You are on page 1of 31

PENICILLINS Sifat-sifat Farmakologi dan Klasifikasi Penicillin adalah dipeptida siklik terdiri dari dua asam amino (D-valine,

Llysine). Sintesis pada tahun 1958 pada struktur dasar penicillin (6aminopenicillanic acid) memperbolehkan manipulasi dengan penambahan variasi sisi rantai terhadap -lactam dan cincin thiazolidine. Garam yang berbeda (sodium, potassium, procaine, benzathine) juga dibuat untuk tujuan

farmakokinetik. Dengan adanya modifikasi ini maka penicillin dapat dibagi menjadi 4 kelompok: Penicillin G dan kongenernya, Penicillin resisten lactamase, Extended-spectrum penicillin, dan Extended-spectrum dengan lactamase inhibitor (Yagiela, 2005). Penicillin yang stabil terhadap asam resisten terhadap gangguan asam lambung, yang berarti dapat digunakan sebagai obat oral. Contohnya penicillin V, amoxicillin, dan cloxacillin. (Yagiela, 2005). a. Penicillin alami
1).

Penicillin G (benzylpenicillin) efektif untuk infeksi yang

disebabkan oleh gram negative dan gram positif coccus, gram positif basil, dan spirochetes. Penicillin G rentan tehadap hidrolisis -

lactamase, memiliki spectrum yang sempit, dan tidak stabil terhadap asam lambung. (Yagiela, 2005).

2).

Penicillin V (fenoksimetil penicillin) memiliki spectrum

yang mirip dengan penicillin G, tetapi tidak digunakan untuk pengobatan bacteremia karena konsentrasi letal minimumnya yang tinggi (MLC, jumlah minimum obat yang dibutuhkan untuk menyembuhkan infeksi). Penicillin V stabil terhadap asam. Lebih sering digunakan untuk pengobatan infeksi oral karena efektif dalam melawan organisme anaerob. (Yagiela, 2005).
b.

Antistaphilococcal penicillin (penicillin resisten -lactamase)

Methicillin, nafcillin, oxacillin, cloxacillin, dan dicloxacillin merupakan contoh golongan ini, dengan spectrum yang sempit. Methicillin sudah jarang digunakan karena tingkat keracunannya. (Yagiela, 2005). Bakteri meningkatkan resistensinya terhadap penicillin dengan

memperluas enzim -lactamase yang membuat tidak aktifnya penicillin dengan memecah asam 6-aminopenicillanic untuk menghasilkan derivate asam penicilloic. (Yagiela, 2005). Penicillin jenis ini ampuh terhadap stafilokokus dan streptokokus. Namun tidak bisa membasmi bakteri gram negatif batang, enterokokus, bakteri anaerob. (Yagiela, 2005). c. Penicillin spektrum diperluas (penicillin antipseudomonal)

Penicillin jenis ini memiliki spektrum antibakteri serta memiliki aktivitas yang lebih tinggi terhadap bakteri gram negatif. Selain itu, obat jenis ini

juga dapat membunuh Pseudomonas. Namun, mudah dirusak oleh penisilinase. (Yagiela, 2005). Contoh obatnya adalah ampicilin, bacampicilin, amoxicilin, carbenicilin indanyl, ticarcilin, mezlocilin, piperacilin. (Yagiela, 2005). d. Penicillin dengan -lactamase inhibitor

Penisilin jenis ini memiliki agen yang mampu mengikat, secara irreversible, sisi katalis penisilinase untuk mencegah terjadinya hidrolisis dari cincin -lactam pada antibiotik. Contoh obatnya adalah clavulanate + amoxicilin, ampicilin + sulbactam, piperacilin + tazobactam, ticarcilin +clavulanate. (Yagiela, 2005). I. Penicillinase sensitive penicillins Benzyl penicillin (Penicillin G; sodium and potassium salt) 0.5-5 MU* IM/IV Procaine penicillin G Benzathine penicillin G (PENIDURE) Phenoxymethyl penicillin (Penicillin V; KAYPEN) II. Penicillinase resistant penicillin Cloxacillin (BIOCLOX) 250-500 mg 6 hourly Oral/IM/slow IV 0.5-1 MU IM 0.6-2.4 MU IM 250-500 mg/day

III. Broad spectrum penicillins

Ampicillin (BIOCILIN)

0.25-2 g 6 hourly, Oral/IM/slow IV

Amoxycillin (NOVAMOX)

0.25-1 g/day

IV. -Lactamase Inhibitors Clavulanic acid 125-250 mg/day oral, IV Sulbactam 0.25-1 g/day IM/IV

V. Antipseudomonal penicillins Carbenicillin (BIOPENCE) 1-2 g/day IM, 1-5 g IV 4-6 hourly Piperacillin (PIPRACIL) 25-50 mg/kg IM/IV 6 hourly Ticarcillin 200-300 mg/kg/day IV 4-6 hourly

* IU of crystalline sod. benzyl penicillin = 0.6 mg of standard preparation (1 MU = 0.6 g or 1 g = 1.6 million units). (Pharmacology for dentistry,2007) PENICILIN SENSITIF PENICILIN Benzyl Penisilin ( Penisillin G )

Benzyl Penisillin adalah antibiotik -laktam yang paling ampuh dan menghambat pertumbuhan rentan mikroorganisme in vitro di konsentrasi terendah dan tersedia dalam larutan natrium dan garam kalium. Penisilin efektif terhadap gram positif dan negatif cocci dan beberapa gram positif basil. Di antara cocci, streptokokus sangat sensitive terhadap ini. Gonokokus, pneumococcidan meningokokus sensitif terhadap penisilin. Di antara basil, Bacillus gram positif anthracis,

Corynebacterium diphtheriae, Spesies Clostridium sangat sensitif. Di antara spirochetes, Treponema pallidum sangat sensitif terhadap penisilin. Gram negatif basil, jamur, protozoa, rickettsiae, klamidia, virus dan Mycobacterium tuberculosis benar-benar tidak sensitif terhadap penisilin. (Pharmacology for Dentistry, 2007) Penicillin G dan Penicillin V adalah antibiotic dengan spektrum sempit, mendemonstrasikan aktivitas melawan kebanyakan kokus gram positif dan bacil gram positif serta kokus gram negative. Penicillin lain mempunyai spektrum terbatas dan aktivitas lebih besar melawan beberapa bacil gram negatif (Yagiela,2005). Resistensi Bakteri Bakteri menghindari efek pembunuhan -laktam dengan tiga mekanisme : mengurangi pengikatan obat pada PBP, hidrolisis enzim -laktam, atau perkembangan dari toleransi oleh mekanisme autolisi. Pada kebanyakan spesies mekanisme utama yaitu produksi -laktam (Yagiela,2005).

Absorpsi dan Ekskresi Penicillin G (benzylpenicillin) jarang digunakan secara oral karena ratarata absorbs gastriknya yang tidak baik. Bila diresepkan secara oral maka harus diberikan dosis empat atau lima kali lebih besar daripada dosis parenteral. Baik penicillin V dan amoxicillin baik diserap secara oral, dengan amoxicillin sangat superior pada half-life dan konsentrasi serum puncak. Kedua obat efektif mada infeksi orofacial mikroorganisme sensitive dan sama tidak aktifnya melawan VGS (Yagiela,2005). Prokain penicillin G dan benzathine penicillin G adalah bentuk repository disiapkan untuk injeksi intramuscular dengan pelepasan lambat dari tempat injeksi. Konsentrasi serum bebas non protein dari penicillin adalah penicillin G (0,9 g/ml), penicillin V (0,8 g/ml), dicloxacillin (0,45 g/ml), dan amoxicillin (6,2 g/ml). Rute ekskresi yaitu dari ginjal, dengan metabolism liver terbatas ; penicillin G (20% termetabolisme), penicillin V(50%), dicloxacillin (10%), dan amoxicillin (10%) (Yagiela,2005). Efek samping Penisilin tidak beracun dan meupakan obat yang sangat aman. Reaksi hipersensitivitas dan anafilaksis muncul di sekitar 5 sampai 10% dari pasien yang memakai penisilin. Efek samping ringan termasuk mual, muntah, nyeri dan peradangan pada tempat suntikan intramuskular setelah administrasi telah dilaporkan. Setelah intratekal administrasi (yang merupakan kontraindikasi) dapat

menyebabkan kejang-kejang,arachnoiditis dan ensefalopati. Efek samping utama adalah reaksi alergi dan anafilaksis yang ditandai oleh kulit ruam, pruritus sakit, serum seperti sindrom, eosinofilia, edema angioneurotic, asma, hematuria, albuminuria, hemolitik anemia, granulocytopenia dan anafilaksis. Untuk menghindari itu, tes kulit menggunakan 10.000 U of benzil penisilin per ml yang harus dilakukan dan jika ada edema lokal atau wheal terjadi dalam waktu 15 menit, itu dianggap sebagai Tes positif dan penisilin tidak boleh digunakan. (Pharmacology for dentistry,2007) Terapi Penggunaan Penisilin G merupakan obat pilihan untuk kategori infeksi berikut: Infeksi Gigi: Penisilin G efektif dalam mayoritas infeksi yang disebabkan oleh bakteri aerobik dan anaerobic dalam kedokteran gigi.obat ini digunakan dalam pulpitis akut supuratif, perikoronitis, oral cellulitis, ANUG, dan lain-lain. tetapi karena penisilin menimbulkan resistensi, penggunaannya dalam kedokteran gigi dibatasi. Infeksi streptococcus: Faringitis, demam rematik, otitis media dan endokarditis bakteri subakut. Infeksi stafilokokus: penisilinase tahan penisilin dapat digunakan. Infeksi meningokokus: Meningitis & Infeksi lain yang disebabkan oleh meningokokus.

Pneumococcal infeksi: Pneumonia dan meningitis. Infeksi gonokokus: Prokain penisilin bersama dengan probenesid dapat digunakan. Penyakit menular seksual: Penisilin adalah obat pilihan dalam pengobatan sifilis. Dalam pengobatan actinomycosis dan anthrax. Dalam pengobatan difteri, tetanus dan gas gangren, profilaksis demam rematik,

PENISILIN SEMISINTETIK Penisilin semisintetik adalah produk dari kombinasi rantai samping yang spesifik di tempat dari rantai samping benzil. Mereka telah diproduksi untuk mengatasi kekurangan dari benzil penisilin seperti bioavailabilitas yang buruk, kerentanan terhadap penisilinase dan aktivitas spektrum sempit. (Pharmacology for dentistry,2007)

Phenoxymetil penisilin Penisilin ini memiliki spektrum antibakteri yang sama dengabnbenzil penisilin tetapi kurang aktif. Stabil untuk asam lambung dan efektif pada oral administration. (Pharmacology for dentistry,2007)

Efek samping termasuk urtikaria, demam,ruam, angioedema, anafilaksis, anemia hemolitik, neutropenia, trombositopenia, gangguan koagulasi, diare, dan lain-lain. Obat ini digunakan untuk tonsilitis, otitis media, erisipelas, profilaksis dari demam rematik dan pneumokokus infeksi. (Pharmacology for dentistry,2007)

PENISILINASE RESISTEN PENISILIN Obat ini tahan terhadap degradasi oleh penisilinase.Terutama menunjukkan aktivitas melawan mikroorganisme gram positif dan berguna melawan penisilinase yang memproduksi Staph.aureus. (Pharmacology for dentistry,2007) Antibiotik -laktam memproduksi pembunuhan bakteri bergantung oleh waktu, karena itu dosis frekuen dibutuhkan untuk memelihara level darah relative konstan dengan fluktuasi terkecilmungkin. Kekuatan pembunuh dari -laktam adalah maksimum pada tiga atau empat kali MIC mikroorganisme. Determinan utama dari kemanjuran -laktam adalah panjan waktu dari konsentrasi obat pada area terinfeksi diatas MIC dari mikroorganisme yang masuk (Yagiela,2005). Konsentrasi serum dan jaringan -laktam harus di atas MIC sebesar 50%70% dari interval dosis untuk memaksimalkan keefektifannya (Yagiela,2005). Cloxacilin

Obat ini memiliki rantai samping isoxzalyl dan memiliki aktivitas antibakteri yang lemah dibanding benzil penisilin.obat ini diabsorpsi setelah administrasi oral parsial dan eliminasi terjadi terutama oleh ginjal dan sebagian lagi oleh hati. Obat ini tanpa efek samping yang serius, tetapi bisa menyebabkan reaksi hipersensitivitas pada beberapa pasien. (Pharmacology for dentistry,2007) Analog lain dari kloksasilin adalah dicloxacillin dan flukloksasilin. Secara keseluruhan memiliki ikatan protein yang kurang, bagaimanapun, dicloxacillin memberikan sekitar dua kali lipat level darah dari kloksasilin. (Pharmacology for dentistry,2007)

PENISILIN SPECTRUM LUAS Merupakan antibiotik spektrum luas dan efektif terhadap organisme gram positif maupun gram negatif ,dihidrolisis oleh penisilinase. (Pharmacology for dentistry,2007) Ampicilin Meupakan penisilin spektrum luas yang tidak hancur oleh asam lambung tetapi rentan terhadap penisilinase. obat ini lebih efektif dibandingkan benzil penisilin terhadap berbagai mikroorganisme gram negatif. (Pharmacology for

dentistry,2007)

Setelah pemberian oral obat ini akan segera diabsorpsi , tetapi absorpsinya tidak lengkap dan makanan akan mengganggu proses absorpsi. Puncak tingkat plasma dicapai dalam waktu dua jam setelah pemberian oral dan satu jam setelah pemberian IM .obat ini diekskresikan dalam urin dalam bentuk yang tidak berubah dan jumlah yang tinggi hadir dalam empedu. (Pharmacology for dentistry,2007) Efek samping termasuk ruam kulit,mual, epigastric distress, diare, drug fever, urtikaria, dan lain lain. (Pharmacology for dentistry,2007) Obat ini digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme gram positif dan gram negatif (traktus respiratorius, jaringan lunak, gonokokal, GI dan infeksi Genitourinary), septikemia, meningitis, bronkitis kronis, otitis media, sinusitis, invasif salmonellosis dan kolesistitis. (Pharmacology for dentistry,2007) Amoxicillin
Pendahuluan

Amoxicillin adalah antibiotika -laktam yang termasuk ke dalam golongan penisilin, spektrum luas, bakterisid terhadap gram positif dan gram negative. Antibiotik -laktam digunakan untuk penyembuhan infeksi bakteri yang disebabkan oleh mikroorganisme, dan mempunyi daya absorbsi baik. Amoxicillin sangat efektif untuk beberapa bakteri seperti H. influenzae, N. gonorrhoea, E. coli, Pneumococci, Streptococci, dan beberapa strain dari Staphylococci. (Pharmacology for dentistry,2007)

Formula molecular amoxicillin adalah C16H19N3O5S 3H2O.

Farmakokinetik 1. Administrasi

Rute Administrasi : Amoxilin yang dikombinasikan dengan asam clavulanic hanya dapat digunakan sebagai preparasi oral. 2. Absorpsi

Oral: Cepat dan hampir komplit ; makanan tidak berpengaruh 3. Distribusi : Umumnya hampir semua cairan tubuh dan tulang ;

penetrasi yang lemah dalam sel mata, dan melewati meninges. Cairan pleura, paru-paru dan cairan peritoneal ; mempunyai konsentrasi urin yang tinggi; juga ke cairan synovial, hati, prostat, otot dan kantung empedu; penetrasi ke telinga tengah, sekresi sinus maxilary, tonsil, sputum dan sekresi bronchial. (Pharmacology for dentistry,2007) 4. 5. Metabolisme: Biasanya signifikan pada host. Ekskresi: Rute primer dari ekskresi melewati proses sekretorik

tubuli ginjal, seperti filtrasi dari glomerolus. Pasien dengan gagal ginjal mempunyai regimen dosis yang disesuaikan. rasio level darah: Normal meninges: <1%; Inflamed meninges: 8% to 90%

Protein binding: 17% to 20% Metabolisme : Partially hepatic Half-life elimination ( T ): Neonatal: 3.7 hours Balita and anak-anak : 1-2 hours Dewasa : Normal renal function: 0.7-1.4 hours Waktu puncak : kapsul : 2 hours; Suspensi: 1 hour Ekresi: - Urine (80% as unchanged drug); lebih sedikit dari neonatal - Feses: sedikit sekali

Farmakodinamik Amoxicillin menghambat sintesa dinding sel kuman yang sedang tumbuh sehingga bersifat bakterisidal. Jadi Amoxicillin lebih efektif pada kuman-kuman yang membelah diri / berkembang biak dengan cepat. Aktifitasnya meliputi mikroorganisme gram negatif seperti Haemophilus influensa, E. Coli dan Proteus Mirabilis. Kekurangannya adalah mudah dihidrolisa oleh -laktam dengan spektrum luas yang semakin banyak ditemukan pada kuman gram negatif. (Pharmacology for dentistry,2007)

Mekanisme Kerja

Amoxicillin mendegradasi enzim -laktamase yang dihasilkan oleh bakteri. Amoxicillin merupakan senyawa penisilin semi sintetik dengan aktivitas anti bakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid. Aktivitasnya mirip dengan ampisilin, efektif terhadap sebagian bakteri gram-positif dan beberapa gram-negatif yang patogen. (Pharmacology for dentistry,2007) Bakteri patogen yang sensitif terhadap amoksisilina adalah

Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H. influenzae, E. coli dan P. mirabilis. (Pharmacology for dentistry,2007) Amoxicillin kurang efektif terhadap spesies Shigella dan bakteri penghasil -laktamase. Menghambat sintesis dinding sel bakteri oleh satu atau lebih penicillin binding protein (PBPs) yang menghambat tahap terakhir transpeptidase sintesis peptidoglikan pada dinding sel bakteri. Selain itu juga menghambat biosintesis dinding sel bakteri. Bacteria mengalami lisis mengacu pada aktivitas enzymes autolytic dinding sel yang sedang berlangsung (autolysins and murein hydrolases). (Pharmacology for dentistry,2007)

Dosis Amoxicillin dapat diminum setiap 8 jam atau 12 jam, tergantung dari kekuatan produk yang diresepkan. (Pharmacology for dentistry,2007)

Adverse Effect Seperti penicillin lainnya, dapat diharapkan bahwa reaksi yang gagal akan dibatasi oleh fenomena-fenomena sensitivity. Frekuensi tidak pasti. Onset dari gejala pseudomembranous colitis mungkin terjadi selama atau sesudah antibiotic treatmen. System saraf utama : hiperaktif, gelisah, insomnia, bingung, dan

pusing

Infeksi : Mucocutaneous candidiasis Reaksi Hipersensitivitas: Anaphylaxis Dermatologi: erythematous maculopapular rash, erythema

multiforme, mucocutaneous candidiasis, Stevens-Johnson syndrome, exfoliative dermatitis, toxic epidermal necrolysis, hypersensitivity vasculitis, urticaria. Gastrointestinal: Black hairy tongue, mual, diare, hemoragi colitis,

pseudomembranous colitis, tooth discoloration (brown, yellow, or gray). Hematologic: Anemia, hemolytic anemia, thrombocytopenia,

thrombocytopenia purpura, eosinophilia, leukopenia, agranulocytosis.

Hepatic: AST (SGOT) and ALT (SGPT) increased, cholestatic

jaundice, hepatic cholestasis, acute cytolytic hepatitis. Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi.

Renal: Crystalluria Hemic and Lymphatic Systems: Anemia, termasuk hemolytic

anemia, thrombocytopenia, thrombocytopenic purpura, eosinophilia, leukopenia, and agranulocytosis telah dilaporkan selama terapi dengan penicillins. Reaksi ini biasanya reversible pada penghentian therapi dan dipercaya menjadi phenomena hypersensitivity. (Pharmacology for dentistry,2007)

Reaksi hypersensitivitas ini dapat dikontrol dengan antihistamines dan jika perlu, corticosteroids systemic. Kapanpun reaksi ini terjadi, amoxicillin tidak dapat dilanjutkan, menurut opini seseorang physician. (Pharmacology for dentistry,2007)

Indikasi Amoksisilina efektif terhadap penyakit: Infeksi saluran pernafasan kronik dan akut: pneumonia, faringitis (tidak untuk faringitis gonore), bronkitis, langritis. Infeksi sluran cerna: disentri basiler

Infeksi saluran kemih: gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefritis

Infeksi lain: septikemia, endokarditis

Kontraindikasi Pasien dengan reaksi alergi terhadap penisilin. (Pharmacology for dentistry,2007)

Peringatan

Berhubungan dengan Adverse Effect :


1.

Reaksi

anaphylactoid/hypersensitivitas:

serius

dan

kadang-kadang

hipersensitivitas fatal pada pasien yang menjalani terapi ini, khususnya mempunyai sejarah mempunyai hipersensitivitas terhadap -laktam, sejarah mempunyai sensitivitas terhadap multiple alergi atau reaksi Ig-E-mediated (contoh: anafilaxis, urtikaria). Pemakaian hati-hati terhadap penderita asma.
2.

Superinfeksi : Perpanjangan pemakaian dapat menghasilkan superinfeksi fungal atau bacterial, termasuk C. difficile-associated diarrhea (CDAD) and pseudomembranous colitis; CDAD telah diobservasi selama >2 bulan. (Pharmacology for dentistry,2007)

Berhubungan dengan Penyakit: 1. Infeksi Mononukleosis : Persentase tinggi dari pasien yang mengalami perkembangan rash selama terapi.
2. Gagal ginjal : Penggunaan hati-hati pada pasien yang mempunyai gagal

ginjal; dosis disesuaikan. (Pharmacology for dentistry,2007)

Efek Therapeutic di Kedokteran Gigi Beberapa infeksi periodontal dihubungkan dengan gram-positive dan

gram-negative, mikroorganisme aerob dan anaerob dimana suatu agen antimikroba dengan memperbesar spektrum antibakteri seperti amoxicilin atau lebih umumnya suatu agen -laktam / -laktamase dikombinasikan dengan metronidazole dapat menjadi pilihan. Antibiotik standar regimen

prophylaksis untuk pasien yang terinfeksi endocarditis. Digunakan juga untuk infeksi orofacial. (Pharmacology for dentistry,2007)

-LAKTAMASE INHIBITOR -laktamase Inhibitor Terdapat ketiga agen yang tersedia untuk mengikat ireversibel bagian katalitik dari -laktamase untuk mencegah hidrolisi antibiotic -laktam :

clavulanic acid, sulbactam, dan tazobactam. Clavulanic acid berasal dari Streptomyces clavligerus, sulbactam adalah sulfon asam penicilloic semisintetik, dan tazobactam secara kimia berhubungan dengan sulbactam. Semua -laktam inhibitor mempunyai mekanisme kerja yang sama : mengikat bagian aktif dari laktamase ketikamereka diubah menjadi produk tidak aktif -laktamase. Hanya clavulanic acid yang diserap secara oral. Clavulanic acid dikombinasi dengan amoxicillin, sulbactam dengan ampicillin, dan tazobactam dengan piperacillin (Yagiela,2005). Inhibitor -laktamase secara umum efektif melawan plasmid mediated laktamase ditemukan pada methicillin sensitive Stapylococcus aureus,

Haemophilus influenzae dan ducreyi, Eischeria coli, Klebsiella pneumonia, Proteus mirabilis, Listeria, Neisseria gonorrhoeae, semua anaerob dan beberapa Enterobacteriaceae. Mereka secara umum tidak aktif melawan mediated laktamase secara kromosom ditemukan pada Enterobacter, Pseudomonas aeruginosa, Morganella morganii, Serratia marcescens, dan organisme memproduksi -laktamase spektrum terbatas (Yagiela,2005). Satu-satunya terapetik menggunakan inhibitor -laktamase adalah untuk mencegah hidrolisi penisilin pada managemen -laktamase memproduksi mikroorganisme bertanggung jawab untuk otitis media dan sinusitis

(Strepcococcus pneumonia, Haemophilia influenza, Moraxella catarrhalis), nosocomial pneumonia (MSSA atau Klebsiella pneumonia), intraabdominal abses dari -laktamase produksi anaerob dan mikroorganisme lain serta beberapa infeksi

traktus respiratori atas. Kombinasi -laktam/-laktamase inhibitor

tidak

mempunyai keuntungan melawan non -laktam memproduksi mikroorganisme dan tidak efektif melawan MSRA, banyak CoNS, dan enterococci, dan rangkaian -laktam diproduksi oleh Pseudomonas aeruginosa, Serratia marcescens, Enterobacter cloacae, Citrobacter freundii, dan Morganella morganii.

Kombinasi -laktam/-laktamase inhibitor ini dapat digunakan sebagai antibiotic alternative melawan Bacteroides, Moraxella catarrhalis, Escheria coli, Klebsiella pneumonia, indole positif Proteus, Providencia rettgeri dan stuartii, Eikenella corrodens, Pasturella multocida, dan Pseudomonas pseudomallei (Yagiela,2005). ANTIPSEUDOMONAL PENISILIN Antipseudomonal penisilin dipakai terutama untuk mengobati infeksi gram basil negatif oleh pseudomonas, proteus dan Enterobacter. (Pharmacology for dentistry,2007) Carbenisilin Carbenisilin adalah penisilinase yang rentan dan terutama diindikasikan untuk infeksi serius yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa. Dan juga efektif terhadap gram negatif tertentu lainnya termasuk spesies Proteus dan Bacteroides fragilis. (Pharmacology for dentistry,2007) Efek samping termasuk disfungsi trombosit, hipokalemia dan reaksi

hipersensitivitas. (Pharmacology for dentistry,2007)

Indikasi

untuk

bacteriaemia,

septikemia,

genitourinary,

infeksi

saluran

pernapasan, endokarditis dan infeksi pasca operasi yang disebabkan oleh pseudomonas atau proteus. (Pharmacology for dentistry,2007) Piperasilin Keuntungan yang unik dari piperasilin adalah spektrum yang luas dari aktivitas antibakteri dan aktivitas antipseudomonal baik. Mereka memiliki efek sinergis dengan aminoglikosida (misalnya gentamisin atau netilmicin) dan karenanya harus diberikan bersamaan pada pseudomonas septicaemia. Namun mereka harus, tidak dicampur dengan jarum suntik. Karena kandungan natrium, dosis tinggi dapat menyebabkan hipernatremia. (Pharmacology for dentistry,2007) Efek samping termasuk disfungsi trombosit menyebabkan perdarahan,

superinfeksi, lokal rasa sakit dan thrombophlebitis. (Pharmacology for dentistry,2007) Indikasi untuk pengobatan infeksi sistemik dan local, infeksi ginekologi, ISK,RTI, neonatal dan anak lifethreatening infeksi, luka bakar dan septicaemia disebabkan ole organisme rentan. (Pharmacology for dentistry,2007) Tikarsilin Tikarsilin berasal dari inti penisilin 6 aminopenisilanat acid. Tikarsilin memiliki aktivitas spektrum yang luas terhadap kedua organisme gram positif dan negatif.

Obat ini lebih berpotensi daripada karbenisilin terhadap Pseudomonas. (Pharmacology for dentistry,2007) Efek samping termasuk hipersensitivitas, trombositopenia, neutropenia,

leukopenia, nyeri di tempat injeksi dan gangguan GI. (Pharmacology for dentistry,2007) Indikasi untuk septikemia bakteri, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran pernapasan akut dan kronis. (Pharmacology for dentistry,2007)

1.

Mekanisme Kerja Obat bergabung dengan Penicillin-binding proteins (PBPs)

pada bakteri 2. Terjadi hambatan sintesis dinding sel bakteri karena proses

transpeptidasi antar rantai peptidoglikan terganggu 3. Sehingga jembatan pentapeptide menjadi tidak kuat dan

dinding sel lisis. Namun pada beberapa jenis bakteri, cincin -lactam memiliki mekanisme tambahan, yaitu pengaktifan enzim muramyl sintetase yang bertanggung jawab terhadap pemisahan dari sel anak pada proses pembelahan. Namun, jika enzim ini terus diproduksi tanpa adanya proses pembelahan sel bakteri maka akan menyebabkan autolisis dari dinding sel bakteri. (Yagiela, 2005).

Penicillin menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel bakteri. Terhadap bakteri yang sensitive, penicillin akan menghasilkan efek bakterisid pada mikroba yang sedang aktif membelah. Mikroba dalam keadaan metabolic tidak aktif (tidak membelah) tidak dipengaruhi oleh penicillin, kalaupun ada pengaruhnya maka hanya bakteriostatik. (Yagiela, 2005).

Farmakokinetik Sepertiga dari Penisilin G diberikan secara oral dan diserap di usus, namun karena proses penyerapan di usus yang kurang baik maka untuk pemberian dengan cara oral, dosis harus dilipatgandakan sebanyak empat atau lima kali dibandingkan dengan dosis pemberian secara parenteral. Pemberian obat ini sebaiknya 30 menit sebelum makan atau 2 jam sesudahnya. 60% dari penisilin G berada di albumin setelah terabsorpsi, namun keberadaannya juga ditemukan di hati, empedu, ginjal, cairan semen, cairan sendi, dan pembuluh limfa. Namun ketika terjadi meningitis, penisilin jenis ini juga bisa ditemukan di cairan serebrospinal. Ekskresi penisilin melalui urine. 60-90% pemberian penisilin secara intramuscular akan dieliminasi dalam bentuk urine. Waktu paruh untuk penisilin berkisar 30 menit. (Yagiela, 2005).

Meticilin dan nafcilin juga memiliki sifat yang sama dengan penisilin G. Tetapi dalam pemberiannya tidak perlu memerhatikan apakah perut dalam keadaan kosong atau penuh. Obat ini juga terkonsentrasi di cairan serebrospinal pada terapi meningitis yang disebabkan oleh stafilokokus. (Yagiela, 2005). Untuk penisilin V karena obat ini stabil dalam keadaan asam, pemberian secara oral jauh lebih baik efeknya selain itu penyerapan di usus juga lebih baik. (Yagiela, 2005). Untuk dicloxacillin dan ampicillin, pemberian secara oral merupakan cara pemberian yang aman dan dapat diabsoprsi dengan baik, namun sebaiknya diberikan saat perut dalam keadaan kosong, 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. Obat ini diekskresi secara cepat oleh ginjal. Juga terdapat proses eliminasi hepatik oleh empedu. Ampisilin juga diekskresi melalui feses dalam jumlah yang sedikit. (Yagiela, 2005). Absorpsi amoxicillin di saluran cerna lebih baik dari ampicillin, karena proses ini tidak terhambat walaupun di lambung terdapat makanan. (Yagiela, 2005). Untuk penisilin anti pseudomonas seperti ticarsilin, piperasilin, mezlosilin dan carbenisilin ekskresinya melalui urine. (Yagiela, 2005).

Efek Therapeutic di Kedokteran Gigi Penicillin V adalah obat yang paling sering diberikan untuk

kemoterapi infeksi gigi, meski amoxicillin memiliki efek farmakokinetik yang lebih baik. Parenteral penicillin G banyak digunakan untuk infeksi pada pasien yang tidak dapat menggunakan obat secara oral (pasien malabsorpsi dan muntah). (Yagiela, 2005). Pada beberapa kasus, penicillin G dan V serta amoxicillin tidak cocok untuk pengobatan infeksi oral. Beberapa infeksi dental disebabkan oleh lactamase, antibiotik yang cocok adalah derivat penicillin resisten penicillinase, erythromycin atau clindamycin. (Yagiela, 2005). Infeksi periodontal karena bakteri gram positif dan gram negative aerob dan anaerob dapat menggunakan obat antimikroba yang spectrumnya lebih luas, seperti amoxicillin atau -lactam yang dikombinasikan dengan metronidazol. (Yagiela, 2005).

1.

Kontraindikasi Pada orang-orang yang memiliki riwayat alergi dengan obat

tersebut.
2.

Pada orang yang menggunakan obat coumarin anticoagulant,

karena dapat terjadi perdarahan. Efek ini akan terjadi setelah 3 hari pemberian penicillin, namun akan kembali normal setelah 72-96 jam.

Perdarahan macam ini biasanya terjadi setelah pencabutan gigi. (Yagiela, 2005).

Efek Samping Pada pasien gagal ginjal, penicillin dalam dosis tinggi dapat mengakibatkan seizure. Nafcillin terkait neutropenia, oxacillin dapat mengakibatkan hepatitis. Ampicillin dihubungkan dengan kolitis

psudomembran. Infeksi sekunder seperti candidiasis vagina juga dapat timbul. (Yagiela, 2005). 1). Alergi dan non alergi

Terjadinya alergi didahului oleh adanya sensitisasi. Alergi yang paling sering terjadi adalah maculopapular (biasanya disebabkan oleh ampicillin) atau urticarial. Manifestasi klinik reaksi alergi penicillin yang terberat adalah reaksi anafilaksis, angioedema (yang ditandai dengan membengkaknya bibir, lidah, dan area periorbital), dan serum sickness. Asma parah, sakit di bagian perut, mual dan muntah, lemah, tekanan darah yang berkurang, dan diare dapat dikatakan sebagai tanda-tanda reaksi anafilaksis. (Yagiela, 2005). Reaksi alergi yang sifatnya ringan sampai sedang berupa berbagai bercak kemerahan kulit, dermatitis kontak, glositis, serta gangguan lain pada mulut, demam yang kadang disertai menggigil. (Yagiela, 2005).

Beberapa penelitian mengatakan bahwa resiko terkena alergi penicillin pada seseorang lebih tinggi apabila orang tersebut juga alergi dengan obat lainnya. Reaksi alergi jarang terjadi pada anak-anak, tetapi dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa karena kemampuan cardiopulmonary yang kurang baik. (Yagiela, 2005). Untuk reaksi non-alergi melibatkan ticarsilin, mezlosilin dan piperasilin yang menyebabkan waktu koagulasi yang abnormal. Selain itu, penggunaan penisilin resisten terhadap penisilinase dapat menyebabkan fungsi hati yang abnormal. Dosis berlebih pada pemberian intravena dapat menyebabkan hyperexcitability dan halusinasi. (Yagiela, 2005). 2). Diare : Penicillin yang diberikan secara oral dalam dosis

besar dapat menimbulkan gangguan gastointestinal, terutama mual, muntah, dan diare. 3). Nefritis : semua penicillin, tapi terutama methicillin,

berpotensi untuk menyebabkan nefritis interstitial akut. 4). Neurotoxicity : penicillin mengiritasi jaringan saraf. Hal

ini sangat berbahaya bagi pasien epilepsi. 5). Keracunan : terjadi karena kelebihan kalium dan natrium.

Interaksi Obat

Penicillin oral (penicillin G, penicillin V, amoxicillin) bersifat antagonis dengan antibiotic bakteriostatik (tetracycline, erythromycin, clindamycin). Obat antiinflamatori nonsteroidal dan probenecid dapat meningkatkan serum half-life dari penicillin dengan mengurangi ekskresi renal. Pasien yang mengkonsumsi obat -adrenergic blocking dapat mempunyai respon yang berkurang terhadap adrenergik reseptor agonis diberikan untuk perawatan penicillin-induced anaphylactic bronchospasm (Yagiela,2005). Dosis Antibiotik Penicillin V Amoxicillin Dosis Dewasa : 250-500 mg/6 jam Anak (<12 tahun) : 250-600 mg/6 jam Dewasa : 250-500 mg/8 jam Anak (<20kg) :20-40 mg/kg dalam 8 jam dibagi dosis 6,7-13,3 Amoxicillin clavulanate Dicloxacillin mg/kg setiap 8 jam / Dewasa : 250-500 mg/8 jam Anak : 25-40 mg/ kg/ hari dalam 8 jam dibagi dosis 6,6-13,3 mg/kg dalam 8 jam Dewasa : 125-500 mg/6 jam Anak (<20 kg) : 50-100 mg/kg/ hari dibagi dalam 4 dosis

Cara Penulisan Resep Resep adalah permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker/farmasis pengelola apotek untuk memberikan obat jadi atau meracik obat dalam bentuk sediaan

tertentu sesuai dengan keahliannya, takaran, dan jumlah obat sesuai dengan yang diminta, kemudian menyerahkannya kepada yang berhak/pasien. Lembaran resep umumnya berbentuk empat persegi panjang, dengan ukuran ideal lebar 10-20 cm dan panjang 15-20 cm. Dalam pengertian secara definitive dan teknis, resep artinya pemberian obat secara tidak langsung, ditulis jelas dengan tinta, tulisan tangan pada kop resep resmi kepada pasien, format, dan kaedah penulisan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Permintaan tersebut disampaikan kepada farmasis/apoteker di apotek agar diberikan obat dalam bentuk sediaan dan jumlah tertentu sesuai permintaan kepada pasien yang berhak. Dengan kata lain penulisan resep artinya mengaplikasikan pengetahuan dokter dalam memberikan obat kepada pasien melalui kertas resep, diajukan secara tertulis kepada apoteker di apotek agar obat diberikan sesuai dengan yang tertulis. Pihak apotek berkewajiban melayani secara cermat, memberi informasi secara terutamam yang menyangkut dengan penggunaan dan mengoreksinya bila terjai kesalahan dalam penulisan. Dengan Universitas Sumatera Utarademikian pemberian obat lebih rasional, artinya tepat, man, efektif dan ekonomis Resep terdiri dari enam bagian yaitu: 1. Inscriptio yaitu meliputi nama dokter, No.Sip., Alamat/Telp/Hp/kota/tempat, tanggal menulis resep. Untuk resep obat narkotika, hanya berlaku untuk satu kota

propinsi. Format inscriptio suatu resep dari rumah sakit sedikit berbeda dengan resep pada praktek pribadi. 2. Invocatio yaitu permintaan tertulis dokter dalam singkatan latin R/=resipe artinya ambilah atau berikanlah, sebagai kata pembuka komunikasi dengan apoteker di apotek. 3. Prescriptio / Ordonantio, yaitu nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan. 4. Signatura, yaitu tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu pemberian harus jelas, untuk keamanan penggunaan obat dan keberhasilan terapi. 5. Subscriptio, yaitu tanda tangan/paraf dokter penulis resep berguna sebagai legalitas dan keabsahan resep tersebut. 6. Pro (peruntukkan), dicantumkan nama dan umur pasien, teristimewa untuk obat narkotika juga harus dicantumkan alamat pasien Drg. Indah SIP no. 228/K/84 Jln. Budi Kemulian no. 8A No. Telp. (021) 4265555

Jakarta. Jakarta, 13-5-1984 R/ Sefiksim mg 200 tab No X

Paraf/tanda tangan Dokter Pro: Ny Susi(dewasa) Umur : 43 tahun

You might also like