sekolah untuk mengantisipasi berbagai pengaruh negatif yang datang dari luar sekolah selain mengejar ketertinggalan kualitas dan sarana pendidikan. Warga masyarakat pada umumnya dan sebagian besar orang tua siswa mayoritas berprofesi sebagai petani. Ada beberapa sektor pertanian yang diunggulkan oleh masyarakat, yaitu sawit karet, rotan, jeruk dan hortikultura. Dari segi ekonomi warga masyarakat Kota Besi rat-rata dikategorikan kelas menengah ke bawah. Dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah, terhadap penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 1 Kota Besi cukup baik. Pemerintah pusat melalui APBN-P Program Kerja Jangka Menengah (2012-20116), SMK Negeri 1 Kota Besi Hal 1
dan dana dekonstrasi Propinsi Kalimnatan Tengah cukup banyak membantu penyelenggaraan pendidikan. Pada dua tahun terakhir, jenis bantuan yang telah diterima oleh SMK Negeri 1 Kota Besi adalah Ruang Kelas Baru (RKB), Ruang Praktik Siswa (RPS), Peralatan Praktik Agroindustri, Traktor Tangan, beasiswa berprestasi. Begitu juga dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur. Pemerintah Daerah mempunyai komitmen yang kuat menjadikan pendidikan kejuruan sebagai prioritas utama pembangunan pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur, . Wujud nyata dari komitmen tersebut adalah adanya pembebasan lahan untuk SMK Negeri 1 Kota Besi, pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), dana rutin sekolah, dan pengadaan guru PNS. Dengan komitmen tersebut, SMK Negeri 1 KOTA BESI diharapkan dapat terus memacu mutu pendidikan untuk meraih cita-cita, yaitu segera menjadi sekolah kejuruan yang mempunyai keunggulan dalam bidang karakter, bahasa inggris dan pemanfaatan ICT. B. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI Suatu lembaga dinilai mempunyai kinerja yang baik jika lembaga tersebut menghasilkan keluaran yang ditargetkan berupa barang atau jasa yang bermutu secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Untuk mencapai kinerja seperti ini banyak faktor yang berpengaruh yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut pada prinsipnya dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam Sekolah itu sendiri, dan faktor eksternal yang berasal dari luar Sekolah. Dengan menganalisis dan mengevaluasi berbagai faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja suatu Sekolah, diharapkan Sekolah dapat mengetahui kapasitas kemampuannya saat ini, dan menentukan strategi untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang. Pada prinsipnya yang termaksuk ke dalam faktor internal yang mempengaruhi kinerja Sekolah adalah hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses). Sedangkan, hal-hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah yang berkaitan dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dapat mempengaruhi kinerja Sekolah tersebut. Dengan menganalisis kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang di ada, serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang harus di hadapi, maka SMK Negeri 1 Kota Besi menentukan strategi agar mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan secara optimal. Program Kerja Jangka Menengah (2012-20116), SMK Negeri 1 Kota Besi Hal 2 Bantuan Peralatan TIK, beasiswa BKM, Beasiswa Khusus Keahlian Pertanian dan Pelayaran (BKK) dan
Dalam sistem pendidikan dasar dan menengah, acuan untuk melihat hal-hal yang menjadi kondisi internal didasarkan pada delapan (8) standar nasional pendidikan yang sekaligus merupakan acuan dalam melakukan evaluasi diri. Sedangkan kondisi eksternal didasarkan pada kondisi yang ada diluar lembaga yang berupa peluang dan tantangan, termasuk tuntutan pemangku kepentingan (stackholder) yang terkait dengan pendidikan dasar dan menengah. Kedelapan standar nasional pendidikan tersebut: 1. Standar Isi 2. Standar Proses 3. Standar Kelulusan 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Standar Sarana dan Prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian
Program Kerja Jangka Menengah (2012-20116), SMK Negeri 1 Kota Besi Hal 3
1. Faktor Internal
No. 1. Komponen Standar Isi Kondisi Saat Ini Kekuatan Kelemahan
ada
Konseling, klub mata pelajaran, klub pengembangan ketrampilan (bela diri pencak silat, karate, pramuka, English Club, KIR, Olaharaga, Kesenian, keagamaan, dll) mengacu kepada Kalimantan Tengah kalender Negeri 1 Kota Besi Pendidikan Propinsi
mengikut sertakan rumpun mata pelajaran Jadwal pelajaran masih sering dilakukan perubahan ketika proses pembelajaran sudah berjalan
2.
Standar Proses
setiap awal tahun ajaran untuk pengembangan perangkat pembelajaran (silabus, RPP, dan Sistem Penilaian).
Instrumen Penilaian masih belum lengkap Media pembelajaran masih belum lengkap Belum semua siswa dapat mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan minatnya
pembelajaran yang bervariasi. Masih ada guru yang belum memiliki kompetensi dibidang ICT
Hal 4
3.
Soal US dibuat oleh team guru mata pelajaran bersama Upaya meningkatkan kualitas lulusan di setiap tahun
Upaya mewujudkan lulusan yang kompetitif di tingkat nasional
4.
Hal 5
Tenaga Kependidikan
(sebanding) Kualifikasi tenaga pendidik sudah sesuai dengan tuntutan BSNP (minimal S1) Semua guru telah menentukan tujuan pembelajaran yang dibimbing Semua guru telah menghargai peserta didik tanpa membedakan suku, adat, daerah asal, dan gender Guru dapat berkomunikasi secara santun dengan teman sejawat, orang tua, dan siswa Beberapa guru sudah mendapat pelatihan di tingkat sekolah, kota, propinsi, dan nasional.
Masih sedikit guru yang memiliki karya pengembangan profesi. Masih sedikit guru yang berprestasi dibidang akademik maupun non akademik Belum ada program beasiswa guru yang melanjutkan jenjang S-2 dari lembaga Ada indikasi bahwa belum semua tenaga pendidik melakukan identifikasi potensi peserta didik (kemampuan dan kesulitan dalam mata pelajaran yang dibimbing) Belum semua guru memahami teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang terkait dengan mata pelajaran yang dibimbing Belum semua guru menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam matapelajaran yang dibimbing Belum semua guru mampu memilih materi pembelajaran sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik Belum semua guru mampu menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di kelas, di laboratorium, maupun di luar kelas Belum semua guru mampu mengembangkan instrumen penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar Belum semua guru mampu melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan Ada indikasi bahwa perilaku kepala Sekolah, guru, dan karyawan belum dapat dapat diteladani secara menyeluruh oleh pesereta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya Ada indikasi bahwa kepala Sekolah, guru, dan karyawan belum menunjukkan etos kerja dan tanggung
Hal 6
jawab yang baik. Belum semua tenaga pendidik mengikutkan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik Belum semua guru menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang dibimbing Belum semua tenaga pendidik mampu mengembangkan materi pembelajaran yang dibimbing secara kreatif Ada indikasi bahwa kepala Sekolah, guru, dan karyawan belum dapat melakukan refleksi terhadap kinerja diri secara jujur dan berkesinambungan Belum semua tenaga pendidik dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang dibimbing Belum semua guru mengikuti uji kompetensi guru. Rasa kekeluargaan di lingkungan civitas akademika masih perlu ditingkatkan. Belum adanya indikator yang jelas untuk mengukur tingkat keberhasilan guru . Ada indikasi bahwa rasa empati (kepekaan dan kepedulian) kepala Sekolah, guru, dan karyawan kepada siswa perlu ditingkatkan. Ada indikasi bahwa dedikasi kepala Sekolah, guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas masih belum optimal. Ada indikasi bahwa kepekaan kepala Sekolah terhadap aspirasi guru, karyawan dan siswa masih belum optimal. Kurangnya komitmen kepala Sekolah dan guru dalam mengaplikasikan hasil pelatihan atau workshop. Rekruitmen guru dan pegawai yang masih belum
Hal 7
melalui prosedur profesionalisme kelembagaan. Belum adanya panduan program pada masing-masing rumpun mata pelajaran. Penyusunan dan supervisi program Sekolah belum optimal 5 Standar Sarana dan Prasarana Untuk sekolah baru mempunyai fasilitas yang memadai terhadap pengembangan pengetahuan ICT Lokasi yang cukup startegis untuk menjadikan sekolah yang unggul dan diminati oleh masyarakat. Pemeliharaan fasilitas bangunan secara rutin Sarana kelas, perpustakaan, laboratorium, sanitasi, dan ICT belum memadai. Belum optimalnya perawatan dan pengamanan terhadap fasilitas Sekolah terutama alat-alat elektronik pembelajaran. Ada indikasi belum adanya perencanaan yang matang terhadap pengadaan sarana dan prasarana Sekolah Belum tertibnya administrasi fasilitas yang dimiliki Sekolah Belum tertibnya penempatan barang-barang inventaris Sekolah Belum optimalnya fungsi komite dalam pengadaan dan pengembangan sarana Sekolah.
6.
Standar Pengelolaan
Sekolah telah memiliki KTSP. Untuk kepentingan bahan ajar, disamping menggunakan LKS dan buku paket yang tersedia di perpustakaan, juga banyak guru yang sudah memanfaatkan edukasi-net dari JARDIKNAS ( lewat ICT ). Adanya Team teaching pada mata pelajaran UN. Penggunaan media pembelajaran (laboratorium,LCD, dan internet ) dalam PBM Setiap awal tahun ajaran baru, sekolah mengadakan penyegaran lewat workshop pengembangan pembelajaran. Kalender akademik SMK Negeri 1 Kota Besi
Pelaksanaan KTSP masih belum berjalan secara optimal Belum ditemukan sistem (model) pembelajaran yang cocok untuk sistem fullday school (> jam 14.00) Pelaksanaan remidi belum tersusun dengan baik. Strategi Pembelajaran yang dilakukan guru belum semua mengacu pada pembelajaran PAKEM. Belum ada aturan yang jelas terhadap penilaian kinerja guru setiap tahun sekali (DP3) oleh kepala Sekolah Pengelolaan pada bidang kesiswaan perlu ditingkatkan. Kedisiplinan input nilai oleh guru masih perlu ditingkatkan Belum adanya sistem penerimaan guru dan karyawan
Hal 8
sudah menunjukkan seluruh aktivitas KBM beserta evaluasinya. Penempatan SDM sudah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Penyebaran informasi timbal balik dari dan ke Sekolah sudah cukup bagus antara lain melalui website sekolah. Pembagian tugas diantara pendidik sebagian besar sudah merata meskipun masih perlu terus ditingkatkan dan dievaluasi. Sudah adanya tata tertib yang baik bagi siswa, guru, dan karyawan Rapat koordinasi guru, staf, dan karyawan sudah berjalan dengan baik. Pengadaan, penggunaan, dan persediaan bahan habis pakai terkendali. Adanya dukungan sekolah terhadap acara pelatihan guru, baik yang ada di SMK Negeri 1 Kota Besi maupun di luar Sekolah
melalui prosedur profesional kelembagaan. Belum adanya program pengembangan guru secara berencana dan berkesinambungan Belum semua mata pelajaran mempunyai program MGMP yang melakukan kegiatan secara reguler Masih kurang tertibnya administrasi kegiatan penunjang profesi pendidik dalam rangka mendukung proses sertifikasi. Belum ada aturan tentang sertifikat penghargaan bagi siswa, guru, dan karyawan pada setiap kegiatan lomba atau kejuaraan. Pemeliharaan fasilitas Sekolah masih belum optimal. Belum ada tempat penyimpanan dan sistem peminjaman alat-alat inventaris Sekolah secara terpusat dan tertib Belum ada pendataan ulang secara reguler terhadap sarana Sekolah (bisa lewat wali kelas atau penanggung jawab ruang ). Perlunya pengadaan laboratorium untuk semua mata pelajaran yang memerlukan praktek, terutama mata pelajaran MAFIKIB Belum meratanya fasilitas yang ada dikelas dan yang digunakan untuk guru. Belum ada sistem dan panduan yang jelas pada system penganggaran semua program Sekolah Perlu ada peninjauan ulang pada insentif guru kegiatan pengembangan diri dan guru team teaching. Gaji/honor guru GTT dan PTT belum memenuhi standar UKM. Lembaga Litbang belum terbentuk dan berperan secara optimal Masih perlunnya sosialisasi dan evaluasi yang optimal dari peraturan akademik yang ada.
Hal 9
Belum adanya tata tertib pendidik,tenaga kependidikan serta penggunaan sarana dan prasarana. Belum adanya kode etik hubungan antara sesama warga didalam lingkungan Sekolah dan hubungan antara warga Sekolah dengan masyarakat. Biaya operasional Sekolah masih belum tersosialisasi secara baik Rencana tahunan Sekolah belum terkomunikasikan secara transparan kepada guru dan karyawan. Sosialisasi KTSP belum optimal. Program konsultasi Sekolah dengan orang tua/wali peserta didik belum terjadwal setiap tahun. Belum ada program rapat Sekolah dengan komite Sekolah secara reguler dan terjadwal. Akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan belum teridentifikasi setiap tahun. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan belum terprogram secara baik. Pelaksanaan dari keputusan-keputusan rapat yang ada belum berjalan dengan baik. Instrumen penjamin mutu Sekolah belum ada Sistem pengawasan, pemantauan, supervisi, evaluasi dan pelaporan belum optimal. Belum ada buku panduan yang jelas dari masing-masing staf kepala bidang kurikulum, kesiswaan, humas, keagamaan, sarana dan prasarana, administrasi, litbang, dan keuangan,. Kebijakan yang masih belum sepenuhnya mencerminkan bottom-up process (masukan dari bawah) 7. Standar Pembiayaan
Hal 10
Dana kontrak prestasi yang sangat membantu dalam proses pengembangan keterampilan guru
Kondisi biaya operasional setiap bulan belum tersosialisasikan dengan baik Dukungan komite Sekolah terhadap biaya penyelenggaraan pendidikan di Sekolah selama kurun 3 tahun terakhir belum optimal Sekolah belum memiliki sistem dan prosedur penilaian baku meliputi tehnik, jenis dan bentuk penilaian sesuai dengan standar penilaian pendidik. KKM masih belum sesuai dengan standar yang ada.
8.
Standar Penilaian
2. Faktor Eksternal a. Peluang 1) Adanya ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan untuk mengembangkan diri secara maksimal 2) Dukungan Dinas Pendidikan baik berupa kebijakan maupun finansial yang semakin baik 3) Apresiasi masyarakat terhadap sekolah kejuruan semakin meningkat 4) Tumbuh berkembangnya industri kelapa sawit di wilayah propinsi Kalimantan Tengah 5) Terbuka kesempatan lulusan Sekolah melanjutkan baik ke perguruan tinggi bergengsi baik di dalam maupun di luar negeri b. Ancaman 1) Bermunculan sekolah unggul dengan program studi keahlian yang sama sebagai competitor 2) Lingkungan di luar sekolah secara umum kurang edukatif
Hal 11
3) Kebijakan publik yang belum menempatkan pendidikan sebagai prioritas dalam pembangunan 4) SMK Negeri 1 Kota Besi belum menjadi pilihan utama bagi sebagian masyarakat 5) Adanya inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
No 1
Kondisi Saat Ini Dokumen KTSP ada, pengesahan Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan Struktur dan muatan KTSP disusun sesuai petunjuk BSNP Terbentuk Tim Pengembang Kurikulum Belum sepenuhnya dilaksanakan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam menjabarkan menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan Bahan/Media/ Alat Pembelajaran Silabus dikembangkan dengan memanfaatkan contoh silabus yang dikembangkan oleh Pusat sebagai referensi dalam penyusunan pengembanan silabus
Kondisi Yang Diharapkan (4 Tahun Yang Akan Datang) Dokumen KTSP disahkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Struktur dan muatan KTSP disusun sesuai petunjuk BSNP Memberdayakan Tim Pengembang penyusunan, review dan revisi KTSP Kurikulum dalam
Seluruh guru melakukan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam menjabarkan menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan Bahan/Media/ Alat Pembelajaran
Standar Proses
Belum semua guru memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru Pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan
Semua memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh masing-masing guru Pelaksanaan pembelajaran sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan
Hal 12
mandiri tidak terstuktur Guru belum menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran Guru belum maksimal memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin
mandiri tidak terstuktur Guru menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran Guru memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin
Perpustakaan digital belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran Guru belum sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK Supervisi kelas telah dilaksanakan 3 Standar Kompetensi Lulusan Rata-rata KKM < 70 Belum memiliki Kelulusan Ujian Nasional Belum memiliki lulusan terserap di DU/DI Belum memiliki lulusan berwiraswasta Belum memiliki Siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi 4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 100 % guru memiliki kualifikasi akademik minimum S1/A4 80% guru mengajar sesuai latar belakang pendidikan tinggi 5% guru memiliki sertifikat pendidik 15% guru selain guru bahasa inggris mampu berbahasa Inggris pasif maupun aktif
Perpustakaan digital dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran Guru sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK Supervisi kelas dilaksanakan secara terencana dan hasil supervisi digunakan untuk perbaikan pembelajaran Rata-rata KKM menjadi 70 Kelulusan Ujian Nasional memenuhi rata-rata kabupaten Lulusan terserap di DU/DI minimal 40 % Lulusan berwiraswasta minimal 15 % Siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi minimal 15% guru memiliki kualifikasi akademik minimum S1/A4 secara bertahap melanjutkan ke jenjang S2 100% guru mengajar sesuai latar belakang pendidikan tinggi 100% guru memiliki sertifikat pendidik 75% guru selain guru bahasa inggris mampu berbahasa Inggris pasif maupun aktif
Hal 13
80% guru dapat mengoperasikan computer untuk mendukung proses pembelajaran 15% guru selain guru bahasa inggris mampu berbahasa Inggris pasif maupun aktif 20% guru memiliki blog guru untuk mendukung proses pembelajaran belum memiliki tenaga kependidikan 5 Standar Sarana dan Prasarana Jumlah minimum ruang kelas belum sama dengan jumlah rombongan belajar (ruang kelas yang ada 4, rombongan belajar 7) Kapasitas ruang kelas rata-rata 36 orang siswa Belum memiliki laboratorium Mafikib, komputer dan bahasa Memiliki 8 unit notebook Kapasitas internet 300 Mbps Memiliki 4 unit PC Memiliki 3 unit LCD Projector Memiliki 6 unit WC Belum memiliki sarana perpustakaan yang lengkap Belum memiliki ruang BK yang refresentatif Lahan karet dan sawit masing-masing 1 Ha Belum memiliki ruang promosi dan pemasaran Belum memiliki aula
100% guru dapat mengoperasikan computer untuk mendukung proses pembelajaran 75% guru selain guru bahasa inggris mampu berbahasa Inggris pasif maupun aktif 100% guru memiliki blog guru untuk mendukung proses pembelajaran Adanya tenaga kependidikan yang memenuhi kualifikasi Jumlah minimum ruang kelas sama dengan jumlah rombongan belajar Kapasitas ruang kelas rata-rata 32 orang siswa Memiliki laboratorium Mafikib, komputer dan bahasa Memiliki 40 unit notebook Kapasitas internet 2 Gb Memiliki 40 unit PC Memiliki 15 unit LCD Projector Memiliki 12 unit WC Memiliki sarana perpustakaan yang lengkap Memiliki ruang BK yang refresentatif Lahan karet dan sawit masing-masing minimal 3 Ha Memiliki ruang promosi dan pemasaran Memiliki aula
Hal 14
Belum memiliki pos satpam Belum memiliki ruang UKS Belum memiliki sarana olah raga basket, futsal dan sepak bola Belum memiliki kendaraan operasional sekolah Belum memiliki tempat parkir siswa, guru dan tamu Belum memiliki mushola 6 Standar pengelolaan Sekolah belum sepenuhnya melakukan pembinaan prestasi unggulan Sekolah belum memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler Sekolah belum mampu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input, proses, output Supervisi pengelolaan akademik belum dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan Sekolah belum memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah Sekolah belum mengelola sistem informasi manajemen yang memadai 7 Standar Pembiayaan Iuran Komite Sekolah Rp. 70.000,- perbulan Sekolah belum optimal menjalin kerja sama dengan 15onator dalam penggalian dana Belum semua mata pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal ujian
Memiliki pos satpam Memiliki ruang UKS Memiliki sarana olah raga basket, futsal dan sepak bola Memiliki kendaraan operasional sekolah Memiliki tempat parkir siswa, guru dan tamu Memiliki mushola Sekolah melakukan pembinaan prestasi unggulan Sekolah memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler Sekolah mampu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input, proses, output Supervisi pengelolaan akademik dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan Sekolah memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah Sekolah mengelola sistem informasi manajemen yang memadai Iuran Komite Sekolah Rp.100.000,- perbulan Sekolah menjalin kerja sama dengan donator dalam penggalian dana Semua mata pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal uian
Standar Penilaian
Hal 15
D. IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA (KESENJANGAN KONDISI) ANTARA 4 TAHUN KE DEPAN DENGAN KONDISI NYATA PENDIDIKAN SAAT INI:
No 1 Komponen Standar Isi Kondisi Saat Ini Dokumen KTSP ada, pengesahan Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan (75%) Kondisi Yang Diharapkan (4 Tahun Yang Akan Datang) Dokumen KTSP disahkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan terus dilakukan perubahan sesuai tuntutan peserta didik (100%) Terbentuk Tim Pengembang Kurikulum (50%) Belum sepenuhnya dilaksanakan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam menjabarkan menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan Bahan/Media/ Alat Pembelajaran (50%) Silabus dikembangkan dengan memanfaatkan contoh silabus yang dikembangkan oleh Pusat sebagai referensi dalam penyusunan pengembanan silabus (75%) 2 Standar Proses Belum semua guru memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru (60%) Memberdayakan Tim Pengembang Kurikulum dalam penyusunan KTSP (100%) Seluruh guru melakukan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam menjabarkan menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan Bahan/Media/ Alat Pembelajaran (100%) Silabus dikembangkan sendiri oleh guru (100%) 50% 50% Besarnya Tantangan Nyata 25%
25%
Semua memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru (100%)
40%
Hal 16
Pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur (50%)
Pelaksanaan pembelajaran sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur (100%)
50%
Guru belum menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran (10%) Guru belum maksimal memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin (40%) Perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran (40%)
Guru menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran (100%) Guru memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin (100%) Perpustakaan dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran (100%)
Guru belum sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK (20%) Supervisi kelas telah dilaksanakan (75%)
pembelajaran
80% 25%
Supervisi kelas dilaksanakan secara terencana dan hasil supervise digunakan untuk perbaikan pembelajaran (100%) Rata-rata KKM < 75 100 % Kelulusan Ujian Nasional 95 % Siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi minimal 75% 100% guru memiliki kualifikasi akademik minimum S1/A4 100% guru mengajar sesuai latar belakang pendidikan tinggi
Rata-rata KKM < 70 20 % Kelulusan Ujian Nasional0 % Siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi 20%
80% 95 % 55% 6%
94% guru memiliki kualifikasi akademik minimum S1/A4 86% guru mengajar sesuai latar belakang pendidikan tinggi
14%
Hal 17
5 % guru memiliki sertifikat pendidik 15% guru mampu berbahasa Inggris pasif 92% guru dapat mengoperasikan komputer 66% tenaga kependidikan tamatan SLTA 75% tenaga kependidikan mampu mengoperasikan komputer 5 Standar Sarana dan Prasarana Jumlah minimum ruang kelas belum sama dengan jumlah rombongan belajar (ruang kelas yang ada 14, rombongan belajar 15) Kapasitas ruang kelas rata-rata 40 orang siswa (0%) Memiliki 2 laboratorium (Fisika, Komputer) Memiliki 2 unit notebook Memiliki 1 unit LCD Projector Memiliki 5 unit WC Belum memiliki sarana perpustakaan yang lengkap (75%) Belum memiliki ruang BK yang refresentatif (30%) 3 ruang belajar perlu direhabilitasi ringan untuk kelayakan pembelajaran (50%) Tempat Wudu Mesjid belum refresentatif
100% guru memiliki sertifikat pendidik 75% guru mampu berbahasa Inggris pasif 100% guru dapat mengoperasikan komputer 90% tenaga kependidikan tamatan SLTA 100% tenaga kependidikan mampu mengoperasikan computer Jumlah minimum ruang kelas sama dengan jumlah rombongan belajar Kapasitas ruang kelas rata-rata 32 orang siswa (100%) Memiliki 5 laboratorium (Biologi, Kimia, Fisika, Komputer dan Bahasa) Memiliki 15 unit notebook Memiliki 15 unit LCD Projector Memiliki 7 unit WC Memiliki sarana perpustakaan yang lengkap (100%) Memiliki ruang BK yang refresentatif (100%) Ruang belajar yang tidak layak pakai direhabilitasi ringan (100%) Memiliki tempat wudhu yang refresentatif
7%
100% 40%
Hal 18
Standar pengelolaan
Sekolah belum sepenuhnya melakukan pembinaan prestasi unggulan (25%) Sekolah belum memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler (25%) Sekolah belum mampu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input, proses, output (40%) Supervisi pengelolaan akademik belum dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan (75%) Sekolah belum memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah Sekolah belum mengelola sistem informasi manajemen yang memadai (25%)
Sekolah melakukan pembinaan prestasi Unggulan (100%) Sekolah memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler (100%) Sekolah mampu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input, proses, output (100%) Supervisi pengelolaan akademik dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan (100%) Sekolah memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah Sekolah mengelola sistem informasi manajemen yang memadai (100%) Iuran Komite Sekolah Rp.100.000,- perbulan Sekolah menjalin kerja sama dengan donator dalam penggalian dana (100%) Semua mata pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal uian (100%) Seluruh guru mampu menyusun butir soal dengan baik (100%)
75%
50% 60%
Standar Pembiayaan
Iuran Komite Sekolah Rp. 65.000,- perbulan Sekolah belum optimal menjalin kerja sama dengan donator dalam penggalian dana (10%) Belum semua mata pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal ujian (40%) Kemampuan guru menyusun butir soal penilaian belum baik (40%)
Standar Penilaian
Hal 19
Hal 20
E. Visi SMK Negeri 1 1 KOTA BESI PUJAAN : Profesionalisme Pelayanan, Unggul Prestasi, jembatan Masa Depan, Akhlakul Karimah, Asri Lingkungan dan Nyaman Suasana F. Misi SMK Negeri 1 1 KOTA BESI 1) Mewujudkan lingkungan pendidikan yang kondusif, penuh kreatifitas, kerjasama dan dinamika dengan penonjolan prestasi tinggi. 2) Memberikan transformasi ilmu pengetahuan, kecakapan hidup, dan budi pekerti yang didasari oleh kekuatan keimanan dan ketakwaan. 3) Membimbing, melatih, mengajar dan mendidik guna menghadapi jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan ketika terjun ke masyarakat. 4) Mempersiapkan dan meningkatkan prestasi belajar siswa serta jumlah dan mutu lulusan. G. Tujuan Sekolah
1) Menciptakan
memiliki kemandirian dalam pengembangan dan pengelolaan dengan berpola pada Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
2) Mewujudkan SMK Negeri 1 Kota Besi sebagai SMK yang menjadi tujuan
pendidikan bagi lulusan SMP sederajat di lingkungan Kabupaten Kotawaringin Timur.
H. Program Strategis 1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, meliputi: 1.1 Pengembangan Pemetaan SK/KD 1.2 Pengembangan Silabus 1.3 Pengembangan RPP 1.4 Pengembangan Sistem Penilaian 1.5 Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal 1.6 Pengembangan Kegiatan Pengembangan Diri 2. Pengembangan Proses Pembelajaran, meliputi: 2.1 Metodologi 2.2 Sistem Penilaian 2.3 Remedial/Pengayaan 2.4 Pemanfaatan Laboratorium 3. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa 4. Pengembangan Kemampuan Guru, meliputi: 4.1Pengembangan Kemampuan pedagogic 4.2 Pengembangan Kemampuan Teknologi Informasi 4.3 Pengembangan kemampuan berbahasa inggris secara pasif maupun aktif 4.4 Pengembangan kemampuan berwirausaha 5. Pembinaan Olimpiade Sains, Lomba Ketrampilan Siswa 6. Pembinaan Ekstrakurikuler 7. Pengembangan Sarana dan Prasarana 8. Pengembangan Kerja Sama I. Strategi Pelaksanaan/Pencapaian 1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pelaksanaan workshop In House Training Supervisi Klinis MGMP Sekolah Workshop Peningkatan kesejahteraan guru Supervisi Kelas
Program Kerja Jangka Menengah (2012-20116), SMK Negeri 1 Kota Besi Hal 22
3. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa Menjalin kerja sama dengan Komite Sekolah Menjalin kerja sama dengan lembaga lain Supervisi Kelas Try Out Ujian Nasional Belajar Tambahan Sore Workshop, inhose training, pengiriman tenaga guru mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan dan LPTK serta instansi terkait Pelatihan Komputer dan internet secara berkala, serta sistem pendampingan Pelatihan bahasa inggris secara rutin dan kerjasama dengan lembaga bahasa inggris Motivasi dan penyediaan sarana dan permodalan 5. Pembinaan Olimpiade Sains, Lomba Ketrampilan Siswa Pembentukan Tim Olimpiade Sains, Lomba Ketrampilan Siswa Pelatihan Peserta Pembentukan Kelompok kerja kesiswaan Pelaksanaan latihan terjadwal Pelaksanaan uji coba Inventarisasi sarana dan prasarana Pemenuhan standar minimal sarana dan prasarana Pemeliharaan sarana dan prasarana Kerja sama dengan komite sekolah Kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertical Menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri
6. Pembinaan Ekstrakurikuler
Program Kerja Jangka Menengah (2012-20116), SMK Negeri 1 Kota Besi Hal 23
J. Hasil yang Diharapkan 1. Terpenuhinya kurikulum sekolah sesuai SNP pada tahun 2010 tentang: Pemetaan SK/KD Silabus seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat RPP seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat Dokumen sistem penilaian seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat SK/KD Kurikulum Muatan Lokal seluruh tingkat Program pengebangan diri yang mengakomodir bakat/minat siswa
2. Tingkat kelulusan pada meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2013 kelulusan mencapai 100% 3. Guru profesional dalam melaksanakan tugas, yang ditandai dengan: Memiliki perencanaan mengajar Memiliki dokumen penilaian Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian Melaporkan hasil kegiatan penilaian Guru terampil mengopresikan komputer dan mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran 4. Pada tahun 2013 menjadi finalis pada tingkat Propinsi 5. Berprestasi dalam bidang ekstrakurikuler pada tingkat Kabupaten dan Provinsi dan akhirnya bisa mencapai prestasi tingkat nasional maupun internasional. 6. Terpenuhi standar minimal sarana dan prasarana pendidikan sesuai SNP pada tahun 2013 7. Terbentuk kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertikal serta kemitraan dengan dunia usaha/dunia industri untuk meningkatkan mutu pendidikan SMK Negeri 1 Kota Besi. K. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilaksanakan melalui: 1. Supervisi klinis, dengan langkah-langkah sebagai berikut: Membuat instrument Melaksanakan supervise Menganalisis hasil supervise
Program Kerja Jangka Menengah (2012-20116), SMK Negeri 1 Kota Besi Hal 24
Membuat tindak lanjut hasil supervise Membuat laporan Menyiapkan instrument Melaksanakan evaluasi diri Menganalisis hasil evaluasi diri Menindaklanjuti hasil evaluasi diri
Tajudin Nur
Program Kerja Jangka Menengah (2012-20116), SMK Negeri 1 Kota Besi Hal 25