Professional Documents
Culture Documents
Sungai CILIWUNG adalah tulang punggung dari lahir hingga terbentuknya kota Jakarta. Baik sebagai Penyedia kebutuhan air baku hingga sarana transportasi.
Pada saat dahulu kala, berkat Sungai Ciliwung yang bersih, kota Batavia pernah mendapat julukan Ratu dari Timur. Banyak pendatang asing menyanjung tinggi, bahkan menyamakannya dengan kota-kota ternama di Eropa, seperti Venesia di Italia. Jean-Baptiste Tavernier, sebagaimana dikutip Van Gorkom, mengatakan Ciliwung memiliki air yang paling baik dan paling bersih di dunia (Persekutuan Aneh, 1988).
Sarana transportasi
Sarana penyeberangan
MANGGARAI
SAAT INI, sebagian besar bantarannya penuh dengan pemukiman liar dan kumuh
BALE KAMBANG
SRENGSENG SAWAH
Sehingga membelakangi sungai, dan menjadi pemukiman liar dan kumuh, sehingga luput dari perhatian serta semakin dilupakan peran pentingnya sungai bagi kehidupan perkotaan
Namun, masih diperlukan guna kegiatan sehari-hari walaupun kualitasnya tidak layak
. PADAT .
Tidak tersisa lahan kosong Sehingga sulit untuk dilakukan upaya penataan
Lingkungan bantaran sungai menjadi tidak kondusif dikarenakan kekumuhan, kemiskinan, rentan terhadap bencana, kriminalitas tinggi, dsb Sehingga diperlukan relokasi.
RELOKASI SEBAIKNYA : Tidak jauh dari tempat kegiatannya Hunian susun sewa Akses non-motorized atau pedestrian Perlu akses baik ke transportasi umum massal
Perlu Penataan dengan Rumah Susun Sewa Yang dibangun dekat tempat tinggal semula
STRATEGI RELOKASI
Dengan memanfaatkan Air-Right (ruang diatas air untuk bangunan) sungai
JUMLAH KK (per RW) DI DAERAH BANTARAN SUNGAI CILIWUNG MANGGARAI (RW 01,04 dan 10) BUKIT DURI (RW 01,09,10,11 dan 12) K. MELAYU (RW 01,02,03,06,07 dan 08) KEBON BARU (RW 01 dan 04) CAWANG (RW 01,02,03,05,08 dan 12) CILILITAN (RW 07) PANGADEGAN (RW 01 dan 02) RAWA JATI (RW 01,03,06,07 dan 08) PEJATEN TIMUR (RW 03,05,06,09 dan 11) BALEKAMBANG (RW 01,02,04 dan 05) GEDONG (RW 03,07 dan 11) TANJUNG BARAT (RW 01,03 dan 05) SRENGSENG SAWAH (RW 02,03,04,07,08,09 dan 19) TOTAL KESELURUHAN = = = = = = = = = = = =
Rencana PENTAHAPAN
2.390 KK TAHAP 1 3.526 KK (13.413 KK) 7.233 KK 264 KK Luas Kawasan + 9,6 Ha. 1.623 KK TAHAP 2 441 KK (2.334 KK) 270 KK 3.521 KK 4.967 KK TAHAP 3 363 KK (9.513 KK) 387 KK 275 KK
TAHAP 4 (8.791 KK)
= 8.791 KK = 34.051 KK
MANGGARAI
Lokasi DEPO KA Tahap 1 5.600 unit Lokasi Dinas Teknis Total dibangun 13.228 unit Normalisasi Sungai Manggarai-Cawang (8 km) 1.728 unit Guna menghunikan 13.000 KK warga sepanjang ManggaraiDiatas sungai 8.000 unit
2,2 km
PENTAHAPAN
termasuk sodetan di Kebon Baru Cawang termasuk 264 KK di rencana sodetan Kebon Baru sehingga pekerjaan sodetan bisa dimulai Tahap 2 -
Total dibangun 4.500Manggarai Kalibata (2,2 km) Normalisasi Sungai unit Guna menghunikan 2.344 KK termasuk Sodetan Pengadegan warga sepanjang CawangKalibata termasuk di rencana sodetan Pengadegan sehingga Tahap 3 sodetan bisa dimulai pekerjaan
12,6 km
TANJUNG BARAT
Tahap 4
12,2 km
RENCANA
PEMBANGUNAN DIATAS SUNGAI Lokasi : segmen bidaracina sepanjang 800 M
Potensi pemanfaatan Air Right (ruang diatas air untuk bangunan) Bantaran dapat digunakan sebagai Public Space pada musim kemarau Jalur sungai sebagai Mitigasi Bencana Persediaan air sungai bagi keperluan pemadam kebakaran Aspek sosial-ekonomi, penghuni tidak keluar dari daerah asalnya Sebagai penghubung / jembatan yang menyatukan wilayah di 2 sisi yang selama ini terpisah oleh keberadaan sungai
GAGASAN PENATAAN
Daerah sekitar sudah bersih, sehingga dapat dilakukan penataan atau pembangunan blok rusun yang baru dan permanen
HUNIAN
Public Space
Pada saat air surut, bantaran berfungsi sebagai Ruang Publik, sebagai tempat interaksi sosial
BLOK PLAN
Mesjid
5.40
R.KELAS
15.00
5.40
Kios/Warung
R.Simpan Alat
Pengelola
35.60
R.Simpan Alat
R.Duduk
5.40
Balai Warga
15.00
5.40
2.80
5.60
5.60
5.60
5.60 50.40
5.60
5.60
5.60
5.60
2.80
2.80
5.60
5.60
5.60
5.60 50.40
5.60
5.60
5.60
LANTAI DASAR
Level CONCOURSE
5.40
Klinik
PAUD
15.00
4.20
4.20
35.60
15.00
4.20
4.20
5.40
15.00
4.20
5.40
5.40
35.60
WARUNG TOKO
15.00
4.20
5.40
2.80
5.60
5.60
5.60
5.60 50.40
5.60
5.60
5.60
5.60
2.80
2.80
5.60
5.60
5.60
5.60 50.40
5.60
5.60
5.60
5.60
2.80
Lantai 3
5.40
4.20
5.40
5.40
4.20
5.40
LANTAI 3
LANTAI 2
15.00
LANTAI 1
MAB
UNIT 3 kamar
UNIT 2 kamar
Kmr Tidur 2
Dapur
Dapur
S E LASAR
UNIT 3 kamar
UNIT 2 kamar
KM/WC
KM/WC
Dapur
Dapur
S E LASAR
TRANSPORTASI VERTIKAL
Bagian paling mahal (boros energi) adalah bukaan pintu lift pada saat operasional PINTU LIFT
EFISIENSI BUKAAN PINTU LIFT (LANDING FLOOR) Bukaan tidak pada setiap lantai Perletakan Lift Lobby pada bordes Pintu Lift terbuka setiap 4 lantai
PINTU LIFT
VERTIKAL
LO-RISE
HI-RISE
PEMBANGUNAN RUSUNAWA
Lokasi Pasar Rumput
Jl. Sultan Agung
DESIGN APPROACH
Penciptaan Ruang Interaksi sosial sebagai pengikat fungsi/aktivitas yang ada sekaligus pembentuk hirarki ruang Publik/Bersama
Penegasan bentukan Defensible Space Kesadaran akan Milik Bersama : Penggunaan dan pemeliharaan bersama menghindari okupasi ruang bersama
Kendaraan (pengunjung)
Services
AKSESIBILITAS
PLAZA PEDESTRIAN
10497.76 m2
PLAZA PEDESTRIAN
Lt 3 24 HUNIAN SEWA :
KDB : 60% KLB : 7 Ketinggian : 24 lantai Jumlah Populasi : 12.863 jiwa Kepadatan : 6.770 jiwa / Ha
UNIT 3 kamar
UNIT 2 kamar
Kmr Tidur 2
Dapur
Dapur
S E LASAR
PLAZA PEDESTRIAN
SEKOLAH
LIFT LOBBY
SEKOLAH
LOBBY LIFT
LIFT LOBBY
LOBBY LIFT
FASUM / FASOS
TRANSPORTASI VERTIKAL
Bagian paling mahal (boros energi) adalah bukaan pintu lift pada saat operasional
PINTU LIFT
EFISIENSI BUKAAN PINTU LIFT (LANDING FLOOR) Bukaan pada setiap 4 lantai Perletakan Lift Lobby pada bordes
PINTU LIFT
LOBBY LIFT
R.DUDUK
LIFT LOBBY
Suasana INNERCOURT
HUNIAN
PASAR
ZONNING VERTIKAL
PEMBANGUNAN RUSUNAWA
Lokasi lahan ex Dinas Teknis DKI
Jl. Jatinegara Barat Raya
Dengan terhunikannya warga di tahap 1 ini, maka sungai Ciliwung segmen Manggarai-Cawang (8 KM) sudah bebas untuk dilakukan normalisasi Termasuk pengerjaan sodetan di Kebon Baru
8 Km
CAWANG
Dengan terhunikannya warga di tahap 2 ini, maka sungai Ciliwung segmen Cawang-Kalibata (sepanjang 2,2 Km) sudah bebas untuk dilakukan normalisasi
2,2 Km
SODETAN Pengadegan
MANGGARAI
Tahap 3 12,6 km
Dengan terhunikannya warga di tahap 3, maka sungai Ciliwung segmen Kalibata-Tanjung Barat (sepanjang 12,6 Km) sudah bebas untuk dilakukan perbaikan dan penataan DAS
TANJUNG BARAT
Tahap 4 12,2 km
SRENGSENG SAWAH
MANGGARAI
Tahap 3 12,6 km
TANJUNG BARAT
Setelah relokasi sisa warga Kel Srengseng Sawah di tahap 4, maka sungai Ciliwung segmen Tanjung Barat Srengseng Sawah (sepanjang 12,2 Km) sudah bebas untuk dilakukan normalisasi
Tahap 4 12,2 km
Sungai Ciliwung dari Srengseng Sawah sampai Manggarai sepanjang A35 Km selesai dinormalisasi
SRENGSENG SAWAH
PRESEDEN
Hong Kong
Aspek Legalitas :
UU no 28/2002 tentang Bangunan Gedung Dimungkinkan pemanfaatan ruang atas air, dengan seijin instansi yang berwenang. Persyaratan : tidak mengganggu fungsi aliran air dibawahnya. PP no 38/2011 tentang Sungai Dimungkinkan
PerMen PU no 47/PRT/1990 tentang Pengelolaan Atas Air dan atau Sumber Air pada Wilayah Sungai Sungai Ciliwung termasuk dalam daftar wilayah sungai yang kewenangan pengelolaannya berada pada Menteri Pekerjaan Umum
Perda DKI no 1/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 Dimungkinkan, pengaturan lebih detilnya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur
400,000 m2 40,000 m2 360,000 m2 175,000 m2 86,400 m2 8,640 m2 77,760 m2 225,000 m2 225,000 m2 550,000 m2 550,000 m2 280,000 m2 280,000 m2 3,257,800 m2
1,620,000,000,000 787,500,000,000 51,840,000,000 349,920,000,000 1,012,500,000,000 2,475,000,000,000 1,260,000,000,000 291,840,000,000 7,504,920,000,000 tahap 4 1,260,000,000,000 tahap 3 2,475,000,000,000 tahap 2 1,012,500,000,000 tahap 1 3,049,260,000,000
3,500 1,728
4,500
11,000
5,600
34,328
7,796,760,000,000
KESIMPULAN
1. Pembangnan Rusun Umum Sewa Bertingkat Tinggi diatas sungai Ciliwung mampu : Menjadi terobosan dalam mengatasi kesulitan memperolah lahan di perkotaan Meningkatkan daya tampung penduduk di bantaran sungai TANPA menggusur Mendukung kegiatan normalisasi dan sodetan sungai Ciliwung oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Pengentasan kawasan kumuh di bantaran sungai. Menciptakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang lebih luas
2. Pembangunan Rusun Umum Sewa Bertingkat Tinggi diatas sungai Ciliwung memerlukan :
Dukungan / Rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum Dukungan Perijinan Pemprov DKI Jakarta Pembiayaan APBN dan APBD. Persiapan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.
KESIMPULAN
3. Perlu percepatan penerbitan Keppres tentang Tim Koordinasi Penataan Kawasan Sungai Ciliwung. (Rakeppres sudah di TU Presiden) 4. Rencana Ground Breaking oleh Presiden dan Wakil Presiden RI, Januari 2013 di lokasi sungai Ciliwung (Kel Kebon Baru), Pasar Rumput dan di lokasi ex Kantor Dinas Teknis DKI, jl. Jatinegara Barat Raya Jakarta Timur 5. Pembangunan Rumah Susun Sewa secara administratif dan teknis, menggunakan UU nomor 28 tahun 2002 ttg Bangunan Gedung serta UU nomor 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun.
6. Pelaksanaan pembangunan, pengalihan kepemilikan dan distribusi rumah susun umum dan rumah susun khusus dilakukan untuk tahap awal oleh BLU, dasar pembentukannya PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, dengan persetujuan Menteri Keuangan.
7. Tahap pelaksanaan angka 6 selanjutnya membentuk Badan Pelaksana Rumah Susun sesuai amanat pasal 72 UU nomor 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun, pembentukannya melalui Peraturan Pemerintah, (mempercepat
penyediaan rusun umum dan rusun khusus terutama di perkotaan, menjamin pemilikan dan penghunian rusun umum hanya oleh MBR, menjamin tercapainya asas manfaat rusun dan melaksanakan berbagai kebijakan bidang rusun umum dan rusun khusus)
terima kasih