You are on page 1of 22

Laporan Praktikum Fisika Modern / Eksperimen Fisika

MUATAN DASAR DAN PERCOBAAN MILLIKAN

Oleh CITRA WAHYUNI 3215102338

Laboratorium Fisika Modern / Eksperimen Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Robert A. Milikan (1869 1953) melakukan percobaan dengan meneteskan minyak melalui dua plat logam dengan beda potensial yang dapat diatur sehingga gaya elektrolistrik mampu membuat tetes minyak berhenti. Pada eksperimen tersebut, jatuhan minyak akan mengalami percepatan kebawah yang disebabkan oleh gaya gravitasi dan pada saat yang sama gerak tetes minyak tersebut dihambat oleh gaya stokes. Sehingga akan terjadi keseimbangan gaya gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik diantara dua plat konduktor tersebut. Dalam eksperimen minyak milikan, dibutuhkan Perangkat Millikan, Multi-Range Meter, Dry cell 1,5 V, Power Supply, teleskop dengan Skala Mikrometer, Stopwatch, Cairan Sillikon, Switch pengubah, tripod base, kabel-kabel penghubung. Eksperimen ini dimulai dengan

menyemprotkan cairan silikon ke dalam chamber yang telah dibuka setelah terisi pindahkan pada posisi ionisasi tunggu beberapa detik kemudian pindahkan ke posisi off. Dalam perlakuan ini, dilakukan pengamatan terhadap tetesan minyak yang telah disemprot tersebut pada mikroskop. Kemudian dilakukan pengaturan jarak dan waktu yang telah ditentukan baik pada saat kecepatan naik maupun turun. Dari hal tersebut, kemudian dihubungkan dengan persamaan yang sudah umum diketahui guna didapatkan nilai muatan elektron dengan hubungannya pada ketetapan Avogadro. Eksperimen tetes minyak Milikan merupakan eksperimen dalam menentukan muatan satuan elektron (e) berdasarkan persamaan Faraday dengan mengetahui sifat diskrit dari muatan elektron. Mengingat hal tersebut merupakan asas paling fundamental dalam mempelajari karakteristik atomik maupun kelistrikan secara mikro, maka eksperimen ini dinilai perlu untuk dilakukan. B. Identifikasi Masalah Ada beberapa masalah yang teridentifikasi pada penelitian ini, diantaranya: 1. Bagaimana cara menentukan jari-jari dan muatan pada tetes minyak dengan ukuran dan waktu yang dibutuhkan pada saat keadaan naik dan jatuhnya tetes minyak dengan berbagai jenis muatan sesuai dengan fungsi tegangannya? 2. Bagaimanakah pengaruh kecepatan naik dan kecepatan turun terhadap harga muatan tetes q? 3. Gaya-gaya apa yang mempengaruhi gerak jatuh dan naik butir partikel pada percobaan Millikan?

C. Pembatasan Masalah

Berapa besar muatan yang dihasilkan dengan menggunakan gliserin dan butir silicon ?

D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka masalah pada praktikum ini dirumuskan sebagai; Berapa besar muatan parlementer partikel ditentukan dari waktu naik dan jatuh, serta tegangan pada tetesan minyak? E. Tujuan Praktikum 1. Merekontruksi percobaan yang dilakukan oleh Robert A. Milikan. 2. Memanipulasi model teori yang menjelaskan gejala gerak butir partikel bermuatan listrik (baik tanpa maupun dengan adanya pengaruh medan listrik) menjadi suatu model eksperimen. 3. Menerapkan model eksperimen di atas untuk menentukan nilai muatan listrik keunsuran (e) baik berdasarkan analisis grafis(metoda listrik sentroid) maupun berdasarkan azas kuadrat terkecil. 4. Memahami keberadaan muatan listrik keunsuran sebagai kuanta (nilai terkecil) muatan listrik.

F. Manfaat Praktikum 1. Akan diketahui nilai satuan muatan electron. 2. Berguna dalam perkembangan lebih lanjut bidang fisika atomik dan kelistrikan dalam ruang lingkup mikro.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Percobaan Millikan atau dikenal pula sebagai percobaan oil drop saat itu dirancang untuk mengukur muatan listrik elektron. Robert A. Millikan melakukan percobaan tersebut dengan menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada diantara dua plat elektroda. Dalam percobaan tetes Millikan, gerakan keceppatan bintik minyak dapat dibuat dalam tiga keadaan, yaitu gerak ke bawah karena pengaruh gaya berat, gerak ke arah gaya berat dengan pengaruh gaya berat dan medan magnet, serta gerak berlawanan arah gaya berat dengan pengaruh medan listrik dan gaya berat. Keadaan pertama adalah gerak bintik minyak karena pengaruh gaya gravitasi. Pada kondisi ini bintik minyak bergerak dengan kecepatan konstan. Walaupun dalam kondisi yang sering kita jumpai di lingkungan kita bahwa berat yang bergerak ke bawah karena pengaruh gravitasi akan bergerak ke bawah beraturan. Hal ini disebabkan gaya gesek udara sangat kecil dibanding dengan gaya gesekkanya dapat diabaikan. Pada percobaan tetes minyak millikan, perbedaan gaya gesekan fluida dalam hal ini udara dengan bintik minyak sangat mempengaruhi laju bintik minyak tersebut. Hal ini disebabkan oleh sifat kekentalan (viskositas) fluida tersebut, dalam hal ini adalah udara. Viskositas pada fluida pada dasarnya merupakan gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida saat lapisanlapisan tersebut bergerak. Secara rinci gaya gesek dalam fluida dijelaskan dalam Hukum Stokes. Sesuai dengan Hukum Stokes, besar gaya gesekan fluida dirumuskan dengan:

Fs 6rv
Keterangan: = viskositas fluida v = kecepatan r = radius bintik minyak

Keterangan : 1) Saklar untuk membuka dan menutup arus pada stopwatch. 2) Saklar untuk menghidupkan dan mematikan tegangan. 3) Potensiometer tegangan searah. 4) Voltmeter. 5) Start / stop.

Gerak ke Bawah Tanpa Pengaruh Medan Listrik Setelah minyak disemprotkan adanya atmosfer ke dalam ruang antar kedua plat kapasitor, maka tetesan minyak yang jatuh pada awalnya mengalami percepatan. Karena adanya gaya gesek yang menghambat gerakan, yaitu viskositas udara, maka pada saat tertentu akan mencapai laju konstan. Dalam waktu bersamaan mengatur posisi alat source level ke on untuk memberi muatan pada bintik minyak saat melewati ruang antara plat kapasitor yang telah diberi muatan. Jika bintik minyak telah tampak dan sudah ada bintik minyak terlewati, maka dipindahkan kembali ke posisi off. Pada bagian ini bergerak bintik minyak tanpa pengaruh medan listrik, komponen gaya-gaya bekerja pada bintik minyak seperti gambar di bawah.

FA

FS

V1 Fg Gaya tekan ke atas Archimedes (FA):

4 FA r 3 u g 3
Gaya ke bawah: 1. Gaya Gravitasi (Fg)

4 Fg r 3 z g 3

dimana, u = massa jenis udara z = massa jenis butir partikel Dalam keadaan seimbang (FS1 merupakan fungsi dari v1), maka:

Fg FS FA
maka didapatkan persamaan r:

(1)

9v 2 g ( z u )

Gerak ke Bawah dengan Pengaruh Medan Listrik Keadaan gerak minyak dalam pengaruh muatan listrik dapat dilukiskan dengan gambar berikut:

FA

FC V2

Fg

Fs

dimana, gaya-gaya yang bekerja adalah: Gaya ke arah atas Gaya Coloumb

FC qE qV AB / d
Gaya tekan ke atas Archimedes

4 3 FA r u g 3
Gaya ke arah bawah Gaya Gravitasi

4 3 Fg r z g 3
Gaya Gerak Stokes (FS)

FS 6rv
Bila beda tegangan dan jarak kedua lempeng adalah VAB dan d, maka kuat medan listrik diantara kedua lempeng tersebut adalah:

E VAB / d

(2)

Elektroda lempeng atas

Elektroda lempeng bawah

FA

FC

Fg Dalam keadaan seimbang, maka berlaku:

Fg FS FC FA

(3)

dimana, di dapat dari substitusi antara 1, 2 ke persamaan 3, maka di dapatkan:

q 6r (v2 v1 )

d VAB

(4)

Muatan butir partikel harus merupakan kelipatn dari bilangan utuh (n) terhhadap kuanta muatan listrik keunsuran (et), q = n.e, et = 1,6x10-19C = nilai teoritis kuanta muatan listrik keunsuran. Untuk butir dengan ukuran tertentu dan untuk setiap (v1+v2) serta VAB dan d yang tertentu pula. Untuk mencari nilai muatan elektron (e), menggunakan rumus: q= n.e n= Untuk nilai n min=n1: e= 1,5x10-19 Untuk nilai n min=n2:e= 2 x 10-19 dimana: n= ( )

sehingga di dapat nilai muatan elektron : e=

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 1. Alat dan Bahan 1. Peralatan Milikan 2. Multimeter 3. Baterai 4. Power Supply 600 Vpc 5. Mikrometer (mm-100div) 6. Stopwatch 7. Cairan Silicon f.heat.bath 8. Cover Glass18 x 18 mm 9. Switch Pengubah 10. Tripod base PASS 11. Tabung Berdiri 12. Kabel Penghubung Warna Hitam, 250 mm 13. Kabel Penghubung Warna Merah, 750 mm 14. Kabel Penghubung Warna Kuning, 750 mm 15. Kabel Penghubung Warna Hitam, 750 mm 16. Kabel Penghubung , 50 KV, 1000 mm 17. Sumber Radioaktif 18. Circular Level 19. Flexam-kamera video Berwarna 20. Monitor Video

2. Proses/Langkah-langkah Praktikum Percobaan Pertama 1. Melihat tetesan minyak yang jatuh bebas dari hasil semprotan pada teleskop tanpa diberikan tegangan terlebih dahulu. 2. Mencatat waktu pada saat keadaan jatuhnya tetes minyak. Percobaan Kedua 1. Melihat jatuhnya tetesan minyak dengan mengatur tegangannya sampai keadaan dimana tetes minyak itu berhenti.

2. Mencatat tegangan penghenti dari tetes minyak pada voltmeter. Percobaan Ketiga 1. Melihat keadaan semprotan dari tetes minyak pada saat naik atau jatuhnya tetes minyak dengan diberikan tegangan sebesar 150 Volt. 2. Mencatat waktu pada saat keadaan tetes minyak yang naik pada voltmeter. 3. Metode Pengumpulan Data 1. Menyemprot minyak ke dalam ruang pengamatan

Menyusun alat dan menghidupkan sumber tegangannya

Memfokuskan teropong

2.

Melihat tetes minyak yang jatuh tanpa diberi tegangan

Mencatat waktu saat tes minyak jatuh

3.

Mengatur tegangan sampai tetes minyak berhenti

3.

Mencatat tegangan penghenti saat naik dan jatuhnya tetes minyak

Mencatat waktu naik dan turunnya tetes minyak

4. Data yang terukur Tabel Pengamatan s = 0,0005 m d = 6 mm Tanpa tegangan; t1 = t2 = 1. Gliserin Massa Jenis = 1260 kg/m3

stopping potential; Tegangan t1 (turun)

Vs = 45 V t2 (naik)

2. Silikon Massa Jenis = 2330 kg/m3

stopping potential; Vs = 40 Tegangan t1 (turun) t2 (naik)

Sumber Data : Multimeter, stopwatch, skala pengukur pada teropong.

5. Teknik Analisa Data Kecepatan tetes minyak dapa diukur dengan menggunakan rumus: v= Setelah didapatkan beda potensial, maka jari-jari tets minyak dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut:

9v 2 g ( z u )

dengan, = 1,86x10-6 kps/m2 g = 9,8 m/s2 z = 1260 kg/m3 (gliserin) dan 2330 kg/m3 (silicon) u= massa jenis udara= 1,2 kg/m3 Setelah r didapat, maka besarnya muatan butir suatu partikel dapat dicari dengan menggunakan rumus:

q 6 r (v1)

d V AB

Untuk mencari nilai muatan elektron (e), menggunakan rumus: q= n.e n= Untuk nilai n min=n1: e= 1,5x10-19 Untuk nilai n min=n2:e= 2 x 10-19 dimana: n= ( )

sehingga di dapat nilai muatan elektron : e=

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

1. Data yang terukur

s = 10 div d = 6 mm Tanpa tegangan; t1 = t2 = 1. Gliserin Massa Jenis stopping potential; Tegangan 47 50 53 55 60 63 65 70 75 80 = 1260 kg/m3 Vs = 45 V t1 (turun) 8,56 11,16 9,19 2,78 2,04 20,23 7,36 2,7 7,6 6,1 t2 (naik) 8,04 9,52 5,81 5,7 6,39 6,7 5,88 5,55 4,28 4,02

2. Silikon Massa Jenis = 2330 kg/m3

stopping potential; Vs = 40 Tegangan 50 55 57 62 65 67 70 73 75 77 t1 (turun) 3,24 2,39 4,22 4,97 2,33 15,68 11,13 5,79 6,28 12,36 t2 (naik) 10,51 13,21 10,04 8,34 4,50 12,36 12,83 5,85 10,54 13,87

2.Pengolahan data / Perhitungan data

= 0,00000186
d = 0,006 m a.Silikon Massa Jenis stopping potential; massa jenis udara z= 2330 kg/m3 Vs = 40 V u = 1,2 kg/m3

v1 (m/s) 0.000154321 0.000209205 0.000118483 0.000100604 0.000214592 3.18878 x 10-5 4.49236 x 10-5 8.63558 x 10-5 7.96178 x 10-5 4.04531 x 10-5

v2 (m/s) 4.75737E-05 3.78501E-05 4.98008E-05 5.9952E-05 0.000111111 4.04531 x 10-5 3.89712 x 10-5 8.54701 x 10-5 4.74383 x 10-5 3.6049 x 10-5

9 v 2 3.98663 x10-13 7.32655 x 10-13 2.35001 x 10-13 1.69427 x 10-13 7.70874 x 10-13 1.70217 x 10-13 3.37835 x 10-13 1.24836 x 10-13 1.06115 x 10-13 2.73942 x 10-13

2g(z-u) 46576 46576 46576 46576 46576 46576 46576 46576 46576 46576

r (m) 2.92564 x 10-9 3.96615 x 10-9 2.24623 x 10-9 1.90726 x 10-9 4.06828 x 10-9 6.04534 x 10-10 8.5167 x 10-10 1.63715 x 10-9 1.50941 x 10-9 7.66917 x 10-10

q 1.64159 x 10-21 3.57232 x 10-21 8.10935 x 10-22 1.60961 x 10-21 3.52396 x 10-21 2.72176E x 10-23 2.66473 x 10-23 7.62184 x 10-24 2.55312 x 10-22 1.77536 x 10-23

q/ e min 1.094 x 10-2 2.382 x 10-2 5.406 x 10-3 1.073 x 10-2 2.349 x 10-2 1.815 x 10-4 1.776 x 10-4 5.081 x 10-5 1.702 x 10-3 1.184 x 10-4

q/e max 0.008208 0.017862 0.004055 0.008048 0.01762 0.000136 0.000133 3.81 x 10-5 0.001277 8.88 x 10-5

n=1/2(n1+n2) n 9.576 x 10-3 0.01 -2 2.084 x 10 0.02 -3 4.730 x 10 0.005 -3 9.389 x 10 0.01 -2 2.056 x 10 0.02 -4 1.588 x 10 0.00016 -4 1.554 x 10 0.00016 -5 4.446 x 10 0.000045 -3 1.489 x 10 0.0015 -4 1.036 x 10 0.0001

e 1.64 x 10-19 1.79 x 10-19 1.62 x 10-19 1.61 x 10-19 1.76 x 10-19 1.70 x 10-19 1.67 x 10-19 1.69 x 10-19 1.70 x 10-19 1.78 x 10-19

b. Gliserin Massa Jenis stopping potential; massa jenis udara z= 1260 kg/m3 Vs = 45 V u = 1,2 kg/m3

v1 (m/s) 5.84112 x 10-5 4.48029 x 10-5 5.4407 x 10-5 0.000179856 0.000245098 2.47158 x 10-5 6.79348 x 10-5 0.000185185 6.57895 x 10-5 8.19672 x 10-5

v2 (m/s) 6.21891 x 10-5 5.2521 x 10-5 8.60585 x 10-5 8.77193 x 10-5 7.82473 x 10-5 7.46269 x 10-5 8.5034 x 10-5 9.00901 0.000116822 0.000124378

9 v2
5.71147 x 10 3.36022 x 10-14 4.95524 x 10-14 5.41509 x 10-13 1.00562 x 10-12 1.0226 x 10-14 7.72574 x 10-14 5.74074 x 10-13 7.2455 x 10-14 1.1247 x 10-13
-14

2g(z-u) 25176 25176 25176 25176 25176 25176 25176 25176 25176 25176

r (m) 1.50619 x 10-9 1.15529 x 10-9 1.40294E x 10-9 4.63777 x 10-9 6.3201 x 10-9 6.37321 x 10-9 1.75177 x 10-9 4.77519 x 10-9 1.69645 x 10-9 2.11361 x 10-9

q 2.65862 x 10-23 4.16616 x 10-23 2.07475 x 10-22 1.99653 x 10-21 4.92703 x 10-21 1.48624 x 10-22 1.39954 x 10-22 2.12169 x 10-21 4.04505 x 10-22 4.18827 x 10-22

q/ e min 0.0001772 0.0002777 0.0013832 0.0133102 0.0328469 0.0009908 0.000933 0.0141446 0.0026967 0.0027922

q/e max n=1/2(n1+n2) n 0.000133 0.000155086 0.00016 0.000208 0.000243026 0.00024 0.001037 0.001210273 0.0012 0.009983 0.011646412 0.012 0.024635 0.028740996 0.03 0.000743 0.000866972 0.00087 0.0007 0.000816399 0.00082 0.010608 0.012376507 0.0124 0.002023 0.002359614 0.0024 0.002094 0.002443157 0.0024

e 1.66164 x 10-19 1.7359 x 10-19 1.72896 x 10-19 1.66377 x 10-19 1.64234 x 10-19 1.70832 x 10-19 1.70676 x 10-19 1.71104 x 10-19 1.68544 x 10-19 1.74511 x 10-19

Jumlah Rata-rata

e 1.64 x 10-19 1.79 x 10-19 1.62 x 10-19 1.61 x 10-19 1.76 x 10-19 1.70 x 10-19 1.67 x 10-19 1.69 x 10-19 1.70 x 10-19 1.78 x 10-19 1.66 x 10-19 1.74 x 10-19 1.73 x 10-19 1.66 x 10-19 1.64 x 10-19 1.71 x 10-19 1.71 x 10-19 1.71 x 10-19 1.69 x 10-19 1.75 x 10-19 3.39 x 10-18 1.70 x 10-19

3. Grafik data utama a. Silikon Grafik Hubungan Antara Tegangan (V) dengan Kecepatan Partikel silikon (v) kecepatan v ( m/s)
0.0003 0.0002 0.0001 0 60 55 57 62 65 67 70 73 75 77 v1 (m/s) v2 (m/s)

Tegangan V (volt)

b. Gliserin
0.0003 0.00025 0.0002 0.00015 0.0001 0.00005 0 47 50 53 55 60 63 65 70 75 80 Series1 Series2

4. Analisis dan perbandingan teori

Percobaan Millikan ini dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan ke lubang chamber. Cairan yang digunakan ada dua, yaitu gliserin dan silicon. Setelah disemprotkan, akan terlihat partikel-partikel melalui teleskop, lalu mengamati partikel-partikel tersebut. Pada pengambilan data pertama, praktikan mengamati partikel melalui teleskop dengan mengubah tegangan hingga mencapai tegangan tertentu ketika partikel tersebut tidak bergerak lagi/diam (Vs). Pada cairan gliserin, potensial penghentinya sebesar Vs = 45 volt, sedangkan pada silicon sebesar Vs = 40 volt. Gerakan partikel berhenti karena gaya ke atas yang dimiliki partikel tersebut sama dengan gaya yang ke arah bawah.

FA

v Fg Pada pengambilan data kedua, praktikan mengamati gerakkan butir partikel (pada partikel yang sama) melalui teleskop bersamaan dengan memberi tegangan yang berubah-ubah. Tegangan yang diberikan harus lebih besar dibandingkan tegangan potensialnya. Ketika diberi tegangan,

partikel bergerak ke arah bawah (arah sebenarnya ke atas). Hal ini terjadi karena terdapat Gaya Coloumb (FC). FA FC

Fg Pada pengambilan data ketiga, praktikan mengamati partikel (masih partikel yang sama) melalui teleskop. Pengamatan ini dilakukan tanpa memberikan tegangan terhadap partikel, dan gerak pasrtikel terlihat naik ke atas ( sebenarnya turun ke ba.wah). Dari data yang diperoleh didapatkan bahwa semakin besar tegangan yang diberikan, maka waktu yang diperlukan partikel untuk bergerak jatuh ke atas (pada teleskop terlihat ke arah bawah) lebih lama karena terdapat gaya ke atas dari tegangan. Semakin banyak jumlah muatan yang terdapat pada partikel, semakin besar pula tegangan yang dibutuhkan untuk memberhentikan partikel. Berdasarkan percobaan, semakin besar tegangan yang diberikan, semakin cepat pula waktu yang dibutuhkan partikel untuk bergerak ke bawah (pada teleskop ke arah atas). Hasil yang didapatkan pada percobaan tidak sesuai dengan hasil percobaan yang dilakukan oleh Robert A. Millikan. Hasil yang didapatkan bukan e = 1,6x10-19 C. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: Ketidaktelitian praktikan pada saat mengamati waktu gerak partikel saat naik dan turun. Kesalahan pada saat melakukan pengolahan dan perhitungan data yang didapat. Pembacaan skala pada ruang pengamatan yang kurang teliti.

BAB V KESIMPULAN

1. Muatan tetes minyak merupakan kelipatan dari nilai tertentu (bersifat diskrit). Nilai tertentu ini disebut nilai elementer 2. Semakin besar tegangan, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan partikel untuk jatuh ke bawah (melalui teleskop) karena ada gaya ke atas yang diberikan oleh tegangan. 3. Partikel yang diberi tegangan akan bergerak ke arah atas karena pengaruh Gaya Couloumb. 4. Semakin besar tegangan yang diberikan, semakin cepat pula gerakkan partikel ke arah atas (melalui teleskop). 5. Potensial penghenti adalah besar potensial pada saat partikel tidak bergerak lagi. 6. Partikel hasil semprotan jatuh pada daerah yang ada medan listrik, maka partikel akan tertarik ke arah kutub yang berlawanan dengan muatan. 7. Partikel yang tidak diberi tegangan akan bergerak jatuh ke bawah karena pengaruh gaya gravitasi dan gaya berat. 8. Tetesan minyak mendapat muatan saat bergesekan dengan atomizer. 9. Partikel berhenti karena gaya ke atas sama dengnan gaya partikel ke arah bawah. 10. Muatan bersifat diskrit apabila q kelipatan dari e.

DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga Halliday, David. 1999. Fisika Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga Krane, Kenneth. 1992. Fisika Modern. Jakarta: UI-Press Sears, Zemansky. 1962. Fisika Universitas Jilid 2. Bandung: Bina Cipta Tim Dosen Fisika Modern. 2011. Modul Praktikan Fisika Modern. Jakarta: UNJ

You might also like