You are on page 1of 7

N O 2.

Diagnosa Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi sekunder akibat apendisitis yang ditandai dengan Pasien Mengatakan nyeri tekan pada perut kanan bawah, Pasien mengatakan Nyerinya hilang muncul dan seperti tertusuktusuk,Pasien tampak memegangi area perut, Skala nyeri 6 TTV: TD : 120/80 mmH Nadi : 100 x/menit RR : 21 x/menit

Tujuan & Kriteria Hasil Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 24 jam dengan criteria hasil : 1. Klien kooperatif (skala 5) Skala 5 : 5. Pasien kooperatif yang ditandai dengan klien menerima semua tindakan keperawatan yang diberikan. 4. Pasien sedikit kooperatif dan tidak menerima 1 tindakan keperawatan. 3. Pasien kurang Kooperatif dan tidak menerima 2 tindakan keperawatan yang diberikan. 2. Pasien kurang

Intervensi

Rasional

Jam

Tanggal

Implementasi

Evaluasi I II III

TTD

Jelaskan pada pasien tentang penyebab, cara dan prosedur tindakan yg akan dilaksanakan dan dampaknya terhadap penyakitnya

Dengan menjelaskan kepada pasien mengenai kondisinya dan tindakan keperawatan yang akan dilakukan maka pasien dapat mengetahui kondisinya dan pasien kooperatif

10:00

18-062012

08:00

19-062012

08:00

20-062012

Menjelaskan kepada klien bahwa nyeri yang dialaminya disebabkan karena proses inflamasi sekunder akibat apendisitis. Nyeri yang dialami pasien dapat mengganggu rasa nyaman tubuh pasien dan cara pencegahan dapat dilakukan dengan teknik distraksi dan relaksasi. Respon : Pasien kooperatif.

Ns. Echy

Kooperatif dan tidak menerima 3 tindakan keperawatan yang diberikan. 1. Pasien tidak kooperatif dan menolak semua tindakan keperawatan yang diberikan 2. Pasien tidak mengeluh Nyeri Skala 3 : 3.Pasien tidak mengeluh Nyeri 2. Pasien sedikit mengeluh Nyeri 1. Pasien mengeluh Nyeri 1. Ajarkan dan anjurkan kepada pasien melakukan teknik distraksi Dengan melakukan teknik distraksi maka dapat mengalihkan nyeri yang dirasakan pasien sehingga nyeri yang dirasakan dapat berkurang. 10.20 18-062012 19-062012 20-062012 Mengajarkan dan menganjurkan pasien tehnik distraksi dengan mengalihkan perhatian klien, seperti menonton tv, atau mengajak berbincang-bincang Respon pasien : pasien kooperatiif Mengajarkan dan menganjurkan pasien tehnik relaksasi seperti bernafas pelan untuk pasien agar mengurangi nyeri yang dialami pasien. Respon: klien mendesmontrasikan 1 Ns. Meri 1

08.20

08.25

2. Ajarkan dan anjurkan kepada pasien melakukan teknik relaksasi

Dengan mengajarkan pasien teknik relaksasi dapat merangsang hormon endorphin sehingga pasein merasa nyaman dan dapat merangsang neurotransmitter

10.30

18-062012 19-062012 20-062012

1 Ns. Ria 1

08.30

08.35

norepinefrin dan serotonin mengurangi nyeri. 10.40 3. Berikan posisi yang nyaman Dengan memberikan Posisi yang nyaman dapat mengurangi nyeri 18-062012 19-062012 20-062012 18-062012 19-062012 20-062012

teknik distraksi dan relaksasi Memberikan posisi semi flower dapat meningkatkan kenyaman pasien. Respon: pasien mau menerima tindakan tersebut 2 Ns. Kristo 2

08.40

08.45

10.45 4. Modifikasi lingkungan sekitar pasien Dengan memodifikasi lingkungan disekitar pasien dapat meningkatkan

08.45

08.50

Memodifikasi atau menciptakan kondisi lingkungan yang Nyman disekitar pasien seperti membatasi jumlah pengungjung, mengatur suhu ruangan sesuai keinginan klien, rapikan linen klien, bersihkan sekitar tempat tidur klien yang kotor. Respon: pasien kooperatif.

2 Ns. Ona 2

11.00 5. Kolaborasi

18-062012

Berkolaborasi dengan 2 dokter dalam

dengan dokter dalam pemberian analgesik

Dengan memberikan analgesik, maka akan mengurangi nyeri. Analgesik akan mengurangi pengeluaran bradikin dan dapat mengurangi nyeri.

11.00

19-062012 20-062012 18-062012 19-062012 20-062012 18-062012 19-062012 20-062012

11.05

pemberian analgesic (Ranitin) Respon pasien : pasien merasa nyeri yang dirasakan berkurang. 2 Berkolaborasi dengan dokter dalam tindakan apendektomi Respon : pasien menerima tindakan apendektomi 1 Menanyakan kembali tentang keluhan nyeri yang dirasakan (skala nyeri 4)Respon klien : klien merasa nyeri yang dirasakan sudah mulai berkurang.

Ns. Meri

11.00

6. Kolaborasi dengan dokter dalam tindakan apendektomi

Dengan berkolaborasi dengan dokkter 11.00 dalam tindakan apendektomi, maka akan mengurangi 11.10 nyeri pasien. 11.30

2 2

Ns. Echy

7. Tanyakan keluhan nyeri pasien

Dengan menanyakan keluhan nyeri pasien, maka dapat diketahui keadaan pasien.

1 Ns. Kristo

09.00

09.00

3. Skala Nyeri 4 Skala 5 : 5. Pasien

1. Memonitor

atau mengukur skala nyeri

Dengan mengobservasi dan mengukur skala nyeri dapat mengetahui

11.45

18-062012 19-06-

Memonitor atau mengukur skala nyeri Hasil : Skala 4

Ns. Ona 3

09.10

mengatakan Tidak merasakan nyeri 4. Pasien mengatakan Nyeri dengan skala 1-3 3. Pasien mengatakan Nyeri dengan skala4-6 2. Pasien mengatakan Nyeri dengan skala7- 9 1. Pasien mengatakan Nyeri dengan skala 10 4. Pertahank an Tekanan Darah Pasien dalam batas normal Skala: Sistole 5.120-140 mmHg 4.110-119/141150 mmHg 3.100-109/151160 mmHg 2.90-99/161-170 mmHg 1.90 </ > 170 mmHg Diastole

skala nyeri yang dirasakan pasien. 09.05


2.

2012 20-062012 18-062012 19-062012 20-062012 4 Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti nyeri (kaltovaren) 1gr IV Ns. Ria

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti nyeri (kaltovaren)

Dengan berkolaborasi 11.00 dengan dokter dalam pemberian obat anti nyeri dapat 11.00 mengurangi nyeri pasien. 11.05

1. Ukur dan ukur tekanan darah pasien.

Dengan mengukur dan mencatat TD pasien, maka diketahui dapat diketahui perkembangan kondisi pasien.Nyeri menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi .

12.00

18-062012 19-062012 20-062012

10.30

Mengukur tekanan darah pasien untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien. Hasil : 120/80 mmHg

Ns. Kristo 5

10. 35

5.80-90 mmHg 4.70-79/91-100 mmHg 3.60-69/101-110 mmHg 4.50-51/111-120 mmHg 5.50</>120 mmHg 1.ukur dan catat 5. Nadi pasien nadi pasien dalam batas normal ( 60 100 x/ menit) Skala: 5.60 100x / menit 4. 55 59 atau 101 105 x/mnt 3. 50 54 atau 106 110 x/mnt 2.45 49 atau 110 115 x/mnt 1.< 45 atau >115x/ menit 6. Pernapasan dalam batas normal (16 20x/ menit) ukur dan catat RR pasien Dengan mengukur dan mencatat nadi pasien dapat diketahui hemodinamik (nadi) pasien. Nyeri dapat menyebabkan nadi pasien menjadi lebih cepat. 12.00 18-062012 19-062012 20-062012 Mengukur Nadi klien untuk mengetahui perkembangan kondisi klien. Hasil: 90 x/mnt 5 5 Ns. Ona

10.30

5 10. 35

dengan mencatat dan mengukur RR pasien maka akan diketahui fungsi hemodinamik

12.00

18-062012 19-06-

10.30

Mengukur RR klien untuk mengetahui perkembangan kondisi klien.

5 5

Ns. Ria

Skala: 5. 16 20 x/menit 4. 13 15 atau 21 23 x/mnt 3. 10 12 atau 24 26 x/mnt 2. 9 11 atau 26 30 x/mnt 1. kurang dari 0 - 9 atau lebih dari 30 x/menit 7. Pasien tidak Observasi raut wajah pasien tampak meringis kesakitan Skala 3: 3.pasien tidak tampak meringis kesakitan 2.pasien tampak sedikit meringis kesakitan 1. pasien tampak sangat meringis kesakitan

(RR) pasien. 10. 35

2012 20-062012

Hasil : 20x/mnt 5

Dengan mengobservasi raut wajah pasien, maka dapat diketahui kondisi pasien. Raut wajah menunjukan respon nyeri.

13.15

18-062012 19-062012 20-062012

12.15

Mengobservasi raut wajah pasien Hasil : pasien tampak sedikit meringis kesakitan

Ns. Meri 1

13.15

You might also like