You are on page 1of 2

Mencetak Laba Usaha Sablon Kaus Satuan Senin, 29 Oktober 2012 | 12:21 WIB Dibaca: 5518 Komentar: 0 Dibaca:

5519 Komentar: |

Share:

SHUTTERSTCOK.COM Ilustrasi TERKAIT:


Alex Sinaga, Ambisi Telkomsel Jadi Operator Nomor Satu Dunia Tawaran Laba dari Kuliner Olahan Lele 250 Pohon Jeruk Garut Masri Hasilkan Rp 45 Juta Pengusaha "Happy", Uang Mengikuti Rhenald Kasali: Bukan "Franchise" yang Tumbuh, melainkan "Grobakchise"

KOMPAS.com - Usaha sablon kaus sudah jamak ditemukan di pelbagai daerah di Indonesia. Namun, usaha sablon kaus satuan merupakan sesuatu yang baru. Selama ini, pelaku usaha sablon kaus hanya melayani order dalam jumlah banyak.

Purnama Murdiana pun masuk ke usaha ini untuk mengisi kekosongan itu. Dengan mengusung brand Sablon Koas Satuan atau Sakasa, ia melayani order sablon kaus dalam jumlah satuan atau beberapa potong saja. Mendirikan usaha tahun 2009 di Klender, Jakarta Timur, ia resmi menawarkan kemitraan pada 2010. Saat ini, Sakasa telah memiliki delapan cabang di Jabodetabek. Dari jumlah itu, cabang milik sendiri hanya satu. Selebihnya milik mitra usaha. Selain melayani sablon kaus, Sakasa juga melayani sablon jaket sweater. Kaus dan sweater-nya sendiri sudah mereka sediakan. Konsumen tinggal memilih gambar sablon yang diiinginkan. Harga setiap satu kaus dibanderol Rp 55.000. Harga sudah termasuk biaya sablon tiga warna ukuran A4. Sementara untuk sweater dibanderol Rp 70.000 - Rp 80.000 per potong, dengan dua sampai tiga warna sablon. Ukuran gambarnya juga sebesar A3. Selain melayani order dalam jumlah satuan, Sakasa juga melayani pesanan grosir. Pada layanan grosir ini, konsumen harus memesan minimal tujuh potong kaus atau sweater. Untuk harga grosir kaus dipatok Rp 45.000. Sedangkan harga grosir sweater mulai Rp 55.000 Rp 75.000. "Harga tergantung gambar dan banyaknya warna," ujar Purnama. Bagi yang ingin menjadi mitra, Sakasa menawarkan satu paket investasi sebesar Rp 12,5 juta. Mitra akan mendapatkan pelatihan menyablon, perlengkapan sablon, bahan baku kaus dan sweater, serta promosi. Untuk lokasi usaha, mitra harus menyediakan tempat seluas 3 meter (m) x 4 m atau minimal 2 m x 3 m. "Yang penting bisa muat satu meja saja sudah cukup," ujar Purnama. Estimasi omzet mitra diperkirakan mencapai Rp 11 juta per bulan. Mitra ditargetkan sudah balik modal dalam waktu tiga bulan sejak beroperasi. (Noverius Laoli/Kontan)

You might also like