Professional Documents
Culture Documents
PENYUSUN KELOMPOK 2 :
1. Turiman
3. Ibu Tatit
2. Kris
5. Sidik Azis
Pengertian Pengawasan
Pengertian "pengawasan" ialah suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah pelaksanaan pekerjaan/kegiatan telah dilakukan sesuai dengan rencana semula. Kegiatan pengawasan pada dasarnya membandingkan kondisi yang ada dengan yang seharusnya terjadi.
Tujuan Pengawasan
Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah baik
Fungsi Pengawasan
Menurut Oteng Sutisna mengawasi ialah " proses dengan ...melihat apakah apa yang terjadi itu sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi, jika tidak maka penyesuaian yang perlu dibuatnya".
Menurut Hadari Nawawi menegaskan bahwa " pengawasan ...berarti kegiatan mengukur tingkat efektifitas kerja personal dan tingkat efesiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan".
Iplementasi Pengawasan
Dengan demikian, fungsi pengawasan ialah untuk mengetahui realisasi perilaku personel dalam organisasi, khususnya pada wilayah pendidikan akan diketahui melalui pengawasan apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki ?, apakah perlu dilakukan perbaikan ?, dan lain sebagainya.
Prinsip-prinsip Pengawasan
Membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan perbedaanperbedaan jika ada yang menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan. Cocok dengan organisasi pendidikan dengan memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personel pendidikan; dan memperbaiki penyimpangan dengan tindakan pembetulan
2. Pengawasan Fungsional pengawasan fungsional berarti setiap usaha pengawasan yang dilakukan untuk melakukan audit dan pemantauan secara bebas terhadap obyek yang diawasinya. Jadi, fungsi pemantauan ini tidak dapat dilakukan oleh auditor eksternal dan hanya dapat dilakukan oleh manajemen atau aparat internal yang berwenang. Pengawasan fungsional ini terdiri atas pengawasan internal dan eksternal.
Pengawasan Internal
1. Pengawasan internal ialah suatu penilaian yang objektif dan sistematis oleh pengawas internal atas pelaksanaan dan pengendalian organisasi. Pengawasan internal menekankan pada pemberian bantuan kepada manajemen dalam mengidentifikasi sekaligus merekomendasi masalah inefisiensi maupun potensi kegagalan sistem dan program
Mengetahui efisiensi penggunaan sumber daya organisasi atau kepastian terwujudnya penghematan
Pengawasan Eksternal
Manfaat pengawasan eksternal adalah untuk meningkatkan kredibilitas keberhasilan dan kemajuan organisasi. Pelaksana pengawasan eksternal dilakukan dengan prinsip kemitraan (partnership) antara pengawas dengan yang diawasi.
Peranan Pengawasan
Pengawasan memegang peranan penting untuk mencapai tujuan dari suatu aktivitas atau kegiatan. khusus dalam dunia pendidikan, maka fungsi pengawasan bukan hanya sekedar kontrol, melihat apakah segala kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau program yang telah digariskan, tetapi lebih dari itu mengandung pengertian lebih luas yaitu : "Kegiatan yang mencakup penentuan kondisi atau syarat-syarat personal maupun material yang diperlukan. untuk tercapainya situasi belajar mengajar yang efektif dan usaha memenuhi syarat-syarat itu".
Hakikat Pengawasan
Dalam dunia pendidikan pengawasan terhadap berlangsungnya kegiatan belajar bukan menjadi tanggung jawab guru semata-mata tetapi mencakup juga peribadi siswa, orang tua dan masyarakat dimana siswa itu berada.
Kemajuan ilmu dan pengetahuan didukung oleh teknologi yang semakin canggih, konsekuensinya manusia dapat membuat apa saja termasuk berbagai macam bentuk hiburan dan tontonan yang menarik. Dalam kaitannya, dengan tontonan hendaknya orang tua selalu mengawasi anaknya agar mereka tidak menonton sadis dan fornografi yang dapat pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani.
Lingkungan dapat memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan dan perkembangan, tetapi sebaliknya lingkungan dapat pula memberikan pengaruh yang negatif yang dimaksud dengan pengaruh yang positif ialah apabila lingkungan itu memberikan kesempatan yang baik serta memberikan dorongan atau motivasi terhadap pembentukan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Sedangkan apabila lingkungan itu memberikan kesempatan yang baik serta memberikan dorongan atau motivasi terhadap pembentukan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Sedangkan yang dimaksud dengan pengaruh yang negatif ialah apabila lingkungan itu tidak memberikan kesempatan yang baik dan bahkan menghambat dalam proses pendidikan. (Kusuma, 1973 : 32).
A. Pemantauan
C.Evaluasi
B. Supervisi D.Pelaporan
Observasi Partisipan
Berpartisipasi secara lengkap. Peneliti menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamati sehingga peneliti mengetahui dan menghayati secara utuh dan mendalam sebagaimana yang dialami subjek yang diteliti lainnya. Berpartisipasi secara fungsional. Maksudnya peneliti sebenarnya bukan anggota asli kelompok yang diteliti, melainkan dalam peristiwa peristiwa tertentu bergabung dan berpartisipasi dengan subjek yang diteliti dalam kapasitas sebagai pengamat. Berpartisipasi sebagai pengamat. Peneliti ikut berpartisipasi dengan kelompok subjek yang diteliti, tetapi hubungan antara peneliti dan subjek yang diteliti bersifat terbuka, tahu sama tahu, akrab, bahkan subjek yang diteliti sebagai sponsor penelitian itu sendiri. Kepentingan penelitian tidak hanya bagi peneliti, melainkan juga bagi subjek yang diteliti.
Cara mengatasinya adalah hendaknya observer dapat mengatur sedemikian rupa, sehingga observasi itu berlangsung secara tidak formal, seakan-akan tanpa kesengajaan.
Observasi Partisipan
Partisipasi secara lengkap
Peneliti menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamati sehingga peneliti mengetahui dan menghayati secara utuh dan mendalam sebagaimana yang dialami subjek yang diteliti lainnya.
Maksudnya peneliti sebenarnya bukan anggota asli kelompok yang diteliti, melainkan dalam peristiwa peristiwa tertentu bergabung dan berpartisipasi dengan subjek yang diteliti dalam kapasitas sebagai pengamat.
Partisipasi
sebagai Pengamat tetapi hubungan antara peneliti dan subjek yang diteliti bersifat
terbuka, tahu sama tahu, akrab, bahkan subjek yang diteliti sebagai sponsor penelitian itu sendiri. Kepentingan penelitian tidak hanya
OBSERVASI PARTISIPAN
Observer turut ambil bagian & ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diselidiki. Observer sbg pelaku atau peserta.
Umumnya digunakan untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Untuk menyelidiki satuan-satuan sosial yang besar seperti masyarakat suku bangsa Bentuk ini pada dasarnya timbul sebagai usaha untuk mengatasi kelemahan dari observasi non-partisipan.
Materi Observasi
Materi observasi tidak dapat dilepaskan dari scope dan tujuan penelitian yang hendak diselenggarakan
apa yang sudah dikerangkakan dalam pedoman observasi (observation guide) dan tidak terlalu insidental dalam observasinya
Pencatatan dengan segera thd kejadiankejadian dalam situasi interaksi merupakan yang terbaik
Pencatatan
Jika pencatatan on the spot tidak dapat dilakukan, sedang kelangsungan situasi cukup lama, maka perlu dijalankan pencatatan dengan kata-kata kunci (dengan tidak menarik perhatian dan tidak menimbulkan kecurigaan)
Tiap pencatatan dapat mengambil dua bentuk :
Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu memisahkan antara pencatatan yang faktual dengan pencatatan yang interpretatif Oleh sebab itu ada baiknya jika pencatat memberi kode-kode tertentu untuk dua jenis pencatatan, misal kode (F) untuk pencatatan faktual, kode (I) untuk interpretatif
Pemisahan penting karena : 1. untuk membedakan mana data yg otentik dan mana yang tidak 2. jika observasi dilakukan suatu tim, dalam analisa tidak timbul kesulitan dan selisih paham
oleh penyelidik : 1. mencegah adanya kecurigaan 2. mengadakan good rapport 3. menjaga agar situasi dalam masyarakat yang diselidiki tetap wajar
didalam lembar observasinya dipergunakan proses kontrol yang memungkinkan observasi diulang
spontan thd suatu gejala tertentu tanpa menggunakan bantuan alat-alat yg peka atau pengontrolan kembali atas ketajaman hasil observasi
lembar observasi sebagai pedoman pelaksanaan
sangat sederhana, berisi garis besar pedoman saja tanpa suatu rancangan yang kompleks
Participant
dalam hal ini perlu diperhatikan siapa yang diobservasi, dari golongan mana dari masyarakat, hubungan apa saja yang terjadi antara mereka
2.
Setting
dalam hal ini diperlukan situasi sosial dan lingkungan sosial yg bagaimana para participant tadi berada ( bisa fisik maupun psikis )
3.
4.
Tujuan
mengapa para participan dalam setting tsb. di atas terkumpul, apakah kebersamaan mereka ini sec. kebetulan saja, apakah berkumpul krn ada kesengajaaan
5.
OBSERVASI BERSTRUKTUR
Observasi ini biasanya memerlukan persiapan lebih lama dengan bantuan peralatan-peralatan tertentu, dan selalu disertai dengan apa yang disebut sebagai Lembar Observasi (Observation sheet)
Untuk dapat menyusun lembar observasi biasanya dilakukan studi pendahuluan sebagai berikut :
1.
Mengamati gejala, setting dan participant didalam situasi sosial atau penampilan tingkah laku yang diperkirakan menyerupai atau identik dengan gejala yang akan diobservasi pada penelitian yg sesungguhnya
Mencoba menggolong-golongkan penampilan yang muncul dengan participant yang ada Mencoba menuangkan butir 1 dan 2 tersebut di atas dalam suatu lembar rekaman (recording sheet) yang mempunyai format tertentu. Setelah observasi percobaan selesai, hasil pengamatan yg tercatat dituangkan dalam lembar observasi
2.
3.
structured observation
a.
Materi Observasi
Isi dan luas yang akan diobservasi umumnya
lebih terbatas
Sebagai alat ukur untuk penyelidikan deskriptif, peneliti berlandaskan pada perumusan-perumusan yang lebih khusus Wilayah atau scope observasinya sendiri lebih dahulu dibatasi dengan tegas sesuai dengan tujuan dari penelitian
b.
Cara-cara Pencatatan
Persoalan-persoalan yang telah dirumuskan
secara teliti memungkinkan jawaban-jawaban, respons, atau reaksi yang dapat dicatat secara teliti pula
Ketelitian yang tinggi pada prosedur observasi
ini yang memberikan kemungkinan penyelidik untuk mengadakan kuantifikasi thd hasil-hasil penyelidikannya. Jenis gejala / t.l yg timbul dapat dihitung dan ditabulasikan
c.
Dalam observasi sistematik hubungan observer & observee mengajukan suatu persoalan yang pelik Jika tidak dilakukan di belakang one way screen, akan menimbulkan masalah, shg perlu rapport yang baik, situasi harus disiapkan agar observee bersedia menerima observer, observer tidak menyembunyikan kenyataan saat penelidikan (kerjasama mutlak diperlukan)
OBSERVASI EKSPERIMENTAL
Observasi dapat dilakukan dalam lingkup alamiah / natural ataupun dalam lingkup eksperimental Dalam observasi alamiah, observer mengamati kejadian, peristiwa, dan perilaku observee dalam lingkup natural, tanpa adanya usaha untuk mengontrol Observasi eksperimental, sebagai cara penyelidikan yg relatif murni, menyelidiki pengaruh kondisi tertentu thd perilaku manusia, faktor lain dikontrol secermat-cermatnya
Observer dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seseragam mungkin untuk semua observee Situasi dibuat sedemikian rupa, untuk memungkinkan variasi timbulnya tingkah laku yang akan diamati oleh observer
Situasi dibuat sedemikian rupa, sehingga observee tidak tahu maksud yang sebenarnya dari observasi Observer atau alat pencatat, membuat catatan dengan teliti mengenai cara-cara observee mengadakan aksi reaksi, bukan hanya jumlah aksi rekasi semata
2.
Dr. Dorothy Thomas Dr. Charlotte Buhler Mereka menemukan cara mereka pada saat melakukan observasi dalam setting situasi bermain dari anak-anak balita sewaktu mereka bertemu pertama kali di taman kanak-kanak
Tentukan terlebih dahulu tujuan observasi secara jelas dan terperinci. Jelaskan tujuan yang terperinci ini dalam pola tingkah laku yang diobservasi
Buatlah inventarisasi pola tingkah laku pada butir 1 di atas secara terperinci mulai dari penampilan tingkah laku yang paling sederhana sampai penampilan tingkah laku yang paling kompleks
2.
3.
Tuangkanlah invetarisasi pola tingkah laku tsb. Dalam suatu lembar rekaman observasi (recording sheet) sekaligus dengan frekuensi, durasi dan keterangan-keterangan lain
Lembar observasi beserta lembar rekaman tadi sebelum dipergunakan dalam penelitian yang sesungguhnya harus dicoba terlebih dahulu melalui suatu trial observation. Di dalam observasi percobaan ini usahakan agar baik participant, setting maupun gejala tingkah lakunya mendekati atau sama dengan yang diteliti
4.
5.
Setelah dilakukan percobaan lembar observasi dan lembar rekaman bila perlu diadakan perbaikan-perbaikan agar lebih sempurna Setelah ke lima langkah tersebut dilakukan, sudah siap untuk melakukan observasi pada penelitian yang sesungguhnya YANG PERLU DIPERHATIKAN AGAR
HASIL OPTIMAL Hy
6.