Professional Documents
Culture Documents
KTSP
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
LANDASAN
UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi Permendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Permendiknas No. 24/2006 dan No. 6/2007 tentang pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23/2006 Permendiknas No. 41 Thn 2007 tentang Standar Proses Permendiknas No. 24 Thn 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Permendiknas No. 19 Thn 2007 tentang Standar Pengelolaan Permendiknas No. 20 Thn 2007 Standar Penilaian Pendidikan
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
PENGERTIAN
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
HALAMAN
KTSP
merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan global dengan semangat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
HALAMAN
SEMANGAT MBS
MBS sebagai bentuk otonomi sekolah memotivasi
guru untuk mengubah paradigma sebagai curriculum user" menjadi "curriculum developer".
Guru mampu keluar dari kultur kerja konvensional
change"
HALAMAN
2. 3. 4. 5. 6.
7.
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Beragam dan terpadu Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Relevan dengan kebutuhan kehidupan Menyeluruh dan berkesinambungan Belajar sepanjang hayat Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
HALAMAN
10
7. 8.
9.
10. 11.
12.
Agama Dinamika perkembangan global Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kesetaraan Jender Karakteristik satuan pendidikan
HALAMAN
11
HALAMAN
12
12
13
13
HALAMAN
14
14
15
Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
16
HALAMAN
17
Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender.
HALAMAN
18
HALAMAN
19
ISI // MUATAN ISI MUATAN KURIKULUM TINGKAT KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SATUAN (KTSP)
HALAMAN
20
KTSP DOKUMEN 1
BAB I . PENDAHULUAN BAB II . TUJUAN PENDIDIKAN BAB III. STRUKTUR dan MUATAN KURIKULUM BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
HALAMAN
21
KTSP DOKUMEN II
A. SILABUS DARI SK/KD YANG DIKEMBANGKAN PUSAT. B. SILABUS DARI SK/KD YANG DIKEMBANGKAN SEKOLAH (MULOK, MAPEL TAMBAHAN)
HALAMAN
22
KTSP (Dokumen 1)
HALAMAN
23
Bab I. PENDAHULUAN
Latar Belakang (dasar pemikiran penyusunan KTSP) Tujuan Pengembangan KTSP Prinsip Pengembangan KTSP
HALAMAN
24
HALAMAN
25
HALAMAN
26
3. Misi Sekolah
arah untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, menjadi dasar program pokok sekolah dengan penekanan pada kualitas layanan pada peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan
4. Tujuan Sekolah
dirumuskan dan ditetapkan serta dikembangkan, mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat
HALAMAN
27
HALAMAN
28
HALAMAN
29
30
A. STRUKTUR KTSP
Berisi Struktur Kurikulum Tingkat Sekolah yang disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik dan sekolah terkait dengan upaya pencapaian SKL.
mata pelajaran. Memanfaatkan 4 jam tambahan untuk menambah jam pembelajaran pada mata pelajaran tertentu atau menambah mata pelajaran baru. Mencantumkan jenis mata pelajaran muatan lokal dalam struktur kurikulum. Tidak boleh mengurangi mata pelajaran yang tercantum dalam standar isi
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
31
B. MUATAN KTSP
1. Mata Pelajaran
Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII.
Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA dibagi ke
dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas tiga program yaitu program IPA, IPS, dan Bahasa.
Jumlah mata pelajaran di kelas X minimal 16 mata
HALAMAN
32
2. Muatan Lokal
Berisi tentang: Jenis, Strategi Pemilihan dan pelaksanaan muatan lokal yang diselenggarakan oleh sekolah. Dalam pengembangannya mempertimbangkan hal-hal sbb: Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.
HALAMAN
33
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Substansi yang akan dikembangkan, materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain, atau terlalu luas substansinya sehingga harus dikembangkan menjadi mata pelajaran tersendiri; Merupakan mata pelajaran wajib yang tercantum dalam Struktur Kurikulum;
HALAMAN
34
HALAMAN
35
Bidang Budidaya: Tanaman hias, tanaman obat, sayur, pembibitan ikan hias dan konsumsi, dll. Bidang Pengolahan: Pembuatan abon, kerupuk, ikan asin, baso dll.
Bidang TIK dan lain2: Web desain, berkomunkasi sebagai guide, akuntansi komputer, kewirausahaan dll.
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
36
HALAMAN
37
3. Pengembangan Diri
Bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, minat peserta didik, dan kondisi sekolah. Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan: - Bimbingan konseling, (kehidupan pribadi, sosial, kesulitan belajar, karir ), dan atau - Ekstra kurikuler, Pengembangan kreativitas dan kepribadian peserta didik, seperti: Kepramukaan, Kepemimpinan, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) .
HALAMAN
38
Bukan Mata Pelajaran dan tidak perlu dibuatkan SK, KD dan silabus, tetapi perlu dibuat programnya. Dilaksanakan secara terprogram, rutin, spontan dan keteladanan. Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi), yang difokuskan pada Perubahan sikap dan perkembangan perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pengembangan diri.
HALAMAN
39
HALAMAN
40
5. Ketuntasan Belajar
Berisi tentang kriteria ketuntasan minimal
(KKM) per mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan halhal sbb:
Ketuntasan belajar untuk setiap indikator adalah 0 100 %, dgn batas kriteria ideal minimum 75 %. Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per MP dengan mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas dan daya dukung. Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah batas kriteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat mencapai kriteria ketuntasan maksimal (100%).
HALAMAN
41
HALAMAN
42
7. Penjurusan
Berisi tentang kriteria dan mekanisme penjurusan serta strategi/kegiatan penelusuran bakat, minat dan prestasi yang diberlakukan oleh sekolah, yang ditentukan dengan mengacu pada panduan penjurusan yang disusun oleh Direktorat terkait.
HALAMAN
43
HALAMAN
44
HALAMAN
45
HALAMAN
46
HALAMAN
47
SMA / MA
A. SILABUS MATA PELAJARAN - KELAS X 16 MAPEL - KELAS XI, XII IPA 13 MAPEL - KELAS XI, XII IPS 13 MAPEL - KELAS XI, XII BAHASA 13 MAPEL B. SILABUS MULOK dan MAPEL LAIN (jika ada) C. SILABUS KEAGAMAAN (khusus MA)
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
48
Pembentukan TIM penyiapan dan penyusunan draf, review dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan penilaian
HALAMAN
Naskah
diberlakukan
KTSP
49
Pengembangan KTSP
Disusun bersama-sama oleh guru, komite sekolah/pengurus yayasan, konselor (BK), dan nara sumber, dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan. Ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Ketua Komite sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan Mengacu pada SI, SKL, Standar proses, standar penilaian dan panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP serta UU 20/2003 dan PP 19/2005.
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
50
Tim penyusun KTSP pada satuan pendidikan terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Melibatkan komite sekolah dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait.
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan atau lokakarya sekolah/madrasah dan atau kelompok sekolah/madrasah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru.
HALAMAN
51
HALAMAN
52