You are on page 1of 20

MAKALAH ILMU KOMUNIKASI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DAN MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN Sebelum melanjutkan kepada pembahasan kita sebagai mahasiswa/i dakwah BKI, seharusnya kita mengetahui dulu apa itu istilah modern modern berasal dari kata latin modernus yang secara harfiyah berarti mutakhir atau baru saja, yang dapat diartikan pula tidak kuno atau tidak tradisional. Pendapat mengenai makna sebenarnya dari istilah modern itu diantara para ahli tidak ada yang sama; dengan lain perkataan, tidak ada kejelasan tentang konsep memodernkan atau konsep modernisasi yang sering dikaitkan dengan pembangunan bangsa dan masyarakat itu. Adapun konsep modernisasi dapat menunjukkan jalan ke arah terintegrasinya semua kelompok dalam masyarakat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan itu, dan memberikan petunjuk nilai-nilai mana yang harus dipertahankan, mana yang harus dikembangkan dan mana yang harus diubah. Begitu juga istilah kelestarian dan istilah bangsa sudah jelas dan gamblang artinya, yang perlu diberi penegasan ialah kalau kedua istilah itu digabungkan hingga menjadi satu istilah, beberapa rumusan ketahanan nasional meliputi empat pertanda, yaitu: 1. Kepribadian Nasional (Identitas Nasional) 2. Persatuan dan Kesatuan Nasional 3. Kemampuan Nasional 4. Disiplin Nasional

Konsep ketahanan nasional dengan ke empat pertanda tersebut diatas dengan keempat pertanda tersebut diatas mengandung unsur-unsur yang dapat dijadikan unsur-unsur bagi konsepkonsep kelestarian bangsa, konsep kelestarian bangsa perlu pengesahan secara resmi oleh

pemerintah dan diumumkan secara luas sehingga segala kegiatan dalam hubungannya dengan modernisasi terarahkan kepadanya.

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Modernisasi. Istilah "modern", berasal dari perkataan Latin modernus yang secara harfiah berarti "mutakhir" atau "baru saja", yang dapat diartikan pula "tidak kuno" atau "tidak tradisional". Pendapat mengenai makna sebenarnya dari istilah modern itu di antara Para ahli tidak ada yang sama; dengan lain perkataan, tidak ada kejelasan terutama konsen memodernkan atau konsen modernisasi yang sering dikaitkan dengan pembangunan bangsa dan masyarakat itu. Ketidakjelasan konsep tali terbukti dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: a. Apa artinya modernisasi?

b. Bagaimana berlangsungnya masyarakat hingga menjadi modern? c. Bagaimana seseorang menjadi modern?

d. Mana yang lebih dahulu muncul: lembaga modern atau orang modern? e. Bagaimana kaitan manusia modern dengan lembaga modern? Para sarjana Barat berpendapat bahwa titik tolak pendefinisian modernisasi bukan Bari ciri masyarakat, melainkan dari ciri manusianya. Pengertian modernisasi bertitik berat pada cara berpikir baru (new ways of thinking) yang memungkinkan orang-orang menciptakan dan membuat masyarakat modern, industri modern, dan pemerintahan modern. Mereka beranggapan bahwa masyarakat modern diberi ciri oleh perkembangan pengetahuan baru, kapasitas untuk mengerti bahasa alam dan menerapkannya bagi kesejahteraan manusia. Para cendekiawan Indonesia pada umumnya mempunyai pendapat yang sama bahwa modernisasi di Indonesia merupakan proses pergeseran dari masyarakat kebudayaan agraris pedesaan ke masyarakat kebudayaan industri perkotaan. Mereka sama-sama berpendapat bahwa makna modern tidak dapat diartikan sebagai kebalikan dari tradisional dan bahwa apa yang berbau tradisional tidak selalu berarti buruk.

Persoalan modernisasi adalah masalah kebahagiaan. Kenyataan menunjukkan bahwa dalam upaya mencapai kebahagiaan masyarakat, terjadi pertarungan antara kelompok tertentu dengan selera tertentu di satu pihak dan kelompok lain yang mempunyai selera lain di lain pihak. Masing-masing berusaha menciptakan masyarakat yang sesuai dengan seleranya sendiri-sendiri. Ahli-ahli ekonomi beranggapan bahwa ekonomi adalah yang lebih penting dari segalanya. Modernisasi bagi kelompok ini adalah modernisasi ekonomi. ItPara agamawan menganggap agama lebih penting daripada yang lain. Kelompok ini bersedia berkelahi, bahkan kalau perlu berperang, jika agama mereka ditindas. Orang-orang politik mengklaim "politik sebagai panglima". Kelompok ini menganggap politik mahapenting karena segalanya ditentukan oleh politik. Pentingnya konsep modernisasi ialah untuk mencegah terjadinya pertarungan antara kelompok, yang satu dengan yang lainnya akibat rasa diri paling penting juga untuk menjaga jangan sampai terjadi benturan-benturan antara nilai yang satu dan nilai lainnya. Konsep modernisasi dapat menunjukkan jalan ke arah terintegrasinya semua kelompok dalam masyarakat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dan memberikan petunjuk nilai-nilai mana yang harus dipertahankan, mana yang di harus dikembangkan, mana yang harus diubah. Seperti pembangunan, modernisasi juga adalah suatu proses dengan dimensi, faktor, aspek, dan faset yang begitu banyak dan rumit, bisa menyebabkan pelaksanaannya tidak selancar yang diharapkan. Dan rumitnya modernisasi di ndonesia disebabkan oleh subjek dan objeknya adalah manusia-manusia pluralis heterogen, terdiri atas suku-suku bangsa dengan nilai-nilai budaya yang berbeda satu sama lain kendatipun dipersatukan oleh Pancasila.

Heterogenitas tersebut menimbulkan kepekaan agama, golongan, dan lain-lain yang sewaktu-waktu dapat mengancam kelestarian bangsa, bangsa Indonesia yang diperjuangkan begitu lama dengan pengorbanan yang begitu banyak. Prof. Dr. Kuntjaraningrat dalam karyanya yang berjudul Modernisasi Bukan Westernisasi menyatakan bahwa modernisasi dapat dilaksanakan dengan, memberikan contoh, persuasi, penerangan, pendidikan, dan sistem perangsang. Dalam pada itu, Alex Inkeles dalam karyanya, "The Modernization of Man", mengatakan bahwa ciri manusia modern terdiri atas dua hal: internal dan eksternal. Yang pertama meliputi sikap, nilai, dan perasaan, yang kedua menyangkut lingkungan. Dalam hubungan ini ia menyatakan bahwa komunikasi massa merupakan faktor yang sangat berpengaruh. Teknologi elektronik yang semakin maju dan berkembang telah menyebabkan dunia semakin kecil. Pesan komunikasi yang lalu tidak mungkin disampaikan ke suatu tempat yang jaraknya jauh, kini dengan radio dan televisi melalui satelit komunikasi dapat sampai dalam ukuran detik. Kita terpukau oleh produk Revolusi Elektronika itu, lupa bahwa ia merusak nilainilai yang membina dan mempertahankan kelestarian bangsa. B. Modernisasir dan Kelestarian Bangsa Istilah kelestarian dan istilah bangsa sudah jelas dan gamblang artinya. Yang perlu diberi penegasan ialah kalau kedua istilah itu digabungkan hingga menjadi satu istilah. Apa makna kelestarian bangsa itu? Ini harus jelas dulu dan kemudian menjadi mapan sebab modernisasi harus selaras dengan kelestarian bangsa. Kalau kelestarian bangsa itu kabur sehingga kemudian menjadi goyah, maka pelaksanaan modernisasi akan menjumpai berbagai problem: menghamburkan tenaga, pikiran, waktu, dan biaya.

Berdasarkan hal di atas, kelestarian bangsa memerlukan suatu konsep. Dalam hubungan ini tepat apabila konsep Ketahanan Nasional dari ABRI dijadikan konsep kelestarian bangsa, setidak-tidaknya dijadikan pola dengan mengambil unsur-unsur daripadanya. Tampaknya makna Ketahanan Nasional identik dengan makna kelestarian bangsa. Lemhanas merumuskan Ketahanan Nasional sebagai: "Kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan Kekuatan Nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan ancaman Bari dalam dan luar, yang langsung atau tidak langsung membahayakan kehidupan bangsa dan membahayakan perjuangan mengejar Tujuan Nasional." Rumusan Ketahanan Nasional meliputi empat pertanda. Meskipun demikian, keempat pertanda ini merupakan suatu kebulatan dan saling berhubungan (bergantung). Keempat pertanda tersebut adalah: a. Kepribadian Nasional (Identitas Nasional)

b. Persatuan dan Kesatuan Nasional c. Kemampuan Nasional

d. Disiplin Nasional Kepribadian Nasional dapat dijabarkan sebagai: a. keseluruhan sikap, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia yang merupakan ciri-ciri khusus (mental-spiritual-fisik-material) yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain; b. pencerminan kebudayaan Indonesia yang diukur dari keseluruhan cipta, cita, rasa, karsa, dan karyan a an bersendikan Pancasila yang c. nilai-nilai yang meliputi:

1) Kesadaran bangsa Indonesia

2) Kebanggaan akan tradisi dan sejarah bangsanya, 3) Kesediaan mengabdi dan berkorban untuk bangsa dan negara, 4) Perasaan senasib dan sepenanggungan dengan sesama warga bangsa Indonesia. Pertanda yang kedua, yakni Pessatuan dan Kesatuan Nasional, berarti: a. Suasana prsatuan yang ditandai oleh adanya kehidupan yang rukun dan damai, bebas dari segala perselisihan; b. Suasana kesatuan yang ditandai oleh adanya ikatan yang kokoh di antara para anggota masyarakat, berwujud loyalitas, kebanggaan, saling pengertian, dan kerja sama. Kemampuan Nasional sebagai pertanda ketiga dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Kemampuan Nasional adalah suatu kondisi, baik mental-spiritual maupun fisik-material, yang dimiliki oleh bangsa sebagai sarana dan syarat untuk mencapai, mempertahankan, dan memelihara tujuan nasional. b. Kemampuan Nasional pada dasarnya terdiri atas dua unsur, yakni: 1) perasaan Jaya mampu, 2) kemampuan yangyata. Perwujudan kedua unsur ini merupakan nilai dan ketangkasan juang yang meliputi segala aspek kehidupan. c. Kemampuan di peroleh ada taraf pertama melalui pendidikan kursus latihan yang kemudian dikembangkan dlam praktek sehingga mewujudkan hasil yang nyata. Pertanda yang terakhir, yakni Disiplin Nasional, berarti:

a.

Pernyataan sikap mental bangsa yang melahirkan persesuaian antara tingkah laku dan perbuatan dengan kaidah-kaidah yang berlaku bags bangsa dan negara dengan dilandasi oleh keikhlasannya,

b.

Wujud kesadaran berbangsa dan bernegara yang menimbulkan rasa tanggung jawab terhadap negara dan bangsa. Konsep Ketahanan Nasional dengan keempat pertanda tersebut di atas mengandung unsur-unsur yang dapat dijadikan unsur-unsur bagi konsep-konsep kelestarian bangsa. Konse kelestarian bangsa perlu pengesahan secara resmi oleh pemerintah dan diumumkan secara luas sehingga segala kegiatan dalam hubungan modernisasi terarahkkan kepadanya. Demikianlah pentingnya keselarasan antara konsep modernisasi dan konsep kelestarian bangsa bagi rakyat Indonesia yang tengah menggiatkan diri dari dalam pembangunan nasional Pelita demi Pelita. Dengan adanya konsep tersebut. teknologi elektroik, terutama teknologi komunikasi elektronik di satu pihak tidak akan menimbulkan dampak negatif pada masyarakat; di lain pihak dapat dimanfaatkan bagi kemajuan bangsa yang diidam-idamkan sejak kemerdekaan diproklamasikan, bahkan sejak zaman penjajahan. pemerintah dan dengan hubungannya dengan

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Modern adalah berasal dari kata latin modernus yang secara harfiyah berarti mutakhir atau baru saja, yang dapat diartikan pula tidak kuno atau tidak tradisional. Adapun kelestarian dan istilah bangsa sudah jelas dan gamblang artinya, yang perlu diberi penegasan ialah kalau kedua istilah itu digabungkan hingga menjadi satu istilah. Demikianlah bahwa pentingnya keseluruhan antara konsep modernisasi dan konsep kelestarian bangsa bagi rakyat Indonesia yang tengah menggiatkan diri dalam pembangunan nasional pelita demi pelita. Dengan adanya konsep tersebut terknologi elektronik, terutama terknologi komunikasi elektronik disatu pihak, tidak akan menimbulkan dampak negative pada masyarakat, dipihak lain dapat dimanfaatkan bagi kemajuan bangsa yang diidam-idamkan sejak kemerdekaan diproklamasikan, bahkan sejak zaman penjajahan. B. Saran Saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, maupun dari penyampaian, harapan saya kepada semua pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran kepada saya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Hendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi. 1984. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi suatu Pengantar. 2007. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

MAKALAH PENGATAR ILMU KOMUNIKASI


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi untuk kontak sosial. Melalui komunikasi seseorang tumbuh dan belajar, menemukan pribadi kita dan orang lain, kita bergaul, bersahabat, bermusuhan, mencintai atau mengasihi orang lain, membenci orang lain dan sebagainya. Secara sederhana komunikasi dapat dirumuskan sebagai proses pengoperan isi pesan berupa lambang-Iambang dari komunikator kepada komunikan. Apabila seseorang berbicara dan temannya tidak mendengarkan dia, maka di sini tidak ada pembagian dan tidak ada komunikasi. Apabila orang pertarna menulis dalam bahasa Inggris dan orang kedua tidak dapat membaca bahasa Inggris, maka tidak ada pembagian dan tidak ada komunikasi. Pada dasarnya komunikasi tidak hanya berupa memberitahukan dan mendengarkan saja. Komunikasi harus mengandung pembagian ide, pikiran, fakta atau pendapat. B. Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang Komunikasi Antar Pribadi dan untuk memperdalam pengetahuan kita terutama mahasiswa Ilmu Komunikasi. C. Rumusan Masalah 1. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi 2. Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi 3. Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi 4. Ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi 5. Unsur Pokok Komunikasi Antar Pribadi 6. Prinsip Komunikasi Antar Pribadi 7. Hal-hal yang Mempengaruhi Komunikasi Antar Pribadi BAB II

PEMBAHASAN A. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi antar pribadi mungkin bisa diartikan sebagai komunikasi antar individu. Ada terdapat banyak definisi mengenai komunikasi antar pribadi, dari sumber ada beberapa definisi komunikasi antar pribadi menurut para ahli, antara lain : 1. 2. Menurut Little John, komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu. Menurut Hardjana, Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima dapat menanggapi secara langsung pula. 3. Menurut wiryanto, komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang. 4. De Vito mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang yang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang berlangsung. Berdasarkan pengertian beberapa ahli di atas kami menyimpulkan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi timbal balik yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima melalui media tertentu dan menimbulkan efek. B. Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi Menurut Judi C. Pearson, karakteristik komunikasi antar pribadi adalah : 1. Komunikasi antar pribadi dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pemaknaan berpusat pada diri kita, artinya dipengaruhi oleh pengalaman dan pengamatan kita. 2. Komunikasi antar pribadi bersifat transaksional. Anggapan ini mengacu pada pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak dan bersifat sejajar, menyampaikan dan menerima pesan. 3. Komunikasi antar pribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi. Artinya isi pesan dipengaruhi oleh hubungan antar pihak yang berkomunikasi. 4. Komunikasi antar pribadi mensyaratkan kedekatan fisik antar pihak yang berkomunikasi.

5.

Komunikasi antar pribadi melibatkan pihak-pihak yang saling bergantung satu sama lainnya dalam proses komunikasi.

6.

Komunikasi antar pribadi tidak dapat diubah maupun diulang. Jika kita salah mengucapkan sesuatu pada pasangan maka tidak dapat diubah. Bisa memaafkan tapi tidak bisa melupakan atau menghapus yang sudah dikatakan.

7.

Komunikasi antar pribadi berlangsung antar dua individu, karenanya pemahaman komunikasi dan hubungan antar pribadi menempatkan pemahaman mengenai komunikasi dalam proses psikologis. Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat di dalamnya.

C.

Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi Tiga pendekatan utama tentang pemikiran komunikasi antar pribadi berdasarkan:

1.

Komponen-Komponen Utama Bittner (1985:10) menerangkan bahwa Komunikasi Antar Pribadi berlangsung, bila pengirim menyampaikan informasi berupa kata-kata kepada penerima dengan menggunakan medium suara manusia (human voice). Menurut Barnlund (dikutip dalam Alo Liliweri: 1991), ciri-ciri mengenali Komunikasi Antar Pribadi sebagai berikut:

1. Bersifat spontan. 2. Tidak berstruktur. 3. Kebetulan. 4. Tidak mengejar tujuan yang direncanakan. 5. Identitas keanggotaan tidak jelas. 6. Terjadi sambil lalu.

2.

Hubungan Diadik

Hubungan diadik mengartikan Komunikasi Antar Pribadi sebagai komunikasi yang berlangsung antara dua orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas. Untuk memahami perilaku seseorang, harus mengikutsertakan paling tidak dua orang peserta dalam situasi bersama (Laing, Phillipson, dan Lee (1991:117). Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan Komunikasi Antar Pribadi sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat komunikasi ini adalah: 1. Spontan dan informal. 2. Saling menerima feedback secara maksimal. 3. Partisipan berperan fleksibel. Trenholm dan Jensen (1995:227-228) mengatakan tipikal pola interaksi dalam keluarga menunjukkan jaringan komunikasi. 3. Pengembangan Komunikasi antar pribadi dapat dilihat dari dua sisi sebagai perkembangan dari komunikasi impersonal dan komunikasi pribadi atau intim. Oleh karena itu, derajat komunikasi antar pribadi berpengaruh terhadap keluasan dan kedalaman informasi sehingga merubah sikap. Pendapat Berald Miller dan M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental tentang semakin banyak komunikator mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter antar pribadi yang terbawa dalam komunikasi tersebut. Edna Rogers (2002: 1), mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses komunikasi antar pribadi mengasumsikan bahwa komunikasi antar pribadi membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi.

D. Ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi Menurut de Vito dalam Tamsil (2005:30), ciri-ciri komunikasi antar pribadi antara lain : 1. Keterbukaan (Opennes) Sikap keterbukaan paling tidak menunjuk pada dua aspek dalam komunikasi antarpribadi. Pertama, kita harus terbuka pada orang lain yang berinteraksi dengan kita, yang penting adalah

adanya kemauan untuk membuka diri pada masalah-masalah yang umum, agar orang lain mampu mengetahui pendapat, gagasan, atau pikiran kita sehingga komunikasi akan mudah dilakukan. Kedua, dari keterbukaan menunjuk pada kemauan kita untuk memberikan tanggapan terhadap orang lain secara jujur dan terus terang terhadap segala sesuatu yang dikatakannya. 2. Positif (Positiveness) Memiliki perilaku positif yakni berpikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain. 3. Kesamaan (Equality) Keefektifan komunikasi antarpribadi juga ditentukan oleh kesamaan-kesamaan yang dimiliki pelakunya. Seperti nilai, sikap, watak, perilaku, kebiasaan, pengalaman, dan sebagainya. 4. Empati (Empathy) Empati adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada posisi atau peranan orang lain. dalam arti bahwa seseorang secara emosional maupun intelektual mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain. 5. Dukungan (Supportiveness) Komunikasi antarpribadi akan efektif bila dalam diri seseorang ada perilaku supportif. Maksudnya satu dengan yang lainnya saling memberikan dukungan terhadap pesan yang disampaikan.

E.

Unsur Pokok Komunikasi Antar Pribadi Dalam komunikasi antar pribadi terdapat lima unsur pokok, yaitu :

1. Pengirim pesan atau komunikator adalah individu yang menyampaikan pesan kepada penerima pesan atau informasi. 2. Penerima pesan atau komunkan adalah individu yang menerima pesan yang dikirim oleh pengirim pesan atau informasi. 3. Pesan adalah hal/sesuatu yang disampaiakan oleh komunikator kepada komunikan.

4.

Media adalah perantara atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima.

5. Efek adalah akibat yang ditimbulkan dari pesan berupa respon atau tanggapan.

F.

Prinsip Komunikasi Antar Pribadi

1. Komunikasi adalah Paket Isyarat Perilaku komunikasi, apakah ini melibatkan pesan verbal, isyarat tubuh, atau kombinasi dari keduanya, biasanya terjadi dalam paket. Biasanya, perilaku verbal dan nonverbal saling memperkuat dan mendukung. Semua bagian dari sistem pesan biasanya bekerja bersama-sama untuk mengkomunikasikan makna tertentu. 2. Komunikasi adalah Proses Penyesuaian Komunikasi hanya dapat terjadi bila para komunikatornya menggunakan sistem isyarat yang sama. Ini jelas kelihatan pada orang-orang yang menggunakan bahasa berbeda. Anda tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain jika sistem bahasa anda berbeda. Tetapi, prinsip ini menjadi sangat relevan bila kita menyadari bahwa tidak ada dua orang yang menggunakan sistem isyarat yang persis sama. Orang tua dan anak, misalnya, bukan hanya memiliki perbedaan kata yang berbeda, melainkan juga mempunyai arti yang berbeda untuk istilah yang mereka gunakan. 3. Komunikasi Mencakup Dimensi Isi Dan Hubungan Komunikasi, setidak-tidaknya sampai batas tertentu, berkaitan dengan dunia nyata atau sesuatu yang berada di luar (bersifat ekstern bagi) pembicara dan pendengar. Tetapi, sekaligus, komunikasi juga menyangkut hubungan di antara kedua pihak. Sebagai contoh, seorang atasan mungkin berkata kepada bawahannya, Datanglah ke ruang saya setelah rapat ini. Pesan sederhana ini mempunyai aspek isi (kandungan, atau content) dan aspek hubungan (relational). 4. Komunikasi Melibatkan Transaksi Simetris dan Komplementer Hubungan dapat berbentuk simetris atau komplementer. Dalam hubungan simetris dua orang saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya. Jika salah seorang mengangguk, yang lain mengangguk, jika yang satu menampakkan rasa cemburu, yang lain memperlihatkan rasa cemburu; jika yang satu pasif, yang lain pasif.

Hubungan ini bersifat setara (sebanding), dengan penekanan pada meminimalkan perbedaan di antara kedua orang yang bersangkutan. 5. Rangkaian Komunikasi Dipunkuasi Peristiwa komunikasi merupakan transaksi yang kontinyu. Tidak ada awal dan akhir yang jelas. Sebagai pemeran serta atau sebagai pengamat tindak komunikasi, kita membagi proses kontinyu dan berputar ini ke dalam sebab dan akibat, atau ke dalam stimulus dan tanggapan. Artinya, kita mensegmentasikan arus kontinyu komunikasi ini ke dalam potongan-potongan yang lebih kecil. Kita menamai beberapa di antaranya sebagai sebab atau stimulus dan lainnya sebagai efek atau tanggapan. G. Hal-hal yang Mempengaruhi Komunikasi Antar Pribadi Menurut Jalaludin Rakhmat, bahwa komunikasi antar pribadi dipengaruhi oleh persepsi interpersonal, konsep diri, atraksi interpersonal, dan hubungan interpersonal. 1. Persepsi interpersonal Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi inderawi. Persepi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang (komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan mengakibat kegagalan komunikasi. 2. Konsep diri Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu: a. c. d. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah Menerima pujian tanpa rasa malu Menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubah. Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu: b. Merasa stara dengan orang lain

Nubuat yang dipenuhi sendiri. Karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik. Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru. Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi perlu. Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian selektif). 3. Atraksi interpersonal Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Komunkasi antarpribadi dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal: a. Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak sematamata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif. b. Efektivitas komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul dengan denganorang-orang yang kita benci akan membuat kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari komunikasi. 4. Hubungan interpersonal Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajad keterbukaan orang untuk

mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi. Miller (1976) dalam Explorations in Interpersonal Communication, menyatakan bahwa Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut hubungan simbiosis antara komunikasi dan perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi timbal balik yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima melalui media tertentu dan menimbulkan efek. Komunikasi antar pribadi berlangsung antara dua individu, karenanya pemahaman komunikasi dan hubungan antar pribadi menempatkan pemahaman mengenai komunikasi sebagai proses psikologis. Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat di dalamnya. B. Saran

Komunikasi antar pribadi bukanlah suatu hal yang sederhana, dan seorang komunikator harus memiliki kemampuan yang memadai untuk dapat berkomunikasi dengan baik agar dapat menyampaikan makna yang sebenarnya dari pesan yang disampaikan dan dapat mempengaruhi orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
1. 2. 3. 4. 5. Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya. Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya. Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California: Wadsworth Publishing Company. http://www.lusa.web.id/komunikasi-antar-pribadi_(interperson_communication)komunikasidan-konseling-lusa (Lusa, May 04, 2009). http://www.minipr.bolgspot.com/komunikasi-antar-pribadi (June 1, 2010 at 12:39 AM)

You might also like