Professional Documents
Culture Documents
OLEH
MEDRI DARAN
PROGRAM KELAS KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI - JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009
2
MODUL 1
I . Pendahuluan Perilaku keorganisasian (PO) atau Organizational Behavior (OB). Whats Organization Organization is entities thet enables society tp pursue accomplishment that cant be achieved by individuals acting alone (Gibson,cs 2000 : 5). Atau .. suatu wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang terbaik yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri . Organization a consciously coordinated social unit, composed of two or more people, that functions on a relatively continuous basis to achieve a common goal or set of goal (Robbins 2007 : 2) Organisasi Formal merupakan suatu unit sosial yang dikoordinasikan secara sengaja, yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi pada suatu basis yang relative berkesinambungan tujuan. What Manager do Menyelesaikan kegiatan-pekerjaan melalui orang lain (getting things done through other people).. untuk mencapai tujuan atau serangkaian
Membuat keputusan, mengalokasikan sumber daya dan mengarahkan kegiatan orang lain untuk mencapai tujuan (make decisions, allocate resources, and direct the activities of others to attain goal).
Melakukan
kerjanya
dalam
suatu
organisasi
(do
their
work
in
organization). Jadi untuk mencapai koordinasi (sinergie) dalam organisasi, manajer melakukan konsep manajemen melalui fungsi-fungsinya. b. Management Functions.
Planning mencakup mendefinisikan/penetapan tujuan, penetapan strategi, dan pengembangan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan. Organizing menetapkan apa tugas-tugas yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugas-tugas itu dikelompokkan, siapa yang melapor kepada siapa, dan dimana keputusan harus diambil..
Leading mencakup hal memotivasi karyawan, mengarahkan orang lain, menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang paling effektif, dan memecahkan konflik-konflik.
Controlling memantau kegiatan-kegiatan untuk memastikan kegiatan itu dicapai sesuai dengan yang direncanakan dan mengoreksi setiap penyimpangan yang berarti.
c. Mintzbergs Management Roles Hasil penelitian seorang ahli manajemen Henry Mintzberg dari MIT Amerika, menyimpulkan bahwa terdapat sepuluh peran sangat penting dan sangat strategis yang dimiliki oleh seorang manajer yang dapat diklasifikasikan dalam 3 (tiga) peran utama dalam mengelola suatu organisasi yaitu : A. INTERPERSONAL 1. Figurehead 2. Leader 3. Liaison B. INFORMATIONAL 4. 5. 6. Monitor Disseminator Spokesperson C. DECISIONAL 7. 8. Handler 9. Allocator 10. Negotiator. Resources Entrepreneur Disturbance
4
d. Management Skill.
Technical
Skill
meliputi
kemampuan
menerapkan
pengetahuan atau keahlian spesialisasi. Human Skill kamampuan bekerjasama dengan, memahami, dan memotivasi orang-orang lain, baik perorangan maupun dalam kelompok. Conceptual Skill kemampuan mental untuk menganalisa dan mendiagnosa situasi yang kompleks dan penuh ketidak pastian. e. Effective versus Successful Managerial Activities
memproses dokumen.
Management
mengambil informasi
Communication
mempertukarkan
Human resources Management memotivasi, mendisiplinkan, mengelola konflik, pengisian staff dan melatih. Networking bersosialisasi, berpolitik dan berinteraksi dengan orang-orang/pihak-pihak luar organisasi.
Sifat Pekerjaan Manajerial (The Nature Of Managerial Work) Bagaimana manajer bisa dan dapat melakukan peningkatan dan mempertahankan effektivitas individu, kelompok, dan organisasi, diantaranya tergantung pada/dapat dijelaskan pada sifat pekerjaan manajerial (the nature of managerial work), seperti dilihat pada gambar berikut :
5
Gambar 2 : Kontribusi Manajemen Menuju Effektivitas
To Attain :
- Individual Effectiveness - Group Effectiveness - Organizational Effectiveness
Pekerjaan manajerial didasarkan atas konsep manajemen dan diasumsikan bahwa kebutuhan akan manajemen semakin berkembang apabila pekerjaan dispesialisasikan dan dikerjakan oleh dua orang atau lebih. Dalam kondisi itu, maka pekerjaan yang sudah sudah dispesialisasikan harus dikoordinasikan, menciptakan perlunya pekerjaan manajerial. Sifat pekerjaan manajerial lalu digunakan untuk mengkoordinasikan pekerjaan individu, kelompok, dan organisasi dengan melakukan empat fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan/pengendalian, untuk tercapainya effektivitas (individu, kelompok, dan organisasi). Perencanaan Kinerja yang effektif (Planning Effective Performnace) Fungsi perencanaan mendefinisikan hasil yang akan dicapai dan menatapkan cara untuk mencapai hasil .Keperluan fungsi ini mengikuti sifat organisasi adalah wadah untuk mencapai hasil. Aktivitas perencanaan dapat menjadi kompleks, sederhana, implicit atau eksplisit, impersonal atau personal. Hasil yang diharapkan dari aktivitas perencanaan adalah adanya pemahaman bersama dari apa yang akan dicapai oleh anggota organisasi. Pemahaman ini dapat diwujudkan dari dalam bentuk rencamna yang sulit, menspesifikasikan hasil atau mungkin hanya berupa kesepakatan umum diantara anggota.
6
Pengorganisasian Kinerja yang Effektif (Organizing Effective Performance) Fungsi pengorganisasian melibatkan seluruh aktivitas manajerial yang menerjmehkan aktivitas perencanaan ke dalam struktur tugas dan wewenang, yang terdiri dari: mendesain tanggug jawab dan wewenang dari masing-masing pekerjaan individu. menetapkan mana dari pekerjaan ini yang akan dikelompokkan ke dalam suatu departemen tertentu. Hasil dari fungsi pengorganisasian adalah struktur organisasi. Pengarahan Kinerja yang Effektif (Actuating Effective Performance) Fungsi pengarahan melibatkan manajer dalam hubungannya yang erat dengan individu dan kelompok dari hari ke hari. Jadi fungsi pengarahan bersifat personal dan interpersonal yang berarti lebih berorientasi pada manusia. Walapun perencanaan dan pengorganisasian memberikan panduan dan arah dalam bentuk rencana, uraian pekerjaan, bagan organisasi, dan kebijakan, hal ini berarti orang yang melakukan pekerjaan merupakan pihak-pihak yang berbeda. Pengendalian Kinerja yang Effektif (Controlling Effective Performance). Fungsi pengendalian merupakan aktivitas yang harus dilakukan oleh manajer untuk menjamin bahwa hasil actual konsisten dengan rencana. Aktivitas ini mencakup pertimbangan eksplisit dari effektivitas pada tingkat individu, kelompok, dan organisasi. Evaluasi kinerja melibatkan perbandingan antara kinerja karyawan actual dengan standard kinerja.
f.
A Review Of Managers Job Jadi dilihat dari pendekatan fungsi, peran, skill, dan aktivitas manajemen maka dapat disimpulkan bahwa manajer merupakan :
Fungsi Kepemimpinan (the Leading Finctions). Peran Antar pribadi ( Interpersonal Roles).
7
Communication, and
Jejaring
Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia, Komuunikasi, dan (Human Resources Management, Networking Activities)
II.
Whats OB ..is the field of study thats draws on theory, methods, and principles from various organization; disciplines to learn about individuals perception, values, analyzing the external environments effect on the learning capacities, and actions while working in groups and within the organization and its human resources, missions, objectives, and strategies (Gibson et al 2000 : 5). yaitu merupakan bidang studi yang mencakup teori, metode, dan prinsipprinsip dari berbagai disiplin ilmu guna mempelajari persepsi individual, nilai-nilai, kapasitas pembelajaran individu, dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam kelompok dan didalam organisasi dan strategi. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan : secara keseluruhan; menganalisis akibat lingkungan eksternal terhadap organisasi dan sumberdayanya, missi, sasaran,
OB merupakan cara berpikir pada tingkat individu (individual level), kelimpok (group level), dan organisasi (organization level). OB bersifat multidisiplin yang menggunakan prinsip, model, teori, dan metode-metode. Disiplin ilmu yang menyumbang pada bidang OB yaitu,
Psikologi, mengenai pembelajaran, motivasi, kepribadian, persepsi, pelatihan, effektivitas, kepuasan kerja, penilaian kinerja, pengukuran sikap, seleksi karyawan, disain kerja, dan stress kerja.
Sosiologi,
Psikologi sosioal, mengenai perubahan perilaku, perubahan sikap, komunikasi, proses kelompok, pengembilan keputusan kelompok. Antropologi, mengenai nilai-nilai komparatif, sikaop komparatif, analisis lintas budaya, budaya organisasional, lingkungan organisasional.
OB berorientasi kemanusiaan yaitu manusia dan perilaku mereka seperti, persepsi, kapasitas pembelajaran, kepribadian, motivasi dalam organisasi , merupakan hal penting dalam bekerja.
OB berorientasi pada kinerja(performnance), bagaimana hubungan antara perilaku dengan kinerja, kenapa kinerja rendah, tinggi. OB berhubungan dengan factor eksternal, karena berpengaruh secara signifikan terhadap OB. OB sangat tergantung pada metode ilmiah, sehingga dituntut rasionalitas, logis.
Atau OB is a field of study that investigates the impact that individuals, group, and structure have on behavior within organizations, for the purpose of applying such knowledge toward improving an organizations effectiveness (Robbins 2007 : 6). Jadi studi OB adalah studi sistematis, yaitu memperlihatkan hubungan, mencoba menghubungkan sebab dan akibat (antara satu variable dengan variabnel lainnya dalam organisasi), serta menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah ( bukan studi intuisi,- suatu perasaan yang tidak perlu didukung oleh riset ).. Bidang perilaku keorganisasian (PO) atau organizational behavior (OB) mengidentifikasikan tiga tingkat analisis (level of analisys) yaitu tingkat individual (individual level), tingkat kelompok (group level), dan tingkat organisasi (organization level).
Salah satu ukuran kinerja (performance) dalam OB baik untuk level individual , level kelompok, dan level organisasi adalah tercapainya tingkat produktivitas (productivity). Produktivitas dinyatakan sebagai ukuran kinerja yang mencakup keeffektifan/effektivitas dan effisien (a performance measure including (effectiveness) adalah pencapaian effectiveness and efficiency). Effektivitas
tujuan (achievement of goal). Dalam konteks OB effektivitas merupakan hubungan optimal antara produksi, kualitas, effisiensi, fleksibilitas, kepuasan, sifat keunggulan dan pengembangan. Effisien (efficiency) adalah rasio dari keluaran effektif terhadap masukan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu (the ratio of effectice output to the input required to achieve it). Jadi ruang lingkup studi OB adalah tingkat individual (individual level) perilaku individual, tingkat kelompok (group level) perilaku kelompok, dan tingkat organisasi (organization level) perilaku organisasional, dalam suatu model. Model adalah suatu abstraksi dari realitas, suatu perwakilan yang disederhanakan dari suatu gejala dunia nyata. atau digambarkan
10
ORGANIZATION SYSTEM LEVEL GROUP LEVEL INDIVIDUAL LEVEL
Mengembangkan OB Model Analisys : Untuk menyajikan suatu model umum dalam analisis OB digunakan variabelvariabel utama dengan parameter-parameter masing-masingnya yaitu : a. Varibel bergantung (Dependent variable). Adalah suatu tanggapan yang dipengaruhi oleh sebuah variable bebas (independent). Merupakan factor-faktor kunci dalam OB yang ingin dijelaskan dan diramalkan Parameternya variable ini adalah :
2. Kemangkiran (absenteeism) tidak masuk kerja tanpa laporan. 3. Keluar masuknya karyawan (labor turn over ) penarikan diri yang
permanen secara sukarela atau tidak sukarela dari suatu organisasi.
11
Adalah sebab yang diandalkan sebelumnya dari beberapa perubahan dalam Apakah determinan (penentu) utama dari varibel bergantung (produktivitas, kemangkiran, keluar masuknya karyawan, dan kepuasan kerja ), jawabannya adalah tergantung kepada variable bebas. Parameter variable ini adalah : 1. tingkat individual yaitu bagaimana perilaku individual. 2. tingkat kelompok yaitu bagaimana perilaku kelompok, dan
rendah. -
Pekerja yang bahagia merupakan pekerja yang produktif. Semua individu menjadi paling produktif bila atasannya ramah, mempercayai dan dapat disepakati. Wawancara merupakan piranti seleksi yang effektif untuk memisahkan pelamar yang berkinerja tinggi dari mereka yang berkinerja Semua orang menginginkan pekerjaan yang menantang. Pimpinan-pimpinan mereka hadapi. yang terbaik adalah mereka yang menunjukkan perilaku yang konsisten tanpa memperhatikan situasi yang
Anda
harus
sedikit
menakut-nakuti
orang
agar
mereka
mengerjakan pekerjaan dengan benar. Semua orang dimotivasi oleh uang. Kebanyakan orang jauh lebih peduli akan besarnya gaji mereka sendiri daripada gaji orang lain. Kelompok kerja yang paling produktif /effektif adalah yang tidak mempunyai konflik. Issues, Challenges, and opportunities of OB in the Future : Responding to globalization (creating of a global village) Improving quality and productivity. MEDRI DARAN PERILAKU KEORGANISASI AN
Improving peoples skill.. Managing workforce diversity. Empowering people. Coping with temporariness. Stimulating innovation and change. Improving ethical behavior Declining employee loyalty.
12
Refferences : Gibson, James L, Ivancevich, John M, Donnelly Jr, James H (2000), Organizations, Behavior, Structure, Processes, 10th Edition, Irwin Mc.Graw Hill, USA. Robbins, Stephen P (2008), Organizational Behavior, Application,12th Edition, Prentice Hall, USA. Concept, and