You are on page 1of 5

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang

dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. PENGERTIAN ETIKA Etika mempunyai dua makna yaitu: A. Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos (tunggal) atau ta etha (jamak) yang berarti watak, kebiasaan dan adat istiadat. Pengertian ini berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun suatu masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Pengertian etika yang pertama, indentik dengan pengertian moralitas.Moralitas berasal dari bahasa latin, mos (tunggal) atau mores (jamak) yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Jadi etika dan moralitas mempunyai arti yang sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang konstan dan terulang dalam kurun waktu sehingga menjadi sebuah kebiasaan. B. Pengertian etika yang kedua berbeda dengan moralitas. Etika dalam pengertian kedua ini dipahami sebagai filsafat moral atau ilmu yang menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat dan memahami nilai dan norma moral serta permasalahan-permasalahan moral yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat Pengertian etika kedua, berbeda dengan yang pertama karena tidak berisikan nilai dan norma-norma kongkret yang menjadi pedoman hidup manusia. ETIKA SEBAGAI MAHASISWA Etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di saat mahasiswa berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat berperilaku sopan dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. Sebagai seorang mahasiswa yang beretika, mahasiswa harus memahami kebebasan dan tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yang apabila sedang berdemonstrasi memaknai kebebasan dengan kebebasan yang tidak bertangung jawab. Di bawah ini beberapa etika di kampus yang perlu diinternalisasi dalam diri mahasiswa. 1. Menaati peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas dan Para Dosen yang mendidik kita. 2. Menganggap teman sesama mahasiswa sebagai teman sejawat yang harus saling membantu dan menganggapnya sebagai pesaing secara sehat dalam berkompetisi meraih prestasi akademis. 3. Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan yang berlaku seperti menghindari tindakan menyontek, plagiat, memalsu tandatangan kehadiran dan tindakan tercela lainnya. 4. Berperilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan di masyarakat umum sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam berfikir dan bertindak. 5. Berpenampilan elegan sesuai dengan mode yang berlaku saat ini tanpa harus melanggar tata tertib berpakaian di kampus. 6. Berfikir kritis, rasional dan ilmiah dalam menerima ilmu pengetahuan baru, bisa mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah dengan menguji setiap masukan dengan cara mengkonfirmasikan ke sumbernya. 7. Mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian di dasari dengan kerendahan hati tanpa harus tampak sombong atau angkuh. Berkaitan dengan etika yang perlu dibangun mahasiswa, dewasa ini sedang marak tema tentang character building dalam dunia pendidikan. Apabila kita simak bersama, bahwa dalam pendidikan atau mendidik tidak hanya sebatas mentransfer ilmu saja, namun lebih jauh dan pengertian itu yang lebih utama adalah dapat mengubah atau membentuk karakter dan watak seseorang agar menjadi lebih baik, lebih sopan dalam tataran etika maupun estetika maupun perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

ETIKA SEBAGAI ANGGOTA KELUARGA sekian banyak etika anak kepada orang tua maka sebagian yang tersebut berikut bisa menjadipedoman,yaitu: 1. Seorang anak tak sepatutnya berjalan mendahului orang tua. Ia harus bersabar berjalan dibelakangnya. Andai terpaksa mau mendahului, maka mintalah ijin kepadanya. 2. Saat anak berbicara dihadapan orang tua maka nada bicaranya tak boleh lebih tinggi, gunakan bahasa yang lembut dan santun. Berbeda sekali dengan realita saat ini, anak tak pernah merasa bersalah ketika membentak orang tuanya sendiri. Etika anak kepada orang tua telah luntur atas pengaruh negatif globalisasi. 3. Harus saling, bersama-sama membantu ekerjaan orang tua, jikalau orang kita sedang sakit dan tidak berdaya. 4. Harus saling menjaga dan melindungi anggota keluarga lainnya. 5. Membangun komunikasi yang baik terhadap anggota lainya, agar tidak terjadi selisih paham

Pengertian Etika dan Peranan Etika Bagi Mahasiswa Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Jadi, etika adalah nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Etika tidak sama dengan etiket, Etika berarti moral dan Etiket berarti sopan santun. Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. Di dalam Dictionary of Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai dan pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Jadi nilai itu hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri. Di dalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan-dambaan dan keharusan. Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dapat dikelompokkan dalam empat tingkatan yaitu: 1. Nilai-nilai kenikmatan Dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai-nilai yang mengenakkan dan tidak mengenakkan yang dapat menyebabkan orang senang atau menderita tidak enak. 2. Nilai-nilai kehidupan Dalam tingkatan ini terdapatlah nilai-nilai yang penting bagi kehidupan misalnya kesehatan, kesegaran jasmani, dan kesejahteraan umum. 3. Nilai-nilai kejiwaan Dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai kejiwaan yang sama sekali tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan. Misalnya nilai keindahan, kebenaran maupun lingkungan. 4. Nilai-nilai kerohanian Dalam tingkat ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci dan tidak suci. Misalnya nilai-nilai pribadi. Ada empat macam nilai-nilai kerohanian, yaitu: a. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia. b. Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber pada perasaan manusia. c. Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsure kehendak manusia. d. Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai ini bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia. Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika. Istilah moral mengandung integritas dan

martabat pribadi manusia. Makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Jadi norma sebagai penuntun sikap dan tingkah laku manusia. Antara norma dan etika memiliki hubungan yang sangat erat yaitu etika sebagai ilmu pengetahuan yang membahas tentang prinsip-prinsip moralitas. Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu: 1. Dengan etika seseorang atau kelompok ( termasuk di dalamnya adalah mahasiswa) dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia 2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok ( termasuk di dalamnya adalah mahasiswa) dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa 3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi sekarang. 4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaanya. 5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat. 2.3 Bentuk Pelanggaran Etika yang Dilakukan Mahasiswa Berbicara tentang hak dan kewajiban, seorang mahasiswa terlebih dahulu harus melaksanakan kewajibannya dan kemudian mendapatkan haknya sebagai seorang mahasiswa. Mahasiswa sebagai kelompok terpenting dalam sebuah masyarakat memiliki kewajiban yaitu menuntut ilmu, menguasai ilmu dengan sungguh-sungguh agar menjadi seorang yang berguna yang mengaplikasikan atau mengembangkan disiplin ilmunya bagi lingkungan tempat dimana ia tinggal, mematuhi peraturan yang berlaku, sebuah perturan yang tidak menyimpang dari ketetapan hukum-hukum Allah dan nilai-nilai, norma-norma yang ada. Selain itu mahasiswa juga harus menjalankan peranan penting sebagai pencetus perubahan dan revolusi. Akan tetapi dalam hal ini, masih banyak terlihat di kalangan mahasiswa terlalu mengandalkan bantuan orang lain terutama dalam hal menyontek. Mereka pada umumnya menganggap bahwa menyontek akan memperoleh hasil yang lebih memuaskan. Akan tetapi pada hakekatnya orang yang memiliki kepercayaan diri, dengan tidak selalu mengandalkan bantuan orang lain tentunya memiliki penerapan etika yang baik, akan lebih berhasil dibandingkan dengan orang yang selalu mengandalkan bantuan orang lain ( menyontek ). Karena dengan tidak mengandalkan orang lain, kita dapat melihat seberapa besar kemampuan yang kita miliki, dan akan merasa sangat puas terhadap hasil yang telah diperolehnya.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Di mana dapat kita nilai bahwa etika di sini sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan berbagai macam aktivitasnya

sebagai mahasiswa, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah di mana pada saat mahasiswa sedang menghadapi ujian tertulis, etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan mahasiswa agar tidak bertindak atau berbuat curang. Yang dimaksudkan di sini adalah curang dalam hal meminta atau mengharapkan bantuan dari orang yang lainnya, serta membuat catatan kecil. Karena hal tersebut akan menjadikan kepribadian mahasiswa yang memiliki kemampuan yang minim. 3.2 Saran Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan terhadap etika atau perilaku mahasiswa dalam mengerjakan suatu ujian tertulis dapat disimpulkan bahwa masih banyak terdapat adanya pelanggaran etika yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu dalam bentuk perilaku yang kurang percaya terhadap dirinya sendiri. Hal tersebut dilakukan dalam tindaka menyontek, baik dengan orang lain maupun dengan membuat catatan kecil. Saran yang bisa kami utarakan dalam mengatasi masalah ini yang pertama ialah dengan menumbuhkan kesadaran bagi tiap-tiap individu mahasiswa untuk tidak selalu mengandalkan orang lain. Yang kedua mahasiswa di sini sebaiknya selalu mengutamakan belajar. Karena dengan belajar dalam keadaan apapun, mahasiswa akan selalu siap dan dapat menyelesaikannya dengan hasil yang maksimal. Selain itu dengan mahasiswa belajar secara tidak langsung dapat menambah wawasan atau ilmu pengetahuan yang dapat berguna nantinya. Etika Mahasiswa di Lingkungan Kampus Kampus merupakan pusat kegiatan utama mahasiswa yakni tempat untuk menimba ilmu pengetahuan, wawasan serta pengalaman. Etika sangat diperlukan oleh mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari di kampus. Adapun beberapa etika yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa di lungkungan kampus diantaranya : Menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah yakni nilai-nilai dalam menuntut dan menimba ilmu pengetahuan yang dilakukan dikampus dengan cara belajar dengan sungguh-sungguh. Mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan kampus mulai dari peraturan berbusana, misalnya di UIN Suska kuliah harus menggunakan celana dasar dan menggunakan baju kemeja bagi mahasiswa dan menggunakan rok, kemeja dan jilbab bagi mahasiswi serta menaati peraturan peraturan lainnya. Menghormati dan menghargai dosen selaku orang yang mengarahkan dan memberi ilmu pengetahuan kepada mahasiswa Memberi contoh yang baik dalam berperilaku kepada adik tingkat, teman setingkat dan kakak tingkat. Saling menghormati dan menghargai terhadap sesama mahasiswa. Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik di dalam kelas dan di luar kelas yang mencerminkan perilaku sebagai mahasiswa dan dijiwai oleh nilai-nilai agama. Tidak berperilaku asusila atau tidak bermoral. Bersedia menerima sanksi yang ditetapkan atas pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku sebagai bagian dari pendidikan disiplin. B. Etika Mahasiswa di Luar Kampus Mahasiswa tidak selamanya berada di lingkungan kampus. Etika dalam kehidupan sehari hari di lingkungan luar kampus misalnya di lingkungan masyarakat tempat tinggal/kos juga sangat diperlukan. Adapun beberapa etika yang baik yang seharusnya diterapkan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari di luar lingkungan kampus adalah diantaranya :

Menjadi contoh yang baik di lingkungan dimana mahasiswa tersebut berada. Berperilaku dan bertutur kata yang baik yang mencerminkan sebagai mahasiswa yang merupakan kaum intelektual. Berupaya mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dipelajarinya di masyarakat sebagai wujud pengabdian. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di luar kampus. Bermasyarakat, yakni dekat dengan masyarakat sekitar lingkungan tempat tinggal. Mengikuti segala bentuk aksi sosial masyarakat seperti gotong royong dll C. Etika Mahasiswa Dalam Pergaulan Etika pergaulan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan kampus maupun luar kampus sangat diperlukan. Sebagai mahasiswa, kita harus bisa memilah baik buruknya pergaulan dalam kehidupan sehari-hari. Pergaulan merupakan salah satu faktor utama pendukung baik atau buruknya etika seseorang. Mahasiswa hendaknya dijadikan sebagai contoh dalam pergaulan baik di lingkungan kampus, maupun masyarakat. Adapun yang perlu diperhatikan dalam pergaulan dalam kehidupan sehari-hari baik itu dilingkungan kampus maupun luar kampus antara lain : Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja, baik kepada dosen, masyarakat, teman kampus, senior, ataupun adik tingkat. Memberi perhatian kepada orang lain. Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain. Bersikap ingin membantu sesama teman maupun masyarakat di lingkungan tempat tinggal kita. Memiliki rasa toleransi yang tinggi. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi apapun. D. Etika Mahasiswa Dalam Berbusana Busana sangat mencerminkan sikap dan tingkah laku baik buruknya seseorang. Etika dalam berbusana sangat penting dan vital bagi mahasiswa baik di lingkungan kampus maupun luar kampus. Terlebih lagi sebagai mahasiswa UIN Suska, kita harus bisa menerapkan budaya berbusana islami baik itu dikampus ataupun diluar kampus. Mahasiswa juga hendaknya menjadi contoh dari segi busana kepada masyarakat, dengan membiasakan menggunakan pakaian bernuansa islami. Banyak kita lihat sekarang mahasiswa UIN Suska terutama yang perempuan memakai jilbab hanya waktu ke kampus untuk memenuhi formalitas saja, itu merupakan etika yang tidak baik dan seharusnya tidak dijadikan contoh bagi kita.

You might also like