Professional Documents
Culture Documents
UNIFIED APPROACH
(STUDI KASUS PPDB DI MAN I GARUT)
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kelulusan Pada Program Studi Strata 1 Teknik Informatika
99
BAB I PENDAHULUAN
1 .1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi kini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga banyak instansi dan organisasi yang berusaha meningkatkan pekerjaannya dengan menggunakan aplikasi teknologi informasi yaitu sistem informasi berbasis komputer karena dalam proses pengolahan data menjadi informasi menjadi lebih cepat. Dalam sebuah instansi atau organisasi pasti memiliki sistem informasi, namun dalam pengelolaan dan pengolahannya ada yang masih berbasis manual atau yang sudah terkomputerisasi. Dengan berkembang pesatnya teknologi alat pengolah data komputer dan teknologi peralatan komunikasi maka pekerjaan manajemen dan pelayanan masyarakat yang memerlukan dukungan data dan informasi juga mengalami kemajuan pesat. (Amsyah, 2005). Informasi merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh setiap manajemen untuk melakukan pengambilan keputusan. Informasi yang baik ditentukan oleh kualitas informasi tersebut, yaitu ditentukan oleh tingkat relevansi informasi untuk kepentingan tertentu dalam manajemen, tingkat akurasi yang menjamin kebenaran, kelengkapan, dan keamanan informasi, serta tersebut harus tepat waktu saat dibutuhkan. (Amsyah, 2005). Sistem informasi terkomputerisasi merupakan sistem yang pengolahan datanya (perhitungan, penyimpulan, pengumpulan dan proses lain) sudah terotomatisasi oleh sistem basisdata yang kompleks. Sehingga aktifitas manusia dalam sistem informasi tersebut biasanya hanya melakukan input data dengan menggunakan bantuan alat pengolah data elektronik yaitu komputer dan hanya melakukan kegiatan pencetakan informasi atau output informasi melalui perantara seperti kertas. informasi
100
Begitu pula dengan organisasi yang berada di bidang pendidikan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dalam arti teknis, pendidikan menunjuk kepada suatu proses yang disengaja dimana orang-orang dijadikan sasaran pengaruh suatu lingkungan yang dipilih dan dikontrol sedemikian rupa hingga mereka dapat memperoleh kemampuan sosial dan perkembangan individual, yang didalam praktek umumnya melibatkan berbagai pihak, sumber-sumber, dan jaringan kerja. Upaya tersebut terbentuk dalam suatu sistem kerjasama yang berusaha agar berlangsungnya proses yang dimaksud. Artinya, berusaha menciptakan
lingkungan yang memungkinkan terjadinya peristiwa belajar mengajar ke arah tercapainya suatu tujuan. Dalam keadaan demikian sudah tentu tekanan terdapat pertimbangan-pertimbangan dalam pengambilan keputusan menjadi semakin kompleks. Maka konsekuensinya adalah tersedianya informasi yang komprehensif dan memadai menjadi semakin penting. Ini artinya informasi kependidikan harus terus ditingkatkan agar senantiasa menjadi bermutu. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi, sekolah-sekolah di Indonesia sudah waktunya mengembangkan Sistem Informasi agar manajemennya mampu mengikuti perubahan jaman, khususnya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang juga dituntut untuk mengikuti transformasi pengolahan data menjadi lebih terorganisir dan terkomputerisasi. Sebagai organisasi formal, sebuah sekolah tentu melakukan berbagai kegiatan yang membutuhkan dan menghasilkan informasi, agar kelangsungan kegiatan sekolah dapat berjalan dengan baik dibutuhkan manajemen sistem informasi yang baik pula. Salah satu kegiatan rutin di sekolah yaitu penerimaan peserta didik baru. Penerimaan peserta didik baru (PPDB) merupakan suatu proses administrasi yang terjadi setiap tahun untuk seleksi calon peserta didik berdasarkan nilai akademik agar dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Penyelenggaraan PPDB di MAN berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 mengenai standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, untuk pedoman pelaksanaannya ditentukan oleh Kepala
101
Kementrian Agama Provinsi. Salah satu ketentuan umum pada pedoman penyelenggaraan PPDB adalah tiap jenjang dan jenis madrasah hanya boleh menerima peserta didik sesuai dengan kemampuan dan daya tampungnya, jika peminat / pendaftar melibihi daya tampung, maka wajib dilakukan seleksi. Dengan adanya ketentuan tersebut maka dalam melakukan penyaringan calon peserta didik, panitia PPDB memerlukan ketelitian dalam melakukan pencatatan data calon peserta didik, penilaian tes calon peserta didik serta membuat keputusan calon peserta didik yang akan diterima. Hal tersebut juga berlaku untuk penyelenggaraan PPDB di MAN I Garut. Sistem penerimaan peserta didik baru di MAN I Garut saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan secara maksimal terhadap pihak yang bersangkutan, karena semua proses yang ada dikerjakan secara manual / tanpa menggunakan database, diantaranya pencatatan data calon peserta didik, penilaian tes calon peserta didik, penyaringan atau penentuan calon peserta didik yang diterima serta laporanlaporannya sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam pencarian kembali data tersebut dan kurangnya keakuratan dalam menentukan keputusan atau dalam pembuatan laporannya. Sistem penerimaan peserta didik baru merupakan sistem yang berperan penting bagi sekolah karena dengan meningkatnya peminat maka pihak sekolah harus mampu untuk menyaring atau menentukan peserta didik yang akan diterima dengan sangat akurat sehingga mampu menghasilkan keputusan penerimaan peserta didik baru sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh calon peserta didik. Adapun angka peningkatan jumlah calon peserta didik yang berminat masuk ke Madrasah Aliyah Negeri I Garut dapat dilihat pada data berikut ini.
102
Tabel 1.1 Jumlah Calon Peserta didik di MAN I Garut Periode Tahun 2006 - 2010
Tahun Jumlah Calon Peserta didik Peserta didik Yang Diterima 2006 2007 2008 2009 2010
369 375 380 387 422
360 (untuk 9 kelas) 360 (untuk 9 kelas) 336 (untuk 8 kelas) 336 (untuk 8 kelas) 381 (untuk 10 kelas)
430 420 410 400 390 380 370 360 350 340 2006 2007 2008 2009 2010 Jumlah Calon Peserta didik
Gambar 1.1 Diagram Jumlah Calon Peserta didik di MAN I Garut Periode Tahun 2006-2010
Dari tabel serta diagram tersebut dapat dilihat angka peningkatan jumlah calon peserta didik yang berminat masuk ke MAN I Garut, oleh karena itu diperlukan sistem informasi terkomputerisasi untuk dapat melakukan proses pencatatan dan penyaringan serta pembuatan laporan dengan cepat dan tepat. Disamping itu panitia yang menangani penerimaan peserta didik baru ini lebih dari satu orang dengan penanganan yang berbeda sehingga sistem informasi yang akan dirancang harus bersifat multi-user untuk dapat melakukan pengolahan datanya serta memenuhi kebutuhan setiap pihak yang bersangkutan dengan proses penerimaan peserta didik baru ini.
103
Untuk melakukan analisis dan perancangan sistem terdapat beberapa macam pendekatan, diantaranya pendekatan berorientasi prosedur/fungsi dan pendekatan berorientasi objek. Tabel berikut ini merupakan tabel perbedaan karakteristik pendekatan fungsi dan objek (Adi Nugroho, 2005).
Tabel 1.2 Perbedaan Karakteristik Pendekatan Beroientasi Fungsi dengan Objek Pendekatan Berorientasi Fungsi Menggunakan beberapa alat untuk Pendekatan Berorientasi Objek Menggunakan satu jenis model dari tahap
menggambarkan model seperti data flow analisis sampai implementasi, yaitu object diagram, entity relationship diagram dan diagram. structure chart. Data dan proses dianggap sebagai Data dan proses sebagai merupakan satu kesatuan yaitu bagian dari objek. melengkapi Dipergunakan untuk pemrograman
pemrograman terstruktur pada generasi ketiga. Penekanan pada sesuatu yang harus
dikerjakan (algoritma pemecahan masalah). Program berukuran besar dipecah-pecah Program berukuran besar dibagi pada apa menjadi program-program yang lebih kecil. Fungsi-fungsi mentransformasi data dari satu bentuk ke bentuk yang lain. yang dinamakan objek-objek. Objek-objek dapat saling berkomunikasi dengan saling mengirim message satu sama lain.
Pendekatan
berorientasi
fungsi
terutama
mengacu
kepada
strategi
dekomposisi yang berdasar algoritma atau fungsional. Sedangkan pendekatan berorientasi objek memusatkan pada rancangan pada objek dan antar muka yang dihasilkan. Objek adalah entiti yang berisi data atau variabel dan tingkah laku. Data atau variabel yang menggambarkan sifat atau keadaan objek dalam dunia nyata (real world) didefiniskan sebagai attribute, sedangkan tingkah laku yang menggambarkan aksi-aksi yang dimiliki objek didefinisikan sebagai method.
104
Kelemahan pada pendekatan konvensional yaitu pengorganisasian data sangat lemah. Dengan menggunakan metode pendekatan berorientasi objek pada tahap analisis dan perancangan sistem dapat mengatasi kelemahan dari penggunaan metode konvensional diatas karena data dan fungsi disetarakan dan disatukan pada yang dinamakan objek sehingga dapat menghasilkan sistem yang lebih fleksibel dan mudah dipelihara. Metode pengembangan sistem berorientasi objek diantaranya yaitu: - Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD) dari Peter Coad dan Edward Yourdon (1990). - Object Modeling Technique (OMT) dari James Rumbaugh, Michael Blaha, William Premerlan, Frederick Eddy dan William Lorensen (1991). - Object Oriented Software Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson (1992). - Booch Method dari Grady Booch (1994). - Syntropy dari Steve Cook dan John Daniels (1994). - Unified Approach (UA) dari Ali Bahrami (1999).
Berdasarkan penjelasan diatas, dalam tugas akhir ini penyusun menggunakan pendekatan berorientasi objek untuk menganalisis serta merancang sistem di Madrasah Aliyah Negeri I Garut dengan metodologi Unified Approach (UA) karena proses dan tahapan yang terdapat dalam UA merupakan proses-proses terbaik yang diambil dari metode objek yang telah diperkenalkan oleh Booch, Rumbaugh, dan Jacobson. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan tugas akhir ini adalah: Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru
Menggunakan Metode Analisis dan Desain Berorientasi Objek dengan Unified Approach (Studi Kasus PPDB Di Madrasah Aliyah Negeri I Garut).
105
1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah ini menguraikan tentang permasalahan-permasalahan yang terdapat pada sistem PPDB manual. Adapun permasalahan tersebut yaitu: a. Pada pencatatan pendaftaran calon peserta didik dilakukan pemisahan untuk lulusan SMP dan Madrasah Tsanawiyah namun dalam penentuan hasil akhir (keputusan diterimanya peserta didik) data tersebut akan digabungkan untuk mengetahui nilai tertinggi calon peserta didik. Karena sistem PPDB di MAN I Garut masih manual maka hasil keputusan memungkinkan terjadinya kesalahan sehingga tidak akurat. b. Sulitnya mendapatkan laporan yang relevan karena dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan pengolahan (perhitungan, penyimpulan, pengumpulan dan proses lain) dari berbagai data yang berkaitan dengan PPDB. c. Kurangnya keamanan data PPDB sehingga memungkinkan terjadinya manipulasi data dan penyebaran informasi yang tidak tepat.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian laporan tugas akhir ini adalah merancang sebuah sistem informasi penerimaan peserta didik baru yang dapat membantu meningkatkan kinerja panitia PPDB dan mengakomodasi proses-proses yang ada (proses pencatatan, penyaringan, pengolahan laporan) serta dapat memenuhi kebutuhan pihak yang bersangkutan berupa laporan-laporan mengenai penerimaan peserta didik baru di Madrasah Aliyah Negeri I Garut.
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Sistem Informasi yang dibuat adalah sistem yang didasarkan pada aktifitas penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Madrasah Aliyah Negeri I Garut b. Penggunaan metode pengembangan sistem menggunakan Unified Approach (UA) yang terdiri pada tahap analisis serta perancangan.
106
c. Pemodelan pada tahap analisis dan perancangan sistem menggunakan standar bahasa pemodelan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan software Sparx Systems 7.5. d. Pada proses perancangan aplikasi pemrogramman yang digunakan adalah Delphi 7.0 sebagai pemrogramman berorientasi objek dan database yang digunakan adalah SQL Server 2000. e. Aplikasi Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru dirancang untuk kebutuhan client server, akan tetapi pada penyusunan Tugas Akhir ini tidak membahas sampai ke implementasi untuk jaringannya.
1.5 Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1.5.1 Metode Pengumpulan Data 1. Untuk mengumpulkan data primer menggunakan teknik : a. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung atau lisan dengan berpedoman pada instrumen penelitian dalam bentuk pedoman wawancara untuk mendapatkan jawaban langsung dari bagian-bagian yang terlibat dalam lingkup penelitian ini. b. Observasi, yaitu mengamati secara langsung bagaimana proses
komunikasi data yang selama ini berjalan, sehingga dari sisi itu dapat diketahui informasi apa saja yang akan dianalisis. c. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai dokumen yang ada pada sistem yang sedang berjalan. 2. Untuk mengumpulkan data sekunder menggunakan teknik studi kepustakaan, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari dan menganalisa beberapa buku yang berkaitan dengan masalah yang berhubungan dengan penelitian ini.
107
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem Dalam Pengembangan sistem, akan digunakan pendekatan berorientasi objek dengan Unified Approach (UA) dari Ali Bahrami (1999). UA adalah suatu
metodologi pengembangan sistem berbasis objek yang menggabungkan proses dan metodologi yang telah ada sebelumnya dan menggunakan UML sebagai standar pemodelannya. Proses dan tahapan yang ada dalam UA merupakan proses-proses terbaik yang diambil dari metode objek yang telah diperkenalkan oleh Booch, Rumbaugh, dan Jacobson. Selain itu, langkah-langkah yang ada dalam UA sangat iteratif dan memudahkan pengembang sistem dalam memahami sistem sehingga UA dijadikan sebagai metodologi pengembangan sistem dalam Tugas Akhir ini. Tahap Analisis dalam UA ditujukan untuk mengidentifikasi kelas-kelas yang terdapat dalam sistem. Kelas-kelas yang telah teridentifikasi sebagai output di tahap analisis akan dijadikan input pada tahap perancangan. Sementara itu, output dari tahap perancangan adalah perangkat lunak yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan user. Langkah-langkah yang harus dilakukan pada metodologi UA dari Ali Bahrami (1999) adalah sebagai berikut:
1. Tahap Analisis
Pengembangan Diagram Aktifitas dan Use Case Identifikasi Aktor Pengembang an Diagram Interaksi Identifikasi Kelas, relasi,atribut & Method
Pemeriksaan
Keterangan: Identifikasi Aktor Tahap menganalisis aktor yang akan berinteraksi dengan sistem
108
Pengembangan Diagram Use Case dan Diagram Aktifitas Tahap yang menggambarkan alur kerja sistem dalam diagram aktifitas dan menggambarkan interaksi antara user dengan sistem dalam diagram use case Pengembangan Diagram Interaksi Diagram interaksi yang digunakan adalah sequence diagram, dalam diagram ini digambarkan interaksi antar objek dalam sistem melalui pesan yang dikirimkan dari objek yang satu ke objek yang lain. Identifikasi Kelas-kelas, relasi, atribut dan method Proses mengidentifikasi kelas, relasi, atribut dan method dalam sistem berdasarkan proses sebelumnya. Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya. Proses pemeriksaan terhadap hasil akhir tahap analisis. Bila terdapat kesalahan maka kembali ke tahap awal analisis bila hasilnya benar maka akan dijadikan input tahap perancangan UA.
2.
Tahap Perancangan
Perancangan Kelas, metode,atribut dan asosiasi Menyaring UML Class Diagram Perancangan layer akses dan layer Antarmuka Pengujian
Keterangan : Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pemeriksaan atribut, method dan visibilitasnya terhadap kelas-kelas yang telah teridentifikasi..
109
Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram Proses menyaring diagram kelas mulai dari nama kelas, asosiasi, atribut serta method-nya. Tahap ini difokuskan pada penggambaran method yang ada dengan activity diagram. Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Proses merancang Layer akses dan Graphic User Interface (GUI) berdasarkan pada class diagram yang telah dirancang sebelumnya. Pengujian Proses terakhir dari perancangan sistem dalam UA dengan melakukan pengujian terhadap sistem. Apakah telah memenuhi kebutuhan atau masih terdapat kekurangan. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan.
1.6 Kerangka Pemikiran Semakin berkembangnya teknologi, kebutuhan manusia pun ikut
berkembang karena manusia dituntut untuk lebih cepat dalam mengerjakan segala sesuatu. Khususnya di suatu organisasi, pengolahan data organisasi harus dikemas dengan rapih dan dikerjakan sesingkat mungkin. Oleh karena itu kini banyak organisasi yang dalam kinerja sistemnya masih manual terutama sistem kerja yang kompleks diubah ke sistem yang terkomputerisasi. Untuk dapat merancang Sistem Informasi Penerimaan Peserta didik Baru di MAN I Garut ini maka terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Kemudian hasil dari analisis ini akan menjadi output untuk perancangan sistem yang akan dibuat. Berikut ini adalah gambaran kerangka pemikiran perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta didik Baru di MAN I Garut.
110
Start
Current System (Sistem Informasi Penerimaan Peserta didik Baru berbasis manual)
Object Oriented Analysis (OOA): Identifikasi Aktor Pengembangan Diagram Use Case dan Diagram Aktifitas Pengembangan Diagram Interaksi Identifikasi Kelas-kelas, relasi, atribut dan method Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya
Object Oriented Desain (OOD): Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Pengujian
Simulasi Aplikasi Sistem Informasi Penerimaan Peserta didik Baru berbasis komputer
End
Gambar 1.4 Flowchart Kerangka Pemikiran
111
1.7 Sistematika Penulisan Untuk menghasilkan laporan tugas akhir yang sistematis dan mudah dipahami, berikut dijelaskan mengenai sistematika yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini. BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan dan menguraikan mengenai fakta-fakta yang
diperoleh dari hasil penelitian, serta menentukan sasaran yang ingin dicapai dari hasil penelitian, yang disajikan dalam bentuk latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, kerangka pikiran, metodologi penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan teori-teori yang relevan dan digunakan sebagai dasar acuan pembahasan yang berhubungan dengan masalah penelitian.
BAB III
ANALISIS SISTEM Bab ini menjelaskan tentang kondisi objektif tempat penelitian, deskripsi sistem yang berjalan serta pemodelan kebutuhan sistem yang disajikan dengan menggunakan standar UML.
BAB IV
DESAIN SISTEM Bab ini akan menjelaskan tahap-tahap perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta didik Baru di MAN I Garut
112
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini menjelaskan hasil akhir dari pembahasan yang dijabarkan dalam laporan tugas akhir berikut saran yang diharapkan dapat membantu kearah konstruktif untuk kemajuan penelitian yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
113
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Pengembangan Sistem ditentukan oleh pemahaman tentang konsep dasar mengenai sistem juga disertai dengan pemahaman tentang teknik-teknik, konsep, dan aturan dalam pengembangan sebuah sistem.
Definisi sistem dari kamus Websters Unabridged lebih mendekati dengan keperluan, yaitu:
Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. (Amsyah, 2005)
Dari beberapa definisi sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi dan saling berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran dan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk tujuan pemakaian sistem dalam sistem informasi manajemen, modul sistem pada gambar berikut adalah contoh yang jelas mengenai hubungan dari elemen-elemen yang secara bersama-sama membentuk satu kesatuan yang disebut dengan sistem. Modul sistem digambarkan sebagai berikut:
114
Masukan
Pengolahan
Keluaran
Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem (Amsyah, 2005) Modul sistem terdiri dari empat elemen subsistem, yaitu: 1. Masukan berupa kumpulan data, contohnya data tahun ajaran, data panitia, data sekolah asal, dsb. 2. Pengolahan untuk mengelola pendaftaran calon peserta didik baru pengolahannya dilakukan dengan cara manual. 3. Keluaran menampilkan hasil yang didapat dari kegiatan sebelumnya berupa informasi yang dibutuhkan seperti menampilkan laporan (pendaftaran, penilaian dan kelulusan). 4. Umpan balik/kontrol terdiri dari usul perbaikan yang diberikan oleh unit pengawasan mutu dari instansi yang bersangkutan.
2.1.2 Elemen Sistem Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme pengendalian dan umpan balik. Selain itu, sistem juga berinteraksi dengan lingkungan dan memiliki batas. a. Tujuan Setiap sistem mempunyai tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. b. Masukan Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.
115
c. Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna. d. Keluaran Keluaran (output) merupakan hasil pemrosesan. e. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. f. Batas Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. g. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.
116
Masuka n
Proses
Keluaran
Mekanisme Pengendalian
Tujuan
Umpa n Balik
Batas Sistem
Lingkungan
2.1.3 Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
117
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang manusia dengan melibatkan interaksi antara dengan mesin seperti sistem informasi. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system ) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, bekerja secara otomatis tanpa ada turut camput tangan dari pihak luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan linkungan luarnya, sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan atau subsistem yang lainnya. 5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem sederhana dan sistem kompleks. Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana dan sistem yang kompleks.
2.1.4 Definisi Informasi Informasi merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan di dalam suatu organisasi ataupun instansi berdasarkan kebutuhan manajemen masing-masing. Informasi didefinisikan sebagai berikut :
Data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. (Amsyah, 2005)
118
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang seteleh diolah atau diproses, menghasilkan informasi yang memiliki nilai dan lebih bermanfaat bagi penggunanya. Berdasarkan pada bentuknya, informasi dapat dibedakan menjadi (Amsyah, 2005): 1. Informasi Uraian Informasi Uraian adalah informasi yang disajikan dalam bentuk uraian cerita yang panjang atau singkat yang berisikan kalimat-kalimat yang singkat dan jelas. Informasi ini bisa dalam bentuk laporan, notulen, surat atau memo. 2. Informasi rekapitulasi Informasi rekapitulasi adalah informasi ringkas dengan hasil akhir dari suatu perhitungan (kalkulasi) atau gabungan perhitungan yang berisikan angka-angka yang disajikan dalam bentuk kolom-kolom. Contohnya neraca, kuitansi, rekening, daftar pembelian. 3. Informasi Gambar (Bagan) Informasi Gambar (Bagan) adalah informasi yang di buat dalam bentuk gambar atau bagan, misalnya gambar konstruksi dan bagan organisasi. 4. Informasi Model Informasi Model adalah informasi dalam bentuk formulir dengan model-model yang dapat memberikan nilai ramalan atau prediksi dan nilai-nilai lain seperti nilai hasil pemecahan persoalan yang optimal sebagai alternatif bagi pembuatan keputusan. 5. Informasi Statistik Informasi statistik adalah informasi yang disajikan dalam bentuk angka yang ditunjukkan dalam bentuk grafik atau tabel.
119
6. Informasi Formulir Informasi formulir adalah informasi yang di buat dalam bentuk formulir dengan format (kolom) isian yang sudah ditentukan dan yang disesuaikan dengan keperluan kegiatan masing-masing. 7. Informasi Animasi Informasi animasi adalah informasi dalam bentuk gambar animasi dengan suara dan video. Informasi ini dapat juga disebut informasi multimedia. 8. Informasi Simulasi Informasi simulasi adalah informasi mengenai suatu kegiatan nyata pada suatu situasi atau peralatan yang di buat dalam bentuk serupa tetapi dengan ukuran kecil atau dengan layar komputer menjadi mirip seperti ukuran sebenarnya. Misalnya simulasi untuk pendidikan pilot pesawat terbang dengan perangkat lunak khusus.
2.1.5 Siklus Informasi Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan suatu model tertentu.
Masukan (Data) Proses (Model) Keluaran (Informasi)
Penerima
Basis Data
Data (Ditangkap)
Hasil Tindakan
Keputusan Tindakan
120
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
2.1.6 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu: 1. Informasi harus akurat (accurate) 2. Tepat pada waktunya (timeliness) 3. Relevan (relevance) Kualitas informasi dapat dianalogikan sebagai pilar-pilar dalam bangunan (Burch dan Grudnitski, 1989) dan menentukan baik tidaknya pengambilan keputusan.
Kualitas Informasi
K E A K U R A T A N T E P A T W A K T U
R E L E V A N S I
121
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.1.7 Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya bisa lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya satu pihak. Pengukuran informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.1.8 Definisi Sistem Informasi Dari beberapa definisi mengenai sistem dan informasi yang telah dijelaskan diatas, maka Sistem Informasi menurut Gelinas, Oram dan Wiggins dapat didefinisikan sebagai berikut :
Sistem Informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk
122
menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. (Kadir, 2003)
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang saling berkaitan dan berintegrasi satu sama lain dan bertujuan untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
2.1.9 Komponen Sistem Informasi Dalam sebuah sistem informasi terdapat komponen-komponen yang berfungsi sebagai pendukung, komponen-komponen tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Kadir, 2003) : 1. Perangkat keras (hardware) : mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer. 2. Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data 3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4. Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) : sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. 6. Jaringan komputer dan komunikasi data : sistem penghubung yang memungkinkan satu sumber(resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
Pada prakteknya, tidak semua sistem informasi mencakup keseluruhan komponen-komponen tersebut. Sebagai contoh, sistem informasi pribadi yang hanya melibatkan satu pemakai dan satu komputer tidak melibatkan fasilitas jaringan dan komunikasi. Namun, sistem informasi group kerja (working
123
information system) yang melibatkan sejumlah orang dan sejumlah komputer, memerlukan sarana jaringan data komunikasi.
Perangkat Keras \
Orang
Perangkat Lunak
2.1.10 Arsitektur Sistem Informasi Arsitektur sistem informasi adalah suatu pemetaan atau rencana kebutuhankebutuhan informasi di dalam suatu organisasi. Arsitektur ini berguna sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak biru (blueprint) untuk arahan di masa mendatang. Tujuan dari arsitektur ini adalah agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis organisasi.
124
IBM Mainframe
LAN
Produksi
Jalur Telepon
PC Server LAN
PC Server LAN
PC
PC Kantor Cabang A
PC
PC
PC Pabrik
PC
Sebuah arsitektur sistem informasi yang detail berisi perencanaan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: - Data apa yang akan dikumpulkan? - Dimana dan bagaimana data dikumpulkan? - Bagaimana cara mengirimkan data? - Dimana data akan disimpan?
Arsitektur sistem informasi menggunakan arsitektur teknologi yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Arsitektur Tersentralisasi - Dikenal semenjak tahun 1960 - Mainframe sebagai aktor utama
125
2. Arsitektur Desentralisasi - Pemrosesan data tersebar (terdistribusi) atau disebut komputasi tersebar - membagi sistem pemrosesan data terpusat ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil yang pada hakikatnya masing-masing subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemrosesan data yang terpusat - Terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi - Dihubungkan dengan sarana telekomunikasi - Masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri - Bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data
126
Gambar 2.8 Contoh Arsitektur Desentralisasi (Kadir, 2003) 3. Arsitektur Client/Server - Client, sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server - Server, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client - Sistem informasi dapat dibangun dengan menggunakan perangkat lunak gado-gado
Client
Server
Basis Data
Client Printer
2.1.11 Kegiatan Sistem Informasi Kegiatan dalam sistem informasi mencakup: 1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses. 2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah. 3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut. 4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 5. Kontrol, ialah suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
127
2.2 Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi Pemahaman tentang Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan organisasi.
2.2.1 Manajemen Manajemen dapat didefinisikan sebagai berikut: Manajemen adalah proses mengkoordinasikan, mengintegrasikan, menyederhanakan, dan mensinkronisasikan sumber daya manusia, material, dan metode dengan mengaplikasikan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggiatan, pengawasan, dan lain-lain agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif. (Amsyah, 2005) 2.2.2 Tingkat Manajemen Dalam organisasi terdapat tingkatan-tingkatan manajemen, sebagai ukuran tinggi rendahnya tingkat kelompok pimpinannya. Karena organisasi terbagi dalam unit-unit kerja, maka tingkatan tersebut merupakan juga tingkat unit kerja. Tingkat tersebut umumnya terdiri dari tingkatan manajemen lini atas (top management), manajemen lini tengah (middle management) dan manajemen lini bahwa (lower management).
Top management
Middle management
Lower management
Kegiatan manajemen lini puncak adalah memformulasikan perencanaan dan strategi. Tingkat manajemen ini berorientasi pada masa depan organisasi dan
128
meninjau hasil kerja dan pencapaian tujuan organisasi secara umum dan menyeluruh. Tugas-tugas pada tingkat ini terutama mengkoordinasikan
keseluruhan upaya organisasi dan hubungan dengan lain-lain organisasi dan masyarakat. Manajemen lini tengah bertugas meninjau hasil dalam organisasi dan dengan kegiatan-kegiatan pengawasan yang menggerakkan organisasi mencapai sasaran. Manajemen pada lini ini lebih berorientasi pada masalah-masalah pelatihan personal, pertimbangan terhadap personal, pengadaan peralatan dan bahan, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah-masalah kritis dalam mencapai keberhasilan kinerja. Pada manajemen lini bawah terdapat jumlah manajer yang banyak, sesuai dengan bentuk piramida organisasi yang makin membesar ke bawah. Tingkat ini disebut juga tingkat manajemen operasional. Tugas pentingnya adalah mengawasi dan mengatur personal berketerampilan teknis atau karyawan biasa. Para manajer pada tingkat ini mengusahakan agar pekerjaan dilaksanakan sesuai prosedur dan metode yang sudah ditentukan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai rencana, sesuai jadwal waktu, hubungan manusia, pembiayaan dan pengawasan kualitas.
2.2.3 Fungsi Manajemen Untuk mencapai tujuannya, organisasi memerlukan dukungan manajemen dengan berbagai fungsinya yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi masing-masing. Kegiatan fungsi-fungsi tersebut memerlukan data dan informasi, dan akan menghasilkan data dan informasi pula. Beberapa fungsi manajemen pokok adalah: a. Perencanaan Berkaitan dengan penyusunan dan penjabaran tujuan. b. Pengorganisasian Berkaitan dengan pengelompokan personel serta tugasnya. c. Pengaturan personel Berkaitan dengan kegiatan bimbingan dan pengaturan kerja personel.
129
d. Pengarahan Berkaitan dengan kegiatan melakukan instruksi tugas-tugas. e. Pengawasan Berkaitan dengan pemeriksaan untuk menentukan sampai sejauh mana kemajuan yang dicapai dan melakukan koreksi-koreksi.
Fungsi-fungsi manajemen sebagian bentuk operasionalnya digambarkan sebagaimana diagram di bawah ini:
PERENCANAAN Tujuan Kebijakan Program
PENGORGANISASIAN
Internal Organisasi
Adapun diagram proporsi fungsi manajemen pada masing-masing tingkat manajemen adalah sebagai berikut:
Gambar 2.12 Diagram Perbandingan Fungsi Manajemen Pada Tingkat Manajemen (Amsyah, 2005)
Dari diagram diatas terlihat bahwa fungsi perencanaan dan fungsi pengorganisasian sangat banyak dilakukan oleh manajemen tingkat atas, disusul oleh manajemen tingkat tengah dan manajemen tingkat bawah. Fungsi pengarahan dan fungsi pengawasan yang terbanyak adalah dilakukan oleh manajemen lini bawah, disusul manajemen lini tengah dan kemudian manajemen lini atas.
130
2.2.4 Definisi Manajemen Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi (MSI) berasal dari kata Management of Information System yang lazim disingkat MSI. Adapun definisi dari MSI adalah: MSI adalah mata kuliah yang mempelajari cara-cara mengelola pekerjaan informasi dengan menggunakan pendekatan sistem yang berdasarkan pada prinsip-prinsip manajemen. (Amsyah, 2005)
Karena sistem informasi dikerjakan dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen agar tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif maka disebut Manajemen Sistem Informasi (MSI).
2.2.5 Ruang Lingkup Pekerjaan Manajemen Sistem Informasi Pekerjaan MSI berkembang melalui empat proses sesuai dengan perkembangan alat pengolah data yaitu zaman MSI: 1. Dikerjakan secara manual 2. Dikerjakan dengan alat mesin manual 3. Dikerjakan dengan alat mesin elektrik 4. Dikerjakan dengan elektrik (komputer) Keseluruhan ruang lingkup pekerjaan MSI disederhanakan dalam bentuk diagram berikut ini:
131
Pekerjaan MSI dimulai dari pengumpulan data yang dibuat atau terjadi karena adanya fakta. Fakta tersebut dicatat atau direkam pada komputer sehingga menghasilkan fakta yang disebut data. Data atau fakta tertulis otentik (asli) harus
132
disimpan sebagai arsip (otentik) untuk keperluan pembuktian-pembuktian dan back-up baik sebagai bukti administratif ataupun sebagai bukti hukum tertulis bila terjadi kesalahan pada komputerisasi data bersangkutan untuk pengolahan menjadi informasi dalam pekerjaan sistem informasi. Pengolahan data menjadi informasi disebut juga sebagai proses transformasi, atau manipulasi data menjadi informasi. Bentuk pengolahannya dapat terdiri dari klasifikasi, sortir, kalkulasi, dan penyimpulan. Alat pengolahnya dapat dikelompokkan menjadi alat pengolah manual, mesin manual, mesin elektrik, dan komputer. Hasil pengolahan data adalah informasi yang berbentuk laporan, model deskriptif, dan bentuk statistik. Informasi kemudian dianalisis sebagai bahan pengambilan keputusan. Keputusan pada manajemen lini bawah umumya bersifat teknis, pada manajemen lini tengah umumnya bersifat taktis, dan pada manajemen lini atas umumnya bersifat strategis. Keputusan kemudian dioperasionalkan ke dalam bentuk kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi atau penilaian. Pada setiap kegiatan tersebut dilakukan juga kegiatan pengawasan. Kegiatan tersebut secara keseluruhan untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif, terutama dalam menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan, di mana setiap kegiatan memerlukan dukungan data dan informasi.
2.3 Konsep Dasar Data Data merupakan bahan utama dari pekerjaan manajemen sistem informasi, tanpa adanya data maka pekerjaan informasi tidak akan pernah ada.
133
Data dapat didefinisikan sebagai berikut: Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Amsyah, 2005) Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. (Kadir, 2003)
Dengan kata lain, data merupakan keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah. Berikut ini adalah gambar fakta yang direkam atau ditulis menjadi data:
Fakta Kegiatan: - Pelaporan - Komunikasi - Transaksi - Perjanjian - Dsb.
direkam / dicatat
Data
disimpan
Arsip Otentik
diproses keluaran
Komputer
disimpan
Informasi
Gambar 2.14 Hubungan Fakta, Data, Arsip dan Informasi (Amsyah, 2005)
2.3.2 Jenis Data Dikatakan bahwa data adalah fakta-fakta kegiatan organisasi dengan unitunitnya. Untuk keperluan penulisan data di kertas atau kartu dan pemasukan data ke komputer, maka data dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Data statis
134
Data statis adalah jenis data yang umumnya tidak berubah atau jarang berubah, misalnya identitas nama (orang, organisasi, atau tempat), kode-kode nomor ataupun alamat. 2. Data dinamis Data dinamis adalah jenis data yang selalu berubah baik dalam frekuensi waktu yang singkat atau agak lama dan lain-lain. Data tersebut sering dikatakan sebagai peremajaan data. Data tersebut misalnya, data tabungan, data gaji, data nilai mahasiswa, dan sebagainya.
Berdasarkan sifatnya, data dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: 1. Data kuantitatif Data kuantitatif adalah data dengan hitungan bilangan. Misalnya 5 ekor, Rp.1000, satu juta, dan sebagainya. 2. Data kualitatif Data kualitatif adalah data yang tidak dihitung dengan hitungan bilangan, tetapi diukur dngan kata-kata bernilai. Misalnya banyak, sedikit, kecil, rendah, dan sebagainya.
2.3.3 Sumber Data Berdasarkan sumbernya maka data dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Data internal Data internal adalah data yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri, yaitu oraganisasi pusat dan cabang-cabangnya. 2. Data eksternal Data eksternal adalah data yang berasal dari sumber-sumber yang berada di luar organisasi itu sendiri.
Berdasarkan isinya maka baik data internal maupun data eksternal dapat dibagi menjadi empat kelompok.
135
Gambar 2.15 Pengelompokkan Data (Amsyah, 2005) 1. Data kegiatan Setiap organisasi mempunyai kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut
dilaksanakan baik oleh perorangan maupun unit-unit kerja yang terdapat dalam organisasi bersangkutan. Kegiatan-kegiatan itu perlu direkam, untuk dipergunakan sebagai bahan pengingat, bukti, pengambil keputusan, laporan, informasi, penelitian, perencanaan, penilaian, pengawasan, dan lain-lain. 2. Data Hasil penelitian Hasil penelitian merupakan data yang penting bagi organisasi. Hasil penelitian cenderung disebut data, karena untuk dapat digunakan lebih lanjut oleh unitunit (fungsi) organisasi secara spesifik masih harus diubah terlebih dahulu bentuknya sesuai dengan keperluan. 3. Data lingkungan Data penting untuk keperluan pekerjaan manajer dalam membuat keputusan dan mengerjakan fungsi-fungsi manajemen lainnya seperti perencanaan, penganggaran, pengawasan, evaluasi atau lain-lainnya, adalah data
lingkungan. Definisi data lingkungan ini sangat luas, yaitu mengenai semua bidang yang berkaitan dengan kegiatan organisasi dan yang dapat mempengaruhi kegiatan organisasi. Data tersebut banyak terdapat pada media cetak seperti buku, buku referensi, majalah, koran, dan lain-lain. 4. Data peraturan Data penting lainnya yang sangat berguna sebagai alat bantu dalam pekerjaan manajemen dan pekerjaan operasional adalah bahan-bahan peraturan.
136
2.4 Hubungan Informasi Dengan Manajemen Manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang akan dilakukannya. Sumber informasi untuk pengambilan keputusan manajemen bisa didapatkan dari informasi eksternal dan informasi internal. Sistem informasi mempunyai peranan penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen semua tingkatan. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat mengena dan berguna bagi manajemen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan informasi yang diinginkan oleh manajemen. Untuk maksud ini, maka analis sistem harus mengerti terlebih dahulu apa kegiatan dari manajemen untuk masing-masing tingkatannya dan bagaimana tipe keputusan yang diambilnya. Selanjutnya bagaimana tipe informasi yang dibutuhkan oleh manajemen juga harus diketahui. Akhirnya diharapkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akan dapat mengena sesuai dengan yang dibutuhkan oleh manajemen. Adapun kebutuhan informasi berdasarkan tingkatan manajemen dapat dilihat dari gambar berikut ini: Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen, tipe informasi yang dibutuhkan berbeda. Untuk manajemen tingkat bawah, tipe informasinya adalah terinci (detail), karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedang untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatnya, tipe informasinya adalah semakin tersaring (terfilter) atau lebih ringkas.
2.5 Pengembangan Sistem Berorientasi Objek Pengembangan Sistem Berorientasi Objek adalah pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi.
137
2.5.1 Metodologi Berorientasi Objek Metodologi Berorientasi Objek dapat di definisikan sebagai berikut: Suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnva. (Nugroho, 2005)
Sebuah sistem yang dibangun dengan berdasarkan metode berorientasi objek adalah sebuah sistem yang komponennya dibungkus (dienkapsulasi) menjadi kelompok data dan fungsi. Setiap komponen dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat dan komponen lainnya serta dapat berinteraksi satu sama lainnya. (Nugroho, 2005) Karakteristik yang dimiliki sebuah sistem berorientasi objek antara lain (Nugroho, 2005) : 1. Abstraksi Prinsip untuk merepresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan. 2. Pembungkusan (Encapsulation) Pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek. Untuk menyembunyikan implementasi dan objek sehingga objek lain tidak mengetahui cara kerjanya. 3. Pewarisan (Inheritance) Mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dari objek lain sebagai bagian dari dirinya. 4. Reusabilily Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnya yang melibatkan objek tersebut. 5. Generalisasi dan Spesialisasi Menunjukkan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas dan objek yang khusus.
138
6. Komunikasi Antar Objek Komunikasi antar objek dilakukan lewat pesan (message) yang dikirim dan satu objek ke objek lainnya. 7. Polymorphism Kemampuan suatu objek untuk digunakan di banyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sama sehingga menghemat baris program.
Keuntungan metodologi berorientasi objek diantaranya (Nugroho, 2005): 1. Meningkatkan produktivitas Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable). 2. Kecepatan pengembangan Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean. 3. Kemudahan pemeliharaan. Karena dengan model objek. pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah. 4. Adanya konsistensi Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean. 5. Meningkatkan kualitas perangkat lunak Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampu memenuhi kebutuhan pemakai.
2.5.2 Pemrogramman Berorientasi Objek Setelah pemrogramman terstruktur, berkembang pemrogrammanan yang berorientasi pada objek (Object Oriented Programming atau OOP). SmallTalk dan C++ merupakan bahasa berorientasi objek yang telah dikenal jauh sebelum
139
dekade 1990-an. Kini hampir semua bahasa pemrogramman baru yang dibuat setelah C++ menggunakan pendekatan berorientasi objek. Java, Delphi, Visual FoxPro, Power Builder, Kyllix merupakan perangkat lunak yang mendukung pemrogramman berorientasi objek. (Kadir, 2003) Ide dasar pada pemrogramman berorientasi objek adalah mengkombinasikan data dan prosedur-prosedur untuk mengakses data menjadi kesatuan unit. Unit ini dikenal dengan nama objek (object). Pada pemrogramman berorientasi objek dikenal istilah objek dan kelas. Kelas adalah suatu cetakan yang dapat digunakan untuk membuat sejumlah objek. Sering dikatakan bahwa objek adalah instan sebuah kelas. Pemrogramman berorientasi objek mempunyai karakteristik utama, yaitu (Kadir, 2003): - Enkapsulasi, merupakan pengemasan data dan prosedur dalam objek. Enkapsulasi merupakan bentuk upaya penyembunyian informasi yang diterapkan pada pemrogramman terstruktur sehingga data tidak dapat diakses secara langsung oleh pihak di luar objek. - Pewarisan, merupakan sifat dalam bahasa berorientasi objek yang
memungkinkan sifat-sifat dari suatu kelas diturunkan ke kelas lain. - Polimofisme, merupakan suatu konsep yang menyatakan sesuatu nama yang sama dapat memiliki berbagai bentuk dan perilaku yang berbeda. Dengan karakteristik tersebut maka bahasa pemrogramman berorientasi objek memudahkan dalam pengembangan program. Istilah reusability digunakan untuk menyatakan hal ini. Reusability (pemakaian kembali) adalah suatu sifat yang memperkenankan kelas yang telah dibuat dan diuji dapat didistribusikan ke pemrogramman lain untuk dipakai pada program-program mereka dan bahkan dapat dikembangkan tanpa perlu mengubah kelas tersebut. Sifat inilah yang dikatakan bahwa pemrogramman berorientasi objek dapat mengurangi produktivitas
meningkatkan
140
2.6 Unified Modelling Language Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. 2.6.1 Sejarah Unified Modelling Language Grady Booch dan Jim Rumbaugh memulai penelitian di Rational Software Co. sekitar tahun 1994. Tujuan mereka yakni menciptakan sebuah metode baru yang dapat menciptakan metode-metode sebelumnya yang dapat digunakan pada semua kalangan. Sekitar tahun 1995 Ivar Jacobson, seorang tokoh yang menciptakan OOSE and Objectory Methode bergabung. (Nugroho, 2005). Selain itu, perusahaan Rational Software Co. membeli lisensi Objectory System dari Swedish Company sebagai pengembang dan pendistribusinya. Maka lahirnya sebuah metode baru yang mereka beri nama Unified Modeling Languange yang diharapkan dapat menjadi sebuah bahasa pemodelan standar. (Nugroho, 2005). Dengan UML, metode Booch, OMT, dan OOSE digabungkan dengan membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari metode lain yang lebih efektif dan elemen-elemen baru yang belum ada pada metode terdahulu, sehingga UML lebih ekspresif dan seragam daripada metode lainnya. (Munawar, 2005)
141
2.6.2 Definisi Unified Modelling Language Unified Modelling Language merupakan sebuah notasi grafis standar untuk menggambarkan sistem berorientasi objek yang merupakan hasil kerjasama dari Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson. Dan didefinisikan sebagai berikut: Unified Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrogramman berorientasi objek (OO). (Fowler, 2005) Unified Modeling Language (UML) adalah suatu bahasa untuk
menetapkan, membangun, memvisualisasikan, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak dan komponen-komponennya. (Bahrami, 1999) Dari definisi diatas UML merupakan sebuah bahasa pemodelan suatu sistem berdasarkan grafik atau gambar untuk menspesifikasikan, membangun, memvisualisasikan dan mendokumentasikan suatu sistem perangkat lunak berorientasi objek. UML memberikan standar penulisan sebuah sistem yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas, skema database, dan komponen yang diperlukan dalam sistem perangkat lunak.
142
2.6.3 Diagram-diagram Unified Modelling Language UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada fakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam 5 view dimana salah satu diantaranya use case view. Use case view ini memegang peran untuk mengintegrasikan content ke view yang lain. Design View Process View Implementation View Deployment View
Gambar 2.17 Model 4+1 View (Munawar, 2005) Use case view mendefinisikan perilaku eksternal sistem. Hal ini menjadi daya tarik bagi end-user, analis dan tester. Pandangan ini mendefinisikan kebutuhan sistem karena mengandung semua view yang lain yang
mendeskripsikan aspek-aspek tertentu dan rancangan sistem. Itulah sebabnya use case view menjadi pusat peran yang mengendalikan proses pengembangan perangkat lunak. Design view mendeskripsikan struktur logika yang mendukung fungsi-fungsi yang dibutuhkan di use case. Design view berisi definisi komponen program, class-class utama bersama-sama dengan spesifikasi data, perilaku dan interaksinya. Implementation view menjelaskan komponen-komponen fisik dari sistem yang akan dibangun. Hal ini berbeda dengan komponen logik yang yang dideskripsikan pada design view. Termasuk disini diantaranya file exe, library dan database. Informasi yang ada di view ini relevan dengan aktifitas-aktifitas seperti manajemen konfigurasi dan integrasi sistem. Process view berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan concurency di dalam sistem. Sedangkan deployment view menjelaskan bagaimana komponen-komponen fisik didistribusikan ke lingkungan fisik. Kedua view ini menunjukan kebutuhan non-fungsional dari sistem.
143
Deployment View menjelaskan bagaimana komponen-komponen fisik didistribusikan ke lingkungan fisik seperti jaringan komputer, printer dan peralatan lainnya serta bagaimana peralatan tersebut dihubungkan dengan peralatan yang lainnya dimana sistem akan dijalankan.
Di dalam UML terdapat sejumlah elemen grafis, diantaranya yaitu: Aktor (Actor) Dalam pemodelan sistem dengan UML, aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Artinya, seorang aktor dapat mengirim atau menerima pesan dari dan ke sistem atau merubah informasi yang dibutuhkan sistem. Aktor adalah sebuah class bukan sebagai objek. Komunikasi antara aktor dan sistem dilakukan dengan cara mengirim dan menerima pesan. Primary actor adalah seseorang atau sesuatu yang menggunakan fungsi utama dari sistem, sedangkan secondary actor adalah seseorang atau sesuatu yang menggunakan fungsi sekunder dari sistem. Aktor dalam use case dilambangkan dengan gambar sebagai berikut :
Gambar 2.18 Simbol Aktor (Nugroho, 2005) Actor terbagi pada empat macam tipe (Whitten dkk, 2004): 1. Primary business actor (Pelaku Bisnis Utama) Stakeholder yang terutama mendapatkan keuntungan dari kegiatan transaksi dengan menerima nilai yang terukur dan terobservasi. 2. Primary system actor (Pelaku Sistem Utama) Stakeholder yang secara langsung dapat berhadapan dengan sistem untuk menginisiasi atau memicu kegiatan atau sistem. 3. External server actor (Pelaku server eksternal) Stakeholder yang melayani kebutuhan user. 4. External receiving actor (Pelaku penerima eksternal)
144
Stakeholder yang bukan pelaku utama tetapi menerima output dari kegiatan transaksi.
Objek (Object) Objek merupakan konsep, abstraksi, atau sesuatu yang memiliki arti bagi aplikasi yang akan kita kembangkan. Objek bisa berupa orang, tempat, benda, kejadian, atau konsep-konsep yang ada di dunia nyata yang penting dalam suatu aplikasi (perangkat lunak dan atau informasi). Suatu objek harus memiliki identitas dan dapat dibedakan. Contoh dari objek : - Objek orang : saya, anda, kita dan lain-lain - Objek tempat : kampus, gedung, komputer dan lain-lain - Objek kejadian : kuliah, survei, pendaftaran dan lain-lain.
Kelas Kelas mendefinisikan informasi apa yang dimiliki suatu objek serta mendefinisikan perilaku yang dimilikinya. Dengan penggolongan objek-objek dalam suatu kelas kita bisa melakukan abstraksi masalah. Atribut dan nama kelas untuk beberapa objek yang sejenis dapat dituliskan sekali saja begitu juga dengan fungsi dan metode yang sama cukup dituliskan satu kali saja dan bisa digunakan ulang oleh objek yang termasuk kedalam kelas yang sama. Kelas, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama kelas menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan di atas kotak. Bila kelas mempunyai nama yang terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Kelas dilambangkan dengan gambar berikut: MesinCuci Gambar 2.19 Simbol Kelas (Munawar, 2005)
Atribut
145
Atribut adalah properti dari sebuah kelas. Atribut ini menggambarkan batas nilai yang mungkin ada pada objek dari kelas. Sebuah kelas mungkin akan mempunyai nol atau lebih atribut. Secara konvensi, jika nama atribut terdiri dari satu kata, maka ditulis dengan huruf kecil. Akan tetapi jika nama atribut mengandung lebih dari suku kata maka semua suku kata digabungkan dengan kata pertama menggunakan huruf kecil dan awal suku kata berikutnya menggunakan huruf besar.
Operasi Operasi adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah kelas atau yang dapat dilakukan untuk sebuah kelas. Seperti halnya atribut, nama operasi juga menggunakan huruf kecil semua jika terdiri dari satu suku kata. Akan tetapi jika lebih dari satu suku kata, maka semua suku kata digabungkan dengan suku kata pertama huruf kecil dan awal tiap suku berikutnya dengan huruf besar.
Kelas Objek Kelas terdiri dari beberapa objek yang memiliki atribut, operasi, semantik dan relationship yang sama. Kelas objek menggambarkan abstraksi dari suatu objek dalam implementasi. Dalam kelas objek terdapat istilah Visibility Operasi yang terdiri dari :
146
- Protected : operasi atau atribut yang tampak hanya oleh kelas itu sendiri, subkelas atau teman kelas tersebut. Visibility merupakan default dari sebuah operasi yang kita buat. Visibility ini melindungi operasi dari penggunaan oleh kelas-kelas luar. Protected digambarkan dengan tanda (#). - Public : operasi atau atribut dapat digunakan oleh kelas lain yang berhubungan dengan kelas tersebut. Digambarkan dengan tanda (+). - Private : operasi atau atribut yang hanya bisa digunakan oleh kelas itu sendiri. Digambarkan dengan tanda (-)
Activity Diagram
Diagram
Use Case Diagram
Behaviour Diagram
2.6.3.1 Use Case Diagram Use case dalam UML didefinisikan sebagai : a graph of actors, a set of use case enclosed by a system boundary, communication (participation), association between the actors and the use cases, and generalization among the use case. (Bahrami, 1999)
147
Use case akan menggambarkan cara kerja suatu software dengan aktor. Dalam use case diagram akan digambarkan hubungan antara aktor dengan use case. Aktor adalah orang atau subsistem lain yang akan berinteraksi dengan sistem. Sementara use case menggambarkan proses yang akan dilakukan oleh aktor terhadap sistem.
Gambar 2.23 Notasi Use Case Diagram (Nugroho, 2005) Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif/sudut pandang para pengguna sistem. Use case mendefinisikan apa yang dilakukan oleh sistem dan elemen-elemennya, bukan bagaimana sistem dan elemenelemennya saling berinteraksi. Use case bekerja dengan menggunakan scenario, yaitu deskripsi urutan-urutan langkah yang menerangkan apa yang dilakukan penggunan terhadap sistem maupun sebaliknya. Use case diagram mengidentifikasikan fungsionalitas yang dipunyai oleh sistem (use case), user yang berinteraksi dengan sistem (actor) dan asosiasi/keterhubungan antara user dengan fungsionalitas sistem. Komponen notasi dasar yang dipunyai oleh use-case diagram adalah actor, use-case, dan association. Berikut adalah notasi yang terdapat pada use-case diagram :
Tabel 2.1 Notasi Use Case Diagram Actor Actor adalah pengguna sistem. Actor tidak terbatas hanya manusia saja, jika sebuah sistem berkomunikasi dengan aplikasi lain dan membutuhkan input atau memberikan output, maka aplikasi tersebut juga bisa dianggap sebagai actor. Use case digambarkan sebagai lingkaran elips dengan nama use case dituliskan didalam elips tersebut.
uc Notasi UseCase
Use Case
Association Asosiasi digunakan untuk menghubungkan actor dengan use case. Asosiasi digambarkan dengan
148
sebuah garis yang menghubungkan antara Actor dengan Use Case. Sumber : http://resource.visual-paradigm.com/
Berbicara mengenai use case diagram tidak akan terlepas dengan hal yang disebut stereotype. Stereotype adalah sebuah model khusus yang terbatas untuk kondisi tertentu. Untuk menunjukkan stereotype digunakan symbol << diawalnya dan ditutup dengan >> diakhirnya. Terdapat 2 stereotype paling sering digunakan dalam use case diagram yaitu <<extend>> dan <<include>>. <<extend>> digunakan untuk menunjukkan bahwa satu use case merupakan tambahan fungsional dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu dipenuhi. Sedangkan <<include>> digunakan untuk menggambarkan bahwa suatu use case seluruhnya merupakan fungsionalitas dari use case lainnya. Berikut adalah contohnya.
149
Gambar 2.25 Contoh Use Case Diagram dengan Stereotype Extend dan Include (Bahrami, 1999) Penggunaan notasi depends-on berarti pelaksanaan use case1 tergantung kepada pelaksanaan use case2, dengan kata lain use case1 baru bisa dilakukan setelah use case2 terpenuhi/selesai dijalankan. Berikut adalah contoh hubungan Depends-On.
2.6.3.2 Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
150
Diagram aktifitas mempunyai kesamaan dengan flowchart karena dapat memodelkan alur kerja dan aktifitas dari sebuah sistem. Menurut Ali Bahrami activity diagram didefinisikan sebagai berikut: An activity diagram is a variation or special case of the state machine, in which the states are activities representing the performance of operations and the transitions are triggered by the completion of the operations. (Bahrami, 1999)
Menurut Whitten dkk, activity diagram didefinisikan sebagai berikut: Sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis, langkah-langkah sebuah use case atau logika behaviour (metode) object. (Whitten dkk, 2004)
Activity diagram dapat mempermudah kita dalam memahami proses kerja suatu sistem secara keseluruhan. Activity diagram digunakan untuk
mendokumentasikan alur kerja pada sebuah sistem, yang dimulai dari pandangan business level hingga ke operational level. Pada dasarnya, activity diagram merupakan variasi dari statechart diagram. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku parallel sedangkan flowchart tidak bisa. Berikut adalah notasi activity diagram : Tabel 2.2 Notasi Activity Diagram
obj ec... Simbol
Keterangan Titik Awal Titik Akhir Activity Pilihan Untuk mengambil Keputusan
151
Fork; Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara parallel / menggabungkan dua kegiatan peralel menjadi satu. Rake; Menunjukkan adanya dekomposisi Tanda Waktu Tanda pengiriman Tanda penerimaan Aliran akhir (Flow Final)
Sumber : http://resource.visual-paradigm.com/
Berikut adalah sebuah contoh activity diagram yang menggambarkan sebuah sistem processing mortgage request :
152
2.6.3.3 Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram adalah diagram interaksi yang memperlihatkan eventevent yang berurutan sepanjang berjalannya waktu. Sequence Diagram menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu. Masing-masing Sequence Diagram akan menggambarkan aliran-aliran pada suatu use case. Sequence diagram terdiri dari sumbu vertikal putus-putus yang
merepresentasikan lifeline objek dan sumbu horizontal yang menunjukan sekumpulan objek yang saling berinteraksi dalam sistem. Diagram ini menjelaskan bagaimana objek berinteraksi dengan objek yang lainnya yaitu dengan cara mengirim dan menerima pesan. Komunikasi antar objek tersebut ditandai dengan garis horizontal yang disertai dengan nama operasinya.
Cal l er OffHook Exchange Recei ver T al k
Di al T one
Sequence diagram mendokumentasikan komunikasi/interaksi antar kelaskelas. Diagram ini menunjukkan sejumlah objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek-objek didalam use case. Perlu diingat bahwa di dalam diagram ini, kelas-kelas dan aktor-aktor diletakkan dibagian atas diagram dengan
153
urutan dari kiri ke kanan dengan garis lifeline yang diletakkan secara vertikal terhadap kelas dan aktor. Berikut adalah notasi-notasinya :
Tabel 2.3 Notasi Sequence Diagram Object Object merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama objek didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma. Actor juga dapat berkomunikasi dengan objek, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram.
Actor
Tabel 2.3 Notasi Sequence Diagram (Lanjutan) Lifeline Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah objek dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah objek. Activation dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline. Activation mengindikasikan sebuah objek yang akan melakukan sebuah aksi.
Activation
Message, digambarkan dengan anak panah horizontal antara Activation. Message mengindikasikan komunikasi antara objek-objek Sumber : http://resource.visual-paradigm.com/ Message 2.6.3.4 Collaboration Diagram Collaboration diagram menggunakan prinsip yang sama dengan sequence diagram yaitu digunakan untuk memperlihatkan aliran-aliran pada use case. Sementara sequence diagram berurutan menurut waktu, collaboration diagram berfokus pada relasi-relasi yang terjadi antara objek yang satu dengan objek-objek yang lainnya. Pada collaboration diagram ini, objek-objek dan message (pesan) yang ada digambarkan mirip seperti flowchart, hanya saja, untuk menjaga urutan
154
pesan yang diterima oleh masing-masing objek, pesan-pesan tersebut diberi nomor urutan pesan. Tabel 2.4 Notasi Collaboration Diagram Object Object merupakan instance dari sebuah class.
Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama objek didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma. Actor Actor juga dapat berkomunikasi dengan objek, maka actor juga dapat disertakan ke dalam collaboration diagram. Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram.
Tabel 2.4 Notasi Collaboration Diagram (Lanjutan) Message Message, digambarkan dengan anak panah yang
mengarah antar objek dan diberi label urutan nomor yang mengindikasikan urutan komunikasi terjadi antar objek. Sumber : http://resource.visual-paradigm.com/
Berikut adalah sebuah contoh collaboration diagram yang mengilustrasikan sebuah sistem panggilan genggam (Telephone Call) :
Object
Caller
1: OffHook 2: DialTone
Message
3: DialNumber
Exchange
4: RingTone
Receiver
5: OffHook Gambar 2.29 Contoh Collaboration Diagram (Bahrami, 1999) 6: OnHook
Talk 2.6.3.5 Class Diagram Class Diagram dapat di definisikan sebagai berikut:
155
Sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. (Nugroho, 2005).
Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram juga menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan object beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. (Nugroho, 2005)
Sebuah Class memiliki tiga area pokok, (Nugroho, 2005): 1. Nama, merupakan nama dari sebuah kelas 2. Atribut, merupakan properti dari sebuah kelas. Atribut melambangkan batas nilai yang mungkin ada pada objek dari class 3. Operasi, adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang dapat dilakukan oleh class lain terhadap sebuah class.
Class dalam kategorinya dibagi 3 bagian, yaitu (Bahrami, 1999): 1. Class Irrelevant 2. Class Fuzzy 3. Class Relevant
Relevant Class
Fuzzy Class
Irrelevant Class
Untuk dapat mengidentifikasi class maka tahap-tahapnya adalah sebagai berikut(Bahrami, 1999): 1. Melakukan eliminasi irrelevant class dari list candidate class. 2. Melakukan eliminasi class yang merupakan redundant class. Class ini termasuk pada kategori fuzzy class
156
3. Melakukan eliminasi attributes class. Attributes class ini pun termasuk kategori fuzzy class.
Berikut adalah notasi notasi yang ada pada class diagram : Tabel 2.5 Notasi pada Class Diagram Class Class adalah blok - blok pembangun pada pemrogramman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi atas 3 bagian.Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan properti/atribut class. Bagian akhir mendefinisikan method-method dari sebuah class. Assosiation Sebuah asosiasi merupakan sebuah
relationship paling umum antara 2 class, dan dilambangkan oleh sebuah garis yang
menghubungkan antara 2 class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan pada sebuah hukum-hukum relationship
multiplisitas
157
Composition
Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki class tempat relasi dia
Composition terhadap
Tabel 2.5 Notasi pada Class Diagram (Lanjutan) Dependency Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency
digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan
sebagai sebuah panah bertitik-titik. Aggregation Aggregation mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi mempunyai sebuah atau bagian dari. Sebuah aggregation
digambarkan sebagai sebuah garis dengan sebuah jajaran genjang yang tidak berisi/tidak solid. Generalization Sebuah relasi generalization sepadan dengan sebuah relasi inheritance pada konsep
158
kepala panah yang tidak solid yang mengarah ke kelas parent-nya/induknya. Sumber : http://resource.visual-paradigm.com/
Diagram kelas memodelkan struktur kelas dan isinya. Kelas terdiri dari Nama Kelas, Atribut dan Operasi. Class Name Attribut Method Gambar 2.31 Contoh Class Diagram (Munawar, 2005) Keterangan: 1. Class Name: bagian yang paling atas berisi nama kelas, nama kelas diambil dari domain permasalahan dan harus sejelas mungkin. Oleh karena itu, nama kelas haruslah berupa kata benda. 2. Attribut: kelas memiliki attribut yang menggambarkan karakteristik dari objek. Attribut kelas yang benar adalah yang dapat mencakup informasi yang dilukiskan dan mengenali instance tertentu dari kelas. Tipe attribut dapat berupa primitive attribut atau tipe lainnya. 3. Method/Operations: operations digunakan untuk memanipulasi attribut atau menjalankan aksi-aksi.
Class diagram terdiri dari beberapa relationship, diantaranya: Asosiasi (Association) Asosiasi didefinisikan sebagai penghubung objek-objek pada kelas yang sama. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya. Kita menggunakan pemahaman asosiasi adalah pada saat beberapa kelas saling terhubung satu sama lain secara konseptual. Sebagai contoh, misalkan seorang pegawai bekerja pada sebuah perusahaan. Maka bekerja merupakan
159
sebuah asosiasi antara kelas pegawai dan kelas perusahaan. Selanjutnya bisa kita simpulkan bahwa sebuah asosiasi bisa merupakan sebuah bentuk kata kerja yang merelasikan kelas yang satu dengan kelas yang lainnya.
Batasan (Constraints) Constraints adalah batasan-batasan asosiasi fungsional antar entitas dalam
model objek. Kata entitas termasuk didalamnya adalah objek-objek, kelas-kelas, link, serta asosiasi-asosiasi. Berikut adalah contoh constraint dimana petugas loket akan melayani para pelanggan telepon yang ingin melakukan segala urusan yang berhubungan dengan masalah telepon, tapi untuk dapat dilayani maka para pelanggan harus antri, maka antri kita jadikan constraint pada asosiasi tersebut. {antri} Teller Pelanggan melayani Gambar 2.33 Constraint pada sebuah Asosiasi (Munawar, 2005)
Associations Class Sebuah asosiasi dapat memiliki atribut dan operasi seperti halnya sebuah
class. Sebuah association class sebenarnya diperlukan apabila salah satu dari kelas yang terhubung mempunyai sebuah atau beberapa atribut yang tidak layak dimiliki oleh kelas tersebut, karena secara logis atribut tersebut lebih layak dimiliki oleh asosiasi yang menghubungkan kedua kelas tersebut. Akan lebih mudah dipahami jika kita menganalogikan hal ini dengan diagram ERD, dimana sesuai dengan hukum-hukum tertentu maka jika ada sebuah relasi binary atau trenary maka harus dibuatkan sebuah entitas tambahan yang merupakan entitas transaksi untuk menampung record-record transaksi yang terjadi antar entitas murni. Entitas transaksi yang tercipta tersebut mirip sekali dengan association class. Berikut adalah contoh sebuah association class.
160
Kontrak
General Manager
Seperti yang dilihat pada gambar diatas, association class divisualisasikan sama halnya seperti class biasa, hanya saja untuk menghubungkan ke garis asosiasi digunakan garis putus-putus.
Multiplisitas (Multiplicity) Multiplicity atau multiplisitas adalah jumlah banyaknya objek sebuah class
yang berelasi dengan sebuah objek lain pada class lain yang berasosiasi dengan class tersebut. Untuk menyatakan multiplisitas anda dapat meletakkannya diatas garis asosiasi berdekatan dengan class yang sesuai. Ada banyak multiplisitas yang mungkin untuk dipakai. Tabel berikut menjabarkan multiplisitas yang dapat digunakan.
Tabel 2.6 Notasi Multiplisitas Multiplisitas * 0 1 0..* 1..* 0..1 1..1 Arti Banyak Nol Satu Nol atau banyak Satu atau banyak Nol atau satu Hanya satu
161
Generalisasi dan Pewarisan (Generalization & Inheritance) Generalisasi adalah suatu cara yang sangat berdaya guna objek) yang lain. (Nugroho, 2005). untuk
berbagi apa yang dimiliki suatu kelas (objek) bagi kelas-kelas (objek-
Generalisasi adalah relasi ke atas beberapa sub kelas diatasnya yang ditunjukan dengan tanda segitiga.
Kendaraan Nomor kendaraan Nama kendaraan Tahun pembuatan
harga
Sebuah class (child class atau subclass) dapat mewarisi atribut-atribut dan operasi-operasi dari class lainnya (parent class atau super class) dimana parent class bersifat lebih umum daripada child class. Generalisasi pada konsep Object Oriented digunakan untuk menjelaskan hubungan kesamaan diantara class. Dengan menggunakan generalisasi bisa dibangun struktur logis yang bisa menampilkan derajat kesamaan atau perbedaan diantara class-class. Manfaat lain dari struktur hirarkis juga memungkinkan untuk penambahan subclass (child class) baru tanpa harus merubah struktur yang sudah ada.
162
Inheritance adalah sebuah mekanisme pengimplementasian generalisasi dan spesialisasi. Aturan inheritance dapat secara umum bisa diklasifikasikan sebagai berikut (Nugroho, 2005) : o Subclass selalu mewarisi semua sifat dari superclass-nya. o Definisi subclass selalu mencakup paling tidak satu detil yang tidak diturunkan dari superclass-nya.
Agregasi (Agregation) Agregasi adalah sebuah hubungan dimana satu kelas whole yang lebih
besar berisi satu atau lebih kelas part yang lebih kecil. Atau kelas part yang lebih kecil adalah bagian dari kelas whole yang lebih besar. (Nugroho, 2005) Agregasi disimbolkan dengan jajaran genjang yang diletakkan pada class yang mengandung objek. (Nugroho, 2005)
Dependency Class Pada penggunaan relasi kadangkala satu class menggunakan class yang
lain, hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Notasi untuk dependency pada UML dapat menggunakan garis putus-putus dan tanda panah pada ujungnya. (Munawar, 2005)
Form
163
2.7 Basis Data (Database) Sistem Informasi memerlukan tempat penyimpanan data yang dapat menghubungkan satu file/tabel/arsip dengan file/tabel/arsip yang lain yang saling berkaitan. 2.7.1 Definisi Basis Data Fatansyah mendefinisikan Basis Data sebagai berikut :
Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. (Fatansyah, 2002)
Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data, data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan/ atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan oleh satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol. (Sutanta:2004). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria yang penting yaitu : 1. 2. Bersifat data oriented dan bukan program oriented. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa mengubah basis datanya. 3. 4. 5. 6. Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru dengan mudah. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda Kerangkapan data dapat diminimalkan.
164
2.7.2
Database Management System (DBMS) Dalam suatu sistem informasi database merupakan salah satu komponen inti
yang harus ada. Menurut Ali Bahrami definisi DBMS adalah: A database management system (DBMS) is a set of programs that enables the creation and maintenance of a collection of related data. (Bahrami, 1999)
DBMS merupakan
membuat dan memelihara sekumpulan data yang terelasi. Tujuan mendasar sebuah DBMS adalah menyediakan fasilitas penyimpanan data yang efisien dan kemudahan dalam pengaksesan data. Database menyediakan sebuah model data yang menggunakan konsep logika seperti field, records, tabel, relasi juga format suatu data seperti tipe dan ukuran data.
2.7.3 Model Database Model database merupakan rancangan yang digunakan untuk
memperlihatkan struktur data dan relasi data dalam database. Model database dikelompokan dalam tiga model yaitu :
1. Model Hirarki Model hirarki memperlihatkan data sebagai cabang. Setiap titik cabang merupakan sebuah objek data. Bentuk dari model hirarki digambarkan dalam gambar berikut :
Akar
Dosen Novia
Dosen Zaenal
Basis Data
Pascal
Fisika
Ari
Edi
Dian
Edi
Eka
Dian
Romi
Tomi
165
2. Model Jaringan Model jaringan hampir serupa dengan model hirarki, akan tetapi dalam model jaringan record dapat memiliki lebih dari satu induk. Berikut merupakan bentuk model jaringan.
Dosen Novia Dosen Zaenal
Basis Data
Pascal
Fisika
Ari
Edi
Dian
Eka
Romi
Tomi
Gambar 2.40 Model Data Jaringan (Kadir dan Triwahyuni, 2005) 3. Model Relasi Dari semua model database yang ada, model database yang paling sering digunakan adalah model relasi. Model relasi merupakan model yang sederhana, konsep utamanya adalah relasi yang digambarkan dengan tabel. Kolom pada setiap tabel adalah atribut yang mendefinisikan data. Setiap tabel yang direlasikan harus memiliki primary key. Berikut adalah bentuk dari model relasi.
Kolom
Jenis_kelamin P W W
Kode_jur 51 52 51
166
02420004
Faruk Fardan
52
4. Model Object Oriented Model ini berusaha menjawab kesulitan RDBMS (Relational Database Management Systems) untuk mengatasi tipe data yang kompleks seperti file citra, file gambar dan file audio-video. Objek adalah pengelompokkan logis dari data yang berelasi dan program logis yang mewakili hal nyata di dunia seperti customer, employee, order, product. Item data seperti : customer ID, customer name disebut varibel di model object oriented dan disimpan dalam tiap objek. Variabel-variabel hanya bisa diakses melalui method. Sementara istilah method adalah aplikasi program logis yang menggunakan objek tertentu dan menyediakan fungsi tertentu sperti check customer credit card limit, update alamat customer. Hanya dengan melalui method saja variabel tersebut dapat diakses. Ini adalah konsep enkapsulasi, salah satu konsep penting di model object oriented. (Kadir dan Triwahyuni, 2005)
PRIBADI DATA: Nip Nama Alamat Tgl_lahir Jenis_kelamin Pekerjaan METODE: Menambah data pribadi Menghapus data pribadi Dll PEKERJAAN dan BAGIAN saling terhubung sebab PEKERJAAN berisi BAGIAN DATA: Kode_bagian Nama_bagian BAGIAN PRIBADI dan PEKERJAAN saling terhubung sebab PRIBADI berisi PEKERJAAN DATA: Nip Kode_bagian Gol jabatan BAGIAN METODE: Menambah data pekerjaan Menghapus data pekerjaan Dll PEKERJAAN
167
2.7.4 Antarmuka Database Sebuah antarmuka dalam database harus memiliki Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML) yang merupakan tipe bahasa dari SQL. Nama SQL berasal dari SEQUEL (Structured English for Querry Language) yang diciptakan IBM sebagai antarmuka untuk basis data relasional eksperimental yang dinamakan SYSTEM R. SQL sekarang menjadi standar untuk basis data relasional (Bahrami, 1999). SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk memanipulasi dan memperoleh data dari sebuah database relasional. SQL membuat pemrogramman dan seorang administrator database dapat melakukan hal-hal berikut (Bahrami, 1999): mengubah struktur database mengubah pengaturan keamanan sistem memberikan hak akses kepada pengguna untuk mengakses database atau tabel. memperoleh informasi dari database memutakhirkan isi database Adapun penjelasan tipe bahasa dari SQL (Bahrami, 1999): a. DDL (Data Definition Language) Data Definition Language (DDL), adalah perintah SQL yang digunakan untuk menjelaskan objek dari database. Dengan kata lain DDL digunakan untuk mendefinisikan kerangka database. Perintahnya adalah: Create : untuk membuat/menciptakan objek database Alter : untuk memodifikasi/mengubah objek database Drop : untuk menghapus objek database objek database yang dimaksud
terdiri dari database, table, index, dan view. b. DML (Data Manipulation Language)
168
Data Manipulation Language (DML), adalah perintah yang digunakan untuk mengoperasikan atau memanipulasi isi database. SQL menyediakan empat perintah DML: - Select - Delete - Insert : digunakan untuk mengambil data dari database : digunakan untuk menghapus data dari database : menambahkan data ke database
2.8 Object Oriented Database (OODB) Basis data berorientasi objek diusulkan untuk mempertemukan kebutuhan dari aplikasi-aplikasi yang kompleks. Pendekatan basis data berorientasi objek menawarkan fleksibilitas untuk menangani beberapa kebutuhan tanpa dibatasi tipe data serta Query yang umum dijumpai pada basis data relasional, (Nugroho, 2005). Menurut Kroenke (2005) definisi Objek Oriented Database adalah: Konsep dari pemrogramman berorientasi objek secara umum ditambah dengan database sebagai media penyimpanan datanya yang berbentuk classclass, sehingga dalam hal ini masih berhubungan erat dengan E-R Model (Kroenke, 2005) Kunci dari basis data berorientasi objek adalah kemampuan yang basis data berikan pada perancang untuk menspesifikasi struktur objek yang kompleks serta operasi yang dapat diaplikasikan pada objek tersebut. Basis data berorientasi objek dirancang sedemikian rupa sehingga dapat terintegrasi bersama perangkat lunak yang dikembangkan dengan bahasa-bahasa pemrogramman berorientasi objek. (Nugroho, 2005) Objek database mulai populer pada pertengahan tahun 1990-an. Bermula dari Object Oriented Programming(OOP) yang kemudian dikembangkan menjadi Object Oriented Design (OOD) dan pada akhirnya menjadi Object Oriented Analysis (OOA). Didalam konsep objek oriented database kita dapat melakukan
169
pemodelan data dari semua fenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum (natural). (Nugroho, 2005) OODB muncul karena kerumitan dari penyimpanan objek-objek yang akan disimpan didalam database sehingga konsep dari Relational Database Management System (RDBMS) masih tetap digunakan. Mekanisme penyimpanan objek-objek didalam Relational Database Management System ini sering dikenal dengan istilah ORDBMS (Objek Relational Database Management System). (Nugroho, 2005) Beberapa keuntungan (benefit) yang diberikan apabila kita menggunakan konsep dari object oriented database ketimbang menggunakan konsep terstruktur, keuntungan-keuntungan itu diantaranya: context sistem yang kita bangun akan memberikan informasi yang jelas, mengurangi biaya maintenance, komponen sistem lebih independent artinya lebih mudah jika dilakukan perubahan dan perawatan tanpa mengganggu kinerja komponen sistem yang lain, antara pengguna dan pengembang dapat saling berkomunikasi sepanjang pembuatan sistem karena sistem yang dibangun biasanya dilengkapi dengan beberapa diagram (usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, object diagram, dan lain-lain) dan visualisasi yang menjelaskan aktifitas-aktifitas yang dilakukan, dengan object oriented lebih mencerminkan bagaimana kita dapat menguraikan atau memecahkan sistem yang kompleks, mendukung semua aplikasi. (Nugroho, 2005). 2.8.1 Object Oriented Database Management System (OODBMS) Definisi Object Oriented Database Management System (OODBMS) adalah: Perkawinan antara pemrogramman berorientasi objek dengan teknologi basis data.(Nugroho, 2005)
Basis data berorientasi objek memungkinkan pemanfaatan dari keunggulan program berorientasi objek dibandingkan dengan basis data yang murni bersifat relasional. Dengan mengkombinasi pemrogramman berorientasi objek dengan
170
teknologi basis data kita dapat mengembangkan aplikasi yang lebih terintegrasi. (Nugroho, 2005) OODBMS adalah perkawinan antara pemrogramman berorientasi objek dengan teknologi basis data. Basis data berorientasi objek memungkinkan pemanfaatan dari keunggulan program berorientasi objek dibandingkan dengan basis data yang murni bersifat relasional. Dengan mengkombinasi pemrogramman berorientasi objek dengan teknologi basis data kita dapat mengembangkan aplikasi yang lebih terintegrasi. (Nugroho, 2005) OODBMS mengembangkan basis data sedemikian rupa sehingga objekobjek dapat disimpan secara permanen dan tetap ada setelah program berakhir sehingga dapat dipanggil oleh aplikasi-aplikasi lain di kemudian hari serta dapat dibagikan ke program-program (aplikasi-aplikasi) yang lain. (Nugroho, 2005) Salah satu sasaran dari OODBMS adalah memelihara hubungan langsung antara dunia nyata dengan objek-objek basis data sehingga objek-objek tidak kehilangan integritas serta identitas mereka. OODBMS menyediakan sistem yang secara unik membangkitkan identifikasi objek (OID-Object Identifier) untuk setiap objek. (Nugroho, 2005).
2.9 Interaksi Manusia Komputer Menurut Santosa (2004) definisi Interaksi Manusia Komputer adalah:
Satu disiplin ilmu yang mengkaji tentang mendesain, mengevaluasi dan
menerapkan (implementasi) interaksi antara manusia dan komputer, serta mengkaji tentang komunikasi atau interaksi di antara pengguna dengan sistem. (Santosa, 2004)
Prinsip kerja dalam sebuah sistem komputer adalah input, process, output. Data masukan komputer dapat berupa angka atau karakter yang kemudian
171
diproses menjadi keluaran sesuai yang diharapkan oleh pengguna. Ketika seseorang bekerja dengan sebuah komputer, maka ia akan melakukan interaksi dengan komputer menggunakan cara-cara tertentu. Cara yang umum digunakan adalah bahwa pengguna memberikan suatu perintah pada komputer, dan komputer menanggapinya dengan mencetak atau menuliskan tanggapan pada layar tampilan. Dengan melalui masukan serta keluaran tersebut pengguna dan komputer saling berinteraksi. (Santosa, 2004) Dengan dikembangkannya antarmuka berbasis grafis yang dikenal dengan istilah GUI (Graphical User Interface ) dapat memudahkan manusia dalam mengoperasikan komputer dan mendapatkan berbagai umpan balik sesuai yang diperlukan. Para perancang antarmuka manusia dengan komputer harus mampu membuat sistem komputer yang mempunyai sifat ramah dengan pengguna sehingga perancang harus mampu memahami aspek psikologi yang dimiliki oleh pengguna, hal ini berhubungan dengan faktor manusia. Perancang sistem pun harus mampu memilih teknik dialog interaktif agar komunikasi antara manusia dengan komputer lebih mudah. (Santosa, 2004).
2.9.1 Strategi Pengembangan Antarmuka Secara garis besar, menurut Santosa (2004) pengembangan bagian antarmuka perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: Pengetahuan tentang mekanisme fungsi manusia sebagai pengguna komputer. Berbagai informasi yang berhubungan dengan karakteristik dialog yang cukup lebar, sepeti ragam dialog, struktur, isi tekstual dan grafis, tanggapan waktu, dan kecepatan tampilan. Penggunaan prototype yang didasarkan pada spesifikasi dialog formal yang di susun secara bersama-sama antara (calon) pengguna dan perancang sistem,
172
serta peranti bantu yang mungkin dapat digunakan untuk mempercepat proses pembuatan prototype. Teknik evaluasi yang digunakan untuk mengevaluasi hasil proses prototype yang telah dilakukan, yaitu secara analitis berdasarkan pada analisis atas transaksi dialog, secara empirik menggunakan uji coba pada sejumlah kasus, umpan balik pengguna yang dapat dikerjakan dengan Tanya jawab maupun kuesioner, dan beberapa analisis yang dikerjakan oleh ahli antarmuka.
2.9.2 Ragam Dialog Berbagai teknik dialog interaktif yang memungkinkan terjadinya komuikasi antara manusia dengan komputer pada saat sekarang ini bervariasi, dimulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang cukup canggih. Secara umum, ragam dialog dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, diantaranya adalah (Santosa, 2004): Dialog berbasis bahasa pemrogramman Dialog ini merupakan ragam dialog yang memungkinkan pengguna untuk mengemas sejumlah perintah ke dengan batch file. Sistem menu Sistem menu merupakan pilihan yang tepat untuk menunjukkan kemampuan dan fasilitas yang dimiliki oleh sebuah program aplikasi kepada pengguna. Menu adalah daftar sejumlah pilihan dalam jumlah terbatas, yang biasanya berupa kalimat atau kumpulan kata. Terdapat dua sistem menu, yaitu (Santosa, 2004): Sistem menu datar Sistem menu datar adalah sistem menu yang menampilkan semua pilihan secara lengkap.
PENGOLAHAN DATA AKADEMIS MAHASISWA STIMIK PERTIWI
<A> Inisialisasi Berkas Mahasiswa <E> Mencetak Presensi Kuliah <B> Inisialisasi Berkas Mata Kuliah <F> Mencetak Presensi Ujian <C> Inisialisasi Berkas Nilai Ujian <G> Mencetak KRS <D> Membuka Semua Berkas <H> Mencetak Nilai Ujian Pilih salah satu: _
173
Sistem menu tarik Sistem ini adalah sistem menu yang menampilkan pilihan ke dalam kelompok-kelompok tertentu yang berbasis pada hirarki pilihan (struktur pohon pilihan).
SUBMENU
SUB-SUBMENU
Dialog berbasis pengisian borang Teknik dialog ini merupakan suatu penerapan langsung dari aktifitas pengisian borang dalam kehidupan sehari-hari dimana pengguna akan dihadapkan pada suatu bentuk borang yang ada pada layar komputer yang digunakan.
174
2.10 Client Server Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server. Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu : 1. Service (Layanan) Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya Server sebagai provider, client sebagai konsumen 2. Sharing Resources (sumber daya)
175
Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya. 3. Asymmetrical Protocol (protokol yang tidak simetris ) Many-to-one relationship antara client dan server. Client selalu
menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client. 4. Transparansi lokasi Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan. Lokasi server harus mudah diakses dari client.
5. Pesan berbasiskan komunikasi Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban. 6. Pemisahan interface dan implementasi Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.
2.11 Unified Approach (UA) Unified Approach dapat didefinisikan sebagai berikut:
Suatu
metodologi
pengembangan
sistem
berbasis
objek
yang
menggabungkan proses dan metodologi yang telah ada sebelumnya dan menggunakan UML sebagai standar pemodelannya. (Bahrami, 1999) Unified Approach merupakan metode berorientasi objek yang
menggabungkan tahapan-tahapan yang ada di metode objek sebelumnya yang telah dipopulerkan oleh Jacobson, Rumbaugh dan Booch. Tujuan dari penggabungan ini tidak lain untuk mencari cara terbaik dalam pengembangan sistem berorientasi objek. Dalam UA terdiri dari tahapan-tahapan Object
176
Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD). Metode ini merupakan metode pendekatan yang mempunyai cara sistematis dalam mengerjakan proses analisis dan perancangan serta mempunyai tujuan untuk memahami inti permasalahan dan tanggung jawab sistem dengan memahami pekerjaan apa yang dilakukan oleh sistem melalui beberapa pemodelan. Tahap Analisis dalam UA ditujukan untuk mengidentifikasi kelas-kelas yang terdapat dalam sistem. Kelas-kelas yang telah teridentifikasi sebagai output di tahap analisis akan dijadikan input pada tahap perancangan. Sementara itu, output dari tahap perancangan adalah perangkat lunak yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan user. Tahap perancangan sistem dalam UA lebih menekankan pada perancangan user interface yang didalam tahapannya akan dijelaskan bagaimana user berinteraksi dengan sistem.
Pengembangan Diagram Aktifitas dan Use Case Identifikasi User Pengembang an Diagram Interaksi Identifikasi Kelas, relasi,atribut & Method Pemeriksaan
Konstruksi
Pengembangan berbasis komponen Penyimpanan rancangan Use Case, antarmuka, pengalaman, susunan, dokumentasi Uji kelayakan dan Kepuasan user
Pendekatan lapisan
Memodelkan UML
Gambar 2.47 Tahap Analisis dan Desain Berorientasi Objek Dengan Pendekatan Unified Approach (Bahrami, 1999)
177
1. Identifikasi User/Actor Pada tahap ini akan diidentifikasi siapa saja yang akan menggunakan sistem. 2. Pembuatan Diagram Aktifitas dan Diagram Use Case Pada tahap ini akan digambarkan model aktivitas bisnis menggunakan diagram aktifitas UML untuk menggambarkan segala sesuatu yang akan dilakukan oleh user terhadap sistem. 3. Pembuatan Diagram Interaksi Pada tahap ini akan ditentukan rangkaian diagram aktifitas sistem yang sedang berjalan.
4. Mengidentifikasi Kelas-kelas Pada tahap ini dilakukan proses identifikasi kelas-kelas, relationship, atribut serta metode yang terdapat pada sistem. 5. Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya (Refine & Iterate) Pada tahap ini akan diperiksa kebenaran dari hasil analisis sistem yang didasarkan pada tahap sebelumnya. Keterangan tahap desain : 1. Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pemeriksaan atribut, method dan visibilitasnya terhadap kelas-kelas yang telah teridentifikasi. 2. Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram Proses menyaring diagram kelas\ mulai dari nama kelas, asosiasi, atribut serta method-nya. Tahap ini difokuskan pada penggambaran method yang ada dengan activity diagram. 3. Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Proses merancang Layer akses dan Graphic User Interface (GUI) berdasarkan pada class diagram yang telah dirancang sebelumnya. 4. Pengujian
178
Proses terakhir dari perancangan sistem dalam UA dengan melakukan pengujian terhadap sistem. Apakah telah memenuhi kebutuhan atau masih terdapat kekurangan. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan. 2.11.1 Object Oriented Analysis (OOA) Unified Approach (UA) adalah sebuah metode pendekatan yang mempunyai cara sistematis dalam mengerjakan proses analisis. Analisis adalah proses menyaring kebutuhan sistem dan apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan aktor. Tujuan dari analisis adalah untuk memahami inti permasalahan dan tanggung jawab sistem dengan memahami pekerjaan apa yang dilakukan oleh sistem melalui beberapa pemodelan. Hasil akhir yang ingin dicapai dari tahap ini adalah menghasilkan kelas-kelas sesuai dengan kebutuhan. Analisis berorientasi objek dengan pendekatan UA dari Ali Bahrami digambarkan dalam bagan berikut :
Pengembangan Diagram Aktifitas dan Use Case Identifikasi Aktor Pengembang an Diagram Interaksi Identifikasi Kelas, relasi,atribut & Method Pemeriksaan
Keterangan : Identifikasi Aktor : Identifikasi aktor adalah tahap pertama dalam OOA. Istilah aktor merepresentasikan peran dari seorang aktor terhadap sistem. Kandidat aktor dapat ditemukan dengan mencari tahu siapa yang akan menggunakan sistem. Pengembangan Diagram Aktifitas dan Diagram Use Case Pada tahap ini akan digambarkan model aktivitas bisnis menggunakan diagram aktifitas UML untuk menggambarkan kinerja sistem. Dalam diagram aktifitas akan digambarkan alur kerja dari sistem. Dengan mengetahui alur
179
kerja sistem yang ada, dapat dilakukan pemodelan diagram use case untuk menggambarkan interkasi aktor terhadap sistem. Pengembangan Diagram Interaksi Salah satu dari diagram interaksi adalah sequence diagram. Sequence diagram adalah suatu model untuk menggambarkan interaksi antar objek dalam sistem. Interaksi yang dilakukan oleh objek-objek tersebut dilakukan dengan cara satu objek mengirimkan pesan (message) kepada objek lain. Objek-objek yang teridentifikasi dari sequence diagram ini akan dijadikan referensi untuk kelas. Identifikasi Kelas Dari sequence diagram akan terlihat objek-objek apa saja yang ada dalam sistem. Dari objek-objek tersebut dilakukkan identifikasi kelas-kelas, relationship, atribut serta metode-metode yang digunakan pada setiap kelas.
Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya (Refine & Iterate) Dalam tahap ini akan diperiksa kebenaran dari hasil analisis sistem yang didasarkan pada tahap sebelumnya.
2.11.2
Perancangan sistem dirancang berdasarkan hasil dari tahap analisis sebelumnya. Tujuannya untuk memberikan gambaran yang jelas guna Pada
tahap perancangan lebih terfokus pada bagaimana cara untuk menyajikan informasi kepada aktor serta merancang interface sehingga aktor dapat berinteraksi dengan sistem. Berikut adalah tahapan-tahapan pada OOD:
Perancangan Kelas, metode,atribut dan asosiasi Menyaring UML Class Diagram Perancangan layer akses dan layer Antarmuka Pengujian
180
Keterangan : Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pemeriksaan atribut, method dan visibilitasnya terhadap kelas-kelas yang telah teridentifikasi. Di tahap ini apabila ada kelas, atribut, method yang sekiranya perlu ada maka dilakukan penambahan. Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram Proses menyaring diagram kelas mulai dari nama kelas, asosiasi, atribut serta method-nya. Tahap ini difokuskan pada penggambaran method yang ada dengan activity diagram. Dari activity diagram yang telah dirancang bisa membantu pengembang sistem selama pembuatan perangkat lunak terutama respon serta alur kerja pengoperasian sistem.
Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Proses merancang Layer akses dan Graphic User Interface (GUI) berdasarkan pada class diagram yang telah dirancang sebelumnya. Layer Akses adalah layer yang menjadi media penterjemah kebutuhan user terhadap sistem dan respon sistem terhadap kebutuhan user. Layer Antarmuka adalah layer dimana user akan berkomunikasi terhadap sistem melalui suatu interface.
Pengujian Proses terakhir dari perancangan sistem dalam UA dengan melakukan pengujian terhadap sistem. Apakah telah memenuhi kebutuhan atau masih terdapat kekurangan. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan.
2.12 Software Pendukung Software-software pendukung yang digunakan pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru di MAN 1 Garut diantaranya; 2.12.1 Microsoft SQL Server 2000
181
SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. SQL Server memberikan keuntungan untuk Client dan Server. Adapun keunggulan untuk Client adalah sebagai berikut (Marcus, Prijono dan Widiadhi, 2004): - Mudah digunakan - Mendukung berbagai perangkat keras - Mendukung berbagai aplikasi perangkat lunak - Biasa untuk digunakan
Sedangkan keuntungan untuk Server adalah (Marcus, Prijono dan Widiadhi, 2004): - Dapat diandalkan (Reliable) - Toleransi kesalahan (Fault Tolerant) - Performa tinggi dalam perangkat keras (High-performance Hardware) - Penguncian canggih (Sophisticated Locking) - Konkurensi (Concurrent) Untuk membuat tabel pada SQL Server maka diawali dengan membuka Enterprise Manager yang tersedia pada SQL Server 2000 . Kemudian membuat database baru dengan memilih new database dan membuat tabel-tabel yang akan digunakan. Berikut adalah tampilan yang tersedia pada SQL Server 2000.
182
Gambar 2.50 Tampilan Enterprise Manager (Marcus, Prijono dan Widiadhi, 2004)
Gambar 2.51 Tampilan Pembuatan Database dan Tabel (Marcus, Prijono dan Widiadhi, 2004)
183
184
185
2.12.2 Delphi 7.0 Delphi merupakan sebuah pieranti pengembangan aplikasi berbasis Windows yang dikeluarkan oleh Borland International. Pada penanganan database. Delphi menyediakan fasilitas yang memungkinkan seperti dBase, Paradox, Oracle, MySQL, SQL Server dan Access. Berikut adalah tampilan yang terdapat pada Delphi 7.
186
187
2.12.3
Enterprise Architect (EA) adalah suatu tool Computer Aided Software Engineering (CASE) untuk merancang dan mengembangkan software system, pemodelan bisnis proses dan pemodelan lainnya. Enterprise Architect (EA)
188
dirancang berdasarkan spesifikasi UML 2.1, yang mana menggunakan bahasa visual dalam setiap bagian perancangan sistem. Enterprise Architect (EA) tersedia dalam 3 versi yaitu : Corporate, Professional dan Desktop, setiap versi memiliki fasilitas yang berbeda.
189
190
Adapun elemen-elemen yang tersedia pada Enterprise Architect 7.5 untuk membuat pemodelan UML adalah sebagai berikut.
Gambar 2.68 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Use Case Diagram (http://www.sparxsystems.com/bin/EAUserGuide.pdf)
191
192
193
Gambar 2.74 Tampilan Elemen untuk Pemodelan State Machine Diagram (http://www.sparxsystems.com/bin/EAUserGuide.pdf)
194
Gambar 2.77 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Composite Structure Diagram (http://www.sparxsystems.com/bin/EAUserGuide.pdf)
195
Kelebihan-kelebihan Sparx Systems' Enterprise Architect (EA) yaitu : Komprehensif dengan pemodelan UML Memiliki fasilitas untuk pemodelan Requirements Management Dapat berkolaborasi dengan aplikasi Java dan .Net Mendukung proyek management termasuk sumberdaya, metrics dan testing Mendukung testing : test case, Junit dan Nunit. Pemilihan dokumentasi lebih flexibel dengan mengikuti standar HTML dan penulisan dalam format RTF Fasilitas pemodelan yang Extendable dimana setiap pengguna dapat menentukan profil dan teknologi yang digunakan pada sistem Usability Scalability dimana Enterprise Architect (EA) dapat digunakan untuk memodelkan sistem skala kecil maupun besar.
196
3.1 Kondisi Objektif MAN I Garut Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Garut berasal dari Sekolah Persiapan IAIN Sunan Gunung Djati cabang Garut yang didirikan pada Tanggal 1 Juli 1968 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 17/ tahun 1978.
3.1.1 Visi MAN I Garut Visi dari MAN I Garut adalah terwujudnya madrasah yang mandiri, aktif, kreatif dan inovatif.
3.1.2 Misi MAN I Garut Misi MAN I Garut adalah sebagai berikut: - Membina insan beriman, bertaqwa, cerdas, terampil, serta berakhlaqul karimah melalui keteladanan aktifitas kependidikan. - Mendorong terciptanya lingkungan yang islami sebagai perwujudan amar maruf nahi munkar. - Mengikut sertakan pendidikan. peran masyarakat dalam meningkatkan kualitas
3.2 Proses Penerimaan Peserta Didik Baru di MAN I Garut Ditinjau dari berbagai sudut pandang, pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dari sudut pandang Agama Islam mengikuti pendidikan dalam arti mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap orang.
197
Madrasah Aliyah Negeri I Garut (MAN I Garut) merupakan lembaga bercirikan Islam atau SMA Plus yang ada di lingkungan Departemen Agama, dengan berupaya sekuat tenaga untuk menyelenggarakan pendidikan sebaikbaiknya. 3.2.1 Tujuan Proses PPDB di MAN I Garut Tujuan dari Proses PPDB MAN I Garut adalah sebagai berikut: - Terselenggaranya proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MAN I Garut. - Dapat memperoleh Calon Peserta Didik Baru yang berpotensial dalam berbagai segi. - Dapat mengetahui profil Peserta Didik Baru yang diharapkan sehingga memberikan tambahan data untuk mendukung terlaksananya proses pendidikan yang baik.
3.2.2 Landasan Penyelenggaraan PPDB di MAN I Garut Penyelenggaraan PPDB di MAN berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 mengenai standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, untuk pedoman pelaksanaannya ditentukan oleh Kepala Kementrian Agama Provinsi.
3.2.3 Ruang Lingkup PPDB MAN I Garut Ruang lingkup proses penerimaan Peserta Didik Baru MAN I Garut adalah: - Menetapkan panitia untuk proses Penerimaan Peserta Didik Baru - Mempersiapkan kelengkapan administrasi untuk panitia - Melakukan proses pendaftaran calon peserta didik - Memeriksa kelengkapan persyaratan calon peserta didik - Memberikan serangkaian tes kepada calon peserta didik - Melakukan penyeleksian berdasarkan hasil tes yang sudah dilaksanakan
198
- Melakukan proses daftar ulang bagi calon peserta didik yang telah dinyatakan lulus - Melaksanakan pembagian kelas berdasarkan calon peserta didik yang melakukan daftar ulang.
199
3.2.4 Struktur Panitia PPDB MAN I Garut Struktur Panitia PPDB MAN I Garut Periode 2010 2011
PENANGGUNG JAWAB DRS.H.HAWASI M.Pd.I
KETUA
Dra. HERA SRI MUDZAKIR, M.Pd.
BAGIAN PENDAFTARAN
TES PU SMP DAIS HAMIDAH, S.Pd. TES BTQ SMP DRS. IHSAN ANWARI TES PSIKOTES / WAWANCARA SMP
DRS. H. DADANG H, M.Pfis
TES PU MTs AI SUPIATI, S.Ag. TES BTQ MTs DRS. AWIT SUMA H. TES PSIKOTES / WAWANCARA MTs DRS. SYARIF A, M.Pmat
PENDAFTARAN SMP ARI WINARTI, S.Pd. PENDAFTARAN MTs DRA. EKA N, M.M.Pd. SELEKSI PERSYARATAN HAJAR MARTINI
200
201
3.2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Panitia untuk proses PPDB MAN I Garut ini terdiri atas Kepala MAN I Garut yang bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap kelangsungan proses PPDB, dan dalam pelaksanaan tugasnya Kepala MAN I Garut dibantu oleh Tata Usaha yang memenuhi kebutuhan administrasi pada proses PPDB dan mengawasi berjalannya PPDB MAN I Garut, Kepala MAN I Garut juga dibantu oleh komite MAN I Garut yang memenuhi kebutuhan keuangan untuk proses PPDB serta registrasi (daftar ulang). Sedangkan panitia PPDB tersebut terdiri dari: Ketua Panitia PPDB MAN I Garut, Sekretaris, Bendahara, Bagian Penilaian Tes, Bagian Pendaftaran Calon Peserta Didik. Tugas pokok dan tanggung jawab dari panitia PPDB MAN I Garut adalah sebagai berikut : 1. Ketua Panitia PPDB MAN I Garut a. Menyusun perencanaan / strategi program kerja proses PPDB secara efektif. b. Menyelenggrarakan dan memimpin rapat antar intern personil. c. Melakukan kordinasi dengan pihak Dewan Madrasah Kepala Tata Usaha, Komite MAN I Garut dan pihak lain yang terkait dengan PPDB MAN I Garut. d. Mengkoordinasikan kegiatan atau fungsi antar personil e. Mengkoordinasikan kebutuhan administrasi f. Menangani masalah-masalah yang timbul g. Mengatur dan menyusun tugas personil yang ada h. Bersama-sama panitia PPDB untuk menyusun laporan aktivitas proses PPDB setiap periodenya.
2. Sekretaris a. Mengarsipkan dan mengamankan surat atau dokumen penting yang berkaitan dengan proses PPDB. b. Bersama-sama ketua panitia PPDB untuk menyusun laporan aktivitas proses PPDB setiap periodenya.
202
3. Bendahara a. Menerima dan mengamankan distribusi dana untuk proses PPDB MAN I Garut. b. Mengkordinasikan perencanaan kebutuhan keuangan untuk proses PPDB. c. Melakukan kordinasi dengan ketua panitia bila ada hambatan dalam keuangan selama proses PPDB.
4. Bagian Penilaian Tes a. Mengawasi tes tertulis pengetahuan umum SMP dan MTs serta melakukan penilaian. b. Mengawasi tes baca tulis Al-Quran untuk SMP dan MTs serta melakukan penilaian. c. Melakukan psikotes dengan mewawancarai orang tua / wali calon peserta didik. d. Menyerahkan nilai calon peserta didik yang telah ditandatangani oleh Ketua Panitia PPDB kepada sekretaris.
5. Bagian Pendaftaran a. Melakukan pencatatan pendaftaran calon peserta didik yang berasal dari SMP dan MTs. b. Melakukan seleksi kelengkapan persyaratan pendaftaran calon peserta didik. c. Memberikan daftar calon peserta didik yang lulus administrasi yang telah ditandatangani oleh Ketua Panitia PPDB kepada sekretaris. 3.3 Batasan Sistem Secara Fungsional Batasan sistem secara fungsional terbagi pada dua fungsi yaitu fungsi substantif dan fungsi fasilitatif.
203
3.3.1 Fungsi Substantif PPDB MAN I Garut merupakan suatu proses administrasi yang terjadi setiap tahun untuk seleksi calon peserta didik berdasarkan nilai akademik agar dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Penyelenggaraan PPDB di MAN berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 mengenai standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, untuk pedoman pelaksanaannya ditentukan oleh Kepala Kementrian Agama Provinsi. Salah satu ketentuan umum pada pedoman penyelenggaraan PPDB adalah tiap jenjang dan jenis madrasah hanya boleh menerima peserta didik sesuai dengan kemampuan dan daya tampungnya, jika peminat / pendaftar melibihi daya tampung, maka wajib dilakukan seleksi. Dengan adanya ketentuan tersebut maka dalam melakukan penyaringan calon peserta didik memerlukan ketelitian dalam melakukan pencatatan data calon peserta didik, penilaian tes calon peserta didik serta membuat keputusan calon peserta didik yang akan diterima. Untuk pembatasan sistem pada SI Penerimaan Peserta Didik Baru yang akan dirancang yaitu dibatasi sampai adanya keputusan calon peserta didik yang lulus seleksi tanpa adanya pencatatan registrasi/daftar ulang dan tanpa adanya pembagian kelas untuk calon peserta didik yang telah lulus.
pendukung dari sistem informasi PPDB. Adapun perangkat kegiatan pendukung tersebut meliputi: 1. Kepala Madrasah yang bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap proses penerimaan Peserta Didik Baru di MAN I Garut. 2. Kepala Tata Usaha yang bertugas mengawasi serta memenuhi kebutuhan administrasi selama proses penerimaan Peserta Didik Baru.
204
3. Komite MAN I Garut yang bertugas mengawasi serta membantu kelancaran proses penerimaan Peserta Didik Baru dalam hal keuangan. 4. Sekretaris yang bertugas mengamankan dokumen-dokumen penting serta melakukan pembuatan laporan yang dibantu oleh seluruh panitia penerimaan Peserta Didik Baru. 5. Bendahara yang bertugas menjalankan kegiatan-kegiatan keuangan yang berhubungan dengan proses penerimaan Peserta Didik Baru. 6. Bagian Penilaian Tes yang mengawasi selama tes penerimaan Peserta Didik Baru berlangsung dan melakukan penilaian terhadap tes yang dikerjakan oleh calon peserta didik. 7. Bagian Pendaftaran yang menangani proses-proses (pencatatan transaksi dan seleksi) pada saat calon peserta didik melakukan pendaftaran. 8. Seluruh pihak yang terlibat dalam proses penerimaan Peserta Didik Baru MAN I Garut.
3.4 Tujuan Sistem Yang Akan Di Bangun Dalam menentukan tujuan sistem yang akan dirancang harus sesuai dengan yang diinginkan user yaitu dengan maksud untuk mengakomodasi proses yang ada untuk penerimaan Peserta Didik Baru. Kegunaan dari sistem informasi yang akan dirancang ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi panitia, dan dalam perancangan interface-nya penulis menggunakan software Delphi 7 dan perancangan database-nya menggunakan SQL Server 2000 dengan harapan mampu memberikan kontribusi bagi MAN I Garut dalam proses penerimaan Peserta Didik Baru serta memberikan informasi yang berkualitas, tepat waktu, relevan, akurat dan lengkap.
205
3.5 Standar Operasional Prosedur (SOP) Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru dalam pekerjaannya memiliki Standar Operasional Prosedur. 3.5.1 SOP Pendaftaran Calon Peserta Didik a. Tujuan :
b. Ruang Lingkup : Kegiatan ini dimulai dari pengisian formulir pendaftaran dan penyerahan kelengkapan persyaratan yang telah ditentukan dan akan diproses oleh panitia bagian pendaftaran. Kemudian akan diajukan kepada panitia bagian penilaian tes untuk dapat melaksanakan tes.
c. Acuan
d. Sarana
e. Prosedur
Calon Peserta Didik datang ke sekolah dengan membawa kelengkapan persyaratan pendaftaran untuk melakukan
206
pendaftaran. Adapun syarat-syarat pendaftaran tersebut adalah : - Fotocopy Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) 2 rangkap - Surat Keterangan Hasil Ujian ( SKHU ) asli dan fotocopy yang dilegalisir 1 rangkap - Surat Keterangan Kelakuan Baik dari sekolah 1 lembar - Raport Sekolah - Pas photo ukuran 3x4, 2buah - Fotocopy akte kelahiran - Map hijau untuk calon peserta didik dari MTs - Map kuning untuk calon peserta didik dari SMP. Calon Peserta Didik mengisi Form Pendaftaran. Yang harus diisi dalam formulir tersebut adalah: - Identitas calon peserta didik (nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, anak ke, asal sekolah, alamat sekolah, lulusan tahun, jumlah SKHUN, alamat (jalan/no.rumah, kampung/ RT/ RW, desa/ kelurahan, kecamatan),
penanggung jawab biaya sekolah) - Identitas orang tua/wali (nama orang tua/wali, tempat/tanggal lahir, pendidikan terakhir, pekerjaan tetap, alamat) Calon Peserta Didik memberikan formulir pendaftaran dan kelengkapan Pendaftaran. Bagian Pendaftaran menerima syarat-syarat pendaftaran dari Calon Peserta Didik. Bagian pendaftaran mengecek kebenaran data yang persyaratan pendaftaran kepada Bagian
dimasukkan, apakah sesuai dengan berkas-berkas pada syarat-syarat pendaftaran dan mencatat data calon peserta didik. Bagian Pendaftaran memberikan kartu pendaftaran
207
kepada Calon Peserta Didik dan syarat-syarat pendaftaran kepada Calon Peserta Didik. Calon peserta didik menerima kartu pendaftaran dan
persyaratan tertentu yang harus dikembalikan kepada calon peserta didik. Bagian pendaftaran membuat laporan-laporan untuk
diserahkan dan dimintakan tanda tangan kepada Ketua Panitia PPDB (Penerimaan Pendaftaran Peserta Didik Baru). Adapun laporan-laporan tersebut diantaranya : - Laporan Pendaftaran Peserta Didik Baru. - Jurnal Pendaftaran. Ketua Panitia PPDB menerima dan menandatangani laporanlaporan dari Bagian Pendaftaran yang diantaranya : Laporan Pendaftaran Peserta Didik Baru. Jurnal Pendaftaran.
Ketua Panitia PPDB menyerahkan Laporan Pendaftaran Peserta Didik Baru dan Jurnal Pendaftaran yang telah ditandatangani, kepada Bagian Pendaftaran. Bagian pendaftaran menerima Laporan Pendaftaran Peserta Didik Baru dan Jurnal Pendaftaran yang telah ditandatangani oleh Ketua Panitia PPDB untuk diarsip.
208
f. Alur Kerja:
209
BAGIAN PENDAFTARAN
Mulai
Bersama uang dan photo 1 2 3 FC STTB SKHU Formulir 1 2 3 FC STTB SKHU KD 2 1 2 3 FC STTB SKHU Lampiran KD 1 2 3 FC STTB SKHU Lampiran Menerima persyaratan dan KD Mengecek data calon peserta didik, membuat laporan-laporan 1 2 3 FC STTB SKHU Lampiran KD 1 2 3 FC STTB SKHU Lampiran 1 2 Lap.Pendaftrn Peserta DidikBaru 1 2 Jurnal Pendaftaran 1
Jurnal Pendaftaran
KETERANGAN FC STTB : Fotocopy Surat Tanda Tamat Belajar SKHU : Surat Keterangan hasil Ujian : Kartu Pendaftaran
KD
Selesai
210
a. Tujuan
Menentukan calon peserta didik yang telah lulus berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan.
b. Ruang Lingkup : Kegiatan dimulai dari penilaian tes oleh bagian penilaian sehingga ada keputusan calon peserta didik yang lulus untuk diberikan surat pemberitahuan.
c. Acuan
d. Sarana
e. Prosedur
Dari Laporan Pendaftaran Peserta Didik Baru, maka calon peserta didik yang mendaftar dilakukan proses seleksi penyaringan peringkat nilai. Seleksi dilaksanakan langsung pada waktu calon peserta didik mendaftar dengan tujuan untuk mendapatkan calon Peserta Didik yang berpotensi. Adapun materi yang diseleksikan adalah sebagai berikut: - Tes Baca Tulis Al-Quran (BTQ) Tes BTQ ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan membaca Al-Quran calon peserta didik karena kemampuan ini dipandang berperan dalam mendukung kelancaran pemberian materi Pendidikan Agama Islam.
211
- Tes Tulis Untuk mendukung data-data penilaian maka panitia mengambil kebijakan melaksanakan tes tulis mata pelajaran yang meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi sebanyak 20 soal dengan waktu 60 menit, yang dibagi dalam 4 paket yaitu A, B, C, dan D. Pembuatan soal tersebut dilaksanakan oleh guru-guru mata pelajaran yang bersesuaian di bidangnya dengan acuan silabus SMP / MTs. Penilaian dilakukan dengan rumus: Nilai = Jumlah Jawaban Benar 20 x 100
Penilaian akhir untuk calon peserta didik adalah dengan ketentuan berikut ini: Nilai rata-rata dari test baca tulis Al-Quran dan tes tulis bobot nilai 5 Nilai UAS SMP dan MTs dikali bobot nilai 2
212
Mata pelajaran UAS SMP ada 5 meliputi: Agama, PPKn, Pengetahuan Ilmu Sosial, TIK dan Bahasa Sunda. Mata pelajaran UAS MTs ada 9 meliputi: Quran Hadits, Bahasa Arab, Aqidah Akhlaq, Fiqih, SKI, PPKn, Ilmu Pengetahuan Alam, TIK, dan Bahasa Sunda. Nilai UN SMP dan MTs dikali bobot nilai 1
Selain nilai, dipertimbangkan pula kelengkapan raport dari semester 1 sampai 6. Berbagai komponen hasil seleksi diolah dan dimasukkan pada format penilaian, kemudian dijumlah dan dirata-ratakan, kemudian dirangking/diurutkan berdasarkan data nilai akhir dari nilai urutan terbesar sampai terkecil. Kemudian hasilnya akan diserahkan kepada Ketua Panitia PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Adapun Laporan-laporan tersebut diantaranya : - Laporan Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru sebanyak 2 rangkap. - Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi sebanyak 3 rangkap. Ketua Panitia PPDB menerima dan menandatangani laporanlaporan dari Bagian Penilaian yang diantaranya : - Laporan Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru sebanyak 2 rangkap. - Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi sebanyak 3 rangkap. Ketua Panitia PPDB menyerahkan Laporan Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru dan Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi kepada Bagian Penilaian
213
Bagian Penilaian menerima Laporan Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru dan Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi masing-masing 1 rangkap yang telah ditanda tangani oleh Ketua Panitia PPDB untuk diarsip. Bagian Penilaian menyerahkan Surat Hasil Seleksi kepada Calon Peserta Didik. Calon Peserta Didik menerima Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi dari Bagian Penilaian. Apabila dinyatakan diterima maka diminta untuk melakukan registrasi dan apabila tidak diterima maka mengambil berkas dan syarat pendaftaran yang telah dikumpulkan.
f. Alur Kerja:
CALON PESERTA DIDIK BAGIAN PENILAIAN KETUA PANITIA PPDB
Mulai
Hasil Tes
2 Lap. Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru 1 2 3 Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi
KD
Proses Seleksi Nilai dan Posting Status Peserta Didik serta pembuatan laporanlaporan
Lap. Pendaftran Peserta Didik Baru Hasil Tes 2 Lap. Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru 1 2 3 3 Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi 2 3 Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi Tidak Seleksi 1 Lap. Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru 2 Mengambil Berkas Pendaftaran 3 Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi KETERANGAN FC STTB : Fotocopy Surat Tanda Tamat Belajar Selesai SKHU : Surat Keterangan Hasil Ujian KD : Kartu Pendafataran 1 2 Lap. Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru 1 Menerima dan Menandatangani
Ya
Melakukan Registrasi
214
3.6
Analisis Sistem Informasi PPDB Pada tahap analisis ini dilakukan beberapa langkah identifikasi dengan
metodologi object oriented menggunakan langkah-langkah yang terdapat pada Unified Approach (Bahrami, 1999) dengan tujuan untuk mengetahui kinerja sistem penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Tahapan dari analisis tersebut terdiri dari:
Pengembangan Diagram Aktifitas dan Use Case Identifikasi Aktor Pengembang an Diagram Interaksi Identifikasi Kelas, relasi,atribut & Method
Pemeriksaan
3.6.1 Identifikasi Aktor Melalui kegiatan interview dan observasi dalam melihat bisnis proses PPDB yang sedang berjalan di MAN I Garut maka proses identifikasi aktor didapatkan berdasarkan siapa saja yang akan menggunakan dan mempengaruhi sistem. Aktor yang diidentifikasi dikategorikan pada empat macam tipe aktor (Whitten dkk, 2004): 1. Primary Business Actor / Pelaku Bisnis Utama (PBA) Dari penelitian yang dilakukan pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini yang termasuk pada tipe aktor PBA adalah calon peserta didik karena merupakan aktor utama yang mendapatkan keuntungan dari pelaksanaan use case dengan menerima nilai yang terukur atau terobservasi. 2. Primary System Actor / Pelaku Sistem Utama (PSA)
215
Dari penelitian yang dilakukan pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini yang termasuk pada tipe aktor PSA adalah panitia bagian penilaian dan panitia bagian pendaftaran karena merupakan aktor yang secara langsung berhadapan dengan sistem untuk memicu kegiatan sistem dan berinteraksi langsung dengan aktor PBA untuk menggunakan sistem aktual. 3. External Server Actor/ Pelaku Server Eksternal (ESA) Dari penelitian yang dilakukan pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini yang termasuk pada tipe aktor ESA adalah Ketua Panitia PPDB, Bendahara, Sekretaris, Komite MAN I Garut dan Kepala Tata Usaha. Aktor tersebut yang melayani kebutuhan pengguna use case. 4. External Receiving Actor / Pelaku Penerima Eksternal (ERA) Dari penelitian yang dilakukan pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini yang termasuk pada tipe aktor ERA adalah Kepala MAN I Garut karena merupakan aktor yang menerima nilai yang terukur atau teramati (output) dari use case. Adapun beberapa aktor yang dapat diidentifikasi pada Sistem PPDB di MAN I Garut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Identifikasi Aktor
No. 1.
Aktor
Keuntungan Menerima persyaratan peserta didik Menerima formulir kelengkapan dari calon
Memberikan formulir pendaftaran kepada calon peserta didik Melakukan kelengkapan pemeriksaan persyaratan
216
pendaftaran ditandatangani
yang
telah Ketua
kepada calon peserta didik yang lulus persyaratan Membuat laporan mengenai
pendaftaran PPDB
No. 2.
Aktor
Memeriksa
calon peserta didik Melakukan pengawasan terhadap calon peserta didik selama tes Melakukan terhadap penilaian tes yang akhir telah
peserta didik yang telah ditandatangani oleh Ketua Panitia PPDB MAN I Garut
dilaksanakan oleh calon peserta didik Membuat laporan calon peserta didik yang lulus tes 3. PBA Calon Peserta Didik Mengisi formulir pendaftaran. Memberikan kelengkapan Menerima pendaftaran Menerima keputusan formulir
217
pendaftaran Menerima pemberitahuan Menerima nota registrasi Menerima pengajuan dana ATK PPDB surat
4.
ESA
Bendahara
No. 5.
Aktor
mengenai pengelolaan PPDB di Sekretaris MAN I Garut Membuat laporan keseluruhan penerimaan
Peserta Didik Baru di MAN I Garut Komite MAN I Garut Memenuhi kebutuhan keuangan PPDB MAN I Garut Mengelola data registrasi calon peserta didik Menetapkan hasil akhir calon
keuangan untuk PPDB MAN I Garut Menerima registrasi calon peserta didik yang lulus tes
218
Peserta Didik Baru di MAN I Garut Kepala Tata Usaha MAN I Garut Memenuhi kebutuhan administrasi PPDB MAN I Garut
No. 8.
Aktor
Peserta Didik Baru di MAN I Garut Ketua Panitia PPDB MAN I Garut Membuat keputusan-keputusan
9..
ERA
Mempertanggungjawabkan
hasil
Menerima keseluruhan
laporan mengenai
proses penerimaan Peserta Didik Kepala MAN I Garut Baru di MAN I Garut
219
PPDB MAN I Garut. Dari tabel identifikasi aktor diatas, maka dapat dilihat aktor yang terlibat pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru. Tabel tersebut juga menjelaskan aktifitas yang dilakukan oleh masing-masing aktor beserta keuntungan yang didapatnya. Serta dapat diketahui perbedaan antara user dan aktor (Bahrami, 1999), seperti pada gambar berikut.
220
USER
AKTOR
Bagian Pendaftaran
Bagian Penilaian
Bendahara PPDB
Sekretaris PPDB
Pemeriksaan
221
222
3.6.2. Pengembangan Activity Diagram Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahapan selanjutnya setelah identifikasi aktor yaitu memodelkan secara grafis dari proses bisnis atau langkah-langkah setiap aktifitas yang dilakukan pada SI PPDB ke dalam sebuah activity diagram.
3.6.2.1. Deskripsi Aktifitas Pada Sistem Informasi PPDB Ketua Panitia PPDB mempunyai wewenang terhadap siapa saja yang dapat menggunakan Sistem Informasi PPDB dan mempunyai wewenang untuk menambah penggunanya. Adapun yang diberi wewenang yaitu Bagian Pendaftaran / Bendahara, Bagian Penilaian, Sekretaris dengan memberikan mereka user dan password yang berbeda untuk dapat mengakses menu serta form yang telah disesuaikan dengan deskripsi pekerjaannya masing-masing.
223
224
Login
Valid?
no
yes Tampilan Utama SI PPDB Pemasukan Tahun Ajaran? Master no Pemasukkan Data Panitia? no Sekolah Asal Pemasukan Data Calon Peserta Didik? Pendaftaran no no Pengolahan Nilai Siswa? yes Penilaian no no Cetak Laporan Pendaftaran PPDB? yes yes Info Panitia
yes
no
yes
yes
Kelengkapan Persyaratan
Penyaringan PPDB?
yes
Mengelola Laporan?
yes
Laporan
Laporan Pendaftaran
yes
no no no Laporan Penilaian Ubah User? Sistem yes no Ubah Password? no Pengaturan User? no Keluar Aplikasi yes Pengaturan User yes Ubah Passw ord Ubah User
End
225
Form Login
Masukkan username
Valid?
no yes
end
226
Menu Master
Tambah Data?
no
Ubah Data?
no
End
Pilih Status
no
yes no
no
yes
227
228
Menu Master
no
Ubah Data?
no
Hapus Data?
yes Masukan Nama Kepala Sekolah Pesan Kesalahan Masukkan Nama-nama Panitia Simpan Data Panitia? no
no
no
229
Menu Master
Tambah Data?
no
no
Hapus User?
no
Masukkan Kota
Masukkan Alamat Simpan Data Asal Sekolah? Klik Button Batal no yes Klik Button Simpan
no
yes no
Pesan Kesalahan
no
yes
230
3.6.2.7 Activity Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
act Pengolahan Data Pendaftaran CPDB Start
Menu Pendaftaran
Form Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Pemasukan Data Calon PDB? yes Klik OptionBox Tambah Data Pencarian Data?
no
no
Masukan Filter Pencarian Masukan Nomor Peserta no Data ada? Masukan Atribut-atribut dari Calon Peserta Didik yes Data Pendaftaran yang Dicari Tampilan Pesan Kesalahan
no
Simpan Data Pendaftaran? Pengubahan Data Pendaftaran? yes Klik Button Ubah Data yang wajib diisi sudah lengkap? Pilih Data yang akan dihapus no Klik Button Hapus
no
no
yes no
Pesan Kesalahan
Gambar 3.11 Activity Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik
Baru
231
Menu Pendaftaran
Form Kelengkapan Persyaratan Pemasukan Kelengkapan Persyaratan Calon PDB? yes no Pencarian Data? no
Masukan Filter Pencarian Masukan Nomor Peserta no Data ada? Pilih Status-status Kelengkapan Persyaratan Simpan Data Kelengkapan Persyaratan? yes Data Persyaratan Calon PDB yang Dicari Tampilan Pesan Kesalahan
no
no
yes no
Pesan Kesalahan
232
Menu Penilaian
Form Perolehan Nilai Sisw a Pemasukan Nilai CPD? yes Klik OptionBox Tambah Data no Pencarian Data? no
Masukan Filter Pencarian Masukan Nomor Peserta no Data ada? Masukkan Nilai-nilai CPD yes Data Nilai CPD yang Dicari no Simpan Data Penilaian? Pengubahan Data Nilai? no Klik Button Hapus Tampilan Pesan Kesalahan
yes
yes Klik Button Simpan Klik Button Ubah Data yang wajib diisi sudah lengkap? Pilih Data yang akan dihapus
no
yes
no
Gambar 3.13 Activity Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik
233
Menu Penilaian
no
no
234
3.6.2.11 Activity Diagram Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
act Pencetakan Laporan Daftar Calon Peserta Didik Start
Menu Laporan
no yes
Laporan Daftar Calon Peserta Didik Dicetak Keluar Form Laporan Daftar Calon Peserta Didik? no yes Klik Button Keluar
End
Gambar 3.15 Activity Diagram Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik
Baru
235
Menu Laporan
Klik Button Cetak Cetak Laporan Persyaratan CPD? yes Print Prev iew
no
Laporan Persyaratan CPD Dicetak Keluar Form Laporan Persyaratan CPD? no yes Klik Button Keluar
End
236
Gambar 3.16 Activity Diagram Pencetakan Laporan Persyaratan 3.6.2.13 Activity Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru
act Pencetakkan Laporan Asal Sekolah Start
Menu Laporan
Klik Button Cetak Cetak Laporan Asal Sekolah CPD yes Print Prev iew
no
Laporan Asal Sekolah CPD Dicetak Keluar Form Laporan Asal Sekolah CPD? no yes Klik Button Keluar
End
Gambar 3.17 Activity Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik
Baru
237
Menu Laporan
no yes
End
238
3.6.2.15 Activity Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru
act Pencetakkan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik ... Start
Menu Laporan
Klik Button Cetak Cetak Penilaian Calon Peserta Didik? Print Prev iew
no
Laporan Penilaian Calon Peserta Didik Dicetak Keluar Form Laporan Cetak Penilaian? no yes Klik Button Keluar
End
239
Gambar 3.19 Activity Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta
Didik Baru
3.6.2.16 Activity Diagram Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru
act Pencetakkan Laporan Kelulusan Start
Menu Laporan
no
Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Dicetak Keluar Form Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik? no yes Klik Button Keluar
End
Gambar 3.20 Activity Diagram Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik
Baru
240
Menu Sistem
Form Login
End
241
Menu Sistem
no
End
242
243
244
Menu Sistem
no yes
Yakin Keluar?
Klik Button OK
end
245
3.6.3 Pengembangan Use Case Sistem Informasi PPDB Untuk dapat melihat proses yang dilakukan user terhadap sistem, maka dilakukan tahapan pengembangan dalam bentuk use case. Adapun use case Sistem Informasi PPDB adalah sebagai berikut:
Sekretaris
extend
i ncl ude
extend
i ncl ude
extend
extend
extend
extend
i ncl ude
Pengaturan User
Bendahara
247
Gambar 3.25 Use Case Diagram untuk Sistem Informasi PPDB
248
3.6.3.2. Use Case Diagram Login Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case login adalah sebagai berikut:
uc Login
Sekretaris
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative login.
Tabel 3.3 Use Case Narative Login
Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Login SIPPDB-001 Ketua Panitia PPDB Sekretaris Panitia Bagian Pendaftaran Panitia Bagian Penilaian Sasaran : Use-case ini akan berfungsi bila user mengakses aplikasi SI PPDB kemudian sistem akan menampilkan form login yang akan diisi oleh user. Use Case ini pun untuk membatasi hak akses user untuk menjaga keamanan data. Panitia Bagian Pendaftaran, Panitia Bagian Penilaian dan Sekretaris mendapat wewenang untuk melakukan Login dari
249
Step 1 : User Membuka Aplikasi Step 2 : Sistem menampilkan form SI PPDB Step 3 : User mengisi User dan Password Step 4 : Klik button Login Step 5 : Validasi password. Step 6: Sistem menampilkan dialog box pesan kesalahan bila user dan password yang dimasukan salah. Step 7: Jika tidak ada data Tahun Ajaran yang aktif maka sistem akan menampilkan MessageBox untuk mengisi data tahun ajaran terlebih dahulu dan menampilkan tampilan utama SI PPDB bila user dan password yang dimasukan benar. Step 9: Sistem mengosongkan kembali textbox user dan password Step 8 : Klik button Batal Step 11 : Sistem mengeluarkan user dan login
250
form login
3.6.3.3. Use Case Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data tahun ajaran adalah sebagai berikut:
251
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative Pengolahan Data Tahun Ajaran.
252
User (Sekretaris) harus sudah melakukan Login. Kegiatan Pelaku Step 1 : User melakukan Login Respons Sistem Step 2 : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB bila user dan password yang dimasukan benar. Step 3 : User memilih menu master Step 5 : User memilih sub menu tahun ajaran Step 7 : User memilih button tambah untuk memasukkan Step 4 : Sistem menampilkan sub menu dari menu master Step 6 : Sistem menampilkan form Tahun Ajaran Step 8 : Sistem mengosongkan setiap textbox yang ada pada form Tahun Ajaran.
data tahun ajaran yang baru Step 9 : User memasukkan data Tahun Ajaran, tanggal mulai
tahun ajaran, tanggal akhir tahun ajaran, status tahun ajaran (aktif / tidak aktif), kapasitas
penerimaan PDB.
Tabel 3.4 Use Case Narative Pengolahan Data Tahun Ajaran (Lanjutan)
Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 10 : User memilih button simpan Step 12 : User memilih button batal Step 14 : User melakukan blok pada data tahun ajaran yang ada Step 15 : User memilih button hapus Step 16 : Sistem menampilkan dialogbox untuk konfirmasi Respons Sistem Step 11 : Sistem melakukan
penyimpanan data Tahun Ajaran. Step 13 : Sistem membatalkan pengisian data pada form Tahun Ajaran
pengahapusan data Step 17 : User memilih button yes Step 18 : Sistem menghapus data tahun ajaran
253
Step 19 : User melakukan blok pada data tahun ajaran yang ada Step 20 : User memilih button ubah Step 22 : Step 10 Step 24 : User memilih button keluar Bidang Alternatif Step 21 : Sistem menampilkan data tahun ajaran yang akan diubah Step 23 : Step 11 Step 25 : Sistem mengeluarkan form Tahun Ajaran
Atl-Step 5 : Jika memilih menambah data, maka dilakukan Step 7. Jika memilih menghapus data, maka dilakukan Step 15. Jika memilih mengubah data, maka dilakukan Step 20. Jika memilih mengeluarkan form, maka dilakukan Step 24.
Kesimpulan :
Use case ini selesai bila konfirmasi proses pemasukkan data Tahun ajaran selesai.
Postkondisi :
3.6.3.4. Pengolahan Data Info Panitia Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data panitia adalah sebagai berikut:
254
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pengolahan data info panitia.
Tabel 3.5 Use Case Narative Pengolahan Data Info Panitia
Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama:
Tabel 3.5 Use Case Narative Pengolahan Data Info Panitia (Lanjutan)
Pelaku Partisipan Lain: Kepala MAN I Garut Ketua Panitia PPDB
255
Bendahara Panitia Bagian Pendaftaran Panitia Bagian Penilaian Sasaran : Use case ini akan berfungsi bila user (sekretaris) akan melakukan pengisian data master panitia, yaitu yang akan membantu dalam penamaan dalam tandatangan. Deskripsi/Uraian : Proses pengolahan data panitia ini adalah pengisian data master untuk membantu dalam penamaan dalam tandatangan laporan. Panitia ini ditentukan atas keputusan bersama-sama dan disahkan oleh Kepala MAN I Garut beserta dengan panitia lainnya. Untuk dapat melakukan proses tersebut maka harus memilih menu data master kemudian sub menu panitia sehingga akan tampil form panitia dan user dapat melakukan pengisian data tersebut. User dapat melakukan
penyimpanan data yang telah dimasukan dan dapat keluar dari form panitia sehingga kembali pada tampilan utama SI PPDB. Prakondisi : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user sekretaris dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan pekerjaan sekretaris, serta telah dilakukan pemasukkan data Tahun Ajaran yang telah berstatus aktif. Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 1 : Sekretaris melakukan login. Step 3 : Sekretaris memilih menu data master Respons Sistem Step 2 : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB. Step 4 : Sistem menampikan pilihan sub menu yang ada pada menu data master Step 5 :User memilih sub menu panitia Step 7 :User memilih button Tambah untuk memasukkan Step 6 : Sistem menampilkan form panitia Step 8 : Sistem mengaktifkan textbox untuk penambahan data baru
Tabel 3.5 Use Case Narative Pengolahan Data Info Panitia (Lanjutan)
256
Kegiatan Pelaku Step 9: User memasukkan data Sekolah, Alamat, Telp, Tahun Ajaran, Kepala Sekolah dan
Respons Sistem
Nama-nama Panitia PPDB Step 10 : User memilih button Simpan untuk menyimpan data info panitia Step 12 : User memilih button Keluar untuk mengeluarkan Step 13: Sistem mengeluarkan form Info Panitia dan kembali pada tampilan awal SI PPDB. Step 11 : Sistem melakukan
Atl-Step 5 : Jika memilih menambah data, maka dilakukan Step 7. Jika memilih mengeluarkan form, maka dilakukan Step 12.
Kesimpulan :
Use case ini selesai bila telah dilakukan pengisian serta penyimpanan data panitia.
Postkondisi :
257
3.6.3.5. Use Case Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data sekolah asal adalah sebagai berikut:
uc Pengolahan Data Sekolah Asal
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pengolahan data sekolah asal.
Tabel 3.6 Use Case Narative Pengolahan Data Sekolah Asal
Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sasaran : Ketua Panitia PPDB Panitia Bagian Pendaftaran Use-case ini akan berfungsi bila user (sekretaris) akan melakukan pengisian data master sekolah asal, yaitu yang akan menentukan pengisian identitas calon peserta didik berasal dari sekolah mana.
258
Tabel 3.6 Use Case Narative Pengolahan Data Sekolah Asal (Lanjutan)
Deskripsi/Uraian : Proses pengolahan data sekolah asal ini adalah pengisian data master untuk membantu dalam pengisian identitas calon peserta didik. Sekolah asal ini ditentukan atas keputusan bersama-sama pihak panitia (Ketua Panitia) beserta dengan Panitia Bagian Pendaftaran. Untuk dapat melakukan proses tersebut maka harus memilih menu data master kemudian sub menu sekolah asal sehingga akan tampil form sekolah asal dan user dapat melakukan pengisian data tersebut. User dapat melakukan penyimpanan data yang telah dimasukan dan dapat keluar dari form sekolah asal sehingga kembali pada tampilan utama SI PPDB. Prakondisi : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user sekretaris dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan pekerjaan sekretaris. Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Respons Sistem
Step 1 : Sekretaris melakukan Step 2 : Sistem menampilkan login. tampilan utama SI PPDB.
Step 3 : Sekretaris memilih menu Step 4 : Sistem menampikan pilihan data master sub menu yang ada pada menu data master Step 5 :User memilih sub menu Step 6 : Sistem menampilkan form sekolah asal Step 7 : User memilih proses apa yang akan dilakukan Step 8 : User memilih button tambah untuk memasukkan Step 9 : Sistem mengosongkan setiap textbox yang ada pada form sekolah asal sekolah asal
data sekolah asal yang baru Step 10 : User memasukkan data Nama Sekolah, Tipe Sekolah
(SMP/MTs), Kota, Alamat. Step 11 : User memilih button simpan Step 12 : Sistem melakukan
259
Step 15 : User melakukan blok pada data sekolah asal yang ada
Tabel 3.6 Use Case Narative Pengolahan Data Sekolah Asal (Lanjutan)
Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 16 : User memilih button hapus Respons Sistem Step 17 : Sistem menampilkan dialogbox untuk konfirmasi
pengahapusan data Step 18 : User memilih button yes Step 20 : User melakukan blok pada data sekolah asal yang ada Step 21 : User memilih button ubah Step 23 : Step 11 Step 25 : User memilih button keluar Step 22 : Sistem menampilkan data Sekolah Asal yang akan diubah Step 24 : Step 12 Step 26 : Sistem mengeluarkan form Sekolah Asal kembali pada tampilan awal SI PPDB. Bidang Alternatif Atl-Step 7 : Jika memilih menambah data, maka dilakukan Step 8. Jika memilih menghapus data, maka dilakukan Step 16. Jika memilih mengubah data, maka dilakukan Step 21. Jika memilih mengeluarkan form, maka dilakukan Step 25. Kesimpulan : Use case ini selesai bila telah dilakukan pengisian serta penyimpanan data sekolah asal. Postkondisi : User telah melakukan pengisian data sekolah asal dan melakukan penyimpanannya. Step 19 : Sistem menghapus data Sekolah Asal
260
3.6.3.6. Use Case Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data pendaftaran adalah sebagai berikut:
uc Pengolahan Data Pendaftaran
Pengolahan Data Pendaftaran Panitia Bag. Pendaftaran Calon Peserta Didik include include Bendahara Pencetakan Kartu Pendaftaran
Gambar 3.30 Use Case Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi
261
PPDB. Berikut ini adalah use case narative pengolahan data pendaftaran calon peserta didik.
Tabel 3.7 Use Case Narative Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik
Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Calon Peserta Didik Bendahara Kepala Tata Usaha Komite MAN I Garut Sasaran : Use-case ini akan berfungsi bila user akan melakukan pengolahan data pendaftaran. User yang melakukan pengolahan data ini adalah panitia bagian pendaftaran dengan data yang didapatkan dari calon peserta didik. Dalam pelaksanaan pengolahan data ini dibantu oleh Komite MAN I Garut, Kepala Tata Usaha, Bendahara. Setelah selesai proses pendaftaran maka dapat dihasilkan kartu pendaftaran yang akan diserahkan pada calon peserta didik. Deskripsi/Uraian : Yang termasuk pada proses pengolahan data pendaftaran ini adalah penambahan data, pencarian data, pengubahan data, penghapusan data serta pencetakan kartu pendaftaran. Untuk dapat melakukan proses tersebut maka user (panitia bagian pendaftaran) harus memilih menu Pendaftaran kemudian sub menu pendaftaran calon peserta didik sehingga akan tampil form pendaftaran Calon Peserta Didik dan user dapat melakukan pemrosesan data calon peserta didik. User dapat melakukan penyimpanan data yang telah dimasukan dan dapat keluar dari form pendaftaran sehingga kembali pada tampilan utama SI PPDB. Prakondisi : User telah melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk pada Pengolahan Data Pendaftaran SIPPDB-005 Panitia Bagian Pendaftaran
262
tampilan utama SI PPDB dan panitia bagian pendaftaran telah mendapatkan data dari calon peserta didik.
pendaftaran memilih
dengan
optionbox Tambah Data Step 10 : Nomor Peserta secara otomatis akan tampil Step 11 : User memasukan identitas calon peserta didik Step 12 : User melakukan Step 13 : Sistem menampilkan pesan kesalahan jika data yang wajib diisi belum diisikan. Step 14 : Sistem menyimpan data pendaftaran yang telah dimasukan.
button Simpan,
263
Step 15: Untuk dapat melakukan pencetakan kartu pendaftaran maka user memilih button Cetak Step 17 : User dapat melakukan pengaturan dapat pencetakan atau
Step
18
Sistem
melakukan
langsung
melakukan
pencetakan dengan memilih icon Step 19 : User membatalkan pengisian data dengan memilih button Batal Step 20 : Sistem mengosongkan kembali textbox penambahan data
optionbox Cari Data Step 23 : User menentukan parameter pencarian Step 24 : User memasukan nilai filter pencarian pada textbox / combobox yang disediakan Step 26 : User memilih button Cari Step 25 : Sistem menampilkan pesan kesalahan jika filter yang dicari tidak terdapat pada database Step 27 : Sistem menampilkan data pendaftaran yang sesuai dengan filter pencarian jika terdapat pada database. Step 28 : Jika user akan data,
melakukan
pengubahan
maka user memilih button Ubah dan proses selanjutnya kembali pada Step 12 Step 29 : User memilih data yang
264
ada Step 30 : User akan melakukan penghapusan data maka memilih button Hapus Step 32 : User dapat keluar dari form data pendaftaran dengan memilih button Keluar Step 33 : Sistem mengeluarkan form pendaftaran dan kembali ke tampilan utama SI PPDB Step 31 : Sistem menghapus data yang telah dipilih
265
3.6.3.7. Use Case Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data penilaian tes adalah sebagai berikut:
uc Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan
Gambar 3.31 Use Case Diagram Kelengkapan Persyaratan Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pengolahan data kelengkapan persyaratan.
266
hasilnya kepada Ketua Panitia PPDB. Setelah selesai proses pengecekan maka dapat dihasilkan kartu cheking persyaratan yang akan diserahkan pada calon peserta didik. Deskripsi/Uraian : Yang termasuk pada proses pengolahan data kelengkapan persyaratan ini adalah penambahan data, pencarian data, pengubahan data, penghapusan data serta pencetakan kartu cheking persyaratan. Untuk dapat melakukan proses tersebut maka user (panitia bagian pendaftaran) harus memilih menu Pendaftaran kemudian sub menu pengumpulan kelengkapan persyaratan sehingga akan tampil form Kelengkapan Persyaratan dan user dapat melakukan pemrosesan data calon peserta didik. User dapat melakukan penyimpanan data yang telah dimasukan dan dapat keluar dari form kelengkapan persyaratan sehingga kembali pada tampilan utama SI PPDB. Prakondisi : User telah melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk pada tampilan utama SI PPDB dan panitia bagian pendaftaran telah mendapatkan data dari calon peserta didik.
Tabel 3.8 Use Case Narative Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan (Lanjutan)
Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 1 : User melakukan Login Respons Sistem Step 2 : Sistem menampilkan Tampilan Utama SI PPDB Step 3 : User memilih menu Step 4 : Sistem menampikan pilihan pendaftaran sub menu yang ada pada menu pendaftaran Step 5 : User memilih sub menu Step 6 : Sistem menampilkan form pengumpulan persyaratan Step 7 : User menentukan proses apa yang akan dilakukannya. Step 8: User memilih akan Step 9: Sistem data mengaktifkan kelengkapan kelengkapan pendaftaran
pengisian persyaratan
267
memilih optionbox Tambah Data Step 10 : User memilih nomor peserta pada combox yang telah tersedia Step 12 : User melakukan kelengkapan Step 11 : Sistem menampilkan nama peserta yang sesuai dengan nomor peserta yang diinputkan
melakukan Step 14 : Sistem menampilkan pesan kesalahan jika data yang wajib diisi belum diisikan. Step 15 : Sistem menyimpan data kelengkapan persyaratan yang
button Simpan,
telah dimasukan. Step 17 : Sistem menampilkan print preview kartu cheking persyaratan.
Tabel 3.8 Use Case Narative Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan (Lanjutan)
Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 18 : User dapat melakukan pengaturan dapat pencetakan atau Respons Sistem Step 19 : Sistem melakukan
langsung
melakukan
pencetakan dengan memilih icon Step 20 : User membatalkan pengisian data dengan memilih button Batal Step 22 : User memilih akan melakukan pendaftaran pencarian dengan data memilih Step 23 : Sistem mengaktifkan parameter pencarian data Step 21 : Sistem mengosongkan kembali textbox penambahan data
kelengkapan persyaratan
268
optionbox Cari Data Step 24 : User menentukan parameter pencarian Step 25 : User memasukan nilai filter pencarian pada textbox / combobox yang disediakan Step 26 : User memilih button Cari Step 27 : Sistem menampilkan pesan kesalahan jika filter yang dicari tidak terdapat pada database Step 28 : Sistem menampilkan data pendaftaran yang sesuai dengan filter pencarian jika terdapat pada database. Step 29 : Jika user akan data,
melakukan
pengubahan
maka user memilih button Ubah dan proses selanjutnya kembali pada Step 13 Step 30 : User memilih data yang ada Step 31 : User akan melakukan penghapusan data maka memilih button Hapus Step 32 : Sistem menghapus data yang telah dipilih
Tabel 3.8 Use Case Narative Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan (Lanjutan)
Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 33 : User dapat keluar dari form kelengkapan persyaratan dengan memilih button Keluar Bidang Alternatif Respons Sistem Step 33 : Sistem mengeluarkan form kelengkapan persyaratan dan kembali ke tampilan utama SI PPDB
Alt-Step 7: Jika user akan melakukan penambahan data pendaftaran baru maka dilakukan Step 8. Jika user akan melakukan pencarian data maka dilakukan Step 22. Jika user akan melakukan pengubahan data maka
269
dilakukan Step 29. Jika user akan melakukan penghapusan data maka dilakukan Step 31. Jika user akan keluar dari form data Calon Peserta Didik maka dilakukan Step 33. Kesimpulan : Use case ini selesai bila proses yang dipilih user telah berakhir dan keluar dari form kelengkapan persyaratan dan kembali pada tampilan utama SI PPDB. Postkondisi : User telah melakukan penambahan data kelengkapan persyaratan baru, pengubahan data kelengkapan persyaratan serta melakukan
pencetakan kartu cheking persyaratan baik untuk kelengkapan persyaratan baru atau hasil dari pengubahan data pendaftaran yang telah ada.
3.6.3.8. Use Case Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Calon Peserta Didik Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data perolehan nilai calon peserta didik adalah sebagai berikut:
270
Calon Peserta Didik Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD Panitia Bagian Penilaian Komite MAN I Garut
Gambar 3.32 Use Case Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pengolahan data penilaian tes.
Tabel 3.9 Use Case Narative Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD
Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Calon Peserta Didik Kepala Tata Usaha Komite MAN I Garut Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD SIPPDB-007 Panitia Bagian Penilaian
Tabel 3.9 Use Case Narative Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD (Lanjutan)
Sasaran : Use-case ini akan berfungsi bila user akan melakukan pengolahan data perolehan nilai calon peserta didik. User yang melakukan pengolahan data ini adalah panitia bagian penilaian dengan data yang didapatkan
271
dari calon peserta didik. Dalam pelaksanaan pengolahan data ini dibantu oleh Komite MAN I Garut, Kepala Tata Usaha. Deskripsi/Uraian : Yang termasuk pada proses pengolahan data penilaian tes ini adalah penambahan data, pencarian data, pengubahan data, penghapusan data. Untuk dapat melakukan proses tersebut maka user (panitia bagian penilaian) harus memilih menu penilaian kemudian sub menu perolehan nilai calon peserta didik sehingga akan tampil form perolehan nilai CPD dan user dapat melakukan pemrosesan data perolehan nilai CPD. User dapat melakukan penyimpanan data yang telah dimasukan dan dapat keluar dari form perolehan nilai CPD sehingga kembali pada tampilan utama SI PPDB. Prakondisi : User telah melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk pada tampilan utama SI PPDB dan panitia bagian penilaian telah mendapatkan nilai tes berdasarkan hasil pengerjaan calon peserta didik. Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 1 : User memilih menu penilaian Respons Sistem Step 2 : Sistem menampikan pilihan sub menu yang ada pada menu penilaian Step 3 : User memilih sub menu Perolehan Nilai Calon Peserta Didik Step 5 : User menentukan proses apa yang akan dilakukannya. Step 6: User memilih akan Step 7: Sistem mengaktifkan Step 4 : Sistem menampilkan form Perolehan Nilai Calon Peserta Didik
textbox untuk melakukan pengisian data Perolehan Nilai Calon Peserta Didik tanggal otomatis Barudan menampilkan secara
memasukan data perolehan nilai CPD yang baru dengan memilih optionbox Tambah Data
pendaftaran
Step 8 : User memasukan nomor peserta Step 9 : User memasukan nilai calon peserta didik dan
memprosesnya
Tabel 3.9 Use Case Narative Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD(Lanjutan)
272
Respons Sistem Step 11 : Sistem menampilkan pesan kesalahan jika data yang wajib diisi belum diisikan. Step 12 : Sistem menyimpan data perolehan nilai CPD yang telah dimasukan.
button Simpan
Step
14
Sistem kembali
akan tetbox
Step 15 : User memilih akan melakukan perolehan pencarian nilai CPD data dengan
memilih optionbox Cari Data Step 17 : User menentukan parameter pencarian. Step 18 : User memasukan nilai filter pencarian pada textbox yang disediakan Step 19 : User memilih button Cari Step 20 : Sistem menampilkan pesan kesalahan jika filter yang dicari tidak terdapat pada database Step 21 : Sistem menampilkan data perolehan nilai CPD yang sesuai dengan filter pencarian jika
ubah, dan proses selanjutnya kembali pada Step 10 Step 23 : Jika user akan data Step 24 : Sistem menghapus data yang telah dipilih oleh user
melakukan
penghapusan
maka memilih button Hapus Step 25 : User dapat keluar dari Step 26 : Sistem mengeluarkan
273
Tabel 3.9 Use Case Narative Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD (Lanjutan)
Bidang Alternatif Alt-Step 5: Jika user akan melakukan penambahan data pendaftaran baru maka dilakukan Step 6. Jika user akan melakukan pencarian data maka dilakukan Step 22. Jika user akan melakukan pengubahan data maka dilakukan Step 23. Jika user akan melakukan penghapusan data maka dilakukan Step 25. Kesimpulan : Use case ini selesai bila proses yang dipilih user telah berakhir dan keluar dari form data perolehan nilai calon peserta didik dan kembali pada tampilan utama SI PPDB. Postkondisi : User telah melakukan penambahan data , pengubahan data perolehan nilai calon peserta didik
274
3.6.3.9. Use Case Diagram Pengolahan Data Nilai Kelulusan Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data nilai kelulusan adalah sebagai berikut:
uc Pengolahan Data Nilai Kelulusan
Ketua Panitia PPDB Pengolahan Data Nilai Kelulusan Panitia Bagian Penilaian
Gambar 3.33 Use Case Diagram Nilai Kelulusan Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pengolahan data nilai kelulusan.
275
276
Step 4 : Sistem menampilkan form Nilai Kelulusan dan nilai passing grade secara otomatis
Step
6:
Sistem
menampilkan
Tabel 3.10 Use Case Narative Pengolahan Data Nilai Kelulusan (Lanjutan)
Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 7 : User dapat keluar dari dengan memilih button Keluar Respons Sistem Step 26 : Sistem mengeluarkan form nilai kelulusan dan kembali ke tampilan SI PPDB Bidang Alternatif Alt-Step 3: Jika user akan melakukan proses hasil kelulusan maka dilakukan Step 5. Jika user akan melakukan keluar dari form maka dilakukan Step 7. Kesimpulan : Use case ini selesai bila proses yang dipilih user telah berakhir dan keluar dari form nilai kelulusan dan kembali pada tampilan utama SI PPDB. Postkondisi : User telah melakukan proses hasil nilai dan memberikan keterangan kelulusan untuk diinformasikan kepada calon peserta didik
277
3.6.3.10.
Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pencetakan laporan daftar calon peserta didik adalah sebagai berikut:
uc Pencetakan Laporan Daftar Calon Peserta Didik
Kepala MAN I Garut Pencetakan Laporan Daftar Calon Peserta Didik Panitia Bag. Pendaftaran extend
Sekretaris
Gambar 3.34 Use Case Diagram Pencetakan Pendaftaran Calon Peserta Didik
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pencetakan laporan daftar calon peserta didik.
278
Tabel 3.11 Use Case Narative Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik
Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sekretaris Ketua Panitia PPDB Kepala MAN I Garut Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik SIPPDB-009 Panitia Bagian Pendaftaran
Tabel 3.11 Use Case Narative Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik (Lanjutan)
Sasaran : Use-case ini akan berfungsi bila panitia bagian pendaftaran akan melakukan pembuatan laporan daftar calon peserta didik. User (panitia bagian pendaftaran) dapat membuat laporan ini untuk diberikan kepada Sekretaris dan oleh Sekretaris diberikan kepada Ketua Panitia PPDB dan akhirnya diserahkan kepada Kepala MAN I Garut. Deskripsi/Uraian : Proses yang terdapat pada use case ini hanya membuat laporan daftar calon peserta didik secara keseluruhan. Untuk dapat melihat daftar ini maka user harus memilih menu laporan kemudian sub menu laporan pendaftaran kemudian akan tampil form untuk mencetak laporan. Pada form ini user dapat mengatur parameter laporan daftar calon peserta didik dan dilakukan pencetakan. Prakondisi : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user panitia bagian pendaftaran dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan pekerjaannya. Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 1 : Panitia Respons Sistem Bagian Step 2 : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB.
Bagian Step 4 : Sistem menampikan pilihan menu sub menu yang ada pada menu laporan
Pendaftaran laporan
279
Step 5 :User memilih sub menu laporan pendaftaran Step 7: User mengatur parameter / filter laporan pendaftaran Step 8 : User memilih melakukan pencetakan button Cetak Step 10 : User memilih icon untuk mencetak. Step 12: User memilih melakukan mengeluarkan form dengan dengan memilih
Step 9 : Sistem menampilkan PrintPreview dari data yang akan dicetak. Step 11 : Sistem memerintahkan printer pencetakan Step 13 : Sistem mengeluarkan form dan kembali pada tampilan awal SI PPDB untuk melakukan
Tabel 3.11 Use Case Narative Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik (Lanjutan)
Kesimpulan : Use case ini selesai bila daftar calon peserta didik dapat dilihat dan dilakukan pencetakannya. Postkondisi : User telah melihat daftar calon peserta didik dan dilakukan pencetakannya.
3.6.3.11.
Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pencetakan laporan persyaratan adalah sebagai berikut:
280
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pencetakan laporan persyaratan.
281
Sekretaris dan oleh Sekretaris diberikan kepada Ketua Panitia PPDB dan akhirnya diserahkan kepada Kepala MAN I Garut. Deskripsi/Uraian : Proses yang terdapat pada use case ini hanya membuat laporan kelengkapan persyaratan secara keseluruhan. Untuk dapat
melakukannya maka user harus memilih menu laporan kemudian sub menu laporan pendaftaran dan memilih button Laporan Persyaratan kemudian akan tampil form untuk mencetak laporan. Pada form ini user dapat mengatur parameter laporan persyaratan dan dilakukan pencetakan. Prakondisi : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user panitia bagian pendaftaran dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan pekerjaannya. Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 1 : Panitia Bagian Respons Sistem Step 2 : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB. Step 4 : Sistem menampikan pilihan sub menu yang ada pada menu laporan
Pendaftaran laporan
Step 5 :User memilih sub menu laporan pendaftaran Step 6 : User memilih button Laporan Persyaratan Step 8: User mengatur parameter / filter laporan persyaratan Step 7 : Sistem menampilkan form laporan persyaratan
282
pencetakan Step 14 : Sistem mengeluarkan form dan kembali pada tampilan awal SI PPDB
Use case ini selesai bila daftar kelengkapan persyaratan dapat dilihat dan dilakukan pencetakannya.
Postkondisi :
3.6.3.12.
Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pencetakan laporan asal sekolah adalah sebagai berikut:
uc Pencetakan Laporan Asal Sekolah
Pengolahan Data Pendaftaran Panitia Bag. Pendaftaran Ketua Panitia PPDB include
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pencetakan laporan asal sekolah.
283
Bagian Step 4 : Sistem menampikan pilihan menu sub menu yang ada pada menu laporan
Pendaftaran laporan
Tabel 3.13 Use Case Narative Pencetakan Laporan Asal Sekolah (Lanjutan)
Bidang Khas Suatu Kegiatan Pelaku Respons Sistem
284
Event :
Step 5 :User memilih sub menu Step 6 : Sistem menampilkan form laporan pendaftaran laporan pendaftaran
Step 7: User memilih button Step 8 : Sistem menampilkan form Laporan Asal Sekolah Step 9: User mengatur parameter / filter laporan asal sekolah Step 10 : User memilih Step 9 : Sistem menampilkan PrintPreview dari data yang akan dicetak. Step 11 : Sistem memerintahkan printer pencetakan Step 13 : Sistem mengeluarkan form dan kembali pada tampilan awal SI PPDB untuk melakukan laporan Asal Sekolah
melakukan pencetakan dengan memilih button Cetak Step 10 : User memilih icon untuk mencetak. Step 12: User memilih melakukan mengeluarkan form dengan
Use case ini selesai bila jumlah calon peserta didik berdasarkan asal sekolah dapat dilihat dan dilakukan pencetakannya.
Postkondisi :
User telah melihat jumlah calon peserta didik berdasarkan asal sekolah dan dilakukan pencetakannya.
285
3.6.3.13.
Use
Case
Diagram
Pencetakan
Laporan
Rincian
Jumlah
Pendaftaran Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pencetakan laporan rincian jumlah pendaftaran adalah sebagai berikut:
uc Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran
Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Panitia Bag. Pendaftaran extend Ketua Panitia PPDB
Gambar 3.37 Use Case Diagram Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pencetakan laporan rincian jumlah pendaftaran.
Tabel 3.14 Use Case Narative Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran
Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Sekretaris Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran SIPPDB-012 Panitia Bagian Pendaftaran
286
Lain:
Tabel 3.14 Use Case Narative Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran (Lanjutan)
Sasaran : Use-case ini akan berfungsi bila panitia bagian pendaftaran akan melakukan pembuatan laporan rincian jumlah pendaftaran. User (panitia bagian pendaftaran) dapat membuat laporan ini untuk diberikan kepada Sekretaris dan oleh Sekretaris diberikan kepada Ketua Panitia PPDB dan akhirnya diserahkan kepada Kepala MAN I Garut. Deskripsi/Uraian : Proses yang terdapat pada use case ini hanya membuat laporan rincian jumlah pendaftar berdasarkan tipe sekolah. Untuk dapat melakukannya maka user harus memilih menu laporan kemudian sub menu laporan pendaftaran dan memilih button Cetak Rincian Jumlah Daftar kemudian akan tampil form untuk mencetak laporan. Pada form ini user dapat melakukan pencetakan. Prakondisi : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user panitia bagian pendaftaran dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan pekerjaannya. Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 1 : Panitia Bagian Respons Sistem Step 2 : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB. Step 4 : Sistem menampikan pilihan sub menu yang ada pada menu laporan Step 6 : Sistem menampikan form Laporan pendaftaran
Pendaftaran laporan
287
untuk mencetak.
printer pencetakan
untuk
melakukan
Step 12 : Sistem mengeluarkan form dan kembali pada tampilan awal SI PPDB
Tabel 3.14 Use Case Narative Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran (Lanjutan)
Kesimpulan : Use case ini selesai bila rincian jumlah pendaftaran dapat dilihat dan dilakukan pencetakannya. Postkondisi : User telah melihat rincian jumlah pendaftaran dan dilakukan pencetakannya.
3.6.3.14.
Peserta Didik Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pencetakan laporan hasil penilaian calon peserta didik adalah sebagai berikut:
uc Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik
Sekretaris
Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Panitia Bagian Penilaian Ketua Panitia PPDB extend
Gambar 3.38 Use Case Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik
288
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pencetakan laporan hasil penilaian calon peserta didik.
Tabel 3.15 Use Case Narative Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik
Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sekretaris Ketua Panitia PPDB Kepala MAN I Garut Sasaran : Use-case ini akan berfungsi bila panitia bagian penilaian akan melakukan pembuatan laporan nilai calon peserta didik. User (panitia bagian penilaian) dapat membuat laporan ini untuk diberikan kepada Sekretaris dan oleh Sekretaris diberikan kepada Ketua Panitia PPDB dan akhirnya diserahkan kepada Kepala MAN I Garut. Deskripsi/Uraian : Proses yang terdapat pada use case ini hanya membuat laporan nilai calon peserta didik sesuai hasil tes yang telah calon peserta didik laksanakan. Untuk dapat melihat daftar ini maka user harus memilih menu laporan kemudian sub menu laporan penilaian kemudian akan tampil formnya. Pada form ini user dapat melihat laporan nilai calon peserta didik dan dilakukan pencetakan. Prakondisi : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user panitia bagian penilaian dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik SIPPDB-013 Panitia Bagian Penilaian
Step 1 : Panitia Bagian Penilaian Step 2 : Sistem menampilkan melakukan login tampilan utama SI PPDB.
289
Step 5 :User memilih sub menu laporan laporan penilaian Step 6 : Sistem menampilkan form
Step 7 : User melakukan filter laporan penilaian untuk pencetakan Step 8: User memilih melakukan pencetakan button Cetak dengan memilih Step 9: Sistem menampilkan pesan kesalahan jika tidak ada datanya
Tabel 3.15 Use Case Narative Pencetakan Nilai Calon Peserta Didik (Lanjutan)
Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 10 : Sistem menampilkan PrintPreview dari data yang akan dicetak. Step 11 : User memilih icon untuk mencetak. Step 13: User memilih melakukan mengeluarkan form dengan Step 12 : Sistem memerintahkan printer pencetakan Step 14 : Sistem mengeluarkan form dan kembali pada tampilan awal SI PPDB untuk melakukan
Use case ini selesai bila nilai calon peserta didik dapat dilihat dan dilakukan pencetakannya.
Postkondisi :
nilai calon
peserta
didik
dan dilakukan
290
3.6.3.15.
Didik Baru Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pencetakan laporan kelulusan Calon Peserta Didik Baruadalah sebagai berikut:
Sekretaris Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Panitia Bagian Penilaian extend Ketua Panitia PPDB
Gambar 3.39 Use Case Diagram Pencetakan Calon Peserta Didik yang Lulus
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi
291
PPDB. Berikut ini adalah use case narative pencetakan laporan kelulusan calon Peserta Didik Baru.
Tabel 3.16 Use Case Narative Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru
Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sekretaris Ketua Panitia PPDB Kepala MAN I Garut Sasaran : Use-case ini akan berfungsi bila panitia bagian penilaian akan melakukan pembuatan laporan kelulusan calon peserta didik. User (panitia bagian penilaian) dapat membuat laporan ini untuk diberikan kepada Sekretaris dan oleh Sekretaris diberikan kepada Ketua Panitia PPDB dan akhirnya diserahkan kepada Kepala MAN I Garut. Deskripsi/Uraian : Proses yang terdapat pada use case ini hanya membuat laporan kelulusan calon peserta didik sesuai nilai yang didapatkan. Untuk dapat melihat daftar ini maka user harus memilih menu laporan kemudian sub menu laporan penilaian dan memilih button Laporan Kelulusan kemudian akan tampil formnya. Pada form ini user dapat melihat laporan kelulusan calon peserta didik dan dilakukan pencetakan. Prakondisi : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user panitia bagian penilaian dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru SIPPDB-014 Panitia Bagian Penilaian
pekerjaannya.
292
Kegiatan Pelaku
Respons Sistem
Step 1 : Panitia Bagian Penilaian Step 2 : Sistem menampilkan melakukan login tampilan utama SI PPDB.
Step 3 : Panitia Bagian Penilaian Step 4 : Sistem menampikan pilihan memilih menu laporan sub menu yang ada pada menu laporan Step 5 :User memilih sub menu laporan penilaian Step 6 : Sistem menampilkan form laporan penilaian
Step 7 : User memilih button Step 8 : Sistem menampilkan form Laporan Kelulusan Step 9 : User melakukan filter untuk pencetakan laporan Kelulusan
Tabel 3.16 Use Case Narative Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru(Lanjutan)
Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 8: User memilih melakukan pencetakan button Cetak dengan memilih Respons Sistem Step 9: Sistem menampilkan pesan kesalahan jika tidak ada datanya Step 10 : Sistem menampilkan PrintPreview dari data yang akan dicetak. Step 11 : User memilih icon untuk mencetak. Step 13: User memilih melakukan mengeluarkan form dengan Step 12 : Sistem memerintahkan printer pencetakan Step 14 : Sistem mengeluarkan form dan kembali pada tampilan awal SI PPDB untuk melakukan
Use case ini selesai bila kelulusan calon peserta didik dapat dilihat dan dilakukan pencetakannya.
Postkondisi :
User telah melihat kelulusan calon peserta didik dan dilakukan pencetakannya.
3.6.3.16.
293
Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case Ubah User adalah sebagai berikut:
uc Ubah User
Sekretaris
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative Ubah User.
Ubah User
SIPPDB-015 Ketua Panitia PPDB Sekretaris Panitia Bagian Pendaftaran Panitia Bagian Penilaian
Sasaran :
Use-case ini akan berfungsi bila user akan melakukan penggantian login user untuk dapat mengakses atau menggunakan SI PPDB.
Deskripsi/Uraian :
Proses yang terdapat pada use case ini adalah melakukan penggantian login user. Untuk dapat melakukannya maka user harus memilih menu sistem kemudian sub menu ubah user kemudian akan kembali ke form Login.
Prakondisi :
294
dilakukan proses login dengan menggunakan user admin dengan hak akses yang telah disesuaikan. Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 1 : User melakukan login Respons Sistem Step 2 : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB. Step 3 : User memilih menu sistem Step 4 : Sistem menampikan pilihan sub menu yang ada pada menu sistem Step 5 : User memilih sub menu ubah user Kesimpulan : Postkondisi : Step 6 : Sistem menampilkan form Login
Use case ini selesai bila dilakukan penggantian user telah dilakukan. User telah mengganti user untuk masuk ke SI PPDB.
3.6.3.17.
Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case Ubah Password adalah sebagai berikut:
uc Ubah Passw ord
Sekretaris
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang
295
urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative Ubah Password.
Tabel 3.18 Use Case Narative Ubah Password
Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama:
Ubah Password
SIPPDB-016 Ketua Panitia PPDB Sekretaris Panitia Bagian Pendaftaran Panitia Bagian Penilaian
Sasaran :
Use-case ini akan berfungsi bila admin akan melakukan penggantian password user untuk dapat mengakses atau menggunakan SI PPDB.
296
ubah password Step 7 : Admin mengisi password lama, password baru dan
ubah password
mengulang baru. Step 8: Admin memilih button Simpan Step 10 : Admin memilih button Batal Step 12 : Admin memilih button Keluar Step 9 : Sistem menyimpan
pengubahan password Step 11 : Sistem mengosongkan pengubahan password Step 13 : Sistem mengeluarkan form pengubahan password dan kembali ke tampilan utama SI PPDB
Bidang Alternatif
Atl-Step 5 : Jika akan menyimpan perubahan password maka dilakukan Step 8. Jika akan membatalkan perubahan password dilakukan Step 10. Jika akan mengeluarkan form maka dilakukan Step 12. maka
Kesimpulan : Postkondisi :
Use case ini selesai bila dilakukan perubahan password telah dilakukan. User telah merubah password user untuk dapat masuk ke SI PPDB.
3.6.3.18.
Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengaturan user adalah sebagai berikut:
uc Pengaturan User
Sekretaris
297
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative Pengaturan User.
Tabel 3.19 Use Case Narative Pengaturan User
Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sekretaris Panitia Bagian Pendaftaran Panitia Bagian Penilaian Sasaran : Use-case ini akan berfungsi bila ketua panitia akan mengatur data user untuk dapat mengakses atau menggunakan SI PPDB. Deskripsi/Uraian : Proses yang terdapat pada use case ini adalah melakukan pengubahan user. Untuk dapat melakukannya maka user harus memilih menu sistem kemudian sub menu pengaturan user kemudian akan tampil formnya.
PengaturanUser
SIPPDB-017 Ketua Panitia PPDB
298
Step 7 : Admin memilih proses selanjutnya mengubah (menambah data user data, atau
menghapusnya) Step 8 : Admin memilih data Step 9: Sistem menyimpan data yang telah ditambahkan
melakukan dengan
penambahan
melakukan
pengisian
dan dan
Admin memilih data Step 11 : Sistem melakukan pengubahan penyimpanan data yang diubah
melakukan
dan
melakukan
penghapusan
3.6.3.19.
299
Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case Keluar adalah sebagai berikut:
uc Keluar
Sekretaris
Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative Keluar.
300
PPDB atau akan mengganti user untuk masuk pada SI PPDB. Deskripsi/Uraian : Use-case ini memungkinkan user mengeluarkan dirinya dari sistem. Untuk dapat melakukan proses ini maka user memilih menu keluar yang ada pada SI PPDB. Prakondisi : Bidang Khas Suatu Event : User telah melakukan login . Kegiatan Pelaku Step 1 : User melakukan login Respons Sistem Step 2 : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB. Step 3 : User memilih menu Sistem Step 4 : Sistem menampikan pilihan sub menu yang ada pada menu sistem Step 5 : User memilih sub menu Keluar SI PPDB Kesimpulan : Postkondisi : Use case ini selesai bila proses keluar SI PPDB Sistem keluar Step 6 : Aplikasi SI PPDB keluar.
3.6.4. Pengembangan Interaction Diagram Sistem Informasi PPDB Diagram interaksi menunjukkan langkah-langkah kerja sama obyek-obyek di dalam use case. Obyek apa saja yang dibutuhkan untuk aliran, pesan apa saja yang obyek kirimkan ke obyek lainnya, dan urutan pesan-pesan yang dikirimkan.
301
Dua tipe diagram interaksi adalah sequence diagram dan collaboration diagram.
3.6.4.1. Pengembangan Sequence Diagram Sequence Diagram disusun berdasarkan urutan waktu. Adapun sequence diagram yang terdapat pada SI PPDB adalah sebagai berikut.
302
Mengakses Aplikasi() Load Form Login() T ampilkan Form Login() Meminta masukan username dan password() Masukan username dan password() Melakukan koneksi ke DB PPDB T abel User()
Memeriksa data user() Data user yang dimasukkan tidak ditemukan / tidak sesuai() Menampilkan pesan kesalahan() Data user yang dimasukkan sesuai() Load SI PPDB() Melakukan koneksi ke DB PPDB T abel T ahun Ajaran()
Memeriksa data tahun ajaran() T idak ada data tahun ajaran() Menampilkan pesan jika tidak ada data tahun ajaran yang tersimpan dalam DB PPDB T abel T ahun Ajaran() Ada data tahun ajaran()
303
Melakukan pembatalan pengisian data tahun ajaran() Klik Button 'Hapus'() Melakukan koneksi ke DB PPDB - T abel T ahun Ajaran() Menghapus data() Data Dihapus()
Klik Button Ubah() Melakukan koneksi ke DB PPDB - T abel T ahun Ajaran() Merubah data() Data diubah()
304
305
sd Pengolahan Data Info Panitia T ampi l an Utama SI PPDB Sekretari s Masuk ke tampi l an utama() Menu Data Master Sub Menu Info Pani ti a Form Info Pani ti a DB PPDB T abel Info DB PPDB T abel T ahun Aj aran
Memi l i h menu data master() Memi l i h sub-menu i nfo pani ti a() Load Form Info Pani ti a() Menampi l kan Form Info Pani ti a() Menentukan proses yang akan di l akukan() Memi l i h Button 'T ambah'() Mengakti fkan textbox pengi si an data i nfo pani ti a() Koneksi ke DB PPDB T abel T ahun Aj aran() Memberi kan i nformasi tahun aj aran yang akti f() Masukan Sekol ah, Al amat, T el p, T ahun Aj aran dan Nama Pani ti a, NIP Pani ti a() Kl l i k Button 'Si mpan'() Mel akukan koneksi ke DB PPDB T abel Info() Mel akukan penyi mpanan i nfo pani ti a()
Data i nfo pani ti a yang di si mpan() Menampi l kan data i nfo pani ti a yang tel ah di si mpan() Kl i k Button 'Batal '() Kl i k Button 'Kel uar'() Load tampi l an utama() Menampi l kan tampi l an utama()
Gambar 3.46 Sequence Diagram Pengolahan Data Info Panitia 3.6.4.1.4 Sequence Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal
306
sd Pengolahan Data Sekolah Asal T ampilan Utama SI PPDB Sekretaris Masuk ke tampilan utama() Memilih menu data master() Memilih sub-menu sekolah asal() Load Form Sekolah Asal() Menampilkan Form Sekolah Asal() Klik Button 'T ambah'() Memasukkan Nama Sekolah, T ipe Sekolah, Kota, Alamat() Klik Button 'Simpan'() Melakukan koneksi ke DB PPDB T abel Sekolah Asal() Menyimpan data sekolah asal() Menu Data Master Sub Menu Sekolah Asal Form Sekolah Asal DB PPDB - T abel Sekolah Asal
Data disimpan() Pilih data yang ada() Klik Button 'Ubah'() Melakukan koneksi ke DB PPDB T abel Sekolah Asal()
Merubah data sekolah asal() Data dirubah() Klik Button ' Hapus'() Melakukan koneksi ke DB PPDB T abel Sekolah Asal() Menghapus data sekolah asal() Data dihapus() Klik Button 'Keluar'() Load tampilan utama() Menampilkan tampilan utama()
307
3.6.4.1.5 Sequence Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
sd Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Tampilan Utama SI PPDB Panitia Bagian Pendaftaran Masuk Tampilan Utama() Memilih menu pendaftaran() Memilih sub-menu pendaftaran Calon PDB() Load Form() Menampilkan Form() Klik Button 'Tambah'() Menampilkan Textbox untuk dilakukan pengisian () Melakukan koneksi ke Db PPDB Tabel Tahun Ajaran() Memberikan informasi tahun ajaran yang aktif() Masukkan Detail Data Calon Peserta Didik Baru() Klik Button 'Simpan'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Peserta Didik() Menyimpan data() Menu Pendaftaran Sub Menu Pendaftaran Calon PDB Form Pendaftaran Calon PDB DB PPDB Tabel Peserta Didik DB PPDB Tabel Tahun Ajaran
Data Disimpan() Klik Button 'Cetak'() Menampilkan PrintPreview() Klik Button Icon Printer() Kartu Pendaftaran() Klik Button ' Batal'()
Membatalkan pengisian data() Memilih button 'Cari Data'() Mengaktifkan parameter pencarian() Masukkan parameter pencarian() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Peserta Didik() Memeriksa data() Data tidak ada() Menampilkan pesan kesalahan() Data ada() Klik Button 'Ubah'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Peserta Didik() Mengubah data() Data diubah() Klik Button 'Hapus'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Peserta Didik() Menghapus data() Data dihapus() Klik Button 'Keluar'() Load tampilan utama() Menampilkan tampilan utama()
Gambar 3.48 Sequence Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik
Baru
308
Data disimpan() Menampilkan data kelengkapan persyaratan() Memilih Button 'Cetak'() Menampilkan Print Preview() Memilih Icon Printer() Kartu Cheking Persyaratan() Memilih Button 'Batal'() Membatalkan pengisian data kelengkapan() Menampilkan Button 'Cari Data'() Mengisi parameter pencarian() Memilih Button 'Cari'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Syarat()
Memeriksa data() Data tidak ada() Menampilkan pesan kesalahan() Data ada() Menampilkan data yang dicari() Memilih Button 'Ubah'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Syarat() Mengubah data()
Data diubah() Memilih Button 'Hapus'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Syarat()
309
310
Gambar 3.50 Sequence Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik
311
312
3.6.4.1.9 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
sd Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Tampilan SI PPDB Panitia Bagian Pendaftaran Masuk ke tampilan utama() Memilih menu laporan() Memilih sub-menu laporan pendaftaran() Load Form Laporan Pendaftaran() Menampilkan Form Laporan Pendaftaran() Menetukan Parameter Pencetakan Laporan() Memilih Button 'Cetak'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() Memeriksa data() Data tidak ada() Menampilkan pesan kesalahan() Data ada() Menampilkan print preview laporan pendaftaran sesuai dengan parameter yang ditentukan() Klik Icon Printer() Laporan Data Pendaftaran Calon PDB() Klik Button 'Batal'() Load Tampilan Utama() Menampilkan tampilan utama() Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran DB PPDB Calon PDB
Gambar 3.52 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
313
314
3.6.4.1.11 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru
sd Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru Tampilan Utama SI PPDB Panitia Bagian Pendaftaran Masuk ke tampilan utama() Memilih menu laporan() Memilih sub-menu laporan pendaftaran() Load Form() Menampilkan Form Laporan Pendaftaran() Menampilkan parameter pencetakan laporan() Masukkan parameter pencarian() Memilih Button 'Cetak'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Asal Sekolah () Memeriksa data() Data tidak ada() Menampilkan pesan kesalahan() Data ada() Menampilkan PrintPreview() Memilih Icon Printer() Laporan Asal Sekolah() Memilih Button 'Batal'() Load Tampilan Utama() Menampilkan tampilan utama() Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran DB PPDB Tabel Asal Sekolah
Gambar 3.54 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru
315
316
3.6.4.1.13 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru
317
Gambar 3.56 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru 3.6.4.1.14 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru
sd Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Tampilan Utama SI PPDB Panitia Bagian Penilaian Masuk ke tampilan utama() Memilih menu laporan() Memilih sub menu laporan penilaian() Load form laporan penilaian() Menampilkan form laporan penilaian() Memilih button 'Laporan Kelulusan'() Menampilkan parameter pencetakan() Menentukan parameter pencetakan() Memilih Button 'Cetak'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() Memeriksa data() Memeberikan data nilai() Menampilkan Print Preview() Memilih Icon Printer() Laporan Kelulusan () Memilih Button 'Batal'() Load Tampilan Utama() Menampilkan tampilan utama() Menu Laporan Sub Menu Laporan Penilaian Form Laporan Penilaian DB PPDB Tabel Nilai
Gambar 3.57 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru
318
319
320
321
sd Pengaturan User Tampilan Utama SI PPDB Ketua Panitia PPDB (Admin) Masuk ke tampilan utama() Memilih menu sistem() Memilih sub-menu pengaturan user() Load form pengaturan user() Menampilkan form pengaturan user() Memilih user yang akan diproses() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel User() Data ditampilkan() Menampilkan data user yang dipilih() Melakukan pengaturan data() Data yang diubah() Memilih Icon Simpan() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel User() Menyimpan data() Data disimpan() Memilih Icon Hapus() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel User() Menghapus data() Data dihapus() Memilih Icon Keluar() Load tampilan utama() Menampilkan tampilan utama() Menu Sistem Sub Menu Pengaturan User Form Pengaturan User DB PPDB Tabel User
Gambar 3.60 Sequence Diagram Pengaturan User 3.6.4.1.18 Sequence Diagram Keluar
322
sd Keluar Tampilan Utama SI PPDB User Masuk ke tampilan utama() Menampilkan tampilan utama() Memilih menu sistem() Memilih sub-menu keluar aplikasi SI PPDB() Keluar dari aplikasi SI PPDB() Menu Sistem Sub Menu Keluar Aplikasi SI PPDB
323
3.6.4.2.
Collaboration Diagram menunjukkan informasi yang sama dengan sequence diagram, tetapi dalam bentuk dan tujuan yang berbeda. Pada diagram ini, interaksi antar obyek atau aktor ditunjukkan dengan arah panah tanpa keterangan waktu.
324
Aplikasi SI PPDB
5: Melakukan koneksi ke DB PPDB - Tabel User() Form Login 6.1: Data user tidak sesuai / tidak ditemukan() 6.2: Data user yang dimasukan sesuai()
3: Tampilkan Form Login () 1: Mengakses aplikasi() 3.1: *Meminta masukan username dan password() 4: Masukan username dan password() 6.1.1: *Menampilkan Pesan Kesalahan()
User
DB PPDB - Tabel Tahun Ajaran 8.1: Data tahun ajaran belum ada() 8.1.1: *Menampilkan pesan pemberitahuan data tahun ajaran belum ada() 8.2: Data tahun ajaran sudah diisi() 9: Menampilkan tampilan utama SI PPDB()
325
5.1: Memilih Button 'T ambah'() 5.1.1: Menampilkan textbox untuk dilakukan pengisian() 5.1.2: Masukan tahun ajaran, mulai, akhir, status dan kapasitas() 5: Menampilkan form tahun ajaran() 5.1.2.1: Klik Button 'Simpan'() 4: Load Form T ahun Ajaran() 5.1.3: Memilih Button 'Batal'() 5.4.1: Load tampilan utama()
5.2: Memilih Button 'Hapus'() 5.3: Memilih Button 'Ubah'() 5.4: Memilih Button 'Keluar'()
5.1.2.4: Data disimpan() 5.1.2.2: Koneksi Ke DB PPDB T abel T ahun Ajaran() 5.2.3: Data dihapus() 5.2.1: Koneksi Ke DB PPDB T abel T ahun Ajaran() 5.3.3: Data diubah() 5.3.1: Koneksi Ke DB PPDB T abel T ahun Ajaran() DB PPDB Tabel Tahun
326
6.2: Memilih Button 'Keluar'() 6.3: Menampilkan tampilan utama() 6.1.4.2: Memilih Button 'Batal'() 6.1.4.1: Memilih Button 'Simpan'() 6.1.4: Memasukkan Sekolah, Alamat, Telp, Tahun Ajaran, Nama Panita dan NIP Panitia() 6.1: Memilih button 'Tambah'() Menu Data Master 2: Memilih menu data master() 5: Menampilkan form info panitia() Sekretaris 6.1.1: Mengaktifkan tectbox untuk pengisian() 6.1.4.1.2: menyimpan data() 6.1.4.2.1: Membatalkan pengisian() 3: Memilih sub menu info panitia() 6.1.4.1.3: data disimpan() 6: Menentukan proses yang akan dilakukan() Form Info Panitia 6.1.4.1.1: Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Info() DB PPDB Tabel Info 6.1.3: *Memberikan informasi data tahun ajaran()
327
Gambar 3.64 Collaboration Diagram Pengolahan Data Info Panitia 3.6.4.2.4 Collaboration Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal
328
1: Masuk ke tampilan utama() Menu Data Master 2: Memilih menu data master() Sekretaris 5.3.2: Menampilkan tampilan utama()
5.1: Memilih Button 'Tambah'() 5.3.1: Load tampilan utama() 5.1.1: Memasukkan Nama Sekolah, Tipe Sekolah, Kota, Alamat() 5.1.2: Memilih Button 'Simpan'() 5.2: Memilih data yang ada() 5.2.1: Memilih Button 'Ubah'() 5.2.2: Memilih Button 'Hapus'() 5.3: Memilih Button 'Keluar'() Form Sekolah Asal 5: Menampilkan form sekolah asal() 4: Load Form Sekolah Asal()
5.1.3: Koneksi ke DB PPDB Tabel Sekolah Asal() 5.2.1.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Sekolah Asal()
5.2.2.3: Data dihapus() 5.2.2.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Sekolah Asal() DB PPDB Tabel Sekolah Asal
Gambar 3.65 Collaboration Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal 3.6.4.2.5 Collaboration Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
329
1: Masuk ke tampi l an utama() Menu Pendaftaran 2: Memi l i h menu pendaftaran() 7.3.2: Menampi l kan tampi l an utama()
3: Memi l i h sub-menu pendaftaran cal on PDB() Sub Menu Pendaftaran Calon PDB
7.1: Memi l i h Button 'T ambah'() 7.1.2: Masukkan detai l data cal on peserta di di k() 7.1.3: Memi l i h button 'Si mpan'() 7.1.4: Memi l i h button 'Cetak'() 7.1.4.2: Memi l i h button pri nter()
5: Menampi l kan form pendaftaran() 7.3.1: Load T ampi l an Utama() 7.1.1: Menampi l kan textbox untuk di l akukan pengi si an() 7.1.4.1: Menampi l kan pri nt previ ew() 4: Load Form Pendaftaran Cal on PDB() 7.1.4.3: Kartu Pendaftaran() 7.2.1: Mengakti fkan parameter pencari an() 7.2.4.1.1: Menampi l kan pesan kesal ahan()
7.1.5: Memi l i h Button 'Batal '() 7.2: Memi l i h Button 'Cari Data'() 7.2.2: Memasukkan parameter pencari an() 7.2.4.2.1: Memi l i h Button 'Ubah'() 7.2.4.2.2: Memi l i h Button 'Hapus'() 7.1.5.1: Membatal kan pengi si an data()
7.3: Memi l i h Button 'Kel uar'() 6: koneksi ke DB PPDB tabel T ahun Aj aran() DB PPDB Tabel Tahun Aj aran 7: Memberi kan i nformasi tahun aj aran()
Form Pendaftaran Calon PDB 7.1.3.3: Data di si mpan() 7.2.4.2.1.3: Data di ubah() 7.2.4.2.2.3: data di hapus() 7.2.4.1: Data ti dak ada()
7.1.3.1: Koneksi ke DB PPDB T abel Cal on PDB() 7.2.3: Koneksi ke DB PPDB T abel Cal on PDB() 7.2.4.2.2.1: Koneksi ke DB PPDB T abel Cal on PDB() 7.2.4.2.1.1: Koneksi ke DB PPDB T abel Cal on PDB()
7.1.3.2: Menyi mpan data () 7.2.4: Memeri ksa data() 7.2.4.2.1.2: Mengubah data() 7.2.4.2.2.2: Menghapus data()
Gambar 3.66 Collaboration Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru 3.6.4.2.6 Collaboration Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan
330
1: Masuk ke tampi l an utama () Menu Peminj aman 2: Memi l i h Menu Pemi nj aman() 10.2: Menampi l kan tampi l an utama()
5: Menampi l kan form kel engkapan persyaratan() 6.1: Memi l i h Button 'T ambah'() 6.2: Mengakti fkan textbox untuk pengi si an() 6.3: Memasukkan nomor peserta() 6.6.1: Menampi l kan pesan kesal ahan() 6.7.2: Mel akukan pengecekan kel engkapan persyaratan() 6.7.1: Menampi l kan nama cal on peserta di di k() 6.7.3: Memi l i h Button 'Si mpan'() 6.7.8: Memi l i h button 'Cetak'() 6.7.12: Memi l i h button 'Batal '() 6.7.10: Memi l i h i con pri nter() 7: Memi l i h button 'Cari Data'() 7.1: Mengi si parameter pencari an() 7.2: Memi l i h button 'Cari '() 8: Memi l i h Button 'Ubah'() 9: Memi l i h Button 'Hapus'() 10: Memi l i h button 'Kel uar'() 4: Load Form Kel engkapan Persyaratan() Form Kelengkapan Persyaratan 6.6: Data T i dak Ada() 6.4: Koneksi ke DB PPDB T abel Cal on PDB() 6.7: Data ada() 6.7.13: Membatal kan pengi si an() 7.5: Data ti dak ada() 7.3: Koneksi ke DB PPDB T abel Syarat() DB PPDB Tabel Calon PDB 7.6: Data ada() 8.1: Koneksi ke DB PPDB T abel Syarat() 8.3: Data di ubah() 9.1: Koneksi ke DB PPDB T abel Syarat() 9.3: Data di hapus() 6.5: Memeri ksa data() 6.7.6: Data di si mpan() 6.7.4: Koneksi ke DB PPDB T abel Syarat() 6.7.7: Menampi l kan data kel engkapan persyaratan() 6.7.9: Menampi l kan pri nt previ ew() 6.7.11: Kartu Cheki ng Persyaratan() 7.5.1: Menampi l kan pesan kesal ahan() 7.6.1: Menampi l kan data yang di cari () 10.1: Load T ampi l an Utama()
6.7.5: Menyi mpan data() 7.4: Memeri ksa data() 8.2: Mengubah data() 9.2: Menghapus data()
Gambar 3.67 Collaboration Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan 3.6.4.2.7 Collaboration Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik
331
1: Masuk ke tampilan utama() Menu Penilaian 2: Memilih menu penilaian() 10.2: Menampilkan Tampilan Utama()
3: Memilih sub-menu Perolehan Nilai Calon PDB() Sub Menu Perolehan Nilai Calon PDB
6: Memilih Button 'Tambah Data'() 5: Menampilkan form perolehan nilai() 6.1: Memilih button 'Tambah'() 6.2: Menampilkan textbox pengisian() 6.5.1.1: Menampilkan pesan kesalahan() 6.5.2.1: Menampilkan nama dan tipe sekolah() 6.5.2.4: Menampilkan jumlah nilai() 6.5.2.7: Menampilkan total nilai dan skor akhir() 7.1: Menampilkan pengisian parameter pencarian() 7.6.1: Menampilkan pesan kesalahan() 7.7.1: Menampilkan detail perolehan nilai() 6.3: Masukkan nomor peserta ()
6.5.2.2: Masukkan nilai Ujian Nasional, Nilai Ujian Sekolah / Madrasah() 6.5.2.3: Memilih button 'Proses'() 6.5.2.5: Masukkan nilai tes() 6.5.2.6: Memilih button 'Hasil Akhir'() 6.5.2.8: Memilih button 'Simpan'() 6.6: Memilih button 'Batal'() 7: Memilih button 'Cari Data'() 7.2: Memasukkan parameter pencarian() 7.3: Memilih button 'Cari'() 8: Memilih button 'Ubah'() 9: Memilih button 'Hapus'() 10: Klik Button 'Keluar'() 9.2: Menghapus data() 8.2: Mengubah Data() 7.5: Memeriksa data() 4: Load Form Perolehan Nilai Calon PDB()
6.4: Koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() Form Perolehan Nilai Calon PDB 6.5.1: Data tidak ada() 6.5.2: Data ada() 6.7: Membatalkan pengisian ()
DB PPDB Tabel Nilai 6.5.2.9: Koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() 7.4: Koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() 8.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() 9.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() 6.5.2.11: Data disimpan() 7.6: Data tidak ada() 7.7: Data ada() 8.3: Data diubah() 9.3: Data dihapus()
Gambar 3.68 Collaboration Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik 3.6.4.2.8 Collaboration Diagram Pengolahan Data Nilai Kelulusan
332
1: Masuk ke tampilan utama]() Menu Penilaian 2: Memilih menu penilaian() 16: Menampilkan tampilan utama() 3: Memilih sub menu penilaian()
5: Menampilkan form nilai kelulusan() 9: Memilih Button 'Proses Nilai Kelulusan'() 14: Memiih button 'Keluar'() 4: Load form niliai kelulusan() 11: Mengolah data nilai()
8: Memberikan nilai passing grade secara otomatis() 13: Menampilkan keterangan kelulusan()
6: Koneksi ke DB PPDB Tabel Tahun Ajaran() Form Nilai Kelulusan 7: Memberikan data kapasitas() 10: Koneksi ke DB PPDB Tabel NIlai() 12: Memberikan informasi keterangan kelulusan()
333
3.6.4.2.9 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
sd Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
1: Masuk ke tampilan utama() Menu Laporan 2: Memilih menu laporan() 9.2: Menampilkan tampilan utama()
Panitia Bagian Pendaftaran 5: Menampilkan form pendaftaran() 6: Menampilkan pengisian parameter() 8.2.1.1: Menampilkan pesan kesalahan() 8.2.2.1: Menampilkan PrintPreview()
7: Menentukan parameter pencetakan() 8: Memilih Button 'Cetak'() 8.3: Memilih Icon Printer() 9: Memilih Button 'Batal'()
Form Laporan Pendaftaran 8.2.1: Data tidak ada() 8.2.2: Data ada() 8.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB()
Gambar 3.70 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
334
1: Masuk ke tampilan utama() Menu Laporan 2: Memilih menu laporan() 11.2: Menampilkan tampilan utama() 3: Memilih Sub Menu Laporan Persyaratan() Panitia Bagian Pendaftaran 8: Menampilkan form laporan persyaratan() 9: Menentukan parameter pencetakan () 10.2.1.1: Menampilkan pesan kesalahan() 10.2.2.1: Menampilkan PrintPreview() 10.3: Klik Icon Printer() 10.4: Laporan Persyaratan() 11: Memilih Button 'Batal'() Form Laporan Pendaftaran Form Laporan Persyaratan 10.2.1: Data tidak ada() 10.2.2: Data ada() 10.1: Koneksi ke DB() 7: Load Form Laporan Persyaratan() 10: Memilih Button 'Cetak'()
Tampilan Utama SI PPDB 11.1: Load tampilan utama() Sub Menu Laporan Pendaftaran
335
3.6.4.2.11 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru
sd Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru 1: Masuk ke tampilan utama() 11.2: Menampilkan tampilan utama() Menu Laporan 2: Memilih menu laporan() 3: Memilih sub menu laporan pendaftaran() Panitia Bagian Pendaftaran 8: Menampilkan Form Laporan Asal Sekolah() 9: Menentukan parameter pencetakan() 10.2.1.1: Menampilkan pesan kesalahan() 10: Memilih Button 'Cetak'() 10.2.2.1: Menampilkan PrintPreview() 10.3: Klik Icon Printer() 10.4: Laporan Asal Sekolah() 11: Klik Button 'Keluar'() Form Laporan Asal Sekolah 6: Memilih button 'Laporan Asal Sekolah'() 4: Load Form Laporan Pendaftaran() 5: Menampilkan form Laporan Pendaftaran() Sub Menu Laporan Pendaftaran 11.1: Load Tampilan Utama()
10.2.1: Data tidak ada() 10.2.2: Data ada() 10.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB()
Gambar 3.72 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru
336
1: Masuk ke tampilan utama() Menu Laporan 2: Memilih Menu Laporan() 7.2: Menampilkan Tampilan Utama()
3: Memilih Sub Menu Laporan Pendaftaran() Sub Menu Laporan Pendaftaran 7.1: Load Tampilan Utama()
6: Memilih Button ' Cetak Rincian Jumlah Daftar'() 6.4: Menampilkan PrintPreview() 6.5: Memilih Icon Printer() 6.6: Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran() 7: Klik Button 'Close'() 4: Load Form Laporan Pendaftaran()
6.3: Memberikan data pendaftaran() 6.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB()
337
3.6.4.2.13 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru
sd Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru
1: Masuk ke tampilan utama() Menu Laporan 2: Memilih menu laporan() 8.2: Menampilkan tampilan utama() Panitia Bagian 3: Memilih sub menu laporan penilaian() Penilaian
5: Menampilkan form laporan penilaian() 6: Menentukan parameter pencetakan() 7.3.1: Menampilkan pesan kesalahan() 7.4.1: Menampilkan Print Preview() 7.6: Laporan Hasil Penilaian() 7: Memilih button 'Cetak'() 7.5: Memilih Icon Printer() 8: Memilih Button 'Batal'() 4: Load form laporan penilaian()
7.3: Data tidak ada() 7.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() 7.4: Data ada()
338
Gambar 3.74 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru 3.6.4.2.14 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru
sd Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru
1: Masuk ke tampilan utama() Menu Laporan 2: Memilih menu laporan() 9.2: Menampilkan tampilan utama()
3: Memilih sub menu Laporan penilaian() Panitia Bagian Penilaian 5: Menampilkan Form Laporan Penilaian() 6: Memilih Button 'Laporan Kelulusan'() 8.4: Menampilkan print preview() 7: Menentukan parameter pencetakan() 8.6: Laporan Kelulusan() 8: Memilih Button 'Cetak'() 8.5: Memilih icon printer() 9: Memilih button 'Batal'() 4: Load Form Laporan Penilaian() Sub Menu Laporan Penilaian
8.3: Memberikan data nilai() 8.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() DB PPDB Tabel Nilai
339
Gambar 3.75 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru 3.6.4.2.15 Collaboration Diagram Ubah User
sd Ubah User
Tampilan SI PPDB
User
340
1: Masuk ke tampilan SI PPDB() 8.2: Menampilkan tampilan utama() 2: Memilih menu sistem()
Tampilan SI PPDB
Menu Sistem User 5: Menampilkan form ubah password() 6: Memasukkan pass lama, pass baru, ulang pass baru()
3: Memilih sub menu ubah password() 7: Memilih button 'Simpan'() 8: Memilih button 'Batal'() Sub Menu Ubah Passw ord
Form Ubah Passw ord 4: Load form ubah password() 7.3: Data disimpan() 7.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel User()
341
342
sd Ubah User
1: Masuk ke tampilan utama() 13.2: Menampilkan tampilan utama() 2: Memilih menu sistem() Ketua Panitia PPDB (Admin)
Tampilan SI PPDB
6: Memilih user yang akan dilakukan pengaturan() 3: Memilih Sub Menu Pengaturan User() 10: Melakukan pengaturan data() 11: Memilih icon simpan() 12: Memilih icon 'Hapus'() 13: Memilih icon keluar() Sub Menu Pengaturan User
8: Memberikan data user() 7: Koneksi ke DB PPDB Tabel User() 11.3: Data disimpan() 11.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel User() 12.3: Data dihapus() 12.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel User() DB PPDB Tabel User
Gambar 3.78 Collaboration Diagram Pengaturan User 3.6.4.2.18 Collaboration Diagram Keluar
343
sd Keluar
1: Masuk ke tampilan utama() 3: Memilih sub-menu keluar aplikasi SI PPDB() Sub Menu Keluar Aplikasi SI PPDB
Menu Sistem
3.6.5
Identifikasi Class pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Tahapan selanjutnya dari Analisis Sistem adalah pengidentifikasian Kelas
Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru. 3.6.5.1 Identifikasi Class Hal yang pertama dilakukan dalam pengklasifikasian adalah dengan mendaftar sejumlah kata benda menjadi kandidat kelas. Adapun kandidat kelas yang dapat diidentifikasi dari use case diagram sebelumnya adalah sebagai berikut: 3.6.5.1.1 Identifikasi Class Pada Use Case Diagram Login
Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Form Login DB PPDB Tabel User DB PPDB Tabel Tahun Ajaran User Password Button Login Pesan Kesalahan Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.21 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Login Kandidat Class Form Login Kategori Class Irrelevant Class Relevant Class Alasan Karena hanya berupa tampilan saja Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data User, Password Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran.
279
280
User
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Form Login Karena merupakan attributes class dari Form Login Karena Button Login sebagai method dari Form Login Karena hanya informasi kesalahan dari hasil pemasukan User dan Password
Tabel 3.21 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Login (Lanjutan) Password Button Login Pesan Kesalahan Fuzzy Class Irrelevant Class Irrelevant Class
Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class.
Tabel 3.22 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Login Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data User, Password Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Karena merupakan attributes class dari Form Login Karena merupakan attributes class dari Form Login
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.23 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Login Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data User, Password Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Karena merupakan attributes class dari Form Login Karena merupakan attributes class dari Form Login
281
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Login adalah: 1. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk dapat melakukan validasi Login 2. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru
3.6.5.1.2
Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Master Sub Menu Tahun Ajaran Form Tahun Ajaran Button Tambah DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Tahun Ajaran Tanggal Mulai Tanggal Akhir Status Kapasitas Button Simpan Button Batal Button Hapus Button Yes Button Ubah Button Keluar
Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada
282
kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.24 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran Kandidat Class
Menu Master
Sub Menu Tahun Ajaran Irrelevant Class Form Tahun Ajaran Button Tambah
Irrelevant Class Irrelevant Class
Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena hanya berupa tampilan saja Karena Button Tambah merupakan method dari Form Tahun Ajaran Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Karena merupakan Attribute Class dari
DB PPDB Tabel Tahun Relevant Class Ajaran Fuzzy Class Tahun Ajaran Tanggal Mulai Tanggal Akhir Status Kapasitas Button Simpan Button Batal Button Hapus Button Yes Button Ubah Button Keluar
Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class
283
Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class.
Tabel 3.25 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran Kategori Class DB PPDB Tabel Tahun Relevant Class Kandidat Class Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Karena merupakan Attribute Class dari
Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class
Form Tahun Ajaran Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.26 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran Kategori Class DB PPDB Tabel Tahun Relevant Class Kandidat Class Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Karena merupakan Attribute Class dari
284
Kapasitas
Fuzzy Class
Form Tahun Ajaran Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Tahun Ajaran adalah: 1. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru
3.6.5.1.3
Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Master Sub Menu Info Panitia Form Informasi Panitia Button Tambah DB PPDB Tabel Panitia DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Nama Sekolah Alamat Telp Tahun Ajaran Kepala Sekolah Nama-nama Panitia PPDB Button Simpan Button Batal Button Keluar
Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada
285
kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.27 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Info Panitia Kandidat Class
Menu Master Sub Menu Info Panitia Form Informasi Panitia Button Tambah
Kategori Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class
Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena hanya berupa tampilan saja Karena Button Tambah merupakan method dari Form Info Panitia
Tabel 3.27 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Info Panitia (Lanjutan)
DB PPDB Tabel Panitia DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Nama Sekolah Alamat Telp Tahun Ajaran Kepala Sekolah Nama-nama Panitia PPDB Button Simpan Button Batal Button Keluar
Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Panitia. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran Karena merupakan Attribute Class dari
Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class
286
Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class.
Tabel 3.28 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Info Panitia Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Panitia. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran
Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Alamat Form Info Panitia Tabel 3.28 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Info Panitia (Lanjutan)
Fuzzy Class
Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.29 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Info Panitia Kandidat Class
287
DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Nama Sekolah Alamat Telp Tahun Ajaran Kepala Sekolah Nama-nama Panitia PPDB
Relevant Class
Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran Karena merupakan Attribute Class dari
Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Info Panitia adalah: 1. DB PPDB Tabel Panitia : Class Panitia ini memuat data Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru 2. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru
3.6.5.1.4
Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Master Sub Menu Sekolah Asal Form Sekolah Asal Button Tambah DB PPDB Tabel Sekolah Asal Nama Sekolah Tipe Sekolah Kota
288
Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.30 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal Kandidat Class
Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena hanya berupa tampilan saja
Tabel 3.30 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal (Lanjutan)
Button Tambah DB PPDB Tabel Sekolah Asal Nama Sekolah Tipe Sekolah Kota Alamat Button Simpan
Karena Button Tambah merupakan method dari Form Tahun Ajaran Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal. Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Karena Button Simpan merupakan method dari Form Tahun Ajaran
Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class Fuzzy Class Irrelevant Class
289
Karena Button Batal merupakan method dari Form Tahun Ajaran Karena Button Keluar merupakan method dari Form Tahun Ajaran
Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class.
Tabel 3.31 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal Kandidat Class
DB PPDB Tabel Sekolah Asal Nama Sekolah Tipe Sekolah Kota Alamat
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal. Karena merupakan Attribute Class dari
Form Sekolah Asal
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.32 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal Kandidat Class
DB PPDB Tabel Sekolah Asal Nama Sekolah Tipe Sekolah Kota Alamat
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal. Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal
290
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Sekolah Asal adalah: 1. DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru
3.6.5.1.5
Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Pendaftaran Sub Menu Pendaftaran Calon Peserta Didik Form Pendaftaran OptionBox Tambah Data Button Tambah DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik DB PPDB Tabel Tahun Ajaran DB PPDB Tabel Sekolah Asal Nomor Peserta Identitas Calon Peserta Didik Button Cetak Bukti Daftar Button Simpan Button Batal OptionBox Cari Data Button Cari Button Ubah Button Hapus Button Keluar
Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada
291
kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.33 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class
Menu Pendaftaran Sub Menu Pendaftaran Calon Peserta Didik Form Pendaftaran OptionBox Tambah Data Button Tambah DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik DB PPDB Tabel Tahun Ajaran DB PPDB Tabel Sekolah Asal Nomor Peserta Identitas Calon Peserta Didik
Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena hanya berupa tampilan saja Karena OptionBox Tambah merupakan method dari Form Pendaftaran Karena Button Tambah merupakan method dari Form Pendaftaran Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal. Karena merupakan Attribute Class dari
Relevant Class
Relevant Class
Form Pendaftaran
Karena merupakan Attribute Class dari
Form Pendaftaran
Tabel 3.33 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru (Lanjutan)
Irrelevant Class
Pendaftaran
Irrelevant Class Irrelevant Class Karena Button Simpan merupakan method dari Form Pendaftaran Karena Button Batal merupakan method dari Form Pendaftaran
292
OptionBox Cari Data Button Cari Button Ubah Button Hapus Button Keluar
Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class
Karena OptionBox Cari merupakan method dari Form Pendaftaran Karena Button Cari merupakan method dari Form Pendaftaran Karena Button Ubah merupakan method dari Form Pendaftaran Karena Button Hapus merupakan method dari Form Pendaftaran Karena Button Keluar merupakan method dari Form Pendaftaran
Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class.
Tabel 3.34 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class
DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik DB PPDB Tabel Tahun Ajaran DB PPDB Tabel Sekolah Asal Nomor Peserta Identitas Calon Peserta Didik
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal. Karena merupakan Attribute Class dari
Relevant Class
Relevant Class
Form Pendaftaran
Karena merupakan Attribute Class dari
Form Pendaftaran
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.35 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
293
Kandidat Class
DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik DB PPDB Tabel Tahun Ajaran DB PPDB Tabel Sekolah Asal Nomor Peserta Identitas Calon Peserta Didik
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal. Karena merupakan Attribute Class dari
Relevant Class
Relevant Class
Form Pendaftaran
Karena merupakan Attribute Class dari
Form Pendaftaran
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru adalah: 1. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru 2. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan PDB 3. DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru
3.6.5.1.6
Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Pendaftaran Sub Menu Kelengkapan Persyaratan Form Kelengkapan Persyaratan OptionBox Tambah Data Button Tambah DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik DB PPDB Tabel Syarat
294
Nomor Peserta Kelengkapan Persyaratan Button Cetak kartu cheking Persyaratan Button Simpan Button Batal OptionBox Cari Data Button Cari Button Ubah Button Hapus Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.36 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Kandidat Class
Menu Pendaftaran Sub Menu Kelengkapan Persyaratan Form Kelengkapan Persyaratan OptionBox Tambah Data Button Tambah
Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena hanya berupa tampilan saja
Irrelevant Class
Irrelevant Class
Persyaratan
Irrelevant Class Karena Button Tambah merupakan method dari Form Kelengkapan
295
Tabel 3.36 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan (Lanjutan)
DB PPDB Tabel Syarat Nomor Peserta Kelengkapan Persyaratan Button Cetak kartu cheking Persyaratan Button Simpan
Relevant Class
Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Kelengkapan Syarat CPD. Karena merupakan Attribute Class dari
Irrelevant Class
Persyaratan Karena OptionBox Cari merupakan method dari Form Kelengkapan Persyaratan
Karena Button Cari merupakan method dari Form Kelengkapan
Button Cari
Irrelevant Class
Persyaratan Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class
296
.
Tabel 3.37 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Kandidat Class
DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik DB PPDB Tabel Syarat Nomor Peserta Kelengkapan Persyaratan
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Kelengkapan Syarat CPD. Karena merupakan Attribute Class dari
Relevant Class
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.38 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Kandidat Class
DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik DB PPDB Tabel Syarat Nomor Peserta Kelengkapan Persyaratan
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Kelengkapan Syarat CPD. Karena merupakan Attribute Class dari
Relevant Class
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan adalah:
297
: Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru
: Class Syarat ini memuat data Kelengkapan Persyaratan Peserta Didik Baru
3.6.5.1.7
Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Penilaian Sub Menu Perolehan Nilai CPD Form Perolehan Nilai CPD OptionBox Tambah Data Button Tambah DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik DB PPDB Tabel Nilai Nomor Peserta Nilai-nilai Button Simpan Button Batal OptionBox Cari Data Button Cari Button Ubah Button Hapus Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
298
Tabel 3.39 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik Kandidat Class
Menu Penilaian Sub Menu Perolehan Nilai CPD Form Perolehan Nilai CPD
Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena hanya berupa tampilan saja
Irrelevant Class
Tabel 3.39 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik (Lanjutan)
OptionBox Tambah Data Button Tambah DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik DB PPDB Tabel Nilai Nomor Peserta Nilai-nilai Button Simpan Button Batal OptionBox Cari Data Button Cari Button Ubah Button Hapus Button Keluar
Irrelevant Class
Karena OptionBox Tambah merupakan method dari Form Penilaian Karena Button Tambah merupakan method dari Form Penilaian Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Karena merupakan Attribute Class dari
Relevant Class Fuzzy Class Fuzzy Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class
Form Penilaian
Karena merupakan Attribute Class dari
Form Penilaian
Karena Button Simpan merupakan method dari Form Penilaian Karena Button Batal merupakan method dari Form Penilaian Karena OptionBox Cari merupakan method dari Form Penilaian Karena Button Cari merupakan method dari Form Penilaian Karena Button Ubah merupakan method dari Form Penilaian Karena Button Hapus merupakan method dari Form Penilaian Karena Button Keluar merupakan method dari Form Penilaian
299
Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class.
Tabel 3.40 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik.
Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Tabel 3.40 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik (Lanjutan)
Relevant Class
Form Penilaian
Karena merupakan Attribute Class dari
Form Penilaian Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.41 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik Kandidat Class
DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik DB PPDB Tabel Nilai Nomor Peserta Nilai-nilai
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Karena merupakan Attribute Class dari
Form Penilaian
Karena merupakan Attribute Class dari
Form Penilaian Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik adalah:
300
: Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru
:Class Nilai ini memuat data Nilai Calon Peserta Didik Baru
3.6.5.1.8
Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Penilaian Sub Menu Nilai Kelulusan Form Nilai Kelulusan Passing Grade DB PPDB Tahun Ajaran DB PPDB Nilai Button Proses Hasil Kelulusan Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.42 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelulusan Kandidat Class
Menu Penilaian Sub Menu Nilai Kelulusan Form Nilai Kelulusan Passing Grade Nomor Peserta
Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena hanya berupa tampilan saja Karena merupakan Attribute Class dari
301
Form Nilai Kelulusan DB PPDB Tabel Tahun Ajaran DB PPDB Tabel Nilai Button Proses Hasil Kelulusan Button Keluar
Irrelevant Class Relevant Class Irrelevant Class Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Karena Button Proses Hasil Kelulusan merupakan method dari
Form Nilai Kelulusan Karena Button Keluar merupakan method dari Form Nilai Kelulusan
Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class.
Tabel 3.43 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelulusan Kandidat Class
Passing Grade Nomor Peserta DB PPDB Tabel Tahun Ajaran DB PPDB Tabel Nilai
Relevant Class
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.44 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelulusan Kandidat Class
Passing Grade
302
Relevant Class
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Kelulusan adalah: 1. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran PPDB 2. DB PPDB Tabel Nilai : Class Nilai ini memuat data Nilai CPD
3.6.5.1.9
Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran DB PPDB Tabel Pendaftaran Button Cetak Button Batal
Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.45 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan
303
Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik Button Cetak
Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena hanya berupa tampilan saja
Irrelevant Class
Relevant Class
Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik. Karena Button method dari Cetak merupakan
Irrelevant Class
Form
Batal
Laporan
merupakan
Form
Laporan
Pendaftaran Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class.
Tabel 3.46 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik.
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.47 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik.
304
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pencetakkan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru adalah: 1. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Sekolah Calon Peserta Didik Baru
3.6.5.1.10 Identifikasi Class Pencetakkan Laporan Persyaratan Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran Button Laporan Persyaratan Form Laporan Persyaratan DB PPDB Tabel Syarat Button Cetak Button Batal
Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.48 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Persyaratan Kandidat Class
Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu
305
Form Laporan Pendaftaran Button Laporan Persyaratan Form Laporan Persyaratan DB PPDB Tabel Syarat Button Cetak
Irrelevant Class
Irrelevant Class
Laporan Pendaftaran
Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja
Relevant Class
Irrelevant Class
Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Kelengkapan Persyaratan CPD. Karena Button Cetak merupakan method dari Form Laporan
Form
Laporan
Persyaratan Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class.
Tabel 3.49 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Persyaratan Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Kelengkapan Persyaratan CPD.
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.50 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Persyaratan
306
Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Kelengkapan Persyaratan CPD.
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pencetakkan Laporan Persyaratan adalah: 1. DB PPDB Tabel Syarat : Class Syarat
3.6.5.1.11 Identifikasi Class Pencetakkan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran Button Laporan Sekolah Asal Form Laporan Sekolah Asal DB PPDB Sekolah Asal Button Cetak Button Batal
Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.51 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan
307
Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran Button Laporan Sekolah Asal Form Laporan Sekolah Asal DB PPDB Sekolah Asal Button Cetak
Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena hanya berupa tampilan saja
Irrelevant Class
Irrelevant Class
Laporan Pendaftaran
Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja
Relevant Class
Irrelevant Class
Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal CPD. Karena Button Cetak merupakan method dari Form Laporan Sekolah
Asal Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class.
Tabel 3.52 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal CPD.
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
308
Tabel 3.53 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal CPD.
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pencetakkan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru adalah: 1. DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru
3.6.5.1.12 Identifikasi Class Pencetakkan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Laporan Sub Menu Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran Button Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran DB PPDB Calon Peserta Didik Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.54 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Kandidat Class
Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena hanya berupa tampilan saja
309
Irrelevant Class
Laporan Pendaftaran
Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik.
Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class.
Tabel 3.55 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik.
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.56 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik.
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pencetakkan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran adalah: 1. DB PPDB Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru
3.6.5.1.13 Identifikasi Class Pencetakkan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru
310
Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Laporan Sub Menu Laporan Penilaian Form Laporan Penilaian DB PPDB Tabel Nilai Button Cetak Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.57 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class
Menu Laporan Sub Menu Laporan Penilaian Form Laporan Penilaian DB PPDB Tabel Nilai Button Cetak Button Keluar
Kategori Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Relevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class
Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena hanya berupa tampilan saja Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Karena Button Cetak merupakan method dari Form Laporan Penilaian Karena Button Keluar merupakan method dari Form Laporan Penilaian
Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class.
Tabel 3.58 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan
311
Relevant Class
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada Fuzzy class.
Tabel 3.59 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD.
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pencetakkan Laporan Penilaian CPD adalah: 1. DB PPDB Tabel Nilai : Class Nilai ini memuat data Nilai Calon Peserta Didik Baru 3.6.5.1.14 Identifikasi Class Pencetakkan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru
Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Laporan Sub Menu Laporan Penilaian Form Laporan Penilaian Button Laporan Kelulusan Form Laporan Kelulusan DB PPDB Tabel Nilai Button Cetak Button Keluar
Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada
312
kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.60 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class
Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena hanya berupa tampilan saja Karena Button Laporan Kelulusan merupakan method dari Form
untuk Laporan
Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Karena Button cetak merupakan method dari Form Laporan
Form
Laporan
Kelulusan Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class.
Tabel 3.61 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD.
313
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.62 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class
Alasan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD.
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pencetakkan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru adalah: 1. DB PPDB Tabel Nilai : Class Nilai ini memuat data Nilai Calon Peserta Didik Baru 3.6.5.1.15 Identifikasi Class Ubah User Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Sistem Sub Menu Ubah User Form Login Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.63 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Ubah User Kandidat Class Menu Sistem Sub Menu Ubah User Form Login Kategori Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user Karena hanya berupa tampilan saja
Pada Use Case diagram Ubah User ini tidak terdapat class. 3.6.5.1.16 Identifikasi Class Ubah Password Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah:
314
Menu Sistem Sub Menu Ubah Password Form Ubah Password Password Lama Password Baru Button Simpan Button Batal Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.64 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Ubah Password Kandidat Class Menu Sistem Sub Menu Ubah Password Form Ubah Password Kategori Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Relevant Class Fuzzy Class Fuzzy Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena merupakan tampilan awal saja Karena mempunyai atribut serta method Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Karena Button Simpan merupakan method dari Form Ubah Password Karena Button Batal merupakan method dari Form Ubah Password Karena Button Keluar merupakan method dari Form Ubah Password
Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class.
315
Tabel 3.65 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Ubah Password Kandidat Class
Karena serta method Karena merupakan Attribute Class dari Form Ubah Password Karena merupakan Attribute Class dari Form Ubah Password
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.66 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Ubah Password Kandidat Class
Karena serta method Karena merupakan Attribute Class dari Form Ubah Password Karena merupakan Attribute Class dari Form Ubah Password
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengaturan User adalah: 1. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk dapat melakukan validasi Login
3.6.5.1.17 Identifikasi Class Pengaturan User Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Sistem Sub Menu Pengaturan User Form Pengaturan User DB PPDB Tabel User User
316
Password Button Ubah Button Simpan Button Hapus Button Batal Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.67 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengaturan User Kandidat Class Menu Sistem Sub Menu Pengaturan User Form Pengaturan User Kategori Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Relevant Class Fuzzy Class Fuzzy Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Karena merupakan tampilan awal saja Karena mempunyai atribut serta method Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Karena Button Ubah merupakan method dari Form Pengaturan User Karena Button Simpan merupakan method dari Form Pengaturan User Karena Button Hapus merupakan method dari Form Pengaturan User Karena Button Batal merupakan method dari Form Pengaturan User Karena Button Keluar merupakan method dari Form Pengaturan User
317
Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada class redundant
Tabel 3.68 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengaturan User Kandidat Class
Karena serta method Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User
Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.
Tabel 3.69 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengaturan User Kandidat Class
Karena serta method Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengaturan User adalah: 1. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk
3.6.5.1.18 Identifikasi Class Keluar Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Sistem Sub Menu Keluar Aplikasi
318
Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
Tabel 3.70 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Keluar Kandidat Class Menu Sistem Sub Menu Keluar Aplikasi Kategori Class Irrelevant Class Irrelevant Class Alasan Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user
Dari hasil identifikasi diatas maka didapatkan class sebagai berikut: 1. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk
dapat melakukan validasi Login 2. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru 3. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru 4. DB PPDB Tabel Panitia: Class Panitia ini memuat data Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru 5. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru 6. DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru 7. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru 8. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan PDB
319
9. DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru 10. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru 11. DB PPDB Tabel Syarat : Class Syarat ini memuat data Kelengkapan Persyaratan Peserta Didik Baru 12. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru 13. DB PPDB Tabel Nilai Peserta Didik Baru 14. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran PPDB 15. DB PPDB Tabel Nilai : Class Nilai ini memuat data Nilai CPD : Class Nilai ini memuat data Nilai Calon
16. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Sekolah Calon Peserta Didik Baru 17. DB PPDB Tabel Syarat : Class Syarat ini memuat data Kelengkapan Persyaratan Calon Peserta Didik Baru 18. DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru 19. DB PPDB Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini
memuat data Calon Peserta Didik Baru 20. DB PPDB Tabel Nilai Peserta Didik Baru 21. DB PPDB Tabel Nilai Peserta Didik Baru 22. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk dapat melakukan validasi Login 23. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk dapat melakukan validasi Login : Class Nilai ini memuat data Nilai Calon : Class Nilai ini memuat data Nilai Calon
320
Class yang telah diidentifikasi tersebut masih ada yang bersifat redundant, maka class yang terdapat pada SI PPDB adalah sebagai berikut. 1. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk
dapat melakukan validasi Login 2. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru 3. DB PPDB Tabel Panitia: Class Panitia ini memuat data Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru 4. DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru 5. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru 6. DB PPDB Tabel Syarat : Class Syarat ini memuat data Kelengkapan Persyaratan Peserta Didik Baru 7. DB PPDB Tabel Nilai Peserta Didik Baru : Class Nilai ini memuat data Nilai Calon
321
Gambar 3. 80 Class yang Terdapat Pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru
3.6.5.2 Identifikasi Relationship Setelah semua kelas telah teridentifikasi, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan relationships antar kelas. 3.6.5.2.1 Identifikasi Association Relationship Adapun relationships dari tiap kelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.71 Relationship Class Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Hubungan Kelas Seorang Keterangan pengguna (user) dapat
322
Satu Susunan Kepanitiaan mengisi satu Tahun Ajaran Satu atau banyak Calon Peserta Didik mendaftar pada satu Tahun Ajaran Satu atau banyak Calon Peserta Didik berasal dari satu Sekolah Asal Satu Calon Peserta Didik memenuhi satu Persyaratan Satu Calon Peserta Didik memiliki satu Nilai
3.6.5.2.2 Identifikasi Super-Sub Class Relationship Tahap selanjutnya setelah mengidentifikasi association relationship adalah mengidentifikasi super-sub class relationship.
323
Gambar 3. 81 Super-Sub Class Relationship Pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru
324
Tahap selanjutnya setelah mengidentifikasi super-sub relationship adalah mengidentifikasi aggregation / a-part-of relationship.
Gambar 3.82 A-Part-Of Relationship Pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru
3.6.5.3 Identifikasi Attributes dan Methods Adapun attributes dan methods yang dapat diidentifikasi dari message antar objek yang tergambar pada Use Case diagram sebagai berikut. Tabel 3.72 Identifikasi Attributes dan Methods Class User Attributes User Password Nama Hak_Akses_User Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar Tambah Simpan Ubah Hapus Keluar Tambah Simpan Methods
Tahun Ajaran
Panitia
325
Telp Ubah Tahun_Ajaran Hapus Nama_Kepala_Sekolah Keluar NIP_Kepala_Sekolah Tabel 3.72 Identifikasi Attributes dan Methods (Lanjutan) Class Attributes Nama_Ketua_Panitia NIP_Ketua_Panitia Nama_Sekretaris NIP_ Sekretaris Nama_Bendahara NIP_ Bendahara Nama_Bag_Pendaftaran NIP_ Bag_Pendaftaran Nama_ Bag_Persyaratan NIP_ Bag_Persyaratan Nama_ Bag_Penilaian NIP_ Bag_Penilaian Logo_Sekolah Logo_Kabupaten Nomor_Peserta Nama_Peserta Tanggal_Daftar Tahun_Ajaran Nomor_STTB Tanggal_STTB Sekolah_Asal Tempat_Lahir Tanggal_Lahir Jenis_Kelamin Alamat Nama_Ayah Nama_Ibu Pekerjaan_Ayah Pekerjaan_Ibu Nama_Wali Pekerjaan_Wali Alamat OT/Wali Foto Kode_Sekolah Nama_Sekolah Tipe_Sekolah Kota Methods
Sekolah Asal
326
Alamat
Hapus Keluar
Tabel 3.72 Identifikasi Attributes dan Methods (Lanjutan) Syarat Nomor_Peserta Nama_Peserta Formulir_Pendaftaran Fotocopy_STTB Fotocopy_SKHU SKKB Raport Foto Fotocopy_AK Nomor_Peserta Nama_Peserta Nilai_UN Nilai_US Nilai_Tes_Agama Nilai_Tes_Umum Nilai_Total_Keseluruhan Hasil_Akhir Keterangan Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar
Nilai
3.6.5.4 Encapsulation Konsep ini diterapkan pada suatu objek, atribut dan behavior/method dipaketkan bersama dan dipertimbangkan sebagai bagian dari objek itu. Satusatunya cara untuk mengakses atau merubah atribut objek adalah melalui behaviour objek spesifik tersebut.
327
Tahun Ajaran
Attributes
Tahun_Ajaran Tanggal_Mulai Tanggal_Akhir Status Kuota Passing Grade : 2010/2011 : 6/30/2010 : 7/10/2011 : Aktif : 400 : 68,17
Methods
Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar
Tahun Ajaran
Tahun_Ajaran Tanggal_Mulai Tanggal_Akhir Status Kuota Passing Grade : 2010/2011 : 6/30/2010 : 7/10/2011 : Aktif : 400 : 68,17
328
Panitia
Nama_Sekolah Alamat Telp Tahun_Ajaran Nama_Kepala_Sekolah NIP_Kepala_Sekolah Nama_Ketua_Panitia NIP_Ketua_Panitia Nama_Sekretaris NIP_ Sekretaris Nama_Bendahara NIP_ Bendahara Nama_Bag_Pendaftaran NIP_ Bag_Pendaftaran Nama_ Bag_Persyaratan NIP_ Bag_Persyaratan Nama_ Bag_Penilaian NIP_ Bag_Penilaian
Attributes
: MAN 1 GARUT : Jln. Jendral Ahmad Yani Koropeak : (0262) 233550 : 2010/2011 : Drs. H. Hawasi, M.Pd.I : 19590312.198903.1.001 : Dra. Hera Sri Mudzakkir, M.Pd. : 19651015.199303.2.004 : Drs. Tanto Jauhari : 19610805.198512.1.001 : Ruti Rina Kanti :: Ari Winarti, S.Pd. :: Hajar Martini :: Dais Hamidah, S.Pd. :-
Methods
Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar
Panitia
Nama_Sekolah Alamat Telp Tahun_Ajaran Nama_Kepala_Sekolah NIP_Kepala_Sekolah Nama_Ketua_Panitia NIP_Ketua_Panitia Nama_Sekretaris NIP_ Sekretaris Nama_Bendahara NIP_ Bendahara Nama_Bag_Pendaftaran NIP_ Bag_Pendaftaran Nama_ Bag_Persyaratan NIP_ Bag_Persyaratan Nama_ Bag_Penilaian NIP_ Bag_Penilaian : MAN 1 GARUT : Jln. Jendral Ahmad Yani Koropeak : (0262) 233550 : 2010/2011 : Drs. H. Hawasi, M.Pd.I : 19590312.198903.1.001 : Dra. Hera Sri Mudzakkir, M.Pd. : 19651015.199303.2.004 : Drs. Tanto Jauhari : 19610805.198512.1.001 : Ruti Rina Kanti :: Ari Winarti, S.Pd. :: Hajar Martini :: Dais Hamidah, S.Pd. :-
329
Sekolah Asal
Kode_Sekolah Nama_Sekolah Tipe_Sekolah Kota Alamat
Attributes
: 0001 : MTs Negeri Tarogong Kidul : MTS : Garut :Jl. Merdeka, Ds. Haurpanggung, Tarogong Kidul
Methods
Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar
Sekolah_Asal
Kode_Sekolah Nama_Sekolah Tipe_Sekolah Kota Alamat : 0001 : MTs Negeri Tarogong Kidul : MTS : Garut :Jl. Merdeka, Ds. Haurpanggung, Tarogong Kidul Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar
330
Attributes Nomor_Peserta : 0001 Nama_Peserta : Anwar Nugraha Tanggal_Daftar : 4/25/2011 Tahun_Ajaran : 2010/2011 Nomor_STTB : DN-02 DI0386846 Tanggal_STTB : 6/21/2010 Sekolah_Asal : SMP Negeri 2 Garut Tempat_Lahir : Garut Tanggal_Lahir : 5/29/2003 Jenis_Kelamin : Laki-laki Alamat : K.H. Hasbullah No.16 Nama OT : Ajid Abdul Majid Pekerjaan OT : Pegawai Negeri Sipil
Methods
Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar
Calon Peserta Didik Nomor_Peserta : 0001 Nama_Peserta : Anwar Nugraha Tanggal_Daftar : 4/25/2011 Tahun_Ajaran : 2010/2011 Nomor_STTB : DN-02 DI0386846 Tanggal_STTB : 6/21/2010 Sekolah_Asal : SMP Negeri 2 Garut Tempat_Lahir : Garut Tanggal_Lahir : 5/29/2003 Jenis_Kelamin : Laki-laki Alamat : K.H. Hasbullah No.16
331
Attributes Nomor_Peserta : 0001 Nama_Peserta : Anwar Nugraha Formulir_Pendaftaran : Sudah Fotocopy_STTB : Sudah Fotocopy_SKHU : Sudah SKKB : Sudah Raport : Sudah Foto : Sudah Fotocopy_AK : Sudah
Pengemasan dalam satu objek Persyaratan
Methods
Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar
Persyaratan Nomor_Peserta : 0001 Nama_Peserta : Anwar Nugraha Formulir_Pendaftaran : Sudah Fotocopy_STTB : Sudah Fotocopy_SKHU : Sudah SKKB : Sudah Raport : Sudah Foto : Sudah Fotocopy_AK : Sudah Tambah Simpan
332
Attributes Nomor_Peserta : 0001 Nama_Peserta : Anwar Nugraha Nilai_UN : 33 Nilai_US : 80 Nilai_Tes_Agama : 85 Nilai_Tes_Umum : 90 Nilai_Total_Keseluruhan : 288 Hasil_Akhir : 48 Keterangan : Lulus
Methods
Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar
Penilaian Nomor_Peserta : 0001 Nama_Peserta : Anwar Nugraha Nilai_UN : 33 Nilai_US : 80 Nilai_Tes_Agama : 85 Nilai_Tes_Umum : 90 Nilai_Total_Keseluruhan : 288
333
Gambar 3.84. Encapsulation Objek Persyaratan Gambar 3.88. Encapsulation Objek Penilaian
334
Perancangan sistem dirancang berdasarkan hasil dari tahap analisis sebelumnya. Tujuannya untuk memberikan gambaran yang jelas guna mempermudah proses pembuatan perangkat lunak atau sistem informasi. Pada tahap perancangan lebih terfokus pada bagaimana cara untuk menyajikan informasi kepada aktor serta merancang interface sehingga aktor dapat berinteraksi dengan sistem. Perancangan sistem dalam UA lebih menekankan pada perancangan user interface yang didalam tahapannya akan dijelaskan bagaimana user berinteraksi dengan sistem. Tahapan yang harus dilakukan dalam perancangan digambarkan dalam gambar berikut :
Perancangan Kelas, metode,atribut dan asosiasi Menyaring UML Class Diagram Perancangan layer akses dan layer Antarmuka
Pengujian
Keterangan : Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pemeriksaan atribut, method dan visibilitasnya terhadap kelas-kelas yang telah teridentifikasi. Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram Proses menyaring diagram kelas\ mulai dari nama kelas, asosiasi, atribut serta method-nya. Tahap ini difokuskan pada penggambaran method yang ada dengan activity diagram. Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka
335
Proses merancang Layer akses dan Graphic User Interface (GUI) berdasarkan pada class diagram yang telah dirancang sebelumnya.
Pengujian Proses terakhir dari perancangan sistem dalam UA dengan melakukan pengujian terhadap sistem. Apakah telah memenuhi kebutuhan atau masih terdapat kekurangan. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan.
4.1 Perancangan Kelas, Asosiasi, Metode dan Atribut Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kembali terhadap kelas-kelas yang diperoleh dari tahap analisis. Dalam perancangan tahap ini, penambahan atribut serta visibilitas pada setiap atribut dan operasi dilakukan untuk melengkapi class diagram. Berikut merupakan gambar class diagram pada tahap pertama dalam perancangan UA.
336
CALON PESERTA DIDIK # + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + NP: Integer tahunAjaran: Integer tanggalDaftar: Date nomorSTTB: Integer tanggalSTTB: Date nama: String tipeSekolah: Boolean sekolahAsal: String kodeSekolah: Integer alamatSekolah: LongWord tempatLahir: String 1..* tanggalLahir: Date jenisKelamin: Boolean saudaraLaki: Integer saudaraPrempuan: Integer anakKe: Integer statusDalamKeluarga: Boolean jalan: String rt: Integer rw: Integer desa: String kecamatan: String kabupaten: String propinsi: String kodePos: Integer 1..* noTelp: Integer namaAyah: LongWord namaIbu: LongWord pekerjaanAyah: String pekerjaanIbu: String namaWali: LongWord alamatWali: LongWord pekerjaanWali: String pasPhoto: Image tambah() : void simpan() : void cetak() : void cari() : void {query} hapus() : void ubah() : void batal() : void keluar() : void
SEKOLAH ASAL # + + + + 1 + + + + kode: Integer namaSekolah: LongWord tipeSekolah: Boolean kota: LongWord alamat: LongWord
INFO PANITIA tahunAjaran: Integer sekolah: LongWord alamat: LongWord telp: Integer kepsek: LongWord nipKepsek: LongInt ketuaPanitia: LongWord nipKetuaPanita: Integer sekretaris: LongWord nipSekretaris: Integer bendahara: LongWord nipBendahara: Integer pendaftaranSMP: LongWord nipPendaftaranSMP: Integer pendaftaranMTS: LongWord nipPendaftaranMTS: Integer penilaianTpuSMP: LongWord nipPenilaianTpuSMP: Integer penilaianTpuMTS: LongWord nipPenilaianTpuMTS: Integer penilaianBtqSMP: LongWord nipPenilaianBtqSMP: Integer penilaianBtqMTS: LongWord nipPenilaianBtqMTS: Integer persyaratan: LongWord nipPersyaratan: Integer logoSekolah: Image logoKabupaten: Image tambah() : void simpan() : void batal() : void keluar() : void
NILAI # + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + NP: Integer nama: LongWord nilaiUN: Integer nilaiUS: Integer nilaiAgama: Integer nilaiTesIndo: Integer nilaiTesting: Integer nilaiTesMTK: Integer nilaiTesMIPA: Integer nilaiTes: Integer totalNilai: Integer hasil: Integer Keterangan: Boolean tambah() : void simpan() : void batal() : void cetak() : void cari() : void ubah() : void hapus() : void keluar() : void
berasal dari
terdaftar pada
# + + + + 1 + + + + +
melengkapi 1
# + + + 1 + + + + + + + + + + + + + +
+ + tambah() : void + ubah() : void + hapus() : void + keluar() : void + + + + TAHUN AJARAN + tahunAjaran: Integer + kapasitas: Integer + passingGrade: Integer + mulai: Date + terdaftar pada akhir: Date + 1 1 + status: Boolean + tambah() : void + ubah() : void + hapus() : void + keluar() : void + + + + + SYARAT + + NP: Integer nama: LongWord + formulirPendaftaran: Boolean + STTB: Boolean + SKHU: Boolean + raport: Boolean SKKB: Boolean photo: Boolean aktaKelahiran: Boolean keterangan: Boolean tambah() : void simpan() : void cetak() : void batal() : void cari() : void hapus() : void ubah() : void keluar() : void
4.2 Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka 4.2.1 Perancangan Layer Akses Tujuan utama dari perancangan layer akses adalah menyediakan layer yang dapat mengkomunikasikan sebuah kelas dengan data source. Layer akses harus dapat menterjemahkan permintaan yang ada pada kelas bisnis yang di inputkan melalui kelas interface. 1. Menterjemahkan permintaan Layer akses harus dapat menterjemahkan permintaan data dari layer bisnis melalui interface terhadap tempat penyimpanan data (database).
337
Contoh : Admin memasukan username dan Password untuk melakukan login, maka layer akses harus membuat pernyataan SQL yang benar untuk mengekseskusinya. 2. Menterjemahkan hasil Layer akses harus dapat menampilkan data yang diminta ke dalam bisnis layer melalui view layer. Contoh : User melakukan pencarian informasi tertentu, dalam hal ini sistem harus dapat menampilkan informasi yang diinginkan oleh User sesuai dengan keinginan user.
Pada tahap ini akan diidentifikasi kelas yang akan dijadikan kelas penyimpanan (database). Kelas tersebut akan digabungkan ke dalam class diagram yang telah ada. Dalam perancangan sistem informasi penerimaan peserta didik baru ini dapat teridentifikasi 1 kelas penyimpanan dengan nama database PPDB (PPDB_DB) yang menyimpan semua data pendaftaran Calon Peserta Didik serta yang menentukan penilaian. Berikut merupakan class diagram untuk kelas bisnis yang telah digabungkan dengan kelas akses yang telah teridentifikasi :
338
CALON PESERTA DIDIK # + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + NP: Integer tahunAjaran: Integer tanggalDaftar: Date nomorSTTB: Integer tanggalSTTB: Date nama: String tipeSekolah: Boolean sekolahAsal: String kodeSekolah: Integer alamatSekolah: LongWord tempatLahir: String 1..* tanggalLahir: Date jenisKelamin: Boolean saudaraLaki: Integer saudaraPrempuan: Integer anakKe: Integer statusDalamKeluarga: Boolean jalan: String rt: Integer rw: Integer desa: String kecamatan: String kabupaten: String propinsi: String kodePos: Integer 1..* noTelp: Integer namaAyah: LongWord namaIbu: LongWord pekerjaanAyah: String pekerjaanIbu: String namaWali: LongWord alamatWali: LongWord pekerjaanWali: String pasPhoto: Image tambah() : void simpan() : void cetak() : void cari() : void {query} hapus() : void ubah() : void batal() : void keluar() : void
USER # + + + + kodeID: Integer userID: Integer password: Integer nama: LongWord foto: Image menuHakAkses: Boolean menuGantiPassword: Boolean menuIdentitasSekolah: Boolean menuTahunAjaran: Boolean menuAsalSekolah: Boolean menuPendaftaranSiswa: Boolean menuKelengkapanPersyaratan: Boolean menuNilaiTes: Boolean menuNilaiKelulusan: Boolean menuLaporanPenilaian: Boolean menuLaporanPendaftaranCPD: Boolean tambah() : void ubah() : void hapus() : void keluar() : void
SEKOLAH ASAL # + + + + 1 + + + + kode: Integer namaSekolah: LongWord tipeSekolah: Boolean kota: LongWord alamat: LongWord
INFO PANITIA tahunAjaran: Integer sekolah: LongWord alamat: LongWord telp: Integer kepsek: LongWord nipKepsek: LongInt ketuaPanitia: LongWord nipKetuaPanita: Integer sekretaris: LongWord nipSekretaris: Integer bendahara: LongWord nipBendahara: Integer pendaftaranSMP: LongWord nipPendaftaranSMP: Integer pendaftaranMTS: LongWord nipPendaftaranMTS: Integer penilaianTpuSMP: LongWord nipPenilaianTpuSMP: Integer penilaianTpuMTS: LongWord nipPenilaianTpuMTS: Integer penilaianBtqSMP: LongWord nipPenilaianBtqSMP: Integer penilaianBtqMTS: LongWord nipPenilaianBtqMTS: Integer persyaratan: LongWord nipPersyaratan: Integer logoSekolah: Image logoKabupaten: Image tambah() : void simpan() : void batal() : void keluar() : void
NILAI # + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + NP: Integer nama: LongWord nilaiUN: Integer nilaiUS: Integer nilaiAgama: Integer nilaiTesIndo: Integer nilaiTesting: Integer nilaiTesMTK: Integer nilaiTesMIPA: Integer nilaiTes: Integer totalNilai: Integer hasil: Integer Keterangan: Boolean tambah() : void simpan() : void batal() : void cetak() : void cari() : void ubah() : void hapus() : void keluar() : void
berasal dari
terdaftar pada
# + + + + 1 + + + + +
PPDB DB
melengkapi 1
+ + tambah() : void + ubah() : void + hapus() : void + keluar() : void + + + + TAHUN AJARAN + tahunAjaran: Integer + kapasitas: Integer + passingGrade: Integer + mulai: Date + terdaftar pada akhir: Date + 1 1 + status: Boolean + tambah() : void + ubah() : void + hapus() : void + keluar() : void + + + + + SYARAT + + NP: Integer nama: LongWord + formulirPendaftaran: Boolean + STTB: Boolean + SKHU: Boolean + raport: Boolean SKKB: Boolean photo: Boolean aktaKelahiran: Boolean keterangan: Boolean tambah() : void simpan() : void cetak() : void batal() : void cari() : void hapus() : void ubah() : void keluar() : void
Gambar 4.3 Class Diagram Tahap Perancangan (Kelas Bisnis dan Kelas Akses)
4.2.2 Perancangan Layer Antarmuka Pada tahap ini akan diidentifikasi kelas-kelas yang akan dijadikan media komunikasi antara user dengan sistem. Kelas interface yang diidentifikasi disesuaikan dengan kebutuhan user terhadap sistem. Berikut adalah kelas-kelas interface yang teridentifikasi pada tahap analisis: 1. 2. Login UI Menu Utama UI
339
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Tahun Ajaran UI Info Panitia UI Sekolah Asal UI Pendaftaran Calon PDB UI Kelengkapan Persyaratan UI Perolehan Nilai Calon PDB UI Kelulusan UI
10. Laporan Pendaftaran UI 11. Laporan Persyaratan UI 12. Laporan Asal Sekolah UI 13. Laporan Rincian Jumlah Daftar UI 14. Laporan Kelulusan UI 15. Ubah Password UI 16. Pengaturan User UI
340
class Class PPDB
Bussiness Class View Class USER # + + + + foto: Image kodeID: Integer menuAsalSekolah: Boolean menuGantiPassword: Boolean menuHakAkses: Boolean menuIdentitasSekolah: Boolean menuKelengkapanPersyaratan: Boolean menuLaporanPendaftaranCPD: Boolean menuLaporanPenilaian: Boolean menuNilaiKelulusan: Boolean menuNilaiTes: Boolean menuPendaftaranSiswa: Boolean menuTahunAjaran: Boolean nama: LongWord password: Integer userID: Integer hapus() : void keluar() : void tambah() : void ubah() : void + + + + + + + + + + + + + + + # + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + CALON PESERTA DIDIK alamatSekolah: LongWord alamatWali: LongWord anakKe: Integer desa: String jalan: String jenisKelamin: Boolean kabupaten: String kecamatan: String kodePos: Integer kodeSekolah: Integer berasal dari nama: String 1..* 1 namaAyah: LongWord namaIbu: LongWord namaWali: LongWord nomorSTTB: Integer noTelp: Integer NP: Integer pasPhoto: Image pekerjaanAyah: String pekerjaanIbu: String pekerjaanWali: String + propinsi: String + rt: Integer + rw: Integer + terdaftar pada saudaraLaki: Integer + 1..* 1 # saudaraPrempuan: Integer sekolahAsal: String statusDalamKeluarga: Boolean + tahunAjaran: Integer + tanggalDaftar: Date + tanggalLahir: Date + tanggalSTTB: Date tempatLahir: String tipeSekolah: Boolean batal() : void cari() : void {query} cetak() : void hapus() : void keluar() : void simpan() : void tambah() : void ubah() : void interface LOGIN UI SEKOLAH ASAL + # + + + + + + + alamat: LongWord kode: Integer kota: LongWord namaSekolah: LongWord tipeSekolah: Boolean hapus() : void keluar() : void tambah() : void ubah() : void + showFormLogin() : void + interface KELULUSAN UI showFormKelulusan() : void
INFO PANITIA + + + + + + + + + + + + + + + + 1 + + + + + + + + + + + + + + + alamat: LongWord bendahara: LongWord kepsek: LongWord ketuaPanitia: LongWord logoKabupaten: Image logoSekolah: Image nipBendahara: Integer nipKepsek: LongInt nipKetuaPanita: Integer nipPendaftaranMTS: Integer nipPendaftaranSMP: Integer nipPenilaianBtqMTS: Integer nipPenilaianBtqSMP: Integer nipPenilaianTpuMTS: Integer nipPenilaianTpuSMP: Integer nipPersyaratan: Integer nipSekretaris: Integer pendaftaranMTS: LongWord pendaftaranSMP: LongWord penilaianBtqMTS: LongWord penilaianBtqSMP: LongWord penilaianTpuMTS: LongWord penilaianTpuSMP: LongWord persyaratan: LongWord sekolah: LongWord sekretaris: LongWord tahunAjaran: Integer telp: Integer batal() : void keluar() : void simpan() : void tambah() : void +
NILAI + + + + + + + + + + + # + + + + + + + + + hasil: Integer Keterangan: Boolean nama: LongWord nilaiAgama: Integer nilaiTes: Integer nilaiTesIndo: Integer nilaiTesMIPA: Integer nilaiTesMTK: Integer nilaiTesting: Integer nilaiUN: Integer nilaiUS: Integer NP: Integer totalNilai: Integer batal() : void cari() : void cetak() : void hapus() : void keluar() : void simpan() : void tambah() : void ubah() : void
TAHUN AJARAN akhir: Date kapasitas: Integer mulai: Date passingGrade: Integer status: Boolean tahunAjaran: Integer 1 hapus() : void keluar() : void tambah() : void ubah() : void
terdaftar pada
PPDB DB
SYARAT SKHU: Boolean aktaKelahiran: Boolean formulirPendaftaran: Boolean keterangan: Boolean nama: LongWord NP: Integer photo: Boolean raport: Boolean SKKB: Boolean STTB: Boolean batal() : void cari() : void cetak() : void hapus() : void keluar() : void simpan() : void tambah() : void ubah() : void
melengkapi 1
341
Gambar 4.3 Class Diagram Tahap Perancangan (Business Class, Access Class dan View Class)
4.2.2.1 Penciptaan Tabel dengan SQL SQL memiliki perintah-perintah yang mencakup perintah untuk
menciptakan tabel dalam konteks basis data relasional, yaitu perintah-perintah yang bertipe DDL (Data Definition Language). Sintak utama SQL untuk menciptakan tabel adalah CREATE TABLE ditambah definisi-definisi atribut-atribut serta batasan-batasan (constrains). Atribut didefinisikan menurut namanya, tipe-tipe data, ranah nilai yang mungkin (domain), serta batasan-batasannya (misalnya NOT NULL). Kunci-kunci serta integritas referensial juga dapat didefinisikan secara serentak. Berikut SQL untuk membuat beberapa table dalam Basis Data PPDB.
CREATE TABLE TbUser ( [Kode_ID] [int] NOT NULL , [User_ID] [varchar] (50) NOT NULL , [Password] [varchar] (32) NOT NULL , [Nama] [varchar] (60) NOT NULL , [Foto] [image] NULL , [DataUser] [bit] NOT NULL , [Menu1] [bit] NOT NULL , [Menu2] [bit] NOT NULL , [Menu3] [bit] NOT NULL , [Menu4] [bit] NOT NULL , [Menu5] [bit] NOT NULL , [Menu6] [bit] NOT NULL , [Menu7] [bit] NOT NULL , [Menu8] [bit] NOT NULL , [Menu9] [bit] NOT NULL , [Menu10] [bit] NOT NULL Primary key (kode_id)
CREATE TABLE [dbo].[Tbtahun] ( [Tahun_ajaran] [char] (9) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Kapasitas] [int] NOT NULL , [PassingGrade] [real] NULL , [Mulai] [datetime] NOT NULL , [Akhir] [datetime] NOT NULL , [Status] [char] (11) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [JumlahDaftar] [int] NULL , Primary key (Tahun_ajaran) )
CREATE TABLE [dbo].[TbInfo] ( [Sekolah] [varchar] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Alamat] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Telp] [varchar] (15) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [TahunAjaran] [char] (9) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Kepsek] [varchar] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [NIP_Kepsek] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [KetuaPanitia] [varchar] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,
[NIP_Ketua] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Sekretaris] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [NIP_Sekretaris] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Bendahara] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [NIP_Bendahara] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [PendaftaranSMP] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [NIP_PendaftaranSMP] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [PendaftaranMTS] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [NIP_PendaftaranMTS] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [PenilaianTPUSMP] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [NIP_PenilaianTPUSMP] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [PenilaianTPUMTS] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [NIP_PenilaianTPUMTS] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [PenilaianTBTQSMP] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[NIP_PenilaianTBTQSMP] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [PenilaianTBTQMTS] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [NIP_PenilaianTBTQMTS] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Persyaratan] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [NIP_Persyaratan] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [LogoSekolah] [image] NULL , [LogoKabupaten] [image] NULL Primary key (Tahun_ajaran) )
CREATE TABLE [dbo].[TbSekolahAsal] ( [Kode] [char] (4) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [NamaSekolah] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [TipeSekolah] [char] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Kota] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Alamat] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL Primary key (Kode) )
CREATE TABLE [dbo].[TbSiswa] ( [NP] [char] (4) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Tanggal_Daftar] [datetime] NOT NULL ,
[TahunAjaran] [char] (9) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Nama] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Nomor_STTB] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Tanggal_STTB] [datetime] NOT NULL , [Tipe_sekolah] [char] (4) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Sekolah_asal] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [kode_sekolah] [char] (4) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Alamat_sekolah] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Tempat_lahir] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Tanggal_lahir] [datetime] NOT NULL , [Jenis_kelamin] [char] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Saudara_laki] [char] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Saudara_perempuan] [char] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Anak_ke] [int] NULL , [Status_dalam_keluarga] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Jalan] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Rt] [char] (3) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Rw] [char] (3) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Desa] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Kecamatan] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Kabupaten] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Propinsi] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Kode_Pos] [char] (5) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [No_Telp] [char] (15) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Nama_Ayah] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Nama_Ibu] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Pekerjaan_Ayah] [char] (20) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Pekerjaan_Ibu] [char] (20) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Nama_wali] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Alamat_wali] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Pekerjaan_wali] [char] (20) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Pas_Photo] [image] NULL Primary key (NP) )
CREATE TABLE [dbo].[TbSyarat] ( [NP] [char] (4) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Nama] [char] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Formulir_Pendaftaran] [bit] NULL , [STTB] [bit] NULL , [SKHU] [bit] NULL , [Raport] [bit] NULL , [Kelakuan_Baik] [bit] NULL ,
CREATE TABLE [dbo].[TbNilai] ( [NP] [char] (4) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [Nama] [char] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [NilaiUN] [int] NULL , [NilaiUS] [int] NULL , [NilaiAgama] [int] NULL , [NilaiTesIndo] [int] NULL , [NilaiTesIng] [int] NULL , [NilaiTesMTK] [int] NULL , [NilaiTesMIPA] [int] NULL , [NilaiTes] [float] NULL , [Total_Nilai] [float] NULL , [Hasil] [float] NULL , [Keterangan] [char] (11) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL Primary key (NP) )
4.2.2.2 Perancangan Layer Akses untuk Operasi Dalam Sistem Perancangan Layer Akses untuk Operasi Login Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk login. 'select * from tbuser where user_id=:User and Password=:pass'
Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data Tahun Ajaran Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data Tahun Ajaran. "insert into Tbtahun (Tahun_ajaran,Kapasitas,Mulai,Akhir,Status,Passin gGrade,JumlahDaftar) values($Tahun_ajaran,$Kapasitas,$Mulai,$Ak hir,$Status,$PassingGrade,$JumlahDaftar) Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data Tahun Ajaran Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data Tahun Ajaran. "update Tbtahun set Tahun_ajaran=$Tahun_ajaran,Kapasitas=$Kapasitas ,Mulai=$Mulai,Akhir=$Akhir,Status=$Status,P assingGrade=$PassingGrade,JumlahDaftar=$JumlahD aftar" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Hapus Data Tahun Ajaran "delete from Tbtahun where Tahun_ajaran=$Tahun_ajaran"
Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data Tahun Ajaran Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data Tahun Ajaran "select * from Tbtahun order by Tahun_ajaran" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data Info Panitia
Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data Tahun Ajaran. "insert into TbInfo (Sekolah,Alamat,Telp,TahunAjaran,Kepsek,NIP_Kepsek ,KetuaPanitia,NIP_Ketua,Sekretaris,NIP_Sekretaris, Bendahara,NIP_Bendahara,PendaftaranSMP,NIP_Pendaft aranSMP,PendaftaranMTS,NIP_PendaftaranMTS,Penilaia nTPUSMP,NIP_PenilaianTPUSMP,PenilaianTPUMTS,NIP_Pe nilaianTPUMTS,PenilaianTBTQSMP,NIP_PenilaianTBTQSM P,PenilaianTBTQMTS,NIP_PenilaianTBTQMTS,Persyarata n,NIP_Persyaratan,LogoSekolah,LogoKabupaten) values($Sekolah,$Alamat,$Telp,$TahunAjaran ,$Kepsek,$NIP_Kepsek,$KetuaPanitia,$NIP_Ket ua,$Sekretaris,$NIP_Sekretaris,$Bendahara, $NIP_Bendahara,$PendaftaranSMP,$NIP_Pendaftara nSMP,$PendaftaranMTS,$NIP_PendaftaranMTS,$Pe nilaianTPUSMP,$NIP_PenilaianTPUSMP,$PenilaianT PUMTS,$NIP_PenilaianTPUMTS,$PenilaianTBTQSMP, $NIP_PenilaianTBTQSMP,$PenilaianTBTQMTS,$NIP_ PenilaianTBTQMTS,$Persyaratan,$NIP_Persyaratan ,$LogoSekolah,$LogoKabupaten)
Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data Info Panitia Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data Info Panitia. "update TbInfo set Sekolah=$Sekolah,Alamat=$Alamat,Telp=$Telp,T ahunAjaran=$TahunAjaran,Kepsek=$Kepsek,NIP_Kep
10
sek=$NIP_Kepsek,KetuaPanitia=$KetuaPanitia,NIP _Ketua=$NIP_Ketua,Sekretaris=$Sekretaris,NIP_S ekretaris=$NIP_Sekretaris,Bendahara=$Bendahara ,NIP_Bendahara=$NIP_Bendahara,PendaftaranSMP=$P endaftaranSMP,NIP_PendaftaranSMP=$NIP_Pendaftara nSMP,PendaftaranMTS=$PendaftaranMTS,NIP_Pendaft aranMTS=$NIP_PendaftaranMTS,PenilaianTPUSMP=$Pe nilaianTPUSMP,NIP_PenilaianTPUSMP=$NIP_Penilaian TPUSMP,PenilaianTPUMTS=$PenilaianTPUMTS,NIP_Pen ilaianTPUMTS=$NIP_PenilaianTPUMTS,PenilaianTBTQS MP=$PenilaianTBTQSMP,NIP_PenilaianTBTQSMP=$NIP_ PenilaianTBTQSMP,PenilaianTBTQMTS=$PenilaianTBTQ MTS,NIP_PenilaianTBTQMTS=$NIP_PenilaianTBTQMTS, Persyaratan=$Persyaratan,NIP_Persyaratan=$NIP_P ersyaratan,LogoSekolah=$LogoSekolah,LogoKabupat en=$LogoKabupaten" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data Info Panitia Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data Info Panitia "select * from TbInfo order by Tahun_ajaran" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data Sekolah Asal Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data Sekolah Asal. "insert into TbSekolahAsal (Kode,NamaSekolah,TipeSekolah,Kota,Alamat) values($Kode,$NamaSekolah,$TipeSekolah,$Ko ta,$Alamat) Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data Sekolah Asal
11
Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data Sekolah Asal. "update TbSekolahAsal set Kode=$Kode,NamaSekolah=$NamaSekolah,TipeSekola h=$TipeSekolah,Kota=$Kota,Alamat=$Alamat" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Hapus Data Sekolah Asal "delete from TbSekolahAsal where Kode=$Kode" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data Sekolah Asal Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data Sekolah Asal "select * from TbSekolahAsal order by Kode" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data Calon Peserta Didik Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data Calon Peserta Didik. "insert into TbSiswa(NP,Tanggal_Daftar,TahunAjaran,Nama,Nomor_S TTB,Tanggal_STTB,Tipe_sekolah,Sekolah_asal,kode_se kolah,Alamat_sekolah,Tempat_lahir,Tanggal_lahir,Je nis_kelamin,Saudara_laki,Saudara_perempuan,Anak_ke ,Status_dalam_keluarga,Jalan,Rt,Rw,Desa,Kecamatan, Kabupaten,Propinsi,Kode_Pos,No_Telp,Nama_Ayah,Nama _Ibu,Pekerjaan_Ayah,Pekerjaan_Ibu,Nama_wali,Alamat _wali,Pekerjaan_wali,Pas_Photo) values($NP,$Tanggal_Daftar,$TahunAjaran,$Na ma,$Nomor_STTB,$Tanggal_STTB,$Tipe_sekolah,
12
$Sekolah_asal,$kode_sekolah,$Alamat_sekolah, $Tempat_lahir,$Tanggal_lahir,$Jenis_kelamin, $Saudara_laki,$Saudara_perempuan,$Anak_ke,$ Status_dalam_keluarga,$Jalan,$Rt,$Rw,$Desa ,$Kecamatan,$Kabupaten,$Propinsi,$Kode_Pos ,$No_Telp,$Nama_Ayah,$Nama_Ibu,$Pekerjaan_ Ayah,$Pekerjaan_Ibu,$Nama_wali,$Alamat_wali ,$Pekerjaan_wali,$Pas_Photo)" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data Calon Peserta Didik Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data Calon Peserta Didik. "update TbSiswa set NP=$NP,Tanggal_Daftar=$Tanggal_Daftar,TahunAja ran=$TahunAjaran,Nama=$Nama,Nomor_STTB=$Nomor _STTB,Tanggal_STTB=$Tanggal_STTB,Tipe_sekolah= $Tipe_sekolah,Sekolah_asal=$Sekolah_asal,kode_s ekolah=$kode_sekolah,Alamat_sekolah=$Alamat_sek olah,Tempat_lahir=$Tempat_lahir,Tanggal_lahir= $Tanggal_lahir,Jenis_kelamin=$Jenis_kelamin,Sau dara_laki=$Saudara_laki,Saudara_perempuan=$Saud ara_perempuan,Anak_ke=$Anak_ke,Status_dalam_kel uarga=$Status_dalam_keluarga,Jalan=$Jalan,Rt= $Rt,Rw=$Rw,Desa=$Desa,Kecamatan=$Kecamatan, Kabupaten=$Kabupaten,Propinsi=$Propinsi,Kode_P os=$Kode_Pos,No_Telp=$No_Telp,Nama_Ayah=$Nama _Ayah,Nama_Ibu=$Nama_Ibu,Pekerjaan_Ayah=$Peker jaan_Ayah,Pekerjaan_Ibu=$Pekerjaan_Ibu,Nama_wal i=$Nama_wali,Alamat_wali=$Alamat_wali,$Alamat
13
_wali,Pekerjaan_wali=$Pekerjaan_wali,Pas_Photo= $Pas_Photo)" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Hapus Data Calon Peserta Didik Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menghapus data buku. "delete from TbSiswa where NP='$NP" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data Calon Peserta Didik Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data Calon Peserta Didik "select * from TbSiswa order by NP" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Cari Data Calon Peserta Didik Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mencari data Calon Peserta Didik melalui Nomor Peserta(NP). "select * from TbSiswa where NP='$NP'" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data Kelengkapan Persyaratan Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data kelengkapan persyaratan. "insert into TbSyarat(NP,Nama,Formulir_Pendaftaran,STTB,SKHU,Ra port,Kelakuan_Baik,Photo,Akta_Kelahiran) values($NP,$Nama,$Formulir_Pendaftaran,$STT B,$SKHU,$Raport,$Kelakuan_Baik,$Photo,$A kta_Kelahiran)"
14
Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data Buku Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data user. "update TbSyarat set NP='$NP,Nama='$Nama,Formulir_Pendaftaran='$Formu lir_Pendaftaran='$STTB,SKHU='$SKHU,Raport='$Rapo rt,Kelakuan_Baik='$Kelakuan_Baik,Photo='$Photo, Akta_Kelahiran='$Akta_Kelahiran Perancangan Layer Akses untuk Operasi Hapus Data Kelengkapan Persyaratan Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menghapus data Kelengkapan Persyaratan. "delete from TbSyarat where NP='$NP" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data Kelengkapan Persyaratan Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data Kelengkapan Persyaratan "select * from TbSyarat order by NP" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Cari Data Kelengkapan Persyaratan Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mencari data Kelengkapan Persyaratan melalui Nomor Peserta(NP). "select * from TbSyarat where NP='$NP" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data Nilai Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data Penilaian. "insert into
15
TbNilai(NP,Nama,NilaiUN,NilaiUS,NilaiAgama,NilaiTe sIndo,NilaiTesIng,NilaiTesMTK,NilaiTesMIPA,NilaiTe s,Total_Nilai,Hasil,Keterangan) values($NP,$Nama,$NilaiUN,$NilaiUS,$Nilai Agama,$NilaiTesIndo,$NilaiTesIng,$NilaiTesMT K,$NilaiTesMIPA,$NilaiTes,$Total_Nilai,$Ha sil,$Keterangan) Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data Nilai Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data Penilaian. "update TbNilai set NP=$NP,Nama=$Nama,NilaiUN=$NilaiUN,NilaiUS= $NilaiUS,NilaiAgama=$NilaiAgama,NilaiTesIndo=$ NilaiTesIndo,NilaiTesIng=$NilaiTesIng,NilaiTesM TK=$NilaiTesMTK,NilaiTesMIPA=$NilaiTesMIPA,Nil aiTes=$NilaiTes,Total_Nilai=$Total_Nilai,Hasil =$Hasil,Keterangan=$Keterangan Perancangan Layer Akses untuk Operasi Hapus Data Nilai Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menghapus data Penilaian. "delete from TbNilai where NP='$NP"
Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data Nilai Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data Penilaian. "select * from TbNilai order by NP"
16
Perancangan Layer Akses untuk Operasi Cari Data Nilai Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mencari data Penilaian melalui Nomor Peserta (NP). "select * from TbNilai where NP='$NP" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data User Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data user. "insert into Tbuser(Kode_ID,User_ID,Password,Nama,Foto,DataUser ,Menu1,Menu2,Menu3,Menu4,Menu5,Menu6,Menu7,Menu8,M enu9,Menu10) values($Kode_ID,$User_ID,$Password,$Nama, $Foto,$DataUser,$Menu1,$Menu2,$Menu3,$Me nu4,$Menu5,$Menu6,$Menu7,$Menu8,$Menu9, $Menu10)" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data User Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data user. "update TbUser set Kode_ID='$Kode_ID,User_ID='$User_ID,Password='$Pa ssword',Nama='$Nama',Foto='$Foto',DataUser='$DataU ser',Menu1='$Menu1',Menu2='$Menu2',Menu3='$Menu3, Menu4='$Menu4,Menu5='$Menu5,Menu6='$Menu6,Menu7 ='$Menu7,Menu8='$Menu8,Menu9='$Menu9,Menu10='$M enu10 Perancangan Layer Akses untuk Operasi Hapus Data User
17
Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menghapus data User. "delete from Tbuser where Kode_ID='$Kode_ID" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data User Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data user "select * from Tbuser order by Kode_ID" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Cari Data User Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mencari data buku melalui kode User. "select * from Tbuser where Kode_ID='$Kode_ID"
18
Proses pertama untuk dapat masuk ke dalam sistem maka harus melakukan login terlebih dahulu. User harus memasukkan username dan Password agar dapat menggunakan sistem ini sesuai dengan hak aksesnya.
Tampilan Pesan Kesalahan Login muncul ketika user melakukan kesalahan memasukkan username dan Password.
19
Form Pengolahan Data Tahun Ajaran Form Pengolahan Data Tahun Ajaran ini dapat dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran dan Sekretaris. Form ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus Data Tahun Ajaran dan menentukan aktif tidaknya Tahun Ajaran tersebut.
Tampilan pesan kesalahan input data tahun ajaran muncul ketika user melakukan penyimpanan data. Namun, terdapat kesalahan input
20
berupa atribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan.
Tampilan pesan kesalahan Penghapusan data Tahun Ajaran muncul ketika user melakukan penghapusan data Tahun Ajaran. Namun, data tersebut telah digunakan oleh Tabel lain. Sehingga, data tersebut tidak dapat dihapus. Penghapusan dapat dilakukan setelah User melakukan penghapusan semua data yang berkaitan dengan data Tahun Ajaran yang dipilih.
21
Form Pengolahan Data Informasi Panitia Form Pengolahan Data Informasi Panitia ini dapat dikelola oleh Sekretaris. Form ini berfungsi untuk menambah dan mengubah Informasi Susunan Panitia setiap Tahun Ajarannya. Form ini harus diisi karena berkaitan dengan referensi tanda tangan yang dibutuhkan oleh laporan-laporan yang ada pada SI PPDB ini.
22
Tampilan pesan kesalahan input Data Info Panitia muncul ketika user melakukan penyimpanan data. Namun, terdapat kesalahan input berupa attribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan. Form Pengolahan Data Sekolah Asal Form Pengolahan Data Sekolah Asal ini dapat dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran dan Sekretaris. Form ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus Data Sekolah Asal Calon Peserta Didik.
23
Tampilan pesan kesalahan input data sekolah asal muncul ketika user melakukan penyimpanan data. Namun, terdapat kesalahan input berupa atribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan.
Tampilan pesan kesalahan Penghapusan data Sekolah Asal muncul ketika user melakukan penghapusan data Sekolah Asal. Namun, data tersebut telah digunakan oleh Tabel lain. Sehingga data tersebut tidak dapat dihapus. Penghapusan dapat dilakukan setelah User melakukan penghapusan semua data yang berkaitan dengan data Sekolah Asal yang dipilih.
24
Form Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Form Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik ini dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran. Form ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus Data Calon Peserta Didik.
25
Tanda Bukti Telah Mendaftar ini diberikan oleh Panitia Bagian Pendaftaran kepada Calon Peserta Didik setelah Calon Peserta Didik mengisi Formulir pendaftaran.
Gambar 4.17 Tampilan Pesan Kesalahan Input Data Pendaftaran Calon Peserta Didik
kesalahan input berupa atribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan.
26
Gambar 4.18 Tampilan Pesan Kesalahan Penghapusan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik
Tampilan pesan kesalahan Penghapusan data Pendaftaran Calon Peserta Didik muncul ketika user melakukan penghapusan data Pendaftaran Calon Peserta Didik. Namun, data tersebut telah digunakan oleh Tabel lain. Sehingga data tersebut tidak dapat dihapus. Penghapusan dapat dilakukan setelah User melakukan penghapusan semua data yang berkaitan dengan data Pendaftaran Calon Peserta Didik yang dipilih.
27
Form Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Form Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan ini dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran. Form ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus Data Kelengkapan Persyaratan.
Gambar 4.20 Print Preview Cetak Kartu Ceking Persyaratan Calon Peserta Didik
28
Kartu Ceking Persyaratan Calon Peserta Didik ini diberikan oleh Panitia Bagian Pendaftaran kepada Calon Peserta Didik setelah Calon Peserta Didik memberikan persyaratan-persyaratan kepada Panitia Bagian Pendaftaran.
Gambar 4.21 Tampilan Pesan Kesalahan Input Data Persyaratan Calon Peserta Didik
Tampilan pesan kesalahan input data Persyaratan Calon Peserta Didik muncul ketika user melakukan penyimpanan data. Namun, terdapat kesalahan input berupa atribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan.
29
Form Pengolahan Data Penilaian Form Pengolahan Data Penilaian ini dikelola oleh Panitia Bagian Penilaian. Form ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus Data Penilaian Calon Peserta Didik.
30
Tampilan pesan kesalahan input data Penilaian muncul ketika user melakukan penyimpanan data. Namun, terdapat kesalahan input berupa atribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan.
Form Pengolahan Data Kelulusan Form Pengolahan Data Kelulusan ini dikelola oleh Panitia Bagian Penilaian. Form ini berfungsi untuk mengolah hasil penilaian Calon Peserta Didik. Sehingga, didapat Siswa yang lulus seleksi dan yang tidak lulus seleksi.
31
Form Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran ini dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran. Form ini berfungsi untuk mencetak dan menyaring laporan Pendaftaran.
32
Tampilan pesan Informasi Data Tidak Ada muncul ketika user melakukan penyaringan data. Tetapi tidak ada data yang sesuai dengan parameter penyaringan.
33
Gambar 4.28 Print Preview Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran SMP dan MTS
Form Laporan Persyaratan Form Laporan Persyaratan ini dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran. Form ini berfungsi untuk mencetak dan menyaring laporan Persyaratan.
34
Tampilan pesan Informasi Data Tidak Ada muncul ketika user melakukan penyaringan data. Tetapi tidak ada data yang sesuai dengan parameter penyaringan.
Gambar 4.31 Print Preview Laporan Rekapitulasi Kelengkapan Persyaratan Calon PDB
35
Form Laporan Sekolah Asal Form Laporan Sekolah Asal ini dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran. Form ini berfungsi untuk mencetak dan menyaring laporan Sekolah Asal.
36
Tampilan pesan Informasi Data Tidak Ada muncul ketika user melakukan penyaringan data. Tetapi tidak ada data yang sesuai dengan parameter penyaringan.
Gambar 4.34 Print Preview Laporan Rekapitulasi Jumlah dan Asal Sekolah SMP
37
Gambar 4.35 Print Preview Laporan Rekapitulasi Jumlah dan Asal Sekolah MTS
Form Laporan Penilaian Form Laporan Penilaian ini dikelola oleh Panitia Bagian Penilaian. Form ini berfungsi untuk mencetak dan menyaring laporan Penilaian.
38
39
Gambar 4.37 Print Preview Laporan Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Tulis Calon PDB
Gambar 4.38 Print Preview Laporan Rekapitulasi Nilai PDB Asal SMP
40
Gambar 4.39 Print Preview Laporan Rekapitulasi Nilai PDB Asal MTS
41
Gambar 4.40 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi SMP Hasil Tes BTQ
Gambar 4.41 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi MTS Hasil Tes BTQ
42
Gambar 4.42 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi SMP Hasil Tes Umum Bahasa Indonesia
43
Gambar 4.43 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi MTS Hasil Tes Umum Bahasa Indonesia
Gambar 4.44 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi SMP Hasil Tes Umum Bahasa Inggris
44
Gambar 4.45 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi MTS Hasil Tes Umum Bahasa Inggris
Gambar 4.46 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi SMP Hasil Tes Umum MATEMATIKA
45
Gambar 4.47 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi MTS Hasil Tes Umum MATEMATIKA
Gambar 4.48 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi SMP Hasil Tes Umum MIPA
46
Gambar 4.49 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi SMP Hasil Tes Umum MIPA
47
Form Laporan Kelulusan Form Laporan Kelulusan ini dikelola oleh Panitia Bagian Penilaian. Form ini berfungsi untuk mencetak dan menyaring laporan Kelulusan.
48
Gambar 4.52 Print Preview Laporan Rekapitulasi Hasil Kelulusan Daftar Siswa Lulus
49
Gambar 4.53 Print Preview Laporan Rekapitulasi Hasil Kelulusan Daftar Siswa Tidak Lulus
Form Ubah Password Form Ubah Password ini digunakan oleh User Aktif untuk mengubah Passwordnya.
Tampilan pesan kesalahan Password lama tidak valid muncul ketika user melakukan penyimpanan Password baru. Namun, input Password lama tidak sesuai dengan Password yang dimiliki user aktif.
50
Tampilan pesan kesalahan Konfirmasi Password baru berbeda muncul ketika user melakukan penyimpanan Password baru. Namun, input Password baru dan ulang Password baru berbeda.
Form Pengaturan User Form Pengaturan User ini dikelola oleh Ketua Panitia sebagai Admin. Form ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus user yang dapat mengakses sistem.
51
Tampilan pesan kesalahan input data user muncul ketika Admin melakukan penyimpanan data. Namun, terdapat kesalahan input berupa atribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan.
Menu Utama SI PPDB Menu Utama SI PPDB ini tampil setelah user berhasil login.
Tampilan pesan Konfirmasi Keluar Dari Aplikasi SI PPDB muncul ketika user ingin mengakhiri aplikasi SI PPDB ini.
52