You are on page 1of 52

PERANCANGAN TAPAK PW 09-1309 RP 09-1309

Minggu ke - 4

Perencanaan Tapak Berbasis Alam dan Berkelanjutan

Oleh: Rulli Pratiwi Setiawan, ST., M.Sc. Oleh R lli P ati i Setia an ST M Sc
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Pengembangan Tapak
POKOK BAHASAN Perencanaan Tapak Berbasis Alam Perencanaan Tapak Berkelanjutan SUB POKOK BAHASAN Merencanakan tapak b d k k berdasar kondisi dan potensi alam k d d l Merencana tapak dengan konsep berkelanjutan

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Faktor Kontekstual Analisis Tapak


Tiga faktor kontekstual analisis tapak: g p 1. Konteks spasial tapak Alami Buatan 2. Konteks perilaku Pola aktifitas sosial ekonomi pada tapak & lingkungan l k f l k d k l k Kebijakan publik yang mempengaruhi pembangunan tapak 3. Konteks perseptual Persepsi p Penggunaan ruang
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Faktor Kontekstual Analisis Tapak

ALAM
Air Topografi Orientasi Vegetasi View Drainase Dsb.

BUATAN
Lokasi Peraturan/ Kebijakan Prasarana Fasilitas Bangunan Jalan/sirkulasi Dsb.

PENGGUNA
Karakteristik pemakai Kebutuhan ruang Program g kegiatan

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Analisis Sumberdaya Alam


TUJUAN: 1. Memahami berbagai komponen ekosistem yang ada (tanah, vegetasi, hid l i d b ) ( h i hidrologi, dsb.) 2. Memahami keterkaitan antara berbagai komponen ekosistem (tanah dan air, iklim, vegetasi, dsb.) 3. Menentukan kesesuaian unsur-unsur dan kumpulan sumber daya untuk tata guna tanah dan fungsi tertentu.

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Penentuan Kategori Sumberdaya


Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan: y gp p g 1. Tanah 2. Vegetasi 3. Hidrologi 4. Iklim 5. Topografi f 6. Estetika 7. 7 Ciri historis 8. Tataguna tanah 9. Rintangan fisiografik
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Tanah
Pemahaman terhadap bentukan tanah tergantung pada: d Bahan induk Topografi Iklim Gaya biotik Waktu
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Tanah
Pertimbangan dalam membuat daftar rincian tanah: a. Kedalaman permukaan b b. Kedalaman terhadap air pasang musiman eda a a te adap a pasa g us a c. Kedalaman terhadap batuan dasar d. Sifat khas drainase e. Kesesuaian f. Kepekaan terhadap pemadatan g. Kepekaan terhadap erosi h. Angka pH i.
27/09/12

Kesuburan tanah
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Vegetasi
Jenis dan pola vegetasi merupakan sumber daya rekreasi, rekreasi visual dan ekologi yang penting. Jenis vegetasi berkaitan dengan tanah, mikro-iklim, hidrologi dan topografi.

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Vegetasi
Karakteristik tanaman: 1. Bentuk (tajuk, batang, cabang, cabang daun) 2. Tekstur (batang dan daun) 3. Warna (batang, daun, bunga) 4. Fungsi 5. Tinggi d l b 5 Ti i dan lebar
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Habitus:
1. Pola pertumbuhan 2. 2 Sistem perakaran 3. Tempat tumbuh 4. 4 Pola pemeliharaan

10

Vegetasi
Morfologi g
Pohon

Batang g
Berkayu

Cabang g
Jauh dari tanah

Tinggi gg
> 3,00 m

Akar
Dalam/ tunjang Dangkal

Contoh
Angsana, akasia, dadap merah Puring, hanjuang, drasena Melati, mawar, bougenvil Lili paris, p , maranta Rumput jepang, rumput gajah

Perdu

Berkayu

Dekat dengan 1,00 3,00 m tanah Dekat dengan 50 cm 1,00 tanah m Dekat dengan 20 cm 50 cm g tanah

Semak p Penutup tanah Rerumputan

Tidak berkayu Tidak berkayu Tidak berbatang

Dangkal Dangkal g

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

11

Vegetasi
Fungsi: g 1. Peneduh g 2. Pembentuk ruang fisik 3. Estetika kawasan g 4. Pengendali tata air & iklim 5. Pencegah erosi 6. Paru-paru lingkungan 7. 8. 9. Pembatas pandangan Habitat satwa Pengontrol angin

g g 10. Perlindungan vegetatif 11. Penyerap air hujan

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

12

Vegetasi
Pertimbangan rincian vegetasi: a. a Kepadatan tajuk b. Ketinggian permukaan atas c. Ketinggian permukaan bawah

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

13

Vegetasi
1. Fungsi Ekologi: Pengatur iklim mikro, yaitu sabuk hijau (green belt). Contoh: angsana, mahoni, tanjung, trembesi, bungur, kiara payung Penyeimbang tata air; antara lain berbagai jenis tanaman pantai. Contoh: bakau , api-api, nipah Pencegah l P h longsor, penahan air, yaitu tanaman yang perakarannya h i i k mampu menyerap air. Contoh: akasia, pinus, cemara, sengon, lamtoro. lamtoro Penahan polusi udara, adalah tanaman yang berdaun lebar, permukaan daun luas, daun berbentuk jarum. Contoh: angsana, gelodogan, mangga, cemara angin.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

14

Vegetasi
2. 2 Fungsi Ekonomi: Yaitu tanaman yang bisa menghasilkan manfaat ekonomi bagi masyarakat Contoh: mangga jambu jeruk srikaya masyarakat. mangga, jambu, jeruk, srikaya, belimbing, cerme, kedondong, toga (tanaman obat keluarga). keluarga)

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

15

Vegetasi
3. Fungsi Fisik: Peneduh, penahan kesilauan; menggunakan jenis tanaman y g yang memiliki bentuk mahkotanya lebar. Contoh: angsana, y g , trembesi, bungur, tanjung, sawo kecik. Pembatas, pengarah; pada umumnya adalah jenis tanaman yang berbatang lurus. Contoh: palem raja, pinang jambe, gelodogan Pemutus pandangan; menggunakan tanaman yang daun atau batangnya rapat. Contoh: Kembang sepatu, teh-tehan, bambu cina.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

16

Vegetasi
4. 4 Fungsi Estetika sebagai : Estetika, Unsur pembentuk keasrian dan keindahan lingkungan ada u u ya e ggu a a ta a a ya g e pu ya Pada umumnya menggunakan tanaman yang mempunyai bunga berwarna indah, mahkotanya indah. Contoh: y , g, g , p y g, flamboyan, kemuning, bungur, kiara payung, kecrutan.

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

17

Hidrologi
Jenis dan kualitas air pada suatu tapak merupakan sumber daya visual dan rekreasi yang penting. Air permukaan dan pola drainase sangat mempengaruhi vegetasi, kehidupan satwa liar dan sistem iklim.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

18

Hidrologi
Ciri hidrologis yang dapat dianalisis sebagai bagian dari survei hidrologis: a. Air permukaan (Sungai, Kolam, Danau, Kolam Danau Reservoir) b. Cekungan drainase (DAS) c. Lain-lain c Lain lain (Mata air, air Sumur artesis, Sumur dangkal) d k l)
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

19

Hidrologi
Pertimbangan hidrologis: a. Kecepatan limpasan b. b Pengendapan c. Kandungan oksigen d. d Sifat khas air bawah permukaan

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

20

Iklim
Curah hujan keseluruhan dan perbedaan temperatur akan berpengaruh terhadap tapak. Perubahan iklim pada tapak dipengaruhi atau berkaitan dengan perubahan pada topografi, orientasi lereng, vegetasi dan kehadiran air.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

21

Iklim
Bagian dari survei iklim: a. Suhu b. b Curah hujan c. Angin d. d Curah salju

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

22

Topografi
Struktur topografi merupakan sumber daya sua da estet a ya g visual dan estetika yang mempengaruhi lokasi. Struktur topografi memberi petunjuk terhadap pemilihan lokasi jalan/sirkulasi dan rute lintas alam, serta susunan keruangan dari tapak.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

23

Topografi
Bagian dari survei topografi: a. Ketinggian di atas permukaan laut b. Orientasi topografi c. c Lereng topografi

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

24

Estetika
Sumber daya estetika berperan dalam penentuan tapak untuk rekreasi dan kegiatan cagar alam margasatwa. margasatwa Estetika ditentukan oleh keragaman bentuk permukaan tanah, pola vegetasi dan air permukaan.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

25

Estetika
Bagian dari survei estetika: a. Penentu spasial utama b. b Promontori (puncak bukit) c. Vista pemandangan d. Vista orientasi e. Penutup pepohonan f. Bentang rumput datar g. Bentang rumput be bu t berbukit h. Citra air
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

26

Ciri Sejarah
Suatu daerah mungkin memiliki ciri sejarah berupa landmark Bagian dari survei ciri sejarah: j h a. Rute bersejarah b. Bangunan bersejarah c. Tapak bersejarah

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

27

Tata Guna Tanah


Tataguna tanah berguna untuk memberi gambaran tentang kendala dan keuntungan dari suatu tapak. Hal yang penting adalah mencatat fungsi-fungsi yang tidak digolongkan sebagai tata guna tanah, tetapi g g g g p diasosiasikan dengan tata guna tanah tertentu seperti jalan, jalan pagar dan utilitas utilitas.

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

28

Tata Guna Tanah


Bagian dari survei tataguna tanah: a. Konservasi, preservasi hutan b. Rekreasi b R k i c. Permukiman pertanian d. Perumahan e. Tataguna komersial f. Tataguna indsutri, dll.

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

29

Rintangan Fisiografik
Unsur unsur Unsur-unsur alamiah yang merintangi atau membahayakan berbagai jenis pembangunan. Contoh: sesar, gempa, daerah banjir

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

30

Rintangan Fisiografik
Bagian dari survei rintangan fisiografis: a. a Zona sesar b. Daerah genangan banjir c. c Habitat satwa liar kritis d. Lapisan akifer e. e Zona rentan angin dll angin, dll.

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

31

Pertimbangan Lingkungan pada Tapak


Pertimbangan lingkungan mencakup analisis: Mikro dan makro iklim Berbagai ekosistem d k B b i k i dan keterkaitannya k i Vegetasi Kondisi tanah bawah permukaan

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

32

Data Tapak sebagai Informasi


1. 1 Lokasi 2. Tautan 3. Ukuran dan Tata Wilayah 4. Undang-Undang 5. Keistimewaan Fisik Alamiah 6. Keistimewaan Buatan
7. 7 Sirkulasi 8. Utilitas 9. Pancaindra 10. Manusia & Kebudayaan 11. Iklim

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

33

Data Tapak sebagai Informasi


1. 1 LOKASI Meliputi peta negara lokasi l k i dan tapak k peta dalam d l kota yang memperlihatkan lih k hubungan h b

dengan kota sebagai suatu keseluruhan. Peta kota juga dapat memperlihatkan jarak dan waktu-waktu tempuh terhadap fungsi-fungsi yang p p g g y g berkaitan di kota lain.

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

34

Data Tapak sebagai Informasi


2. 2 TAUTAN Menggambarkan lingkungan sekitar tapak yang langsung b b l berbatasan, yang mungkin tiga atau empat ki i blok di luar perbatasan tapak, dan dapat diperluas tergantung skala proyeknya yang mungkin menimbulkan suatu dampak pada proyek kita, namun harus memperhatikan kondisi masa lalu, sekarang maupun masa depan.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

35

Data Tapak sebagai Informasi


3. 3 UKURAN DAN TATA WILAYAH Meliputi aspek-aspek dimensional tapak, batas-batas tapak, l k i d k lokasi dan j l penembusan d kl ifik i tata jalur b dan klasifikasi wilayah (termasuk rencana ke depan) dengan semua implikasinya seperti garis sempadan, koefisien dasar bangunan, batasan ketinggian, ketentuan parkir, tata guna lahan, dll.

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

36

Data Tapak sebagai Informasi


4. 4 UNDANG-UNDANG Meliputi ketentuan hukum, batasan, kepemilikan, dll. 5. KEISTIMEWAAN FISIK ALAMIAH Meliputi kontur, pola drainase, tipe tanah, daya dukung, pepohonan, batuan, sungai, puncak bukit, lembah, kolam, dll. ,

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

37

Data Tapak sebagai Informasi


6. 6 KEISTIMEWAAN BUATAN Meliputi kondisi-kondisi pada tapak seperti bangunan, dinding, jalan, dinding jalan bahu jalan pipa air kebakaran tiang jalan, kebakaran, listrik, dan pola lapisan perkerasan. Namun kondisi di luar tapak juga ikut berpengaruh seperti skala bentuk berpengaruh, skala, atap, poros visual, dll. 7. SIRKULASI Menggambarkan seluruh pola-pola pergerakan kendaraan dan pejalan kaki di atas dan di sekitar tapak.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

38

Data Tapak sebagai Informasi


8. 8 UTILITAS Meliputi tipe, kapasitas dan lokasi dari seluruh utilitas yang berada pada berdampingan dengan dan dekat dengan tapak pada, seperti listrik, gas saluran air kotor, air bersih dan telepon. Sistem utilitas yang ada di atas tanah dan di dalam tanah tanah, keduanya perlu data ukuran. 9. PANCAINDRA Meliputi aspek visual, pendengaran, perabaan dan penciuman pada tapak.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

39

Data Tapak sebagai Informasi


10. 10 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Meliputi suatu analisis atas lingkungan sekitar tapak berupa aspek non fisik seperti kultur psikologis perilaku dan kultur, psikologis, sosiologis. 11. 11 IKLIM Meliputi seluruh kondisi iklim yang berhubungan seperti curah hujan, salju, kelembaban, variasi suhu sepanjang bulan dan dalam setahun, angin, matahari, siklus bencana alam.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

40

Perencanaan Tapak Berkelanjutan


Konsep Berkelanjutan dalam Perencanaan Tapak Dalam perencanaan waktu dan ruang adalah hal yang tidak dapat dipisahkan Secara khusus, konsep perancangan terhadap suatu tapak terlihat dari proses waktu: Faktor historis waktu lalu Dinamika keadaan sekarang Pandangan akan masa depan

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

41

Perencanaan Tapak Berkelanjutan


Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Lahan Lahan yang semakin sempit, mahal dan berharga tidak harus d gu a a se u u ya u tu ba gu a , a e a seba ya digunakan seluruhnya untuk bangunan, karena sebaiknya selalu ada lahan hijau dan penunjang keberlanjutan potensi lahan. Menggunakan seperlunya lahan yang ada, tidak semua lahan harus dijadikan bangunan atau ditutupi dengan bangunan bangunan, bangunan, karena dengan demikian lahan yang ada tidak memiliki cukup lahan hijau dan taman. Menggunakan lahan secara efisien, kompak dan terpadu.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

42

Perencanaan Tapak Berkelanjutan


Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Lahan Potensi hijau tumbuhan dalam lahan dapat digantikan atau dimaksimalkan dengan berbagai inovasi misalnya pembuatan inovasi, atap diatas bangunan (taman atap), taman gantung (dengan menggantung pot pot tanaman pada sekitar bangunan) pot-pot bangunan), pagar tanaman atau yang dapat diisi dengan tanaman, dinding dengan taman pada dinding dan sebagainya dinding, sebagainya.

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

43

Perencanaan Tapak Berkelanjutan


Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Lahan Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan, dengan t da tidak mudah menebang pohon-pohon, sehingga tumbuhan uda e eba g po o po o , se gga tu bu a yang ada dapat menjadi bagian untuk berbagi dengan g bangunan. Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman (sesuai dengan fleksibilitas buka-tutup yang direncanakan buka tutup sebelumnya) dapat menjadi inovasi untuk mengintegrasikan luar dan dalam bangunan, memberikan fleksibilitas ruang yang lebih besar.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

44

Perencanaan Tapak Berkelanjutan


Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Lahan Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal yang dapat menjadi tolak ukur dalam menggunakan berbagai potensi lahan, misalnya; berapa luas dan banyak ruang yang diperlukan? Dimana letak lahan (di kota atau di desa) dan bagaimana konsekuensinya terhadap desain? Bagaimana bentuk site dan pengaruhnya terhadap desain ruang ruang? ruang-ruang? Berapa banyak potensi cahaya dan penghawaan alami yang dapat di d t digunakan? k ?
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

45

Perencanaan Tapak Berkelanjutan


Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Material Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam pembangunan, sehingga tidak membuang material, misalnya kayu sisa bekisting dapat digunakan untuk bagian lain bangunan Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama yang masih bisa digunakan, misalnya sisa bongkaran bangunan lama lama. Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarang ditemui dengan sebaik-baiknya, terutama untuk sebaik baiknya, material yang semakin jarang seperti kayu.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

46

Perencanaan Tapak Berkelanjutan


Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Teknologi dan Material Baru e a aat a pote s e e g te ba u a sepe t e e g a g , Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin, cahaya matahari dan air untuk menghasilkan energi listrik gg g domestik untuk rumah tangga dan bangunan lain secara independen Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara global dapat membuka kesempatan menggunakan material terbarukan yang cepat diproduksi, murah dan terbuka terhadap inovasi, misalnya bambu.
27/09/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

47

Perencanaan Tapak Berkelanjutan


Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Energi Memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami seca a secara maksimal a s a pada sa g siang hari, a , u tu untuk mengurangi e gu a g penggunaan energi listrik . Memanfaatkan penghawaan alami sebagai ganti

pengkondisian udara buatan (air conditioner). Menggunakan ventilasi dan bukaan penghawaan silang dan cara-cara bukaan, silang, cara cara inovatif lainnya.

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

48

Perencanaan Tapak Berkelanjutan


Konsep Berkelanjutan dalam Efisiensi Penggunaan Energi Memanfaatkan air hujan dalam cara-cara inovatif untuk menampung dan mengolah air hujan untuk keperluan domestik . Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan dan p p gg g p p y penghawaan alami merupakan konsep spesifik untuk wilayah dengan iklim tropis.

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

49

Perencanaan Tapak Berkelanjutan


Konsep Berkelanjutan dalam Manajemen Limbah Membuat sistem pengolahan limbah domestik seperti air kotor (black water, grey water) yang mandiri dan tidak membebani sistem aliran air kota. Cara-cara inovatif yang patut dicoba seperti membuat sistem y g p p dekomposisi limbah organik agar terurai secara alami dalam lahan, membuat benda-benda yang biasa menjadi limbah atau sampah domestik dari bahan-bahan yang dapat didaur ulang atau dapat dengan mudah terdekomposisi secara alami.

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

50

Referensi
1. De Chiara, Joseph dan Lee E. Koppelman (1990). Standar Perencanaan Tapak. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2. Gunadi, 2 Gunadi Sugeng (1989) Pedoman Perencanaan Tapak (1989). dan Lingkungan. Terjemahan dari: A Guide to Site and Environmental Planning, Harvey M. Rubenstein. Surabaya: Utama Press. 3. White, 3 White Edward T (1985) Analisis Tapak Bandung: T. (1985). Tapak. Intermatra.

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

51

27/09/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

52

You might also like