Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 1 DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................................. 3 B. Tujuan .......................................................................................................................... 3 C. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI ............................................................................................................ ....... 4 B. . 5 C. D. 6 E. CARA BAB III KESIMPULAN dan CONTOH 7 PENGHITUNGAN BEP ............................................................... BIAYA TETAP dan 5 KELEMAHAN BEP .............................................................................................................. BIAYA VARIABEL ........................................................................... MANFAAT BEP ..................................................................................................................
.................................................................................................... 11
B. TUJUAN
Tujuan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan khususnya dalam Ilmu Pengantar Manajemen, dan juga selain itu untuk memenuhi tugas Pengantar Manajemen.
C. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana manfaat BEP dalam menjalankan usaha agar tidak mengalami kerugian ? Bagaimana cara menghitung BEP / menggunakan BEP dalam suatu usaha ?
a. b. c. d.
e. f. g. h. i. j. B.
Perusahaan hanya membuat dan menjual satu jenis produk. Jika membuat dan menjual lebih dari satu jenis produk, maka perbandingan penghasilan penjualan antara masing-masing produk (disebut sebagai Sales Mix) akan tetap konstan. Kapasitas produksi pabrik relatif konstan. Harga faktor produksi relatif konstan. Efisiensi produksi tidak berubah. Perubahan pada persediaan awal dan akhir jumlahnya tidak berarti. Volume merupakan faktor satu-satunya yang mempengaruhi biaya. MANFAAT BEP BEP amatlah penting jika kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah :
1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba. 2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan. 3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan. 4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti. Setelah mengetahui beberapa manfaat BEP, kompenen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah. Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak, sedangkan Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi jika tidak diproduksi maka tidak ada biaya ini / Keuntungan dan Volume aktivitas. C. BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL Biaya Tetap Vs Biaya Variabel Dalam hubungannya dengan volume produksi : (1)Biaya Variabel Karakteristik : Biaya berubah total sebanding perubahan tingkat aktivitas Biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan (biaya satuan konstan) Contoh dalam perusahan furniture Biaya perlengkapan Biaya bahan bakar
Biaya sumber tenaga Biaya perkakas kecil Asuransi aktiva tetap dan kewajiban Gaji satpam dan pesuruh pabrik Dalam hubungannya dengan volume produksi : (2)Biaya Tetap Karakteristik :
Totalitas tidak berubah terhadap perubahan tingkat aktivitas Biaya satuan berbanding terbalik terhadap perubahan volume kegiatan Contoh dalam perusahan furniture Biaya penyusutan Gaji eksekutif Pajak bumi dan bangunan Amortisasi paten Biaya penerimaan barang Biaya komunikasi Upah lembur
D. KELEMAHAN BEP Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi yaitu harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa pun, jumlah satuan barang yang dijual, atau tidak ada perubahan harga secara umum. E. CARA dan CONTOH PENGHITUNGAN BEP Pendekatan dalam menghitung Break Event Point, yaitu: a. Pendekatan grafik Break Event Point terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis total biaya. Dalam pendekatan grafis, BEP digambarkan sebagai
titik potong antara garis penjualan dengan garis biaya total (Biaya total = Biaya tetap + Biaya variabel)
b.
Y=cx bx a
Y = laba c = harga jual per unit x = jumlah produk b = biaya variabel satuan a =biaya tetap total cx = hasil penjualan bx = biaya variabel total
X(BEP dalam unit) = a/(c-b) CX(BEP dalam unit) = ac/(c-b) = a/(1 - b/c). c. Pendekatan Margin Kontribusi Mengurangkan nilai penjualan total (total revenue =TR) dengan biaya variabel total (total Variabel cost = TVC). Mengurangkan harga jual per unit dengan biaya variabel per unit guna menghitung margin kontribusi per unit. Rumus matematika untuk menentukan BEP adalah : Total Biaya Tetap BEP (unit) = Harga jual per unit Biaya Variabel/unit Total Biaya Tetap BEP (Rp) =
Total Biaya Tetap BEP (unit) = Harga jual / unit Biaya Variabel / unit Contoh : Fixed Cost suatu toko lampu Variable cost Harga jual Maka BEP per unitnya adalah Rp.200,000 BEP = Rp.10,000 Rp.5,000 Artinya perusahaan perlu menjual 40 unit lampu agar terjadi break event point. Pada pejualan unit ke 41, maka toko itu mulai memperoleh keuntungan. 2. Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP : Total Fixed Cost BEP = unit Harga jual per unit - variable cost Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah Rp.200,000 BEP = 10,000 5,000 x Rp.10,000 = Rp.400,000,x Harga jual / = 40 Unit : Rp.200,000,: Rp.5,000 / unit : Rp. 10,000 / unit
DAFTAR PUSTAKA
Apriyono Andri. 2011/12/16 http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/02/20/break-event-point-bep/.