You are on page 1of 1

Pemanfaatan Gliserol Hasil Samping Produksi Biodiesel Jarak Pagar sebagai Komponen Coal Dust Suppressant

Anas Bunyamin, Erliza Hambali dan Ani Suryani Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi LPPM - IPB ABSTRAK Perkembangan industri biodiesel dari minyak jarak pagar tidak berlangsung lama karena masih rendahnya nilai tambah biodiesel dan produk turunan lainnya, apalagi setelah harga minyak bumi kembali stabil. Salah satu upaya peningkatan nilai tambah produk industri biodiesel jarak pagar adalah pemanfaatan gliserol hasil samping produksi biodiesel sebagai produk yang bernilai ekonomis yang tinggi. Gliserol dapat dikembangkan sebagai komponen di dalam formula Coal Dust Suppressant (CDS) yang diperlukan untuk mencegah terjadinya pencemaran udara oleh debu batubara. Debu batubara merupakan penyebab timbulnya permasalahan kesehatan dan lingkungan. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif pemanfaatan gliserol hasil samping proses produksi biodiesel jarak pagar menjadi suatu produk yang memiliki manfaat dan nilai ekonomis tinggi. Adapun beberapa tujuan khusus dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi pengaruh penambahan gliserol terhadap kinerja formula CDS, mendapatkan pengenceran formula CDS yang sesuai, mengetahui kinerja formula CDS yang mengandung gliserol hasil samping produksi biodiesel jarak pagar dibandingkan dengan formula CDS komersial, serta untuk mendapatkan informasi kelayakan finansial industri formula CDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seiring dengan meningkatnya penambahan gliserol, terjadi kenaikan nilai densitas formula CDS serta penurunan nilai pH dan viskositas formula. Walaupun demikian, dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%, pengaruh penambahan gliserol tersebut tidak signifikan terhadap seluruh sifat fisikokimia yang dianalisis. Analisis kinerja formula CDS melalui pengukuran Evaporation Rate (ER) dan Dustiness Index (DI) menunjukkan bahwa semakin banyak gliserol yang ditambahkan, maka semakin rendah nilai ER dan DI yang menandakan bahwa kinerja formula semakin baik. Dibandingkan dengan formula CDS komersial, formula hasil penelitian memiliki kinerja yang lebih baik. Nilai ER dan DI terendah formula komersial adalah 0,48 g ev / g debu dan 0.09 % sedangkan formula hasil penelitian memiliki nilai ER dan DI 0,43 g ev/ g debu dan 0,07 %. Analisis finansial menunjukkan bahwa industri formula CDS kapasitas 50 ton per tahun layak untuk didirikan. Parameter-parameter yang menjadi indikator kelayakan investasi adalah NPV (Net Present Value) positif Rp.479.967.000,-, IRR (Internal Rate of Return) lebih besar dari 10% yaitu 17,34%, Pay Back Period (PBP) pada tahun ke 8,5, Net B/C lebih besar dari 1 yaitu 1,66, rata-rata Return on Investment (ROI) 32,11% dan rata-rata Return on Equity (ROE) 98,42% Kata kunci : Coal Dust Suppressant, Gliserol, Jarak Pagar

You might also like