You are on page 1of 1

Cara Produksi Benih Tomat Teknik produksi benih menentukan mutu benih.

Mutu benih tinggi dapat dicapai melalui aplikasi teknik budidaya yang tepat dan benar. Hal-hal penting yang diperhatikan pada budidaya tomat untuk produksi benih diantaranya tahap persemaian, persiapan lahan, perawatan tanaman, dan panen hingga pasca panen. 1. Persemaian dilakukan terpisah antara tomat induk jantan dengan induk betina. Untuk menghindari kesalahan sebaiknya diberi label/penanda. 2. Waktu persemaian tomat induk jantan dilakukan kurang lebih dua minggu lebih awal dari tomat induk betina. Ini dilakukan karena tomat induk betina berbunga lebih awal dibandingkan tomat induk jantan. Jika ditanam bersamaan, maka tanaman tomat jantan tidak mampu mencukupi kebutuhan serbuk sari untuk proses polinasi. 3. Lahan yang digunakan harus bebas hama dan patogen penyebab penyakit seperti nematoda, layu bakteri maupun layu fusarium. Jika terdapat hama dan atau patogen tersebut, lahan sebaiknya tidak digunakan untuk menanam tomat dan tanaman satu famili selama 2 tahun. 4. Roguing (pencabutan tanaman tomat berbeda varietas, off type) dilakukan rutin dan teliti agar kemurnian benih terjaga. 5. Kastrasi tomat induk betina dilakukan pada bunga yang masih kuncup dan mahkota berwarna putih. Bila masih kuncup tetapi sudah berwarna kekuningan, lebih baik dibuang karena ada kemungkinan telah terjadi penyerbukan sendiri maupun penyerbukan silang. 6. Bunga tomat induk jantan untuk proses polinasi dipilih yang berwarna jingga dan posisi mahkota bunga melengkung ke arah kelopak bunga. 7. Polinasi efektif dilakukan mulai pukul 06.30-10.00, sedangkan kastrasi dapat dilakukan pukul 10.00-15.00. 8. Buah yang dipanen harus masak fisiologis ditandai dengan warna buah merah. 9. Buah tomat yang dipanen tidak langsung diproses untuk diambil bijinya, akan tetapi didiamkan sekurang-kurangnya 24 jam. Selama waktu tersebut terjadi proses perubahan kimiawi dan fisik pada buah, sehingga matang sempurna dan merata. 10. Uji fisiologis (berupa uji daya tumbuh), uji genetik (berupa uji kemurnian), dan uji fisik (berupa uji kadar air) perlu dilakukan untuk menjaga kualitas sebelum benih dipasarkan. 11. Pemeliharaan tetua dapat dilakukan dengan cara selfing. Bunga disungkup dengan kertas tipis (kerta selfing) sehingga kemungkinan terjadi penyerbukan silang rendah.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2261859-studi-teknikproduksi-benih-tomat/#ixzz1syMz6BiT http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2261859-studi-teknik-produksi-benihtomat/ diakses 24-4-2012; 22:37

You might also like