You are on page 1of 11

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Dalam rangka kegiatan study lapangan kelas XI SMAN 1 Indralaya Utara, para siswa-siswi SMAN 1 Indralaya Utara kelas XI melaksanakan kegiatan diluar sekolah untuk menambah wawasan dan pengalaman. Dengan memilih tujuan pergi menuju Museum Balaputra Dewa , Pulau Kemaro dan Bukit Siguntang, para siswa-siswi kelas XI SMAN 1 Indralaya Utara ingin mengetahui serta ingin mengamati jauh lebih dekat lagi tempat bersejarah Museum Balaputra Dewa, Pulau Kemaro dan Bukit Siguntang dengan cara menuju ketempat tersebut.

b. Tujuan : Mengunjungi dan meneliti peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Museum Balaputra Dewa Mengunjungi dan mengetahui sejarah Pulau Kemaro Mengunjungi dan meneliti peninggalan sejarah yang ada di Bukit Siguntang Mengetahui Sejarah dan legenda-legenda yang ada di kota Palembang Mengeahui legenda asal mula Pulau Kemaro Mengenal Raja-raja dan Putri Raja zaman dulu di Palembang

BAB 2 PEMBAHASAN
1. Laporan Ke Museum Balaputra Dewa
1.1 Ke Museum Balaputra Dewa

Museum Balaputra Dewa Palembang, Museum ini dibangun pada tahun 1877 dengan arsitektur tradisional Palembang di atas area seluas 23.565 meter persegi dan diresmikan pada tanggal 5 November 1984. Pada mulanya museum ini bernama Museum Negeri Propinsi Sumatera Selatan, selanjutnya berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1223/1999 tanggal 4 April 1990. Museum ini diberi nama Museum Negeri Propinsi Sumatera Selatan Bala Putra Dewa. Nama Bala Putra berasal dari nama seorang raja Sriwijaya yang memerintah pada abad VIII-IX yang mencapai kerajaan maritime. Di museum ini terdapat koleksi yang menggambarkan corak ragam kebudayaan dan alam Sumatera Selatan. Lokasinya terdiri berbagai benda histrografi, etnografi, feologi, keramik, teknologi modern, seni rupa, flora dan fauna serta geologi. Selain terdapat rumah limas dan Rumah Ulu Ali, kita dapat mengunjunginya dengan menggunakan kendaraan umum trayek km 12.

1.2 Analisis Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya


Di museum ini terdapat banyak peninggalan kerajaan sriwijaya seperti :

ARCA Megalit Wanita mendukung anak


Temuan dari Desa Tanjung Ara, Pasemah, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan

Porselin Cina

2. Laporan ke Pulau Kemaro


1.1 Ke Pulau Kemaro

Pulau Kemaro Palembang, Inilah salah satu potensi wisata Palembang. Pulau Kemaro mempunyai cerita yang unik sepanjang tahunnya. Pulau ini tidak pernah banjir ataupun digenangi air walau sungai musi sedang pasang, ini sebabnya pulau ini disebut Pulau Kemaro. Ada legenda menarik seputar pulau ini. Di Pulau ini terdapat Pagoda yang menjulang tinggi dan kelenteng yang usianya sudah ratusan tahun. Pulau ini menjadi pusat Cap Go Meh bagi umat TriDharma. Namun sejak beberapa tahun lalu, banyak juga yang tidak merayakan Cap Go Meh ikut mengunjungi pulau ini di saat hari Cap Go, karena semua angkutan sungai dan darat disediakan oleh panitia secara gratis. Juga adanya hiburan musik serta wayang. Kalau Cap Go Meh, pulau ini dikunjungi tidak hanya turis lokal, tapi juga dari mancanegara seperti Malaysia dan Singapura. Untuk mengunjungi pulau Kemaro ini ada beberapa jalur yang bisa ditempuh. Legenda pulau Kemaro ini sendiri berawal ketika terjadi pernikahan antara Putra dari Cina yang ingin akan menikah dengan putri kerajaaan Palembang, beberapa ratus tahun yang lalu. Bagaimana kisah lengkapnya? Datang saja langsung ke Pulau Kemaro ini, sekaligus menikmati wisatanya, bukan hanya dengar ceritanya.

1.2 Analisis Pulau Kemaro


Di Pulau Kemaro di temukan :

Makam Tan Bun An dan Siti Fatimah

Pagoda yang Menjulang Tinggi

Dan berikut ini adalah sedikit Legenda Pulau Kemaro

Inilah kisah cinta tragis yang pernah terjadi di Pulau Kemaro. Legenda yang terjadi pada zaman Kerajaan Palembang ini berawal saat Siti Fatimah dilamar oleh saudagar sekaligus Pangeran Tiongkok bernama Tan Bun Ann. Siti Fatimah mengajukan syarat pada Tan Bun Ann untuk menyediakan 9 guci berisi emas. Keluarga Tan Bun Ann pun menerima. Untuk mengurangi risiko perampasan bajak laut, guci berisi emas tersebut ditutupi dengan asinan sawi. Sesampai di dekat Pulau Kemaro, Tan Bun Ann terdorong untuk memeriksa isi guci. Melihat isinya yang cuma asinan sawi, ia pun kesal dan membuang guci-guci itu ke sungai. Guci terakhir yang ia lempar ternyata pecah dan di situlah ia melihat keping-keping emas. Merasa terlambat menyadari hal itu, Tan Bun Ann segera terjun ke sungai. Karena tak muncul-muncul alias tenggelam, pengawalnya pun ikut terjun mencarinya. Dua orang tersebut tenggelam pula. Melihat hal itu, Siti Fatimah pun berinisiatif terjun dengan niat membantu sambil berkata, "Jika ada tanah yang tumbuh di tepi sungai ini, maka di situlah kuburan saya." Ketiganya ternyata tidak pernah muncul ke permukaan. Maka, untuk mengenang mereka, dibuatlah makamnya di Pulau Kemaro.

3. Laporan ke Bukit Siguntang


1.1 Ke Bukit Siguntang

Bukit Seguntang atau kadang disebut juga Bukit Siguntang adalah sebuah bukit kecil setinggi 2930 meter dari permukaan laut yang terletak sekitar 3 kilometer dari tepian utara Sungai Musi dan masuk dalam wilayah kota Palembang, Sumatera Selatan. Secara administratif situs ini termasuk kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. Bukit ini berjarak sekitar 4 kilometer di sebelah barat daya pusat kota Palembang, dapat dicapai dengan menggunakan angkutan umum menuju jurusan Bukit Besar.

Di lingkungan sekitar bukit ini ditemukan beberapa temuan purbakala yang dikaitkan dengan kerajaan Sriwijaya yang berjaya sekitar kurun abad ke-6 sampai ke-13 masehi. Di puncak bukit ini terdapat beberapa makam yang dipercaya sebagai leluhur warga Palembang. Oleh masyarakat setempat, kompleks ini dianggap keramat dan menjadi tempat tujuan ziarah. Kini Kawasan ini menjadi Taman Purbakala untuk menjaga artefak-artefak yang mungkin masih belum terungkap.

1.2 Analisis ke Bukit Siguntang

Makam Raja Si gentar Alam

Makam Putri Kembang Dadar

BAB 3 Penutup

Kesimpulan
Bahwa tempat wisata di Palembang dapat menjadi pembelajaran, khususnya bagi siswa/siswi yang harus mengenal sejarah tentang kota palembang di masa Lampau. Pulau Kemaro, Taman Bukit Siguntang dan Museum Balaputra Dewa adalah salah satunya. Dengan mengetahui sejarah pulau Kemaro, makam-makam para Raja dan Putri Raja di Kerajaan Sriwijaya, dan peninggalan-peninggalan zaman purbakala merupakan contoh penerapan dalam kehidupan zaman dahulu.

Daftar Pustaka
www.wikipedia.com/bukit-siguntag-palembang http://travel.detik.com/read/2012/03/19/192832/1871454/1025/ada-kisah-cinta-di-pulaukemaro-palembang http://palembangnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117&Itemid= 27

Study Lapangan Sejarah


Museum Balaputra Dewa, Pulau Kemaro dan Taman Bukit Siguntang

D I S U S U N
Oleh : Abdullah Debby Ayu Andina Irwansyah Masayu Danilla Margiono Putri Wardarita Razali Taher Rizty Harum Maharani Viera Monica Guru pembimbing : Rahmini Fadhillah S.Pd

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN OGAN ILIR SMAN 1 Indralaya Utara Tahun Pelajaran 2012/2013

Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT, kami dapat menyusun laporan hasil studi lapagan yang dilaksanakan pada hari rabu minggu kemarin. Tidak kami pungkiri bahwa segala kekurangan berada didalam laporan kami, maka dari itu, kami terus mengharapkan masukan-masukan untuk hasil laporan kami ini. Di dalam laporan ini, kami rangkum semua hasil penelitian kami di Museum Balaputra Dewa, Pulau Kemaro, dan Taman Bukit Siguntang. Kami harapkan dengan adanya laporan ini, dapat menjadi acuan dan sumber informasi untuk semua orang. Kritik dan saran dapat membantu penyempurnaan penyusunan laporan selanjutnya. Mudah-mudahan laporan ini dapat berguna bagi sekolah dan dunia pendidikan pada umumnya.

Indralaya, 20 November 2011

Penyusun

You might also like