Professional Documents
Culture Documents
Teori Ikatan Kimia
Teori Ikatan Kimia
Menurut kaidah oktet pada umunya atom-atom ingin memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya, kecuali atom-atom kecil seperti, 1H ; 2He ; 3Li ; dan 4Be, yang hanya ingin memiliki 2 elektron pada kulit terluarnya. Bila jumlah EV = 1 ; 2 ; atau 3, maka atom cenderung melepas elektron Bila jumlah EV = 4 ; 5 ; 6 ; atau 7, maka atom cenderung menangkap elektron Bila jumlah EV = 8, maka atom mempunyai susunan elektron yang stabil. Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil (8 atau 2 elektron pada kulit terluar), maka atom-atom melakukan suatu ikatan kimia baik melalui ikatan ion (elektrovalen) atau ikatan kovalen.
Ikatan Kimia
Ikatan Ion (Elektrovalen) Ikatan Kovalen Terjadi karena adanya perpindahan elektron Terjadi karena adanya perpindahan elektron dari satu atom ke atom yang lain. Terbentuk dari satu atom ke atom yang lain. Terbentuk antara agtom logam (melepas elektron) antara sesama atom non-logam (menangkap dengan elektron) Senyawa yang terbentuk melalui suatu ikatan ionik disebut senyawa ionik, sedangkan senyawa yang terbentuk melalui suatu ikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Berikut sifatsifat senyawa ionik dan senyawa kovalen : atom nonlogam (menangkap elektron).
Senyawa Ionik
1. Lelehan senyawa ionik dapat menghantarkan arus listrik
Senyawa Kovalen
1. Karena pada senyawa kovalen tidak terjadi pembentukan tidak ion, maka
lelehannya arus listrik 2. Senyawa ionik cenderung membentuk padatan kristalin yang mempunyai titik leleh tinggi
menghantarkan
2. Gaya antar molekul pada senyawa kovalen jauh lebih lemah dari pada senyawa ionik, sehingga pada
umunya senyawa kovalen mempunyai titik leleh atau titik didih yang rendah 3. Dalam larutan, senyawa ionik sangat mudah menghantarkan arus listrik. 3. Pada suhu kamar 25C senyawa kovalen fasanya bervariasi, ada yang padat, cair, atau gas.