Professional Documents
Culture Documents
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
02
Bab
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor pendorong terjadinya korupsi; 2. Mahasiswa dapat membedakan faktor internal dan faktor eksternal penyebab terjadinya korupsi; 3. Mahasiswa dapat menyimpulkan faktor internal dan faktor eksternal pendorong prilaku korup; 4. Mahasiswa mampu mengeliminir sikap diri sendiri yang cenderung mendorong perilaku korup; 5. Mahasiswa dapat menumbuhkan sikap anti korupsi.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
POKOK BAHASAN : Faktor Penyebab Korupsi SUB POKOK BAHASAN : 1.Faktor Penyebab Korupsi; 2.Penyebab Korupsi dalam Perspektif Teori; 3.Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Korupsi.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
Faktor internal merupakan penyebab korupsi yang datang dari diri pribadi
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
BEBERAPA PENDAPAT
FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
Ketika perilaku materialistik dan konsumtif masyarakat serta sistem politik yang masih "mendewakan materi maka dapat "memaksa" terjadinya permainan uang dan korupsi (Ansari Yamamah : 2009)
Korupsi akan terus berlangsung selama masih terdapat kesalahan tentang cara memandang kekayaan.
Semakin banyak orang salah dalam memandang kekayaan, semakin besar pula kemungkinan orang melakukan kesalahan dalam mengakses kekayaan.
Bagaimana menurut anda perilaku orang-orang yang memandang kekayaan dan uang sebagai suatu hal yang punya arti segala-galanya? Bagaimana bentuk penyadaran yang tepat?
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
Isa Wahyudi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
M. Arifin
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
10
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
1. FAKTOR POLITIK
Perilaku korup seperti penyuapan, politik uang merupakan fenomena yang sering terjadi. Terkait dengan hal itu Terrence Gomes (2000) memberikan gambaran bahwa politik uang (money politic) sebagai use of money and material benefits in the pursuit of political influence.
12
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
2. FAKTOR HUKUM
Faktor hukum ini bisa lihat dari dua sisi, di satu sisi dari aspek perundang-undangan dan sisi lain adalah lemahnya penegakan hukum.
Tidak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan dalam aturan-aturan yang diskriminatif dan tidak adil; rumusan yang tidak jelas-tegas (non lex certa) sehingga multi tafsir; kontradiksi dan overlapping dengan peraturan lain (baik yang sederajat maupun yang lebih tinggi).
Praktik penegakan hukum juga masih dililit berbagai permasalahan yang menjauhkan hukum dari tujuannya. Secara kasat mata, publik dapat melihat banyak kasus yang menunjukan adanya diskriminasi dalam proses penegakan hukum termasuk putusan-putusan pengadilan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
13
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
3. FAKTOR EKONOMI
Faktor ekonomi juga merupakan penyebab terjadinya korupsi. Hal itu dapat dijelaskan dari pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi kebutuhan.
14
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
4. FAKTOR ORGANISASI
Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas, termasuk sistem pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban korupsi atau di mana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena membuka peluang atau kesempatan untuk terjadinya korupsi
Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh Kompas 29/7/2004 di kota Surabaya, Medan, Jakarta dan Makasar mengenai korupsi yang terjadi di tubuh organisasi kepemerintahan (eksekutif) maupun legislatif disebutkan bahwa tidak kurang dari 40% responden menilai bahwa tindakan korupsi dilingkungan birokrasi kepemerintahan dan wakil rakyat di daerahnya semakin menjadi-jadi. Hanya 20% responden saja yang berpendapat bahwa perilaku korupsi di Pemerintah Daerah dan DPRD masing-masing sudah berkurang.
15
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
4. FAKTOR ORGANISASI
Bagaimana organisasi pemerintahan di lingkungan saudara, apakah organisasi pemerintahannya cukup transparan, akuntabel, dan mempunyai pengawasan yang cukup baik? Saudara inventarisasi kegiatan apa saja yang cukup baik dan kegiatan apa saja yang mengandung perilaku korup yang mewarnai organisasi tersebut!
Diskusikan !
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
16
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
PROBLEM
18
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
19
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
TEORI PERILAKU KORUP TEORI MEANS-ENDS SCHEME : Robert Merton. menyatakan bahwa korupsi merupakan suatu perilaku manusia yang diakibatkan oleh tekanan sosial, sehingga menyebabkan pelanggaran norma-norma.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
20
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
21
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
22
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
FAKTOR INTERNAL, MERUPAKAN FAKTOR PENDORONG KORUPSI DARI DALAM DIRI, YANG DAPAT DIRINCI MENJADI:
Aspek Perilaku Individu Sifat tamak/rakus manusia. Moral yang kurang kuat Gaya hidup yang konsumtif.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
24
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
FAKTOR INTERNAL, MERUPAKAN FAKTOR PENDORONG KORUPSI DARI DALAM DIRI, YANG DAPAT DIRINCI MENJADI:
Aspek Sosial
Perilaku korup dapat terjadi karena dorongan perilaku keluarga. Kaum behavioris mengatakan bahwa lingkungan keluargalah yang secara kuat memberikan dorongan bagi orang untuk korupsi dan mengalahkan sifat baik seseorang yang sudah menjadi traits pribadinya. Lingkungan dalam hal ini malah memberikan dorongan dan bukan memberikan hukuman pada orang ketika ia menyalahgunakan kekuasaannya.
25
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
FAKTOR EKSTERNAL, PEMICU PERILAKU KORUP YANG DISEBABKAN OLEH FAKTOR DI sikap masyarakat terhadap Aspek LUAR DIRI PELAKU.
korupsi
Nilai-nilai di masyarakat kondusif untuk
terjadinya korupsi. Masyarakat kurang menyadari bahwa korban utama korupsi adalah masyarakat sendiri. Masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat korupsi. Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi akan bisa dicegah dan diberantas bila masyarakat ikut aktif dalam agenda pencegahan dan pemberantasan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
26
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
FAKTOR EKSTERNAL, PEMICU PERILAKU KORUP YANG DISEBABKAN OLEH FAKTOR DI LUAR DIRI PELAKU.
Aspek ekonomi
27
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
FAKTOR EKSTERNAL, PEMICU PERILAKU KORUP YANG DISEBABKAN OLEH FAKTOR DI LUAR DIRI PELAKU.
Aspek Organisasi
Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan Tidak adanya kultur organisasi yang benar Kurang memadainya sistem akuntabilitas yang benar Kelemahan sistim pengendalian manajemen Lemahnya pengawasan
28
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
Selamat datang generasi muda anti-korupsi Indonesia akan lebih baik jika tanpa korupsi
Lomba poster KPK, Karya : Christian Tumpak
29
Terimakasih kepada: Institut Teknologi Bandung, Universitas Paramadina, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Semarang, UNIKA Soegijapranata, dan KPK, TIRI, ICW Produksi: Bagian Hukum dan Kepegawaian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI copyrights dikti 2012