You are on page 1of 1

TUGAS HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA (PARALEL)

Kelompok: Hagai Indita Fardhani Malfian Maria Anindita Nareswari 1006709065 1006709134 1006709355 Sekar Ayu Primandani Yeremia H. Karaprianto 1006710022 1006710180

Berdasarkan Pasal 1 angka 9 UU No. 51 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang No. 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negarayang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku yang bersifat konkrit, individual, final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata. Surat Keputusan (SK) Asli adalah milik Arsip Negara. Dengan demikian, surat asli tersebut tidak dapat dimiliki secara pribadi oleh individu yang terkait. Yang bisa dimiliki oleh seorang individu adalah Salinan Surat Keputusan yang telah dilegalisasi oleh Instansi yang mengeluarkan Surat Keputusan tersebut. Dengan legalisasi tersebut, maka telah dipastikan bahwa isi salinan tersebut sesuai dengan Surat Keputusan yang sebenarnya. Dalam rangka Surat Keputusan dibutuhkan sebagai alat bukti di pengadilan, maka salinan tersebut dapat di-leges (diberikan materai) dan disahkan sebagai alat bukti di pengadilan. Dapat disimpulkan bahwa Surat Keputusan Asli menjadi Arsip Negara dengan alasan : Mencegah dilakukannya tindak kriminal (contoh: Pemalsuan) terhadap Surat Keputusan. Mencegah musnahnya Surat Keputusan dalam situasi force majeur (contoh: bencana alam, kemalingan, banjir) Memudahkan dilaksanakannya transparansi dokumen kepada publik oleh instansi yang berwenang, tanpa membahayakan dokumen asli. Sehingga berdasarkan penjelasan di atas, kelompok kami memutuskan bahwa Surat Keputusan Asli dimiliki Arsip Negara, sehingga tidak dimungkinkan adanya kepemilikan secara pribadi oleh individu yang terkait dalam Surat Keputusan tersebut. Sehingga, tidak mungkin dilakukan pengantaran maupun pengambilan Surat Keputusan Asli. Salinan Surat Keputusan yang telah dilegalisir dapat diambil oleh individu terkait dalam Surat Keputusan tersebut. Jika individu tersebut tidak berkemampuan untuk mengambilnya, seperti jarak yang jauh, maka instansi berwenang yang mengeluarkan Surat Keputusan dapat mengantarkan salinan Surat Keputusan kepada individu tersebut.

You might also like