Professional Documents
Culture Documents
Sejarah: Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Tujuan Pembangunan Milenium, adalah sebuah paradigma pembangunan global, dideklarasikan Konperensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000. Dasar hukum dikeluarkannya deklarasi MDGs adalah Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa Nomor 55/2 Tangga 18 September 2000, (A/Ris/55/2 United Nations Millennium DevelopmentGoals). Semua negara yang hadir dalam pertemuan tersebut berkomitment untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari program pembangunan nasional dalam upaya menangani penyelesaian terkait dengan isu-isu yang sangat mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan. Pengertian: Sasaran Pembangunan Milenium (bahasa Inggris : Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York ada bulan September 2000 tersebut. Pemerintah Indonesia turut menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York tersebut dan menandatangani Deklarasi Milenium itu. Deklarasi berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah sasaran pembangunan dalam Milenium ini (MDG), sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Penandatanganan deklarasi ini merupakan komitmen dari pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi lebih dari separuh orang-orang yang menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya, mengentaskan kesenjangan jender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi kematian anak balita hingga 2/3 , dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih pada tahun 2015. Adapun Tujuan / Sasaran MDGs: a. Memberantas kemiskinan dan kelaparan Mengurangi sampai setengah jumlah penduduk yang hidup dengan penghasilan kurang dari satu dollar perhari Mengurangi sampai setengah jumlah penduduk yang kelaparan b. Mewujudkan pendidikan dasar bagi semua Menjamin agar semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan jenjang pendidikan dasar c. Mendorong kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan Menghapus ketidaksetaraan jender dalam jenjang pendidikan dasar dan menengah pada tahun 2005, dan di semua tingkat pendidikan pada tahun 2015 d. Menurunkan angka kematian balita
Mengurangi dua pertiga dari anka tingkat kematian anak di bawah usia lima tahun e. Meningkatkan kesehatan ibu Mengurangi tiga perempat dari angka tingkat kematian ibu f. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya Menghentikan dan mengurangi laju penyebaran HIV/AIDS Menghentikan dan mengurangi laju penyebaran malaria serta penyakit menular utama lainnya g. Menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup Mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan programprogram di tingkat nasional serta mengurangi perusakan sumber daya alam Mengurangi sampai setengah jumlah penduduk yang tidak memiliki akses kepada air bersih yang layak minum Berhasil meningkatkan kehidupan setidaknya 100 juta penghuni kawasan kumuh pada tahun 2020 h. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan mengembangkan lebih lanjut sistem perdagangan dan keuangan terbuka yang berdasar aturan, dapat diandalkan dan tidak diskriminatif. Termasuk komitmen melaksanakan tata pemerintahan yang baik, pembangunan dan pemberantasan kemiskinan baik secara nasional maupun internasional menangani kebutuhan khusus negara-negara yang kurang berkembang. Mencakup pemberian bebas tarif dan bebas kuota untuk ekspor mereka; keringanan pembayaran hutang bagi negaranegara miskin yang terjerat hutang; pembatalan hutang bilateral; dn pemberian bantuan pembangunan yang lebih besar untuk negara-negara yang berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan c) menangani kebutuhan khusus negara-negara yang terkurung daratan dan negaranegara kepulauan kecil yang sedang berkembang.
Indikator global atau nasional untuk memonitoring pencapaianTarget ke empat yaitu angka kematian balita, angka kematian bayi dan proporsi campak pada bayi yang telah mencapai usia 1 tahun.
Indiktor lokal untuk memonitoring pencapaian target keempat yaitu pemantauan terhadap pencapaian target MDGs untuk tingkat lokal kabupaten/kota dan kecamatan yang dapat dilakukan dengan indikator proksi tertentu.
INDIKATOR GLOBAL ATAU NASIONAL UNTUK MEMONITORING PENURUNAN ANGKA KEMAATIAN ANAK
Sumber datanya dapat melalui Survey dan atau Catatan data kematian balita yang meninggal di sarana kesehatan
Definisi operasional dari angka kematian bayi terdahulu harus diketahui yaitu pengertian dari Lahir Mati yaitu Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Kemudian Kematian Bayi yaitu Kematian yang terjadi pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun. Rumusnya
Sumber datanya dapat melalui survei atau catatan data kematian bayi yang meninggal di sarana kesehatan
Sumber datanya dapat diperoleh melalui Catatan Program Imunisasi di Puskesmas atau Form LB3 dan atau Program Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
INDIKATOR LOKAL UNTUK MEMONITORING KEMAJUAN KABUPATEN DAN KECAMATAN Angka kematian anak dan angka kematian bayi untuk tingkat Kecamatan tidak tepat jika diperoleh dari survey yang berskala nasional. Hal ini karena rancangan sampel diperuntukkan untuk menggambarkan angka kematian anak dan bayi tingkat Kabupaten dan atau tingkat propinsi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk menggambarkan angka kematian anak dan angka kematian bayi digambarkan dengan indikator program yang dilaksanakan dalam upaya menurunkan angka kematian balita dan angka kematian bayi, antara lain persentase BBLR, cakupan kunjungan bayi, persentase pemberian vitamin A, cakupan pemberian ASI eklusif, pemantauan pertumbuhan menggunakan data SKDN. Berikut ini adalah definisi operasional, rumus dan sumber data indikator tersebut.
Perlu diingat BBLR sebagai masalah kesehatan masyarakat apabila prevalensi 5 % Sumber data dapat diperoleh Catatan Program Gizi di Puskesmas (PWS Gizi, & LB3 KIA) dan atau Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (PWS Gizi, SIRS/RB)
Sumber datanya berupa Catatan Program Gizi di Puskesmas (LB3 Gizi) dan atau Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (LB3 Gizi, PWS Gizi)
S adalah Seluruh balita yang ada di wilayah kerja K adalah jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS atau buku KIA D adalah jumlah seluruh balita yang Ditimbang N adalah balita yang Naik berat badannya sesuai dengan garis pertumbuhan
Rumusnya
Catatan: Presentase N/D merupakan indikator keberhasilan program Sumber datanya dapat diperoleh Catatan Program Gizi di Puskesmas (LB3 Gizi) dan atau Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (LB3 Gizi/ PWS Gizi)
Sumber datanya berupa Catatan Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas atau Form LB3 dan atau Program Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Sumber datanya dapat diambil pada Catatan Program Gizi di Puskesmas atau Form LB3 dan atau Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Perlu diperhatikan Target cakupan pemberian ASI Ekslusif 0-6 bulan adalah 80 %. Contoh bila pada bulan januari ada 10 bayi berusia 6 bulan, ada 3 bayi yang hanya memberikan ASI saja dari sejak lahir berarti cakupannya adalah 3/6 x100% = 50%. Sumber datanya berupa Catatan Program Gizi di Puskesmas (LB3 Gizi, LB3 KIA, Kohort ASI) dan atau Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (LB3 Gizi, LB3 KIA)
Sumber datanya dapat diperoleh Catatan Program Imunisasi di Puskesmas atau Form LB3 dan atau Program Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Perlu diketahui MDGs Merupakan kesepakatan tujuan pembangunan yang disarikan dari berbagai konferensi dan pertemuan tingkat dunia sepanjang dekade 1990, yang bermuara pada dikeluarkannya Deklarasi Millenium pada tahun 2000. Berangkat dari Deklarasi tersebut maka United Nation on Development Programme (UNDP) telah bekerja sama dengan departemen PBB lainnya, Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) untuk menyepakati tujuan, target, dan indikator yang terukur untuk menilai kemajuannya. Keseluruhannya dari Millenium Development Goals terdiri dari 8 tujuan, 18 target, dan lebih dari 40 indikator, Pada tahun 2002 Pemimpin dunia telah menyepakati pencapaian Millenium
Development Goals yang selanjutnya disingkat MDGs. Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) ini harus dicapai dalam kurun waktu 1990-2015, Pertama ; Memberantas kemiskinan dan kelaparan, Kedua ; Mewujudkan pendidikan dasar, Ketiga ; Meningkatkaan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, Keempat; Mengurangi angka kematian bayi, Kelima ; Meningkatkan kesehatan ibu, Keenam; Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya, Ketujuh ; Pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan dan Kedelapan ; Mengembangkan kemitraan global dalam pembangunan.