You are on page 1of 12

Laporan Kegiatan Magang

PAUD TERATAI RW 22 CONDONGCATUR, SLEMAN


Dosen Pengampu : Dra. Tri Winarni, SU

KELOMPOK 1
CHINDY RESPA 10/302206/SP/24264 2. PRATHITA EMI SOLIHAH 10/299290/SP/24097 3. ARY KATHRINA 10/299334/SP/24103 4. NOVITA PAHLAWANINGTIAS 10/299692/SP/24181
1.

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2012


PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang
Di jaman yang modern ini, bermacam-macam pendidikan pun mulai beragam. Seperti

yang telah kita ketahui, pendidikan dibagi atas 3 klasifikasi, yaitu pendidikan Informal, Formal, dan Non Formal. Disini kami akan menggali lebih dalam lagi tentang pendidikan Non Formal, yaitu Paud (Pendidikan Anak Usia Dini). Paud merupakan salah satu bentuk pendidikan non formal yang tujuan utama nya adalah untuk membentuk anak Indonsia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar. Sedangkan tujuan keduanya adalah membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah. Dalam memenuhi tugas Pendidikan Kemasyarakatan, persyaratan yang diminta adalah lembaga tempat magang tersebut tidak terlalu formal dan substantive. Jadi, kami mengambil kegiatan magang di Paud Teratai. Karena selain menyoroti tentang pendidikan non formal yang termasuk hal yang baru di Indonesia, Paud Teratai merupakan Paud rintisan pertama PKK Yogyakarta yang didirikan oleh PKK RW 22 Perumnas Condongcatur, Sleman. Selain itu juga, kami ingin mencari sesuatu yang baru dan menambah pengalaman kami. Jadi mindset kami tidak hanya Paud itu sebagai bentuk pendidikan Non Formal saja, melainkan ada hal-hal yang baru dapat kami temukan untuk memperluas pengetahuan kami tentang dunia Pendidikan Anak Usia Dini. Paud Teratai juga memiliki tujuan yang mulia, yaitu Paud yang bertujuan untuk memahami pendidikan terhadap kalangan menengah ke bawah agar tetap bisa mendapatkan pendidikan sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal-hal tersebut lah yang membuat kami ingin magang disana karena kami ingin menggali hal yang lebih dalam lagi dan
2

menemukan sesuatu yang baru dan bermanfaat baik bagi diri kami sendiri, masyarakat luas, maupun bagi Paud Teratai itu sendiri.

ISI
2. Tujuan dan Manfaat Magang
Penelitian ini kami lakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kemasyarakatan Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesjahtreraan Fisipol UGM. 1. Mampu memberikan kontribusi bagi jurusan dalam upaya pengembangan pelayanan sosial pada masyrakat. 2. Mampu memberikan pengetahuan atau hal-hal yang baru yang berguna untuk ke depannya.
3. Sebagai pemahaman masyarakat terutama pada Paud Teratai dalam usaha pendidikan

usia dini.
4. Mengetahui gambaran terhadap Pendidikan Kemasyarakatan melalui kegiatan magang di

Paud Teratai. 5. Diharapkan dapat menjadi salah satu solusi bagi kendala yang dihadapi para subtansi Paud Teratai dimasa yang akan datang.

3. Deskripsi PAUD TERATAI


Tugas magang kelompok kami memilih tempat di pendidikan anak usia dini (paud) tepatnya bernama paud TERATAI terletak di lokasi kelompok PKK RW22 PERUMNAS CONDONGCATUR DEPOK SLEMAN. Anak usia dini di paud tempat ini sekitar usia 2-4 tahun anak tersebut masuk program diadakan paud ini terlebih dalam meningkatkan pelayanan membantu masyarakat dari memberikan berbagai perbaikan gizi dan layanan kesehatan. Adapun pula dasar hukum undang-undang menjelaskan tentang paud masuk kategori(non formal):
3

Undang-undang Nomor 20 Th. 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, pasal 28 ayat (1) butir 14: Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Visi dan misi dari paud: Visi : Visi PAUD TERATAI adalah menjadi lembaga pendidikan anak usia dini yang profesional, yang membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikis dan spritual. Misi : a. Mengembangkan kecakapan hidup anak agar dapat mandiri, disiplin dan mampu bersosialisasi serta memiliki ketrampilan dasar yang berguna bagi kehidupannya kelak. b. Memberikan wahana bermain yang mendidik pada anak. c. Memberikan contoh konkrit pada orang tua tentang cara mendidik anak sesuai dengan kebutuhan perkembangan jassmani dan rohani. Program kegiatan ini lebih diarahkan pada peningkatan kemampuan dasar yang mencakup: Kemampuan berbahasa (berkomunikasi) Kemampuan motorik kasar dan halus Kemampuan bersosialisasi (bergaul) Kemampuan mengungkapkan pikiran (berpendapat) Kemampuan mengenal lingkungan sekitar Kemandirian
4

Pengembangan moral agama dan budi pekerti menjiwai keseluruhan proes peningkatan kemampuan lainnya. Pendidik pos PAUD ini adalah tenaga yang berpengalaman sebagai pendidik, para guru TK, dan didampingi tenaga yang ssudah berpengalaman dan mengauh dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

Pelaksanaan kegiatanPAUD:
Pelaksanaan mulai bulan Nopember 2006

Setiap hari selasa dan jumat pukul 15.30-17.30 Tempat : balai RW 22 Jl. Teratai 1 perumnas condongcatur Persyaratan Sebagai penerimaan di pos PAUD TERATAI sebagai berikut: Putra/putri anggota kelompok PKK RW 22 Umum/masyarakat di wilayah RW 22
Usia 2-4 tahun

Sehat fisik dan mental Tidak mengidap penyakit menular Bersedia membayar sumbangan sebesar minimal Rp. 10.000 setiap bulan. Prosedur penetapan aturan dari paud ini tidak lepas dari peran serta pendidik, pengurus PAUD dan orang tua dan anak. Susunan pengurus pos PAUD TERATAI: Penasihat Ketua Sekretaris 1 Sekretaris 2 : Ny.Hj Mahsunah M. Syakir Ny. Hj. Sri sukarni SuWardi : Ny. Asah Hafsah Achmad Munif : Dra. Ny. Rien Marsilah suwignyo : Ny. Sri Ratna widuri Agus utantoro
5

Bendahara 1 Bendahara 2

: NY. A. Endang Winarti HR. Sumarsono : Ny. Susilowati Gatot haryono

Penanggung jawab kelompok: Usia 1-3 tahun Ny. Sri sejatiningsih Rs Rudhatan Usia 3-6 tahun Ny. Hj. Sukmawati suaharyanto, BA

4. Agenda Magang

1. Hari jumat tanggal 9 Maret 2012 kelompok kami pertama kali melaksanakan magang di PAUD Teratai yang berada di Condong Catur. Pada saat itu paud mulai kegiatan tepat pada pukul 16.00 WIB dengan mengawali kegiatan senam bersama. Anak- anak mengikuti setiap gerakan yang diberikan gurunya. Bahkan beberapa di antara anakanak telah hafal dengan gerakan senam yang sudah biasa dilakukan. Tetapi ada juga di antara anak- anak yang hanya diam saja tidak mengikuti gerakan senam tersebut. Setelah selesai senam anak- anak masuk ke dalam kelas dan kami memperkenalkan diri kepada anak- anak. Kami saat itu melatih anak- anak supaya tidak malu maju ke depan bernyanyi. Banyak dari anak- anak yang berani maju ke depan untuk bernyanyi. Kami memberikan hadiah jika mereka berani ke depan untuk bernyanyi. Setelah selesai ada kebiasaan di paud makan bersama setiap 2 minggu sekali. Anakanak selalu diajarkan untuk berdoa sebelum melakukan aktifitas. Selesai makan anakanak diajarin oleh gurunya untuk meronce macam- macqam bentuk menjadi satu. Ada yang bekerja mandiri tetapi ada juga yang bekerja dengan dibantu ibunya. 2. Selasa tanggal 13 Maret 2012 anak- anak dibawa belajar ke luar sekolah yaitu ke masjid. Di sana anak- anak diajarin sholat dan doa- doa. Beberapa anak sangat antusias untuk mau mengikutin gurunya sholat tetapi beberapa anak berlari- lari dengan teman- temannya. Setelah selesai anak- anak di ajak kembali ke sekolah.
6

Sesampainya di kelas mereka bernyanyi- nyanyi bersama dengan gurunya. Hari hampir sore kemudian anak- anak berdoa untuk pulang.
3. Hari jumat tanggal 16 Maret anak- anak kembali bersekolah lagi. Mereka setiap jumat

ada senam rutin. Setelah senam mereka membuat lingkaran dan berjalan seperti kereta untuk masuk ke kelas. Di kelas mereka diberikan teh dan snack berupa biskuit. Kemuadian sehabis makan mereka yang berumur 4 tahun belajar menempel huruf dan yang berumur di bawah 4 tahun bermain di luar kelas. Selesai belajar menempel anak- anak berdoa untuk pulang. 4. Kegiatan mereka berulang- ulang seperti biasa tetapi yang tetap hanya kegiatan sholat di masjid dan senam bersama. Kelompok kami kadang mengisi untuk mengajar. Kelompok kami mengajar untuk mengenal huruf- huruf bagi anak yang usinya di atas 4 tahun sedangkan yang usia di bawah 4 tahun bermain bersama gurunya di luar kelas. Kegiatan mereka juga diisi dengan mewarnai gambar yang telah disediakan oleh guru mereka seperti pada hari selasa tanggal 27 Maret 2012 mereka membentuk hp yang alatnya telah disediakan oleh guru mereka. Tidak hanya itu tetapi mereka mewarnai majalah yang telah diberikan oleh pengurus paud yaitu majalah bergambar. Pada hari jumatnya anak- anak juga diajarinoleh gurunya untuk menggambar. 5. Tanggal 3 April 2012 anak- anak kembali senam bersama. Setelah senam bersama anak- anak dibawa masuk ke kelas sedangkan orang tua mereka bersama dengan pengurus membahas kegiatan yang rutin dilakukan oleh paud tersebut setiap setahun sekali mengadakan kegiatan rekreasi. Rencana mereka akan mengikuti outbond. Pada tanggal 17 April 2012 anak- anak diajarin oleh gurunya untuk mengenal panca indera mereka masing- masing.

6. Analisis
Di bawah ini merupakan analisis dari masing-masing individu di kelompok kami selama kami magang di Paud Teratai RW 22: Chindy Respa: Walaupun bentuk organisasi nya kecil namun konflik sering terjadi antara pengurus, pemilik dan tenaga pengajar di Paud tersebut. Hal tersebut dikarenakan kurangnya
7

komunikasi dan keterbukaan antara masing-masing pihak. Seperti contohnya ketika kami menawarkan acara Outbond untuk acara tahunan para anak-anak Paud, para guru setuju karena hal tersebut berbeda dari acara-acara tahunan sebelumnya. Selain itu Outbond dirasa sangat bermanfaat, selain bermain anak-anak juga bisa belajar dan mengenali lingkungan sekitar mereka lebih dalam lagi. Akan tetapi, di sisi lain para pengurus Paud tidak setuju dan lebih memilih untuk ke Fantasia seperti yang sudah mereka lakukan tiap tahun. Alasannya karena tidak ingin repot dan tidak mau menanggung resiko-resiko yang terjadi. Dari sinilah saya menyarankan agar semua pihak mengadakan perundingan Kemudian kami juga membuat angket untuk para wali murid agar kita bisa tahu keinginan wali murid juga. Akhirnya sebagian besar wali murid setuju Outbond sebagai acara tahunan untuk tahun ini, yang dana nya dari tabungan anak-anak murid itu sendiri. Disini saya menemukan hal-hal yang baru bahwa walaupun bentuk organisasi itu kecil, komunikasi dan keterbukaan sangat diperlukan dalam setiap pengambilan keputusan. Semua pihak pun harus dilibatkan, bukan hanya pengurus dan guru tetapi juga wali murid yang bersangkutan. Selama ini setiap keputusan berada di tangan pengurus dan pemilik jadi mereka yang menentukan. Kami megajarkan hal-hal yang baru untuk Paud, yaitu melalui perundingan dan angket. Agar pemikiran tiap individu bisa tersampaikan. Hal-hal baru yang saya dapatkan selama magang di Paud Teratai tersebut adalah bagaimana cara mengatasi konflik yang sering terjadi dalam masyarakat dan organisasi. Tadinya saya tidak menyangka bahwa organisasi seperti Paud sering terdapat konflik internal. Dari sini saya belajar cara mengatasi konflik di dalam suatu organisasi yang sangat berguna bagi pengembangan diri saya ke depannya, karena hidup kita tidak pernah terlepas dari ruang lingkup suatu organisasi. Prathita Emi Solihah: Berada di paud sekitar 1,5 bulan sendiri memberikan pengalaman yang menarik sendiri, bagaimana kita memahami antara guru paud selaku pengajar disana dan juga siswa paud sendiri yang mayoritas anak di bawah usia 3 tahun, di paud teratai sendiri memiliki system kerja sendiri, sebab di paud tersebut kebanyakan anak sebagai tempat bermain yang menjadikan usia paud beragam, yang biasanya usia paud yang berusia 2 tahun masuk, tetapi pada usai 1 tahun bisa masuk, system kerja Paud sendiri terbilang
8

berantakan karena terdapat di perkampungan yang memang penaganan di sana kurang, misalnya saja setiap hari membuka pendaftaran paud dan tidak sesuai dengan umur anak usia paud sendiri. Inilah yang menjadi dasar kami melakukan magang disana, agar system kerja Paud sendiri sesuai dengan prosedur, para pihak pengelolah sendiri memang ingin system kerjanya seperti itu tetapi belum adanya kinerja yang memungkinkan untuk merubah system paud disana. Selama kami magang disana, meneliti bagaimana tingkah laku anak yang tidak sesuai dengan proporsi usia yang memang belum layak, kebanyakan usia belia tersebut enggan ikut atau mengikuti pelajaran atau tugas yang diberikan, mereka lebih memilih bermain sendiri asik dengan jalan-jalan kecil untuk membentuk sebua perhatian atau bahkan dengan mengganggu usia yang diatasnya seperti contohnya dengan mengganggu temannya mewarnai. Itu yang menjadikan sistem Paud teratai berantakan. Ary Kathrina: Program kelompok kami yang kami berikan kepada paud Teratai adalah pemberian saran terhadap gizi pada makanan anak- anak. Kami memberikan informasi makanan bergizi kepada orang tua anak- anak tersebut untuk selalu memberikan anak- anak mereka makanan yang bergizi. Setiap 2 minggu sekali orang tua mereka bergantian untuk menyumbang makanan yang akan diberikan kepada anak- anak tetapi mereka tidak melihat gizi yang terdapat pada makanan yang diberikan tersebut. Saat itu kami memberikan susu supaya orang tua juga paham bahwa susu mempunyai gizi yang baik bagi pertumbuhan anak pada usia dini. Tidak hanya susu tetapi kami memberikan saran supaya mereka memberikan anak- anak mereka sayuran karena gizi yang terdapat pada sayuran sangat banyak. Kami tidak hanya mengenalkan makanan bergizi pada orang tua saja tetapi kami juga memberi informasi kepada anak- anak juga tentang makanan bergizi yang terdapat pada makanan maupun minuman. Beberapa anak tahu tentang nama- nama sayuran yang dilihatkan gambarnya. Anak- anak tersebut sebagian suka makan sayuran tetapi ada juga yang sama sekali tidak manyukai sayuran. Makanan bergizi sendiri adalah makanan yang mengandung unsur 4 sehat 5 sempurna. Makanan tersebut meliputi nasi, sayuran, lauk pauk, buah- buahan, dan susu. Banyak vitamin yang terkandung dalam buah- buahan dan banyak dari anak- anak juga tahu tentang vitamin- vitamin yang
9

terdapat pada buah- buahan. Susu juga sangat bermanfaat bagi pertumbuhan anak- anak di usia dini. Kami menyarankan anak- anak untuk selalu diberikan susu bagi pertumbuhan mereka jika mereka tidak mau makan. Berarti orang tua di Paud sendiri enggan melihat bagaimana gizi anak-anaknya biasanya asalkan anak-anaknya suka makan orang tua disana senang, dan mereka kuarang tau bagaimana nutrisi bagi si anak sendiri.

Novita Pahlawaningtias: Bagian beberapa analisis ini waktu orang tua ikut menemani putra/putri mereka saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Tentunya secara logika nalar berpikir kurang kondusif untuk meninjau proses kognitif perkembangan anak, sehingga anak tersebut masih belum optimal untuk progres keaktifan belajar mereka anak tersebut.

KESIMPULAN
Paud merupakan salah satu bentuk pendidikan non formal yang tujuan utama nya adalah untuk membentuk anak Indonsia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar. Sedangkan tujuan keduanya adalah membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah. Paud Teratai merupakan Paud rintisan pertama PKK Yogyakarta yang didirikan oleh PKK RW 22 Perumnas Condongcatur, Paud Teratai juga memiliki tujuan yang mulia, yaitu Paud yang bertujuan untuk memberikan pendidikan terhadap kalangan menengah ke bawah agar tetap bisa mendapatkan pendidikan sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal-hal baru yang kami dapatkan selama magang di Paud Teratai tersebut adalah:
1. Bagaimana cara melihat menjadi mediator dalam mengatasi konflik yang sering terjadi

dalam Paud itu sendiri. Disini saya menemukan hal-hal yang baru bahwa walaupun bentuk organisasi itu kecil, komunikasi dan keterbukaan sangat diperlukan dalam setiap
10

pengambilan keputusan. Kami mengajarkan hal-hal yang baru yaitu melalui perundingan dan angket.
2. System kerja Paud sendiri terbilang berantakan karena terdapat di perkampungan yang

memang penaganan di sana kurang, misalnya saja setiap hari membuka pendaftaran paud dan tidak sesuai dengan umur anak usia paud sendiri. Selama magang disana 1,5 bulan melihat bagaimana peran si anak yang usianya kurang dari usia paud pada umumnya. Ternyata si anak yang berada di paud tersebut masih ingin bermain.
3. Program kelompok kami yang kami berikan kepada paud Teratai adalah pemberian saran.

Dan mengamati bagaimana selama ini orang tua memberikan makanan pada si anak tersebut. 4. Orang tua para murid ikut menemani putra/putri mereka saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Tentunya secara logika nalar berpikir kurang kondusif untuk meninjau proses kognitif perkembangan anak, sehingga anak tersebut masih belum optimal untuk progres keaktifan belajar mereka anak tersebut.

SARAN-SARAN
Berikut ini adalah beberapa saran dari kami agar Paud Teratai bisa berjalan lebih baik lagi, dan juga bisa menjadi Paud Percontohan bagi paud-paud lainnya:

Chindy Respa: Saya menginginkan ke depannya komunikasi antara guru-guru dan pengurus bisa berjalan lancar, yaitu dengan komunikasi yang baik dan apabila ada keinginan atau hal yang mengganjal dirapatkan agar tidak timbul persepsi yang berbeda-beda. Sebaiknya cara dengan pembuatan dan pembagian angket dalam membuat keputusan tetap dipertahankan agar semua aspirasi dapat tertampung dan semua pihak merasa adil. Sehingga konflikkonflik kecil yang selama ini terjadi kemudian harinya tidak terjadi lagi. Agar Paud Teratai dapat tetap berjalan dengan baik dan optimal.

Prathita Emi Sholihah: Saran bagi paud teratai, paud teratai ini lebih terkordinir lebih terstruktur karena kami melihat paud teratai ini kurang terstruktur sekali, selain itu pendidikan kemasyrakatan sangat pas sekali untuk memberikan pengajaran bagi kemsyarakatan, progrm paud ini bisa di terapkan di paud dengan memberikan bantuan kepada paud teratai ini, paud ini
11

karena belum terstruktur maka dari itu kami membenahi bagaimana struktur paud tersebut.

Ary Kathrina: Saran bagi paud sendiri bagi paud untuk makanan sehat sangat penting bagi usia dini, dalam hal perkembangan sang anak makanan sehat untuk merangsang kreativitas bagi si anak tersebut, terkadang paud ini tidak teliti dalam pemilihan makanan sediri, maka dari itu diharapkan paud tersebut lebih teliti memilih makanan sehat demi kelancaran kesehatan si anak.

Novita Pahlawaningtias: Lebih ditingkatkan kembali kualitas kompetensi pendidik Paud dan membuat terobosanterobosan baru dalam kegiatan kreatifitas belajar-mengajar di Paud.

12

You might also like