You are on page 1of 6

Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris

Psikologi Pendidikan
Belajar_Teori_Behavior_Thorndike Damajanti Kusuma Dewi
EDWARD LEE THORNDIKE
(1874- 1949)

Isi :
1. Major Theoretical Notion
a. Connectionism
b. Selecting and connecting
c. Learning is incremental, not insightful
d. Learning is not mediated by ideas
e. All mammals learns in the same manner

2. Teori-teori Thorndike
a. Sebelum 1930
1. Primer
- The Law of Readiness
- The Law of Exercise
- The Law of Effect
2. Sekunder
- Multiple Response
- Set or Attitude
- Prepotency of Elements
- Response by Analogy
- Associative Shifting

Major Theoreti cal Noti on
a. Connecti oni sm
Ada mekanisme syaraf yang menghubungkan antara stimulus yang diterima
oleh individu dengan respon yang dibuat oleh individu berdasarkan stimulus
tersebut.
Thorndikes theory of learning is called connectionism. He described it as
the association between sense impressions and impulses to action.Earlier on,
associationism proposed linking of one idea with another (cf. Aristotle).

b. Selecti ng and Connecti ng
Selecting (memilih) dan conneting
(menghubungkan) adalah dasar dari trial and
error.
Percobaan :
Seekor kucing dimasukkan dalam puzzle box
(seperti gambar di sebelah kiri). Puzzle box
adalah sebuah kurungan dari besi, yang
pintunya dapat dibuka dengan jalan menarik
rantai (yang ada ditengah kurungan) atau
Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris
Psikologi Pendidikan
Belajar_Teori_Behavior_Thorndike Damajanti Kusuma Dewi
menginjak pedal yang ada di dalamnya. Jika kucing tersebut ingin keluar,
maka ia harus melakukan salah satu dari cara di atas.

Berdasarkan dari percobaan tersebut adalah beberapa
kali kucing melakukan tindakan coba-coba yang
semuanya bertujuan membuka pintu kurungan.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah :
semakin banyak trial, semakin sedikit waktu untuk
menyelesaikan masalah

c. Learni ng i s i ncremental, not i nsi ghtful
Learning is incremental (blue line) and
not insightful (red line). Animal learns
by doing not by thinking or reasoning
Instrumental Learning

Learning terjadi dalam langkah-langkah
/ tahap demi tahap yang sistematis
bukan lompatan besar

Berdasarkan penelitian : bahwa ada perbedaan waktu antara saat masalah
belum terpecahkan dengan saat masalah telah terpecahkan. Pada masalah
yang belum terpecahkan, grafik menunjukkan gerak yang relatif stabil,
tetapi setelah masalah terpecahkan grafik menunjukkan gerak
menurun (berarti semakin sedikit waktu yang digunakan untuk berpikir)

d. Learni ng i s not medi ated by i deas
Learning terjadi secara langsung, tidak diperantarai oleh thinking atau
reasoning
Berdasarkan penelitian :
The cat does not look over the situation, much less think it over, and then
decide what to do. It bursts out at once into the activities which instinct
and experience have settled on as suitable reactions to the situation
confinement when hungry with food outside. It does not ever in the
course of its success realize that such an act brings food and therefore
decide to do it and thenceforth do it immediately from decision instead of
from impulse.

e. All mammals learn i n the same manner
Pandangan Thorndike (1913) bahwa hukum belajar untuk semua binatang
termasuk manusia adalah sama

4
10
1rlal-and-Lrror Learnlna: Concluslons
Learnlna ls lncremenLal (blue llne) and noL lnslahLful
(red llne). Anlmal learns bv dolna noL bv Lhlnklna or
reasonlna.
0
100
200
300
400
300
600
700
4 8 12 16 20 24 28 32 36 40
!"##$%%&'$()*&+,%
)
&
-
$
(
.
/
(
0
%
#
+
1
$
(
2
!
$
#
/
3
4
%
5
)*&+,(+34(0**/*(6$+*3&37
83%&79.(6$+*3&37
11
lnsLrumenLal Learnlna
Lscape
response
lood ole
S 8 S
lood SallvaLlon 8ell
S S 8
Classlcal CondlLlonlna
ln Lrall-and-error learnlna behavlor ls lnsLrumenLal
(useful) ln brlnalna Lhe abouL relnforcemenL.
Laws of Learnlna
and
ConcepLs before 1930
Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris
Psikologi Pendidikan
Belajar_Teori_Behavior_Thorndike Damajanti Kusuma Dewi
Teori - teori Thorndi ke
Sebelum 1930
1. Pri mer
a. The Law of Readi ness
The law of readiness tertulis dalam Original Nature of Man 1913, yang
terbagi dalam tiga bagian, dan disingkat sebagai berikut :
1. When a conduction unit is ready to conduct, conduction by it is
satisfying
2. For a conduction unit ready to conduct, not to conduct is annoying
3. When a conduction unit is not ready for conduction and is forced to
conduct, conduction by it is annoying

Ketiga bagian dari law of readiness, diubah dalam istilah yang lebih baru,
menjadi :
1. When someone is ready to perform some act, to do so is satisfying
2. When someone is ready to perform some act, not to do so is annoying
3. When someone is not ready to perform some act, and is forced to do so
it is annoying

Catatan :
- A satisfying state of affair = suatu kondisi dimana mahkluk tidak mau
menghindarinya, berusaha untuk memperoleh atau mempertahankannya
- An annoying state of affair = suatu kondisi dimana mahkluk berusaha
untuk menghindari atau mengabaikannya

b. The Law of Exerci se
Teori ini terdari dari dua bagian, yaitu :
1. Connections between a stimulus and a response are strengthened as they
are used. In other words, merely exercising the connection between a
stimulating situation and a response strengthens the connection between
the two. This is the part of the law of exercise called the law of use.

2. The law of disuse
Connections between situation and response are weakened when practice
is discontinued or if the neural bond is not used. This is the portion of
the law of exercise called the law of di use.

c. The Law of Effect
1. Jika respon diikuti oleh satisfying state of affairs maka akan
memperkuat hubungan antara stimulus dan respon
2. Jika respon diikuti oleh annoying state of affairs maka akan
memperlemah hubungan antara stimulus dan respon

Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris
Psikologi Pendidikan
Belajar_Teori_Behavior_Thorndike Damajanti Kusuma Dewi
2. Sekunder
a. Multi ple Response (=vari ed response)
Jika respon pertama tidak dapat menyelesaikan masalah maka individu akan
mencoba respon kedua, begitu seterusnya sampai bisa memecahkan masalah
Contoh :
Apa yang akan dilakukan mahasiswa jika kesulitan mengerjakan soal ujian?
1. .....
2. .....
3. .....
4. .....
(silakan diisi sendiri)

b. Set or Atti tude (= di sposi ti on; preadjustment)
Kondisi sementara (lapar, lelah, ngantuk, emosi) yang dapat menentukan
apakah suatu situasi menyenangkan atau tidak menyenangkan individu



c. Prepotency of Elements (the parti al or pi ecemeal acti vi ty of a
si tuati on)
Lingkungan berisi stimulus yang sangat kompleks. Respon individu terhadap
lingkungan tidak diarahkan ke semua stimulus tersebut, tetapi hanya
beberapa stimulus (elemen stimulus). Sehingga, lingkungan yang sama bisa
menghasilkan respon yang berbeda, tergantung pada stimulus mana yang
akan direspon.






Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris
Psikologi Pendidikan
Belajar_Teori_Behavior_Thorndike Damajanti Kusuma Dewi
d. Response by Analogy
Berbeda dengan prepotency of elements, pada response by analogy, individu
berusaha mencari kesamaan antara stimulus yang telah dialami sebelumnya
dengan stimulus yang dialami sekarang. Jika ada kesamaan antara kedua
stimulus, maka individu cenderung untuk memberikan respon yang sama.
Semakin banyak kesamaan, maka semakin mirip respon yang diberikan;
semakin banyak perbedaan, maka semakin beda respon yang diberikan.
Teori ini sebagai dasar dari transfer of training, biasanya disebut dengan
identical elements theory of transfer of training


Belajar di rumah Belajar di sekolah Belajar di luar kelas

e. Associ ati ve Shi fti ng

Respon pada suatu stimulus dapat diganti menjadi respon lain, dengan jalan
menambah elemen pada stimulus pertama




melihat angka aaatakuuuttt.



melihat angka Sambil makan permen ..mmmm.i like it



bekerja dengan angka. aaa. no problem..
Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris
Psikologi Pendidikan
Belajar_Teori_Behavior_Thorndike Damajanti Kusuma Dewi
Daftar Pustaka
Hergenhahn, B.R. dan Olson, Matthew H. 2009. Theories of Learning. Edisi
Ketujuh. Penerbit Kencana, Jakarta

You might also like