You are on page 1of 3

NAMA : YASHERLY AMRINA NO.

BP : 1110412004 TUGAS : STATISTIKA

SOAL STATISTIKA 1. Apa beda antara kesalahan rambangan dengan kesalahan bersistim dalam analisa kimia. Berikan contoh masing masingnya. Jawab :

1. Kesalahan sistematis (systematic errors) Adalah ketidak-akuratan hasil pengukuran akibat alat, kalibrasi atau teknik ukur yang salah. Misalnya: A. Kesalahan alat (Kesalahan Instrumen) : kesalahan nol (zero error) akibat tidak berimpitnya titik nol skala dengan titik nol jarum penunjuk. kelelahan (fatigue) alat karena misalnya pegas yang dipakai telah lembek. gesekan antar bagian yang bergerak. dan sebagainya. Kesalahan ini bisa dihindari bila alat ukur diganti dengan yang lebih baik jika mungkin. B. Kesalahan kalibrasi yaitu ketidak-tepatan pemberian skala ketika pertama kali alat dibuat. Bisa dihindari dengan membandingkan alat tersebut dengan alat baku (standar). C. Kesalahan pribadi pengamat (Kesalahan Operatif) : Kesalahan parallax yaitu kesalahan akibat posisi mata saat pembacaan skala tidak tepat tegak lurus di atas jarum. Kesalahan interpolasi yaitu salah membaca kedudukan jarum diantara dua garis skala terdekat. Penguasaan prosedur dan ketangkasan penggunaan alat. Beberapa peralatan membutuhkan prosedur yang rumit, misalnya osiloskop, yang membutuhkan ketrampilan pemakaian yang cukup. Sikap pengamat, misalnya kelelahan maupun keseriusan pengamat. Sumber kesalahan ini dapat dihindari dengan sikap pengamatan yang baik, memahami sumber kesalahan dan berlatih sesering mungkin. D. Pemakaian alat pada kondisi berbeda dengan saat dikalibrasi, yaitu pada kondisi suhu, tekanan atau kelembaban yang berbeda. Itulah sebabnya perlu dicatat nilai variabel atau kondisi lingkungan saat eksperimen dilakukan, misalnya suhu dan tekanan udara di laboratorium. 2. Kesalahan Rambangan (random errors) Walupun kesalahan sistematis sudah berusaha dihindari, namun masih ada sumber kesalahan lain berasal dari luar sistem dan tak dapat dikuasai sepenuhnya: Gerak brown molekul udara yang dapat mempengaruhi penunjukan alat-alat halus seperti galvanometer. Fluktuasi tegangan listrik yang tak teratur yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran dengan alat-alat ukur listrik. Landasan (meja, lantai atau dudukan lain) alat yang bergetar akibat lalu lintas atau sumber lain.

2.

Noise atau bising pada rangkaian elektronika. Latar belakang radiasi kosmos pada pengukuran dengan pencacah radioaktif.

Jelaskan pengertian ketepatan dan ketelitian, standar deviasi, variansi, dan korelasi dalam analisa kimia. Jawab :

a. Ketepatan (accuracy) adalah kedekatan hasil analisis dengan nilai yang sebenarnya atau dapat diartikan sebagai kesamaan nilai yang didapat dalam percobaan dengan nilai yang ada diteori.Biasanya ketepatan merupakan ukuran kebalikan dari suatu kesalahan analisis, semakin besar ketepatan maka semakin kecil kesalahannya. b. Ketelitian (precision) merupakan kedekatan antara data yang satu dengan data yang lain dari suatu deret pengukuran yang dilakukan dengan cara yang sama. Biasanya dinyatakan sebagai simpangan baku atau simpangan relatif, varians, atau koefisien varians. c. Standar deviasi adalah sebuah ukuran penyebaran yang menunjukkan standar penyimpangan atau deviasi data terhadap nilai rata-ratanya, dimana semakin kecil standar deviasi yang didapatkan maka penyimpangan yang terjadi juga semakin kecil. d. Variansi (varians) adalah rata-rata hitung deviasi kuadrat setiap data terhadap rata-rata hitungnya.
3. Jelaskan fungsi Uji t, uji F dan uji untuk mengetahui outlayer data.

Jawab : Uji t berfungsi untuk membedakan rata-rata berdasarkan data dari sebuah populasi normal. Uji F berfungsi untuk untuk menentukan perbedaan variansi secara signifikan. Tes outlayer berfungsi untuk mendeteksi data yang memiliki perbedaan yang besar untuk diputuskan nilai yang dicurigai tersebut sebuah outlayer atau tidak.
4. Jelaskan apa fungsi kurva normal dalam analisa kimia

Jawab : Dalam analisa kimia kurva normal berguna untuk membandingkan hasil percobaan dengan standar percobaan.
5. Dari data dibawah ini hitung, standar deviasi, koefisien korelasi, dan apa kesimpulan yang bisa diambil Pengaruh pH larutan terhadap kapasitas penyerapan Cadmium (mg/g) No. pH Sorption capacity 1. 2.0 1.456 2. 2.5 1.973 3. 3.0 2.06 4. 4.0 2.78 5. 4.5 2.64 6. 5.0 2.18 7. 6.0 1.75 8. 6.5 1.43 9. 7.0 1.42 10. 7.5 1.23

Jawab : Standar deviasi (Sd) = 0,5323 Korelasi (r) = - 0,4242 Dari data percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa penyimpangan yang terjadi dalam percobaan ini cukup kecil karena nilai standar deviasi (Sd) yang didapatkan berada dalam kisaran nol (0,5323). Selain itu, karena nilai korelasi (r) hitung lebih kecil dari (r) tabel = 0,632, maka pengaruh pH larutan terhadap kapasitas penyerapan Cadmium tidak memiliki korelasi atau berkolerasi negatif.

You might also like