You are on page 1of 10

PERHITUNGAN SUMBERDAYA BAHAN GALIAN BATUBARA

Dibuat oleh MEYLIN Dbd 109 030

Dosen Mata Kuliah : Deddy Nan Setya Putra Tanggara, ST,.MT Nip.

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA TAHUN 2012

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkatnya, saya dapat menyelesaikan laporan mengenai perhitungan sumber daya Batubara datan outcrop ini dan dapat terselesaikan dengan batas waktu yang telah ditentukan. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh Mahasiswa-mahasiswa Fakultas Teknik, secara khusus untuk jurusan Teknik pertambangan. Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah penaksiran cadangan bapak Deddy Nan Setya Putra Tanggara, ST,.MT. Apabila ada kekurangan dalam menyusun makalah ini , saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini, semoga makalah ekonomi bahan galian ini dapat berguna dan bermanfaat serta digunakan sebagaimana mestinya.

Palangka Raya,

juni 2012

Penulis

DAFTRA ISI

BAB I LATAR BELAKANG Pengembangan sumberdaya batubara di Indonesia pada dasarnya merupakan bagian pengembangan Kebijakan Umum Bidang Energi Nasional yang menjamin kesinambungan antara penyediaan dan kebutuhan energi yang dibutuhkan untuk kebutuhan nasional. Sejalan dengan kebijakan tersebut, maka diharapkan batubara dapat berperan sebagai bahan bakar pengganti minyak bumi yang sumberdayanya diperkirakan semakin menipis. Sebagai langkah awal, banyak investor atau pengusaha tambang mulai melakukan eksplorasi batubara agar nantinya kebutuhan pasar akan batubara dapa tercukupi. Mengingat biaya yang dikeluarkan pada tahap eksploitasi besar maka perlu perhitungan yang akurat dalam perhitungan sumberdaya, sehingga nanti ditemukan jumlah sumberdaya yang dapat dijadikan acuan dalam studi kelayakan. Perhitungan sumberdaya merupakan pekerjaan untuk mengetahui besaran jumlah volume atau tonase dari bahan galian yang secara ekonomis layak untuk diusahakan. Perhitungan sumberdaya ini dilakukan untuk meningkatkan keyakinan terhadap jumlah sumberdaya (terukur) batubara sebelum dilaksanakannya penambangan pada suatu areal. Untuk menghitung sumberdaya dari suatu endapan bahan galian diperlukan suatu metode yang sesuai dengan kondisi dan ganesa dari endapan bahan galian tersebut. Berlatar belakang dari alasan tersebut maka untuk melakukan perhitungan sumberdaya batubara pada peta topografi dengan data outcrop maka digunakan metode cross cut dan metode circular USGS-83. Dasar pertimbangan penggunaan kedua metode tersebut yaitu Metode cross section(penampang) berfungsi untuk membuat Hasil perhitungan secara manual dan dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih dengan menggunakan komputer dan circular USGS-83 berfungsi untuk mengetahui sumberdaya terukur dan terunjuk dan luas daerah pengaruh. Oleh karena itu digunakan motode cross section(penampang) dan circular USGS-83 dalam perhitungan sumberdaya pada peta topografi dengan data outcrop ini.

BAB II DASAR TEORI Metode penaksiran yang digunakan (cross section dan circular) Kegiatan perhitungan sumberdaya dilakukan pada tahap eksplorasi sebelum tahap persiapan penambangan. Kegiatan ini dilakukan untuk menghitung tonase sumberdaya dari suatu endapan bahan galian. Untuk menghitung sumberdaya dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. 2.1 Pengertian Sumberdaya Sumberdaya (Resource) adalah jumlah atau kuantitas bahan galian yang terdapat di permukaan atau di bawah permukaan bumi yang sudah diteliti tetapi belum dilakukan studi kelayakan dan mungkin dapat diekstraksikan dengan tingkat keberhasilan yang masih harus dipertimbangkan. Istilah sumberdaya dalam bidang teknis kebumian dapat berkonotasi kuantitatif, yaitu perkiraan besarnya potensi sumberdaya batubara yang secara teknis menunjukkan harapan untuk dapat dikembangkan setelah dilakukan penelitian dan eksplorasi. 2.2. Klasifikasi sumberdaya Sumberdaya batubara adalah bagian dari endapan batubara yang diharapkan dapat dimanfaatkan dan diolah lebih lanjut secara ekonomis. Sumberdaya ini dapat meningkat menjadi cadangan setelah dilakukan kajian kelayakan dan dinyatakan layak untuk ditambang secara ekonomis dan sesuai dengan teknologi yang ada. Klasifikasi Sumberdaya (resource) batubara dikategorikan sebagai berikut :
a.

Sumberdaya Batubara Hipotetik (Hypothetical Coal Resource) adalah jumlah

batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan survei tinjau.
b.

Sumberdaya Batubara Tereka (Inferred Coal Resource) adalah jumlah

batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi.
c.

Sumberdaya Batubara Tertunjuk (Indicated Coal Resource) adalah jumlah

batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang

dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan.
d.

Sumberdaya Batubara Terukur (Measured Coal Resource) adalah jumlah

batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci.
e.

Sumberdaya Batubara Kelayakan (Feasibility Coal Resource) adalah

sumberdaya batubara yang dinyatakan berpotensi ekonomis dari hasil Studi Kelayakan atau suatu kegiatan penambangan yang sebelumnya yang biasanya dilaksanakan di daerah Ekplorasi Rinci.
f.

Sumberdaya Batubara Pra Kelayakan (Prefeasibility Coal Resource) adalah

sumberdaya batubara yang dinyatakan berpotensi ekonomis dari hasil Studi Pra Kelayakan yang biasanya dilaksanakan di daerah Eksplorasi Rinci dan Eksplorasi Umum. 2.3 Dasar pemilihan metode Dalam perhitungan sumberdaya dengan data outcrop ini digunakan metode cross section sebagai perhitungan awal dan metode circular USGS-83 sebagai perhitungan luas pengaruh endapan sumberdaya.
a.

Metode Cross Section dipilih karena metode ini sederhana, aplikasi

perhitungannya mudah dan cepat, mudah digambar, dimengerti dan dikoreksi. Hal ini menunjukkan bahwa metode ini dapat dikerjakan secara manual. Meskipun banyak program komputer yang dapat secara fleksibel mendesain bentuk dan mengkalkulasinya, akan tetapi beberapa komputer telah didesain untuk mengolah kembali interpretasi yang telah dilakukan oleh enginer atau geologis secara manual. Kelebihan lain dari Metode Cross Section yaitu cocok diterapkan pada endapan batubara yang pada umumnya memiliki homogenitas yang tinggi, baik berupa ketebalan maupun kemiringan seam.
b.

Metode Circular USGS-83 (System United Statets Geological Survey)

merupakan pengembangan dari sistem blok dan perhitungan volume biasa. Sistem USGS ini dianggap sesuai untuk diterapkan dalam perhitungan sumberdaya batubara, karena sistem ini ditujukan pada pengukuran bahan galian yang berbentuk perlapisan ( tabular) yang memiliki ketebalan dan kemiringan lapisan yang relatif konsisten. Sumberdaya yang dihitung terdiri dari sumberdaya terukur ( measured coal) dan sumberdaya terunjuk (indecated coal) yang keduanya

termasuk ke dalam jenis sumber daya demonstrated coal. Daerah dalam radius lingkaran 0-400 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terukur dan daerah radius 400-1200 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terunjuk. Teknik perhitungan seperti ini hanya berlaku untuk kemiringan lapisan lebih kecil atau sama dengan 30. Sedangkan untuk batubara dengan kemiringan lapisan lebih besar dari 30 caranya adalah mencari harga proyeksi radius lingkaran-lingkaran tersebut kepermukaan terlebih dahulu Penghitungan sumber daya batubara menurut USGS dapat dihitung dengan rumus Tonnase batubara = A x B x C, dimana A = bobot ketebalan rata-rata batubara dalam inci, feet, cm atau meter B = berat batubara per stuan volume yang sesuai atau metric ton. C = area batubara dalam acre atau hektar Kemiringan lapisan batubara juga memberikan pengaruh dalam perhitungan sumber daya batubara. Bila lapisan batubara memiliki kemiringan yang berbedabeda, maka perhitungan dilakukan secara terpisah. Kemiringan 00 100 Perhitungan Tonase dilakukan langsung dengan menggunakan rumus Tonnase = ketebalan batubara x berat jenis batubara x area batubara Kemiringan 100 300 Untuk kemiringan 100 300, tonase batubara harus dibagi dengan nilai cosinus kemiringan lapisan batubara. Kemiringan > 300 Untuk kemiringan > 300, tonase batubara dikali dengan nilai cosinus kemiringan lapisan batubara.

BAB III PEMBAHASAN Cara penaksiran yang digunakan


A. Mekanisme pembuatan cross section Buat garis section pada peta kontur struktur dengan cara mengukur tegak lurus atau

90o dari arah strike batubara yang sebelumnya telah diketahui dilapangan, pengukuran arah section menggunakan alat busur derajad. Kemudian tarik lurus section tersebut dan buat section berikutnya searah dengan arah yang sama dengan section sebelumnya selanjutnya buat lagi beberapa section sampai dianggap dapat mewakili keseluruhan dari peta kontur struktur.
Pembuatan garis sayatan Pembuatan garis sayatan pada peta topografi harus tegak

lurus dengan arah umum strike (cropline) dari endapan batubara di daerah penelitian. Garis sayatan yang dibuat di daerah penelitian, terdapat 5 sayatan dengan jarak antar sayatan adalah 125 meter pada titik bor pada batas daerah konsensi
Siapkan kertas millimeter blok yang panjangnya sama dengan panjang section.

Kemudian plot nilai kontur struktur pada kertas millimeter blok, setelah nilai telah didapatkan selanjutkan hubungkan titik titik nilai kontur struktur yang terdapat pada millimeter blok dengan perbandingan H : V = 1 : 1.
Plot kembali topografi pada kertas millimeter blok sehingga terbentuk penampang

topografi pada millimeter blok yang sama dengan penampang kontur struktur sehingga antara kontur struktur dengan topografi akan saling berpotongan. Kombinasi kontur struktur dan topografi akan menghasilkan gambaran batasan proyeksi singkapan batubara (cropline), batas singkapan batubara di bawah lapisan tanah (subcrop line), batas akhir penambangan / pengupasan bagian atas (stripping limit) dan pengupasan bagian bawah (toe line). B. Metode Circular USGS-83 Prosedur atau teknik perhitungan dalam sistem USGS adalah dengan membuat lingkaran-lingkaran (setengah lingkaran) pada setiap titik informasi endapan batubara, yaitu singkapan batubara.

BAB IV KESIMPULAN Pada suatu kegiatan petambangan diperlukan kegiatan perhitungan sumberdaya untuk mengetahui volume atau tonase suatu batubara yang bernilai ekonomis yang dapat digali.. Dalam suatu perhitungan sumberdaya batubara ada beberapa metode yang dapat digunakan. Pemilihan suatu metode dalam perhitungan sumberdaya harus memepertimbangkan beberapa hal sepertii bentuk endapan batubara serta kondisi batubara serta topografi didaerag pertambangan tersebut. Untuk perhitungan sumberdaya pada peta topografi dengan data outcrop ini digunakan metode cross section(penampang) dan circular USGS-83. Alasan pemilihan metode ini karena perhitungan sumberdaya menggunakan peta topografi dengan data outcrop jadi dengan metode-metode tersebut dapat diketahui luas pengaruh sebaran batubara yang terukur, terunjuk dan terindikasi serta mengetahui jumlah batubara yang bernilai ekonomis dan dapat diusahakan atau diambil. Pada peta topografi dengan data outcrop ini telah diperhitungkan sumberdaya ekonomis yang dpat digali yaitu. Untuk sumberdaya terindikasi

DAFTAR PUSTAKA

You might also like