You are on page 1of 21

METODE-METODE DAKWAH KONTEPORER

KARYA TULIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Akhir Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 Tahun Pelajaran 2011/2012

Disusun Oleh: Nama Nomor Induk Kelas Program : Yogy Pratama Muhamad A.G : : XII Bahasa : Bahasa

MADRASAH ALIYAH FUTUHIYYAH-1 MRANGGEN DEMAK

HALAMAN PERNYATAAN

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setelah penulis menjelaskan kartya tulis ini, penulis menyatakan bahwa penulis dalam menyusun atau membuat karya tulis ini dengan cara membaca atau mengambil buku buku yang ada hubungannya dengan karya tulis untuk dijadikan referensi, dan sepenuhnya merupakan hasil karya tulis penulis sendiri, maka penulis menyatakan : Nama Nomor Induk Kelas Judul : Yogy Pratama Muhamad A.G : : XII Bahasa : Metode-metode Dakwah Konteporer

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca yang budiman, karena karya tulis ini belum sempurna

Wassalamualaikum Wr. Wb.

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis ini di susun oleh : Nama Nomor Induk Kelas Judul : Yogy Pratama Muhamad A.G : : XII Bahasa : Metode-metode Dakwah Konteporer

Telah diuji dan disyahkan Tanggal Dengan hasil

: : : Mranggen,.

Pembimbing

Penguji

M. Nur Ali Taufiq, M. Si

KH. Drs. Muhadi Nur

Mengetahui Kepala MA Futuhiyyah 1

Ketua Panitia Karya Tulis

KH. Abdullah Adib Masruhan, Ic.M.Pd.I

Ali Nur Taufiq, M.Si

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Artinya : Serulah (Manusia) kejalan Tuhannu dengan hikmat dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalannya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An-Nahl : 125)

Artinya : Dan berikanlah peringatan kepada kerabat-kerabat dekat.

PERSEMBAHAN : Karya Tulis ini penulis persembahkan untuk: Ayahanda tercinta dan Ibunda tersayang Bapak KH. Abdullah Adib Masruhan selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 Bapak Muhammad Ali Nur Taufiq, S. Ag Para Bapak Guru yang telah mengajar saya Teman-temanku senasip seperjuangan dan adik kelas yang tercinta Para pembaca yang Budiman

ABTRAKSI Tidak selamanya kemudahan dan kepraktisa memberikan konsekwensi yang tidak selalu positif. Dan tak jarang banyak orang yang terlena dan lupa dengan kesejatian. Yang pada akhirnya, tidak jarang dijumpai existensi Tuhan terlindas didalam hiruk pikuknya kemajuan zaman. Disinilah sangat penting perananan seseorang dai untuk menyampaikan fatwa-fatwanya dan mengingatkan kembali akan peran, fungsi, dan posisi manusia sebagai khalifah dimuka bumi dan mengabdi kepada sang khaliq. Akan tetapi, banyak generasi muda yang tidak tertarik menekuni dunia dakwah. Dalam arti, menjadi sosok orang yang benar-benar berjuang untuk agama. Dan banyak juga dilingkungan masyarakat yang tidak begitu tertarik, dan acuh kepada sang dai. Karena minimnya pengetahuan dan kurangnya karismatikdimata umatnya. Maka dari itu, kualitas para dai harus terjaga dengan baik. Dengan adanya unsure-unsur yang menarik atau sebuah karisma yang dimiliki oleh pendai, umat akan tertarik dan merasa nyaman.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmad dan hidayah-Nya kepad kita semua. Sholawat dan salam senantiasaterlimpahkan bagi junjunganNabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarganya, penulis juga bersyukur dalam bermacam-macam cobaa, dan penulis meminta maaf yang sebesarbesarnya kepada bapak guru khususnya yang mengajar di Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 Mranggen Demak. Atas bimbingan bapak guru yang telah membimbing penulis untuk mengerjakankarya tulis ini, atas nama pribadi penulis mengucapkan banyak terima kasih, untuk mengerjakan karya tulis ini penulis berharap agar para santri yang belum mengetahui kewirausahaan, semoga dengan adanya karya tulis ini para santri lebih memahaminya, dan kepada para cendikiawan dan para pembaca, penulis berharap teguh sapa dan kritiknya, mungkin penulis dapat memperbaikinya selanjutnya tiada lain tiada lain penulis hanya dapat mengucapkan terimakasih. Hanya kepada Allah SWT penulis memohonampunan dan rohmadNya, Dan semoga kehadiran karya tulis ini mendapatkan manfaat baik untuk penulis sendiri khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amien.

Mranggen, Desember 2011 Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN MALAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I

: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.4 Penegasan Istilah 1.5 Metode Penulisan 1.6 Sistematika Penulisan

BAB II

: LANGKAH-LANGKAH SUKSES DALAM WIRAUSAHA 2.1 Pengertian Dakwah 2.2 Karakteristik Dakwah Islamiyah 2.3 Fungsi Dakwah 2.4 Tujuan Dakwah

BAB III : PENERAPAN AKHLAK DALAM USAHA 3.1 Kode Etik Juru Dakwah 3.2 Persiapan-persiapan Dakwah 3.3 Dakwah dalam Menegakkan Agama 3.4 Interaksi dan Dakwah Komunikasi Sosial dalam Dakwah 3.4.1 Pengertian Interaksi Sosial 3.4.2 Faktor Komunikasi

BAB IV : PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan zaman terus berkembang dengan ditandai semakin canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga tak jarang membuat manusa menjadi angkuh dan lalai terhadap Tuhannya. Disinilah dibutuhkannya peranan pentring sosok dai yang mampu menyesuaikan dan mempunyai karismatik didepan khalayak umum dizaman maju seperti sekarang ini.

1.2 Rumusan Masalah Didalam karya tulis ini penulis akan membahas tentang : 1. Bagaimana cara untuk menjadi dai yang siap-siap terjun ditengah-tengah masyarakat 2. Membangun karakteristik dai sukses 3. Bagaimana teori-teori berdakwah mengikutizaman

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Adapun tujuan penulisan karya tulis antara lain : 1. Untuk mengerti menjadi dai yang siap mental 2. Untuk mengerti karakteristik dai yang sukses 3. Untuk mengerti teori-teori berdakwah mengikuti zaman Adapun manfaat penulisan dalam karya tulis ini adalah : 1. Untuk melengkapi salah satu syarat untuk mnegikuti ujian akhir Nasional tahun 2011/ 2012 di Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen Demak. 2. Untuk melatih menulis karya ilmiah

1.4 Pengesahan Istilah Sebelum membahas lebih lanjut, penulis akan menguraikan apa yang menjadi judul karya tulis ini, supaya para pembaca tidak salah tafsir dan ber

bila memahami isi dari karya tulis ini. Adapun penjelasan kata-katanya adalah sebagaiikut: Metode-metode : suatu cara untuk mencapai suatu tujuan tersebut dengan menggunakan alat. Dakwah : suatu kegiatan atau ajakan baik dalam bentuk lisan,

tulisan, tingkah laku dan sebagainya Kontemporer : mengikuti zaman

Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun karya tulis ini, penulis menggunakan metode library researse, yaitu dengan cara mencarisumber-sumber bacaan untuk memperoleh keterangan yang berhubungan dengan karya tulis ini.

Sistematika Penulisan Dengan adanya penulisan karya tulis ini penulis akan merincikan susunan beberapa sistematika karya tulis ini : BAB I : PENDAHULUAN :Bab ini menjelaskan Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan dan, Manfaat Penulisan, Penegasan Istilah, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan BAB II : Urgensi Dakwah Islamiyah; dalam bab kedua ini membahas

tentang pengertian dakwah, karakteristik dakwah Islamiyah, fungsi dakwah, dan tujuan dakwah/ pencerahan agama.dakwah dalam menegakkan agama, interaksi dan Dakwah komunikasi social dalam ceramah. BAB III : Dai kreatif dan simpatik, bab ini menjelaskan tentang kode etik juru dakwah, persiapan-persiapan dakwah, BAB IV : PENUTUP : Berisi tentang : Kesimpulan, Saran, Kata Penutup

BAB II URGENSI DAKWAH ISLAMIYAH

2.1 Pengertian Dakwah Secara etimologis kata dawah berasal dari bahasa Arab daayadur-dawatan, yang berarti ajakan, seruan, panggilan, atau undangan. Secara termologis, menurut Prof Toha Yahya Umar, M.A, dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepasa jalan yang benar sesuai dengna perintah Tuhan untuk keselamatan mereka didunia dan di akhirat. Dakwah islamiyah merupakan aktralisasi iman (teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu system kegiatan manusia beriman dalam idang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi ara mereka berfikir, bersikap dan bertindak pada dataran kenyataan individual dan sosiokultural. Begitulah menurut Amrullah Ahmad. Acuan tersebut memberikan pengertian bahwa aktifitas dakwah merupakan kegiatan yang dilaksanakan seara sadar dalam upaya pengembangan agama Allah agar objek dakwah (disebut dengan istilah madu) melaksanakan agama dengan baik. Dalam realitas sekarang ini, pengertian tentang dakwah, banyak disalah pahami oleh masyarakat. Oleh karena itu misunderstanding mengenai dakwah tersebut. Dakwah dapat digolongkan atau dikelompokkan dalam tiga kategori. 1. Dakwah Bil-Lisan Dakwah bil-lisan adalah dakwah yang dilaksanakan melalui lisan, yang dilakukan antara lain dengan ceramah, khutbah, pidato, nasihat, diskusi, dan lain-lain 2. Dakwah bil-hal Dakwah ini adalah dilakukan dengan perbuatan nyata meliputi keteladanan, misalnya dengan tindakan amal yang nyata yang dari karya nyata tersebut hasilnyabisa dirasakan secara kongret oleh masyarakat seperti pembanguanan rumah sakit.

3. Dakwah bil-Qalam Adalah dakwah yang dilakukan melalui tulisan yang dilakukan dengan keahlian menulis dimedia massa seperti sutat kabar, majalah, buku, maupun internet. Dengan memahami secara cermat pembagian dakwah tersebut, maka jelaslah bahwa tidaklah cukup diidentikan dengan ceramah ataupun pidato. Namun ceramah hanyalah bagian dari salah satu dari metode dakwah. 2.2 Karakteristik Dakwah Islamiyah Setelah kita mengetahui tugas dan kewajiban hamba Allah SWT untuk senantiasa berdakwah, maka untuk dapat melaksanakannya dengan baik, setidaknya sebagai pelaku, kita harus mengetahui juga karakteristik tugas itu. Diantara karakteristik itu adalah : 1. Rabbaniyyah (ketuhanan) 2. Islamiyah Qabla Jamiyyah (Kehidupan islami sebelum kehidupan bejamaah) 3. Syamilah Ghairu Juziyyah (Menyeluruh, tidak persial) 4. Muasyirah Ghairu Taqlidiyyah (Konteporer, tidak statis) 5. Mahaliyyah Walalamiyyah (local dan internasional) 6. Ilmiah 7. Basyirah Islamiyyah 8. Manaah Islamiyyah 9. Perubahan fundamental bukan tambal sulam 10. Marhaliyyah (bertahap)

2.3

Fungsi Dakwah A. Dakwah dalam mendidik jiwa Apabila kita mempelajari kitab-kitab perjuangan Nabi dan mempelajari Al-Quran serta hal ikhwah para sahabat niscaya kita dapatkan disana serentetan catatan amal perbuatan baik yang tak terhitung yang mana semua merupakan perjuangan. Perbuatan tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Mendidik mental untuk berkorban 2. Mendidik mental agar mulia dan mendapat keutamaan dengan menyerahkan harta dan sedekah dengan tulus ikhlas

3. Mendidik mental agar bersabar, tulus, dan teguh dalam meneruskan perjuangan 4. Mendidik mental agar rela meninggalkan kampong halamannya dan berusaha keras untuk menyebarkan dakwah 5. Mendidik mental agar kembali kepada Allah 6. Mendidik mental agar berpegang pada prinsip-prinsip dasar yang mendorong pada telasan yang baik B. Dakwah untuk bersabar dan Teguh dalam melangsungkan perjuanagan Seyogyanya para pejuang menempatkan kedisipllinan, sabar dan tidak mundur ketika meghadapi tantangan, coaan dan akibat yang ditanggung Sesungguhnya ada satu hal yang dapat merigankan hati juru dakwah dalam bentuk mengobati kesabaran, yaitu menyadari bahwa ujian dan cobaanyang harus ada dalam mengemban risalah islam. Bahkan ujian dan cobaan adalah suatu hal yangurgenuntuk dimengerti oleh para uru dakwah. Insan yang kuat adalah iman yang dipegang/ pada saat kritis. Adapun Iman yang rapuh itu mudah dan cepat terjangkit olehcobaan dan ujian. Allah berfirman :

Artinya : Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: kami telah beriman sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta (QS. Al-Ankabut (29): 2-3)

C. Dakwah untuk kembalikejalan Allah Perjuangan ini merupakan kasibukan yang terus menerus (kontinu) untuk berdzikir, berdoa dalam setiap saat, memperbanyak istighfar, dan taubat. Dan nabi Muhammad SAW, juga memelihara, meningkatkan dan melestarikan Mujahadah tersebut diatas yang disertai dengan rasa senang. Beliau juga mencontohkan sikap ibadah yang seompurna dengan menampakan lamanya berdoa dan kesungguhan dalam mendekatkan diri memohon kepasa Allah.

D. Nabi Muhammad SAW, adalah sebaik-baik orang yang menelasani perbuatan, meneladani kelestarian amal dan menekadani niat yang suci dan sikap yang baik. Allah berfirman :

Artinya : sesungguhnya telah ada pada diri Rassulullah itu sendiri suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orng yang mengharap (rahmad( Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak berdzikir kepada Allah. Keteladanan Rasul itu mengajak kepada kita bahwa orang islam harus mengawali perbaikan diri, sebab perbaikan diri itu adalah modal utama untuk ,mengajak orang lain menuju kepada ajaran Islam. Dan jika sikap dan perilaku juru dakwah semacam itu, banyak diantara mereka yang simpatik dan menghormatinya lantaran suci hatinya, bersih jiwanya, halus budi pekertinya, bijak akal pikirannya, dan tepat wawasan penalarannya.

2.4 Tujuan Dakwah Adapun tujuan program kegiatan dakwah dan penerangan Agama tidak lain adalah untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayalan, dan pengamalan ajaran agama yang dibawakan oleh juru dakwah. Oleh karena itu ruang lingkup dakwah adalah menyangkut masalah pembentukan sikap mental dan pengembangan motivasi yang bersifat positif dalam segala lapangan hidup manusia. Adapun factor situasi dan kondisi tersebut banyak menyangkut kepada masalah kecendrungan, keinginan, kemauan, perhatian, perasaan, dan segala aspek kejiwaan yang mengandung tedensi perkembangan dalam lapangan hidup manusia, seperti instink curiosity (naluri ingin mengetahui hal-hal yag

belum tahu) instink reproduction (naluri untuk menghasilkan kembali) instink construction (naluri suka membngaun ) instink gregarious (naluri untuk berorganisasi) instink aeguisition (naluri untuk mencari/ memperoleh segalanya yang dibutuhkan) dan sebagainya.

BAB III DAI KREATIF DAN SIMPATIK

3.1

Kode Etik Juru Dakwah Tugas seorang dai dalam menyampaikan risalah keagamaa haruslah mempunyai sifat-sifat berikut : 1. Seorang daI harus bersifat istiqomah dalam keimanannya serta percaya dengan seyakin-yakinnya akan kebenaran Islam, seperti halnya para Nabi yang sudah mantap keimanannya atas kebenaran agamanya, kemudian membersihkan dirinya dari segala macam perbuatan tercela. Bahkan mereka berikhtiar: saya ini adalah orang mumin yang pertama dan saya ini orang Islam yang pertama. 2. Para dai harus menyampaikan dakwahnya denagn lidahnya sendiri maksudnya orang yang telahmampumenyampaikan kebenaran kepada orang lain sedangkan ia mengingkari disaat ia mampu melakukannya, maka dia akan berdosa. Dan dia akan dimintai pertanggung jawabannya diakhirat. 3. Seorang dai harus menyampaikan kesaksian, tidak saja dengan lidahnya, tetapi juga dengan amal perbuatannya. Allah berfirman:

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan sedangkan kamu melupakan din (kewajiban)-mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat) maka tidaklah kamu berfikir? 4. Seorang daii harus berdakwah diatas semua aliran dan golongan kaum muslim, bukan atas paham yang dianutnya semata. 5. Dai harusmenyampaikan dakwah yang berdasarkan kebenaran yang lengkap dan utuh sesuai petunjuk Allah SWT

Dakwah tidak hanay berkenaan denagn hal ihwal ibadah sematamata. Tapi, ia juga harus memberi tuntunan pada semua aspek hidup dan kehidupan semua umat manusia, seperti : Hubungan manusia dengan manusia lainnya Hubungan manusia dengan lingkungan Dendidikan dan pengajaran Industri, perdagangan, dan lain lain 6. Juru dakwah dalam menyampaikan ajaran agana yang bersumber pada AlQuraan dengan niat yang tulus dengan pendekatan bi al-hikmah dan mujadalah. 7. Seorang penda;I harus berani berkorban untuk kesaksian bahwa Allah yang benar meskipun nyawa taruhannya.

3.2

Persiapan-persiapan Dakwah Dalam permulaannya, dakwah harus disempurnakan persiapannya dan harus melihat latar belakangnya, pengumpulan kekuatannya, dan menjaga hal-hal yang dibutuhkan oleh situasi kondisi dan fakta yang ada. a. Materi dakwah Materi dakwah adalah agama islam, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah :sesungguhnya agama (yang diridhai) disi Allah itu adalah agama islam> (QS. Ali Imran : 19). b. Dai Seorang daI harus memahami hakekat daI dan juga apa persyaratannnya, apa strategi, seorang daI, tugas dan sikap seorang dai. c. Tugas seorang Dai Tugas daI adalah tugas para rasul. Para rasul merupakan panutan seluruh dai. diantara panutan paling utama adalah nabi Muhammad SAW d. Senjata danstrategi dai Pemahaman yang mendalam yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang di,miliki sebelum melakukan dakwah Beriman kepada Allah secara mendalam yang dapat membawa pengaruh, cinta kepada-Nya, takut dan berharap kepada Allah serta mengikuti jejak Rasulullah SAW. Seorang daI haruslah menjalin hubungan dengan Allah SWT e. Sifat dan akhlak seorang dai

Seorang daI sangat diperlukan mempunyai akhlak yang baik dan juga sifat-sifat yang terpuji yang dimaksud akhlak yang baik adalah sebagaimana telah dijelaskan dalam A-Quran dan yang telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadisnya. Diantara sifat-sifat dan akhlak yang harus dijalankan oleh seorang dai adalah sifat jujur ikhlas, berdakwah berdasarkan hujjah yang jelas, tidak pemarah, dan lain sebagainya. 3.3 Dakwah dalam Menegakkan Agama Perjuangan ini meliputi jihad dalam mempertahankan dan menyebarkan agama islam. Dalam perlawanan mulia tentang gerak lagkah secara kontinu untuk mencapai tujuan yang mulia disyariatkan. Maka tidak ada tujuan-tujuan yang bersifat materi dan tidak ada perbaikan satu golongan tertentu, atas membangkitkan suatu golongan tertentu dengan mengabaikan yang alain. Tidak pula merebutkan wilayah yang menguasai suatu Negara. Melainkan gera langkahnya dijalan Allah yang nyata kebenaran Nya di dan pembangun-pembangunannya terbentuk kebahagiaan masyarakat. Allah berfirman :

Artinya: orang-ornag yang beriman berperang dijalan Allah dan orang-orang kafir berperang dijalan thaghut sebab itu pergilah kawan-kawan syetan itu, karena sesungguhnya tipu daya syetan itu adalah lemah. (QS. An-Nisa 41:36) Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa orang arab berkata kepada Nabi Muhammad SAW : ada seseorang yang berperang karena ia ingin mendapatkan harta rampasan perang, ada yang karena iningin terkenal dan ada yang karena meihat kedudukan lalu siapa yang berperang dijalan Alllah? kemudaian Nabi menjawab:

Barang siapa berperang semata-mata ubntuk mempertahankan kalimah Allah agar tetap kekal maka dialah yang berperang dijalan Allah, maka Allah tak

akan menerima satiu perjuangan kecuali ikhlas karena Allah semata dan mengharap ridha-Nya. Tidak terselubung oleh kepentingan pribadi, kelompok, artau kaum. Sungguh Allah membahagiakan orang yang berjihad dan

melimpahkan pahala berganda kepada para mujjahidin dan para syuhada. Tidak ada yang mendapat pahala sepadan mereka. Kecuali orang yang mengikuti jejak perjuangan mereka kehebatan-kehebatan jiwa amal mereka didunia dan diakhirat., yang tidak diberikan kepada yang lain. Allah menjadikan darah mereka yang suci sebagai bunga pertolongan menuju kepada kebahagiaan diakhirat. Allah mengencam orang-orang yang apatis dan memberi criteria kepada mereka dengan sifat-sidat yang tercela. Dan Allah akan menggolongkan mereka dalam sikap masa bodoh dan lari dari jalan perjuangan termasuk dosa besar dan salah satu dari tujuh dosa yang meneruskan. Islam benar-benar memperhatikan segi perjuangan, kemiliteran, kesatuan umat dalam satu barisan untuk mempertahankan kebenaran dengan seluruh kekuatan. Ayat-ayat suci dan hadist-hadist shahuh menyampaikan pengertian yang pasti dan mengajak berjuang, berjuang membentuk

kemiliteran, memperkuat sarana-sarana pertahanan dan ketahanan, baik lautan, dididarat, maupun diudara dengan ungkapan yang baik dengan gaya bahasa yang menarik dan dengan sikap mental yang telah membaca menjadi kokohlah tegaklah perjunagn para mujahidin dan juga karena sikap rasulullah SAAW dalam memimpin mereka. Maka menjadi jelaslah bahwa ayat berikut berisi tentang sikap dan langkah Rasulullah SAW serta para sahabatnya . Allah berfirman:

Artinya : Tapi Rasulullah dan orang-orangyang beriman bersma dia, mereka berjihat dengan harta dan diri mereka, itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka itulah (pula) orang-ornag yang beruntujnng. Allah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir dibawah sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Itulah kemenangan yang benar. (QS. At-Taubah 9: 88-89) Nabi Muhammad SAW benar-benar telah melaksanakan

kepentingan agama islam dan memberi keteladanan pada para sahabatnya mengenai pengorbanan dan perjuangan.

Nabi bersabda:

Artinya: Berperanglah dijalan Allah lebih aku cintai dari pada aku menguasai penduduk kota dan penduduk desa Itulah Nabi, disamping beliau seorang ahli ibadah yang senantiasa beribadah dimalam hari sampai trelapak kakinya bengkak, Nabi juga sering menyambiung puasanya, juga beliau seorang yang tidak pernah mundur setapak pun dalam berjihad dan tidak pernah meninggalkannya. Itulah sesbabnya Ali bin Abi Thalib berkata: Apabila kita terdesak oleh serangan musuh, kita berlindung kepada Rasulullah, karena beliau adalah orang yang terdekat dengan musuh. Semua contoh ini adalah contoh yang mendalam untuk jiwa para sanhabatnya. Maka mereka meneladani perilaku Nabi dan mengikuti jalan akidahnya, sehingga mereka tidak lemah, tidak merasa susah, tidak merasa bosan, dan tidak merasa hina.

3.4

Interaksi dan Dakwah Komunikasi Sosial dalam Dakwah

Artinya : Dan hendaklah ada diantara kamu sekaliann sebagian oranh yang mengajak kebaikan dan menyeruh kepada kebaikan yang maruf dan mencegah perbuatan yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. (Ali Imron : 104) Firman Allah diatas merupakan landasan dari pada proses kegiatan dakwah dan penerangan agama yang harus dilakukan dalam masyarakat berbagai lapisan. Dan didalam proses kegiatan dakwah agama ada beberapa factor paedagogis yang menyebabkan kegiatan dakwah berlangsung dengan baik adalah menyangkut hal-hal sebagai berikut : 1. Didalam masyarakat kita kenal dengan sebutan para mubaligh. Factor ini merupakan kunci dakwah agama. Oleh karena itu dalam factor ini terdapat ciri-ciri serta persyaratan-persyaraatan psikologis yang sangat kompleks bagi pelaksanan yang sekaligus menjadi penentu dan mengendalikan sassaran dakwah agama tersebut.

2. Lingkungan dakwah adalah sesuatu factor yang besar pengaruhnya bagi perkembangan sasaran dakwah baik berupa individu maupun berupa kelompok manusia serta kebudayaan. 3. Objek atau sasaran dakwah yang berupa manusia yang harus dipimpin atau dibimbing dan dibina menjadi manusia beragama sesuai dengan tujuan dakwah. 4. Alat-alat dakwah atau disebut juga media dakwwah adalah factor yang dapat menentukan kelancaran proses dakwah agama. 5. Factor ini kadang-kadang disebut juga dependent variables, artinya dalam penggunaannya atau efektifitasnya bergantung pada factor lainnya, terutama orang yang menggunakannya. 6. Tujuan dakwah agama adalah suatu factor yang menjadi pedoman arah proses yang dikendalikan secara sistematis dan konsisten. Namun damal prosesnya factor-faktor tersebut diperlukan adanya system interaksi dan komunikasi yang mantap dan terarah secara system dan konsisten, sehingga terbentuklah pola hubungan yang bersifat international.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Dari pembahasan yang sudah dijabarkan pada bab-bab yang sudah lewat, maka akan penulis simpulkan :

B. Saran-saran 1. Bagi para pembaca yang budiman kembangkan berusaha, bekerja, dan berdoa, karena 3 hal tersebut dapat mengubah hidup seseorang 2. Bagi kawan banyaklah belajar dan berusaha agar mempunyai pekerjaan dan kehidupan lebih baik 3. Hadapilah tantangan, karena tidak ada kehidupan yang tanpa tantangan, karena setiap orang mempunyai tantangan sendiri dalam kehidupannya. C. Kata Penutup Alhamdulillah, penyusun ucapkan untuk mengakhiri karya tulis ini, penyusun bersyukur kepada Allah SWT karena telah menyelesaikan karya tulis ini dengan baik, tanpa ada kesulitan dan halangan apapun. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Penyusun meminta maaf yang sebesar-besarnya, apabila dalam karya tulis ini terdapat kesalahan ataupun kekeliruan.

DAFTAR PUSTAKA

You might also like