Professional Documents
Culture Documents
Dengan rahmat tersebut, kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini. Meskipun masih terdapat kekurangan, hal ini terjadi karena kealpaan kami sebagai manusia dengan banyak keterbatasan. Melalui makalah ini, kami menyampaikan tentang Ejaan Yang Disempurnakan. Mulaidari penulisan kata dan penggunaan EYD. Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih terhadap pihak yang telah membantu tersebut semoga bantuan tersebut dibalas oleh Allah SWT. Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi kami. Akhirnya, kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua agar kita semua dapat mengetahui semua tentang Ejaan Yang Disempurnakan. Khususnya dalam penulisa kata. Bandung, November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
1
B. Identifikasi Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 C. Pembahasan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
D. Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
E. Manfaat Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
A. Pengertian Ejaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 B. Macam-macam penulisan kata . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 1. Penulisan Partikel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3
2. Singkatan dan Akronim . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4
3. Angka dan Bilangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
4. Kata Si dan
Sang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
11
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
ii
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa terbagi dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang bahasa tulisan yang diatur dalam Ejaan. Ejaan yang berlaku saat sekarang ini adalah Ejaan Yang Disempurnakan.
B.
IDENTIFIKASI MASALAH
Pada saat sekarang ini, orang sudah banyak yang tidak mengikuti kaedah bahasa. Apalagi bahasa tulisan. Kaedah yang berlaku dalam bahasa tulisan yang digunakan adalah EYD. Penggunaan EYD merupakan hal yang sangat penting dalam menulis sebuah karya bahasa. Karena EYD adalah aturan baku dalam berbahasa tulisan. C. PEMBAHASAN MASALAH
Penulisan partikel Penulisn singkatan dan akronim Penulisan angka dan lambang bilangan Penulisan si dan sang Penulisan unsur serapan TUJUAN PENULISAN
5. D.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia dan membimbing kita dalam penulisan kata-kata yang benar. Supaya dalam penulisan setiap tugas, apalagi dalam karya ilmiah kita dapat memiliki keterampilan bahasa yang baik. Selain itujuga untuk memahami konsep EYD khususnya dalam penulisan kata.
E.
MANFAAT PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini kami berharap agar dalam setiap penulisan karya ilmiah yang akan kita buat dapat memenuhi kaedah berbahasa.
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Pengertian ejaan ini berbeda dengan arti kata mengeja, mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf dan suku kata. Ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan, ejaan mengalir keseluruh cara penulisan bahasa. Ejaan yang berlaku saat sekarang ini adalah Ejaan Yang Disempurnakan. Ejaan yang pertama berlaku di Indonesia adalah ejaan Van Ophuijsen yang disusun oleh Ch. A. Van Ophuijsen pada tahun 1901dan dimuat dalam kitab logat melayu. B. 1. Macam-macam penulisan kata Penulisan partikel
Merupakan sejenis akhiran berbentuk khusus. Terdapat lima Partikel dalam bahasa Indonesia, yaitu lah, -kah, tah, -pun, dan -per Macam-macam Partikel
Partikel lah, -kah, dan tah ditulis serangkaian dengan kata yang mendahuluinya. :
Misalnya
Bacalah buku itu baik-baik ! Apakah yang tersirat dalam surat itu ? Siapakah gerangan dia ? Apatah gunanya bersedih hati ?
Misalnya
Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan. Jangan dua kali, satu kali pun kamu belum pernah main ke rumahku. Catatan :
Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkaian dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya :
Adapun sebab-sebabnya belum diketahui. Bagaimanapun juga, tugas itu akan diselesaikannya. Baik laki-laki maupun perempuan ikut berdemonstrasi.
Partikel per yang berarti demi, tiap, atau mulai ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Misalnya :
Mereka masuk ke dalam ruang satu per satu. Harga kain itu Rp50.000,00 per helai. Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.
Catatan
Partikel per dalam bilangan pecahan yang dituliskan serangkaian dengan kata yang mengikutinya.
2.
Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
4
a.
Singakatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan
Misalnya
Abdul Haris Nasution Haji Hamid Suman Hasibuan Wage Rudolf Supratman master of business administration
b.
organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal kata ditulis dengan huruf kapitaldan tidak diikuti dengan tanda titik.
Misalnya
Dewan Perwakilan Rakyat Majelis Permusyawaratan Rakyat Perserikatan Bangsa-Bangsa World Health Organization
c.
Singkatan kata yang berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik.
5
Misalnya
d.
Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri dengan tanda titik.
Misalnya
dll. dsb. e.
dan lain-lain dan sebagainya Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan dalam surat
Misalnya
u.p.
untuk perhatian
f.
Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran timbangan, dan mata uang tidak
Misalnya
Cu Cl Cm Kg Rp
Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. a) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri ditulis
Misalnya
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Lembaga Adminstrasi Negara Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
b)
Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf
awal kapital.
Misalnya
Badan Usaha Logistik Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
c)
Akronim bukan nama diri yang berupa singkatan dari dua kata atau lebih ditulis
Misalnya
Catatan
Jika pembentukan akronim dianggap perlu, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut. Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata
yang sesuai dengan pola kata bahasa Indonesiayang lazim agar mudah diucapkan.
3.
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi.
: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 :I,II,III,IV,V,VI,VII,VIII,IX,X
a.
Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau paparan.
Misalnya
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali. Koleksi perpustakaan itu mencapai tiga juta buku.
b.
Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata, susunan
kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada awal kalimat.
Misalnya
Lima puluh siswa kelas 6 lulus ujian. Panitia mengundang 250 orang peserta. Bukan
c.
: 250 orang peserta diundang panitia dalam seminar itu. Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya lebih
mudah dibaca.
Misalnya
Perusahan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah. Dia mendapatkan bantuan Rp250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.
d.
27 orang. Catatan
Tanda titik pada contoh bertanda bintang (*) merupakan tanda desimal. Penuliasan lambang mata uang, seperti Rp, US$, tidak diakhiri dengan tanda titik dan
tidak ada spasi antara lambang itu dan angka yang mengikutinya, kecuali didalam tabel. e. Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, apartemen, atau kamar.
Misalnya
f.
Misalnya
11
g.
Misalnya
Bilangan utuh
Bilangan pecahan
Misalnya Setengah
Catatan
Pada penulisan bilangan pecahan denagn mesin tik, spasi digunakan di anatara
Tanda hubung dapat digunakan dalam penulisan lambang bilangan dengan huruf yang
Misalnya
h.
Misalnya
Pada awal abad XX (angka Romawi kapital) dalam kehidupan abad ke-20 ini (huruf
i.
Misalnya
Lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan) j. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks (kecuali
Misalnya
:
13
Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah. Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai.
k.
Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.
Misalnya
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
Catatan
Angka Romawi tidak untuk menyatakan jumlah. Angka Romawi digunakan untuk menyatakan penomoran bab (dalam terbitan atau
produk perundang-undangan) dan nomor jalan. Angka Romawi kecil digunakan untuk penomoran halaman sebelum bab I dalam
4.
Misalnya
:
14
Surat itu dikembalikan kepada Si pengirim. Toko itu memberikan hadiah kepada Si pembeli. Siti mematuhi nasihat Sang kakak.
Catatan
Huruf awal Si dan Sang ditulis dengan huruf kapital jika kata-kata itu diperlakukan sebagai unsur nama sendiri. Misalnya :
Harimau itu marah sekali kepada Sang Kancil. Dalam cerita itu Si Buta dari Goa Hantu berkelahi dengan musuhnya.
5.
Dalam perkembangan bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Seperti,
15
Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar.
Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti
reshuffle, shuttle cock, dan de Ihomme par Ihomme. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara penulisan dan pengucapannya masih mengikuti cara bahasa asing. Unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia. Dalam hal itu, diusahakan ejaannya disesuaikan dengan Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga agar bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu adalah sebagai berikut.
a (ain Arab dengan a) menjadi a misalnya asr saah manfaah asar saat manfaat :
(ain Arab) di akhir suku kata menjadi k misalnya rayah mana ruku : rakyat makna rukuk
aerodinamics aerodinamika
hematit
17
misalnya
Misalnya
Misalnya
accomodation akomodasi acculturation acclimatization accumulation acclamattion akulturasi aklimatisasi akumulasi aklamasi
Misalnya
Misalnya
saccharin
sakarin
19
Misalnya
echelon machine
eselon mesin
Misalnya
ck menjadi k :
Misalnya
check ticket
cek tiket
20
(Sansakerta) menjadi s :
Misalnya
abda astra
sabda sastra
21
d (Arab) menjadi d :
Misalnya
e tetap e :
Misalnya
ea tetap ea :
Misalnya
idealist habeas
idealis habeas
ee (Belanda) menjadi e :
22
Misalnya
stratosfeer systeem
stratosfer sistem
23
ei tetap ei :
Misalnya
eu tetap eu :
Misalnya
f (Arab) menjadi f :
24
Misalnya
gh menjadi g :
Misalnya
sorghum
sorgum
gue menjadi ge :
Misalnya
igue gigue
ige gige
h (Arab) menjadi h
25
Misalnya
Misalnya
Tetapi :
mass Catatan :
massa
26
Unsur serapan yang sudah lazim dieja sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia tidak
Misalnya
bengkel, kabar, nalar, paham, perlu, sirsak. Sekalipun dalam ejaan yang disempurnakan huruf q dan x diterima sebagai bagian
abjad bahasa Indonesia, unsur yang mengandung kedua huruf itu diindonesiakan menurut kaidah yang dipaparkan di atas. Kedua huruf itu dipergunakan dalam penggunaan tentu saja, seperti dalam pembedaan nama dan istilah khusus. Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut diatas, di bawah ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuainnya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata standar, efek, dan implemen.
Misalnya
advocaat
advocat
Misalnya
Structural, structureel
struktural
27
formal normal
28
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Ejaan merupakan suatu sistem aturan yang lebih luas dari sekedar masalah pelafalan, ejaan mengalir keseluruh cara penulisan bahasa. Ejaan yang berlaku pada saat ini adalah Ejaan Yang Disempurkan. Ejaan terbagi atas penulisan dan pelafalan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penulisan dan pelafalan kata tersebut terbagi menjadi lima bagian, diantaranya,
Penulisan partikel Singkatan dan akronim Angka dan bilangan Kata Si dan Sang Unsur serapan
Penulisan partikel seperti contoh bacalah karangan W. S. Rendra!, kata tersebut merupakan kata yg tergabung dengan partikel lah, yang mempunyain kata dasar dari baca. Dalam penulisan partikel terdapat lima partikel dalam bahasa Indonesia, yaitu : -lah, -kah, -pun, dan per. W. S. Rendra nama tersebut menggunakan singkatan, yang terdiri atas satu huruf atau lebih yang biasa di pergunakan pada nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat yang diikuti dengan titik dibelakang tiap-tiap singkatan. Budi mengeluarkan tiga pensil dari tempat pensilnya. Contoh kalimat tersebut bisa di tulis Budin mengekuarkan 3 pensil dari tempat pensilnya. Angka dipakai untuk menyatakan lambing bilangan atau nomor. Didalam tulisan lazim digunakan angka arab atau angka romawi. Kata Si dan Sang ditulis terpisah dan menggunakan huruf capital jika kata-kata itu diperlukan sebagai unsur nama sendiri
29
Banyak kata yang kita dengan seperti bahasa daerah atau bahasa asing yang sering keluar dalam penggunaan bahasa baku, seperti advokat. Kata advocat tersebut merupakan kata serapan yang berasala dari kata advocaat yang penulisan dan pelafalannya sudah di sesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Unsur serapan tersebut di pengaruhi dari bahasa daerah dan bahasa asing seperti Sansakerta, Arab, Portugis, dan lain-lain.
B.
Saran
30
DAFTAR PUSTAKA Badudu, J. S. 1975. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Bandung : Penerbit Pustaka Prima. Tarigan, Guntur Henry. 1986. Pengajaran Semantik. Bandung : Penerbit Angkasa Bandung Arif, R. M. dkk. 1984. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Ogan. Jakarta : Pusat pembinaan dan pengembangan bahasa departemen pendidikan dan kepudayaan. Rosidi, Ajip. 1998. Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung : Binacipta.
31