You are on page 1of 19

Pembimbing : Dr. Jan Oleh : Nesatelge Ginting 07.

032

Karakter

: pria kaukasia , 57-tahun, kelahiran Spanyol utama : sakit perut yang menyebar di bagian kiri atas sejak 2 bulan SMRS.

Keluhan

Riwayat

keluarga : tidak ada riwayat keluarga yang terkena kanker atau penyakit Parkinson.

Pemeriksaan Lab

Fisik: Distensi abdomen

: Anemia terdeteksi dengan hemoglobin 8 g / dL. menunjukkan massa perdarahan polypoid yang sebagian menghambat lumen usus bagian sigmoid. : sel adenokarsinoma.

Kolonoskopi:

Biopsi

Computed

tomography (CT) : nodul di kedua paru-paru dan hati, serta terlihat adanya beberapa pembesaran kelenjar getah bening di semua kompartemen. : stadium IV adenokarsinoma usus besar dengan metastasis.

Diagnosis

Anemia Tim

: transfusi darah

bedah : bypass ileokolika paliatif dengan anastomosis primer. klinis pasien dan gejalanya membaik selama periode post-operasi, dan ia pulang ke rumah satu minggu setelah operasi.

Tanda-tanda

Empat

hari setelah pulang, mengeluhkan demam dan nyeri pada testis. Abses di skrotumnya curiga orchitis oleh karena itu dimulai terapi antibiotik intravena (IV) spektrum luas . membaik dan pulang ke rumah

Ada

Gejala

Tiga hari kemudian : istri pasien datang ke rumah sakit lagi dan bercerita bahwa ia melihat pasien kami mulai berjalan dengan aneh , langkahnya kecil, lebih lambat dalam gerakannya, dan postur tubuhnya kaku.

Ekspresi Dysatria Tremor

wajahnya seperti topeng

saat istirahat di kedua tangannya bradykinesia bola mata lambat.

Bilateral

Pergerakan Berjalan

: Langkahnya sangat lambat dan

kecil

Postur Reflek

tubuh : bilateral dystonic. Fisiologis : hiper-refleks

Nervus

kranialis : tidak ada kelumpuhan saraf kranial yang terdeteksi. Luhur : Tidak ada defisit kognitif.

Fungsi

Keluarganya melaporkan terjadinya inkontinensia urin pada malam hari ADL sangat terganggu butuh bantuan keluarga untuk menjalaninya Tidak ada riwayat penyakit neurologis ataupun hipertensi. CT scan otak : lesi otak berganda dengan peningkatan kontras dan efek massa otak, yang dikelilingi oleh edema padat. Gambaran ini dikenal sebagai suatu metastasis (Gambar 1 dan 2).

MRI

brain : tidak dilakukan karena adanya tremor saat istirahat. adanya metastase ke otak pengobatan dengan steroid dosis tinggi IV pun dimulai. periode terapi steroid kondisinya memburuk dengan cepat. radioterapi atau uji coba L-dopa (agonis dopamin) ditunda.

Diduga

Setelah

Metastasis

sistem saraf pusat terjadi lebih sering pada kanker dubur dibandingkan kanker kolon [1] : 26 bulan antara diagnosis kanker primer dan diagnosis metastasis otak yang ditemukan dalam studi oleh Hammoud et al.

Interval

1. Hammoud MA, McCutcheon IE, Elsouki R, et al.: Colorectal carcinoma and brain metastasis: distribution, treatment and survival. Ann Surg Oncol 1996, 3(5):453-463.

Interval

pada pasien kami: sangat pendek, kurang dari 2 minggu. fisik, stres psikologis untuk beban penyakit yang diderita, komplikasi pasca operasi, faktor-faktor ini memungkinkan adanya penurunan ambang neurologis resistensi dari pasien kami.

Stres

Laporan

metastase ke otak dengan gejala parkinson pada pasien dengan kanker kolorektal sangat jarang. pertama tentang parkinson sekunder untuk lesi otak diterbitkan oleh Blocq dan Marinesco pada tahun 1893.[2]

Laporan

2. Blocq P, Marinesco G: Sur un cas de tremblement parkinsonien hemiplegique symptomatique d'une tumeur du pedoncle cerebral. CR Soc Biol 1893, 5:105-111.

Fakta

bahwa tidak terdeteksi selama CT scan mungkin disebabkan adanya kepadatan edema sekitarnya. untuk hipotesis ini : kenyataan bahwa pasien menanggapi terapi steroid dosis tinggi dan riwayat medisnya biasabiasa saja.

Alasan

Gangguan gerakan sekunder untuk sindrom paraneoplastic memang telah dijelaskan dalam penelitian[3] Kami tidak dapat menyelidiki diagnosis banding pada pasien kami karena cepatnya penurunan klinis pasien. Kami yakin sindrom paraneoplastic tidak terlibat dalam kasus ini. Alasannya : sindrom tersebut sangat jarang terjadi, dan terlihat jelas adanya lesi multipel pada otak.
3. Mehta SH, Morgan JC, Sethi KD: Paraneoplastic movement disorders. Curr Neurol Neurosci Rep 2009, 9(4):285-291.

Pasien

memiliki metastase otak yang melibatkan beberapa belahan otak bilateral dan cerebellum, tetapi tidak mendeteksi adanya lesi yang melibatkan ganglia basal pada Ct-scan. demikian Munculnya gejala neurologis yang cepat dan adanya adenocarcinoma kolon sangat menjurus ke diagnosa parkinson neoplastik.

Walau

Tumor

Otak adalah penyebab yang sangat jarang untuk menyebabkan Penyakit Parkinson parkinsonism dapat dipertimbangkan karena adanya gejala parkinson dengan adanya karsinoma ganas di kolon dan kemampuan metastasi ke otak.

Neoplastik

You might also like