You are on page 1of 67

KATA PENGANTAR

Dokumen RTBL kawasan Prioritas mereferensikan harapan dan tujuan dari seluruh warga untuk kelurahan Kalukuang yang lebih baik sesuai dengan visi dan misi kelurahan. Dalam rangka kegiatan PLPBK ini seluruh masyarakat kelurahan kalukuang telah berpartisipasi dalam ide, saran dan pandangan, hal ini merupakan proses partisipasi dalam proses perencanaan partisipatif.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar isi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang ................................................................................................................................... I.2. Maksud dan tujuan............................................................................................................................. 1.3. Kriteria kawasan prioritas .............................................................................................................. BAB II. GAMBARAN UMUM 2.1. Gambaran umum Kelurahan Kalukuang 2.1.1. Geografi ................................................................................ 2.1.2. Demografi ................................................................................................................................. I-1 I-2 I-4 II-1 II-1 II-9 II-9 II-9 II-10 II-10 II-13 II-13 II-14 II-15 II-16 II-16 II-16 II-19 II-19

2.1.3. Kebutuhan ruang Kesehatan ................................................................................................. 2.1.4. Ruang Terbuka hijau, Taman dan olah raga ........................................................................ 2.1.5. Bangunan ................................................................................................................ 2.1.6. Kondisi lingkungan permukiman............................................................................................. 2.1.7. Jalan dan Drainase .......................................................................................................... 2.1.8. Air Bersih, Hidran Penanggulangan Kebakaran dan sanitasi ....................................... 2.1.9. Pedagang kaki Lima................................................................................................................. 2.1.10. Sampah .................................................................................................................................. 2.1.11. Pasar..................................................................................................................................... 2.1.12. parkir....................................................................................................................................... 2.2. Tinjauan umum kawasan Prioritas . ............................................................................................... 2.2.1. Ruang Terbuka hijau .. ............................................................................................... 2.2.2. Kondisi Lingkungan Permukiman.......................................................................................... 2.2.3. Bangunan................................................................................................................................

2.2.4. Jalan dan Drainase ................................................................................................................ 2.2.5. Air bersih, hidrand/penanggulangan kebakaran,sanitasi ................................................ 2.2.6. Pedagang kaki lima (PKL) ..................................................................................................... 2.2.7. Sampah ................................................................................................................................... 2.2.8. Parkir......................................................................................................................................... BAB III. ANALISIS KAWASAN PERENCANAAN 3.1. Rencana Pengembangan kota Makassar .. 3.1.1. Rencana Pengembangan Tata ruang .. 3.1.2. Pengembangan jaringan dan akses kawasan ... 3.2. visi pengembangan kelurahan ...................................................................................................... 3.3. Rencana Pengembangan kelurahan 3.4. analisis pengembangan kawasan Prioritas . 3.5. Analisis Pengembangan pembangunan berbasis masyarakat BAB IV. RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 4.1. Pasar Sehat ...................................................................................................................................... 4.2. Ruang Terbuka hijau dan Taman................................................................................................... 4.3. Lorong Sehat ................................................................................................................................. 4.4. Pedagang kaki Lima........................................................................................................................ 4.5. Gapura................................................................................................................................ 4.6 Drainase................................................................................................................................. 5.7. Air Bersih ......................................................................................................................... 4.8. Sampah .. 4.9. Fire hidrand dan Penanggulangan Kebakaran.. 4.10. Sanitasi . 4.11. Parkir. BAB V. RENCANA UMUM DAN PANDUAN PENGENDALIAN RANCANG KOTA A. Rencana Umum ................................................................................................................................. B. Panduan Pengendalian Rancang Kota .................................................................................................. BAB VI. ANALISIS FINANSIAL .................................................................................................................

II-20 II-21 II-23 II-24 II-25 III-1 III-1 III-2 III-3 III-4 III-5 III-6 IV-1 IV-4 IV-6 IV-8 IV-9 IV-9 IV-10 IV-11 IV-11 Iv-12 IV-14
V-1

v-4 VI-1

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


BAB I PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG Program Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis dengan lingkungan hunian yang sehat, tertib, selaras, berjati diri dan lestari. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan partisispasi masyarakat secara aktif dan dukungan dari pihak pemerintah serta pihak lain disekitar lingkungan tersebut atau lebih dikenal dengan sistem channelling. Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) merupakan bagian dari Rencana Pengembangan Permukiman (RPP) yang secara substansi mengatur kawasan-kawasan dalam bentuk rencana detail. Dari kawasan-kawasan yang teridentifikasi dalam RPP, maka terpilih satu kawasan prioritas yang disusun RTBL-nya berdasarkan kesepakatan warga dengan meninjau berbagai kriteria permasalahan dan potensi pengembangan dengan mengacu pada aturan PLP-BK, Sedangkan aturan bersama adalah aturan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembangunan lingkungan. Pada pembangunan lingkungan, terutama terhadap sarananya, proses perancangan tiap elemen fisiknya dilakukan oleh berbagai pihak khususnya oleh pihak pemilik (perorangan maupun lembaga) sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing. Keragaman pihak yang terlibat sebagai

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


pelaku pembangunan menghasilkan keragaman wujud fisik yang terjadi. Untuk memperoleh kualitas lingkungan sesuai dengan yang dikehendaki, umumnya dilakukan melalui pendekatan rancang kawasan Dalam PLP- BK, yang dalam konteks perkotaan dikenal sebagai rancang kota (urban design). RTBL pada kawasan prioritas diharapkan mampu di kawasan tersebut agar sesuai dengan aturan tata bangunan penyusunan

mengendalikan pembangunan

dan lingkungan yang telah disepakati bersama oleh masyarakat dalam lingkungan itu sendiri. Dokumen RTBL dalam suatu kawasan memiliki nilai penting yang antara lain juga telah ditegaskan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Perlunya penyusunan dokumen RTBL adalah : Fenomena pertumbuhan kawasan yang cepat, tidak terarah dan tidak terkendali yang mendorong ke arah keseragaman wajah/rupa kota. Timbulnya keinginan untuk mempertahankan keunggulan spesifik suatu kawasan sebagai kawasan berjati diri. Kebutuhan integrasi atas berbagai konflik kepentingan dalam penataan antar bangunan dengan dengan konteks regfional/kota, bangunan dan lingkungan pemangku kepentingan. dengan aktifitas bangunan, lingkungan lingkungannya, bangunan dan prasarana kota, lingkungan dengan publik,

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


Kebutuhan tindak lanjut atas rencana tata ruang yang ada sekaligus manifestasi atas pemanfaatan ruang. Kebutuhan alternatif perangkat pengendali yang mampu dilaksanakan langsung di lapangan. mengendalikan RTBL kawasan prioritas diharapkan dapat mengarahkan pembangunan sejak dini,

pertumbuhan dan perubahan fisik kawasan, mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna dan sesuai dengan spesifik setempat pembangunan lingkungan di sekitar kawasan prioritas.

I.2. MAKSUD DAN TUJUAN Melalui program Pembangunan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Kalukuang yang menghasilkan suatu dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di kawasan prioritas sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan di Kelurahan Kalukuang dalam jangka waktu 5 tahun ke depan. A. Maksud RTBL kawasan prioritas di Kelurahan Lakessi dimaksudkan untuk mengarahkan jalannya dan perubahan fisik lingkungan pembangunan sejak dini, mengendalikan pertumbuhan

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


kawasan prioritas, mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna dan spesifik setempat. B. Tujuan RTBL kawasan prioritas di kelurahan Kalukuang bertujuan untuk mengendalikan elemen kota secara komprehensif yang menyangkut peruntukan lahan, tata bangunan, ruang terbuka hijau, kualitas lingkungan, prasarana dan utilitas, serta preservasi-konservasi, sehingga tercipta kawasan yang memiliki nilai ekonomis, estetis, dan memiliki tingkat kenyamanan hunian dan aktifitas yang lebih baik, tanpa melupakan karakter dan nilai lokalitas yang terkandung. 1.3. KRITERIA KAWASAN PRIORITAS Adapun kriteria skala penetapan kawasan prioritas sesuai hasil rembut warga, TIPP, Yang disesuaikan dengan Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memilih dan menyepakati kawasan prioritas. Adapun langkah-langkah tersebut yaitu: 1 Pertama, TIPP bersama peserta diskusi dan rembug warga perlu menyepakati pengertian kawasan ditingkat Pengertian kawasan secara umum, adalah: Area dengan fungsi dominan tertentu, seperti: Permukiman, Industri, agrowisata dll. Kawasan biasanya memiliki batas-batas secara fisik (Sungai, jalan, saluran dll)

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


Kawasan tidak selalu ditentukan berdasarkan batas-batas administratif RW, RT, Dusun, Kelurahan dll. 2 Kedua, TIPP bersama masyarakat merumuskan Kriteria kawasan prioritas, antara lain: Kawasan yang memiliki persoalan-persoalan pembangunan (fisik, sosial dan ekonomi) yang mendesak untuk ditangani (urgent) Kawasan yang memiliki potensi sumberdaya lokal yang lebih tinggi dibandingkan kawasan lainnya dan apabila potensi tersebut dididayagunakan, diperkirakan dapat membangkitkan perkembangan atau menjadi triger perkembangan pembangunan fisik, sosial dan ekonomi Kelurahan Kawasan potensi atau rawan bencana alam Kawasan terisolasi dan atau kawasan permukiman masyarakat miskin 3 Ketiga, TIPP bersama peserta diskusi atau rembug warga membahas dan menyepakati kawasankawasan diwilayah Kelurahan/Desa yang diprioritaskan penanganan dan pembangunannya. 4 Keempat, TIPP dibawah koordinasi tenaga ahli pendamping, menyusun laporan kegiatan diskusi dan musyawarah warga dalam menyepakati kawasan prioritas terpilih.

BAB. II GAMBARAN UMUM


2.1 Gambaran Umum Kelurahan Kalukuang 2.1.1 Geografi
Kelurahan Kalukuang terletak di Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Wilayah ini termasuk kedalam wilayah bukan pantai. Luas wilayah kurang lebih 25,45 Ha atau 0,24 km2 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Barat : Kelurahan Suangga Kecamatan Tallo : Kelurahan Latang Kecamatan Tallo : Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo Kelurahan Kalukuang terbagi atas 5 RW dengan

Sebelah Selatan : Kelurahan Timongan Lompoa Kecamatan Bontoala

2.1.2 Demografi
Penduduk sebagai salah satu unsur utama dalam pembentukan suatu wilayah, merupakan faktor yang sangat mempengaruhi pengembangan suatu wilayah. Penduduk pada hakekatnya adalah objek sekaligus subjek suatu pembangunan. Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan ruang terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan lahan, maka jumlah dan pertumbuhan penduduk perlu mendapatkan kajian tersendiri.

II-I

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Kalukuang Tahun 2009 Jumlah No RW Kepala Keluarga 1. 2. 3. 4. 5. 01 02 03 04 05 Jumlah 150 154 80 273 226 883 Laki-Laki Jumlah Jiwa Perempuan Jumlah

361 397 119 701 565 2223

427 380 211 737 568 2323

788 777 410 1438 1133 4546

Sumber: Data BKKBN Tahun 2009

Jumlah kepala keluarga Kelurahan Kalukuang pada Tahun 2009 sebanyak 883 kepala keluarga. Jumlah kepala keluarga terbanyak berada di RW 04 dan jumlah kepala keluarga paling sedikit adalah RW 03. Jumlah penduduk Kelurahan Kalukuang pada tahun 2009 adalah 4546 jiwa. Jumlah penduduk perempuan lebih banyak
II-II

dengan persentase 51% sedangkan penduduk laki-laki sebanyak 49% dari jumlah penduduk secara keseluruhan. Jumlah penduduk terbanyak di RW 04 dan jumlah penduduk yang paling sedikit berada di RW 03.
Gambar 2.1 Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk Kelurahan Kalukuang Tahun 2009

2323 2223 51% 49%

Laki-laki Perempuan

Sumber: Data BKKBN Tahun 2009

Gambar 2.2 Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk per RW Kelurahan Kalukuang Tahun 2009 1500
1000 500 0 RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Laki-laki Perempuan

Sumber: Data BKKBN Tahun 2009

II-III

Peta 2.1 Peta Administrasi Kelurahan Kalukuang

II-4

Peta 2.5 Peta Persebaran Kaki Lima

II-5

II-6

Peta 2. Peta Penyebaran Warga Miskin

II-7

Peta Fungsi bangunan

II-8

2.1.3. Kebutuhan Ruang Kesehatan


Jenis fasilitas kesehatan yang telah ada di Kelurahan Kalukuang adalah, praktek dokter dan apotik. Pada kelurahan ini belum terdapat tempat posyandu walaupun kegiatan tersebut aktif di setiap RT, pada umumnya mereka menempati kolong rumah atau teras rumah penduduk untuk menjalankan kegiatan posyandu.

2.1.4. Ruang Terbuka Hijau, Taman dan olah raga


Di Lingkungan Permukiman kelurahan Kalukuang belum terdapat ruang terbuka hijau, taman yang berfungsi sebagai paru-paru kota, dan fasilitas lapangan olah raga belum tersedia. Dari gambar peta diatas dapat dilihat bahwa kelurahan kalukuang masih kurang hijau. Dengan dimikian, masih sangat diperlukan ruang-ruang terbuka yang akan berfungsi ekologis dan sebagai sarana bagi masyarakat untuk bersosialisasi, serta kemudahan/keharmonisan lingkungan.

2.1.5. Bangunan
Status kepemilikin bangunan di Kelurahan Kalukuang terbagi atas Hak Miliki, Kontrak dan Hak Guna Bangunan. Kondisi bangunan dari hasil pemetaan swadaya, dapat dimasukkan dalam kategori permanen, semi permanen dan panggung. Sedangkan material bangunan
II-9

yang digunakan bervariasi. Lantai terdiri dari dari keramik, semen, dan tanah. Dinding terdiri dari batu merah, papan, tripleks dan seng. Sedangkan untuk atap terdiri dari genteng, seng dan metal roof.

2.1.6. Kondisis Lingkungan Permukiman


Dikelurahan kalukuang masih terdapat beberapa RT yang belum memenuhi standar lingkungan yang sehat, karena sistem sanitasi yang kurang memadai dan beberapa rumah yang masih semi permanen dengan pencahayaan dan penghawaan buatan yang belum memenuhi standar.

2.1.7. Jalan dan Drainase


Jalan perumahan yang baik, harus memberikan rasa yang aman dan nyaman bagi pergerakan pejalan kaki, pengendara sepeda dan kendaraan bermotor. Selain itu, harus didukung pula oleh ketersediaan prasarana pendukung jalan seperti perkerasan jalan, trotoar, drainase, lansekap, rambu lalu lintas, parkir dan lain-lain.

II-10

Beberapa jalan di kelurahan kalukuang adalah lorong-lorong yang sempit. Jalan Lokal yang yang ada pada kawasan Pada umumnya dalam kondisi baik, disebelah kiri kanan belum terdapat trotoar kecuali di jalan sunu, sedangkan untuk jalan lingkungan menggunakan paving blok. Sebagian jalan trotoar beralih fungsi menjadi tempat PKL (pedagang kaki lima) Sistem drainase di lingkungan Kalukuang pada umumnya tidak berfungsi baik, hal ini disebabkan karena adanya sampah yang membuat sistem drainase tidak berfungsi dengan baik, sistem drainase di jalan lingkungan sebagian besar terputus disebabkan disebabkan karena beberapa masyarakat membangun diatas drainase, dan di tutup karena dijadikan jalan.

II-11

Sempadan bangunan 1m 1m 10 m 1m 1m

Sempadan bangunan

Gbr. Pot jalan Jl. Sunu

Sempadan bangunan Bahu Jalan

100 40

600

100 40

Gbr. Pot jalan Jl. Dtk Ditiro

II-12

2.1.8. Air Bersih, Hidran Penanggulangan Kebakaran dan sanitasi


Sumber air bersih di kelurahan Kalukuang berasal dari PDAM dan air sumur, dan sebagian masyarakat masih menggunakan sumur timba sedangkan untuk minum masyarakat membeli air galon. Kondisi sumur timba tersebut kurang jernih atau kondisi air yang tidak layak pakai. Di RW 5 merupakan kawasan yang sangat padat dengan jalan yang sempit sehingga apabila terjadi kebakaran, maka mobil kebakaran sangat kesulitan menjangkau lokasi. Beberapa kepala rumah tangga belum memiliki septick tank, peresapan sehingga limba rumah tangga tersebut langsung di alirkan ke saluran drainase. Di kelurahan ini masih terdapat sumur yang berdekatan dengan saptict tank, melihat kondisi tersebut maka diperlukan penetralisir air/penjernihan air.

2.1.9. Pedagang Kaki Lima


PKL merupakan fenomena dalam perkotaan tetapi PKL pun sangat dibutuhkan dalam kebutuhan sehari-hari. Dikelurahan kalukuang terdapat beberapa titik yang ditempati PKL seperti yang terlihat di peta diatas (persebaran titik PKL). PKL ini pun menempati jalur pejalan kaki (pedestrian way) sehingga

II-13

mengganggu

pejalan kaki. Seperti yang terlihat foto di bawa ini, dimana PKL telah

membangun bangunan darurat di atas riol kota

2.1.10. Sampah
Permasalahan sampah, merupakan permasalahan utama di Kelurahan Kalukuang. Permasalahan tersebut ditemui di setiap RW. Beberapa saluran drainase tersumbat akibat sampah yang tergenang pada saluran. Lokasi tempat penampungan sampah (TPS) sementara pertama Kelurahan Kalukuang terletak di antara RW 01, RW 02 dan RW 04. Dan letak TPS kedua berada di antara RW 02, RW 05 dan RW 03. Tempat pembuangan sampah tersebut cepat penuh karena merupakan tempat pembuangan sampah sementara dari kelurahan lain di sekitar Kelurahan Kalukuang. Lokasinya pun sangat dekat dengan permukiman dan menimbulkan pencemaran lingkungan berupa bau tak sedap.

Gambar 2.15 Sampah di saluran drainase

II-14

2.1.11. Pasar
Pasar merupakan kebutuhan masyarakat setiap hari, di Kalukuang terdapat satu pasar dimana pasar tersebut menggunakan koridor jalan, sehingga jalan ini sudah tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Koridor jalan ini yang beralih fungsi menjadi pasar darurat terkesan kurang tertata dan kurang bersih.

II-15

2.1.12. Parkir Parkir merupakan suatu penunjang dalam aktivitas kegiatan pasar. Di pasar kalukuang belum terdapat fasilitas parkir untuk pengunjung pasar kalukuang, sehingga di waktu pasar menimbulkan kemacetan di jalan andi tadde. Melihat gambaran umum kawasan kelurahan kalukuang dan kriteria kawasan prioritas, maka kawasan prioritas dipilih berdasarkan hasil rembug warga yaitu: RW 2, RW 4, RW 5. 2.2. Tinjuan Umum Kawasan Prioritas 2,2.1 ruang terbuka hijau Pada kawasan prioritas ruang terbuka hijau masih kurang kecuali di RW 2 telah ,melakukan penghjauan dengan tanaman pot.

II-16

Peta kawasan prioritas

Batas kawasan Prioritas

II-17

Peta Potensi dan Permasalahan

Permasalahan : 1.Penghijauan 2.Permukiman Padat, 3.sanitasi dan pencahayaan belum memenuhi standar Potensi 1.manisan buah (mangga dan kedodong)

Permasalahan : 1.Penghiajuan 2.Permukiman Padat, terdapat banyak lorong yang sempit 2.PKL 3.Sampah Potensi : 1.PKL

Permasalahan : 1.Drainase 2.Parkir 3.Sampah Potensi: 1.Pasar kalukuang merupakan salah satu wadah peningkatan nilai ekonomi masyarakat setempat 2.Supermarket mursalim

II-18

2.2.2. Kondisis Lingkungan Permukiman


Pada kawasan prioritas, terutama di RW 5 kondisi lingkungan belum memenuhi standar lingkungan yang sehat. Masih terdapat beberapa rumah yang belum memiliki sistem sanitasi yang kurang memadai dan beberapa rumah yang masih semi permanen dengan pencahayaan dan penghawaan buatan yang belum memenuhi standar.

2.2.3. bangunan Status Bangunan pada kawasan prioritas adalah hak milik dan sewa, hasil pemetaan
swadaya, jenis bangunan dapat dimasukkan dalam kategori permanen, semi permanen dan panggung. Sedangkan material bangunan yang digunakan bervariasi. Lantai terdiri dari dari keramik, semen, dan tanah. Dinding terdiri dari batu merah, papan, tripleks dan seng. Sedangkan untuk atap terdiri dari genteng, seng dan metal roof.

II-19

2.2.4. Jalan dan Drainase Jalan Lokal yang yang ada pada kawasan prioritas umumnya dalam kondisi baik, untuk jalan lingkungan menggunakan paving blok. Sistem drainase di lingkungan Kawasan prioritas pada umumnya tidak berfungsi baik, hal ini disebabkan karena adanya sampah yang membuat sistem drainase tidak berfungsi dengan baik, sistem drainase di jalan lingkungan sebagian besar terputus disebabkan disebabkan karena beberapa masyarakat membangun diatas drainase, dan di tutup karena dijadikan jalan.

Gbr. Jalan yang belum menggunakan paving block

Gbr. Jalan yang sudah menggunakan paving block

Gbr. Drainase tersumbat oleh sampah

II-20

Drainase pada umumnya tersumbat akibat sedimentasi, sampah, dan tertutupnya drainase. 2.2.5. Air Bersih, Hidran Penanggulangan Kebakaran dan sanitasi Dikawasan prioritas masyarakat menggunakan PDAM atau air galon untuk diminum, sedangkan untuk mencuci sebagian masyarakat masih menggunakan sumur umum dengan kondisi air yang kurang layak. Sumur umum yang digunakan tersebut berdekatan dengan bak peresapan MCK. Di RW 4 dan 5 yang merupakan permukiman padat dan apabila terjadi kebakaran akan sulit dijangkau pemadam kebakaran. Untuk sanitasi sebagian masyarakat belum memiliki bak peresapan dan pada umumnya menyalurkannya langsung ke drainase dan beberapa kepala rumah tangga belum memiliki saptict tank dan menyalurkan langsung ke drainase.

II-21

Saptict Tank

Peresapan

Drainase

Saptict Tank

Drainase

Drainase

Gbr. Skema sistem drinase di masyarakat II-22

2.2.6. Pedagang Kaki Lima Pedagang Kaki Lima merupakan fenomena di perkotaan, PKL yang selalu menempati tempat yang ilegal seperti trotoar, ruang terbuka hijau. Tempat-tempat yang ditempati oleh PKL ini mengganggu pengguna jalan bahkan merusak visual kota. Dikawasan prioritas titik PKL berada di RW 4, PKL di RW 4 ini merupakan PKL yang pemanen.

PKL Permanen

Gbr. PKL di RW 4

II-23

2.2.7. Sampah Sampah merupakan permasalahan utama dalam kawasan ini, dimana sampah telah menyumbat riol kota atau drainase dan sampah yang menumpuk di TPS sehingga menjadikn wajah kota semakin semrawut.

Gbr. Sampah yang menyumbat drainase

Gbr. Sampah yang menumpuk di TPS

II-24

2.2.7. Parkir Parkir merupakan fasilitas penunjang dengan adanya aktifitas pasar pada kawasan prioritas, pada pagi hari di jalan andi tadde terjadi kemacetan akibat pengunjung pasar yang menggunakan roda dua tidak teratur memarkir kendaraannya sedangkan tukang becak mengambil space jalan untuk menurunkan dan menaikkan penumpang.

II-25

BAB III. ANALISIS KAWASAN PERENCANAAN


3.1. Rencana Pengembangan kota Makassar 3.1.1. Rencana pengembangan tata ruang Kawasan pengembangan berada pada kecamatan Tallo, berdasarkan RTRW kota Makassar kawasan perencanaan merupakan fungsi utama permukiman.

Kel.Kalukuang

III- 1 -

3.1.2. Pengembangan Jaringan Pergerakan dan Akses ke Kawasan

III- 2 -

3.2. Visi Pengembangan Kelurahan Kelurahan Kalukuang sebagai icon perekonomian kota, Bersih dan hijau 2015

III- 3 -

3.3. Rencana Pengembangan Kelurahan

Sona A. Pengembangan Permukiman didukung sektor perdagangan, taman bermain danolah rga dan ruang terbuka hijau

D E A C B

Sona B Permukiman didukung sektor perdagangan dan pendidikan

Sona C Pengembangan Permukiman didukung oleh sektor perdagangan dan ruang hijau Sona D Permukiman didukung oleh sektor pendidikan dan ruang terbuka hijau Sona E Pengembangan permukiman didukung oleh ssektor perdagangan dan pndidikan.

III- 4 -

3.4. Analisis Pengembangan kawasan prioritas

Penataan lingkungan padat dan sanitasi

Penataan Pasar Penataan lingkungan padat dan Lorong

III- 5 -

Rencana penataan kawasan permukiman padat sanitasi dan perbaikan lorong di lakukan di rw 4 dan 5, hal ini diharapkan menjadi lingkungan yang sehat. 3.5. Analisis Pengembangan Pembangunan Berbasis Masyarakat
Penataan prmukiman padat, ruang hiaju,air bersih, drainase, sanitasi, sampah,

Penataan pasar, sampah, ruang hiaju, sanitasi, drainase,parkir

Penataan prmukiman padat, lorong,sampah,drainase,ruang hijau

III- 6 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


BAB IV. RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Dalam rencana pengembangan kawasan, ada beberapa isu yang masuk dalam penataan kawasan, yaitu : Pasar Sehat, Ruang terbuka hijau dan taman, lorong sehat,PKL, Gapura, drainase, sampah, fire hidrand dan sanitasi. 4.1. Pasar Sehat Pasar kalukuang yang menggunakan koridor jalan sebagai aktivitas pasar, pasar yang terkesan kumuh dan kurang sehat ditata sehingga menjadi pasar sehat. Pedagang ikan dibuatkan desain lapak dengan sistem lipat sehingga lebih rapi dan simple, pedangan sayur, plastik dan kelontong ditata kembali menjadi lebih rapi. Untuk kenyamanan pengunjung, dan penjual maka Koridor jalan di atapi dengan atap yang transparan dengan menggunakan policarbonat. Drainase dibersihkan dan dirapikan sehingga tidak lagi ada air yang tergenang dan membuat bak kontrol setiap jarak 10-12m. Pada koridor jalan untuk pasar ikan menggunakan beton sikat dan tidak menggunakan paving blok, paving blok dapat menyebabkan air ikan meresap dan menjadikan bau yang tidak sedap. Untuk koridor jalan di pasar sayur tetap menggunakan paving blok. Membuat Gate pada pitu masuk pasar yaitu di koridor yang berbatasan dengan Jl. Andi tadde dan koridor pasar yang berbatasan jalan Datuk Patimang. Gate ini bertujuan sebagai penanda adanya pasar di koridor tersebut serta mengajak pengunjung untuk memasuki area kawasan.

IV- 1 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011

Mengecat paving blok Memasang tempat sampah Menutup drainase dengan beton (sistem bongkar pasang)

Warung Jualan tidak melewati drainase

Gbr. 3.1 Koridor jalan menuju pasar ikan dari arah jalan datuk patimang IV- 2 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011

menggunakan paving block Membuat gate dari arah andi tadde Lapak ditempel didinding warung/rumah Meletakkan tempat sampah Menggunakan beton sikat di bagian pasar ikan Membuat gate dari arah datuk patimang Meletakkan parkir di ujung lorong Lapak di bagian pasar ikan menggunakan sistem lipat dan menggunakan material tahan air. Meletakkan tempat sampah dan mensortir sampah untuk dijadikan pupuk

Gbr. Rencana pengembangan pasar kalukuang

IV- 3 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011

Gbr. 3.4 Meja lapak yang melengket di dinding rumah untuk penjual sayur (yang menggunakan rumahnya sebagai warung) 4.2. Ruang Terbuka hijau dan Taman Untuk menjadikan kawasan ini lebih hijau dan asri maka setiap ruang terbuka akan ditanami pohon penghijauan dan bunga-bunga. Pekarangan penduduk ditanami bunga-bunga sehingga lingkungan terkesan asri, sisi jalan ditanami pohon penghijauan untuk menyaring debu dan menjadikan lingkungan lebih hijau. sisi jalan datuk ditiro dan petta punggawa dimana terdapat tembok tinggi atau lebih dikenal di masyarakan tembok berlin, di tata dengan baik sehingga area tersebut akan terasa asri dan nyaman serta tembok di cat dan dibuat pesan-pesan moral untuk masyarakat setempat. IV- 4 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011

Gbr. Rencana Pengembangan koridor jalan Datuk ditiro IV- 5 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


4.3. Lorang Sehat Lorong-lorong yang kurang rapi dan terkesan sempit dan sumpek, ditata dengan melakukan pengecatan rumah, pagar, tanaman pot dan perbaikan jalanan serta drainase. Penghuni lorong-lorong tersebut tetap akan merasakan kenyamanan, keamanan dan keadilan.

IV- 6 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011

IV- 7 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011

Gbr. 3. Menata lorong menjadi sehat menjadi asri

4.4.

Pedagang Kaki lima Pedagang kaki lima yang berada di jalan Petta Punggawa, ditata dan menjadi PKL dengan sistem mobile, dan

mematuhi kesepakatan bersama

IV- 8 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011

Gbr. Penataan sumur

4.5.

Gapura Gapura yang merupakan batas kelurahan dan batas RW, pada saat ini di kelurahan kalukuang sudah terdapat

beberapa gapura walaupun belum rampung, sehingga akan dilakukan perampungan gapura

IV- 9 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


4.6. Drainase Drainase yang pada umumnya tersumbat oleh sampah, dibersihkan dengan bekerjasama dengan instansi terkait. Drainase yang sudah bersih dan rapi ditutup dengan beton dan jeruji besi, sehingga jalan tetap lebar dan drainase tetap bersih 4.7. Air bersih

Beberapa sumur umum yang sudah tercamar airnya di lakukan penetralisasi dengan menggunakan enceng gondok.

Penduduk

SUMUR

PENETRA LISASI

Bak Penam punga n Gbr. Skema penetralisir air

Penduduk Penduduk

IV- 10 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


4.8. Sampah Sampah yang merupakan permasalahan utama dikelurahan ini, maka setiap titik tertentu terdapat TPS (tempat pembuangan sementara) dan masyarakat sebelum membuang sampah ke TPS terlebih dahulu memilah-memilah sampah mereka yang organik dan non organik.

Sampah organik

Pupuk TPS

Non Organik

Kerajinan RT

Gbr. Skema Proses pembuangan sampah

4.9.

Fire Hidrand atau penanggulangan kebakaran Di kawasan prioritas terdapat beberapa lorong yang sempit dan apabila terjadi kebakaran maka akan sulit dijangkau

oleh pemadam kebakaran. Melihat kondisi tersebut maka diperlukan titik hidrand atau penampungan air.

IV- 11 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


4.9. Sanitasi Sanitasi merupakan permasalah ke dua setelah sampah, Pada umumnya masyarakat membuang limbah cair RT (rumah tangga) langsung ke riol kota tanpa menyaring terlebih dahulu dan terdapat beberapa kepala rumah tangga yang belum memiliki WC. Hal ini masih ditemukan di RW 5 Untuk kawasan yang sangat padat dan belum memiliki saptictank yang standar akan di buatkan saptictank komunal.

Penyaring

Riol Kota

Gbr. Bak penetralisir air limbah rumah tangga

IV- 12 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011

Hidrand Menyiram tanaman Mencuci kendaraan dll

Gbr. Skema sistem sanitasi komunal

Rumah penduduk Saptick tank Peresapan/pengendapan Penyaringan/penetralisir

IV- 13 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


4.10. Parkir Parkir merupakan fasilitas utama pasar, parkir pada pasar kalukuang hanya parkir motor dan parkir becak sebagai tempat untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Parkir di letakkan di dalam lorong menuju pasar, yaitu diujung lorong yang berbatasan dengan jalan Sunu.

IV- 14 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


BAB V. RENCANA UMUM DAN PANDUAN PENGENDALIAN RANCANG KOTA.
A.
No

Rencana Umum
Uraian Wajib Aturan anjuran

Ruang terbuka Hijau

menanam Pohon depan rumah Menanam pohon di sepanjang sisi jalan Menyisihkan 10% dari luas lahannya untuk penghijauan Tanaman pot yang diletakkan diteras atau di gantung

wajib dianjurkan dianjurkan wajib wajib wajib

2 3

Koefisien dasar Bangunan (KDB) Floor area ratio (FAR)

Mengkuti aturan Pemkot dan aturan bersama Perbandingan antara luasan seluruh lantai bangunan dan luas dasar bangunan Jumlah lantai yang diisinkan tetap mengacu kepada aturan pemkot dan aturan bersama Mengacu kepada aturan

Ketinggian Bangunan

wajib

V- 1 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


5 Sempadan Bangunan pemkot makassar Untuk jalan lingkungan Mengacu pada perturan Pemkot Makassar Bangunan berdampingan tidak sama tinggi, jarak minimum antar bangunan = {( tinggi bgn A + tinggi bangunan B) / 2} 1 m. Untuk lorong, pinggir atap rumah tidak melewati pagar Orientasi bangunan mengarah ke jalan Orientasi matahari Pencahayaan dari atas apabila kondisi tapak tidak memungkinkan untuk mendapat cahaya sinar matahari Menggunakan ventilasi (bukaan) untuk aliran udara Ventilasi atas (tidak semua ditutup dengan atap) Rapi,bersih,hijau Memtuhi aturan bersama Menggunakan gerobak dengan wajib wajib wajib wajib dianjurkan dianjurkan wajib wajib

6 7 Orientasi Bangunan Orientasi Bangunan Terhadap Sinar Matahari -

Orientasi aliran udara

dianjurkan dianjurkan

9 10

Pasar PKL

V- 2 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


11 Air bersih system mobile Mematuhi aturan bersama untuk air yang kurang bersih di lakukan penetralisir air atau system penjernihan air Memisahkan sampah organic dan non organic Mematuhi aturan bersama Menjaga kebersihan drainase depan rumah masing-masing termasuk sampah dan sedimentasi. Setiap rumah ada wc, septictank,peresapan Limbah cair rumah tangga tidak langsung dibuang ke roil kota tapi di netralisir sebelum keriol kota Mematuhi aturan bersama Mengacu kepada aturan bersama Membuat titik hidran wajib wajib wajib dianjurkan

12

Sampah

wajib wajib wajib

13

drainase

14

sanitasi

wajib dianjurkan

15 16 Lorong Sehat Fire hidrand -

V- 3 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


17 Parkir Membuat kantong parker Mengikuti aturan bersama yang telah disepakati wajib

B. Panduan Pengendalian Rancang Kota a. Ketentuan Pengendalian

Tujuan dari ketentuan pengendalian rencana adalah: Mengendalikan berbagai rencana kerja, program kerja maupun kelembagaan dalam mewujudkan kerja RTBL RTBL pada masa pemberlakuan aturan dalam RTBL dan pelaksanaan penataan suatu kawasan. Mengatur pertanggung jawaban semua pihakyang terlibat pada tahap pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan. Ketentuan pengendalian rencana disusun sebagai bagian dari proses penyusunan yang melibatkan masyarakat, baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui pihak yang dapat mewakili. Ketentuan pengendalian rencana menjadi alat mobilitas peran masing-masing pemangku kepentingan pada masa pelaksanaan atau masa pemberlakuan RTBL sesuai dengan kapasitasnya dalam sistem yang disepakati bersama, dan berlaku sebagai
V- 4 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


rujukan bagi para pemangku kepentingan Pelaksanaan diatur dengan untuk mengukur tingkat keberhasilan kesinambungan pentahapan dapat disusun melalui : Strategi pengendalian rencana rencana kelembagaan, yang mencantumkan pelaksana organisasi pelaksana, SDM yang terlibat, dan aturan tata laksana pembangunan. Strategi pengendalian

kelembagaan. Untuk pengelolaan pelaksanaan RTBL dapat disiapkan suatu organisasi tersendiri, dengan menggambarkan pola koordinasi, alur dan pola pengendalian rencana dapat dan pengendalian pelaksanaan, pertanggung jawaban, serta proses lainnya. Arahan ditetapkan melalui indikasi program pelaksanaan

termasuk kesepakatan wewenang dan kelembagaan. Adapun indikasi program yang diterapkan di wilayah perencanaan adalah sebagai berikut :

No

Pogram

Luas

satuan 2 0 1 1

Tahun 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5

Lokasi

Penanggung jawab

Sumber pembiayaan

Rg. Terbuka dan

M2

Jl. Andi

Pokja tata

PLP-BK,

V- 5 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


taman bermain tadde (ex gudang) 2 Pasar Kalukuang M2 Pasar kalukuang Pokja Tata Ruang dan Pokja Ekonomi ruang Masyarakat,dan Sumber lain PLP-BK, Masyarakat,dan Sumber lain

Lorong sehat

M2

Setiap RW 4

Pokja tata ruang

PLP-BK, Masyarakat,dan Sumber lain

Ruang hijau/jalur hijau

M2

Semua Sisi jalan di Kelurahan kalukuang

Pokja tata ruang

PLP-BK, Masyarakat,dan Sumber lain

Parkir

M2

Pasar kalukuang

Pokja tata ruang

PLP-BK, Masyarakat,dan Sumber lain

Jalan dan drainase

M2

Kelurahan kalukuang

Pokja jalan dan drainase

PLP-BK, Masyarakat,dan Sumber lain

Air bersih, fire

M2

Rw 5

Pokja jalan dan

PLP-BK,

V- 6 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


hidaran, peresapan komunal dan sanitasi 8 gapura M2 Setiap RW Pokja tata ruang PLP-BK, Masyarakat,dan Sumber lain 9 PKL RW 4 Pokja tata ruang PLP-BK, Masyarakat,dan Sumber lain drainase Masyarakat,dan Sumber lain

V- 7 -

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


BAB VI. ANALISIS FINANSIAL
1. Pencil Out Model (POM)

Analisis Pencil-Out Model (POM) berrtujuan unttuk melihat dan menentukaan apakah suatu desain proyek yang diusulkan akan menghasilkan keuntungan tahunan yang positif jika proyek tersebut dikembangkan dan dilaksanakan sepenuhnya. Model analisis ini merupakan pick decision analysis dalam menilai kelayakan suatu usulan disain prroyek jika dijalankan. Analisis ini hanya melihat keuntungan tahunan, berbeda dengan analisis finansial yang merupakan penilaian keuntungan investasi selama proyek berlangsung hingga akhir perhitungan umur proyek. Analisis POM ini meliputi satu tahun saja, biasanya diawal tahun sampai akhir tahun pertama konstruksi dan pada tahun kedua penyewa telah mulai mendapat pemasukan atau telah terjual. Pendekatan analisis POM ini adalah bahwa sebagian pembiayaan investasi proyek akan ditanggung oleh investor dan sisanya akan ditutupi dengan dana pinjaman (kredit). menentukan besarnya pinjaman yang masih layak bagi kreditur. Beban tanggungan investor merupakan informasi yang diperoleh dari model ini dan besar beban (GAP) Pada model ini besarnya kredit tersebut merupakan fungsi dari kemampuan keuntungan tahunan yang dihasilkan proyek. Di PLP-BK ini tidak ada sistem utang di bank, maka pembiayaan dilakukan oleh investor, PLP-BK dan masyarakat,
VI-1

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


Adapun rancangan proyek yang akan dikerjakan adalah: 1. Taman dalam status luas; 2. Pasar dalam satuan luas; 3. Infrastruktur (jalan, drainase) dalam satuan luas; 4. Perbaikan lorong 5. sanitasi dalam satuan luas; 6. Area parkir dalam satuan luas; No
1 2 3 4

Program
Rg. Terbuka dan taman bermain Pasar Kalukuang Lorong sehat Ruang hijau/jalur hijau

vol
100m2

lokasi
Pettapunggawa buntu

Perkiraan biaya (Rp)

Sumber dana
Swadaya, Swadaya,

tahun
2011

20.000.000 PLP-BK, sponsor 581.000.000 PLP-BK, sponsor

166m2

Pasar kalukuang Semua lorong Sepanjang hijau jalur

2011 2011 2011

ls ls

100.000.000 PLP-BK, Sadaya,Sponsor 100.000.000 PLP-BK, Sadaya,Sponsor

VI-2

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


5 6 7 8 9 10 11
Parkir 150m2 Pasar kalukuang 10.000.000 Sponsor Swadaya Jalan dan drainase ls Kel. Kalukuang 100.000.000 PLP-BK, Sadaya,Sponsor Penetralisir air ls komunal 320.000.000 PLP-BK, Sadaya,Sponsor Saptict Gapura Penataan PKL Fire Hidrand tank ls 5 Ls Ls Rw 5 200.000.000 PLP-BK, Sadaya,Sponsor 75.000.000 PLP-BK, Sadaya,Sponsor 50.000.000 PLP-BK, Sadaya,Sponsor 100.000.000 PLP-BK, Sadaya,Sponsor 1.556.000.000 2012 2011-2012 2011-2012 2011-2012 dan sanitasi 2011-2012 2011-2012 dan 2012

Rw 4 Rw5

TOTAL

VI-3

No

Program

Kegiatan

Lokasi

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


Penerima Manfaat Jiwa Sumber Dana Volume KK /Frekwensi Warmis L Total Dana Swadaya APBD PNPM MP L P P Swasta/CSR/ Program lainnya
2 Keg 3 Keg 147 30 54 0 123 30 54 0 123 Rp 30 Rp 14,500,000 28,250,000 Rp Rp 500,000 750,000 Rp Rp 4,000,000 2,500,000 Rp Rp Rp Rp 10,000,000 25,000,000 Dinkes Dinkes

Penanggung Jawab SKPD BKM

Tenaga kerja

SOSIAL
Target 1 : Menurunkan angka Balita kurang gizi dan tingkat kesehatan ibu hamil 90% tahun 2012 1 Peningkatan Gizi Balita dan ibu hamil 1 Lomba Balita sehat Pemeriksaan kesehatan ibu hamil 2 terpadu 4 RW 4 RW UPS UPS 3 ORG 3 ORG

Target 2 : Meningkatkan kapasitas keterampilan masyarakat 85% di tahun 2012 1 Pelatihan Entrepreneurship 2 Pelatihan pengolahan makanan Pelatihan kerajinan dari sampah 3 rumah tangga Pendistribusian IRT masyarakat 6 (sertifikasi dan pemasaran) 7 Pelatihan komposting Target 3 : Menurunkan angka penderita penyakit menular 95% di tahun 2012 1 Kampanye PHBS 1 Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 2 Sosialisasi CLTS 3 Penyuluhan Narkoba dan AIDS 4 Sosialisasi Pencegahan Demam berdarah 5 RW 5 RW 5 RW 5 RW 4 Keg 4 Keg 1 Keg 1 Keg 349 349 50 40 554 1054 554 1054 Rp 554 1054 554 1054 Rp 15 40 35 0 15 40 35 0 Rp Rp 20,250,000 13,000,000 6,200,000 6,000,000 Rp Rp Rp Rp 250,000 500,000 200,000 500,000 Rp Rp Rp Rp 5,000,000 2,500,000 2,000,000 3,000,000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 15,000,000 10,000,000 4,000,000 2,500,000 Dinkes Dinkes Dinkes Dinkes UPS UPS UPS UPS 2 ORG 3 ORG 3 ORG 4 ORG 4 RW 4 RW 4 RW 4 RW 5 RW 1 Keg 1 Keg 1 Keg 30 25 20 20 20 30 5 5 5 5 0 20 15 15 15 30 5 5 5 5 0 20 15 15 15 Rp Rp Rp Rp Rp 9,500,000 11,800,000 7,750,000 9,150,000 7,300,000 Rp Rp Rp Rp Rp 500,000 800,000 750,000 650,000 800,000 Rp Rp Rp Rp Rp 2,000,000 3,000,000 2,000,000 2,500,000 1,500,000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 7,000,000 8,000,000 5,000,000 6,000,000 5,000,000 Perindag Dinkes Perindag Perindag Persampahan UPS UPS UPS UPS UPS 3 ORG 3 ORG 3 ORG 3 ORG 3 ORG

Peningkatan Ketrampilan

1 Keg
1 Keg

Target 4 : Menurunkan angka putus sekolah dan pengembangan kapasitas sdm 90% tahun 2012 1 Wajib belajar 9 tahun 1 Pemberian Beasisw a 2 Kursus bahasa inggris gratis 5 RW 5 RW 1 Keg 1 Keg 11 14 8 4 6 12 8 4 6 12 Rp Rp 8,500,000 5,500,000 Rp Rp Rp 500,000 6,700,000 Rp Rp Rp 1,500,000 2,000,000 33,500,000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 7,000,000 3,000,000 107,500,000 Dinsos Diknas UPS UPS 2 ORG 2 ORG

Total Dana Sosial EKONOMI


Target : Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Utamanya Warmis 70% Tahun 2012 Meningkatkan Daya Pemberian Bantuan Modal Usaha 1 1 5 RW Beli masyarakat Ekonomi Produktif

Rp 147,700,000

35 KSM

175

46

129

46

129

Rp 200,000,000 Rp 200,000,000

Rp Rp

Rp Rp

Rp Rp

Rp Rp

200,000,000 Dinas Koperasi 200,000,000

UPK

4 ORG

Total Dana Ekonomi LINGKUNGAN


Target 1 : Peningkatan Sarana dan Prasarana Jalan dan Drainase 100% tahun 2012 1 Rehab drainase 1 Perbaikan dan pembangunan drainase 2 Rehab drainase 3 Rehab drainase 4 Rehab drainase 1 Pembangunan gorong-gorong 2 Pembangunan gorong-gorong 3 Pembangunan gorong-gorong 2 Perbaikan dan pembangunan gorong-gorong 4 Pembangunan gorong-gorong 5 Pembangunan gorong-gorong 6 Pembangunan gorong-gorong 7 Pembangunan gorong-gorong 8 Pembangunan gorong-gorong Jl.Datu Ribandang (RW 2) Jl.Datu Ribandang (lorong) RW 2 Jl.A.Tadde (lorong) RW 2,4 Pasar Kalukuang Jl.Sunu Lrg.11 (RW 4) Jl.Sunu Lrg.141 (RW 4) Jl.A.Tadde Lrg.25 (RW 2) Jl.Pongtiku (Lorong) RW 5 Jl.A.Tadde (lorong) RW 2,4 250x0,50m 50x0,30m 500x0,30m 250x0,30m 150 150 150 349 176 176 176 324 324 324 176 176 176 324 324 324

Rp Rp Rp

8,500,000 3,900,000 17,000,000 9,000,000 2,400,000 2,200,000 2,000,000 2,250,000 2,300,000 2,200,000 2,150,000 2,350,000

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1,000,000 900,000 2,000,000 1,500,000 900,000 700,000 500,000 750,000 800,000 700,000 650,000 850,000

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

7,500,000 3,000,000 15,000,000 7,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Bina marga Bina marga Bina marga Bina marga Bina marga Bina marga Bina marga Bina marga Bina marga Bina marga Bina marga Bina marga

UPL UPL UPL UPL UPL UPL UPL UPL UPL UPL UPL UPL

5 ORG 5 ORG 5 ORG 5 ORG 5 ORG 5 ORG 5 ORG 5 ORG 5 ORG 5 ORG 5 ORG 5 ORG

554 1054 554 1054 Rp 176 176 176 176 176 176 176 176 324 324 324 324 324 324 324 324 176 176 176 176 176 176 176 176 324 324 324 324 324 324 324 324 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1,5m0,30m 150 1,5m0,30m 150 1,5m0,30m 150 1,5m0,30m 150 1,5m0,30m 150

Jl.Petta Punggaw a (lorong) RW4 1,5m0,30m 150 Jl.Datu Patimang (lorong) RW 4 1,5m0,30m 150

Jl.Datu Ribandang (lorong) RW 2 1,5m0,30m 150

VI-4

Target 2 : Peningkatan akses air bersih masyarakat 95% tahun 2012 Pengembangan dan 1 Pengadaan bak penampungan air bersih 1 pengelolaan air bersih 2 Pompanisasi manual air bersih

2,4,5 2,4,5

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2011


3 unit 3 unit 98 98 112 112 179 179 112 112 179 179 Rp Rp 40,000,000 29,000,000 Rp Rp 1,000,000 1,500,000 Rp Rp 9,000,000 7,500,000 Rp Rp Rp Rp 30,000,000 20,000,000 6 titik 1 unit 1 unit 105 138 138 210 194 194 327 278 278 210 194 194 327 278 278 Rp 826,000,000 Rp 100,000,000 Rp 100,000,000 Rp Rp Rp 6,000,000 5,000,000 5,000,000 Rp Rp Rp 120,000,000 75,000,000 75,000,000 Rp 700,000,000 Rp Rp Rp Rp Rp 20,000,000 20,000,000

Cipta karya Cipta karya

UPL UPL

5 ORG 5 ORG

Target 3 : Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan ekonomi masyarakat 95% tahun 2012 1 Rehabilitasi Pasar Kalukuang Rehabilitasi Lembaga Pendidikan 2 Samman Rehabilitasi Lembaga Pendidikan 3 DDI Pembangunan prasarana Lembaga2 Pemberdayaan 4 Masyarakat Kelurahan Kalukuang 5 RW RW 1 RW 1 PD pasar Diknas Diknas UPL UPL UPL 25 ORG 25 ORG 25 ORG

Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan dan pemberdayaan masyarakat

5 RW

1 unit

138

194

278

194

278

Rp 430,000,000

Rp

5,000,000

Rp

350,000,000

Rp

Rp

75,000,000

BPM, diknas

UPL

12 ORG

1 Pembangunan Bank Sampah Pembangunan dan pengadaan sarana 2 Pembangunan jamban komunal 2 dan prasarana kesehatan lingkungan 4 Pembangunan Kaw asan Hijau masyarakat 5 Pengadaan alat komposting Perbaikan Rumah Tidak Layak 6 Huni

5 RW RW 4,5 RW 2,5,4 RW 4,5 RW 4,5

20 unit 3 titik 3 titik 2 unit 50

150 349 150 150 75

176

324

176

324

Rp

12,000,000

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

500,000 20,000,000 2,000,000 5,000,000 5,000,000 67,250,000 73,950,000

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

6,500,000 600,000,000 30,000,000 100,000,000 10,000,000 1,428,000,000 1,461,500,000

Rp Rp Rp Rp Rp

59,000,000

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

5,000,000 400,000,000 150,000,000 10,000,000 250,000,000 980,000,000

554 1054 554 1054 176 176 123 324 324 160 176 176 123 324 324 160

Rp1,020,000,000 Rp 182,000,000 Rp 115,000,000 Rp 300,000,000 Rp3,210,250,000 Rp3,557,950,000

dinkes, persampahan Tata ruang, Cipta karya Tata ruang, Cipta karya dinkes, persampahan Tata ruang, Cipta karya

UPL UPL UPL UPL UPL

5 ORG 5 ORG 5 ORG 5 ORG 6 ORG

Total Dana Lingkungan TOTAL

Rp 759,000,000 Rp 759,000,000

Rp 1,287,500,000

VI-5

You might also like